Asam Folat 2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

I.



Judul Praktikum Pembuatan Sediaan Injeksi Asam Folat



II.



Tanggal Praktikum 27 Februari 2014



III.



Tujuan Praktikum Dapat membuat sediaan injeksi dengan zat aktif asam folat.



IV.



Dasar Teori Steril adalah suatu keadaan dimana suatu zat bebas dari mikroba hidup,



baik



yang



patogen



(menimbulkan



penyakit)



maupun



apatogen/non patogen (tidak menimbulkan penyakit), baik dalam bentuk vegetatif (siap untuk berkembang biak) maupun dalam bentuk spora (dalam keadaan statis,tidak dapat berkembangbiak, tetapi melindungi diri dengan lapisan pelindung yang kuat).Tidak semua mikroba dapat merugikan, misalnya mikroba yang terdapat dalam usus yang dapat membusukkan sisa makanan yang tidak diserap oleh tubuh. Mikroba yang pathogen misalnya Salmonella typhosa yang menyebabkan penyakit typus. Sterilisasi adalah suatu proses untuk membuat ruangan/benda menjadi steril. Sedangkan sanitasi adalah suatu prosesuntuk membuat lingkungan menjadi sehat. Tujuan obat dibuat steril (seperti injeksi) karena berhubungan langsung dengan darah atau cairan tubuh dan jaringan tubuh lain dimana pertahanan terhadap zat asing tidak selengkap yang berada di saluran cerna/gastrointestinal, misalnya hati yang dapat berfungsi untuk menetralisir/menawarkan racun (detoksikasi=detoksifikasi). Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan, emulsi, suspensi atau serbuk yang harus dilarutkan atau di suspensikan lebih dahulu sebelum di gunakan secara parenteral, suntikan dengan cara menembus, atau merobek ke dalam atau melalui kulit atau selaput lendir. Dalam FI.ed.IV, sediaan steril untuk kegunaan



parenteral



digolongkan menjadi 5 jenis yang berbeda: a. Sediaan berupa larutan dalam air/minyak/pelarut organik yang lain yang



digunakan



untuk



injeksi,



ditandai



dengan



nama,



Injeksi................ Dalam FI.ed.III disebut berupa Larutan. Misalnya: Inj. Vit.C, pelarutnya aqua pro injection, Inj. Camphor oil, pelarutnya Olea neutralisata ad injection, Inj. Luminal, pelarutnya Sol Petit atau propilenglikol dan air. b. Sediaan padat kering (untuk dilarutkan) atau cairan pekat tidak mengandung dapar, pengencer atau bahan tambahan lain dan larutan yang diperoleh setelah penambahan pelarut yang sesuai memenuhi



persyaratan



injeksi,



ditandai



dengan



nama,



...................Steril. Dalam FI.ed..III disebut berupa zat padat kering jika akan disuntikkan ditambah zat pembawa yang cocok dan steril, hasilnya merupakan larutan yang memenuhi syarat larutan injeksi. Misalnya: Inj. Dihydrostreptomycin Sulfat steril. c. Sediaan padat kering (untuk dilarutkan) atau cairan pekat tidak mengandung dapar, pengencer atau bahan tambahan lain dan larutan yang diperoleh setelah penambahan pelarut yang sesuai memenuhi



persyaratan



injeksi,



ditandai



dengan



nama,



...................Steril. Dalam FI.ed..III disebut berupa zat padat kering jika akan disuntikkan ditambah zat pembawa yang cocok dan steril, hasilnya merupakan larutan yang memenuhi syarat larutan injeksi. Misalnya: Inj. Dihydrostreptomycin Sulfat steri. d. Sediaan berupa suspensi serbuk dalam medium cair yang sesuai dan tidak disuntikkan secara intravena atau ke dalam saluran spinal, ditandai dengan nama, Suspensi.......... Steril. Dalam FI.ed.III disebut Suspensi steril ( zat padat yang telah disuspensikan dalam pembawa yang cocok dan steril). Misalnya: Inj. Suspensi Hydrocortisone Acetat steril. e. Sediaan



berupa



emulsi,



mengandung



satu



atau



lebih



dapar,



pengencer atau bahan tambahan lain, ditandai dengan nama, ............. Untuk Injeksi. Dalam FI.ed.III disebut bahan obat dalam pembawa cair yang cocok, hasilnya merupakan emulsi yang memenuhi semua persyaratan emulsi steril. Misalnya: Inj. Penicilline Oil untuk injeksi.



Spesifikasi Acidum Folicum adalah sebagai berikut: a. Bahan berkhasiat: acidum folicum b. Pemerian: serbuk coklat kekuningan c. Kelarutan: tidak larut dalam air, larut dalam basa lemah, alkali hidroksida, alkali karbonat, NaOH, HCl d. Dosis lazim: im 15 mg/hari e. Daftar obat: merupakan obat keras. Seiaan injeksi (semua obat suntik termasuk obat keras f. Pemerian: larutan g. Stabilitas: OTT terhadap oksidator, reduktor, logam berat. pH 8-11. Antioksidan: dinatrium edetas 0,05%. V.



Alat Dan Bahan a. Alat 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.



Vial Pipet Gelas Kimia Corong Batang Pengaduk Spuit Gelas Ukur Kertas Saring pH Universal



b. Bahan 1. Aqua Pro Injectionum 2. NaOH 0,1 N 3. Asam Folat 4. Dinatrium EDTA 5. Etanol 6. NaCl



VI.



VII.



Formula Lengkap Acidum Folicum



0,5 %



Natrii Chloridum



0,8283 %



Dinatrii Edetas



0,05 %



Natrii Hydroxidum 0,1 N



ad Larut



Aqua Pro Injectionum



ad 10 mL



Penimbangan Bahan Acidum Folicum NaCl Dinatri Edetes



VIII.



Satuan Dasar 10 ml 50 mg 82,83 mg 5 mg



Volume Produksi 100 ml 500 mg 820 mg 50 mg



Perhitungan Zat Natrium Folat Dinatrii Edetas a.



∆ tb



0,069 0,132



Konsentrasi (C) 0,526 0,05



Konsentrasi (C) natrium folat diperoleh dari perhitungan: BM Na−folat C = BM As−folat × C as. Folat



C= b.



464,4 441,4



× 0,5 = 0,526%



Perhitungan tonisitas 0,52−( ) W= 0,576 W=



0,52−( ( 0,526.0,069 )+(0,132.0,05)) 0,576



W = 0,828% (hipotonis)  jika positif artinya hipotonis Untuk membuat supaya larutan tersebut isotonis maka ditambahkan NaCl sebanyak 0,828 % (b/v). IX.



Prosedur Sediakan alat dan bahan yang digunakan (alat-alat dalam keadaan steril). Timbang bahan-bahan sesuai dengan jumlah yang diperlukan.



Tambahkan larutan dinatrium EDTA sampai mencapai nilai pH 9



Larutan ditambahkan a.p.i ad 50 ml. Larutan disaring dan filtrat pertama (beberapa tetes) dibuang.



X.



Tambahkan larutan NaCl kedalam campuran asam folat dan NaOH.



Masukkan larutan kedalam vial, tiap vial berisi 10,5 ml.



Larutkan NaCl dalam sebagian a.p.i



1.



Jenis Evaluasi Penilaian Penampilan fisik Baik wadah



Tambahkan larutan NaOH 0,1 N ke dalam suspensi samapi asam folat larut. Dan hitung berapa tetes NaOH yang ditambahkan.



Sterilkan dalam otoklaf 115-116° C selama 30 menit



Hasil Evaluasi No.



Suspensikan asam folat dalam sebagian a.p.i



Panaskan sampai mendidih 100 ml aqua pro injectionum dalam beacker glass selama 10 menit.



XI.



2. Jumlah sediaan 7 3. Kejernihan sediaan Semua jernih 4. Keseragaman volume Seragam 5. Brosur Baik 6. Kemasan Baik 7. Etiket Baik Pembahasan Praktikum kali ini dilakukan untuk membuat sediaan steril berupa sediaan injeksi dengan bahan aktif berupa asam folat. Asam folat memiliki khasiat untuk mengobati anemia megaloblastik, pencegahan defek tabung saraf, profilaksis pada status hemolitik kronik, profilaksis defisiensi folat pada pasien cuci darah. Hal pertama yang dilakukan adalah mencampurkan asam folat dalam aqua pro injectionum, kemudian ditambahkan larutan NaOH 0,1 N hingga asam folat larut. NaOH yang ditambahkan hingga asam folat menjadi larut



±



20 tetes. Penambahan NaOH tersebut berfungsi



untuk membentuk garam karena terjadi reaksi netralisasi antara asam folat (bersifat asam) dengan NaOH (bersifat basa). Garam yang terbentuk dapat larut dalam aqua pro injectionum. NaCl dilarutkan dalam sebagian aqua pro injectionum dan dicampurkan kedalam larutan asam folat, kemudian ditambahkan Dinatrii Edetas hingga terbentuk pH 9. NaCl ditambahkan untuk membentuk larutan isotonis, karena NaCl merupakan salah satu bahan pembantu untuk mengatur tonisitas selain glukosa, sukrosa, KNO3 dan NaNO3. Isotonis adalah kondisi di mana suatu larutan konsentrasinya sama besar dengan konsentrasi dalam sel darah merah sehingga tidak terjadi pertukaran cairan di antara keduanya. Penambahan NaCl sebanyak 0,8283 g /100 mL



yang



menunjukkan



larutan



hipotonis.



Kemudian



adanya



penambahan dinatrii edetas untuk mengubah pH larutan menjadi 9, hal ini sesuai dengan aturan pada pembuatan injeksi asam folat jika pH injeksi asam folat harus memiliki pH dalam rentang 8-11. Kesimpulan



Daftar Pustaka