DIskusi 8 - Kewirausahaan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Riset pemasaran perlu dilakukan terlebih untuk usaha baru, namun terdapat pula hal yang menghambat riset ini. Menurut Anda hal-hal apa saja yang dapat menghambat dari riset pemasaran? *Sila diskusikan menggunakan bahasa Anda sendiri, hindari plagiasi dan sebutkan sumber referensinya. Terdapat berbagai alasan mengapa keengganan memanfaatkan riset pemasaran ini muncul dikarenakan ongkos yang harus dikeluarkan dalam pelaksanaannya, kerumitan dalam pelaksanaannya, dianggap tidak relevan dengan kegiatan dan juga dianggap bahwa tingkat kebutuhan akan keputusan strategis seperti yang dihasilkan oleh riset pemasaran masih rendah. Hal-hal yang dapat menghambat dari riset pemasaran: 1. ONGKOS Riset pemasaran bisa menuntut ongkos yang tinggi, sehingga banyak entrepreneur yang menganggap bahwa kegiatan sejenis ini hanyalah layak untuk melaksanakan oleh perusahaan skala besar. Riset pemasaran tingkat tinggi yang dilaksanakan dengan canggih memang menuntut biaya yang besar, tetapi sebenarnya tersedia Teknik – Teknik riset pemasaran sederhana dengan biaya rendah sehingga masih dapat ditanggung oleh perusahaan – perusahaan berukuran kecil. 2. KERUMITAN PELAKSANAAN Teknik riset pemasaran tentu menggunakan tahapan sampling, survey dan diakhiri dengan analisis statistik. Kerumitan dalam pelaksanaan riset pemasaran, terutama yang berkaitan dengan kegiatan berhitung menggunakan Teknik – Teknik statistik membuat entrepreneur enggan melaksanakannya dan cenderung tidak berminat menggunakannya. Perlu disadari bahwa halyang sering perlu mendapat perhatian adalah interpretasi terhadap data yang berhasil diperoleh. Para entrepreneur sebenarnya dapat meminta bantuan dari pihak – pihak yang memiliki kompetensi untuk merancang dan mengevaluasi hasil yang diperoleh, seperti dari ahli riset pemasaran ataupun dari para pengajar di perguruan tinggi. 3. KEPUTUSAN STRATEGIS Banyak entrepreneur beranggapan bahwa hanya keputusan – keputusan strategis yang sangat menentukan yang perlu didukung oleh pelaksanaan riset pemasaran. Anggapan ini terutama muncul berkaitan dengan permasalahan tingginya ongkos dan juga kerumitan pelaksanaan riset pemasaran yang telah dibahas sebelumnya: hanya keputusan besar yang pantas didukung dengan biaya yang tinggi dan kerumitan yang memusingkan. Anggapan semacam ini muncul karenakesalahan pengertian, mengenai ongkos maupun kerumitan. Sebenarnya, banyak kegiatan entrepreneur dalam aspek pemasaran yang akan menjadi ringan dan lebih tepat apabila didasarkan pada hasil riset pemasaran, yang dapat dipandang sebagai kompensasi tingginya ongkos maupun kerumitan yang harus dihadapi. 4. RELEVANSI Banyak entrepreneur yang beranggapan bahwa informasi yang dikumpulkan melalui riset pemasaran hanya menghasilkan informasi yang sudah mereka ketahui ataupun jenis informasi yang sebenarnya tidak diperlukan. Riset pemasaran memang seringkali menghasilkan informasi yang tidak relevan, akan tetapi fakta di lapangan menunjukkan bahwa riset pemasaran juga banyak menghasilkan informasi yang bermanfaat. Berbagai hambatan terhadap pelaksanaan riset pemasaran menunjukkan bahwa hambatan terhadap penggunaannya, terjadi karena salah pengertian ataupun karena keengganan untuk



menanggung biaya pelaksanaan, padahal sebelumnya telah ditunjukkan bahwa riset pemasaran tidak selalu mahal dan bisa sangat bermanfaat. Ada juga sumber lain yang menyebutkan beberapa faktor diantaranya: 1. MENGIKUTI ARUS Mempersuasi calon pelanggan merupakan hal paling mendasar dalam menentukan kesuksesan promosi. Menciptakan model persuasi yang berbeda dengan pesaing bisa lakukan untuk membuat produk lebih bernilai dimata pembeli. 2. MENGANGGAP KEBENARAN BERPROMOSI SELALU BERHASIL Pemasaran merupakan peraduan pngan untuk menarik minat pasar. Pemahaman ini menjadi penghambat utama bagi para pengusaha, mereka telah melakukan riset untuk mendapatkan fakta. Melalui analisis pasar atau riset, marketer dapat memastikan bahwa kebenaran atau fakta telah didapatkan. 3. MENGGUNAKAN IDE ORANG LAIN Menggunakan ide orang lain dalam membangun bisnis sangat tidak dianjurkan. Apalagi jika bisnis tersebut dijalankan atas dasar ingin bisnis pesaing atau ikut – ikutan. Karena didalam angan pelanggan, tidak mungkin suatu perusahaan memiliki konsep yang sama dengan perusahaan lainnya. jadi untuk membuat konsep pemasaran, harus menampilkan branding atau nilai dari brand sendiri dan berbeda dari yang lain 4. ANGGAPAN KESUKSESAN Kepercayaan bahwa pengusaha akan sangat sukses dengan menjalankan strategi pemasaran yang mereka rencanakan sering memunculkan arogansi. Sebenarnya arogansi inilah yang justru dapat menyebabkan kegagalan. Sikap kurang objektif ketika kesuksesan datang, dapat membawa kesulitan karena timbulnya perasaan arogan, dan merasa bisa melakukan apa saja yang diinginkan. 5. MEMENUHI KEINGINAN SETIAP ORANG Jika melakukan pemasaran untuk memenuhi keinginan setiap orang, akan mengalami kesulitan. Melakukan pemasaran dengan berbagai konsep dengan tujuan menyenangkan semua kalangan masyarakat tidak membuat brand akan cepat diminati. Karena cara ini tidak efektif, setiap orang bukanlah target pasar. Menjalankan pemasaran berfokus pada target pasar dan memenuhi apa yang mereka inginkan adalah apa yang harus lakukan. SUMBER: BMP EKMA4370 Kewirausahaan Modul 8 Hal 8.14-8.15 https://elearning.ut.ac.id/mod/resource/view.php?id=13024772 https://elearning.ut.ac.id/mod/url/view.php?id=13024773 https://elearning.ut.ac.id/mod/url/view.php?id=13024774