Diskusi 6 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Loncat ke konten utama Font size: AAA



  



  Aktivasi   Reset Password   Panduan 



 Id



Cari kursusCHRISTOFEL J.A. RORINGKON 1.



2. 3. 4. 5.



Dasbor Kursus Yang Saya Ikuti  SKOM4500.12  Sesi 6  Diskusi.6 Cari Cari forum  



Dasbor Beranda situs



Course dashboard



Diskusi.6  Setelan  Mode Penampilan                                                                       Tampilkan tanggapan dalam bentuk sarang



Tanggal jatuh tempo untuk posting ke forum ini adalah {$ a}.



Diskusi.6 Kamis, 30 September 2021, 22:00 Jumlah balasan: 2 Diskusi 6 Teman-teman mahasiswa, pada pertemuan sesi 6 disampaikan tentang media yang dibutuhkan untuk kegiatan komunikasi dalam organisasi yang pada dasarnya berbedabeda tergantung pada tujuan dan situasi berlangsungnya komunikasi.



Sebagai bahan diskusi, pada situasi pandemi covid 19 saat ini, banyak instansi atau kantor yang menerapkan Work From Home terhadap karyawannya, sehingga untuk koordinasi pekerjaan banyak menggunakan fasilitas program zoom atau webinar. Menurut teman-teman, apakah media ini efektif untuk kegiatan komunikasi organisasi? Berikan argumen yang tepat dan wajib menggunakan acuan teori-teori yang ada pada BMP Komunikasi Organisasi yang relevan dengan topik diskusi. Selamat berdiskusi, dan tetap perhatikan hal-hal di bawah ini:  1. 2. 3.



4. 5.



dilarang plagiasi dengan mengcopy pendapat teman lain dan mengutip dari suatu sumber tanpa mencantumkan sumber kutipan  Jika mengutip dari sumber kutipan, ambil seperlunya saja materi yang sesuai dengan topik diskusi, kemudian lengkapi dengan pedapat/kupasan Anda yang mengkaitkan materi dari sumber kutipan tersebut dengan topik diskusi. dalam menyampaikan pendapat, maksimal kata yang digunakan sebanyak 250 kata. nilai baik dalam diskusi bukan ditentukan oleh banyaknya tulisan yang Anda sampaikan tetapi kesesuaian pendapat yang Anda sampaikan dengan topik diskusi, serta keorisinalan pendapat Andaerlu teman-teman perhatikan hindari pengguanaan kalimat " saya setuju dengan pendapat saudara ..." tanpa dilengkapi dengan penjelasan mengapa setuju dengan pendapat tersebut. sampaikan pendapat/ide/gagasan Anda langsung di halaman diskusi, tidak dilampirkan dalam file tersendiri, karena tujuan dari diskusi adalah agar peserta tuton berbagi ide, pengalaman, pengetahuan terkait topik diskusi, bukan hanya sekedar untuk dinilai tutor



Semua ketentuan di atas akan berpengaruh terhadap nilai diskusi Anda PermalinkTanggapi



Sebagai balasan Kiriman pertama



Re: Diskusi.6 oleh RIKI 021539756 - Senin, 22 November 2021, 10:10 Assalamu’alaikum Selamat pagi Tutor dan rekan – rekan tuton. Ijinkan saya untuk memberi tanggapan pada kesempatan diskusi ke 6 ini. Bekerja dari rumah atau work from home yang dilaksanakan saat ini merupakan tindak lanjut atas imbauan Presiden Joko Widodo agar dapat meminimalisasi penyebaran



virus penyebab Covid-19, masyarakat diminta untuk bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah, salah satunya menciptakan sistem bekerja dari rumah.   Menurut saya work from home (WFH) sangat efektif untuk kegiatan pekerja dengan menggunakan fasiltas zoom atau webinar. Melalui zoom meeting biasanya para koordinator dapat mengkordinasi bawahan – bahwahannya. Sehingga bekerja dimasa pandemi tidak menjadi alasan untuk tidak masuk kerja. Saluran media tersebut sangat efektif untuk sebuah perusahaan untuk menjalankan aktivitasnya. Selain itu para pekerja juga tetap aman dari sebaran virus covid 19. Sehingga perusahaan tetap berjalan lancar dengan mematuhi himbaun dari pemerintah dari penyebaran virus covid 19.   Seperti yang tercantum pada materi TAP sesi 6 bahwa kefektifan komunikasi bisa dilihat dari dua hal, yaitu pesan yang efektif, dan media yang efektif. Pesan yang efektif, tetapi disampaikan melalui media atau saluran yang tidak efektif dapat menyebabkan efektivitas komunikasi menjadi rendah. Demikian juga dengan saluran komunikasinya. Pemilihan saluran komunikasi yang tepat dan sesuai dengan tujuannya juga dapat menjamin efektivitas dan efisiensi pesan yang ingin disampaikan. Jadi kesimpulannya bahwa suatu perusahaan menjalankan aktivitasnya dimasa pandemi wajib mematuhi protokol kesehatan dan aturan – aturan pemerintah dari sebaran covid 19. Dengan menggunakan zoom atau webinar karyawan sementara bekerja dirumah tanpa menghadirkan kerumuman dikantor. Dengan menggunkan saluran media tersebut perusahaan berjalan dengan efektif dari pada berhenti total. Selain itu pesan efektif juga sangat dibutuhkan dari koordinator perusahaan kepada karyawan – karyawannya, agar pesan efektif dan saluran media yang efektif saling melengkapi untuk kelancaran berkomunikasi. Sumber : 1. Materi TAP sesi 6 Modul 4 2. Pemikiran sendiri Demikian tanggapan yang bisa saya sampaikan dalam kesempatan diskusi ke 6 ini. Sekiranya masih ada kesalahan dan kekeliruan dalam tanggapan saya mohon diluruskan. Terimaksih. PermalinkTampilkan indukTanggapi



Sebagai balasan Kiriman pertama



Re: Diskusi.6 oleh AULIA APIPAH 030386609 - Senin, 22 November 2021, 10:39



Komunikasi organisasi muncul sebagai produk sampingan dari rangkaian karya para ilmuwan sosial dan perilaku, khususnya sosiologi, psikologi, dan manajemen, yang ingin menjelaskan persoalanpersoalan kerja organisasi. Komunikasi efektif menjadi syarat kunci dalam pencapaian tujuan-tujuan organisasi karena kita mengerti bahwa tidak ada organisasi atau perusahaan yang bisa eksis atau bertahan hidup jika komunikasi di dalamnya ‘amburadul’ atau tidak efektif dan tidak efisien. Koordinasi pekerjaan menjadi muskil atau tidak mungkin atau bahkan operasi organisasinya akan gagal jika komunikasi di dalamnya tidak berlangsung dengan efektif. Di samping itu, kerja sama juga menjadi sulit jika orangorang yang terlibat tidak bisa secara efektif mengomunikasikan kebutuhan-kebutuhan dan perasaan-perasaannya kepada kolega mereka. Kefektifan komunikasi bisa dilihat dari dua hal, yaitu pesan yang efektif, dan media yang efektif. Pesan yang efektif, tetapi disampaikan melalui media atau saluran yang tidak efektif dapat menyebabkan efektivitas komunikasi menjadi rendah.  Demikian juga dengan saluran komunikasinya. Pemilihan saluran komunikasi yang tepat dan sesuai dengan tujuannya juga dapat menjamin efektivitas dan efisiensi pesan yang ingin disampaikan.   Praktik WFH selama ini lebih banyak diterapkan pada perusahaan berbasis Teknologi Informasi (TI) atau start-up dan cenderung lebih disukai oleh generasi milenial. Tidak bisa dipungkiri, kemajuan teknologi telah berkontribusi besar terhadap meningkatnya popularitas WFH yang menyebabkan semua pekerjaan menjadi lebih terasa mudah dilakukan dari sebelumnya. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa di era modern ini keseimbangan kerja yang baik adalah kunci untuk medapatkan produktivitas yang optimal. Salah satunya adalah fleksibilitas kerja. Generasi pekerja sekarang menunjukkan bahwa pilihan kerja yang lebih fleksibel lebih diprioritaskan dibandingkan dengan pekerjaan penuh waktu. Para staf ingin bekerja untuk berdasarkan hasil dan bukan lagi jumlah jam kerja atau dimana harus bekerja. Selain itu, kantor akan menjadi ruang pertemuan dan bukan lagi sebagai lokasi tetap untuk bekerja setiap harinya. Oleh karena itulah, WFH sangat diminati.



SUMBER: TAP SKOM SESI 6 PermalinkTampilkan indukTanggapi ◄ Materi Sesi 6 Pindah ke...                                                                                                                                               Pindah ke...



Tugas.3 ► Abaikan Administrasi Administrasi



 o o   



Forum administrasi Langganan Opsional Berlangganan ke forum ini Follow Us:



  UNIVERSITAS TERBUKA ©2021 Course dashboard Hide sidebars



Loncat ke konten utama Font size: AAA



  



  Aktivasi   Reset Password   Panduan 



 Id



Cari kursusCHRISTOFEL J.A. RORINGKON 1.



2. 3. 4. 5.



Dasbor Kursus Yang Saya Ikuti  ISIP4211.26  Sesi 6  Diskusi.6 Cari Cari forum  



Dasbor Beranda situs



Course dashboard



Diskusi.6  Setelan  Mode Penampilan                                                                       Tampilkan tanggapan dalam bentuk sarang



Tanggal jatuh tempo untuk posting ke forum ini adalah {$ a}.



Diskusi.6 Senin, 13 September 2021, 21:38 Jumlah balasan: 1



Pada diskusi keenam ini, silahkan Anda simak terlebih dahulu materi inisiasi 6 Silogisme Kategoris. Selanjutnya Anda jawab dan diskusikan pertanyaanpertanyaan berikut ini:



Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinsip penyimpulan sebagai hukum dasar penyimpulan? 2. Jelaskan perbedaan silogisme beraturan dan silogisme tidak beraturan dengan disertai contoh? 1.



Silahkan  berdiskusi, Tutor PermalinkTanggapi



Sebagai balasan Kiriman pertama



Re: Diskusi.6 oleh ADIB FAJAR AYATULLAH 042233351 - Senin, 22 November 2021, 09:14 1.Untuk menentukan ketepatan dan kepastian kesimpulan yang dihasilkan dalam membandingkan dua proposisi dalam bentuk silogisme, harus mengikuti aturan-aturan tertentu yang langsung berbentuk rumusan silogisme berkesimpulan dan tepat. Prinsipprinsip penyimpulan merupakan hukum dasar penyimpulan, terbagi atas dua macam prinsip dan memiliki tujuh hukum dasar yaitu : a) Prinsip Konotasi term dalam silogisme, terdapat 3 hukum dasar penyimpulan yaitu : > Dua hal yang sama, jika yang satu diketahui sama dengan hal ketiga, maka yang lain pun pasti sama. Contoh dalam proposisi “Semua manusia berakal budi”, dan Semua yang berakal budi berbudaya”. Jika keduanya dibandingkan maka akan diperoleh kesimpulan bahwa “manusia” beranggotakan sama dengan “berbudaya”, yang berarti bahwa “semua manusia berbudaya”. Sehingga berdasarkan hukum pertama atas dasar konotasi term dalam silogisme, akan diperoleh kesimpulan akhir : “semua manusia berakal budi, dan semua yang berakal budi berbudaya, maka semua manusia berbudaya”. > Dua hal yang sama, jika sebagian yang lain pun termasuk di dalamnya. Contohnya dalam proposisi “Rakyat Indonesia adalah menjadi warga negara Indonesia”, dan “Sebagian warga negara Indonesia adalah keturunan asing”. Jika keduanya dibandingkan maka akan diperoleh kesimpulan bahwa sebagian anggota yang lain, yaitu “rakyat Indonesia” juga termasuk dalam “keturunan asing”, yang berarti “sebagian rakyat Indonesia keturunan asing”, sehingga berdasarkan hukum kedua atas dasar konotasi term dalam silogisme, akan diperoleh kesimpulan akhir:“Rakyat Indonesia adalah menjadi warga negara Indonesia, dan sebagian warga negara Indonesia adalah keturunan asing, maka sebagian rakyat Indonesia keturunan asing”. > Antara dua hal, jika yang satu sama dan yang lain berbeda dengan hal ketiga, maka dua hal itu berbeda. Contohnya dalam proposisi “Semua yang berbudaya adalah



manusia”, dan “Semua manusia bukan keturunan kera”. Jika keduanya dibandingkan maka akan diperoleh kesimpulan bahwa sebagian anggota yang lain, yaitu “yang berbudaya” tidak satu pun anggotanya yang sama dengan hal kedua “keturunan kera”, yang berarti “Semua yang berbudaya bukanlah keturunan kera”, sehingga berdasarkan hukum ketiga atas dasar konotasi term dalam silogisme, akan diperoleh kesimpulan akhir: “Semua yang berbudaya adalah manusia, dan semua manusia bukan keturunan kera, maka semua yang berbudaya bukannlah keturunan kera”. b) Prinsip denotasi term dalam silogisme, ada 4 hukum dasar penyimpulan yaitu : > Jika sesuatu hal diakui sebagai sifat yang sama dengan keseluruhan, maka diakui pula sebagai sifat oleh bagian-bagian dalam keseluruhan. > Jika sesuatu hal diakui sebagai sifat yang sama dengan bagian dari suatukeseluruhan, maka diakui pula sebagi bagian dari keseluruhannya itu. > Jika sesuatu hal diakui sebagai sifat yang meliputi keseluruhan, maka meliputi pula bagian-bagian dalam keseluruhan itu. > Jika sesuatu hal tidak diakui oleh keseluruhan, maka tidak diakui pula oleh bagianbagian dalam keseluruhan itu. 2.Menurut Bakry dan Trisakti (2017), silogisme beraturan adalah suatu silogisme atau bentuk penyimpulan yang terdiri dari tiga proposisi, dimana ketiganya sebagai proposisi premis mayor, proposisi premis minor, dan proposisi kesimpulan (serta term tengah), dirumuskan dengan jelas. Terdapat empat macam silogisme beraturan, yaitu: 1. Silogisme Sub-Pre, dimana term pembandingnya (term tengah) dalam premis pertama (premis mayor) sebagai subjek dan dalam premis kedua (premis minor) sebagai predikat. Contohnya: “Semua yang berakal budi adalah manusia dan semua yang berbudaya berakal budi maka semua manusia berbudaya”. 2. Silogisme Bis-Pre, dimana term pembandingnya (term tengah) menjadi predikat dalam kedua premis. Contohnya: “Semua manusia adalah berbudaya dan semua keturunan kera tidak berbudaya maka semua manusia bukan keturunan kera”. 3. Silogisme Bis-Sub, dimana term pembandingnya (term tengah) menjadi subjek dalam kedua premis. Contohnya: “Semua manusia adalah makhluk dan semua manusia berbudaya maka sebagian makhluk adalah berbudaya”. 4. Silogisme Pre-Sub, dimana term pembandingnya (term tengah) dalam premis pertama (premis mayor) sebagai predikat dan dalam premis kedua (premis minor) sebagai subjek. Contohnya: “Semua anggota FKPPI adalah rakyat Indonesia dan semua rakyat Indonesia tidak beraliran komunis maka semua anggota FKPPI tidak beraliran komunis”. Sedangkan silogisme tidak beraturan merupakan kumpulan berbagai silogisme, yaitu silogisme kategori yang proposisinya ada yang tidak dinyatakan atau berkaitan atau juga bentuk silogisme yang terdiri dari beberapa silogisme yang berkaitan. Silogisme Tidak Beraturan dibedakan atas empat macam, yaitu: A. Entimema, yaitu bentuk silogisme di mana satu proposisi dihilangkan karena dianggap sudah diketahui. Ada 4 macam bentuk kemungkinan Entimema, yaitu: 1. Entimema dari silogisme, di mana premis mayor dihilangkan. Contohnya: “Mahasiswa yang telah memenuhi syarat yang ditetapkan oleh Fakultas diperkenankan mengajukan permohonan penulisan skripsi” (premis mayor); “Rudi Saputra telah memenuhi syarat yang ditetapkan Fakultas” (premis minor); maka kesimpulannya “Rudi Saputra diperkenankan mengajukan permohonan penulisan skripsi karena Rudi



Saputra telah memenuhi syarat yang ditetapkan Fakultas”. 2. Entimema dari silogisme, di mana premis minor dihilangkan. Contohnya: Contohnya: “Mahasiswa yang telah memenuhi syarat yang ditetapkan oleh Fakultas diperkenankan mengajukan permohonan penulisan skripsi” (premis mayor); “Rudi Saputra telah memenuhi syarat yang ditetapkan Fakultas” (premis minor); maka kesimpulannya “Rudi Saputra diperkenankan mengajukan permohonan penulisan skripsi karena mahasiswa yang telah memenuhi syarat yang ditetapkan oleh Fakultas diperkenankan mengajukan permohonan penulisan skripsi”. 3. Entimema dari silogisme, dimana kesimpulan dihilangkan, karena langsung sudah diketahui. Contohnya: “Mahasiswa yang telah memenuhi syarat yang ditetapkan oleh Fakultas diperkenankan mengajukan permohonan penulisan skripsi” (premis mayor); “Rudi Saputra telah memenuhi syarat yang ditetapkan Fakultas” (premis minor); maka kesimpulannya “Mahasiswa yang telah memenuhi syarat yang ditetapkan oleh Fakultas diperkenankan mengajukan permohonan penulisan skripsi, dan Rudi Saputra telah memenuhi syarat yang ditetapkan Fakultas”. 4. Entimema dari silogisme, di mana premis mayor dan minor dihilangkan, karena dianggap sudah diketahui. Contohnya: “Mahasiswa yang telah memenuhi syarat yang ditetapkan oleh Fakultas diperkenankan mengajukan permohonan penulisan skripsi” (premis mayor); “Rudi Saputra telah memenuhi syarat yang ditetapkan Fakultas” (premis minor); maka kesimpulannya “Rudi Saputra diperkenankan mengajukan permohonan penulisan skripsi”. Epikirema, yaitu bentuk silogisme, di mana salah satu atau kedua premis (mayor dan minor) disertai dengan alasan. Contohnya: “Kelompok pemeras pedagang telah ditahan polisi karena mengganggu ketenangan masyarakat. Dan remaja kampung X adalah kelompok pemeras pedagang karena mengikuti “Gali” sebagai pemimpin. Maka remaja putus sekolah kampung X telah ditahan polisi”. B. Sorites, yaitu bentuk silogisme, di mana premis berhubungan lebih dari dua proposisi, sehingga kesimpulan berbentuk hubungan antara premis mayor dan premis minor, tanpa term tengah. Contohnya: Partai yang fanatik mementingkan golongan sendiri itu bukan partai yang mau mengalah. Partai yang mau mengalah adalah partai yang mau bermusyawarah. Partai yang mau bermusyawarah adalah partai seperti dituntut oleh pancasila. Partai seperti dituntut oleh pancasila adalah partai yang sesuai dengan konsensus bangsa Indonesia. Partai yang fanatik mementingkan golongan sendiri bukan partai yang sesuai dengan konsensus bangsa Indonesia. C. Polisilogisme, yaitu: bentuk silogisme, di mana hubungan pada kesimpulan sebelumnya menjadi premis pada silogisme berikutnya. Ada dua poli-silogisme, yaitu: Pro-silogisme (silogisme yang bukan bagian akhir); dan Epi-silogisme (silogisme yang bagian akhir). Contohnya: Semua manusia tidak sempurna. Semua raja adalah manusia. Semua raja tidak sempurna.Hendrik VIII adalah seorang raja. Jadi, hendrik VIII tidak sempurna. Referensi : BMP ISIP4211 PermalinkTampilkan indukTanggapi ◄ Silogisme Kategoris Pindah ke...                                                                                                                                               Pindah ke...



Tes Formatif 6 ►



Abaikan Administrasi Administrasi



 o o     



Forum administrasi Langganan Opsional Berlangganan ke forum ini Follow Us:



UNIVERSITAS TERBUKA ©2021 Course dashboard Hide sidebars



Loncat ke konten utama Font size: AAA



  



  Aktivasi   Reset Password   Panduan 



 Id



Cari kursusCHRISTOFEL J.A. RORINGKON



Komunikasi Persuasif 17 1. 2. 3. 4. 5.



Dasbor Kursus Yang Saya Ikuti  SKOM4326.17  Sesi 6  Diskusi.6 Cari Cari forum  



Dasbor Beranda situs



Course dashboard



Diskusi.6  Setelan  Mode Penampilan                                                                       Tampilkan tanggapan dalam bentuk sarang



Tanggal jatuh tempo untuk posting ke forum ini adalah {$ a}.



Diskusi.6 Selasa, 14 September 2021, 02:16 Jumlah balasan: 2



Petunjuk: Buat jawaban menggunakan kalimat dari pemikiran dan pemahaman Anda sendiri berdasarkan BMP, buku teks, dan/atau sumber lain! Tuliskan sumber referensi dari modul / sumber tepercaya dan hindari segala bentuk plagiasi. Soal: Apakah tingkat pendidikan atau tingkat intelegensi seseorang menjadi salah satu faktor orang tersebut mudah dipersuasi atau tidak? Coba jelaskan!



Selamat berdiskusi! PermalinkTanggapi



Sebagai balasan Kiriman pertama



Re: Diskusi.6 oleh APRIADI M 041879141 - Senin, 22 November 2021, 09:18 Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh, Selamat Pagi. Intelegensi dan tingkat pendidikan Kedua faktor tersebut menunjukkan kompleksnya hubungan yang biasanya didapat dari variabel penerima dan persuasibilitas. Di sisi lain, barangkali lebih jelas, bahwa orang yang lebih perpendidikan mungkin merupakan penerima yang kritis, tak mau menerima proposisi selama mereka secara hati-hati mengkaji apa yang dikatakan. Di sisi lain, mereka juga lebih dapat memberi kode ulang komunikasi persuasif. Berdasarkan kecenderungan tersebut, orang yang rata-rata dalam pendidikan dan inteligensi rendah sangat mungkin lebih mudah di



persuasif (McGuire, 1969) Sumber : BMP SKOM4326/ MODUL 7/ HAL 7.44 PermalinkTampilkan indukTanggapi



Sebagai balasan Kiriman pertama



Re: Diskusi.6 oleh SEPTI AYU BANGKO NING WULAN 041661217 - Senin, 22 November 2021, 11:57 Salam kepada para Tutor dan Teman-teman sekalian untuk menanggapi diskusi diatas Inteligensi dan keberhasilan dalam pendidikan adalah dua hal yang saling berkaitan . Di mana biasanya anak yang memiliki inteligensi yang tinggi dia akanmemiliki prestasi yang membanggakan di kelasnya , dan dengan prestasi yangdimilikinya ia akan lebih mudah meraih keberhasilan . Melihat betapa pentingnya manfaat inteligensi sebagaimana disebutkan, danadanya ragam pendapat, anggapan serta untuk menjawab pertanyaanpertanyaanumum mengenai inteligensi di atas, pada artikel ini akan diuraikan hakikatinteligensi, pengukuran, faktor-faktor yang mempengaruhi, teori, pengaruhinteligensi pada belajar, dan implikasinya dalam pendidikan atau pembelajaran . Istilah inteligensi kadang-kadang atau justrusering memberikan pengertian yang salah, yang memandang inteligensi sebagaikemampuan yang mengandung kemampuan tunggal, padahal menurut para ahliinteligensi mengandung bermacam-macam kemampuan. Namun demikianpengertian inteligensi itu sendiri memberikan berbagai macam arti bagi para ahli.Menurut panitia istilah padagogik (Walgito, 2010:210) yang mengangkatpendapat Stern yang dimaksud dengan inteligensi adalah “daya menyesuaikan diridengan keadaan baru dengan menggunakan alatalat berpikir menurut tujuannya. Dari pengertian ini dapat dilihat bahwa Stern menitikberatkan masalah inteligensipada soal adjustment atau penyesuaian diri terhadap masalah yang dihadapinya . Pada orang yang inteligen akan lebih cepat dalam menyelesaikan masalah-masalahbaru apabila dibandingkan dengan orang yang kurang inteligen . Dalam menghadapi masalah atau situasi baru orang yang inteligen akan cepat dapat mengadakan adjustment terhadap masalah atau situasi yang baru tersebut . David Wechsler (Arisandy, 2006:1) mengartikan inteligensi sebagaikumpulan atau totalitas kemampuan untuk bertindak secara terarah, berpikir secara rasional dan menghadapi lingkungan secara efektif . Banyak tokoh yang mendeskripsikan inteligensi sebagai kemampuanindividu memecahkan masalah (problem solving) dan ada juga pakar yangmendeskripsikan inteligensi sebagai kemampuan beradaptasi dan belajar dari pengalaman sehari-hari. Jadi, dapat kita simpulkan bahwa Inteligensi ialah



kemampuan individu dalam mendayagunakan potensi yang ada pada dirinyasebagai upaya memecahkan suatu permasalahan untuk beradaptasi padalingkungannya . PermalinkTampilkan indukTanggapi ◄ Video Pengayaan 6 Pindah ke...                                                                                                                                                              Pindah ke...



Tes Formatif Sesi 6 SKOM4326 ► Abaikan Administrasi Administrasi  o o



    



Forum administrasi Langganan Opsional Berlangganan ke forum ini



Follow Us:



UNIVERSITAS TERBUKA ©2021 Hide sidebars



Loncat ke konten utama Font size: AAA



  



  Aktivasi   Reset Password   Panduan 



 Id



Cari kursusCHRISTOFEL J.A. RORINGKON 1.



2. 3. 4. 5.



Dasbor Kursus Yang Saya Ikuti  SKOM4432.14  Sesi 6  Diskusi.6 Cari Cari forum  



Dasbor Beranda situs



Course dashboard



Diskusi.6  Setelan  Mode Penampilan                                                                       Tampilkan tanggapan dalam bentuk sarang



Tanggal jatuh tempo untuk posting ke forum ini adalah {$ a}.



Diskusi.6 Kamis, 30 September 2021, 21:20 Jumlah balasan: 0



Pernahkan anda terlibat dalam negosiasi dengan suatu perusahaan bisnis? Atau pernahkah Anda menjadi bagian dari perusahaan bisnis yang melakukan negosiasi dengan pihak lain? Ceritakan pengalaman anda, terutama  strategi dan teknik negosiasi yang anda lakukan saat itu!



Catatan: Jangan lupa ya teman-teman….dalam berdiskusi perhatikan hal-hal berikut: 1.



Hindari plagiasi, karena pendapat atau ulasan yang sifatnya plagiasi tidak akan kami beri nilai 2. dalam memberikan pendapat jangan hanya menyampaikan kata "saya setuju dengan pendapat ….."  tanpa diberi penjelasan mengapa setuju, karena pendapat seperti itu tidak akan kami nilai 3. forum diskusi adalah tempat untuk berdiskusi antar peserta tuton, oleh karena itu jangan menyampaikan pendapat dalam file tersendiri, karena akan mengurangi nilai Anda 4. bila mengutip dari buku atau sumber lain, tulis sumber kutipan, kemudian aplikasikan tulisan yang Anda kutip dalam kegiatan nyata yang telah Anda lakukan atau pernah Anda saksikan, tidak semata-mata hanya mengutip dari sumber lain, karena bila hanya semata-mata mengutip maka nilai tidak bisa maksimal PermalinkTanggapi ◄ Inisiasi Sesi 6 Pindah ke...                                                                                                                                               Pindah ke...



Abaikan Administrasi Administrasi



 o o     



Forum administrasi Langganan Opsional Berlangganan ke forum ini Follow Us:



UNIVERSITAS TERBUKA ©2021 Hide sidebars