16 0 130 KB
ANALISA TINDAKAN KEPERAWATAN DOPS
Nama : Ayu Novie Lestari
Tanggal : 14 Oktober 2019
1. Tindakan keperawatan yang dilakukan : Pemasangan NGT (Nasogastrik Tube) Nama Klien
: Tn.H
Diagnosa medis
: Hepatitis Akut
2. Diagnosa Keperawatan : Ketidakseimbangan nutrisi berhubungan dengan kesulitan mengunyah dan menelan.
3. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional No 1
Prosedur
Rasional
Tahap prainteraksi - Cek status pasien
- Memastikan benar pasien dan benar tindakan
- Cuci tangan
- Mencegah transmisi mikroorganisme
- Menyiapkan alat
- Mempermudah melakukan tindakan
Selang NGT steril sesuai ukuran, jelly, kassa steril, stetoskop, sarung tangan steril, spuit 20/50 cc, bengko, plester (hypafix), gunting plester, gelas berisi air
2
Tahap Orientasi - Mengucapkan salam
- Menerapkan etika keperawatan
- Memperkenakan diri
- Menjalin BHSP dengan pasien
- Menjelaskan maksud dan tujuan
- Agar pasien mengerti tujuan dari tindakan yang dilakukan
- Melakukan kontrak waktu dan meminta persetujuan pasien.
3
Tahap Kerja -
Mengatur posisi pasien, tidur telentang
-
dengan memakai 1 bantal -
Meningkatkan kemampuan klien untuk menelan.
Inspeksi lubang hidung yang akan
-
dipasang selang NGT
untuk melihat adanya obstruksi atau tidak
-
Memakai sarung tangan steril
-
mencegah infeksi nosocomial
-
Mengukur panjangnya selang NGT
-
Memperkirakan dalamnya ujung
yang akan dimasukkan dengan cara:
selang
meletakkan ujung selang NGT pada
lambung
processus
xyphoideus
yang
harus
mencapai
pasien,
memanjang lurus kedahi atau ujung hidung belok kearah telinga dan diberi tanda batas selang NGT yang harus dimasukkan -
Oleskan
jelly
pada
selang
NGT
-
sepanjang 7,5-10 cm -
Untuk mempermudah masuknya selang NGT
Masukkan selang NGT kesalah satu
-
lubang hidung, apabila sudah mencapai
Agar selang sudah masuk dengan benar
orofaring minta klien untuk menelan -
Memastikan
pipa
lambung
sudah
masuk ke lambung dengan salah satu cara 1) Aspirasi
cairan
lambung,
dan
periksa pH menggunakan kertas lakmus jika berubah berwarna merah berarti telah masuk ke lambung. 2) Auskultasi
suara
udara
yang
dimasukkan dengan meletakkan stetoskop diatas epigastrium klien dan kemudian masukkan 10-30 ml udara ke dalam selang sambal mendengarkan suara “blup”
-
Untuk mengetahui apakah unjung selang masuk ke dalam lambung
3) Memasukkan
ujung
selang
ke
dalam gelas berisi air bila telah masuk ke dalam lambung tidak ada gelembung udara pada air 4) Apabila tanda-tanda pemeriksaan tidak didalam
mengindikasikan lambung,
selang
masukkan
kembali selang sejauh 5 cm, dan ulangi pemeriksaan
-
Melakukan fiksasi selang NGT, lalu
-
diplester pada hidung
Menghindari
perubahan posisi
selang
-
Tutup bagian selang
-
mencegah masuknya udara
-
Bereskan peralatan, melepaskan sarung
-
Memberikan kenyamanan kepada
tangan dan merapikan klien
klien
sesudah
melakukan
tindakan
4
Tahap Terminasi -
Merapikan alat
-
Etika kerapian
-
Evaluasi respon pasien
-
Memvalidasi
tindakan
yang
sudah dilakukan -
Mendoakan kesembuhan klien
-
Menerapkan etika islami
-
Berpamitan
-
Menerapkan etika keperawtan
-
Dokumentasi
-
Untuk pencatatan buku status dan pencatatan hasil
-
Cucitangan
-
Mencegah penyebaran mikroorganisme
4. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara pencegahannya: a. Distres nafas pada pemasangan awal NGT terjadi akibat penempatan posisi pasien serta teknik pemasangan NGT yang tidak tepat.
Pencegahannya : memposisikan pasien pada posisi fowler serta melakukan tahapan procedur pemasangan NGT dengan berurutan, yang paling penting adalah konfirmasi letak selang. Penanganan awal bila muncul tanda-tanda distress nafas adalah segera menarik keluar NGT. b. Epitaksis massif dapat menyebabkan gangguan pada jalan nafas sehingga memerlukan pemasangan tampon. Cara pencegahannya : melakukan teknik pemasangan NGT yang tepat yaitu menelusuri dasar hidung menuju ke arah telinga saat mendorong masuk NGT untuk mengurangi terjadinya turbinasi dan nyeri serta epistaksis. c. Pneumonia aspirasi terjadi akibat aspirasi isi lambung saat pasien muntah. Cara pencegahannya : memposisikan pasien dengan baik, bila perlu lakukan intubasi bila saluran napas tidak lapang terutama pada pasien tidak sadar.
5. Tujuan tindakan tersebut dilakukan : a. Memberikan nutrisi pada pasien yang tidak sadar dan pasien yang mengalami kesulitan menelan ( memenuhi kebutuhan cairan atau nutrisi) b. Mencegah terjadinya atropi esophagus/lambung pada pasien tidak sadar
6. Hasil yang di dapat dan maknanya : -
Kebutuhan nutrisi klien terpenuhi Maknanya :Klien merasa nyaman setelah masuknya nutrisi untuk beberapa jam kemudian
7. Identifikasi tindakan keperawatan lain yang dapt dilakukan untuk mengatasi masalah/diagnosa tersebut : Mandiri : Bantu pasien dalam memberikan nutrisi
Banjarmasin,14 Oktober 2019 Ners Muda
(Ayu Novie Lestari, S.Kep)
Preseptor Klinik
(Ermadayanti, Ns., M.Kep)