7 - Penulisan Abstrak Dan Latar Belakang [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENULISAN ABSTRAK DAN LATAR BELAKANG



Disusun oleh: Kelompok 7 BERLIAN ANISYA VIRA LUVI ROMA DONI NISRINA NADHIFAH



Mata Kuliah Dosen Pengajar



1815051041 1815051047 1855051001



: Bahasa Indonesia : Ayu Setiyo Putri, S.Pd., M.Pd. Heru Prasetyo



JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018



KATA PENGANTAR



Segala puji bagi Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karuniaNya kepada kami, sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah Bahasa Indonesia ini dengan tepat waktu. Makalah tentang “Penulisan Abstrak dan Penulisan Latar Belakang” ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia yang diampu oleh Ibu Ayu Setiyo Putri, S.pd., M.Pd. Makalah ini telah kami susun dengan sebaik-baiknya berdasarkan landasan teori dari beberapa referensi. Terima kasih juga kami ucapkan kepada seluruh pihak yang sudah berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi. Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah wawasan pengetahuan dan memberikan manfaat para pembaca. Namun terlepas dari itu, kami sebagai penyusun menyadari akan adanya beberapa kekurangan dalam susunan makalah ini, besar harapan kami agar semua pihak bisa memberikan kritik dan sarannya demi membangun kesempurnaan makalah ini.



Lampung, Agustus 2018



Penyusun



i



DAFTAR ISI



Kata Pengantar…………………………………………………………..



i



Daftar Isi………………………………………………………………...



ii



BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang………………………………………………



1



1.2 Rumusan Masalah……………………………….………….



1



1.3 Tujuan……………………………………………………….



2



BAB II : PEMBAHASAN 2.1 Penulisan Abstrak…………………………..………………



3



2.2 Penulisan Latar Belakang………………..…………………



9



BAB III : PENUTUP 3.1 kesimpulan…………………………………………………..



17



Daftar Pustaka…………………………………...………………………



18



ii



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional sekaligus bahasa pemersatu bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia perlu dipelajari oleh semua lapisan masyarakat, banyak masyarakat Indonesia tidak mempedulikan penggunaan ejaan yang benar berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Bahasa Indonesia digunakan terutama untuk memenuhi kertas kerja, esai, skripsi/laporan tugas akhir, tesis, dan disertasi. Di beberapa kasus, semua itu memiliki abstrak dan latar belakang. Abstrak adalah sebuah paragraf mencakup ringkasan awal dari sebuah karya ilmiah yang singkat dan tepat. Abstrak juga berarti sebuah ringkasan isi dari sebuah karya tulis ilmiah yang ditunjukkan untuk membantu pembaca agar dapat dengan mudah dan cepat untuk melihat tujuan dari penulisnya. Dalam dunia akademik, tulisan pendek ini digunakan oleh institusi/lembaga/organisasi pendidikan sebagai informasi awal atas sebuah penelitian ketika dimasukkan dalam jurnal, konferensi, atau sejenisnya. Dalam dunia maya (internet), sebuah abstrak digunakan sebagai gambaran singkat atas sebuah karya ilmiah/penelitian untuk dibaca Latar belakang adalah informasi yang tersusun sistematis berkenaan dengan fenomena dan masalah problematik yang menarik untuk di teliti. Latar belakang dimaksudkan untuk menelaah alasan mengapa penulis ingin mengangkat permasalahan itu dan menyelesaikannya baik dari sisi teoritis dan praktis. Latar belakang menjadi sesuatu hal yang wajib dalam membuat suatu karya ilmiah atau tulisan lainya, dengan adanya latar belakang pembaca diharapkan mampu menelaah masalah yang disampaikan oleh penulis beserta penyelesaiannya. Dalam kesempatan kali ini penulis menyajikan pemaparan mengenai penulisan abstrak dan juga penulisan latar belakang. Besar harapan penulis kepada pembaca agar memahami tentang segala hal berkaitan dengan topik yang dibahas tersebut di atas. 1.2 Rumusan Masalah a. Apa yang dimaksud dengan penulisan abstrak? 1



b. c. d. e. f. g.



Apa fungsi abstrak dalam sebuah karya ilmiah? Apa saja kaidah-kaidah abstrak? Bagaimana cara menulis abstrak yang benar? Apa saja jenis-jenis abstrak? Apa yang dimaksud dengan latar belakang? Bagaimana cara penulisan latar belakang sesuai kaidah yang benar?



1.3 Tujuan a. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia. b. Agar bisa mengetahui apa yang dimaksud dengan abstrak dan latar belakang. c. Agar bisa menulis abstrak dan latar belakang sesuai dengan kaidah yang sudah ditentukan. d. Agar bisa membedakan jenis-jenis abstrak. e. Agar bisa mengetahui fungsi abstrak pada suatu karya ilmiah.



2



BAB II PEMBAHASAN



2.1 Penulisan Abstrak a. Pengertian Abstrak Sebagai seorang mahasiswa, sewajarnya kita tidak asing lagi dengan istilah “Abstrak”. Kita sering menjumpai kata “Abstrak” berada di halaman awal dari sebuah karya tulis, seperti dalam skripsi, laporan penelitian, dan karya tulis lainnya. Dalam KBBI (Kamu Besar Bahasa Indonesia) terdapat dua arti dari abstrak. Pertama, abstrak adalah tidak berwujud; tidak berbentuk; mujarad; niskala. Sementara arti kedua dari abstrak adalah ikhtisar (karangan, laporan dan sebagainya); ringkasan; inti. Ada banyak pengertian mengenai abstrak dalam suatu karya tulis, sebut saja pengertian abstrak menurut American National Standards Institute’s (1979) yang menyatakan bahwa “Abstrak adalah pernyataan singkat tetapi akurat dari isi suatu dokumen, tanpa menambahkan tafsiran ataupun kritik dan tanpa membedakan untuk siapa abstrak dibuat.” Sementara pengertian abstrak menurut ISO (International Standards Organitation, 1976) adalah “Abstrak adalah urian singkat tetapi akurat yang mewakili isi dokumen, tanpa tambahan interpretasi atau kritik dan tanpa melihat siapa si pembuat sari karangan tersebut.” Mudahnya, abstrak dapat kita definisikan sebagai suatu ringkasan atau rangkuman yang mewakili seluruh isi dari suatu karya tulis ilmiah yang akan menjadi informasi atau acuan informasi awal bagi pembaca untuk memahami isi dari karya tulis ilmiah. Abstrak yang dibuat di sebuah karya tulis ilmiah biasanya menggunakan dua bahasa, biasanya bahasa Inggris dan bahasa ibu tempat abstrak ditulis. Hal tersebut bukan tanpa tujuan, penggunaan bahasa Inggris dimaksudkan agar abstrak dapat dipahami bukan hanya oleh warga lokal, tetapi juga dapat dibaca dan dipahami oleh masyarakat secara global. Dalam penulisan suatu karya tulis ilmiah, abstrak adalah suatu hal yang wajib. Abstrak mempunyai kedudukan yang sama seperti pendahuluan dan daftar isi, samasama penting. Sebuah karya tulis ilmiah yang ditulis dengan tanpa mencantumkan abstrak di dalamnya akan sulit untuk dipahami oleh pembaca, hal itu dikarenakan fungsi abstrak sendiri yaitu sebagai rangkuman yang mewakili seluruh isi bacaan. b. Fungsi Abstrak



3



Abstrak memiliki fungsi sebagai berikut: 1. Komponen utama sebuah karya tulis Dalam setiap karya tulis, abstrak berfungsi sebagai salah satu komponen yang harus ada di bagian awal karya tulis. Tanpa keberadaan abstrak, sebuah karya tulis menjadi tidak lengkap sehingga sulit untuk dipahami. 2. Gambaran umum mengenai isi karya Fungsi abstrak dalam penelitian yang kedua adalah sebagai gambaran umum mengenai isi laporan penelitian. Seperti yang telah dijelaskan di atas, abstrak merupakan tulisan singkat yang isinya adalah gambaran umum mengenai isi laporan penelitian. Tanpa abstrak, sebuah laporan penelitian menjadi lebih sulit untuk dipelajari (untuk mempelajarinya harus melihat seluruh bagian isi laporan penelitian terlebih dahulu). 3. Bahan pertimbangan bagi pembaca Sebelum membaca keseluruhan isi, pembaca terlebih dahulu untuk mengetahui apakah isi ataupun bahasan suatu karya tersebut sesuai atau tidak dengan apa yang dimaksud oleh pembaca. Abstrak memiliki manfaat sebagai berikut : 1.To the point. Pembaca langsung disuguhkan pada ide pokok yang akan dibahas tanpa perlu membaca isi/pembahasannya. Pembaca dapat menentukan apakah ia akan melanjutkan membaca atau tidak. Ini akan menghemat waktu pembaca 2.Terdapat Keyword (Kata Kunci). Ini sangat penting untuk menekankan kepada pembaca kata yang penting dari karya ilmiah ini. Keyword sifatnya lebih mudah diingat, simpel namun menggambarkan isi dari karya ilmiah, makalah maupun skripsi. Selain itu kata kunci mempermudah penyimpanan secara elektronik. 3.Membantu penulis untuk menentukan pokok/rumusan masalah, teori dan metode penelitian yang digunakan, sumber data, variabel, hasil penelitian, dan simpulan dari penelitian tersebut. Membuat abstrak di awal dapat mencegah penulis untuk out of topic atau keluar dari poko bahasan. Karena tujuannya untuk memudahkan pembaca, maka Penulis harus mampu memberikan gambaran yang jelas dan mudah dimengerti dengan singkat, padat dan jelas.



c. Kaidah Penulisan Abstrak Ada beberapa kaidah umum yang harus diperhatikan saat menulis sebuah Abstrak:



4



1. Latar Belakang Kaidah pertama dalam penulisan abstrak adalah memasukkan latar belakang permasalahan dan latar belakang yang dialami peneliti. Peneliti menggambarkan masalah yang dialami atau dibahas di dalam karya ilmiah yang ditulisnya. 2. Metode atau Pendekatan masalah Penulis menjelaskan secara singkat metode apa yang digunakan dalam penelitian agar penulis tahu apa langkah selanjutnya yang akan diambil. Dibagian ini penulis tidak perlu menjelaskan secara rinci metode-metode apa yang digunakan sebagai pemecahan masalah, hanya beberapa poin penting mengenai metode yang dipakai saja. 3. Hasil penelitian Menjelaskan hasil penelitian juga sangat penting, karena dengan ini akan menjadi suatu rujukan untuk pembaca terkait penelitian yang dihadapi dengan menggunakan metode yang dipakai dan cara penyelesaian yang tepat. 4. Kesimpulan Kesimpulan menjadi hal terakhir dalam kaidah penulisan abstrak yang baik. Dengan melampirkan kesimpulan, akan dapat diketahui bahwa penelitian yang sudah dilakukan sudah selesai dengan baik. d. Tata Cara Penulisan Abstrak Penulisan seluruh bagian abstrak menggunakan font Times New Roman dengan menggunakan spasi tunggal, baik abstrak yang menggunakan bahasa Inggris maupun yang menggunakan bahasa Indonesia dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Judul penelitian ditulis dengan huruf capital menggunakan ukuran font 14, teks rata tengah, dan kata di cetak tebal (Bold) 2. Sub judul penelitian (opsional), teks rata tengah, menggunakan ukuran font 12, dan kata dicetak tebal (Bold) 3. Nama-nama peneliti ditulis tanpa gelar, pada akhir nama masing-masing peneliti diberi nomor urutan memakai superscript, teks rata tengah, ditulis dengan font berukuran 12, dan dicetak tebal (Bold) 4. Nama Institusi (Jurusan)/Fakultas/Unit kerja peneliti (nama perguruan tinggi) dan alamatnya (alamat perguruan tinggi) ditulis dengan teks rata tengah dan ukuran font 12 serta dicetak tebal (Bold) 5. Alamat email yang dicantumkan hanya alamat email ketua peneliti, menggunakan teks rata tengah, dan teks dicetak tebal (Bold) 6. Judul “ABSTRAK” ditulis dengan huruf capital, menggunakan teks rata tengah dan dicetak tebal (Bold) 7. Abstrak dibuat dengan teks rata kanan kiri (Justify text) dengan penggunaan maksimum 250 kata, da nisi abstrak menggunakan font berukuran 12 8. Kata-kata kunci (key words) dibuat dengan teks rata kanan-kiri (justify text).



5



e. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penulisan abstrak Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan jika kita menulis abstrak: 1. Dalam abstrak tak ada pergantian paragraf (tanpa alinea). 2. Abstrak harus ditulis terpisah dari makalah. Jangan menyalin kutipan langsung dari makalah, dan hindari untuk menulis ulang kalimat. Tulislah abstrak menggunakan perbendaharaan kata dan frasa yang baru untuk membuatnya menarik dan bebas dari pleonasme atau pemakaian kata-kata lebih dari apa yang diperlukan. 3. Jangan memasukkan tabel, gambar, sumber, atau kutipan yang panjang dalam abstrak. Selain mengambil ruang terlalu banyak, hal tersebut biasanya bukanlah apa yang diinginkan oleh pembaca 4. Jika topik pembahasan mengenai sesuatu yang dikenal cukup baik, dapat merujuk nama-nama orang atau tempat yang menjadi fokus dalam makalah tersebut. 5. Singkatan dan istilah yang tidak umum sebaiknya tidak digunakan dalam abstrak. 6. Kalimat-kalimat yang dicantumkan dalam abstrak masing-masing mempunyai arti yang unik dan menyampaikan informasi yang unik pula. Karena ruang yang terbatas, informasi harus disampaikan sekali saja. 7. Singkatan dan istilah yang tidak umum sebaiknya tidak digunakan dalam abstrak. 8. Kepustakaan, singkatan, ilustrasi, grafik dan tabel tak boleh dicantumkan. 9. Kalimat dalam abstrak hendaknya dibuat langsung dan tidak bertele-tele, apalagi mengandung kata-kata kiasan. Hendaklah menggunakan kalimatkalimat yang bermakna. 10. Abstrak tidak boleh mengandung informasi baru yang tidak tercantum di dalam artikel utama. 11. Di bawah abstrak sebaiknya dicantumkan kata-kata kunci (key words) sebanyak 3 hingga 10 kata yang kira-kira dapat dipakai untuk mengindeks karangan ilmiah kita dalam suatu deretan karangan ilmiah sejenis. Kata kunci (key word) adalah kata-kata yang penting dan paling menonjol dalam karangan ilmiah itu. 12. Gunakan informasi yang sebenarnya agar menarik orang untuk membaca abstrak yang yang disajikan. Bagaimanapun, jangan membuat pembaca tertarik dengan memberikan referensi gagasan ataupun kajian yang tidak terdapat dalam makalah. 13. Tidak perlu menjelaskan atau mendefinisikan istilah apa pun dalam abstrak, yang diperlukan hanyalah sebuah rujukan. Hindari penjelasan yang terlalu detail dalam rangkuman dan tuliskan tinjauan mengenai penelitian secara garis besar. f. Jenis-jenis dan contoh 6



Ada beberapa jenis abstrak yang digolongkan pada fungsi dan orientasi pembaca. Namun pada pada prkteknya lebih banyak dikenal/digunakan dua jenis abstrak, yaitu: 1. Abstrak Informatif Merupakan abstrak dokumen yang terpenting, sangat umum, informasi kuantitatif dan kualitatif. Abstrak informative mempunyai ciri menyajikan hasil isi dan prinsip-prinsip dari hasil kerja (tujuan,metode), kesimpulan dari artikel asli secara jelas, untuk orientasi pembaca yang tidak dapat mengakses dokumen aslinya. Abstrak informative dibuat sesempurna mungkin namun tidak mengubah makna/isi dari dokumen/artikel aslinya. Sehingga abstrak ini lebih panjang daripada jenis abstrak lainnya. Biasanyamakalah/artikel majalah menghasilkan 100 hingga 250 kata,sedangkan laporan dan tesis sekitar 500 kata. 2. Abstrak Indikatif Berisi pernyataan karya tulis atau dokumen namun tidak secara terperinci mengenai tujuannya. sebuah artikel dan berisi pernyataan umum tentang sebuah dokumen, tanpa disertai informasi terperinci mengenai hasil tujuan serta data kuantitatif. Biasanya untuk dokumen diskusi, tinjauan literature, prosiding komerensi, dan essay.



Contoh essay dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris: 1. Abstrak bahasa Indonesia ABSTRAK



PENGEMBANGAN MODUL PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN PRIBADI BAGI SISWA KELAS X DI SMA TIGA MARET (GAMA) YOGYAKARTA



Oleh: Sulistyo Wahyuni 031224001



Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul pengembangan kepribadian bagi siswa kelas X sebagai media dalam pelaksanaan layanan bimbingan pribadi di SMA Tiga Maret (GAMA) Yogyakarta. Modul pengembangan kepribadian



7



tersebut untuk memudahkan siswa dalam pembelajaran tentang pengembangan kepribadian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian pengembangan dengan mengacu pada pendapat Borg & Gall. Produk yang dikembangkan berdasarkan penelitian awal adalah modul pengembangan kepribadian bagi siswa kelas X yang berisi materimateri pemahaman diri, percaya diri dan tanggungjawab. Subjek uji coba dalam penelitian pengembangan ini adalah subjek ahli, yaitu ahli materi bimbingan pribadi, ahli media pembelajaran dan guru pembimbing, serta subjek siswa kelas X SMA GAMA Yogyakarta sebagai calon pengguna produk. Penentuan subjek tersebut dilakukan dengan random sampling, yang terdiri dari 10 orang siswa untuk uji coba lapangan utama dan 24 orang siswa untuk uji lapangan operasional. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan angket. Angket ini digunakan untuk menilai modul yang dikembangkan dari segi kelengkapan modul, isi materi maupun tampilan fisik modul. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pada uji coba lapangan utama modul pengembangan kepribadian bagi siswa kelas X SMA termasuk dalam kategori baik. Setelah dilakukan revisi, modul hasil pengembangan termasuk dalam kategori sangat baik pada uji lapangan operasional. Dengan demikian, modul pengembangan kepribadian bagi siswa kelas X SMA hasil pengembangan ini layak digunakan oleh siswa. Kata kunci: Pengembangan Modul, Pengembangan Kepribadian 2. Abstrak Bahasa Inggris ABSTRACT



A COMPARATIVE STUDY BEETWEEN EXPERIENCE TASK AND INDEPENDENT TASK TOWARD READING COMPREHENSION ACHIEVEMENT ATBTHE SECOND YEAR STUDENT OF SMU YP UNILA BANDAR LAMPUNG 2004



By



PURWANINGRUM GITA SARI



The aims of the research were (1) to find out whether there was a significant difference of student’s reading comprehension achievement between students who were taught trough independent task, and (2) to describe which one of the two techniques was more effective in teaching reading. The population of the research was the student of the second year of SMU YP Unila, Bandar Lampung. There was two 8



classes, i.e. II.2 and II.4. These two classes became the sample of research. Both of classes consisted of the 40 student. The research design was a two group pretest posttest design and the data were taken from the test and then they were analyzed by using t- test. The result of the analysis indicated that there was a significant difference between reading comprehension achievement of the student who were tough through experience task and of those taught trough independent task technique. The average increase of the experimental class was higher (19.4) than that of control class (7.67). By using t- test , it was found that t- ratio was higher than t- table, they are 0.144 < 2.42 andd 3.38 > 2.42. it can be concluded that the experimental class which used the experience task, got higher score than the control class which used independent task. It means that the experience task is more effective than the independent task. Key words : experience rask, independent task, reading comprehension echievement.



2.2 Penulisan Latar Belakang a. Pengertian Latar Belakang Latar belakang masalah merupakan uraian hal-hal yang menyebabkan perlunya dilakukan penelitian terhadap sesuatu masalah atau problematika yang ditulis dalam bentuk uraian paparan, atau poin-poinnya saja. Pada bagian ini dikemukakan : 1. Pentingnya masalah masalah yang akan dibahas. 2. Telaah pustaka yang telah ada tentang teknologi yang berhubungan dengan masalah yang dibahas. 3. Manfaat praktis hasil bahasan. 4. Perumusan masalah pokok yang dibahas secara eksplisit. Biasakan perumusan masalah dalam bentuk pertanyaan. Dalam bagian latar belakang ini diharapkan penulis menuliskan sebab-sebab ia memilih judul atas permasalahan tersebut. Alasan-alasan yang dapat dikemukakan antara lain: a) Pentingnya masalah tersebut diteliti karena akan membantu pelaksanaan kerja yang lebih efektif misalnya,atau akan dicari pemecahannya karena berbahaya apabila tidak. Jadi pentingnya diadakan penelitian. b) Menarik minat peneliti karena dari pengalamannya peneliti mendapatkan gambaran bahwa hal itu sangat menarik. c) Sepanjang sepengetahuan peneliti belum ada orang yang meneliti masalah tersebut. Latar belakang masalah menguraikan alasan-alasan mengapa masalah dan/atau pertanyaan penelitian serta tujuan penelitian menjadi fokus penelitian. Dalam latar belakang masalah secara tersurat harus jelas subtansi permasalahan (akar permasalahan) yang dikaji dalam penelitian atau hal yang menimbulkan pertanyaan penelitian, yang akan dilakukan untuk menyiapkan skripsi. Secara operasional 9



permasalahan penelitian yang dimaksud harus gayut (relevan) dengan rumusan masalah dan/atau pertanyaan penelitian yang diajukan. Pokok isi uraian latar belakang masalah hendaknya mampu meyakinkan pihak lain, terutama pembimbing dan penguji. Dengan kata lain, unsur yang perlu diketengahkan dalam latar belakang masalah penelitian sekurang-kurangnya memuat hal-hal berikut : 1) penjelasan dan/atau alasan mengapa masalah dan/atau pertanyaan penelitian yang diteliti itu penting dan menarik untuk diteliti. 2) beberapa bukti bahwa masalah yang diajukan belum ada jawaban atau pemecahan yang memuaskan. Harus dijelaskan bahwa masalah yang diajukan/diteliti belum pernah diteliti oleh siapapun, dan jika ini merupakan penelitian ulang (replikasi) harus dijelaskan alasannya mengapa hal itu dilakukan. 3) Kedudukan masalah yang diteliti dalan konteks permasalahan yang lebih luas dengan memperhatikan perkembangan bidang yang dikaji. Dalam hal ini para penulis sebaiknya menyadari bahwa pemilihan masalah harus didasarkan atas minat dan penghayatan sendiri. Alasan pemilihan masalah yang paling tepat adalah adanya kesenjangan antara apa yang diharapkan dengan apa yang terjadi. Menurut Prof. Dr. Winarno memilih masalah adalah mendalami masalah itu, sehingga harus dilakukan secara lebih sestematis dan intensif. Selanjutnya oleh Dr.Winarno dikatakan bahwa setelah studi eksploratoris ini penulis menjadi jelas terhadap masalah yang dihadapi, dari aspek historis, hubungannya dengan ilmu yang lebih luas, situasi dewasa ini dan kemungkinan-kemungkinan yang akan datang dan lain-lainnya. 1. Mengetahui dengan pasti apa yang akan diteliti. 2. Tahu dimana/kepada siapa informasi dapat diperoleh. 3. Tahu bagaimana cara memperoleh data atau informasi. 4. Dapat menentukan cara yang tepat untuk menganalisis data. 5. Tahu bagaimana harus mengambil kesimpulan serta memanfaatkan hasil. b. Cara Penulisan Latar Belakang Dalam penulisan latar belakang tidak boleh asal tulis, dan walaupun kita sudah menuliskannya dengan baik kita juga harus mengerti tata cara penulisannya, sebab meskipun tulisan kita sudah baik apabila tidak menggunakan kaidah-kaidah baku dalam pembuatan latar belakang maka akan dianggap salah. Rumusan pembuatan latar belakang adalah Piramida Terbalik, yakni penulisan latar belakang tersebut harus dimulai dengan kajian yang umum kemudian diakhiri dengan kajian yang spesifik (Khusus/Mengerucut). Contoh: Apabila dalam penelitian menemukan masalah (1) Guru Bahasa Indonesia kelas X di SMA Cendana jarang berangkat selama 1 semester karena sakit. (2) Muridmurid kelas X SMA Cendana secara mayoritas pandai Bahasa Indonesia.



10



Maka bahasan yang pertama ditulis dalam latar belakang penelitian bukan langsung mengerucut ke guru Bahasa Indonesia yang sakit ataupun ke siswa yang panda Bahasa Indonesia melainkan terlebih dahulu kita menuliskan hal-hal yang lebih umum yang berkaitan dengan kedua hasil penemuan masalah dalam penelitian. Seperti: 1. Menuliskan tentang pengertian pendidikan 2. Menuliskan tentang komponen-komponen pendidikan. 3. Menuliskan tentang teori-teori yang menyatakan kehadiran seorang guru dalam pembinaan terhadap siswa-siswi 4. Menuliskan kaitan guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran 5. Lalu kemudian menuliskan penemuan masalah mengenai absensi kehadiran yang buruk dari guru Bahasa Indonesia tersebut.



Hal yang harus diperhatikan dalam latar belakang adalah sebagai beriukut: 1. Mengidentifikasi atau mencari tahu sesuatu yang merupakan hal itu adalah masalah. 2. Dalam menentukan suatu masalah dapat menemukan satu topik masalah dari lingkungan disekitar. Misalnya isu sosial, budaya, pendidikan, keamanan, politik, dan masih banyak lagi. 3. Dalam menyusun sebuah latar belakang masalah, ada baiknya memikirkan terlebih dahulu fakta masalah yang akan dijadikan sebagai fokus masalah tersebut. Karena masalah sesungguhnya adalah kesenjangan antara sesuatu hal yang diharapkan dengan suatu kenyataan ( das sollen-das sein). 4. Menganalisis permulaan agar dapat menyimpulkan fokus masalah yang sedang di teliti. Fokus masalah adalah masalah yang menurut diri sendiri lebih dominan, lebih krusial, dan lebih aktual. 5. Usahakanlah fokus masalah yang ditentukan adalah masalah yang paling unik, harus dikedepankan untuk dibahas, dan memang merupakan isu yang benar-benar terjadi. Jangan mengada-ada dan menjadikan masalah. Tapi masalahnya haruslah yang benar-benar terjadi. 6. Membuat kerangka latar belakang masalah, yakni dapat menyusun kerangkanya dari hal yang umum dulu kemudian baru hal yang khusus. Atau bisa juga sebaliknya, mendahulukan yang khusus kemudian yang umum. 7. Menemukan masalah di lingkungan sekitar (jangan langsung buat judul). Dalam pembuatan skripsi, karya ilmiah atau melakukan penelitian hal yang dicari pertama kali bukanlah judul. Jadi ketika kita membuat Skripsi kemudian kita membuat judul terlebih dahulu, maka yang sulit adalah menemukan masalah yang ada, membuat latar belakangnya, menemukan data awalnya. Akan lebih baik jika kita mau mencari data yang sesuai dengan judul kita. Maka sangat penting untuk mengikuti alur yang sudah ada yaitu dengan menemukan masalah. Masalah adalah kondisi yang tidak di harapkan. Sementara pendapat lain lebih jelas 11



mengungkapkan bahwa masalah dalam penelitian adalah terjadinya ketimpangan antara harapan dan kondisi yang ada.



Contoh: dalam kelas di harapkan rata-rata nilai siswa di kelas 5 di atas KKM pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, tapi pada keadaanya ternayata nilai rata-rata siswa di kelas di bawah KKM. Maka itu dapat di sebut sebagai masalah. Lalu mencari data pendukung. Setelah menemukan masalah yang kamu cari maka langkah selanjutnya yaitu menemuka data-data pendukung yang menunjukan bahwa terjadi masalah di kelas kamu. Data-data pendukung tersebut dapat berupa, hasil nilai siswa atau juga hasil wawancara dan mungkin hasil observasi pengamatan di kelas. Alangkah baiknya data seperti hasil nilai siswa dan hasil wawancara dengan wali kelas di masukan di sini. Karena akan memperkuat argument kmau yang menunjukan masalah yang sedang terjadi di kelas.



1. Mencari Solusi dari Masalah yang telah di tentukan. Tujuannya yaitu menemukan ilmu pengetahuan baru, menguji ilmu pengetahuan yang telah ada, atau mengembangkan pengetahuan yang ada. Ketika ada masalah maka langkah selanjutnya yaitu mencari solusi dari masalah tersebut. Setelah menemukan masalah seperti pada langkah pertama dan kedua, maka selanjutnya kita di hadapkan untuk mencari solusi. Solusi yang di berikan harus berlandaskan oleh teori-teori yang sudah ada. Akan lebih kuat biasanya jika di dukung oleh penelitian-penelitian terdahulu. Maka untuk mencari solusi, carilah referensi teoriteori tentang metode, model, atau media yang dapat mengaatasi masalah pembelajaran yang sebelumnya telah di temukan. 2. Menyimpulkan sebagai hipotesis sementara bahwa Solusi yang diberikan dapat mengatasi masalah. Langkah terakhir setelah menuliskan masalah, mencantumkan data-data pendukung, dan menentukan solusi yang di dukung oleh teori-teori serta penelitian terdahulu adalah menuliskan kesimpulan. Kesimpulan di latar belakang adalah kesimpulan yang melandasai kamu melakukan penelitian ini. 3. Dalam membuat latar belakang juga sebenarnya hanya ada dua kata kunci umum yaitu, ada masalah dan di carikan solusi. Yang membuat banyak dan panjang latar belakang adalah data-data pendukungnya. Mulai dari Landasan Yuridis, Landasan Empiris, Landasan Teoritis, dan Penelitian Terdahulu.



Landasan Yuridis adalah landasan yang isinya tentang Peraturan atau UU yang mendukung, seperti UU tentang system pendidikan nasional dan masih banyak aturan lainnya. 12



Landasan Empiris adalah landasan yang berisi data-data nyata yang ada di lapangan, seperti data nilai siswa, data usia siswa, data latar belakang keluarga siswa, hasil wawancara, hasil pengamatan dan lain sebagainya. Landasan Teoritis adalah landasan yang isinya teori-teori yang mendukung argument yang kamu berikan. Ya speeti pendapat ahli tentang pengertian suatu hal, atau solusi suatu hal. Yang ini yang penting ambilnya dari buku, gitu aja. Terakhir yaitu penelitian terdahulu, merupakan hasil dari penelitian yang telah dilakukan dan sekiranya cocok dan dapat mendukung argument kamu tentang solusi yang kamu tawarkan. Carilah pada jurnal-jurnal tertentu. Di Internet juga banyak hasil jurnal penelitian. 4. Dalam Latar Belakang juga perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Uraian latar belakang bersifat umum sesuai dengan topik penelitian. b. Uraian latar belakang bersifat umum, tetapi lebih khusus dibandingkan dengan paragraf pertama,karena telah memasuki awal topik mengenai teknologi informasi, c. Uraian latarbelakang bersifat khusus, karena telah mengerucut kepada fenomena-fenomena diperusahaan. Fenomena-fenomena inilah yang akan digunakan sebagai dasar melakukan identifikasi masalah dan sesuatu yang ingin diselesaikan pada penelitian . 5. Menurut panduan Departemen Pendidikan Nasional (2007), LatarBelakang Masalah memaparkan: a. permasalahan umum yang menjadi landasan fokus masalah yang akan diteliti b. faktor-faktor yang melatarbelakangi masalah tersebut muncul: (1) Faktor yang melatarbelakangi permasalahan digambarkan dengan kenyataan yang ada, misalnya kemampuan guru biologi dalam penggunaan metode CTL rendah. Paparkan fakta yang mendukung, seperti hasil pengamatan saat melakukan supervisi. (2) Beri argumentasi mengapa kemampuan tersebut rendah, misalnya guru kurang berminat untuk mencoba, sulit mengaplikasikan meteri dengan metode, tugas-tugas tidak mendorong aktivitas siswa. Dalam memberi argumentasi ini dilakukan analisis yang didasari suatu bukti nyata berdasarkan pengalaman sendiri saat melakukan obeservasi guru mengajar di kelas. (3) Beri argumentasi perkiraan pemecahan yang diharapkan dapat mengatasi masalah, misalnya bila masalah yang dominan adalah teknik pelatihan, maka pilihlah teknik pelatihan yang dianggap dapat meningkatkan kemampuan guru dalam mengajar biologi dengan metode CTL. Contoh, teknik problem solving sebagai upaya peningkatan kemampuan guru menerapkan metode CTL dalam mengajar biologi di SMA. (4) Berilah argumentasi kelebihan dari teknik Problem Solving, sehingga 13



penelitian diharapkan dapat memecahkan masalah tersebut, atau dengan kata lain dapat menutup atau setidaktidaknya memperkecil kesenjangan itu. 3. Mengerucutkan permasalahan menjadi lebih fokus pada variabel penelitian. Satu hal yang perlu diingat dan sering diabaikan dalam penulisan Latar Belakang (Background of the Study) adalah: a. Menyebutkan alasan mengapa memilih variable x b. Menyebutkan alasan mengapa memilih variable y c. Menyebutkan alasan mengapa memilih jenis penelitian tersebut (misalnya dampak, pengaruh, hubungan dan sebagainya) Pada paragraf akhir, berilah pernyataan tegas mengapa memilih topik judul skripsi/thesis dengan berdasarkan uraian dan penjelasan yang telah disebutkan pada beberapa paragraf sebelumnya.



6. Masukan juga literatur hasil tulisan dan riset terdahulu berkaiatan dengan topik karya tulis atau skripsi Anda. Bisa juga memasukkan mengapa topik tersebut penting, 7. Arahkan tulisan untuk memperjelas pembaca kemana Anda akan bawa mereka dengan peneiltian tersebut, 8. Ketika kita telah berhasil menyusun latar belakang masalah yang baik, masalah dan tujuan penelitian sudah pasti dapat kita rangkumkan dengan baik. Di Indonesia masalah penelitian, biasanya dirangkumkan dalam format identifikasi masalah dan rumusan masalah. Jadi sebagai kelanjutan dari latar belakang, kita bisa rangkumkan masalah dan tujuan penelitian.



Pendahuluan latar belakang umumnya menjawab sejumlah pertanyaan seperti berikut: a. Apa permasalahan Anda? b. Apakah ada solusi yang Anda tawarkan? c. Jika ada beberapa solusi, yang manakah yang terbaik? d. Apa batasan utama dalam penelitian Anda? e. Apa yang Anda harapkan untuk diperoleh nantinya? f. Sudahkah Anda memperoleh apa yang Anda rencanakan dalam penelitian?



Kunci dari keberhasilan menyusun latar belakang masalah penelitian seberapa komprehensif kita merangkumkan penelitian kita. Tulisan yang baik adalah bahwa dengan hanya membaca latar belakang masalah, orang langsung bisa memahami, apa yang kita lakukan pada penelitian kita. Untuk bisa mencapai itu, pokok pikiran 14



seluruh paragraf pada latar belakang masalah penelitian harus memuat dan mengikuti 6 pola alur berikut. 1. 2. 3. 4. 5. 6.



obyek penelitian (O) metode-metode yang ada (M) kelebihan dan kelemahan metode yang ada (KK) masalah pada metode yang dipilih (MASA) solusi perbaikan metode (SOL) rangkuman tujuan penelitian (TU)



Penerapan 6 pola ini, akan cepat dipahami.



Cara paling cepat dan manjur supaya kita mahir menulis karya ilmiah dan sejenisnya adalah dengan melakukan ATM (Amati-Tiru-Modifikasi). Banyak baca paper, lihat bagaimana para peneliti menuliskan hasil penelitian mereka, tiru alurnya tapi tidak nyontek kalimatnya, dan modifikasi pelan-pelan di tulisan yang kita buat. Jangan lupa memilih paper yang dipublikasikan di journal yang berkualitas, karena sudah menjadi rule-of-thumb dalam dunia penelitian bahwa 80-90% paper ilmiah di dunia ini disajikan dengan buruk. Paling tidak supaya tidak tersesat dalam studi literatur, patokan paper yang berkualitas adalah masuk di journal yang terindeks oleh ISI atau SCOPUS, dan memiliki nilai skor yang tinggi untuk penghitungan Journal Impact Factor, Eigenfactor Score, Scimago Journal Rank, atau Source Normalized Impact per Paper. Journal ilmiah di Indonesia untuk bidang computing yang masuk kriteria ini, hanya Telkomnika yang diasuh mas Tole Sutikno cs dari Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, karena sudah mulai terindeks oleh SCOPUS.



c. Contoh Latar Belakang Dalam membuat sebuah proposal penelitian, kita membutuhkan sebuah bagian pendahuluan yang kuat untuk mengarahkan pembaca akan pentingnya penelitian yang akan dilakukan. Cara pembuatan latar belakang penelitian juga tidak jauh berbeda dengan membuat latar belakang proposal bisnis, hanya saja dalam penulisan karya ilmiah biasanya ditambahkan dengan hipotesa yang menjelaskan asumsi awal dari sesuatu yang diteliti. Isi bab pendahuluan dalam sebuah proposal penelitian ini paling tidak harus mengandung 3 hal. Pertama, latar belakang. Kedua tujuan penelitian, dan yang terakhir hipotesis penelitian.



Contoh Latar Belakang pada makalah :



A.



Latar Belakang Masalah 15



Metodologi penelitian merupakan mata kuliah yang menunjang dalam pembuatan karya ilmiah. Melihat hasil karya yang hasilnya masih belum maksimal perlu adanya suatu penelitian. Dalam membuat proposal penelitian membutuhkan langkah-langkah yang harus di lakukan peneliti, sehingga perlu untuk mengetahui masalah yang akan diteliti terlebih dahulu. Latar belakang masalah adalah alasan-alasan yang melatar belakangi penelitian suatu masalah yang diungkapkan dalam latar belakang masalah adalah hal yang berkaitan dengan masalah penelitian yang akan dilakukan.latar belakang penelitian memiliki fungsi memberikan alasan mengapa penelitian tersebut dilakukan. Pada latar belakang ini dikemukakan sebagai suatu pembuktian dari penelitian yang dilakukan, bahwa latar belakang ini dapat menunjukkan adanya masalah yang diteliti. Latar belakang ini harus tampilkan secara kuat, untuk itu kita harus mengemukakan data dan fakta sebagai alasan, dengan mengurangi argumentasi pribadi sesedikit mungkin. Latar belakang masalah menguraikan alasan-alasan mengapa masalah dan atau pertanyaan penelitian serta tujuan penelitian menjadi fokus penelitian. Dalam latar belakang masalah secara tersurat harus jelas subtansi permasalahan (akar permasalahan) yang dikaji dalam penelitian atau hal yang menimbulkan pertanyaan penelitian, yang akan dijadikan untuk menyiapkan skripsi. Secara operasional permasalahan penelitian yang dimaksud harus gayut (relevan) dengan rumusan masalah dan/atau pertanyaan penelitian yang diajukan. Pokok isi uraian latar belakang masalah hendaknya mampu meyakinkan pihak lain, terutama pembimbing dan penguji. Maka dari itu penulis akan membahas sekilas tentang latar belakang masalah yang memang sangat krusial dalam penyusunan penelitian.



16



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Abstrak adalah tulisan sederhana dan pendek, rangkuman dari karya ilmiah atau makalah yang berdiri sendiri dan dapat digunakan oleh pembaca sebagai sebuah tinjauan umum (ikhtisar). Tujuan utama pembuatan abstrak adalah untuk memberikan informasi ringkas tentang penelitian yang bersangkutan, yang memungkinkan pembaca untuk mengambil keputusan apakah tulisan tersebut akan bermanfaat untuk dibaca. Abstrak biasanya ditulis untuk skripsi/tesis/laporan lengkap paling banyak dua halaman, sedangkan untuk makalah ilmiah paling banyak setengah halaman. Meskipun anda berfikir telah mengetahui wujud makalah, selalu tuliskan abstrak terakhir kali agar dapat memberikan rangkuman yang lebih akurat dari hal-hal yang sudah ditulis. Latar belakang adalah informasi yang tersusun sistematis berkenaan dengan fenomena dan masalah yang menarik untuk diteliti. Pada bagian awal latar belakang berisi tentang gambaran umum permasalahan yan akan diangkat. Pada bagian tengah latar belakang mengungkapkan fakta, fenomena, data-data yang berkenaan dengan pentingnya masalah. Pada bagian akhir berisi solusi yang bisa ditawarkan secara teoritis dan praktis.



17



DAFTAR PUSTAKA



https://enjiner.com/cara-membuat-abstrak/ https://www.kompasiana.com/adesuyitno/551acd59a333114f21b65a68/cara-membuat-latarbelakang-masalah?page=all http://ismail6033.blogspot.com/2017/12/makalah-latar-belakang-masalah.html Unila.2018.Format Penulisan Karya Ilmiah.Bandar Lampung:Universitas Lampung.



18