Alasan Perbedaan Dan Persamaan Dalam Injil Sinoptik 1 [PDF]

  • Author / Uploaded
  • ato
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Problem Sinoptik Ada banyak hipotesis para peneliti untuk menjawab problem sinoptik. Awalnya, ada tiga argumen tradisional yang digunakan untuk menjawab persoalan sinoptik. Argumen pertama menyatakan ketiga Injil mempunyai kesamaan karena ditulis berdasarkan inspirasi Roh Kudus. Sayangnya argumen ini kurang meyakinkan karena jika ketiganya ditulis atas ilham Roh Kudus maka pasti ketiga penginjil akan menuliskan hal yang sama secara terperinci tanpa adanya perbedaan. Argumen kedua



menyatakan



ketiga Injil



ditulis



berdasarkan catatan-catatan akurat tentang sabda dan karya Yesus. Akan tetapi, argumen ini juga kurang meyakinkan. Dalam ketiga Injil tersebut jelas ada perbedaan dan kemungkinan besar tidak ada catatan yang sangat akurat. Hal itu terjadi karena kisah tentang pewartaan Yesus pada waktu itu awalnya hanya disampaikan secara lisan. Argumen ketiga menyatakan ketiga Injil ditulis berdasarkan tradisi lisan yang sama. Tradisi lisan yang berkembang pada zaman para rasul mendapat bentuk tetap, kemudian ditulis ke dalam bahasa Yunani dan digunakan oleh para penginjil untuk menulis. Ketiga argumen di atas belum bisa menjawab probem sinoptik secara penuh. Hipotesis yang cukup meyakinkan untuk membantu kita menjelaskan hubungan ketiga Injil tersebut adalah kesamaan yang ada dalam Injil-Injil Sinoptik muncul karena adanya hubungan literer di antar ketiganya dan adanya kesamaan sumber tertulis yang digunakan para penginjil. Perbedaan muncul karena perbedaan sumber tertulis, motif literer dan teologis



masing-masing penginjil. Kesamaan



urutan kronologis atau geografis,



kesamaan isi dan bahkan kesamaan kata mengandaikan adanya hubungan literer diantar ketiga Injil Sinoptik , yakni hubungan yang terjadi dalam level dokumen atau tulisan. Para pengarang menggunakan dokumen tertulis yang sama sehingga memungkinkan adanya kesamaan bahkan sampai kesamaan kata perkata. Adanya perbedaan terjadi karena ada Injil yang setia dengan sumbernya dan yang lain tidak mengikutinya atau membuat variasi . Hipotesis yang cukup populer digunakan adalah hipotesis dua sumber. Hipotesis ini cukup meyakinkan untuk menjelaskan perbedaan ketiga Injil Sinoptik. Ada juga hipotesis Griesbach tetapi hipotesis ini hanya bisa menjelaskan persamaan ketiga Injil Sinoptik. Hipotesis dua sumber menyatakan bahwa Injil Markus adalah Injil tertua. Keyakinan ini sesuai dengan prinsip analisa teks bahwa teks yang terpendek didahulukan daripada teks yang panjang karena kecenderungan tradisi pewartaan adalah menambah kisah/refleksi. Dalam teori ini, Markus menjadi sumber bagi dua Injil lainnya. Walaupun keduanya mengunakan 1



Markus, Matius dan Lukas tidak saling berkerja sama sehingga ada teks yang pararel antara ketiganya dan ada teks yang hanya pararel antar dua Injil (Markus-Matius atau MarkusLukas). Ada juga teks pararel antara Matius dan Lukas yang tidak ada pada Markus. Inilah yang diyakini berasal dari sumber yang disebut sumber Q (Quelle) yang merupakan sumber hipotetis karena tidak mempunyai wujud manuskrip lagi. Sumber ini yang membuat Matius dan Lukas berbeda dengan Markus. Selain itu ada pula sumber selain Markus dan Q yakni sumber pribadi Matius (M) dan Lukas (L). Matius dan Lukas mempunyai sumber pribadi yang tidak digunakan bersama. Dengan adanya sumber pribadi ini, semakin jelas terlihat bahwa ketiga Injil Sinoptik mempunyai perbedaan. Sumber: St Eko Riyadi, Pengantar ke dalam Kitab Suci, Yogyakarta: Kanisius, 2016. Bahan Ajar Injil Sinoptik



2