11 0 176 KB
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Mual (Nausea) dan muntah (Emesis Gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering terjadi pada kehamilan trimester I, mual biasanya terjadi pada pagi hari tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Gejala-gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama ± 10 minggu. Mual dan muntah terjadi pada 60 – 80 % pada primigravida dan 40 – 60 % pada multigravida, 1 diantara 1000 kehamilan gejala-gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan mual ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormone estrogen dan HCG dalam serum. Asuhan kebidanan patologis pada ibu hamil dengan Hiperemesis Gravidarum meliputi data subjektif dan data objektif. Data subjektif berisi identitas, alasan datang, riwayat persalinan, riwayat kesehatan, riwayat obstetric, riwayat KB, pola kehidupan sehari-hari, data pengetahuan ibu. Sedangkan data objektif berisi vital sign, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan obstetric.
1.2
Tujuan 1.2.1
Tujuan Umum Mahasiswa dapat lebih mengerti, memahami dan dapat melaksanakan Asuhan Kebidanan atau Antenatal Care pada Ny.”H” GIIP10001 UK 10 Minggu dengan Hiperemesis Gravidarum.
1.2.2
Tujuan Khusus Mahasiswa dapat mengembangkan pola pikir ilmiah dalam melaksanakan asuhan kebidanan, oleh karena itu, mahasiswa diharapkan mampu :
1
1. Melakukan pengkajian, yaitu mengumpulkan data subyektif dan data obyektif pada Ny.”H” G IIP10001 UK 10 Minggu dengan Hiperemesis Gravidarum. 2. Mengidentifikasi masalah atau diagnosa kebidanan pada Ny.”H” GIIP10001 UK 10 Minggu dengan Hiperemesis Gravidarum. 3. Mengantisipasi masalah potensial dan diagnosa potensial Ny.”H” GIIP10001 UK 10 Minggu dengan Hiperemesis Gravidarum. 4. Menentukan kebutuhan tindakan segera pada Ny.”H” G IIP10001 UK 10 Minggu dengan Hiperemesis Gravidarum. 5. Mengembangkan rencana asuhan secara menyeluruh pada Ny.”H” GIIP10001 UK 10 Minggu dengan Hiperemesis Gravidarum. 6. Melaksanakan rencana asuhan secara efisien dan aman pada Ny.”H” GIIP10001 UK 10 Minggu dengan Hiperemesis Gravidarum. 7. Mengevaluasi asuhan yang telah diberikan pada Ny.”H” GIIP10001 UK 10 Minggu dengan Hiperemesis Gravidarum. 1.3
Ruang Lingkup Berdasarkan kasus yang telah di kaji dan adanya keterbatasan waktu, maka dalam Asuhan Kebidanan ini kami batasi pada kasus Ny.”H” GIIP10001 UK 10 Minggu dengan Hiperemesis Gravidarum.
1.4
Metode Penulisan Asuhan Kebidanan ini disusun berdasarkan pengkajian langsung terhadap pasien, tanya jawab, observasi, pemerikasaan fisik, study kasus, sehingga diperoleh data-data subyektif dan obyektif, kemudian study kepustakaan sebagai landasan teori serta konsultasi dengan kepala ruangan guna kesempurnaan pembuatan Asuhan Kebidanan ini.
1.5
Pelaksanaan Pelaksanaan Asuhan kebidanan ini dilaksanakan di RSUD Ngimbang Lamongan pada bulan Oktober – Januari 2011.
2
1.6
Sistematika Penulisan BAB 1
Pendahuluan meliputi : Latar Belakang, Tujuan, ruang lingkup, metode penulisan, pelaksanaan dan sistematika penulisan
BAB 2
Landasan Teori, meliputi : Konsep Dasar Hiperemesis Gravidarum dan Konsep Dasar Manajemen Kebidanan menurut Hellen Varney
BAB 3
Tinjauan Kasus, meliputi : Pengkajian Data (Subyektif dan Obyektif), Interpretasi Data, Diagnosa dan Masalah Potensial, Identifikasi Kebutuhan Segera, Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh, Implementasi dan Evaluasi.
BAB 4
Penutup, meliputi : Kesimpulan dan Saran
DAFTAR PUSTAKA Menampilkan judul buku atau sumber rujukan penulisan.
BAB 2 TINJAUAN TEORI
3
2.1
Konsep Dasar Hiperemesis Gravidarum 2.1.1
Pengertian Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan pada wanita hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena keadaan umumnya menjadi buruk, karena terjadi dehidrasi (Rustam, 1998).
2.1.2
Etiologi Penyebab Hiperemesis Gravidarum belum diketahui secara pasti. Beberapa faktor predisposisi dan faktor lain yang telah ditemukan oleh beberapa penulis sebagai berikut : 1. Faktor
predisposisi
yang
sering
dikemukakan
adalah
primigravida, mola hidatidosa, kehamilan ganda. Frekuensi yang tinggi pada mola hidatidosa dan kehamilan ganda karena kadar HCG yang berlebihan. 2. Masuknya villi khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik akibat hamil serta resistensi yang menurun dari pihak ibu terhadap perubahan ini merupakan faktor organik. 3. Alergi sebagai salah satu respon dari jaringan ibu terhadap anak, juga disebut salah satu faktor organik. 4. Faktor psikologis memegang peranan yang penting pada penyakit ini, rumah tangga yang retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap tanggungjawab sebagai ibu, dapat menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat mual dan muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap keengganan menjadi hamil atau sebagai pelarian kesukaran hidup (Sarwono, 2002).
2.1.3
Patologi
4
Dari otopsi wanita yang meninggal karena hiperemesis gravidarum diperoleh keterangan bahwa terjadi kelainan pada organorgan tubuh sebagai berikut : 1. Hepar Pada
Hiperemesis
Gravidarum
tampak
komplikasi
hanya
ditemukan di generasi lemak tampak nekrosis, di generasi lemak tersebut terletak sentrilobuler. Kelainan lemak ini nampaknya tidak menyebabkan kematian dan dianggap sebagai akibat muntah yang terus menerus. Dapat ditambahkan bahwa separuh penderita yang meninggal karena Hiperemesis Gravidarum menunjukkan gambaran mikroskopik hati yang normal. 2. Jantung Jantung menjadi lebih kecil daripada biasa dan beratnya atrofi, ini sejalan dengan lamanya penyakit kadang-kadang ditemukan perdarahan sub-endokardial . 3. Otak Ada kalanya terdapat bercak-bercak perdarahan pada otak dan kelainan seperti pada ensefalopati wernicke dapat dijumpai (dilatasi kapiler dan perdarahan kecil-kecil di daerah corpora mamilaria ventrikel ke 3 dan ke 4) 4. Ginjal Ginjal tampak pucat dan degenerasi lemak dapat ditemukan pada tubuli kontorti. 2.1.4
Patofisiologi Ada yang menyatakan bahwa, perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen, oleh karena keluhan ini terjadi pada trimester pertama. Pengaruh fisiologis hormon estrogen ini tidak jelas, mungkin berasal dari sistem syaraf pusat atau akibat berkurangnya pengosongan lambung. Hiperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada hamil muda, bila terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak imbangnya elektrolit dengan
5
alkalosis
hipokloremik.
Hiperemesis
gravidarum
ini
dapat
mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai yang keperluan energi, karena oksidasi lemak yang tak sempurna, terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseton asetik, asam hidroksi butirik dan aseton dalam darah. Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan cairan karena muntah menyebabkan dehidrasi. 2.1.5
Gejala dan Tanda Hiperemesis gravidarum, menurut berat ringannya gejala dapat dibagi kedalam 3 tingkatan : 1. Grade I Muntah terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu merasa lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun, dan merasa nyeri pada epigastrium, nadi meningkat sekitar 100 per menit, tekanan darah sistolik menurun, turgor kulit mengurang, lidah mengering dan mata cekung. 2. Grade II Penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit lebih mengurang, lidah mengering dan tampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang naik, mata sedikit ikterus, BB turun dan mata menjadi cekung, tensi turun, hemokonsentrasi, oligourid dan konstipasi. Asetan dapat tercium dalam hawa pernapasan, karena mempunyai aroma yang khas dan dapat pula ditemukan dalam kencing. 3. Grade III Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran menurun dari somnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhu meningkat dan tensi menurun, komplokasi fatal terjadi pada susunan syaraf yang dikenal sebagai ansefalopati. Wernicke dengan gejala nistagmus, diplopia dan perubahan mental. Keadaan ini adalah akibat sangat kekurangan zat makanan, termasuk vitamin B kompleks. Timbulnya ikterus menunjukkan payah hati (Sarwono, 2002) .
6
2.1.6
Diagnosis Diagnosis Hiperemesis Gravidarum biasanya tidak sukar. Harus ditentukan adanya kehamilan muda dan muntah yang terus menerus sehingga mempengaruhi keadaan umum. Namun demikian harus dipikirkan kehamilan muda dengan penyakit pielonefritis, hepatitis, ulkus ventrikuli, dan tumor serebri yang dapat pula memberikan gejala muntah Hiperemesis
Gravidarum
yang
terus
menerus
dapat
menyebabkan kekurangan makanan yang dapat mempengaruhi perkembangan janin, sehingga pengobatan perlu segera diberikan. 2.1.7
Penanganan 1. Pencegahan dengan cara pemberian KIE pada ibu. Diantaranya tentang diit ibu hamil, makan jangan terlalu banyak tetapi dalam porsi sedikit namun sering. Jangan tiba-tiba berdiri waktu bangun pagi, akan terasa oyong, mual dan munta. Defekasi hendaknya diusahakan teratur . 2. Terapi Obat Menggunakan sedativa (luminal, stesoid), vitamin BI dan B6, anti muntah (mediamer B6, Drammamin, Avopreg), antasida dan anti mulas. 3. Isolasi Jangan terlalu banyak tamu, kalau perlu hanya perawat dan dokter saja. 4. Terapi Psikologik Berikan pengertian bahwa kehamilan adalah suatu hal yang wajar, normal dan fisiologis, jadi tidak perlu takut dan khawatir. 5. Penambahan Cairan Berikan infus dekstiose atau glukosa 5% sebanyak 2-3 liter dalam 24 jam. 6. Penghentian Kehamilan
7
Pada beberapa kasus dan bila terapi tidak dapat dengan cepat memperbaiki keadaan umum penderita, dapat dipertimbangkan suatu abortus buatan (Rustam, 1998). 2.2
Konsep Dasar Manajemen Asuhan Kebidanan Hellen Varney Manajemen kebidanan adalah suatu metode pendekatan pemecahan masalah kesehatan ibu dan anak yang khusus dilakukan oleh bidan didalam memberikan asuhan kebidanan pada individu, keluarga dan masyarakat. Dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny.”H” G IIP10001 UK 10 Minggu dengan Hiperemesis Gravidarum, penulis menggunakan 7 langkah Varney, yaitu : 2.2.1 Pengumpulan data Merupakan
pengumpulan
data
lengkap
dengan
menganamnesa secara langsung pada pasien/ keluarga pasien untuk memperoleh data yang dibutuhkan untuk penilaian secara sempurna. 1. Data Subyektif a. Identitas atau Biodata
Nama Untuk membedakan dengan pasien lain
Umur Untuk mengetahui umur pasien
Suku/ kebangsaan Untuk mengetahui adat dan kebiasaan yang sering dilakukan pada keluarga
Agama Mengantisipasi dalam berdoa
Pendidikan Untuk mengetahui tingkat pengetahuan pasien
Pekerjaan Untuk
mengetahui
taraf
ekonomi
pengobatan yang diberikan sesuai
8
keluarga,
agar
Alamat Untuk mengetahui lingkungan tempat tinggal pasien, dan menjaga kemungkinan adanya kesamaan nama dengan pasien lain
No. Register Memudahkan untuk membedakan dengan pasien lain jika mungkin ada kesamaan nama
a. Status Perkawinan Untuk mengetahui apakah pasien sudah menikah, berapa lama dan usia berapa tahun waktu pertama kali menikah b. Keluhan utama Untuk mengetahui keluhan pasien post laparatomi dengan anemi berat pada saat dikaji/ saat ini seperti nyeri perut bagian bawah, pusing, melayang, berkunang-kunang, lemah dan sebagainya c. Riwayat menstruasi Untuk mengetahui keluaran dari genetalia yang abnormal d. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu Untuk mengetahui kondisi alat reproduksi serta pengaruh kehamilan, persalinan dan nifas berikutnya e. Riwayat kesehatan atau penyakit pasien Untuk mengetahui adanya penyakit-penyakit tertentu yang diderita pasien, sehingga dapat memperparah keadaan pasien f. Riwayat penyakit keluarga Untuk mengetahui adanya penyakit- penyakit tertentu yang diderita
keluarga
pasien
sehingga
dapat
mempengarhi
kesehatan pasien g. Pola kehidupan sehari-hari Untuk menialai kebiasaan pasien, diantaranya :
Pola nutrisi : meningkat
saat hamil kebutuhan nutrisi ibu
guna
memenuhi
kebutuhan
janin
dikandungnya, selain utnuk kebutuhannya sendiri.
9
yang
Pola istirahat
: saat hamil ibu membutuhkan
istirahat yang cukup untuk menjaga kesehatan ibu, dan berguna untuk pertumbuhan janin yang dikandung.
Personal Hygiene : ketika hamil proses metabolisme tubuh meningkat sehingga produksi keringat pada masa hamil menjadi meningkat. Oleh karena itu kebersihan diri atau personal hygiene harus dijaga.
Pola hubungan seksual : untuk mengetahui pola seksual ibu sebelum hamil, dan memberikan KIE yang tepat yang behubungan
dengan
hubungan
seksual
yang
dapat
mempengaruhi kehamilan. h.
Pola perilaku kesehatan : untuk mengetahui kebiasaankebiasaan ibu yang dapat mempengaruhi kesehatannya dan janinnya.
i. Riwayat psikologi Untuk mengetahui apakah kehamilan ini diinginkan atau tidak, direncamakan atau tidak, dan pada akhirnya kita atau petugas dapat memberikan KIE yang benar sesuai dengan kondisi ibu. 2. Data Obyektif a. Pemeriksaan umum
Kesadaran
: apakah composmentis, somnolen,
delirium, atau apatis Keadaan umum BB
: apakah lemah, buruk, baik : untuk mengetahui/ peningkatan BB
tiap bulannya. TD/ N/ S
: untuk memantau keadaaan pasien/
mendeteksi adanya komplikasi b. Pemeriksaan fisik secara sistemik Pemeriksaan dilakukan dengan cara inspeksi dan palpasi meliputi : Kepala
: meng etahui
adanya
kebersihan,
10
benjolan
kerontokan
abnormal,
Wajah
Mata
: apakah terlihat pucat atau tidak : kesimetrisan, konjungtiva apakah pucat atau tidak
Mulut
Leher
: apakah terlihat pucat atau tidak : apakah ada pembesaran pada vena jugularis, kelenjar limfe ataukah kelenjar tiroid
Payudara
: mengetahui kesimetrisan dan adanya benjolan abnormal atau tidak
Abdomen
: apakah ada bekas operasi, nyeri tekan dan
sebagainya Pengeluaranpervaginam
:
mengetahui
banyaknya
pengeluaran pervaginam, jumlah, warna, serta sebagainya
Anus
: mengetahui adanya hemoroid atau
tidak
Ekstremitas : apakah pucat atau tidak
c. Data Penunjang Untuk
mengetahui
hasil
pemeriksaan
laboratorium,
hasil
konsultasi, hasil USG, foto roentgen, dan hasil pemeriksaan lain yang dapat menunjang diagnosa. 2.2.2 Interpretasi Data Yaitu menentukan diagnosa atau masalah dari pasien hamil, langkah ini dikembangkan dari interpretasi data ke dalam identifikasi yang spesifik mengenai diagnosa atau masalah pada pasien hamil. Dalam diagnosa harus tedapat unsur-unsur sebagai berikut : 1. Hamil atau tidak 2. Primi atau multi 3. Tuanya kehamilan 4. Hidup atau mati 5. Tunggal atau ganda 6. Letaka janin
11
7. Intra uterine atau ekstra uterine 8. Kedaan umum ibu dan janin 2.2.3
Antisipasi Diagnosa / Masalah Potensial Langkah ini berdasarkan diagnosa/ masalah yang sudah diidentifikasi yaitu merupakan kegiatan antisipasi.
2.2.4
Identifikasi Kebutuhan Segera atau Kolaborasi Langkah ini mencakup tindakan segera untuk menangani diagnosa/ masalah potensial yang mungkin timbul pada pasien, apa yang dibutuhkan/ dalam tindakan segera dalam menangani diagnose atau masalah potensial tersebut.
2.2.5
Intervensi / Rencana Asuhan Secara Menyeluruh Langkah
ini
berisi
tentang
rencana-rencana
asuhan
koprehensif yang akan diberikan kepada ibu hamil. 2.2.6
Implementasi Langkah ini berisi tentang asuhan yang sudah diberikan pada pasien berdasarkan dari rencana asuhan/ intervensi yang disusun sebelumnya. Langkah ini bisa di kerjakan seluruhnya ataupun sebagian oleh petugas kesehatan ataupun oleh klien sendiri, bidan atau tim kesehatan lain bila perlu dilakukan kolaborasi.
2.2.7
Evaluasi Pada langkah ini dilakukan evaluasi terhadap keefektifan asuhan yang telah diberikan dengan format SOAP.
12
BAB 3 TINJAUAN KASUS 3.1
Pengkajian Tanggal Pengkajian
: 26 Nov 2011
Pukul : 09.30 WIB
A. Data Subyektif 1.1
Identitas Nama klien : Ny “H”
Nama suami : Tn “S”
Umur
Umur
: 38 tahun
: 40 tahun
Bangsa/suku:Indonesia/jawaBangsa/suku: Indonesia/jawa Agama
1.2
: Islam
Agama
: Islam
Pendidikan : SMA
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: IRT
Pekerjaan
No. Reg
: 000792 Alamat: sendang rejo, Ngimbang
: Swasta
Alasan kunjungan saat ini/keluhan utama Ibu datang dari poli kandungan rujukan bidan desa dengan keluhan mual dan muntah sejak 2 minggu yang lalu, dan badan terasa lemas.
1.3
Riwayat menstruasi
Siklus menstruasi
Lama
: 5 hari
Warna
: merah
Bau
: anyir
Fluor albus
: ada, sedikit
Menarche
: 12 tahun
Dysminorhea
: Ya
HPHT
: 17-9-2011
TP
: 28 hari
: 24-6-2012
13
1.4
Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
No
Suami UK
Penol
Penyu
Jns pers BB/ PB
1
ke 1
9 bln
Bidan
lit -
Spt.B
2
1
Hamil
2800/48
Jns kel
H/M
Meneteki
P
8 th
2 th
ini 1.5
Riwayat kehamilan ini/ANC/TT Ibu mengatakan bahwa ini merupakan kehamilan yang ke-2 dengan usia kehamilan 2,5 bulan, ibu belum merasakan gerakan janin. Ibu memeriksakan kehamilan ibu sudah 2 kali di bidan.
1.6
Riwayat kesehatan
Penyakit yang pernah/sedang diderita Ibu mengatakan bahwa saat ini tidak sedang menderita penyakit jantung, DM, Hepatitis dll. Dan dulu waktu hamil pernah mengalami mual muntah sampai MRS.
Penyakit keluarga Ibu mengatakan bahwa keluarga tidak seorangpun yang menderita penyakit keturunan atau penyakit menular apapun, seperti DM, Paru, atau jantung.
Perilaku kesehatan Ibu mengatakan bahwa sebelum hamil dan selama hamil ia tidak memiliki kebiasaan yang dapat merugikan kesehatan, seperti merokok, minum obatobatan tanpa resep dokter atau obat terlarang dan minum minuman alkohol.
14
1.7
Pola kehidupan sehari-hari
Pola nutrisi
Sebelum hamil : ibu mengatakan makan 3x sehari dengan nasi, sayur, dan lauk, minum 4-5 gelas/hari
Selama hamil : ibu mengatakan sulit makan dan setiap makan selalu muntah, hanya makan sedikit saja.
Pola eliminasi
Sebelum hamil : ibu mengatakan BAK ±4-5 x sehari dan BAB 1x sehari
Selama hamil : ibu mengatakan BAB 1 kali/hari dan BAK 5-6 kali/hari
Pola istirahat
Sebelum hamil : ibu mengatakan bahwa istirahat cukup, tidur malam ± 7-8 jam sehari dan ditambah tidur siang ±1/2 jam
Selama hamil : ibu
mengatakan saat ini
istirahatnya terganggu karena badanya lemas jadi sulit tidur.
Pola personal hygiene
Sebelum hamil : ibu mengatakan mandi ± 23 x sehari dan keramas ± 3 kali seminggu dan ganti baju juga pakaian dalam
Selama hamil : ibu mengatakan bahwa ia memiliki kebiasaan yamg sama seperti saat sebelum hamil.
15
Pola aktivitas
Sebelum hamil bahwa
: pasien mengatakan
aktivitasnya
sehari-hari
bekerja
sebagai petani.
Selama hamil : aktivitasnya
ibu mengatakan bahwa terganggu karena badanya
lemas 1.8
Riwayat psikososial Ibu mengatakan bahwa ini merupakan kehamilan yang direncanakan karena ingin memperoleh anak lagi.
1.9
Riwayat Riwayat sosial budaya Ibu mengatakan hubugan dengan suami, keluarga, dan masyaarakat sekitar baik-baik saja dan ibu bertempat tinggal dengan suami dan anaknya.
B. Data Obyektif 1. Pemeriksaan Umum
Kesadaran
: Composmentis
Keadaan umum
: lemah
TD
: 100/60 mmHg
Suhu
: 36,50 C
Pernapasan
: 24x/ menit
HR
: 88x/ menit
BB/TB
: 63 kg/ 158 cm
2. Pemeriksaan Obstetrik
Distansia Spinarum : -
Distansia Cristarum : -
Bodenloque
:-
16
Lingkar Panggul
:-
3. Pemeriksaan Fisik
Kepala
: rambut hitam bersih tidak rontok
Wajah
: pucat, tidak ada cloasma gravidarum.
Mata
: mata cekung, konjungtiva merah muda, sclera berwarna putih.
Mulut
: tidak ada stomatitis maupun karies gigi, bibir kering.
Leher
: tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar limfe maupun kelenjar tiroid
Payudara : simetris, tidak ada benjolan abnormal Areola
: hiperpigmentasi areola mamae
Papilla
: menonjol
Keluaran : belum ada colostrum
Dada : simetris
Abdomen : Pembesaran
: sesuai usia kehamilan
Striae
: albican
Linea
: nigra
Luka bekas operasi : tidak ada Meteorismus (+) Bising usus meningkat
Vulva
:
Warna
: merah kehitaman
Luka parut : tidak ada
Odema
: tidak ada
Varices
: tidak ada
Anus
:
Hemoroid : tidak ada
17
Varices
: tidak ada
Ekstremitas:
Varices
: -/-
Odema
: -/-
Kulit
: turgor kulit berkurang
4. Pemeriksaan Palpasi Abdomen
TFU
: ballottement (+)
Leopold I
: ballotement (+)
Leopold II
: belum terkaji
Leopold III
: belum terkaji
Leopold IV
: belum terkaji
5. Pemeriksaan Auskultasi DJJ
: belum terdengar
6. Pemeriksaan Perkusi -
Reflek patella : +/+
7. Pemeriksaan khusus 8. Pemeriksaan penunjang
Urine
: - reduksi
: tidak terkaji
- albumin
: tidak terkaji
Darah
: - Hb
USG
: UK : 10 mg
: tidak terkaji
Terdapat gerak janin 3.2
Interpretasi Data/Diagnosa
Diagnosa
: GIIP10001 UK 10 minggu,
tunggal, hidup, intra uterin, ballottement positif, keadaan panggul normal, keadaan ibu dan janin baik dengan Hiperemesis Gravidarum grade II
18
Masalah
: gangguan psikologi ibu
(ringan), ibu cemas dengan keadaanya DS : - Ibu datang
dari poli kandungan
rujukan bidan desa dengan keluhan mual dan muntah sejak 2 minggu yang lalu, dan badan tersa lemas DO :
a. Kesadaran
: Composmentis
b. K/U
: lemah
c. Palpasi abdomen
: Ballotement positif
d. Muka
: pucat
e. Mata
: tampak cekung
f.
Mulut
: bibir kering
g.
Abdomen
: meteorismus
(+), bising usus
meningkat h. TTV:
-TD
: 100/60 mmHg
-N
: 88x/ mnt
-S
: 36,50C
- RR
: 20x/ mnt
Kebutuhan : HE tentang - Motivasi Ibu untuk tidak takut dengan keadaanya - Nutrisi : ibu puasa 12 jam sejak jam 09.30 Kolaborasi dengan Dokter SpOG untuk pemberian terapi
3.3
Diagnosa/ Masalah Potensial - Ibu mengalami dehidrasi
3.4
Identifikasi Kebutuhan Segera/ Kolaborasi Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi
3.5
Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh
19
Tanggal
: 26 Nov 2011 Jam
Intervensi Beritahu klien
tentang
: 09.45 wib.
hasil pemeriksaan.
Rasional Pasien mengerti
tentang
kondisinya
Berikan HE pada ibu tentang :
Motivasi
tidak
takut
dengan
keadaanya
Nutrisi
Ibu
pasien (puasa 12 jam)
Kolaborasi dengan dokter SpOG untuk pemberian
Membatasi makan dan minum
Memperbaiki keadaan umum ibu
terapi Terapi : infur D5% ondansetron
drip 1
amp
20 tpm - Observasi lanjut 3.6
Implementasi
Tgl/ jam 26 Nov 2011
Tindakan Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu :
09.50
TTV: T : 100/60 mmHg N : 88x/mnt S : 36,5 ºC RR: 20x/mnt Mata cekung, bibir kering, muka pucat sehingga ibu harus dirawat dirumah sakit untuk memulihkan keadaan ibu.
10.00
Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi Pemberian cairan D5 % drip ondansetron 1 amp 20 tpm Observasi lanjut : TTV, keadaan umum ibu Menganjurkan ibu untuk banyak istirahat / bedrest untuk memulihkan kondisi.
20
10.15
Memberikan HE kepada ibu tentang Motivasi Menjelaskan bahwa ibu mengalami
hiperemesis
Gravidarum yaitu mual muntah yang berlebihan pada ibu hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena keadaanya memburuk. Hal tersehut tidak berbaya jika segera ditangani, untuk itu ibu harus lebih banyak istirahat (Bedrest), Nutrisi menganjurkan ibu untuk puasa dulu 12 jam sampai jam 22.00, dan setelah itu menganjurkan agar makan jangan sekaligus banyak tetapi porsi sedikit tapi sering, jangan tiba-tiba berdiri waktu bangun pagi tetapi duduk dulu baru kemudian berdiri. 3.7
Evaluasi Tanggal
: 26 Nov 2011
jam : 12.00 WIB
S
: ibu mengatakan masih mual dan muntah.
O
:
Kesadaran
: Composmentis
K/U
: lemah
Muka
: pucat
Mata
: tampak cekung
Mulut
: bibir kering
Abdomen
: Meteorismus (+), bising usus meningkat
TTV
A
TD
: 100/60 mmhg
HR
: 88 x/menit
RR
: 20x/menit
S
: 36,5ºC
: GIIP10001 UK 10 minggu,tunggal, hidup, intrauterin, ballottement positif dengan Hiperemesis Gravidarum Grade II
P : HE tentang
Nutrisi : membatasi makan dan minum (Puasa sampai jam 22.00)
21
Melanjutkan terapi o
infus D5% drip ondansetron 20 tpm
o
Lanjut observasi
o
Anjurkan ibu Bedrest
Catatan perkembangan Tanggal S
: 27 November 2011
jam : 11.00 WIB
: ibu mengatakan masih mual, dan muntah 1x , dan sudah tidur nyenyak
O
: Kesadaran
: Composmentis
K/U
: lemah
Muka
: pucat
Mata
: tampak cekung
Mulut
: bibir kering
Abdomen
: meteorismus (+), bising usus meningkat
TTV
A
TD
: 100/60 mmhg
HR
: 80 x/menit
RR
: 24x/menit
S
: 37 ºC
: GIIP10001 UK 10 mg,tunggal, hidup, intra uterin, ballottement positif dengan Hiperemesis Gravidarum Grade II
P : Berikan He tentang
Nutrisi makan sedikit-sedikit tapi sering
Diet lunak tinggi serat
Ibu di anjurkan bedrest
Terapi
Sanmag syrup 3x1 sehari
Amoxillin 500 mg per oral 3x 1 sehari
Papaverin per oral 3x 1 sehari
Observasi lanjut
22
Cacatan perkembangan Tanggal S
: 28 November 2011
jam : 10.00 WIB
: ibu mengatakan tidak muntah, mual sudah berkurang dan sudah tidur nyenyak
O
: Kesadaran
: Composmentis
K/U
: Cukup
Muka
: tidak pucat
Mata
: tidak cekung
Mulut
: bibir tidak kering
Abdomen
: meteorismus (-), bising usus normal
TTV
A
TD
: 100/60 mmhg
HR
: 80 x/menit
RR
: 24x/menit
S
: 36,8 ºC
: GIIP10001 UK 10 mg,tunggal, hidup, intra uterin, ballottement positif dengan Hiperemesis Gravidarum Grade II
P : Berikan He tentang
Nutrisi makan sedikit-sedikit tapi sering
Diet lunak tinggi serat
Ibu di anjurkan bedrest
Terapi
Sanmag syrup 3x1 sehari
Amoxillin 500 mgper oral 3x1 sehari
Spasminal per oral 3x1 sehari
Observasi lanjut
23
Catatan perkembangan Tanggal S
: 29 November 2011
jam : 09.00 WIB
: ibu mengatakan keadaanya sudah membaik sudah tidak mual dan muntah lagi dan ibu ingin pulang
O
: Kesadaran
: Composmentis
K/U
: Baik
Muka
: kemerahan normal
Mata
: tidak cekung
Mulut
: bibir tidak kering
Abdomen
: Meteorismus (-), bising usus normal
TTV
A
TD
: 110/700 mmhg
HR
: 80 x/menit
RR
: 24x/menit
S
: 36,5 ºC
: GIIP10001 UK 10 mg,tunggal, hidup, intra uterin, ballottement positif dengan Hiperemesis Gravidarum Grade II
P : ibu diperbolehkan untuk pulang Berikan He tentang
Nutrisi makan sedikit-sedikit tapi sering, makan-makanan yang bergizi
Jika terjadi mual muntah yang berlebihan lagi segera datang ke tenaga kesehatan
Terapi
Sanmag syrup 3x1 sehari
Amoxillin 500 mg per oral 3x1 sehari
24
Spasminal per oral 3x1 sehari
BAB 4 PENUTUP 4.1
Kesimpulan Mual (Nausea) dan muntah (Emesis Gravidarum) yang berlebihan merupakan gejala dari Hiperemesis Gravidarum yang terjadi pada kehamilan trimester I pada usia kehamilan 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama ± 10 minggu. Penyebab pasti dari Hiperemesis Gravidarum belum pasti hanya saja disebabkan faktor predisposisi seperti primi gravida, tetapi tidak menutup kemungkina terjadi pada multi gravida, faktor organik, faktor metabolik, faktor psikologis. Penanganan pada penderita dengan Hiperemesis Gravidarum pada Ny “H” GIIP10001 usia kehamilan 10 minggu yaitu KIE kepada penderita tentang nutrisi makanan sedikit tapi sering dan istirahat yang cukup untuk memperbaiki keadaan umum ibu, dan pemberian terapi cairan infuse D5 % drip ondansetron 1 amp 20 tpm.
4.2
Saran Diharapka tenaga kesehatan mampu melaksanakan asuhan kebidanan khususnya pada ibu haml dengan Hiperemesis Gravidarum dengan lebih komprehensif
25
DAFTAR PUSTAKA
Prawirohardjo, Sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBP-SP.
Rustam, Mochtar. 1998. Sinopsis obstetri. Jakarta : EGC
Varney, Hellen. 1997. Manajemen Asuhan Kebidanan. Jakarta : RPKC
Yayasan Bina Pustaka, 1976Wardoyo AB. Pencegahan penyakit Jantung Koroner
26