2 LAPORAN PRAKTIKUM Standarisasi Simplisia [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM STANDARISASI MUTU SIMPLISIA DAN EKSTRAK SIDAGURI (Sida rhombifolia)



OLEH : CATHERINA AILEEN EDITH DAVITA N011191130 KELOMPOK IX GOLONGAN SENIN PAGI



SEMESTER AKHIR 2019/2020 LABORATORIUM FARMAKOGNOSI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2020



BAB I PENDAHULUAN Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun atau yang baru mengalami proses setengah jadi, seperti dikeringkan (1). Proses pemanenan dan preparasi simplisia merupakan proses yang menentukan mutu simplisia dalam berbagai artian, yaitu komposisi senyawa kandungan, kontminasi dan stabilitas bahan (2). Setiap simplisia yang digunakan harus memenuhi standar yang telah ditetapkan. Standarisasi simplisia mempunyai pengertian bahwa simplisia yang akan digunakan yang tercantum dalam monografi terbitan resmi Departemen Kesehatan (Materia Medika Indonesia) (2). Simplisia dianggap memenuhi standar jika memenuhi parameter yang telah ditentukan. Parameter tersebut ada dua yaitu parameter spesifik dan non-spesifik. Parameter spesifik meliputi identitas ekstrak, organoleptik ekstrak, dan kadar senyawa terlarut dalam pelarut tertetu. Parameter non spesifik meliputi susut pengeringan, kadar abu, kadar air, sisa pelarut, dan cemaran logam berat (3).



BAB II METODE KERJA III.1



Alat dan Bahan



III.1.1 Alat Alat yang digunakan dalam percobaan kali ini adalah aluminium foil, botol, botol coklat, cawan krus, cawan porselen, destilat, kertas saring, labu bersumbat, labu tentukur, oven, oven abu, pipet tetes, pipet mikro, spektofotometri UV-Vis dan timbangan. III.1.2 Bahan Bahan yang digunakan dalam percobaan kali ini adalah air, air jenuh kloroform, air projection, AlCl3, alkohol 96%, batu apung, CH3COONa, etanol, ekstrak Sida rhombifolia, simplisia Sida rhombifolia dan toluen jenuh air. III. 2.Cara Kerja III. 2. 1 Susut Pengeringan Botol kosong dipanaskan dalam oven dengan suhu 105° selama 30 menit. Botol kosong ditimbang kemudian sampel simplisia dimasukkan ke dalam botol kosong sebanyak 1 gram. Botol dipanaskan dengan oven pada suhu 105° selama 30 menit. Berat botol ditimbang kemudian dicatat. Dilakukan replikasi sebanyak 3 kali hingga didapat berat konstan.



III. 2. 2 Uji Kadar Abu Simplisia dihaluskan dan diambil sebanyak 2 gram. Simplisia dimasukkan ke dalam cawan krus. Cawan kemudian dimasukkan ke dalam oven abu. Jika tidak berhasil, sampel ditambahkan air panas kemudian disarinng dan dimasukkan kembali ke dalam oven. III. 2. 3 Uji Kadar Sari Laut Serbuk simplisia ditimbang sebanyak 5 gram, lalu dimasukkan ke dalam botol coklat atau labu bersumbat kaca. Air jenuh kloroform ditambahkan sebanyak 100 ml, kemudian digojok selama 1 jam dan didiamkan selama 30 menit, hinga serbuk mengendap lalu disaring menggunakan kertas saring. Cawan porselen dipanaskan dalam oven dengan suhu 105°. Filtrat sampel yang berbentuk serbuk kemudian dimasukkan ke dalam cawan porselen. Cawan porselen berisi filtrat serbuk sampel dipanaskan didalam oven pada suhu 105° kemudian ditimbang hingga mencapai berat konstan, lalu kadar sari larut air dihitung. III. 2. 4 Uji Kadar Larut Etanol Serbuk simplisia ditimbang sebanyak 5 gram, lalu dimasukkan ke dalam botol coklat 250 ml atau labu bersumbat kaca. Alkohol 96% ditambahkan sebanyak 100 ml, kemudian digojok selama 1 jam dan didiamkan selama 30 menit, hinga serbuk mengendap lalu disaring menggunakan kertas saring. Cawan porselen dipanaskan dalam oven dengan suhu 105°. Filtrat sampel yang berbentuk serbuk kemudian dimasukkan ke dalam cawan porselen sebanyak 20 ml. Cawan porselen



berisi filtrat serbuk sampel dipanaskan didalam oven pada suhu 105° kemudian ditimbang hingga mencapai berat konstan, lalu kadar sari larut etanol dihitung. III. 2. 5 Uji Kadar Air Alat destilat dirangkai, kemudian labu alas bulat diisi dengan toluen jenuh air. Ekstrak yang telah dibungkus aluminium foil dimasukkan ke dalam labu alas bulat. Alat dikalibrasi menggunakan air 0,5 ml. Labu alas bulat diisi toluen jenuh air hingga penuh. Mantel heat dinyalakan hingga air pada ekstrak keluar dan terisi pada tabung berskala. III. 2. 6 Uji Minyak Atsiri Sampel ditimbang sebanyak 100 gram. Sampel dan batu apung kemudian dimasukkan ke dalam labu alas bulat. Air dimasukkan hungga setengah labu alas bulat. Labu alas bulat kemudian dirangkaikan dengan alat destilasi dan dipanaskan selama 1 jam. Kadar minyak atsiri kemudian dihitung. III. 2. 7 Kadar Flavonoid Total Larutan stok dibuat. Pertama, ekstrak heksan sidaguri (Sida rhombifolia) 50 mikroliter dimasukkan ke dalam labu tentukur, kemudian dicukupkan dengan etanol hingga 5 ml. Selanjutnya, ditambahkan 100 mikroliter AlCl3, dan 100 mikroliter CH3COONa, dan 100 mikroliter air projection, kemudian digojok. Kadar dihitung menggunakan spektofotometer UV-Vis. Pertama, kuvet 1 diisi dengan blanko dan kuvet kedua diisi dengan larutan stok



hingga tinggi larutan 3 per 4 dari tinggi kuvet. Lalu bagian luar kuvet dilap meggunakan tissue. Kuvet 1 dimasukkan dalam spektofotometer UV-Vis, kemudian tekan tombol zero hingga muncul angka 0,000. Kuvet 1 lalu dikeluarkan dari spektofotometer UV-Vis dan kuvet 2 dimasukkan dalam spektofotometer UV-Vis. Hasil absorbansi dibaca pada monitor.



BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN IV. 1 Hasil Tabel 1. Data Uji Standarisasi Mutu Simplisia No Parameter 1 Susut Pengeringan 2 Kadar Abu Total 3 Kadar Abu Tidak Larut Asam 4 Kadar Sari Larut Air 5 Kadar Sari Larut Etanol 6 Kadar Air



Persentase 9,0% 6,8% 0,8% 4,7% 2,6% 16,8%



Grafik 1. Hasil Penetapan Kadar Flavonoid Total 1



Serapan



0.8 0.6 0.4 y = 0.0671x + 0.0076 R² = 0.9956



0.2 0 0



5



10



15



Konsentrasi Tabel 2. Kurva Baku Kuersetin Sampel Konsentrasi (bpj) Blanko 0 Kuersetin 1 2 Kuersetin 2 4 Kuersetin 3 6 Kuersetin 4 8 Kuersetin 5 10 Kuersetin 6 12 Kuersetin 7 14



Serapan (Nilai Y) 0 0,136 0,283 0,416 0,551 0,642 0,839 0,942



Serapan



Tabel 3. Hasil Pengukuran Kadar Flavonoid Total Serapan Sampel Konsentrasi (Nilai Y) Simplisian Sida 2,581 0,178 rambifolia 1a Simplisian Sida 2,414 0,167 rambifolia 1b Simplisian Sida 2,615 0,181 rambifolia 1c Grafik 2. Grafik Kurva Baku Asam galat



1.6 1.4 1.2 1 0.8 0.6 0.4 0.2 0



Nilai X



%Kadar



2,539



0,508



2,376



0,475



2,584



0,517



Rata-rata +SD (%)



0,50±0,02



y = 0.0988x - 0.0843 R² = 0.9985 0



5



10



15



20



Konsentrasi Tabel 4. Kurva Baku Asam galat Sampel Konsentrasi (bpj) Blanko 0 Asam galat 1 1,5 Asam galat 2 3 Asam galat 3 7 Asam galat 4 10 Asam galat 5 15 Tabel 5. Hasil Pengukuran Kadar Fenolik Total Serapan Sampel Konsentrasi (Nilai Y) Simplisian Sida 3,826 0,315 rambifolia 1a Simplisian Sida 3,93 0,325 rambifolia 1b Simplisian Sida 3,939 0,361 rambifolia 1c Tabel 6. Kurva Baku Asam Galat Sampel Konsentrasi Blanko 0 Asam galat 1 1,5 Asam galat 2 3 Asam galat 3 7 Asam galat 4 10 Asam galat 5 15



Serapan (Nilai Y) 0 0,090 0,202 0,579 0,903 1,411 Nilai X



%kadar



4,041



4,041



4,101



4,101



4,462



4,426



Absorbansi (Nilai Y) 0 0,09 0,20 0,58 0,90 1,41



Rata-rata +SD (%)



4,201±0,23



Tabel 7. Hasil Pengukuran Kadar Polifenol Sampel Sampel



Konsentrasi



Absorbansi



Nilai x



%Kadar



Ekstrak Sida R a



8,15



0,736



6,60



33,00



Ekstrak Sida R b



8,12



0,713



6,36



31,82



0,734



6,58



32,88



Ekstrak Sida R c 8,15 Grafik 3. Kurva Baku Kuersetin



Kurva Baku Kuersetin 1



Rata-rata +SD (%) 32,56±0,65



0.942 0.839



y = 0,0671x + 0,0076 R² = 0,9956 0.642



0.8



0.551



0.6



Absorbansi



0.416



0.4



0.283



Linear (Absorbansi)



0.136



0.2 0 0



2



4



6



8



10



Tabel 8. Hasil Kurva Baku Kuersetin Sampel Konsentrasi Blanko 0 Kuersetin 1 2 Kuersetin 2 4 Kuersetin 3 6 Kuersetin 4 8 Kuersetin 5 10 Kuersetin 6 12 Kuersetin 7 14



12



14



16



Absorbansi (Nilai Y) 0 0,14 0,28 0,42 0,55 0,64 0,84 0,94



Tabel 9. Hasil Pengukuran Kadar Flavonoid Total Sampel



Konsentrasi



Absorbansi



Nilai x



%Kadar



Ekstrak Bone 1



3,42



0,235



3,39



3,39



Ekstrak Bone 2



3,41



0,243



3,51



3,51



Ekstrak Bone 3



3,36



0,263



3,87



3,87



Rata-rata +SD (%) 3,59±0,25



IV. 2



Pembahasan Sampel yang digunakan pada uji standarisasi mutu simplisia adalah



Sidaguri (Sida rhombifollia). Dari hasil uji susut pengeringan diketahui bahwa persetase susut pengeringan pada sampel adalah 9,0% sedangkan hasil uji kadar air adalah 16,8%. Perbedaan pada persentase susut pengeringan dan kadar air menandakan bahwa simlisia sidaguri (Sida rhombifolia) mengandung minyak atsiri dan atau zat mudah menguap lainnya. Menurut pustaka, ekstrak (Sida rhombifolia) mengandung alkaloid, saponon, tanin, fenol, kalium oksalat, flavonoid, dan steroid serta minyak atsiri (4,5). Pada hasil uji kadar air diketahui bahwa persentase kadar air simplisia Sidaguri (Sida rhombifollia) adalah 16,8%. Menurut pustaka, kadar air dalam sediaan obat tradisional tidak boleh melebihi batas 10 % (6). Kadar air yang melebihi 10% dapat mengakibatkan ekstrak akan mudah ditumbuhi jamur (7). Jika dibandingkan dengan hasil yang diperoleh dapat dikatakan bahwa simplisia belum memenuhi kriteria yang ditentukan. Berdasarkan hasil uji kadar abu pada Sidaguri (Sida rhombifolia) diketahui bahwa persentase kadar abu total sampel adalah 6,8% dan kadar abu tidak larut asam pada sampel adalah 0,8%. Hal ini menunjukkan bahwa sisa bahan anorganik dalam simplisia sidaguri (Sida rhombifolia) adalah 6,8% dan 0,8%. Kadar abu hendaknya mempunyai nilai kecil karena parameter ini menunjukkan adanya cemaran logam berat yang tahan pada suhu tinggi (7). Kadar abu total simplisia menurut materia medika indonesia



jilid IV tidak boleh melebihi dari 8% dan kadar abu tidak larut asam simplisia tidak melebihi 1% (8). Jika dibandingkan dengan hasil yang didapatka diketahui bahwa kadar abu dan kadar abu tidak larut asma simplisia sidaguri (Sida rhombifolia) telah memenuhi syarat yang ditentukan. Pada hasil uji kadar sari larut didapatkan bahwa simlisia Sidaguri (Sida rhombifollia) memiliki persentase sari larut air 4,7% dan sari larut etanol 2,6%. Uji kadar sari larut air bertujuan untuk memberika gambaran awal jumlah senyawa yang dapat tersari dengan pelarut air dari suatu simplisia dan ekstrak, kadar sari larut etanol dilakukan untuk memberikan gambaran awal jumlah senyawa yang dapat tersari dengan pelarut etanol dari suatu simplisia (3). Menurut pustaka, kadar sari larut air pada simplisia yang memenuhi syarat adalah tidak kurang dari 7%, dan kadar sari larut etanol tidak boleh kurang dari 3,5% (8). Jika dibandingkan dengan hasil yang diperoleh dapat dikatakan bahwa simplisia belum memenuhi kriteria yang ditentukan. Berdasarkan hasil uji flavonoid, diketahui bahwa sampel Sida rhombifolia mengandung 0,50%±0,02% flavonoid total; 4,201%±0,23% fenolinik total; dan 32,56%±0,65% polifenol total. Menurut pustaka, sidaguri (Sida rhombifolia) mengandung alkaloid, saponon, tanin, fenol, kalium oksalat, flavonoid, dan steroid (4). Sida rhombifolia mengandung flavonoid golongan kuersetin (9).



BAB V PENUTUP



V.1



Kesimpulan Dari hasil pengujian diketahui bahwa mutu simplisia dan ekstrak



sidaguri (Sida rhombifolia) masih belum memenuhi standar yang telah ditentukan. Kadar air, kadar sari larut air, dan etanol dengan konsentrasi 16,8%, 4,7%, dan 2,6% masih belum memenuhi persyaratan yang ditentukan. Dari hasil percobaan juga diketahui bahwa Sida rhombifolia mengandung flavonoid golongan kuersetin dan fenol. V.2



Saran



DAFTAR PUSTKA 1. Prasetyo, Inorah E. Pengelolaan Budidaya Tanaman Obat-obatan (Bahan Simplisia). Badan Penerbitan Fakultas Pertanian UNIB. Bengkulu. 2013. 2. Departemen Kesehatan RI. Cara Pembuatan Simplisia. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta. 1985. 3. Direktorat Pengawasan Obat Tradisional. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta. 2000. 4. Izzah, Ifkarul D. Antihiperurisemia ekstrak sidaguri, seledri, dan tempuyung secara in vitro dan in vivo. Bogor : IPB. 2010. 5. Iswantini D. dan Darusman L. Effect of Sidaguri extract as an uric acid lowering agent on the activity of xanthine oxidase enzyme. Proceedings of the International Symposium on Biomedicines. Biopharmaca Research Center Bogor, Indonesia. 2003. 6. Depkes RI. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 661/MENKES/SK/VII/1994 tentang Persyaratan Obat Tradisional, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. 1994. 7. Isnawati A, dan Arifin KM. Karakterisasi Daun Kembang Sungsang (Gloria superba L) dari aspek Fitokimia. Media Litbang Kesehatan. 2006; 16(4), 8-14 8. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1980. Materia Medika Indonesia Jilid IV. Jakarta: Direktorat Pengawasan Obat dan Makanan. 1980. 9. Ghosh G, dan Debajyoti D. An Overview on Therapeutic Potential and Phytochemistry of Sida rhombifolia. Int. J. Pharm. Sci. 2015; 32(1), 209-216



LAMPIRAN Lampiran 1. Skema Kerja 1. Penetapan Susut Pengeringan Botol Timbang Kosong



-



Dipanaskan pada oven dengan suhu 105° selama 30 menit Botol kosong ditimbang Sampel simplisia sebanyak dimasukkan sebanyak 1 gram



-



Botol timbang berisi serbuk simplisia -



Dipanaskan pada oven dengan suhu 105° selama 30 menit Ditimbang beratnya Bobot penimbangan dicatat Dilakukan replikasi sebanyak 3 kali hingga mendapat berat konstan



Hitunh % susut peneringan 2. Kadar Abu Ambil simplisia, haluskan dan diambil senanyak 2 gram Dimasukkan ke dalam cawan krus Masukkan dalam oven abu -



Hitung hasil



Jika cara tersebut tidak berhasil, ditambahkan air panas Diaring Dimasukkan kembali dalam oven



3. Uji Kadar Sari Larut Air Serbuk Simplisia



-



-



Ditimbang sebanyak 5 gram Dimasukkan ke dalam botol coklat labu bersumbat kaca. Ditambahkan air jenuh kloroform sebanyak 100 ml. Dogojok selama 1 jam lalu didiamkan selama 30 menit hingga serbiknya mengendap. Disaring dengan kertas saring.



Filtrat Cawan Porselen -



Dipanaskan dalam oven pada suhu 105° Dimasukkan filtrat serbuk sampel sebanyak 20 ml



Cawan porselen + filtrat sampel



-



Dipanaskan dalam oven pada suhu 105° Ditimbang hingga



Dihitung kadar sari larut air



4. Kadar Air Destilat -



-



Destilat dirangkai Labu alas bulat diisi toluen jenuh air Ekstrak sampel dibungkus aluminium foil, lalu dimasukkan ke dalam labu alas bulat Alat dikalibrasi dengan air 0,5 ml Labu alas bulat diisi dengan toluen jenuh air hingga penuh Mantel heat dinyalakan



Lihat volume air ada tabung berskala



11. Uji Kadar Sari Larut Etanol Serbuk Simplisia -



-



Ditimbang sebanyak 5 gram Dimasukkan ke dalam botol coklat 250 ml/ labu bersumbat kaca. Ditambahkan alkohol 96% sebanyak 100 ml. Dogojok selama 1 jam lalu didiamkan selama 30 menit hingga serbiknya mengendap. Disaring dengan kertas saring.



Filtrat Cawan Porselen -



Dipanaskan dalam oven pada suhu 105° Dimasukkan filtrat serbuk sampel sebanyak 20 ml



Cawan porselen + filtrat sampel



-



Dipanaskan dalam oven pada suhu 105° Ditimbang hingga



Dihitung kadar sari larut air



12. Kadar Minyak Atsiri Sampel Simplisia Sida rhombifolia



-



Ditimang sebanyak 100 gram.



Labu alas bulat



-



Dimasukkan 100 gram sampel baru apung Dimasukkan air setengah labu alas bulat Dirangkaikan dengan alat destilasi Dipanaskan selama 1 jam



Hitunh kadar minyak atsiri



13. Penetapan Kadar Flavonoid Total 500 mikroliter ekstrak heksan Sida rhombifolia - Dimasukkan dalam labu tentukur 5 ml Ditambahkan dengan etanol hingga 5 ml -



Larutan stok



Ditambahkan 100 mikroliter AlCl3, 100 mikroliter CH3COONa dan 100 mikroliter air projection Digojok



Kuvet 1 diisi dengan blanko dan kuvet 2 diisi dengan larutan stok 3 per 4 dari tinggi kuvet Bagian luar kuvet dilap dengan tissue Ditambahkan dengan etanol hingga 5 ml -



Tekan tombol zero hingga muncul angka 0,000 Kuvet 1 dikeluarkan dari spektofotometer UV-Vis



Kuvet 2 dimasukkan dalam spektofotometer UV-Vis



Hasil absorbansi dibaca pada monitor



Lampiran 2. Perhitungan 1. Perhitungan Kadar Flavonoid Total Y = a + bx Y = 0,0671x + 0,0076 a. 0,178 = 0,0671x + 0,0076 0,178−0,0076 x = 0,0671 = 2,539 Ekuivalen Kuersetin 𝑥 = 500 × 100% 2,539



= 500 × 100% = 0,508% b. 0,167 = 0,0671x + 0,0076 0,167−0,0076 x= = 2,376 0,0671



Ekuivalen Kuersetin 𝑥 = 500 × 100% 2,376



c.



= 500 × 100% = 0,475% 0,181 = 0,0671x + 0,0076 0,181−0,0076 x= = 2,584 0,0671



Ekuivalen Kuersetin 𝑥 = 500 × 100% 2,584



= 500 × 100% = 0,517% 0,508+0,475+0,517 Rata-rata % kadar = 3 = 0,50 1



SD = √2 (0,50 − 0,508)2 + (0,50 − 0,475)2 + (0,50 − 0,517)2 = 0,02 2. Perhitungan Kadar Fenolik Total Y = a + bx Y = 0,0998x + 0,0843 a. 0,315 = 0,0998x + 0,0843 0,315∓0,0843 x = 0,0998 = 4,041 Ekuivalen Kuersetin 𝑥 = 100 × 100% 4,041



= 100 × 100% = 4,041% b. 0,325 = 0,0998x + 0,0843 0,325∓0,0843 x = 0,0998 = 4,101 Ekuivalen Kuersetin 𝑥 = 100 × 100% 4,101



= 100 × 100% = 4,101% c. 0,361 = 0,0998x + 0,0843 0,361∓0,0843 x = 0,0998 = 4,462



Ekuivalen Kuersetin 𝑥 = 100 × 100% 4,462



= 100 × 100% = 4,462% 4,041+ 4,101+4,462 Rata-rata % kadar = 3 = 4,201% 1



SD = √2 (4,201 − 4,041)2 + (4,201 − 4,101)2 + (4,201 − 4,462)2 = 0,23 3. Perhitungan Kadar Polifenol Total Y = a + bx Y = 0.0988x - 0.0843 a. 0,736 = 0.0988x - 0.0843 0,736−0.0843 x = 0,0988 = 6,60 Ekuivalen Kuersetin 𝑥 6,60 = 20 × 100% = 20 × 100% = 33,00% b. 0,713 = 0.0988x - 0.0843 0,713−0.0843 x= = 6,36 0,0988



Ekuivalen Kuersetin 𝑥 6,36 = 20 × 100% = 20 × 100% c.



= 31,82% 0,736 = 0.0988x - 0.0843 0,734−0.0843 x = 0,0988 = 6,58 Ekuivalen Kuersetin 𝑥 6,58 = 20 × 100% = 20 × 100% = 32,88%



Rata-rata % kadar =



33,00+ 31,82+32,88 3



= 32,56% 1



SD = √2 (32,56 − 33,00)2 + (32,56 − 31,82)2 + (32,56 − 32,88)2 = 0,65 4. Perhitungan Kadar Flavonoid Total Y = a + bx Y = 0,0671x + 0,0076 a. 0,235 = 0,0671x + 0,0076 0,235−0,0076 x = 0,0671 = 3,39 Ekuivalen Kuersetin 𝑥 3,39 = 100 × 100% = 100 × 100% = 3,39% b. 0,234 = 0,0671x + 0,0076 0,243−0,0076 x = 0,0671 = 3,51 Ekuivalen Kuersetin 𝑥 3,51 = 100 × 100% = 100 × 100% = 3,51%



c.



0,263 = 0,0671x + 0,0076 0,263−0,0076 x = 0,0671 = 3,87 Ekuivalen Kuersetin 𝑥 3,87 = 100 × 100% = 100 × 100% = 3,87%



Rata-rata % kadar =



3,39+ 3,51+3,87 3



= 3,38% 1



SD = √2 (3,38 − 3,39)2 + (3,38 − 3,51)2 + (3,38 − 3,87)2 = 0,25