Analisa Kasus Enron Gelu [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Oleh kelompok 1 Auditing - Gelu Savira - Isma Damayanti - Dian Nurhalizda ABSTAK : Etika merupakan suatu kebutuhan penting bagi semua profesi yang ada agar tidak melakukan tindakan yang menyimpang. Dasar pemikiran yang melandasi penyusunan etika profesi adalah kebutuhan profesi tersebut tentang kepercayaan masyarakat terhadap mutu jasa yang diserahkan oleh profesi, terlepas dari anggota profesi yang menyerahkan jasa tersebut. Namun,tak dapat dipungkiri sejauh ini banyak kita temukan penyimpangan-penyimpangan terkusus penyimpangan etika profesi akuntansi ,mulai dari penyimpangan-penyimpangan kecil sampai yang besar. Kasus penyimpangan etika profesi yang besar dan menjadi sejarah salah satunya ialah kasus KAP Arthur Andersen dengan perusahaaan Enron, dalam kasus ini diketahui terjadinya perilaku penyimpangan diantaranya manipulasi laporan keuangan dengan mencatat keuntungan 600 juta Dollar AS padahal perusahaan mengalami kerugian. Manipulasi keuntungan disebabkan keinginan perusahaan agar saham tetap diminati investor, kasus memalukan ini konon ikut melibatkan orang dalam gedung putih, termasuk wakil presiden Amerika Serikat. Untuk lebih jelasnya kami akan melakukan analisa di bawah ini menggunakan 5W2H.



1.What ( Apa yang terjadi pada kasus Enron? , Apa hubungn antara Enron dengan KAP Andersen ?Apa penyebab terjadinya kasus tersebut? Apa saja pelanggaran yang dilakukan perusahaan Enron?)



Enron merupakan suatu perusahaan energi yang besar di Amerika, perusahaan yang didirikan pada 1930 ini merupakan salah satu perusahaan terkemuka di dunia dalam bidang listrik, gas alam, bubur kertas dan kertas, serta komunikasi. Arthur Anderson adalah perusahaan akuntan yang mengaudit laporan keuangan Enron Corporation, juga sebagai konsultan manajemen Enron. Yang mana KAP tersebut juga memiliki kebijakan pemusnahan dokumen yang tidak menjadi bagian dari kertas kerja audit formal. Pada 2001 Enron mengalami kebangkrutan yang melanda perusahaan tersebut. Kebangkrutan ini disebabkan kegagalan pada proses bisnis dan manajemen, jug akibat adanya penipuan akuntansi yang sistematis, terlembaga, dan direncanakan secara kreatif yang dilaksanakan bersama dengan KAP Anderson. Terjadinya penurunan nilai rating investasi perusahaan disebabkan hutangnya yang terlalu besar, yang sebelumnya tidak tercatat dalam neraca (off balance sheet) kemudian diklasifikasikan ulang sehingga tercatat dalam neraca (on balance sheet). Jadi hal tersebut banyak menimbulkan kontroversi dan juga ketidakcocokan saat dilakukan konsolidasi ulang yang kemudian menyebabkan nilai ekuitas perusahaan jatuh.



2. When (kapan Enron mulai menggunakan jasa KAP Arthur? kapan kasus itu terjadi?)



Enron telah menggunakan jasa KAP Arthur Andersen sebagai auditor perusahaan sejak 1985. Kemudian kasus itu terjadi pada tahun 2001, pada saat perusahaan Enron mengalami kebangkrutan. Yang mana perusahaan telah melakukan negosiasi untuk memanipulasi dan melakukan hal tidak sehat lainnya guna menutupi kebangkrutan perusahaan enron, agar para investor dan klien nya tidak pergi. Kasus yang mulai terungkap pada bulan Desember tahun 2001 dan terus menggelinding pada tahun 2002 itu berimplikasi sangat luas terhadap pasar keuangan global yang di tandai dengan menurunnya harga saham secara



drastis berbagai bursa efek di belahan dunia, mulai dari Amerika, Eropa, sampai ke Asia. Enron, suatu perusahaan yang menduduki ranking tujuh dari lima ratus perusahaan terkemuka di Amerika Serikat dan merupakan perusahaan energi terbesar di AS jatuh bangkrut dengan meninggalkan hutang hampir sebesar US $ 31.2 milyar dan menyebabkan 4.000 pegawai kehilangan pekerjaan mereka.



3. Where (Dimana peristiwa itu terjadi?)



Ket: Perusahaan Enron terletak di Houston, Texas, Amerika Serikat. KAP Arthur Anderson terletak di Chicago,Illinois, Amerika Serikat. Jadi peristiwa itu terjadi di Amerika Serikat tepatnya di perusahaan Enron. Di perusahaan yang mana KAP dipercaya sebagai auditor eksternal dan internal di perusahaan enron.



4. Who (siapa saja yang terlibat dalam kasus itu?)



Menurut sumber yang kami dapatkan (anitaayud.blogspot.com/2014/11/kasus-enron-danworldcom_88.html?m=1), pihak-pihak yang terdapat dalam kasus Enron antara lain sebagai berikut: 1. Kenneth Lay, adalah seorang yang telah mendirikan Enron,tetapi dia membangun Enron dengan banyak hutang kepada pihak lain. Dia juga termasuk orang yang licik karena diam-diam telah menjual saham yang ia miliki. 2. Jeffrey Skilling (Mantan Presiden, dan COO),ia adalah seorang yang sangat pintar. Ia bersama Andrew Fastow memanipulasi laporan keuangan Enron. Skilling merekrut Andrew Fastow, seorang ahli keuangan, unruk bekerja sama membujuk Komisi Bursa Saham dan Surat Berharga (SEC) AS untuk membolehkan mereka memakai metode ”menilai pada harga pasar” (mark to market) untuk dberlakukan untuk perusahaannya.



3. Andrew Fastow (Mantan CFO), dia memanipulasi untuk membentuk anak perusaaahan yang hanya dipakai oleh Enron untuk mendapatkan pinjaman dana dari bank. Sehingga dalam laporan keuangan yang dimiliki oleh Enron tidak mengalami penambahan hutang. Dia jugalah yang mencoba mencatat Sherron Watkins karena mengutarakan apaun yang ia tahu tentang praktek akuntansi perusahaan. 4. Board of Directo. Dewan Direksi Enron telah gagal dalam melindungi pemegang saham Enron dan memberikan kontribusi pada kejatuhan perusahaan publik terbesar ketujuh di AS, dengan membiarkan Enron terlibat dalam praktik akuntansi beresiko. Padahal dewan mengetahui hal ini tetapi lebih memilih untuk menutup mata dan merugikan pemegang saham, karyawan, dan bagian lain yang menyangkut didalam perusahaan Enron. 5. Karyawan Enron. Enron memaksa karyawannya untuk mengelola dan pensiun, dimana mengharuskan pembelian saham perusahaan sebagai dana pensiun, karyawannya percaya atas reputasi perusahaan. Tujuan Enron adalah menaikan harga saham perusahaan dengan cara ini. Banyak sekali kerugian yang dialami para karyawan. Baik financial maupun moral. Karyawan Enron juga banyak yang tidak diterima di perusahaan lain. 6. Sheron Wattkins, adalah seorang akuntan profesional yang kompeten dan telah bekerja untuk Arthur Andersen selama bertahun-tahun sebelum bergabung dengan Enron. Dia mengeluhkan praktik akuntansi agresif yang dilakukan oleh Enron.



5. Why (mengapa kasus tersebut terjadi?, mengapa kasus



Penyebab kolapsnya Enron Company yang disebut-sebut perusahaan yang menguasai pasar bahkan mengalami keuntungan dalam beberapa tahunpada saat masa kejayaannya disebabkan oleh adanya pemalsuan datadataakuntansi terhadap laporan keuangan yang dihasilkan.



tersebut terungkap?)



Seharusnya,laba/keuntungan yang dimiliki oleh Enron dalam laporan keuangan tidaksebesar yang tercantum pada saat itu, bahkan seharusnya mengalami kerugian.Namun, pihak manajer Enron pada saat itu melakukan pemalsuan datadataakuntansi yang menyebabkan beberapa pihak shareholder salah dalam mengambil keputusan berdasarkan data-data akuntansi yang dihasilkan. Hal ini bermula dari terjadinya asimetri informasi antara pihak stakeholdermaupun shareholder. Asimetri Informasi yang terjadi dapat menyebabkan pihak shareholder selaku pemilik perusahaan tidak percaya atas apa yang dilakukan oleh stakeholder selaku penggerak perusahaan. Dalam proses pengusutan sebab-sebab kebangkrutan, Enron dicurigai telah melakukan praktek window dressing yaitu dengan cara penundaan pencatatan piutang karena kasnya digunakan untuk kepentingan pribadi, misal ada piutang dari pihak A, pihak B, pihak C. Pelunasan dari pihak A ditunda pencatatannya sampai terjadi pelunasan dari pihak B. Baru kemudian piutang piutang pihak A dicatat di rekening perusahaan. Begitu seterusnya sampai terbongkar penipuan tersebut



6.How (bagaimana kronologis urutan kejadian kasus Enron dengan KAP Arthur Andersen?)



Menurut analisis kami, kurang lebih kronologis kejadiannya mulai dari awal sampai terungkapnya kasus Enron ialah sebagai berikut :  



Pada 1986, Enron telah menggunakan jasa KAP Arthur Andersen sebagai auditor perusahaannya. Pada awal tahun 2001 patner KAP Andersen melakukan evaluasi terhadap kemungkinan mempertahankan atau melepaskan Enron sebagai klien perusahaan, mengingat resiko yang sangat tinggi berkaitan dengan praktek akuntansi dan bisnis enron. Dari hasil evaluasi di putuskan untuk tetap mempertahankan Enron sebagai



klien KAP Andersen. 



Salah seorang eksekutif Enron di laporkan telah mempertanyakan praktek akunting perusahaan yang dinilai tidak sehat dan mengungkapkan kekhawatiran berkaitan dengan hal tersebut kepada CEO dan partner KAP Andersen pada pertengahan 2001.







CEO Enron menugaskan penasehat hukum perusahaan untuk melakukan investigasi atas kekhawatiran tersebut tetapi tidak memperkenankan penasehat hukum untuk mempertanyakan pertimbangan yang melatarbelakangi akuntansi yang dipersoalkan. Dan hasilnya menyatakan bahwa tidak ada hal-hal serius











yang harus diperhatikan. Pada tanggal 16 Oktober 2001, Enron menerbitkan laporan keuangan triwulan ketiga. Dalam laporan itu disebutkan bahwa laba bersih Enron telah meningkat menjadi $393 juta, naik $100 juta dibandingkan periode sebelumnya. Pada tanggal 2 Desember 2001 Enron mendaftarkan kebangkrutan perusahaan ke pengadilan dan memecat 5000 pegawai. Pada saat itu terungkap bahwa terdapat hutang perusahaan yang tidak di laporkan senilai lebih dari satu milyar dolar. Dengan







pengungkapan ini nilai investasi dan laba yang di tahan (retained earning) berkurang dalam jumlah yang sama. Enron dan KAP Andersen dituduh telah melakukan kriminal dalam bentuk penghancuran dokumen yang berkaitan dengan investigasi atas kebangkrutan Enron







(penghambatan terhadap proses peradilan). KAP Andersen diberhentikan sebagai auditor enron pada pertengahan juni 2002.











KAP Andersen menyatakan bahwa penugasan Audit oleh Enron telah berakhir pada saat Enron mengajukan proses kebangkrutan pada 2 Desember 2001. Pemerintahan Amerika (The US General Services Administration) melarang Enron dan KAP Andersen untuk melakukan kontrak pekerjaan dengan lembaga pemerintahan di Amerika.







tanggal 14 Maret 2002 departemen kehakiman Amerika memvonis KAP Andersen bersalah atas







tuduhan melakukan penghambatan dalam proses peradilan karena telah menghancurkan dokumendokumen yang sedang di selidiki. 15 Juni 2002 juri federal di Houston menyatakan KAP Andersen bersalah telah melakukan hambatan terhadap proses peradilan.



7. How much (berapa banyak kerugian akibat dari kasus Enron tersebut?)



Bangkrutnya Enron tidak lagi semata-mata dilihat sebagai sebuah kegagalan bisnis, melainkan sebuah skandal yang multidimensional, yang melibatkan politisi dan pemimpin terkemuka di Amerika Serikat. Sebagai entitas bisnis, nilai kerugian Enron diperkirakan mencapai US$ 50 miliar. Sementara itu, pelaku pasar modal kehilangan US$ 32 miliar dan ribuan pegawai Enron harus menangisi amblasnya simpanan dana pensiun mereka tak kurang dari US$ 1 miliar karena manajemen Enron menanamkan dana tabungan karyawan itu untuk membeli sahamnya sendiri. Komplikasi skandal ini bertambah karena diketahui banyak sekali pejabat tinggi gedung putih dan politisi di Senat Amerika Serikat yang pernah menerima kucuran dana politik dari perusahaan ini. 70% senator, baik dari Partai Repubik maupun Partai Demokrat, pernah menerima dana politik. Dalam komite yang membidangi energi, 19 dari 23 anggotanya juga termasuk yang menerima sumbangan dari perusahaan itu.



.



Kesimpulan : Dari hasil analisis diatas dapat kami simpulkan bahw skandal Enron, tak bisa dimungkiri, merupakan kejahatan ekonomi multidisiplin. Segelintir penguasa informasi telah menipu banyak pihak yang sangat awam tentang seluk-beluk transaksi keuangan perusahaan , merekalah yang telah



mengkhianati tugas mulianya sebagai penjaga kepentingan publik yang tak berdosa. Meskipun bangkrutnya sebuah usaha menjadi tanggung jawab banyak pihak, dalam kedudukannya sebagai auditor, tanggung jawab Arthur Andersen dalam kasus Enron sangatlah besar. Berbeda dengan profesi lainnya, auditor independen bertanggung jawab memberikan assurance services. Sementara manajeman, dibantu pengacara, penasihat keuangan, dan konsultan, menyajikan informasi keuangan, akuntan publik bertugas menilai apakah informasi keuangan itu dapat dipercaya atau tidak. Laku tidaknya informasi tentang kinerja suatu perusahaan sangat bergantung pada hasil penilaian akuntan publik itu. Kata “publik” yang menyertai akuntan menunjukkan bahwa otoritasnya diberikan oleh publik dan karena itu tanggung jawabnya pun kepada publik (guarding public interest). Sementara itu, kata “wajar tanpa pengecualian”, yang menjadi pendapat akuntan publik, mengandung makna bahwa informasi keuangan yang telah diauditnya layak dipercaya, tidak mengandung keragu-raguan. Karena itu, dalam menjalankan audit, akuntan wajib mendeteksi kemungkinan kecurangan dan kekeliruan yang material. Kalau saja auditor Enron bekerja dengan penuh kehati-hatian (due professional care), niscaya manipulasi yang dilakukan manajemen dapat dibongkar sejak dulu dan kerugian yang lebih besar dapat dicegah lebih dini. Buktinya, Watskin dengan mudah dapat menemukan manipulasi itu. Sebaliknya, hilangnya obyektivitas dan independensi dapat membuat penglihatan auditor menjadi kabur. Penyimpangan (irregularities) dan kecurangan (fraud) akan dianggap sebagai kelaziman. Kegagalan untuk bersikap obyektif dan independensi sama artinya dengan hilangnya eksistensi profesi. Membenarkan, bahkan menutupi, perilaku manajemen yang manipulatif jelas-jelas merupakan pengkhianatan terhadap tugas “suci” profesi akuntan publik. Karena itu, sangat wajar jika, dalam kasus Enron, auditor paling dipersalahkan karena telah gagal melindungi kepentingan publik-sang pemberi otoritas.



Menarik pelajaran yang amat berharga dari kasus Enron kepada semua pihak yang berkepentingan, antara lain emiten, direksi, dewan komisaris, komite audit, otoritas pasar modal, profesi penunjang pasar modal. Khususnya profesi akuntan publik sebagai auditor eksternal harus secepatnya meningkatkan profesionalismenya, antara lain pengetahuan di bidang instrumen derivatif dan lindung nilai (hedging), penyusunan sistem dan prosedur pengendaliannya sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku, serta implementasi praktik good corporate governance. Eksistensi pasar modal sebagai financial subsystem dapat memberikan nilai tambah bagi sistem perekonomian secara keseluruhan dalam pengalokasian modal secara efisien, transparan dan adil bila diukur dari hubungan tingkat risiko dengan imbalan investasinya, tanpa harus mengorbankan kepentingan pemodal publik, kreditur dan pelaku pasar modal lainnya. Akhirnya diharapkan dapat memberikan iklim yang kondusif bagi perkembangan pasar modal dalam jangka panjang.



Sumber-sumber data & informasi https://uwiiii.wordpress.com/2009/11/14/kasus-enron-dan-kap-arthur-andersen/ https://anitaayud.blogspot.com/2014/11/kasus-enron-dan-worldcom_88.html?m=1 https://akuntansiterapan.com/2010/06/16/enron-case/