7 Tools Pada Pengendalian Kualitas Statistik [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

[PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK] February 23, 2014 1.



Diagram Pareto Diagram pareto disebut juga gambaran pemisah unsur penyebab yang paling dominan dari



unsur-unsur penyebab lainnya dari suatu masalah. Diagram Pareto juga merupakan suatu gambar yang mengurutkan klasifikasi data dari kiri ke kanan menurut urutan ranking tertinggi hingga terendah. Penyusunan Diagram Pareto meliputi 6 (enam) langkah, yaitu: 1.



Menentukan metode atau arti dari pengklasifikasian data.



2.



Menentukan satuan yang digunakan untuk membuat urutan karakteristik- karakteristik tersebut.



3.



Mengumpulkan data sesuai dengan interval waktu yang telah ditentukan.



4.



Merangkum data dan membuat rangking kategori data tersebut dari yaang terbesar hingga yang terkecil.



5.



Menghitung frekuensi kumulatif atau persentase kumulatif yang digunakan.



6.



Menggambar diagram batang, menunjukkan tingkat kepentingan relatif masing- masing masalah.



Gambar 1. Diagram Pareto



2.



Histogram Adapun karakteristik histogram adalah :







Histogram menjelaskan variasi proses, namun belum mengurutkan rangking dari variasi terbesar sampai dengan yang terkecil.







Gambar bentuk distribusi (cacah) karakteristik mutu yang dihasilkan oleh data yang dikumpulkan melalui check sheet. 1311100114 | Indi Yasinta Hadianti Fikliani



1



[PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK] February 23, 2014 



Histogram juga menunjukkan kemampuan proses, dan apabila memungkinkan, histogram dapat menunjukkan hubungan dengan spesifikasi proses dan angka-angka nominal, misalnya rata-rata.







Dalam histogram, garis vertikal menunjukkan banyaknya observasi tiap-tiap kelas.



Penyusunan Histogram: 1.



Menentukan batas-batas observasi: perbedaan antara nilai terbesar dan terkecil.



2.



Memilih kelas-kelas atau sel-sel. Pedoman: banyaknya kelas = akar n, dengan n = banyaknya data,



3.



Menentukan lebar kelas-kelas tersebut. Lebar kelas = range / banyak kelas.



4.



Menentukan batas-batas kelas. Kelas-kelas tersebut tidak saling tumpang tindih.



5.



Menggambar frekuensi histogram dan menyusun diagram batangnya.



Gambar 2. Histogram



3.



Check Sheet Lembar



isian



(check



sheet)



merupakan



alat



bantu



untuk



memudahkan



dan



menyederhanakan pencatatan data. Untuk mempermudah proses pengumpulan data maka perlu dibuat suatu lembar isian (check sheet), dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut : 



Maksud pembuatan harus jelas, apakah data yang nantinya diperoleh cukup lengkap sebagai dasar untuk mengambil tindakan atau tidak.







Stratifikasi harus sebaik mungkin sehingga dapat dipahami dan diisi serta memberikan data yang lengkap tentang apa yang ingin diketahui.







Dapat diisi dengan cepat, mudah dan secara otomatis bisa segera diananlisa. Jika perlu dicantumkan gambar dan produk yang akan di check.



1311100114 | Indi Yasinta Hadianti Fikliani



2



[PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK] February 23, 2014 Tujuan lembar pengecekan adalah menjamin bahwa data dikumpulkan secara teliti dan akurat oleh karyawan operasional untuk diadakan pengendalian proses dan penyelesaian masalah.



Gambar 3. Check Sheet



4.



Cause and Effect Diagram Cause and Effect Diagram sering kali disebut sebagai fishbone diagram dikarenakan



bentuknya yang menyerupai tulang ikan. Seringkali dalam suatu proses produksi dirasakan hasil akhir yang diperoleh tidak sesuai dengan ekspektasi, misalnya: barang cacat terjadi lebih dari yang ditetapkan, hasil penjualan sedikit, mutu barang kompetitor lebih baik dari barang kita, nasabah lebih memilih produk kompetitor kompetitor , dan lain-lain. Dari sinilah timbul pemikiran untuk melakukan analisa dan evaluasi terhadap proses yang sudah terjadi dalam rangka untuk memperbaiki mutu. Fishbone Diagram merupakan salah satu alat pengendali mutu yang fungsinya untuk mendeteksi permasalahan yang terjadi dalam suatu proses industri. Diagram ini sangat praktis dilakukan dan dapat mengarahkan satu tim untuk terus menggali sehingga menemukan penyebab utama atau akar suatu permasalahan. Dalam menerapkan diagram ini mengandung langkahlangkah sebagai berikut: 1.



Menyiapkan sesi sebab-akibat



2.



Mengidentifikasi akibat



3.



Mengidentifikasi berbagai kategori.



4.



Menemukan sebab-sebab potensial dengan cara sumbang saran.



5.



Mengkaji kembali setiap kategori sebab utama



6.



Mencapai kesepakatan atas sebab-sebab yang paling mungkin 1311100114 | Indi Yasinta Hadianti Fikliani



3



[PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK] February 23, 2014 Penggunaan diagram tulang ikan ini ternyata memiliki manfaat yang lain yaitu bermanfaat sebagai perangkat proses belajar diri, pedoman untuk diskusi, pencarian penyebab permasalahan, pengumpulan data, penentuan taraf teknologi, penggunaan dalam berbagai hal dan penanganan yang kompleks. Dengan diagram ini, semuanya menjadi lebih jelas dan memungkinkan kita untuk dapat melihat semua kemungkinan “penyebab” dan mencari “akar” permasalahan sebenarnya.



Gambar 4. Cause and Effect Diagram



5.



Scattered Diagram Scatter Diagram merupakan cara yang paling sederhana untuk menentukan hubungan



antara sebab dan akibat dari dua variabel atau untuk menentukan korelasi antara penyebab yang diduga dengan akibat yang timbul dari suatu masalah. Terdapat 2 pengertian Scatter Diagram: •



Merupakan diagram yang menggambarkan korelasi atau hubungan antara 2 variabel (sumbu x dan y)







Dimana x sebagai independent variable, dan y sebagai dependent variable. Dikatakan juga bahwa Scatter diagram menunjukan hubungan antara dua variabel. Scatter



diagram sering digunakan sebagai analisis tindak lanjut untuk menentukan apakah penyebab yang ada benar-benar memberikan dampak kepada karakteristik kualitas. Pada umumnya, bila kita berbicara tentang hubungan antara dua macam data, kita sesungguhnya membicarakan tentang : 1.



Hubungan penyebab dan akibatnya.



2.



Hubungan antara satu penyebab dengan penyebab lainnya.



3.



Hubungan antara satu penyebab dengan dua penyebab.



1311100114 | Indi Yasinta Hadianti Fikliani



4



[PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK] February 23, 2014



Gambar 5. Scatter Diagram



6.



Defect Concentration Diagram Defect and Concentration Diagram merupakan diagram yang digunakan untuk memecah,



memperingkatan mengkonsentrasikan cacat semakin terinci secara progresif. Manfaatnya untuk membagi cacat atau masalah besar kedalam komponen yang lebih kecil dimana konsentrasi cacat langsung pada produknya sehingga solusi maslah menjadi secara relative mudah ditemukan.



Gambar 6. Defect and Concentration Diagram



1311100114 | Indi Yasinta Hadianti Fikliani



5