API SP 1 Pasien Hlusinasi - Riska Utama [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ANALISA PROSES INTERAKSI Inisial Klien : Nn. R Nama Mahasiswa : Riska Utama Status interaksi perawat-klien : Pertemuan ke-1 Tanggal : Senin, 02 Desember 2019 Lingkungan : Tempat interaksi di ruang makan. Perawat dan pasien Jam : 14.00-14.30 (30 menit) Duduk di kursi berhadapan, rumah tampak sepi dan tenang Tempat : Ruang Flamboyan RSJ Menur Deskripsi klien : Penampilan klien cukup rapi, rambut bersih disisir dan sudah mandi Tujuan : Klien mampu: 1. Membina hubungan saling percaya 2. Mengenali halusinasi yang dialaminya: isi, frekuensi, waktu terjadi, situasi pencetus, perasaan, respon. 3. Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik. Komunikasi Verbal P : Assalamualaikum, mbak.



K : Waalaikum salam



Komunikasi Non Verbal



Analisis Berpusat Pada Analisis Berpusat Rasional Perawat Pada Klien P: Duduk berhadapan, Perawat memulai Klien tampak bersedia Ucapan salam perawat mengulurkan tangan, tersenyum, percakapan dengan sikap berinteraksi kepada klien sikap terbuka terbuka menunjukkan penghargaan perawat K: Melihat ke arah perawat dan kepada klien. mengulurkan tangan Penghargaan kepada orang lain merupakan modal awal seseorang dapat membuka diri dengan orang lain. K: Klien memandang perawat dan Perawat tetap menjaga Klien berespon positif Perawat menjawab salam dari perawat posisi tubuh dengan dengan menjawab mempertahankan sikap terapeutik salam yang terbuka, memandang dan P: Mempertahankan sikap terbuka, disampaikan oleh mendengarkan dengan memandang, dan mendengarkan perawat penuh perhatian ketika dengan penuh perhatian berinteraksi dengan klien.



P : Perkenalkan nama saya perawat Riska Utama, saya senang dipanggil Riska. Saya mahasiswa keperawatan dari Stikes Hang Tuah Surabaya. Nama mbak siapa? Dan senang dipanggil apa?



P: Suara jelas, memandang klien Perawat mencoba untuk Klien mendengarkan Membuka diri bagi dengan bersahabat, sikap terbuka membuka diri dan mencoba pertanyaan perawat perawat untuk dan tersenyum menggali identitas klien memudahkan dan membina hubungan K: Memandang perawat dan saling percaya dengan tersenyum klien



d d K : Mbak R, panggil saja R K : Suara klien terdengar jelas dan Perawat menunjukkan Klien terlihat mulai Memperkenalkan diri yaa lantang juga memandang perawat sikap terbuka dengan klien menampakkan rasa dan mengatakan nama dengan serius percaya panggilan yang disukai dengan perawat dapat meningkatkan P : Mendengarkan dengan penuh rasa percaya kepada perhatian dan sikap terbuka orang lain P : Oooh baik mbak P : Suara jelas, tetap tersenyum, R. Bagaimana perasaan mempertahankan sikap terbuka, bunda hari ini? memandang klien dengan bersahabat K : Memandang perawat, wajah tampak rileks



Perawat mencoba membuka diri dan mencoba menggali data baru yang mungkin sangat diperlukan dari klien



Klien tampak menerima dan terbuka dengan diskusi yang akan dilakukan dengan perawat



Perawat mencoba menggali kondisi klien dengan pertanyaan terbuka, memberi kesempatan klien mengeksplorasikan apa yang dirasakan klien



K : Alhamdulillah baik Sus, K : Suara terdengar jelas, klien Perawat menunjukkan Klien sudah mulai Klien sudah mulai selalu sehat. tenang, klien memandang perawat sikap terbuka dengan klien menanamkan sikap membuka diri dengan terbuka dengan perawat perawat. Ini merupakan awal yang baik untuk P : Memandang klien dengan sikap mengetahui lebih dalam bersahabat dan mempertahankan lagi tentang masalah sikap terbuka yang dihadapinya



P : Tadi kan ibu bilang pernah dengar bisikanbisikan, gimana kalau kita bercakap-cakap tentang bisikan yg ibu pernah alami itu? Jika ibu bersedia mau dimana kita berbincangbincang? Dan mau berapa lama bu?



P : Mempertahankan kontak mata, Perawat melakukan sambil mengangguk perlahan, klarifikasi terhadap dengan suara penuh perhatian Masalah yang dihadapi klien serta membuat kontrak pertemuan dan K: Memandang perawat, menentukan topik mendengarkan dan menjawab pembicaraan pertanyaan, muka tampak mulai rileks, tangan diletakkan di atas meja. K : Boleh, kita ngobrol di K: Wajah sudah tampak rileks, Perawat mempertahankan sini aja ya, mau berapa lama memandang lawan bicara, dan sikap terbuka dengan klien aja boleh saja. sesekali tersenyum sendiri.



Klien mendengarkan penjelasan dan terlihat ingin mengungkapkan permasalahan yang dihadapi



Teknik validasi untuk memastikan ucapan klien. Kontrak waktu, topik dan tempat merupakan cara untuk menjalin hubungan yang terapeutik.



Klien sudah tampak percaya dengan kehadiran perawat dan dapat membuat kontrak yang jelas



Klien sudah membuat keputusan sederhana.



P: Tersenyum dan menganggukkan kepala. P : Baiklah, bagaiman kalau P : Tersenyum, mempertahankan Perawat mencoba untuk Klien mendengarkan kita ngobrol 30 menit, sikap terbuka, suara jelas menggali lebih jauh tentang pertanyaan perawat Baiklah sekarang coba mbak halusinasi pendengaran R ceritakan apakah mbak K : Mendengarkan dan menjawab yang dialami oleh klien. mendengar suara tetapi tidak pertanyaan perawat, memandang ada wujudnya? Lalu apa perawat. yang dikatakan suara itu pa?



K: Iya dulu saya mendengar suara bisikan tetapi yang saya dengarkan tuh bisikan yang menakutkan. Misalkan, “ Saya akan membunuh kamu hahahaha”.



K : Menjawab dengan suara yang Perawat mencoba untuk jelas. menggali lebih jauh tentang halusinasi pendengaran P : Mendengarkan penjelasan dari yang dialami oleh klien. klien dengan serius Perawat mendengarkan keterangan yang disampaikan klien



Klien menjelaskan tentang hal yang ditanyakan oleh perawat



dapat suatu yang



Untuk mengidentifikasi isi, waktu, frekuensi, situasi, dan respon pasien jika terjadi halusinasi



Sikap mendengarkan perawat secara nonverbal mengomunikasikan kepada klien tentang minat dan penerimaan perawat. Klarifikasi dari klien



menandakan klien sudah mencoba berpikir rasional. Hal ini dilakukan perawat untuk meningkatkan kemampuan analisa klien terhadap suatu masalah. P : Mempertahankan sikap terbuka, Perawat mencoba untuk Klien mendengarkan Perawat berusaha suara jelas menggali lebih jauh tentang pertanyaan perawat mengeksplorasi dengan halusinasi pendengaran memberikan pertanyaan K : Mendengarkan dan menjawab yang dialami oleh klien. terbuka yang bertujuan pertanyaan perawat, memandang untuk menggali pikiran perawat. dan perasaan klien



P : Apakah terus menerus terdengar atau sewaktuwaktu saja (kadang-kadang)? Kapan yang paling sering ibu dengar suara itu? Berapa kali dalam sehari suara itu muncul? K: Suara tersebut muncul K : Menjawab dengan suara yang Perawat mencoba untuk setiap saat, biasanya muncul jelas. menggali lebih jauh tentang pada siang dan malam hari. halusinasi pendengaran yang dialami oleh klien.



P : Mendengarkan penjelasan dari Perawat mendengarkan klien dengan serius keterangan yang disampaikan klien P: Pada keadaan apa suara itu terdengar mbak? Apakah pada waktu sendiri? Apa saja yang mbak R rasakan pada saat mendengar suara tersebut? Apa yang mbak R lakukan jika mendengar suara itu? Apakah dengan cara itu suaranya hilang?



P : Mempertahankan sikap terbuka, Perawat mencoba untuk suara jelas, menggali lebih jauh tentang halusinasi pendengaran K : Mendengarkan dan menjawab yang dialami oleh klien. pertanyaan perawat, memandang perawat.



Klien menjelaskan tentang hal yang ditanyakan oleh perawat



Klarifikasi dari klien menandakan klien sudah mencoba berpikir rasional. Hal ini dilakukan perawat untuk meningkatkan kemampuan analisa klien terhadap suatu masalah. Klien mendengarkan Perawat berusaha pertanyaan perawat mengeksplorasi dengan memberikan pertanyaan terbuka yang bertujuan untuk menggali pikiran dan perasaan klien



K: Iya suara itu muncul saat K : Klien menjawab pertanyaan Perawat mencoba untuk saya sedang sendirian dan perawat dengan serius. Terlihat menggali lebih jauh tentang pada saat sedang emosi. sedih. halusinasi pendengaran yang dialami oleh klien. P : Perawat mendengarkan keterangan yang disampaikan klien



P: Bagaimana kalau kita belajar cara-cara untuk mengontrol dan mencegah suara-suara itu muncul?



K: Iya boleh. caranya sus?



Gimana



P: mbak R, ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul. Pertama dengan cara menghardik suara tersebut. Kedua dengan cara minum obat dengan teratur. Ketiga dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain. Keempat dengan cara melakukan kegiatan



Klien menjelaskan tentang hal yang ditanyakan oleh perawat



Klarifikasi dari klien menandakan klien sudah mencoba berpikir rasional. Hal ini dilakukan perawat untuk meningkatkan kemampuan analisa klien terhadap suatu masalah. P : Tersenyum, mempertahankan Perawat mencoba untuk Klien mendengarkan Untuk mencegah dan sikap terbuka, suara jelas mengajarkan cara pertanyaan perawat mengontrol halusinasi mencegah/mengontrol yang dialami oleh klien K : Mendengarkan dan menjawab halusinasi pendengaran pertanyaan perawat, memandang yang dialami oleh klien perawat. K : Tampak bersemangat Perawat mencoba untuk Klien menjawab Klarifikasi dari klien mengajarkan cara pertanyaan perawat menandakan klien sudah P : Perawat mendengarkan mencegah/mengontrol mencoba berpikir keterangan yang disampaikan klien halusinasi pendengaran rasional. Hal ini yang dialami oleh klien dilakukan perawat untuk meningkatkan kemampuan analisa klien terhadap suatu masalah. P : Mempertahankan sikap terbuka, Perawat mencoba untuk Klien mendengarkan Untuk mencegah dan suara jelas mengajarkan cara penjelasan perawat mengontrol halusinasi mencegah/mengontrol yang dialami oleh klien K : Mendengarkan penjelasan halusinasi pendengaran perawat, memandang perawat. yang dialami oleh klien



yang sudah terjadwal. Bagaimana kalau sekarang kita belajar cara yang pertama dulu, yaitu dengan menghadik K: Iya, boleh. K : Tersenyum, senang, sambil Perawat mencoba untuk menganggukan kepala mengajarkan cara mencegah/mengontrol P : Perawat mendengarkan halusinasi pendengaran keterangan yang disampaikan klien yang dialami oleh klien P: Cara menghardik suara P : Mempertahankan sikap terbuka, Perawat mencoba untuk tersebut yaitu sebagai suara jelas mengajarkan cara berikut: saat suaramencegah/mengontrol suara/bisikan itu muncul K : Mendengarkan penjelasan halusinasi pendengaran langsung tutup telinga dan perawat, memandang perawat, yang dialami oleh klien bilang “pergi, pergi saya menganggukan kepala tidak mau dengar, kamu suara palsu”. Kata-kata itu diulang sampai suara itu tidak terdengar lagi. Coba sekarang mbak R peragakan! K: Baik. Kalau suara itu K: Memeragakan cara menghardik Perawat mencoba untuk muncul saya langsung tutup suara mengajarkan cara telinga “pergi, pergi saya mencegah/mengontrol tidak mau dengar, kamu P : Memperhatikan cara halusinasi pendengaran suara palsu” menghardik suara yang yang dialami oleh klien diperagakan oleh klien. P: Yah bagus mbak R sudah P : Tersenyum, mempertahankan bisa melakukannya dengan sikap terbuka, suara jelas baik. K : Mendengarkan penjelasan perawat, memandang perawat. P: Bagaimana perasaan mbak P : Tersenyum, mempertahankan



Klien menjawab Untuk mencegah dan pertanyaan perawat mengontrol halusinasi yang dialami oleh klien



Klien mendengarkan Untuk mencegah dan penjelasan perawat mengontrol halusinasi yang dialami oleh klien



Klien memeragakan Untuk mencegah dan cara menghardik suara mengontrol halusinasi yang dialami oleh klien



Perawat mencoba untuk Klien mendengarkan mengajarkan cara penjelasan perawat mencegah/mengontrol halusinasi pendengaran yang dialami oleh klien Perawat melakukan Klien mendengarkan



Untuk mencegah dan mengontrol halusinasi yang dialami oleh klien



Untuk mengevaluasi dan



R setelah latihan cara yang pertama untuk mengontrol halusinasi dengan cara menghardik? K: Saya senang bisa melakukannya.



sikap terbuka, suara jelas



evaluasi/validasi perasaan penjelasan perawat klien setelah melakukan K: Mendengarkan pertanyaan cara menghardik perawat, memandang perawat. K: Mengungkapkan perasaannya Perawat melakukan Klien menjawab setelah melakukan cara evaluasi/validasi perasaan pertanyaan perawat menghardik klien setelah melakukan cara menghardik P: Mendengarkan, mempertahankan sikap terbuka



P: Coba mbak R sebutkan lagi cara mencegah dan mengontrol suara-suara atau bisikan itu? Setelah itu mbak R peragakan kembali caranya! K: Caranya dengan menghardik. Caranya yaitu saat suara-suara itu muncul langsung bilang “pergi, pergi saya tidak mau dengar, saya tidak mau dengar, kamu suara palsu”.



P: Mempertahankan sikap terbuka, Perawat melakukan Klien mendengarkan suara jelas evaluasi subjektif (kognitif) penjelasan perawat dan evaluasi objektif K: Mendengarkan pertanyaan (psikomotor) klien tentang perawat, memandang perawat. cara menghardik suara



P: Iya sudah benar yang mbak sebutkan, tapi ada tiga cara lagi yaitu dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain, melakukan kegiatan yang biasa dilaukan dirumah secara terjadwal, dan minum obat secara teratur. Lalu, tadi mbak R



P : Senang, Tersenyum, Perawat melakukan Klien mendengarkan mempertahankan sikap terbuka, evaluasi subjektif (kognitif) penjelasan perawat suara jelas dan evaluasi objektif (psikomotor) klien tentang K : Mendengarkan penjelasan cara menghardik suara perawat, tersenyum.



K: Menyebutkan dan Perawat melakukan memperagakan cara mencegah evaluasi subjektif (kognitif) suara dengan cara menghardik dan evaluasi objektif (psikomotor) klien tentang P : Memperhatikan klien, cara menghardik suara mempertahankan sikap terbuka, suara jelas



validasi perasaan klien setelah melakukan cara menghardik suara Untuk mengevaluasi dan validasi perasaan klien setelah melakukan cara menghardik suara



Untuk mengevaluasi subjektif (kognitif) dan evaluasi objektif (psikomotor) klien tentang cara menghardik suara Klien menjawab Untuk mengevaluasi pertanyaan perawat subjektif (kognitif) dan evaluasi objektif (psikomotor) klien tentang cara menghardik suara



Untuk mengevaluasi subjektif (kognitif) dan evaluasi objektif (psikomotor) klien tentang cara menghardik suara



sudah benar cara melakukannya, waaah mbak R hebat. P: Kita masukkan cara P : Tersenyum, mempertahankan menghardik suara ke dalam sikap terbuka, suara jelas jadwal kegiatan harain mbak R ya. Jadi, bila suara-suara K : Mendengarkan penjelasan itu muncul bunda bisa perawat, memandang perawat. lakukan cara menghardik (sesuai jadwal 3x/hari)



Perawat memasukkan cara Klien mendengarkan menghardik suara ke dalam penjelasan perawat jadwal kegiatan harian klien dan perawat melakukan rencana tindak lanjut kepada klien



Memasukkan cara menghardik ke dala jadwal kegiatan harian klien agar klien dapat melakukan cara menghardik secara teratu/jika suara itu muncul. P : Tersenyum, mempertahankan Perawat melakukan kontrak Klien mendengarkan Kontrak untuk kegiatan sikap terbuka, suara jelas yang akan datang yaitu cara penjelasan perawat selanjutnya kedua K : Mendengarkan pertanyaan mencegah/mengontrol perawat, memandang perawat. suara-suara



P: Baiklah mbak R, bagaimana kalau besok kita bertemu lagi untuk latihan cara yang kedua cara teratur minum obat untuk mencegah suara itu muncul? Mbak R mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 14.00 WIB? Lalu dimana tempatnya. Disini saja? K: Iya boleh. Jam 14.00, K: Menyetujui kontrak yang akan Perawat melakukan kontrak disini saja ya sus. datang, mengangguk dan yang akan datang yaitu cara tersenyum kedua mencegah/mengontrol P : Tersenyum, mempertahankan suara-suara sikap terbuka, suara jelas P: Sampai jumpa mbak R, P: Mengucapkan Salam Perawat berpamitan Assalamualaikum. (Mengulurkan Tangan), tersenyum



K: Mendengarkan (mengulurkan tangan untuk berjabatan tangan), tersenyum



Klien menjawab Kontrak untuk kegiatan pertanyaan perawat selanjutnya



Klien salam



mendengarkan Salam untuk menjalin rasa saling percaya.



K: Iya Salam.



sus,



Wa’alaikum K: Mengucapkan Salam Perawat berpamitan (Mengulurkan Tangan), tersenyum



Klien menjawab salam



Salam untuk menjalin rasa saling percaya.



P: Mendengarkan (mengulurkan tangan untuk berjabatan tangan), tersenyum Kesan perawat: Perawat menganalisa bahwa dalam pertemuan pertama perawat sudah berhasil mencapai hubungan saling percaya dengan klien. Hal ini ditandai dengan klien sudah mau bercerita tentang isi, waktu, frekuensi, situasi, dan respon pasien jika terjadi halusinasi serta melatih cara pertama untuk mencegah atau mengontrol halusinasi, yaitu menghardik suara-suara. Hasil interaksi menunjukkan kemampuan klien menerima dan mempraktekkan cara yang diajarkan, interaksi perlu ditingkatkan untuk membantu klien mengoptimalkan kemampuan dalam mencegah atau mengontrol halusinasi yang dialaminya.