2 LP PP Viana [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PELAKSANAAN STASE MANAJEMEN ROLEPLAY PERAWAT PELAKSANA DI RUANG AL-AMIN RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA



DISUSUN OLEH : VIANA YUNI PURWO INDAHSARI 2011040133



PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO 2020/2021



BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Manajemen adalah proses bekerja sama antara individu dan kelompok serta sumber daya lainnya dalam mencapai tujuan, organisasi adalah sebagai aktivitas manajemen. Manajemen secara umum dan khusus memiliki banyak sudut pandang dan persepsi. Manajemen pada umumnya dapat didefinisikan sebagai sekumpulan proses untuk meraih tujuan pada organisasi melalui bekerja sama dan bekerja sama dengan sumber daya yang dipunyai organisasi. Sedangkan manajemen secara khusus dapat lebih spesifik lagi yaitu ilmu dan seni perencanaan, pengorganisasian, perencanaan, dan pengawasan terhadap usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Mahasiswa sarjana keperawatan di Indonesia melaksanakan praktek klinik setelah menyelesaikan program sarjana yaitu selama pendidikan profesi Ners yang dilaksanakan didalam rumah sakit maupun di komunitas. Praktek klinik adalah bagian penting dalam pendidikan keperawatan dengan tujuan utama menghasilkan perawat yang percaya diri, kompeten, memiliki konsep diri yang sehat, berkomitmen melakukan asuhan keperawatan yang berpusat pada klien, dan menjadi pembelajar mandiri (Levett Jones et al., 2015). Sumber daya manusia (SDM) perawat diruang rawat terdiri dari kepala ruangan, ketua tim (perawat primer), dan perawat pelaksana. Perawat harus mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan kemampuannya sesuai dengan perkembangan jaman dan tuntutan masyarakat sehingga bisa menjadi tenaga perawat yang profesional. Pengembangan dalam berbagai aspek keperawatan bersifat saling berhubungan, saling bergantung, dan saling mempengaruhi, oleh karena itu inovasi dalam pendidikan keperawatan, praktek keperawatan, ilmu keperawatan dan kehidupan keprofesian merupakan fokus utama keperawatan dalam proses kerja yang profesional.



BAB II A. Definisi Perawat Pelaksana (PP) Keperawatan primer (primary nursing) adalah sistem pemberian asuhan keperawatan di tingkat rawat inap yang dapat mempermudah realisasi praktek keperawatan profesional. Sistem ini menyediakan asuhan yang berfokus pada pasien yang secara individual dan komprehensif, berkesinambungan sejak pasien dirawat di rumah sakit sampai keluar pindah ke institusi lain (Modul pelatihan manajemen bangsal keperawatan, 2009). B. Metode Perawat Primer Metode primer ini ditandai dengan keterkaitan kuat dan terus-menerus antara pasien dan perawat yang ditugaskan untuk merencanakan, melakukan, dan mengkoordinasi asuhan keperawatan selama pasien dirawat. Metode dengan menggunakan perawat primer/ pelaksana dapat meningkatkan mutu asuhan keperawatan karena : 1.



Hanya ada 1 perawat yang bertanggung jawab dalam perencanaan dan koordinasi asuhan keperawatan.



2.



Jangkauan observasi setiap perawat hanya 4 klien.



3.



Perawat primer/ pelaksana (PP) bertanggung jawab 24 jam.



4.



Rencana pulang klien dapat diberikan lebih awal.



5.



Rencana ahuan keperawatan dan rencana medik dapat berjalan paralel. Perawat primer



pemula adalah perawat lulusan DIII keperawatan dengan



pengalaman minimal 4 tahun dan pada MPKP tingkat I adalah perawat Skep/Ners dengan pengalaman minimal 1 tahun. Perawat dapat bertugas pagi, sore atau malam hari, namun sebaiknya perawat primer (PP) hanya bertugas pagi atau sore saja karena bila bertugas pada malam hari, perawat primer (PP) akan libur beberapa hari sehingga sulit menilai perkembangan klien (Sitorus, 2006, hlm. 26). C. Kelebihan dalam Perawat Primer Kelebihan dalam keperawatan primer adalah : 1.



Bersifat kontinu dan komprehensif.



2.



Perawat primer mendapatkan akuntabilitas yang tinggi terhadap hasil dan kemungkinan pengembangan diri.



3.



Keuntungan antara lain terhadap pasien, perawat dan rumah sakit (Billies, 1998).



Kelebihan yang dirasakan klien adalah merasa dihargai karena terpenuhinya kebutuhan secara individu, selain itu asuhan yang diberikan bermutu tinggi dan akan tercapai pelayanan yang efektif terhadap pengobatan, dukungan, proteksi dan informasi serta advokasi. D. Kelemahan dalam Perawat Primer Kelemahan dari metode ini : Hanya dapat dilakukan oleh perawat yang memiliki pengalaman dan pengetahuan yang memadai dengan kriteria asertif, self direction, memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan yang tepat, menguasai keperawatan klinik, akuntabel serta berkolaborasi dengan berbagai disiplin (Suarli, 2009, hlm. 49-50). E. Konsep Dasar Perawat Primer Konsep dasar keperawatan primer adalah : 1.



Ada tanggung jawab dan tanggung gugat.



2.



Ada otonomi.



3.



Ada keterlibatan pasien dan keluarga.



F. Tugas Pokok 1.



Memberikan perawatan secara langsung berdasarkan proses keperawatan dengan sentuhan kasih sayang a.



Melaksanakan tindakan keperawatan yang telah disusun.



b.



Mengevaluasi tindakan keperawatan yang telah diberikan.



c.



Mencatat dan melaporkan semua tindakan keperawatan dan respon klien dan catatan keperawatan.



2.



3.



Melaksanakan program medik dengan penuh tanggung jawab a.



Memberi obat.



b.



Pemeriksaan laboratorium.



c.



Persiapan klien yang akan di operasi.



Memperhatikan keseimbangan kebutuhan fisik, dan spiritual dari klien a.



Memelihara kebersihan klien dan lingkungan.



b.



Mengurangi penderitaan klien dengan memberi rasa aman, nyaman dan ketenangan.



4.



Mempersiapkan klien secara fisik dan mental untuk menghadapi tindakan perawatan dan pengobatan secara diagnostik.



5.



Melatih klien untuk menolong dirinya sendiri sesuai kemampuan.



6.



Memberi pertolongan segera pada klien gawat atau sakaratul maut.



7.



Membantu kepala ruang dalam pelaksanaan ruangan secara administratif a.



Menyiapkan data klien baru, pulang atau meninggal dunia.



b.



Sensus harian dan formulir,



c.



Rujukan atau penyuluhan PKMRS



8.



Mengantar dan menyiapkan alat-alat yang ada diruangan.



9.



Menciptakan dan memelihara kebersihan, keamanan, kenyamanan dan keindahan ruangan.



10. Melaksanakan tugas dinas pagi, siang atau malam secara bergantian. 11. Memberi penyuluhan kesehatan kepada klien sehubungan dengan penyakitnya. 12. Melaporkan segala sesuatu mengenai keadaan klien baik lisan maupun tertulis. 13. Membuat laporan harian. G. Aplikasi Peran sebagai Perawat Primer 1.



Membaca rencana keperawatan yang telah ditetapkan oleh ketua tim.



2.



Membina hubungan terapeutik dengan klien atau keluarga sebagai lanjutan kontrak yang telah dilakukan perawat primer (PP).



3.



Menerima klien baru bila ada dan melaksanakan orientasi.



4.



Melakukan tindakan keperawatan berdasarkan rencana keperawatan.



5.



Melakukan



evaluasi



terhadap



tindakan



yang



telah



dilakukan



dan



mendokumentasikan. 6.



Mengikuti visite dokter.



7.



Memeriksa kerapihan dan kelengkapan status keperawatan.



8.



Membuat laporan pergantian dinas.



9.



Mengkomunikasikan dengan PP atau PJ-shift atau ketua tim, bila menemukan masalah yang pasien yang perlu diselesaikan.



10. Menyiapkan klien untuk pemeriksaan diagnostik, laborat pengobatan. 11. Berperan serta dalam memberikan pendidikan kesehatan. 12. Membantu tim lainnya yang membutuhkan.



Rencana Kegiatan Waktu 07.30 08.00



Rencana Kegiatan Berdoa bersama Mengikuti pre conference bersama kepala ruang, CCM, ketua tim dan perawat primer lain.



08.00



Melaksanakan tugas asuhan keperawatan terhadap pasien yang menjadi kelolaan.



08.00



Ronde keperawatan ke pasien sesuai yang ditugaskan oleh ketua tim.



08.20



Melaksanakan pemberian terapi kepada pasien kelolaan sesuai dengan peranan medis



09.00



Istirahat pagi



10.00



Melanjutkan asuhan keperawatan pasien kelolaan



12.00



Istirahat siang



13.00



Melaporkan hasil evaluasi asuhan keperawatan kepada ketua tim



13.30



Mengikuti post conference



BAB III ASUHAN KEPERAWATAN A. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 1. Nama



: Tn. Sumitro



Kamar



: 7A



Tanggal lahir



: 31 Desember 1957



DPJP



: dr. Aditya



No. RM



: 216043



PPJA



: Viana



Tgl Masuk



: 6 Januari 2021



Dx Medis



: Anemia



Hari/Tanggal Kamis, 2021



7



Implementasi



Evaluasi



Paraf



Jan Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer S : pasien mengatakan badannya lemas Viana berhubungan dengan penurunan O: konsentrasi Hb dan darah - turgor kulit elastis - Memonitor keadaan umum pasien - integritas baik R: Ku : Baik, Kes : Cm , GCS : 15 - GDS 311 - Memonitor TTV - TD : 110/80 mmHg R : TD 98/600 mmHg, N 79x/mnt, S - N :82 x/menit - RR : 20x/menit 36,6◦C, RR 20x/mnt. - S : 36,8℃ - Memberikan terapi : A : Ketidakefektifan perfusi jaringan - Inj. lanso 1.1 perifer berhubungan dengan penurunan - Inj. MP 3.1 konsentrasi Hb dan darah - Inj. ceftri 2.1 P : lanjutkan intervensi R : terapi masuk melalui iv - Mengecek darah lengkap - Mengecek darah lengkap - Monitor Ku R : HB 6,8 - Kaji keluhan pasien - Mengkaji keluhan pasien - Kolaborasi dengan dokter dalam R : pasien mengatakan lemas dan pemberian terapi obat.



2. Nama



: Tn. Sanhoji



Kamar



: 10B



Tanggal lahir



: 17 Juni 1948



DPJP



: dr. Aditya



No. RM



: 216015



PPJA



: Viana



Tgl Masuk



: 6 Januari 2021



Dx Medis



: Hiperglikemia



Hari/Tanggal



Implementasi



Kamis, 7 Jan 2021



Risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan hiperglikemia - Memonitor keadaan umum pasien R: Ku : Baik, Kes : Cm , GCS : 15 - Memonitor TTV R : TD 113/70 mmHg, N 80x/mnt, S 36◦C, RR 20x/mnt. - Memberikan terapi : - Inj. omeprazole 1.1 - Inj. ceftri 2.1 R : terapi masuk melalui iv - Mengecek gula darah siang R : GDS 298 - Mengkaji keluhan pasien R : pasien mengatakan lemas dan kedua kakinya tidak bisa digerakan.



Evaluasi



Paraf



S : pasien mengatakan badannya lemas Viana O: - turgor kulit elastis - integritas baik - GDS 298 - TD : 113/70 mmHg - N :80x/menit - RR : 20x/menit - S : 36℃ A : Masalah Risiko ketidak stabilan kadar glukosa darah belum teratasi P : lanjutkan intervensi - Kaji kekuatan otot - Monitor Ku - Kaji keluhan pasien - Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi obat.