6 3 Reg B Modul Ekg [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Mata Kuliah:Keperawatan Kritis



MODUL PEMBELAJARAN KEPERAWATAN KRITIS



“ELEKTROKARDIOGRAM”



Tim Penyusun : Kelompok 6 3 Reguler B 1. Sri Handayani 2. Anwar Yasin 3. Fatimah Azzahro 4. Devi Rahmawati H. 5. Putri Aisyah Rahmania 6. Fauziyyatun Khasanah



P1337420317055 P1337420317064 P1337420317082 P1337420317072 P1337420317090 P1337420316099



Prodi DIII Keperawatan Pekalongan



1



Mata Kuliah:Keperawatan Kritis



VISI



DAN



MISI



PRODI



DIII



KEPERAWATAN



PEKALONGAN



VISI:



Menjadikan



Program



Pekalongan,yang



Studi



Keperawatan



menghasilkan



Keperawatan,



unggul



dalam



gawatdarurat,



berbasis



kearifan



tenaga



keperawatan lokal



dan



diakui internasional tahun 2025” . MISI:



1.



Melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi sesuai perkembangan dan kebutuhan masyarakat berdasarkan system penjaminan mutu Poltekkes Kemenkes Semarang.



2. Melaksanakan dan mengembangkan pengelolaan program studi secara terus menerus dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas, berdaya saing tinggi dan berbudi pekerti luhur. 3. Menghasilkan lulusan D-III Keperawatan yang kompeten, unggul dalam pengelolaan keperawatan kegawatdaruratan. 4. Mengembankan jejaring dengan pengguna lulusan, baik beskala local , regional, nasional maupun internasional



2



Mata Kuliah:Keperawatan Kritis



SASARAN MUTU: Sarmut I a. Terwujudnya penyelenggaraan pendidikan sesuai standar pelayanan pendidikan (Standar ISO 9001:2008). b. Terselenggaranya pengemba-ngan SDM



Sarmut II a. Terlaksana-nya kegiatan penelitian kesehatan oleh setiap dosen minimal sekali dalam satu tahun. b. Keikut serta-an kegiatan proceeding penelitian baik tingkat nasional minimal setahun sekali c. Terselengga-ranya sosialisasi hasil penelitian dan implementasi-nya kepada mahasiswa dan masyarakat. d. Tersusunnya roadmap penelitian Program Studi Sarmut III a. Tersusunnya rencana program pengabdian kepada masyarakat. b. Terlaksana-nya kegiatan pengabdian kepada masyarakat minimal sekali setiap semester c. Terbangun-nya kerjasama lintas program dan sektoral dalam program pemerintah untuk pembangunan kesehatan masyarakat d. Mengadakan pelatihan dan workshop terkait hasil penelitian pada kegiatan pengabdian masyarakat.



3



Mata Kuliah:Keperawatan Kritis



Sarmut IV a. Terciptanya Kegiatan pembelaja-ran dengan aman, tertib, bebas dari suasana keributan / kebisingan b. Meningkat-nya motivasi belajar mahasiswa di lingkung-an kampus c. Berjalannya kegiatan kemahasis-waan yang dapat meng-akomodir terhadap kreativitas mahasiswa d. Tersedianya sistem keamanan & keselamatan kerja bagi seluruh civitas akademika e. Terciptanya pergaulan sosial akademik yang menye-nangkan bagi seluruh civitas akademik



4



Mata Kuliah:Keperawatan Kritis



KATA PENGANTAR Alhamdulillah dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, Modul Pembelajaran Keperawatan Kritis telah dapat diselesaikan. Modul pembelajaran ini disusun untuk memfasilitasi pebelajar dalam membantu dan mengarahkan belajar mahasiswa sehingga memiliki kemampuan internal untuk belajar secara mandiri. Modul pembelajaran ini akan mengkondisikan mahasiswa belajar secara mandiri karena dikemas secara interaktif yang didalamnya tersedia alat ukur (soalsoal latihan dan tugas uji kompetensi dan sekaligus ber-feedback langsung terhadap kesalahan yang dijawabkan mahasiswa dan mampu mengoreksi secara cepat berkenaan seberapa tinggi keberhasilan mahasiswa dalam mempelajari unit materi tertentu. Ucapan terima kasih dan penghargaan disampaikan kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan modul ini. Akhirnya, penulis berharap modul pembelajaran ini dapat digunakan untuk mendukung belajar mahasiswa secara optimal dan bagi semua pihak yang membutuhkan.



Pekalongan, Agustus 2019



Penulis



5



Mata Kuliah:Keperawatan Kritis



DAFTAR ISI



Daftar Isi ................................................................ .6 KB I: Konsep Elektrokardiogram . ................................ 12 Sub pokok Bahasan: ………………………………. 12 Indikator …………………………………………… 12 Pendahuluan .......................................... ...... 12 Tujuan/KD ............................................. .... 12 Uraian Materi ……………………………………… 14 a. b. c. d. e. f. g. h.



Pengertian Elektrokardiogram ………………………. 14 Sistem Konduksi Jantung ……. ………………………. 14 Macam dan Makna Gelombang ……………………… 16 Tujuan Pemasangan ……….………...……………..... 20 Kertas EKG …………………………………………….. 20 Prosedur Pemasangan EKG ………….………………. 21 Cara Menilai EKG ..……….………….………………. 23 Intrepretasi EKG …………..…………................... 25



Latihan .................................................. ...... Rangkuman .......................... ....................... Tes Fomatif ............................................ .... Senarai..................................................... ... Daftar Pustaka ............ .............................. ...



30 30 32 36 36



6



Mata Kuliah:Keperawatan Kritis



TINJAUAN UMUM MK



A. Memahami tindakan keperawatan Elektrokardiogram



MATERI INTI MODUL



1. Tindakan keperawatan Elektrokardiogram



7



Mata Kuliah:Keperawatan Kritis



MODUL MATERI 1 Tindakan Keperawatan Elektrokardiogram



DE S KR IP S I S IN G KA T Mata ajaran ini membahas tentang masalah kesehatan. Modul ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk memahami konsep tindakan keperawatan Elektrokardiogram. Proses pembelajaran difokuskan pada diskusi dan ceramah di kelas dan pengalaman praktikum di laboratorium dan klinik. Penugasan individu dan kelompok seperti menyajikan materi dalam bentuk seminar dan membuat pelaporan tentang praktikum di laboratorium dan klinik akan melengkapi pengalaman mahasiswa dalam mencapai kompetensi mahasiswa.



TUJUAN PEMBELAJARAN







Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa diharapkan dapat memahami tentang tindakan keperawatan Elektrokardiogram.



8



Mata Kuliah:Keperawatan Kritis







Indikator Pembelajaran



No 1.



Kompetensi Dasar Tindakan



Indikator



Keperawatan



Elektrokardiogram



1. Mahasiswa mampu menjelaskan Pengertian Elektrokardiogram 2. Mahasiswa mampu menjelaskan Sistem Konduksi Jantung 3. Mahasiswa mampu menjelaskan Macam Dan Makna Gelombang 4. Mahasiswa mampu menjelaskan Tujuan Pemasangan Ekg 5. Mahasiswa mampu menjelaskan Kertas Ekg 6. Mahasiswa mampu menjelaskan Prosedur Pemasangan Ekg 7. Mahasiswa mampu menjelaskan Cara Menilai Ekg 8. Mahasiswa mampu menjelaskan Interpretasi Ekg



9



Mata Kuliah:Keperawatan Kritis



Kegiatan pembelajaran







Waktu



Metod



Tahap KBM



Kegiatan Dosen



e/



Mahasiswa



Media 5 menit Pembukaan



1) Membuka pelajaran dengan Menjawab salam mengucapkan salam.



ceram



2) Menjelaskan



tanya



tujuan,



ah,



isi,



proses dan sistem evaluasi Memperhatikan jawab, penjelasan dari dan pembelajaran. 3) Apersepsi materi pelajaran



dosen



diskus i



yang terkait. Menyimak



dan



menjawab 40 mnt



Kegiatan Inti



Mendengarkan



Teori:



4) Dosen peserta



menjelaskan didik



materi,



mencatat



dan



menyimak 5) Dosen kepada



memberi peserta



menanyakan



kesempatan didik



materi



untuk yang



diberikan. 6) Dosen



menjelaskan



selanjutnya,



peserta



materi didik



mencatat dan menyimak



10



Mata Kuliah:Keperawatan Kritis



7) Dosen



memberi



kepada



peserta



menanyakan



kesempatan didik



untuk



materi



yang



diberikan 8) Dosen



menugaskan



peserta



kepada



didik



untuk



mendiskusikan materi yang telah diberikan.



5 menit Penutup



Dosen bersama peserta didik Menyimak menyimpulkan materi pelajaran menjawab Melakukan lisan,



evaluasi



menjawab



dan



secara



kuis



dan



menilai laporan studi kasus. Memberikan materi



tugas



terkait



membaca



untuk



tugas



kelompok. Menutup



pelajaran



dengan



salam.



11



Mata Kuliah:Keperawatan Kritis



KONSEP TINDAKAN KEPERAWATAN



“ELEKTROKARDIOGRAM”



 150 Menit



A



PENDAHULUAN pakah Anda sudah mengetahui hal-hal yang termasuk tindakan keperawatan Elektrokardiogram? Kalau Anda belum mengetahuinya maka bacalah modul ini. Modul 1 ini berisikan materi tentang materi Elektrokardiogram.



TUJUAN (KD) Setelah mempelajari modul ini mahasiswa mampu memahami konsep Tindakan Keperawatan Elektrokardiogram.



12



Mata Kuliah:Keperawatan Kritis



SUB POKOK BAHASAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.



Pengertian Elektrokardiogram Sistem Konduksi Jantung Macam Dan Makna Gelombang Tujuan Pemasangan Ekg Kertas Ekg Prosedur Pemasangan Ekg Cara Menilai Ekg Interpretasi Ekg



INDIKATOR PEMBELAJARAN



1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.



Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Gelombang Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa



mampu menjelaskan Pengertian Elektrokardiogram mampu menjelaskan Sistem Konduksi Jantung mampu menjelaskan Macam Dan Makna mampu mampu mampu mampu mampu



menjelaskan Tujuan Pemasangan Ekg menjelaskan Kertas Ekg menjelaskan Prosedur Pemasangan Ekg menjelaskan Cara Menilai Ekg menjelaskan Interpretasi Ekg



13



Mata Kuliah:Keperawatan Kritis



URAIAN MATERI A. PENGERTIAN ELEKTROKARDIOGRAM Elektrokardiogram (EKG) adalah grafik yang merekam perubahan potensial listrik jantung yang dihubungkan dengan waktu. (Ruhyanudin, 2007) Elektrokardiografi adalah ilmu yang mempelajari perubahanperubahan potensial atau perubahan voltage yang terdapat dalam jantung. (Ruhyanudin, 2007). Elektrokardiograf adalah alat untuk



mengetahui



aktivitas kelistrikan jantung.



B. SISTEM KONDUKSI JANTUNG Jantung adalah organ muskular berlubang yang berfungsi sebagai pompa ganda sistem kardiovaskular. Sisi kanan jantung memompa darah ke paru



sedangkan sisi kiri memompa darah ke seluruh tubuh.



Jantung



mempunyai empat ruangan, atrium kanan dan kiri , ventrikel kanan dan kiri. Jantung merupakan otot tubuh yang bersifat unik karena mempunyai sifat



membentuk



impuls



secara



otomatis



dan



berkontraksi



ritmis.



Pembentukan impuls listrik terjadi dalam sistem penghantar jantung. Adapun jalur hantaran listrik jantung normal terjadi dalam urutan berikut : nodus sinoatrial (SA) - nodus atrioventrikular (AV) – berkas His – cabang berkas – serabut purkinje – otot ventrikel.



14



Mata Kuliah:Keperawatan Kritis



Pembentukan dan hantaran impuls listrik ini menimbulkan arus listrik yang lemah dan menyebar melalui tubuh. Kegiatan impuls listrik pada jantung ini dapat direkam oleh elektrokardiograf dengan meletakkan elektroda- elektroda ke berbagai permukaan tubuh (sadapan/leads. Sebuah perangkat elektrokardiograf yang penampil outputnya berupa plotter akan menampilkan hasil perekaman pada sebuah kertas grafik millimeter blok.



15



Mata Kuliah:Keperawatan Kritis



Pada Gambar di atas, jantung normal manusia memiliki nilai magnitude sebesar 1.1 mV, hal ini dapat dilihat dengan menghitung jumlah kotak dari titik Q ke titik R, dimana jumlah kotak tersebut ada 11 kotak. Masing-masing kotak sama dengan 0.1 mV, sehingga 11 kotak sama dengan 1.1 mV



C. MACAM DAN MAKNA GELOMBANG EKG 1. Bentuk Gelombang



Dalam satu gelombang EKG ada yang disebut titik, interval dan segmen. Titik terdiri dari titik P, Q, R, S, T dan U (kadang sebagian referensi tidak menampilkan titik U) sedangkan Interval terdiri dari PR interval, QRS interval dan QT interval dan Segmen terdiri dari PR segmen, dan ST segmen. Elektrokardiogram



tediri atas sebuah gelombang P,



sebuah kompleks QRS dan sebuah gelombang T. Seringkali kompleks QRS itu terdiri atas tiga gelombang yang terpisah, yakni gelombang Q, gelombang R dan gelombang S, namun jarang ditemukan.



16



Mata Kuliah:Keperawatan Kritis



Sinyal EKG terdiri atas : a. Gelombang P, terjadi akibat kontraksi otot atrium, gelombang ini relatif kecil karena otot atrium yang relatif tipis. b. Gelombang QRS, terjadi akibat kontraksi otot ventrikel yang tebal sehingga gelombang QRS cukup tinggi. Gelombang Q merupakan depleksi pertama kebawah. Selanjutnya depleksi ke atas adalah gelombang R. Depleksi ke bawah setelah gelombang R disebut gelombang S. c. Gelombang T, terjadi akibat kembalinya otot ventrikel ke keadaan listrik istirahat (repolarisasi) 2.



Pembentukan Gelombang Ketika impuls dari nodus SA menjalar di kedua atrium, terjadi depolarisasi dan repolarisasi di atrium dan semua sadapan merekamnya sebagai gelombang P defleksi positif, terkecuali di aVR yang menjauhi arah aVR sehingga defleksinya negatif. Setelah dari atrium, listrik menjalar ke nodus AV, berkas His, LBB dan RBB, serta serabut purkinje. Selanjutnya, terjadi depolarisasi di kedua ventrikel dan terbentuk gelombang QRS defleksi positif, kecuali di aVR. Setelah terjadi depolarisasi di kedua ventrikel, ventrikel kemudian mengalami repolarisasi. Repolarisasi di kedua ventrikel menghasilkan gelombang T defleksi positif di semua sadapan, kecuali di aVR. Elektrokardiogram normal terdiri dari sebuah gelombang P , gelombang Q, gelombang R, gelombang S atau bisa disebut “Kompleks QRS”, dan sebuah gelombang T. Kompleks QRS sebenarnya tiga gelombang tersendiri, gelombang Q, gelombang R, gelombang S, ke



17



Mata Kuliah:Keperawatan Kritis



semuanya di sebabkan oleh lewatnya impuls jantung melalui ventrikel ini. Dalam elektrokardigram yang normal, gelombang Q, dan S sering sangat menonjol dari pada gelombang R dan kadang kadang benar benar absen , tetapi walau bagaimanapun gelombang ini masih di kenal sebagai kompleks QRS atau hanya gelombang QRS. Gelombang P di sebabkan oleh arus listrik yang di bangkitkan sewaktu atrium mengalami depolarisasi sebelum berkontraksi , dan kompleks QRS di sebabkan oleh arus listrik yang di bangkitkan ketika ventrikel mengalami depolarisasi sebelum berkontraksi. Oleh karna itu, gelombang P dan komponen komponen kompleks QRS adalah gelombang depolarisasi. Gelombang T di sebabkan oleh arus listrik yang di bangkitkan sewaktu ventrikel kembali dari keadaan depolarisasi. Karakteristik Elektrokardiogram Defleksi



Deskripsi



gelombang yang timbul karena depolarisasi atrium Gelombang P



dari nodus sinoatrial ke nodus atrioventrikular



18



Mata Kuliah:Keperawatan Kritis



Y a n Gelombang Q



defleksi negatif pertama sesudah gelomban P



dan



g



mendahului defleksi R, dibangkitkan oleh depolarisasi permulaan Ventrikel



Y a defleksi positif pertama sesuadah gelombang Gelombang R



n P dan



g



ditimbulkan oleh depolarisasi utama ventrikel.



defleksi negatif sesudah defleksi R. Keseluruhan Gelombang S



depolarisasi ventrikel ini membangkitkan gelombang QRS kompleks.



19



Mata Kuliah:Keperawatan Kritis



gelombang yang timbul oleh repolarisasi Gelombang T



ventrikel.



Fase depolarisasi merupakan kondisi dimana terjadi proses penyebaran impuls/sinyal pada jantung. Fase repolarisasi merupakan kondisi dimana otot-otot jantung tidak melakukan aktifitas sementara (istirahat). Fase defleksi merupakan penyebaran proses depolarisasi.



D. TUJUAN PEMASANGAN EKG 1. Untuk mengetahui adanya kelainan-kelainan irama jantung/disritmia 2. Kelainan-kelainan otot jantung 3. Pengaruh/efek obat-obat jantung 4. Ganguan -gangguan elektrolit 5. Perikarditis 6. Memperkirakan adanya pembesaran jantung/hipertropi atrium dan ventrikel 7. Menilai fungsi pacu jantung.



E. KERTAS EKG



20



Mata Kuliah:Keperawatan Kritis



Kertas grafik yang terdiri dari bidang horizontal (mendatar) dan vertikal (keatas), yang berjarak 1 mm (satu kotak kecil). Garis horizontal menggambarkan waktu, dimana 1 mm = 0.04 detik, sedangkan 5 mm = 0.2 detik. Garis vertikal menggambarkan voltase, dimana 1 mm = 0.1 mV, sedangkan 10 mm = 1 mV. Pada perekaman normal sehari-hari, kecepatan kertas dibuat 25 mm/detik, kalibrasi pada 1 mV. Bila dirubah harus dicatat pada setiap sandapan (lead).



F. PROSEDUR PEMASANGAN EKG Persiapan Pemeriksaan EKG 1. Persiapan alat-alat yang di butuhkan a. Mesin EKG (yang dapat merekam 12 lead) b.Kertas EKG c. Elektroda EKG 2. Elektroda untuk pergelangan tangan dan kaki 3. Elektroda isap prekordial a. Tissue b.Balon elektroda c. Plat elektroda d.Kapas e. Alkohol f. Gel EKG g.Kabel sebagai sumber listrik



21



Mata Kuliah:Keperawatan Kritis



Prosedur Pelaksanaan : 1. Mempersiapkan alat EKG 2. Memastikan alat berfungsi dengan baik 3. Mempersiapkan pasien, bila pasien memakai jam tangan , gelang, logam lain agar dilepas. 4. Pasien dipersilahkan membuka baju atas dan kaos dalamnya serta berbaring di atas tempat tidur, dan dianjurkan untuk tidak tegang (rileks) serta memberitahu prosedure yang akan dilakukan. 5. Membersihkan tempat-tempat yang akan ditempel elektroda dengan kapas alkohol pada bagian ventral kedua lengan bawah (dekat pergelangan tangan) dan bagian lateral ventral kedua tungkai bawah (dekat pergelangan kaki), serta dada. Jika perlu dada dan pergelagan kaki dicukur. 6. Keempat elektroda ekstermitas diberi jelly. 7. Oleskan sedikit pasta elektroda pada tempat-tempat yang akan dipasangkan elektroda 8. Pasang keempat elektroda tersebut pada kedua pergelangan tangan dan kaki, dengan ketentuan sbb : Merah : lengan kanan (RA) Kuning : lengan kiri (LA) Hijau : tungkai kiri (LF) Hitam : tungkai kanan (RF) 9. Dada diberi jelly sesuai lokasi untuk elektroda 10. Pasang elektroda prekordial (V1-V6) disesuaikan dengan kabel



22



Mata Kuliah:Keperawatan Kritis



V1 pada interkosta keempat garis sternum kanan V2 pada interkosta keempat garis sternum kiri V3 pada pertengahan V2 dan V4 V4 pada interkosta kelima garis pertengahan clavikula kiri V5 pada axila sebelah depan kiri V6 pada axila sebelah belakang kiri 11. Tekan “On” untuk menghidupkan alat 12. Atur posisi jarum penulis agar terletak ditengah lebar kertas, kemudian membuat rekaman kalibrasi 13. Membuat rekaman EKG dari : Lead I, Lead II, Lead III, aVR, aVL, aVf, V1, V2, V3, V4, V5 dan V6 14. Rekaman setiap sadapan dibuat minimal 3 siklus 15. Setelah selesai membuat rekaman tekan power “Off”, elektroda dilepas, sisa pasta elektroda pada orang dibersihkan dan dipersilahkan mengenakan baju kembali. 16. Alat-alat dibersihkan dan dikembalikan pada tempat seperti semula



G. CARA MENILAI EKG 1. Tentukan irama jantung (Rhytme). 1.Irama teratur. 2.HR = 60 – 100 x/menit. 3.Gelombang “P” normal, setiap gelombang “P” selalu diikuti oleh kompleks “QRS”. 4.Interval “PR” normal (0.12-0.20 detik).



23



Mata Kuliah:Keperawatan Kritis



5.Kompleks “QRS” normal (0.06-0.12 detik). 6.Semua gelombang sama. 2. Tentukan frekuensi. 1.300 : (jumlah kotak besar pada interval “RR”). 2.1500 : (jumlah kotak kecil pada interval “RR”. 3.Bila kemungkinan bradikardi, atau denyut yang tidak teratur, ambil lead II sepanjang 6 detik, kemudian hitung jumlah kompleks QRS dikalikan 10. 3. Tentukan ada tidaknya tanda akibat gangguan elektrolit. 1.Hiperkalemia : gelombang T lancip. 2.Hipokalemia : adanya gelombang U. 3.Hiperkalsemia : interval QT memendek. 4.Hipokalsemia : interval QT memanjang.



Hal-hal yang harus dicatat setelah tindakan pemasangan dan memonitori elektrokardiogram meliputi: 1. Label rekaman EKG dengan nama pasien, nomor ruangan/kamar, dan nomor identitas. 2. Catat tanggal dan waktu tes atau tindakan dilakukan.



24



Mata Kuliah:Keperawatan Kritis



3. Catat respon yang ditunjukkan atau dikeluhkan klien. 4. Catat tanggal, waktu, dan nama pasien dan nomor ruang yang tertera di EKG. 5. Catat informasi klinik lainnya terkait pemasangan EKG.



H. INTERPRETASI EKG Untuk membaca/ interpretasi sebuah EKG, paling sedikit kita harus mempunyai data-data tentang hal-hal di bawah ini: 1. Umur penderita: karena bentuk EKG normal pada bayi dan anakanak sangat berbeda dengan EKG normal orang dewasa. 2. Tinggi, berat dan bentuk badan: orang yang gemuk mempunyai dinding dada yang tebal, sehingga amplitudo semua komplek EKG lebih kecil, sebab voltase berbanding berbalik dengan kuadrat jarak elektroda dengan sel otot jantung. 3. Tekanan darah dan keadaan umum penderita: Hal ini penting apakah peningkatan voltase pada komplek ventrikel kiri ada hubungannya dengan kemungkinan hipertofi dan dilatasi ventrikel kiri. 4. Penyakit paru pada penderita: posisi jantung dan voltase dari komplek-komplek EKG dapat dipengaruhi oleh adanya empisema pulmonum yang berat, pleural effusion dan lain-lain. 5. Penggunaan



obat



digitalis



dan



derivatnya:



akan



sangat



mempengaruhi bentuk EKG. Maka misalnya diperlukan hasil EKG yang bebas dari efek, digitalis, perlu dihentikan sekurangkurangnya 3 minggu dari obat digitalis tersebut.



25



Mata Kuliah:Keperawatan Kritis



Terdapat 2 jenis sandapan pada EKG, yaitu : 1. Sandapan Bipolar



Dinamakan sandapan bipolar karena sandapan ini hanya merekam perbedaan potensial dari 2 elektroda, sandapan ini ditandai dengan angka romawi I,II dan III. a. Sandapan I Merekam beda potensial antara tangan kanan (RA) dengan tangan kiri (LA), dimana tangan kanan bermuatan negatif dan tangan kiri bermuatan positif. b. Sandapan II Merekam beda potensial antara tangan kanan (RA) dengan kaki kiri (LF), dimana tangan kanan bermuatan negative dan kaki kiri bermuatan positif. c. Sandapan III d. Merekam beda potensial antara tangan kiri (LA) dengan kaki kiri (LF), dimana tangan kiri bermuatan negative dan kaki kiri bermuatan positif. Sandapan Unipolar Sandapan unipolar terbagi menjadi 2 bagian yaitu : 1. Sandapan unipolar ekstremitas Merekam besar potensial listrik pada satu ekstremitas, elektroda eksplorasi diletakkan pada ekstremitas yang akan diukur. Gabungan elektroda-elektroda pada ekstremitas yang lain membentuk elektroda indiferen.



26



Mata Kuliah:Keperawatan Kritis



a. aVR : merekam potensial listrik pada tangan kanan (RA) yang bermuatan (+),dan elektroda (-) gabungan tangan kiri dan kaki kiri membentuk elektroda indifiren. b. aVL : merekam potensial listrik pada tangan kiri (LA) yang bermuatan (+), dan muatan (-) gabungan tangan kanan dan kaki kiri membentuk elektroda indifiren. c. aVF : merekam potensial listrik pada kaki kiri (LF) yang bermuatan (+) dan elektroda (-) dari gabungan tangan kanan dan kaki kiri membentuk elektroda indifiren. 2. Sandapan unipolar prekordial a. Sadapan V1 ditempatkan di ruang intercostal IV di kanan sternum. b.Sadapan V2 ditempatkan di ruang intercostal IV di kiri sternum c. Sadapan V3 ditempatkan di antara sadapan V2 dan V4 d.Sadapan V4 ditempatkan di ruang intercostal V di linea (sekalipun detak apeks berpindah). e. Sadapan V5 ditempatkan secara mendatar dengan V4 di linea axillaris anterior. f. Sadapan V6 ditempatkan secara mendatar dengan V4 dan V5 di linea midaxillaris.



27



Mata Kuliah:Keperawatan Kritis



B. Morfologi Gelombang EKG



KETERANGAN : A. Gelombang P: aktivasi atrium.



a. Lebar < 0,12 detik b. Tinggi < 0,3 milivolt c. Selalu positif di lead II dan negatif di lead aVR - Interval PR d. Dari awal gelombang P hingga awal kompleks QRS e. Durasi normal 0,12–0,20 detik



28



Mata Kuliah:Keperawatan Kritis



B. Kompleks QRS: aktivasi ventrikel kanan dan kiri C. Interval PP : durasi siklus atrium D. Interval RR : durasi siklus ventrikel E. Interval QT : durasi depolarisasi dan repolarisasi ventrikel F. Segmen S a. Dari akhir gelombang S hingga awal gelombang T b. Normal : isoelektrik - Gelombang T c. Positif di lead I, II, V3–V6 dan negatif di aVR Ukuran kotak kecil: 1 mm dan ukuran kotak besar: 5 mm. Kecepatan kertas pencatatan 25 mm/detik, berarti satu kotak kecil adalah 0,04 detik. Amplitudo standar 1 milivolt.



29



Mata Kuliah:Keperawatan Kritis



LATIHAN Untuk mengetahui pemahaman Anda terhadap isi modul maka lakukanlah kegiatan berikut ini. 1. Menjelaskan tindakan keperawatan Elektrokrdiogram



Selamat Mengerjakan !



RANGKUMAN Elektrokardiogram atau yang biasa kita sebut dengan EKG merupakan rekaman aktifitas kelistrikan jantung yang ditimbulkan oleh sistem eksitasi dan konduktif khusus. Beberapa tujuan dari penggunaan EKG adalah : 1. Untuk mengetahui adanya kelainan-kelainan irama jantung/disritmia 2. Kelainan-kelainan otot jantung 3. Pengaruh/efek obat-obat jantung 4. Ganguan -gangguan elektrolit 5. Perikarditis 6. Memperkirakan adanya pembesaran jantung/hipertropi atrium dan ventrikel 7. Menilai fungsi pacu jantung.



30



Mata Kuliah:Keperawatan Kritis



Elektrokardiogram tediri atas sebuah gelombang P, sebuah kompleks QRS dan sebuah gelombang T. Seringkali kompleks QRS itu terdiri atas tiga gelombang yang terpisah, yakni gelombang Q, gelombang R dan gelombang S, namun jarang ditemukan. Sandapan pada EKG ada 2 yaitu sandapan bipolar dan unipolar. Sadapan-sadapan bipolar dihasilkan dari gaya-gaya listrik yang diteruskan dari jantung melalui empat kabel elektrode yang diletakkan di kedua tangan dan kaki.sedangkan, sandapan unipolar Sadapan ini memandang jantung secara horizontal (jantung bagian anterior, septal, lateral, posterior dan ventrikel sebelah kanan).



31



Mata Kuliah:Keperawatan Kritis



TES FORMATIF Setelah anda membaca seluruh materi kegiatan I. Selanjutnya kerjakan soal berikut ini. Petunjuk Soal : Jawablah pertanyaan berikut ini dengan memberikan tanda silang (X) pada salah satu option jawaban yang benar pada lembar jawaban yang telah disediakan! 1. Grafik yang merekam perubahan potensial listrik jantung yang dihubungkan dengan waktu disebut... a. EEG b. Elektrokardiografi c. Elektroensefalografi d. Elektroensefalogram e. EKG 2. Fungsi dari alat EKG adalah sebagai berikut, kecuali... a. Untuk mengetahui aktivitas kelistrikan jantung b. Untuk mengetahui adanya kelainan irama jantung c. Untuk menghindari kelemahan pada jantung d. Untuk mengetahui adanya pembesaran jantung e. Untuk menilai fungsi pacu jantung



32



Mata Kuliah:Keperawatan Kritis



3. Sinyal EKG terdiri atas... a. Gelombang P b. Gelombang PQR c. Gelombang QTS d. Gelombang Z e. Gelombang U 4. Gelombang yang ditimbulkan oleh depolarisasi utama ventrikel adalah gelombang... a. Gelombang P b. Gelombang Q c. Gelombang R d. Gelombang S e. Gelombang T 5. Sandapan pada EKG ada 2 yaitu.. a. Sandapan monopolar dan polipolar b. Sandapan metapolar dan etapolar c. Sandapan tripolar dan nonapolar d. Sandapan bipolar dan dipolar e. Sandapan bipolar dan unipolar 6. Sandapan bipolar ditandai dengan angka romawi I,II dan III. Pada sandapan III merekam... a. Merekam beda potensial antara tangan kanan (RA) dengan tangan kiri (LA), dimana tangan kanan bermuatan negatif dan tangan kiri bermuatan positif.



33



Mata Kuliah:Keperawatan Kritis



b. Merekam beda potensial antara tangan kiri (LA) dengan kaki kiri (LF), dimana tangan kiri bermuatan negative dan kaki kiri bermuatan positif. c. Merekam beda potensial antara tangan kanan (RA) dengan kaki kiri (LF), dimana tangan kanan bermuatan negative dan kaki kiri bermuatan positif. d. Merekam potensial listrik pada tangan kanan (RA) yang bermuatan (+), dan elektroda (-) gabungan tangan kiri dan kaki kiri membentuk elektroda indifiren. e. Merekam potensial listrik pada tangan kiri (LA) yang bermuatan (+), dan muatan (-) gabungan tangan kanan dan kaki kiri membentuk elektroda indifiren. 7. Untuk membaca atau interpretasi sebuah EKG, paling sedikit kita harus mempunyai data-data tentang hal-hal di bawah ini, kecuali... a. Umur penderita b. Tekanan darah dan keadaan umum penderita c. Penyakit paru pada penderita d. Penyakit menular pada penderita e. Penggunaan obat digitalis dan derivatnya 8. Yang bukan hal-hal yang harus dicatat setelah tindakan pemasangan dan memonitori elektrokardiogram adalah... a. Meletakkan elektroda EKG dengan benar b. Label rekaman EKG dengan nama pasien, nomor ruangan/kamar, dan nomor identitas. c. Catat tanggal dan waktu tes atau tindakan dilakukan.



34



Mata Kuliah:Keperawatan Kritis



d. Catat respon yang ditunjukkan atau dikeluhkan klien. e. Catat tanggal, waktu, dan nama pasien dan nomor ruang yang tertera di EKG. 9. Kondisi dimana otot-otot jantung tidak melakukan aktifitas sementara (istirahat) merupakan fase... a. Fase depolarisasi b. Fase defleksi c. Fase repolarisasi d. Fase rekondisi e. Fase refleksi 10. Sandapan unipolar prekordial pada sandapan V5 ditempatkan di... a. di ruang intercostal IV di kanan sternum. b. di ruang intercostal IV di kiri sternum c. di antara sadapan V2 dan V4 d. di ruang intercostal V di linea (sekalipun detak apeks berpindah). e. ditempatkan secara mendatar dengan V4 di linea axillaris anterior.



35



Mata Kuliah:Keperawatan Kritis



A. B. C.



GLOSARIUM/SENARAI EKG = Elektrokardiogram



DAFTAR PUSTAKA Baltazar,



R.F.,



(2013).



Basic



and



Bedside



Electrocardiography.



Baltimore,MD : Lippincott Williams & Wilkins. Guyton, A.C dan Hall. J.E (2008). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11. Jakarta : EGC. Kabo, P dan Karim, S (2007). EKG dan Penanggulangan Beberapa Penyakit Jantung untuk Dokter Umum.Jakarta : FK UI.



36