Dops Tetes Mata [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ANALISIS TINDAKAN KEPERAWATAN PEMBERIAN TETES MATA 1. Tindakan keperawatan yang dilakukan: Pemberian Tetes Mata Nama Klien : Tn.A Diagnosa Medis : OD Vitrektomi 2. Diagnosa Keperawatan Pseudofakia + Ablasio Retina 3. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional: 3.1 Melihat data pasien Rasional: untuk mendapatkan data objektif 3.2 Melihat intervensi keperawatan yang telah diberikan perawat Rasional: untuk mendapatkan intervensi yang akurat. 3.3 Mengkaji program terapi yang diberikan oleh dokter Rasional: melihat hasil terapi yang diberikan kepada klien. 3.4 Menyiapkan alat di ruangan keperawatan Rasional: digunakan untuk pemberian tetes mata 3.5 Mencuci tangan sebelum melakukan tindakan sesuai dengan SOP Rasional: mencegah penyebaran mikroorganisme. 3.6 Memberikan salam Rasional: sebagai pendekatan komunikasi terapeutik . 3.7 Memvalidasi klien Rasional: agar tidak terjadi kesalahan nama lengkap, tanggal lahir, tahun dan rekam medik klien. 3.8 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada klien/keluarga Rasional: agar klien/keluarga mengetahui dan mengerti tindakan yang akan dilakukan. 3.9 Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien sebelum melakukan tindakan Rasional: untuk membuat rasa nyaman pada klien saat melakukan tindakan. 3.10 Menyiapkan alat-alat didekat klien Rasional: Agar mempermudah melakukan tindakan 3.11 Menjaga privacy klien Rasional: menjaga hak pasien 3.12 Mengucapkan do’a Rasional: sebagai do’a saat akan mulai melakukan tindakan. 3.13 Mengatur posisi yang nyaman menurut klien sesuai kondisi klien. Rasional: memberikan posisi nyaman pada klien. 3.14



Perawat berdiri dibelakang atau didepan klien Rasional: Mempermudah melakukan pemberian tetes mata 3.11Mengkaji mata klien Rasional: untuk melihat adanya kemerahan, lokasi, dan sifat dari berbagai kotoran, air mata, pembengkakan kelopak mata atau kelenjar air mata. 3.12 Mencatat adanya keluhan



Rasional: apakah klien merasakan gatal, terbakar, nyeri, penglihatan kabur, atau fotophobia. 3.13 Meminta persetujuan klien Rasional: menciptakan rasa percaya diri pasien kepada perawat 3.14 Membersihkan kelopak mata dan bulu mata dari dalam keluar Rasional: untuk menghindarkan terjadinya kontaminasi 3.15 Perintahkan klien untuk melirik kearah superior (keatas) Rasional: Untuk mempermudah pemberian obat tetes mata 3.16 Berikan tetesan mata Rasional: memulai tindakan 3.17 Menahan kelopak mata kebawah Rasional:mencegah refleks mengedip 3.18 Mengarahkan cairan/obat tetes mata pada kantong kunjungtiva bawah dari kantus sebelah dalam keluar Rasional: mencegah kemungkinan injuri kornea dan mencegah kontaminasi 3.19 Mengobservasi perilaku klien Rasional: apakah klien ada



mengedip,



berkedip



berlebihan,



mengerutkan dahi, atau menggosokan mata. 3.20 Sekitar 2 cm dari mata, teteskan obat dengan menekan botol. Rasional: untuk memasukan obat tetes pada mata 3.21 Tunggu beberapa saat, lalu lepaskan palpebra inferior dan anjurkan klien untuk perlahan-lahan menutup matanya. Rasional: Memudahkan obat tetes sudah masuk kedalam mata 3.22 Letakkan lidi kapas pada daerah palpebra inferior dan gunakan untuk mengusap adanya cairan obat yang mungkin keluar atau mengalir menuju wajah. Rasional: Agar tidak basah kewajah klien 3.23 Keringkan sekitar mata dengan bola kapas Rasional: agar pasien terlihat bersih dan rapi. 3.24 Mengevaluasi hasil setelah dilakukan irigasi mata pada klien Rasional: untuk mendapatkan data objektif 3.25 Merapikan pasien Rasional: melindungi hak klien 3.26 Mengucapkan setelah selesai melakukan tindakan Rasional: agar klien mengetahui tindakan sudah selesai 3.21 Berpamitan dengan klien dan salam Rasional: untuk menjaga komunikasi terapeutik dan sopan saat meninggalkan klien. 3.16 Mencuci tangan setelah tindakan selesai sesuai dengan SOP Rasional: menghilangkan dan mencegah penyebaran mikroorganisme. 3.17 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan Rasional: bukti dokumentasi tindakan sudah dilakukan. 4 4.1



Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara pencegahannya Bahaya 4.1.1 Saat melakukan tetes mata klien merasakan nyeri, perih.



4.1.2 Adanya luka tusukan pada mata. 4.1.3 Terjadinya cidera. 4.1.4 Adanya kontaminasi silang 4.2 Pencegahan 4.2.1 Saat melakukan tetes mata lakukan dengan hati-hati dan perlahan4.2.2



lahan agar klien merasa nyaman dan nyeri berkurang. Saat melakukan tetes mata kepada klien berikanlah klien dilingkungan yang tenang dan nyaman agar klien bisa merasa rileks.



5



Tujuan tindakan tersebut dilakukan 5.1 Memberikan obat mata 5.2 Meningkatkan kelembapan mukosa mata. 5.3 Menghilangkan atau mengurangi nyeri. 5.4 Membersihkan kotoran mata. 5.5 Mencegah infeksi. 5.6 Menimbulkan perasaan aman dan nyaman. 6



Hasil yang didapat dan maknanya Hasil: 6.1 Klien mengatakan nyeri sudah berkurang atau tidak merasakan nyeri lagi. 6.2 Klien mengatakan penglihatannya sudah mulai membaik 6.3 Klien mengatakan perasaannya sekarang menjadi aman dan nyaman. Maknanya: Semua tindakan telah berhasil dilakukan sesuai standar operasional prosedur.



7



Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah/diagnosa tersebut. (mandiri dan kolaborasi): 7.1 Mandiri: a. Perawat melakukan tindakan didampingi kakak senior. b. Perawat menganjurkan keluarga klien untuk membantu melakukan perawatan pada mata. c. Perawat menyarankan kepada keluarga klien untuk memberikan lingkungan yang tenang dan nyaman bagi klien. 7.2 Kolaborasi: Bekerjasama dengan tim kesehatan dokter dan farmasi dalam proses perawatan dan pemberian obat analgetik sesuai indikasi klien untuk menurunkan nyeri dan memberikan obat oral maupun tetes mata pada klien dan keluarga.



Banjarmasin, 8 November 2016 Ners Muda,



( Hana Wartini )



Preseptor Klinik,



( Riannoor, S.Kep., Ns )