04 Pertemuan Ke-4 Menyambut Klien, Jarak Duduk, Kontak Mata [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KETERAMPILAN DASAR DALAM HUBUNGAN KONSELING



Attending Konselor menyiapkan diri • Menenangkan diri agar tidak tegang atau merasa “tidak enak” • Mempelajari kembali tujuan pertemuan dengan klien • Mempelajari informasi awal tentang klien, dari catatan yang ada atau sumber-sumber lain.



Attending Menyiapkan klien 1. Menyapa secara ramah 2. Menjelaskan tujuan relasi 3. Memberikan informasi tentang hal-hal yang diperlukan klien, selama mendapatkan bantuan 4. Konselor menyatakan kesiapan untuk membantu 5. Mengungkap alasan klien akan perlunya bantuan



Menyambut Klien/Menerima klien • KO harus dapat menyambut klien dengan hangat • Kedatangan KI pada KO dengan harapan; bisa diterima, bisa dimengerti, dan mendapatkan bantuan. • KO harus dapat menerima Ki sebagaimana adanya secara positif. Artinya? - KO tidak menuntut KI tampil dengan sikap dan cara tertentu - KO tidak memberikan label tertentu pada KI



Kesan pertama itu sangat menentukan dalam konseling. Hal yang harus diperhatikan adalah :  Menerima klien apa adanya Ko tidak memperhatikan perbedaan-perbedaan Ki, latar belakangnya, maupun pendidikannya. Untuk bisa menyambut Ki apa adanya, maka Ko harus hangat dalam menyambut Ki.  Ko harus dapat menerima Ki dengan sikap positif Sikap positif Ko akan diwujudkan melalui perilaku Ko terhadap Ki. Ko harus memiliki kepribadian yang baik sehingga dapat menerima Ki apa adanya.



Rambu-rambu yang akan membuat Ki terbuka kepada Ko : • Ko jangan bersikap formal profesional • Ko harus bisa berbuat spontan tapi tidak sembaragan • Janganmenunjukkan sikap mempertahankan diri • Berusaha untuk tetap konsisten • Ko hendaknya bisa membagi diri dan pengalamannya



Rambu-rambu dalam menyambut klien  Kesegeraan  Ramah dan hangat Attending secara personal Konselor menunjukkan perhatian yang sungguhsungguh kepada klien, sehingga klien terundang untuk memberikan respon yang wajar.



Attending Menata tempat 1. 2. 3. 4.



Cukup luas Terang / cukup cahaya Tenang, tak terganggu lalu lalang Ada dekorasi, warna teduh tidak mencolok atau menakutkan klien 5. Kursi berhadapan/menyamping, tanpa meja 6. Jika ada meja, diusahakan tidak mengganggu keeratan hubungan



Jarak duduk yang terlalu jauh akan menimbulkan rasa tidak konsentrasi, tidak sopan, begitu juga dengan jarak terlalu dekat. Oleh karena itu, ada jarak duduk standar dalam konseling yaitu 90 – 100 cm.



Atending Sikap Duduk Posisi badan (termasuk gerak isyarat dan ekspresi muka) a. Duduk dengan badan menghadap kepada klien b. Tangan di atas pangkuan atau berpegangan bebas atau kadang-kadang digunakan untuk menunjukkan gerak isyarat yang sedang dikomunikasikan secara verbal



c. Responsif dengan menggunakan bagian wajah (senyum spontan, anggukan kepala sebagai persetujuan atau pemahaman) d. Badan tegak lurus tetapi tidak kaku, manakala diperlukan bisa condong ke arah klien untuk menunjukan kebersamaan



Attending Kontak Mata Kontak mata adalah cara Ko memperhatikan Ki, memandang Ki saat konseling berlangsung. Arah pandang dalam kontak mata adalah sebatas pas foto. Jika Ko memandang satu titik saja, maka Ki tidak akan konsentrasi. a. Melihat klien terutama pada waktu bicara b. Menggunakan pandangan spontan yang menunjukkan ekspresi minat dan keinginan untuk mendengarkan dan merespon



Klien



Kontak Mata



Tujuan yang ingin dicapai dari kontak mata : Ki merasa diperhatikan, didengar dan dipahami oleh Ko Ki merasa bahwa Ko melibatkan diri secara penuh selama konseling berlangsung Aspek psikologis yang dirasakan Ki jika dipandang sebatas pas foto : Ki merasa nyaman Konsentrasi Ki terpusat pada masalah atau hal yang sedang dibicarakannya Muncul keyakinan bahwa Ko benar-benar menerima dan mengerti Ki



SEKIAN TERIMA KASIH