Distribusi Kejadian Penyakit Hepatitis B [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Distribusi Kejadian Penyakit Hepatitis B a. Menurut Orang Penyakit hepatitis B dapat terjadi pada semua umur dan jenis kelamin. Data menunjukkan bahwa bayi yang terinfeksi VHB sebelum usia satu tahun mempunyai Universitas Sumatera Utara risiko kronisitas sampai 90%, sedangkan bila infeksi VHB terjadi pada usia antara 2- 5 tahun risikonya menurun menjadi 50%, bahkan bila terjadi infeksi pada anak berusia diatas 5 tahun hanya berisiko 5-10% untuk terjadi kronisitas.10 Penelitian Sofianto, W (2002) di Rumah Sakit Dr. M Djamil Padang dari 212 penderita infeksi VHB sebanyak 89 orang (55,3%) berumur 20-34 tahun.19 Penelitian Handri (2003), di Rumah Sakit Dr. M. Yunus Bengkulu dari 114 penderita infeksi VHB sebanyak 71 orang (62,2%) berumur 12-40 tahun.12 Berdasarkan jenis kelamin ternyata pria cenderung lebih banyak dari pada wanita. Di bagian Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) sejak Juli 1992-April 2000, dari 28 penderita hepatitis B kronis yang dirawat, diperoleh 19 orang HBsAg positif adalah pria (67,86%). 10 Penelitian Sujono Hadi (1996) di beberapa kota di Indonesia seperti : Jakarta, dari 9.498 orang yang diperiksa, diperoleh 2.447 orang HBsAg positif, 1.783 orang adalah pria (72,86%), sedangkan wanita sebanyak 664 orang (27,14%). Di Surabaya, dari 7.759 orang yang diperiksa, diperoleh 1.805 orang dengan HBsAg positif, 1.176 orang adalah pria (65,15%), sedangkan wanita sebanyak 629 orang (34,85%), kemudian di Bandung dari 7.365 orang yang diperiksa, diperoleh 1.080 orang dengan HBsAg positif, didapati 673 pria (62,31%), sedangkan pada wanita sebanyak 407 orang (37,69%). Di Denpasar dari 2.179 orang yang diperiksa, diperoleh 217 orang dengan HBsAg positif, ditemukan pria dengan jumlah lebih banyak yaitu 168 orang (77,42%), sedangkan pada wanita 49 orang (22,58%). Selanjutnya di Manado dari 603 orang yang diperiksa, ditemukan 60 orang yang dinyatakan HBsAg positif, ditemukan pria Universitas Sumatera Utara dengan jumlah 46 orang (76,66%), sedangkan pada wanita sebanyak 14 orang (23,34%).9 b. Menurut Tempat Menurut tingginya prevalensi infeksi VHB, WHO menggolongkan 3 (tiga) macam daerah yaitu daerah dengan endemisitas tinggi 10-15%, daerah dengan endemiditas sedang yaitu 2-10%, daerah dengan endemisitas rendah kurang dari 2%.20 Negara endemisitasnya tinggi



terutama Asia yaitu Cina, Vietnam, Korea. Prevalensi VHB berbeda-beda dari satu tempat dengan tempat yang lain. Prevalensi terendah didapatkan di Amerika Utara dan di Eropa Barat dimana infeksi tersebut didapatkan pada 0,1-0,5%. Penduduk di Asia Tenggara dan Afrika Sahara 5-20% penduduk mengidap infeksi ini. Prevalensi infeksi VHB tertinggi didapat di Pulau Rapa di Samudera Atlantik dimana 50% dari penduduk jadi pengidap. Data prevalensi HBsAg sangat bervariasi di Indonesia. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa prevalensi HBsAg ditemukan lebih tinggi dari 10% di luar Pulau Jawa yaitu : Bali, Lombok, Sumbar, Irian Jaya. Hal ini dapat dimengerti karena Indonesia memiliki daerah yang sangat luas, dengan perilaku dan budaya yang beranekaragam.20 c. Menurut Waktu Terjadinya infeksi VHB sangat tergantung dengan cara transmisi, banyak jumlah virus, daya tahan tubuh, dan lamanya individu terpapar. Dari penelitian di beberapa kota di Indonesia dapat dilihat kondisi yang tidak berbeda dari tahun ke tahun.22 Universitas Sumatera Utara Menurut penelitian Handri di Bengkulu (1992) ditemukan pengidap Hepatitis B sebanyak 84 orang, selanjutnya tahun 1993 sebanyak 277 orang, tahun 1994 sebanyak 150 orang, tahun 1995 sebanyak 203 orang dan tahun 1996 sebanyak 275 orang. 12 Hal ini menunjukkan bahwa infeksi hepatitis B tidak mengenal waktu.