Askeb Komunitas [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN KEBIDANAN KOMUNITAS PENGETAHUAN TENTANG KANKER SERVIK Laporan Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Tugas Mata Kuliah Kebidanan Komunitas



DISUSUN OLEH : 1.



Maria Ulva



2.



Salmah



3.



Sri Romdhati



4.



Marwah



5.



Hesti



6.



Siti Mubarokah



7.



Misda



8.



Salma Bahsoan



PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS KADIRI 2021



LEMBAR PENGESAHAN Laporan Praktek Kerja Lapangan ini telah disetujui oleh pembimbing akademik dan pembimbing lahan Praktik Kerja Lapangan (PKL) Pendidikan Profesi Bidan Universitas Kadiri.



Telah disahkan pada tanggal :.............................................................................................



Pembimbing Institusi



Pembimbing Lahan



Weni Tri P, SST,M.Kes



.....................................................



2



KATA PENGANTAR Puji dan syukur saya panjakatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas kasih dan RahmatNya saya dapat menyelesaikan laporan hasil Kegiatan Praktik Klinik Kebidanan Kebidanan Komunitas di Dusun Semin, Pedukuhan Semin, Desa Semin, Kabupaten Gunungkidul, Kota Yogyakarta selama 14 hari yang berlangsung sejak tanggal 04 Juli sampai dengan 17 Juli 2021. Laporan Asuhan Keluarga ini di susun sebagai salah satu bukti dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangann (PKL) dari mata kuliah Kebidanan Komunitas. Pada Kesempatan ini saya ingin mengucapkan terimakasih banyak kepada: 1. Weni Tri P, SST,M.Kes, M.Kes selaku dosen pembimbing. 2. Kordinator dan seluruh Tim pengajar mata kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas. 3. Seluruh Dosen Pembimbing Praktek Klinik Kebidanan Komunitas. 4. Warga masyarakat Semin yang telah bekerja sama. 5. Kepada seluruh teman-teman Mahasiswi Kebidanan yang telah bekerja sama dengan baik untuk menyelenggarakan Praktik Kerja Lapangan. Dengan disusunnya laporan Asuhan Keluarga ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan gamabaran umum tentang pelaksanaan PKL dan bagaimana mengembangkan ilmu yang telah di peroleh pendidikan untuk selanjutnya dipraktekan di masyarakat. Dalam penulisan dan pembuatan laporan ini masih jauh dari sempurna, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan laporan ini. Yogyakarta, 20 Juni 2016 Penulis



3



DAFTAR ISI



HALAMAN JUDUL.............................................................................................1 HALAMAN PERSETUJUAN..............................................................................2 KATA PENGANTAR...........................................................................................3 DAFTAR ISI.........................................................................................................4 BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................7 A. Latar Belakang.....................................................................................7 B. Tujuan..................................................................................................8 1. Tujuan umum...................................................................................8 2. Tujuan khusus..................................................................................8 C. Manfaat................................................................................................9 BAB II TINJAUAN TEORI..................................................................................11 A. Konsep Dasar Kebidanan Komunitas..................................................11 B. Menegamen Kebidanan Komunitas....................................................19 C. Teori Medis.........................................................................................22 BAB III TINJAUAN KASUS...............................................................................27 A. Data Keluarga dan Analisis Data........................................................27 B. Perumusan masalah.............................................................................32 C. Prioritas masalah.................................................................................33 D. Asuhan sesuai SOAP...........................................................................35 BAB IV PEMBAHASAN.....................................................................................38 BAB V PENUTUP................................................................................................40 A. Kesimpulan..........................................................................................40 B. Saran....................................................................................................40 DAFTAR PUSTAKA



4



DAFTAR TABEL



Tabel 3.1 Daftar Anggota Keluarga..................................................................27 Tabel 3.2 Penjajakan kesehatan tahap II...........................................................33 Tabel 3.3 Kurangnya pengetahuan tentang kespro...........................................33 Tabel 3.4 Kurangnya pengehtahuan tentang cuci tangan.................................34 Tabel 3.5 kurangnya pemanfaatan ventilasi rumah..........................................34 Tabel 3.6 askeb pada keluarga TN. E ..............................................................35



5



DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 Genogram....................................................................................29 Gambar 3.2 denah rumah................................................................................30



6



BAB 1 PENDAHULUAN



A. LATAR BELAKANG Definisi Reproduksi berasal dari istilah kata “re” yang artinya kembali dan kata reproduksi yang artinya membuat atau menghasilkan. Jadi istilah reproduksi mempunyai arti suatu proses kehidupan manusia dalam menghasilkan keturunan demi kelestarian hidupnya. Sedangkan yang disebut organ reproduksi adalah alat tubuh yang berfungsi untuk reproduksi manusia. Pelayanan kebidanan komunitas adalah individu, keluarga dan kelompok masyarakat (komunitas). Individu yang dilayani adalah bagian dari keluarga atau komunitas. Pelayanan ini mencakup upaya pencegahan penyakit, pemeliharaan dan peningkatan, penyembuhan serta pemulihan kesehatan. Menurut UU No.23 tahun 1992 yang dimaksud dengan keluarga adalah suami isteri, anak dan anggota keluarga lainnya kelompok dimasyarakat adalah kelompok bayi, balita, remaja, ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui dan Pasangan usia subur. Kanker Leher Rahim (Kanker Serviks) adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam leher rahim/serviks (bagian terendah dari rahim yang menempel pada puncak vagina). Kanker serviks biasanya menyerang wanita berusia 35-55 tahun. 90% dari kanker serviks berasal dari sel skuamosa yang melapisi serviks dan 10% sisanya berasal dari sel kelenjar penghasil lendir pada saluran servikal yang menuju ke dalam rahim. Karsinoma serviks biasanya timbul pada zona transisional yang terletak antara epitel sel skuamosa dan epitel sel kolumnar. Penyakit ini berawal dari infeksi virus yang merangsang perubahan perilaku sel epitel serviks. Pada saat ini sedang dilakukan penelitian vaksinasi sebagai upaya pencegahan dan terapi utama penyakit ini di masa mendatang. Risiko terinfeksi virus HPV(Huma Papilloma Virus) dan



7



beberapa kondisi lain seperti perilaku seksual, kontrasepsi, atau merokok dapat memicu terjadinya kanker serviks. Mekanisme timbulnya kanker serviks ini merupakan suatu proses yang kompleks dan sangat variasi hingga sulit untuk dipahami. Hingga saat ini kanker serviks merupakan penyebab kematian terbanyak akibat penyakit kanker di negara berkembang. Sesungguhnya penyakit ini dapat dicegah bila program skrining dan pelayanan kesehatan di perbaiki. Diperkirakan setiap tahun dijumpai sekitar 500.000 penderita baru di seluruh dunia dan umumnya terjadi di negara berkembang. B. TUJUAN 1. Tujuan Umum Bersama



keluarga



mampu



mengidentifikasi,



sampai



dengan



mengevaluasi masalah yang ada dalam keluarga agar keluarga pada akhirnya mampu mandiri dalam mengatasi masalah yang mereka hadapi sesuai dengan kemampuan dan potensi yang mereka miliki sehingga dapat meningkatkan struktur kesehatan keluarga. 2. Tujuan Khusus Melaksanakan asuhan kebidanan bersama keluarga dalam : a). Mengkaji masalah-masalah kesehatan keluarga 1) Mengumpulkan atau mengkaji data kesehatan keluarga. 2) Menganalisa data masalah kesehatan keluarga. 3) Menentukan masalah-masalah keluarga. 4) Memprioritasakan masalah kesehatan keluarga. b). Membuat rencana dan strategi dalam memberikan asuhan kebidanan komunitas bersama keluarga. 1) Menentukan perumusan masalah dalam keluarga sesuai dengan prioritas masalah. 2) Menentukan tujuan kesadaran komunitas pada keluarga



8



3) Menentukan



dan



menyusun



tindakan



kebidanan



dengan



menggunakan sumber yang ada. c). Menentukan kriteria dan standar kebersihan kebidanan komunitas. d). Melaksanakan asuhan kebidanan komunitas pada kesehatan bersama keluarga. 1) Memberikan penyuluhan dan bimbingan pada keluarga sesuai deangan masalah yang diharapkan. 2) Bersama keluarga mencari jalan keluar bagi masalah yang diteruskan dalam keluarga khususnya masalah kesehatan. e). Bersama keluarga mengevaluasi pelaksaan asuhan kebidanan kesehatan dalam keluarga yang telah dilaksanakan. C. MANFAAT 1. Masyarakat a. Masyarakat khususnya kelompok atau individu resiko tinggi mendapatkan pemeriksaan dan pelayanan kebidanan sederhana yang merupakan hasil identifikasi dari kajian kesehatan yang dilakukan mahasiswa. b. Data dan informasi yang dimiliki oleh mahasiswa dari hasil pengumpulan dan pengolahan data dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dalam mengembangkan potensi lebih lanjut. c. Dapat memperbaiki perilaku hidup sehat. 2. Pemerintah Desa/Dusun a. Mengetahui profil/gambaran situasi kesehatan masyarakat dari hasil pendataan mahasiswa PKL, yang dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam kebijakan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. b. Bekerjasama



dengan



mahasiswa



PKL



dalam



rangka



mengembangkan berbagai program desa/dusun yang selaras dengan program PKL. 9



3. Bagi Keluarga Agar klien mengetahui dan memahami tentang kanker servik yang terjadi pada kesehatan reproduksi sehingga dapat mengantisipasi sejak dini sehingga timbul kesadaran bagi klien untuk memperhatikan kesehatan reproduksinya.. 4. Tenaga kesehatan dipuskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten a. Membantu kerja program puskesmas khususnya dalam lingkup program kebidanan kesehatan masyarakat. b. Data hasil kajian dapat dijadikan data pendukung, update data program sekaligus evaluasi kebijakan. Salah satu jenis data yang dikumpulkan adalah status PHBS masyarakat setempat. 5. Bagi Profesi Sebagai masukan bagi para tenaga kesehatan terutama bidan dalam menangani masalah kebidanan yang ada dalam masyarakat. 6. Bagi Pendidikan a. Menjadikan lulusan memiliki pengalaman dan wawasan yang lebih komperhensif holistik dan adaptif terhadap situasi dan kondisi yang berbeda dari tempat asalnya. 7. Mahasiswa a. Memperoleh



pengalaman



belajar



dikehidupan



nyata



dalam



pengembangan, pengorganisasian dan penyiapan masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan terutama yang berkaitan dengan permasalahan kebidanan. b. Mahasiswa akan mengenal dan belajar beradaptasi dalam lingkungan sosial budaya yang beragam di Indonesia.



10



BAB II TINJAUAN TEORI



A. KONSEP DASAR KEBIDANAN KOMUNITAS 1. Pengertian Komunitas adalah suatu kelompok manusia yang hidup bersama sebagai suatu kesatuan atau unit masyarakat yang terkecil dan sebagainaya. Tetapi tidak selalu ada hubungan darah, ikatan perkawinan dan ikatan – ikatan lain. Mereka hidup bersama dalam satu rumah (tempat tinggal), biasanya di bawah asuhan seorang kepala rumah tangga dan makan dari satu periuk. Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu rumah tangga, berinetraksi satu sama lain di dalam peranannya masing – masing dalam keadaan saling ketergantungan. Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup di dalam peranannya masing – masing danmenciptakan serta merpertahankan seuatu kebudayaan. Dari ketiga batasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa keluarga adalah : a.



Unit terkecil masyarakat



b.



Terdiri dari dua orang atau lebih



c.



Adanya ikatan perkawinan dan pertalian darah



d.



Hidup dalam satu rumah tangga



e.



Di bawah asuhan seorang kepala rumah tangga



f.



Berinteraksi satu sama lain



g.



Setiap anggota keluarga menjalankan perannya masing – masing



11



h.



Menciptakan dan mempertahankan suatu kebudayaan



2. Struktur Keluarga Struktur keluarga dan bermacam – macam diantaranya adalah : a. Patrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah b. Matrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu. c. Matrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri d. Patrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama sedarah ayah e. Keluarga kawasan adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga adanya hubungan dengan suatu atau istri Ciri – ciri struktur keluarga – Anderson Carter a. Terorganisasi: Saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota keluarga b. Ada keterbatasan: Setiap anggota memiliki kebebasan tetapi mereka juga mempunyai keterbatasan dalam menjelaskan fungsi dan tugasnya masing – masing c. Ada perbedaan dan kekhususan: Setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan fungsinya masing – masing 3. Tipe / Bentuk keluarga a. Keluarga Inti (Nuclear Family) : keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak – anak. b. Keluarga Besar (Extended Family) : keluarga inti ditambah dengan sanak saudara, misalnya nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dan sebagainya. 12



c. Keluarga Berantai (Serial Family) : keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah labih dari satu kali dan merupakan satu kaluarga inti d. Keluarga Duda/Janda (Single Family) : keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian. e. Keluarga berkomposisi (Composite) : keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama. f. Keluarga Kabitas (Kahabitation) : dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga. 4. Peranan Keluarga Peranan



keluarga



menggambarkan



seperangkat



perilaku



interpersonal, sifat kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi 1 situasi tertentu. Peranan individu dalam keluarga di dasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok, dan masyarakat. a. Peranan Ayah Sebagai suami, ayah, pencari kerja, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman sebagai kepala keluarga sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai masyarakat dari lingkungannya b. Peranan ibu Sebagai istri dan ibu dari anak – anaknya, mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh pendidik anak – anaknya, pelindung serta berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarga sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya. c. Peranan anak Anak-anak melaksanakan peranan psikososial sesuai dengan tingkat perkembangan baik fisik, mental, sosial dan spiritual. 5. Fungsi Keluarga Ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan oleh keluarganya a. Fungsi biologis 1. Untuk meneruskan keturunan



13



2. Memelihara dan memebsarkan anak 3. Memenuhi kebutuhan gizi keluarga 4. Memelihara dan merawat anggota keluarga b. Fungsi psikologis 1. Memberikan kasih sayang dan rasa aman 2. Memberikan perhatian diantara anggota keluarga 3. Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga 4. Memberikan identitas keluarga c. Fungsi sosial 1. Membina sosialisasi pada anak 2. Membentuk norma – norma tingkah laku sesuai dengan keluarga perkembangan anak 3. Meneruskan nilai – nilai budaya keluarga 4. Meneruskan nilai – nilai budaya keluarga d. Fungsi ekonomi 1. Mencari sumber – sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga 2. Pengaturan



penggunaan



penghasilan



keluarga



untuk



memenuhi kebutuhan keluarga 3. Menabung untuk memenuhi kebutuhan – kebutuhan keluarga dimana yang akan datang misalnya pendidikan angka – angka, jaminan hari tua dan sebaginya. e. Fungsi pendidikan 1. Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan ketrampilan dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya 2. Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa 3. Mendidik



anak



sesuai



perkembangannya



14



dengan



tingkat







tingkat



f. Arti lain membagi fungsi keluarga sebagai berikut: 1. Fungsi Pendidikan. Dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak. 2. Fungsi Sosialisasi Anak. Tugas keluarga dalam menjalankan fungsi ini adalah bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik. 3. Fungsi Perlindungan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah melindungi anak dari tindakan-tindakan yang tidak baik. 4. dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. 5. Fungsi Religius. Tugas keluarga dalam fungsi ini adalah memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala keluarga untuk menanamkan keyakinan bahwa ada kekuatan lain yang mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah di dunia ini. 6. Fungsi Ekonomis. Tugas kepala keluarga dalam hal ini adalah mencari sumber-sumber kehidupan dalam memenuhi fungsifungsi keluarga yang lain. Kepala keluarga bekerja untuk memperoleh penghasilan. mengatur penghasilan tersebut. 7. Fungsi Rekreatif Tugas keluarga dalam fungsi rekreatif ini tidak selalu harus pergi ke tempat rekreasi, tetapi yang penting bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga. Rekreasi dapat dilakukan di rumah dengan cara nonton televisi bersama, bercerita tentang pengalaman masingmasing dan sebagainya. 8. Fungsi Biologis. Tugas keluarga yang utama dalam hal ini adalah untuk meneruskan keturunan sebagai generasi penerus



15



dari berbagai fungsi diatas 3 fungsi pokok keluarga terhadap anggota keluarganya adalah : a. Asah adalah memenuhi kebutuhan pendidikan anak, sehingga siap menjadi manusia dewasa yang mandiri dalam mempersiapkan masa depannya. b. Asih adalah memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman, kehangatan kepada anggota keluarga sehingga kemungkinan mereka tumbuh dan berkembang sesuai usia dan kebutuhannya. c. Asuh adalah menuju kebutuhan pemelihara dan perawatan anak



agar



kesehatannya



selalu



terpelihara



sehingga



diharapkan rnenjadikan mereka anak-anak yang sehat baik fisik, mental, sosial dan spiritual. g. Tahap-tahap kehidupan keluarga Tahap-tahap kehidupan keluarga menurut Duvail adalah sebagai berikut: a. Tahap Pembentukan Keluarga. Tahap ini dimulai pernikahan yang dilanjutkan dalam membentuk rumah tangga. b. Tahap menjelang kelahiran anak. Tugas keluarga yang utama untuk mendapatkan keturunan sebagai generasi penerus, melahirkan anak merupakan kebanggaan bagi keluarga yang merupakan saat-saat yang sangat dinantikan. c. Tahap menghadapi bayi. Dalam hal ini keluarga mengasuh, mendidik dan memberikan kasih sayang kepada anak, karena pada tahap ini bayi kehidupannya sangat tergantung kepada kedua orang tuanya. Dan kondisinya masih sangat lemah. d. Tahap menghadapi anak pra sekolah. Pada tahap ini anak sudah rnulai mengenal kehidupan sosialnya. Sudah mulai bergaul dengan teman sebaya tetapi sangat rawan dalam masalah kesehatan. Karena tidak mengetahui mana yang kotor dan mana yang bersih. Dalam fase ini anak sangat sensitif terhadap



16



pengaruh lingkungan dan tugas keluarga adalah mulai menanamkan norma-norma kehidupan, norrna-norma agama, norma-norma sosial budaya dan sebagainya. e. Tahap menghadapi anak sekolah. Dalam tahap ini tugas keluarga adalah bagaimana mendidik anak, mengajar anak untuk rnempersiapkan rnasa depannya, membiasakan anak belajar secara teratur mengontrol tugas-tugas sekolah anak dan meningkatkan pengetahuan umum anak. f. Tahap menghadapi anak remaja Tahap ini adalah tahap yang paling rawan, karena tahap ini anak akan mencari identitas diri dalam membentuk kepribadiannya. Oleh karena itu suri tauladan dari kedua orang tua sangat diperlukan komunikasi dan saling mengerti antara kedua orang tua dengan anak perlu dipelihara dan dikembangkan. g. Tahap melepaskan anak ke masyarakat Setelah melalui tahap remaja dan anak telah dapat menyelesaikan pendidikannya, maka tahap selanjutnya adalah melepaskan anak ke masyarakat dalam memulai kehidupannya yang sesungguhnya, dalam tahap ini anak akan memulai kehidupan berumah tangga. h. Tahap berdua kembali setelah anak besar dan menempuh kehidupan keluarga sendiri-sendiri, tinggallah suami istri berdua saja dalam tahap ini keluarga akan merasa sepi dan bila tidak dapat menerima kenyataan akan dapat menimbu1kan depresi dan stress. i. Tahap masa tua tahap ini masuk ke tahap lanjut usia dan kedua orang tua mempersiapkan diri untuk meninggalkan dunia yang fana ini. h. Tugas-tugas keluarga Pada dasarnya tugas keluarga ada delapan tugas pokok sebagai berikut: 1. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya. 2. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga.



17



3. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masing-masing. 4. Sosialisasi antar anggota keluarga. 5. Pengaturan jumlah anggota keluarga. 6. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga. 7. Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas. 8. Membangkitkan semangat para anggota keluarga. i. Ciri-ciri keluarga 1. Diikat dalam suatu tali perkawinan. 2. Ada hubungan darah. 3. Ada ikatan batin. 4. Ada tanggung jawab masing-masing anggotanya. 5. Ada pengambilan keputusan. 6. Kerjasama diantara anggota keluarga. 7. Komunikasi interaksi antar anggota keluarga. 8. Tinggal dalam suatu rumah. j. Ciri-ciri keluarga indonesia 1. Suami sebagai pengambil keputusan. 2. Merupakan suatu kesatuan yang utuh. 3. Berbentuk monogram. 4. Bertanggungjawab. 5. Pengambilan keputusan. 6. Meneruskan nilai-nilai budaya bangsa. 7. Ikatan kekeluargaan sangat erat. 8. Mempunyai semangat gotong royong. k. Pola kehidupan keluarga indonesia 1. Daerah Pedesaan. a. Agraris. b. Tenang. c. Sederhana.



18



d. Akrab. e. Menghormati orang tua. 2. Daerah Perkotaan a. Dinamis b. Rasional c. Konsumtif d. Demokratis e. Individual B. MANAGEMEN KEBIDANAN KOMUNITAS 1. Pengertian Adalah seorang bidan yang bekerja melayani keluarga dan masyarakat di wilayah tertentu. (Dr. JH. Syahlan, SKM) Adalah para praktisi bidan oleh wanita selama masa kehamilan, persalinan, yaitu dibutuhkan oleh wanita selama masa kehamilan, perslianan, nifas dan bayi baru lahir secara komprehensif. (United Kingdom Central Council For Nursing, Midwifery and Health. Adalah seorang yang telah mengikuti pendidikan kebidanan yang telah diakui pemerintah setempat yang telah menyelesaikan pendidikan dan lulus serta terdaftar/ mendapat ijin melakukan praktek kebidanan yang melayani keluarga atau masyarakat di wilayah tertinggal. (WHO) Manajemen kebidananan adalah metode yang digunakan oleh bida n dalam menentukan dan mencari langkah-langkah pemecahan masalah serta melakukan tindakan untuk menyelematkan pasiennya dari gangguan kesehatan. Penerapan manajemen kebidanan melalui proses yang secara berurutan yaitu identifikasi masalah, analisis dan perumusa n masalah, rencana dan tindakan pelaksanaan serta evaluasi hasil tindak an. Manajemen kebidanan juga digunakan oleh bidan dalam menangani  kesehatan ibu, anak dan KB di komunitas, penerapan  manajemen kebid anan komunitas.



19



1. Identifikasi masalah Bidan yang berada di desa memberikan pelayanan KIA dan KB di m asyarakat melalui identifikasi, ini untuk mengatasi keadaan dan mas alah kesehatan di desanya terutama yang ditujukan pada KIA. 2. Analisa dan perumusan masalah Setelah data dikumpulkan dan dicatat maka dilakukan analisis. Hasil analisis tersebut dirumuskan sebagai syarat dapat ditetapkan masalah kesehatan ibu dan anak di komunitas Dari data yang dikumpulkan,



dilakukan



analisis



yang



dapat



ditemukan



jawaban tentang : a. Hubungan antara penyakit atau status kesehatan dengan lingkungan keadaan sosial budaya atau perilaku,pelayanan kesehatan yang ada serta faktor-faktor keturunan berpengaruh terhadap kesehatan (H.L.Blum). b. Masalah-masalah kesehatan,termasauk penyakit ibu.anak dan balita. c. Masalah-masalah utama ibu dan anak serta penyebabnya. d. Faktor-faktor pendukung dan penghambat. Rumusan masalah dapat ditentukan berdasarkan hasil analisa yang mencakup masalah utama dan penyebabnya serta masalah potensial. 3. Data potensial Diagnose yang mungkin terjadi. 4. Antisipasi penanganan segera. Penanganan segera masalah yang timbul. 5. Rencana (intervensi) Rencana untuk pemecahan masalah dibagi menjadi tujuan, rencana  pelaksanaan dan evaluasi. 6. Tindakan (implementasi) Kegiatan yang dilakukan bidan di komunitas mencakup rencana pela ksanaan yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.



20



7. Evaluasi Untuk mengetahui ketepatan atau kesempurnaan antara hasil yang dicapai dengan tujuan yang ditetapkan kegiatan evaluasi dilakukan.  Untuk mengukur keberhasilan, selama evaluasi tenaga kesehatan mengumpul data dan menganalisanya apakah tejadi perubahan kondisi atau tidak,  dilakukan besama-sama masyarakat. 2. Sasaran Pelayanan Kebidanan Komunitas Sasaran pelayanan kebidanan komunitas adalah komuniti didalam komuniti terdapat kumpulan individu yang membantu keluarga atau kelompok dalam suatu mayarakat. Sasaran utama pelayanan kebidanan komunitas adalah ibu dan anak dalam keluarga. o Ibu : Calon ibu/masa pranikah, ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu meneteki, ibu masa interval, menopause o Anak : Bayi, balita, masa sekolah o Keluarga berencana : Nucler familly (suami, istri, anak), extended familly (keluarga besar, kakek, nenek dll)Masyarakat : masyarakat desa kelurahan dalam batas wewenang kerja. 3. Kegiatan Pelayanan Kebidanan Komunitas Yang Dilakukan Oleh Bidan  Kegiatan pelayanan kebidanan komunitas yang dilakukan oleh Bidan meliputi : a. Penyuluhan kesehatan. b. Pemeliharaan kesehatan ibu dan balita. c. Konsep keluarga berencana. d. Imunisasi gizi Keluarga Berencana. e. Memberikan pelayanan kesehatan ibu di rumah. f. Membina dan membimbing kader dan dukun bayi.



21



g. Menggerakkan dan membina peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan. h. Membina kerjasama lintas program dan lintas sektoral. i. Melakukan rujukan medik. j. Mendeteksi secara dini adanya efek samping dan komplikasi pemakai kontrasepsi. C. TEORI MEDIS 1. Konsep Dasar Kesehatan Reproduksi A. Pengertian Definisi Reproduksi berasal dari istilah kata “re” yang artinya kembali



dan



kata



reproduksi



yang



artinya



membuat



atau



menghasilkan. Jadi istilah reproduksi mempunyai arti suatu proses kehidupan manusia dalam menghasilkan keturunan demi kelestarian hidupnya. Sedangkan yang disebut organ reproduksi adalah alat tubuh yang berfungsi untuk reproduksi manusia. (UU kesehatan No.23 Tahun 1992). Kanker Leher Rahim (Kanker Serviks) adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam leher rahim/serviks (bagian terendah dari rahim yang menempel pada puncak vagina). Kanker serviks biasanya menyerang wanita berusia 35-55 tahun. 90% dari kanker serviks berasal dari sel skuamosa yang melapisi serviks dan 10% sisanya berasal dari sel kelenjar penghasil lendir pada saluran servikal yang menuju ke dalam rahim. Karsinoma serviks biasanya timbul pada zona transisional yang terletak antara epitel sel skuamosa dan epitel sel kolumnar. B. Tujuan a) Mempersiapkan seoptimal mengkin keadaan fisik, mental, dan spiritual untuk menyelamatkan ibu dan bayi selama dalam kehamilan, persalinan, dan nifas sehingga didapatkan ibu dan bayi yang sehat.



22



b) Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat dalam kesehatan reproduksi. c) Mengenal dan menilai penyakit yang sekiranya tidak normal. d) Memberi nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi, kanker servik, pemeriksaannya. C. Jadwal pemeriksaan IVA TES dan PAP SMEAR a)



Setiap enam bulan sekali



b)



Diambil data tentang laboratorium



c)



Pemeriksaan lab



d) Nasehat dan anjuran makanan-makanan



yang



bergizi,



seperti tambahan protein ½ gr/kg berat  badan. e)



Observasi adanya penyakit yang dapat mempengaruhi kesehatan.



f)



Rencana untuk pengobatan penyakit,menghindari komplika si penyakit



g) lainya yang dapat memperburuk penyakitnya. D.   Manfaat Dapat meningkatkan pengetahuan para ibu tentang pentingnya mengetahui kanker servik 2. Pengetahuan Tentang kanker Servik A. Pengertian Kanker serviks merupakan salah satu kanker yang paling umum yang mengenai organ reproduksi wanita. Beberapa jenis human papilloma virus, suatu infeksi menular seksual, mempunyai peran penting dalam kebanyakan kasus kanker serviks. Kanker leher rahim ( kanker servik ) adalah kanker yang terjadi pada servik uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yg merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara uterus ( rahim ) dengan liang vagina.. B. Penyebab kanker Servik



23



Kanker bermula pada saat sel sehat mengalami mutasi yang mengubahnya dari sel normal menjadi sel abnormal. Sel sehat tumbuh dan berkembang dengan kecepatan yang teratur. Sel kanker tumbuh dan bertambah banyak tanpa control dan mereka tidak mati. Adanya akumulasi sel abnormal akan membentuk suatu massa (tumor). Sel kanker menginvasi jaringan sekitar dan dapat berkembang dan tersebar di tempat lain di dalam tubuh (metastasis). Penyebab langsung dari karsinoma serviks belum diketahui. Faktor ekstrinsik yang diduga berhubungan dengan insiden karsinoma serviks adalah infeksi virus Huma Papilloma Virus (HPV). Lebih dari 95 % kanker serviks berkaitan erat dengan infeksi HPV



ditularkan melalui aktivitas seksual. HPV tipe



resiko rendah (tipe 6 & 11) hampir tak berisiko menjadi Ca Serviks, tapi menimbulkan genital warts. Infeksi tipe risiko tinggi (tipe 16 & 18) mengarah pada Ca Serviks (Hartono, 2000). C. Gejala Kanker Servik Pasien mungkin saja tidak mengalami gejala kanker serviks apapun. Kanker serviks dini biasanya tidak memberikan gejala dan tanda. Semakin kanker berkembang, semakin terlihatlah tanda dan gejala dari kanker serviks. Gejala tersebut dapat berupa 1. Perdarahan vagina setelah berhubungan sex 2. Sekret encer disertai darah 3. Keputihan yang memiliki bau yang busuk. 4. Nyeri pinggang atau nyeri pada saat hubungan sexterjadi apabila ibu D. Deteksi Dini Kanker Servik



24



Jika kanker serviks terdeteksi pada stadium yang lebih awal, penatalaksanaan sepertinya lebih berhasil. Skrining kanker serviks regular dan perubahan prekanker pada serviks direkomendasikan untuk semua wanita. Kebanyakan panduan menganjurkan skrining pertama dalam waktu 3 tahun pertama setelah aktif secara seksual, atau tidak lebih dari umur 21. Yaitu IVA TES dan PAP SMEAR Pengetahuan IVA merupakan pemeriksaan leher rahim (serviks) dengan cara melihat langsung (dengan mata telanjang) leher rahim setelah memulas leher rahim dengan larutan asam asetat 3-5% , apabila dari gejala pemeriksaan iva tes tersebut terdapat kelainan untuk menegakkan diagnosa yang akurat dilanjutkan dengan pemeriksaan PAP SMEAR. Tujuan 1. Untuk mengurangi morbiditas atau mortalitas . 2. Untuk mengetahui kelainan yang terjadi pada leher rahim. Keuntungan 1.Mudah, praktis, mampu di laksanakan 2. Dapat di laksanakan oleh seluruh tenaga kesehatan 3. Alat alat yang di butuhkan sederhana 4. Sesuai untuk pusat pelayanan sederhana 5. Memberikan hasil segera sehingga dapat di ambil keputusan segera.



E. Pencegahan Kanker Servik Kanker serviks dapat dilakukan dengan menghindari infeksi HPV. HPV menyebar melalui kontak kulit dengan bagian badan



25



yang terinfeksi, tidak hanya dengan hubungan seks. Menggunakan kondom setiap melakukan hubungan dapat mengurangi resiko terkena infeksi HPV. Sebagai tambahan dari penggunaan kondom, cara terbaik untuk mencegah kanker serviks yaitu : 1. Menghindari hubungan sex pada umur muda. 2. Memiliki partner seks tunggal 3. Menghindari merokok Vaksniasi



HPV. Suatu



vaksin



baru disebut



Gardasil



memberikan perlindungan dari tipe HPV yang paling berbahaya. The national Advisory Committee on Immunization Practices merekomendasikan vaksinasi pada wanita umur 11 dan 12 tahun, sebagaimanapula pada wanita umur 13 hingga 26 tahun jika mereka belum menerima vaksin. Vaksin ini paling efektif diberikan sebelum wanita aktif secara seksual. Vaksin ini diberikan selama tiga kali.



26



BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS DALAM KELUARGA Tn.’’ E’’ RT 02 RW 02 DESA SEMIN KECAMATAN SEMIN KABUPATEN GUNUNGKIDUL



Pengkajian Tanggal



: 04 Juli 2021



Jam



: 11.00 WIB



Tempat



: Ds Semin RT 02 RW 02 Kec Semin



1.



BIODATA



2.



Nama KK



: Tn “E”



Umur



: 32 tahun



Agama



: Islam



Pendidikan



: Tamat SMU



Pekerjaan



: Pegawai Swasta



Suku/ Bangsa



: Jawa / Indonesia



Alamat



: Ds Semin RT 02 RW 02



Susunan Keluarga No 1 2



Nama angg. Keluarga Mustaniroh Olivia S



L



Umur



Tabel 3.1



27



P P P



Hub. Dlm keluarga Istri Anak



Pendidikan SMA TK



Keadaan fisik Sehat Sehat



3.



Tipe Keluarga Di keluarga Tn. E merupakan nuclear family yang terdiri dari keluarga inti yaitu ayah, ibu, dan anak.



4.



Genogram



Gambar 3.1 Keterangan : : laki-laki : perempuan : garis perkawinan : Garis keturunan : Keluarga yang diasuh



5.



Kegiatan Sehari - hari a.



Kebiasaan Tidur Keluarga Tn. E mempunyai kebiasaan tidur cukup mulai dari jam 21.30 sampai dengan jam 04.00 WIB pada malam hari dan jarang tidur siang.



b.



Kebiasaan Makan - Makanan pokok : nasi, sayur,lauk dan kadang buaah-buahan seperti buah pisang, pepaya - Frekwensi makan : 3x dalam sehari, dan teratur - Cara pengolahan sayuran: sebelum dimasak dicuci terlebih dahulu kemudian dipotong baru dimasak. Menu bervariasi setiap harinya. Menggunakan alat makan lengkap dan disimpan diatas meja dengan tudung saji. Sebelum dan sesudah makan terkadang tidak mencuci tangan terlebih dahulu.



28



- Minum rata-rata anggota keluarga yaitu 6-7 gelas perhari berupa air putih dan kadang teh. c.



Penggunaan Waktu Senggang - Keluarga Tn. E menggunakan waktu senggang untuk mengobrol dengan keluarga, tetangga. - Keluarga Tn. E mempunyai kebiasaan tidur cukup mulai dari jam 21.30 sampai dengan jam 04.00 WIB pada malam hari dan jarang tidur siang. - Keluarga Tn. E menggunakan TV sebagai sarana hiburan



d.



Situasi Sosial Budaya dan Ekonomi 1. Situasi Sosial Budaya Keluarga Tn. E aktif dalam kegiatan RT, RW dan kegiatan sosial. Hubungan anggota keluarga dengan masyarakat harmonis, Tidak ada budaya



dan adat istiadat yang merugikan dalam



kesehatan. 2. Keadaan Ekonomi Penghasilan keluarga yang pertama yaitu dari Tn. E sebesar Rp 800.000 – Rp 1.500.000 / bulan. Penghasilan tambahan tidak ada. Penggunaan dana keluarga tiap bulan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Penggunaan dana tiap bulan sangat paspasan. Pengelolaan keuangan oleh ibu.



6.



Situasi Lingkungan a.



Perumahan Keluarga Tn. E tinggal dirumah sendiri dimana dinding tembok, ukuran rumah 10x7, lantai dari semen. Atap dari genting. Jenis ventilasi berupa jendela dan pintu, keadaan ventilasi sudah memenuhi syarat kesehatan karena luasnya > 10 %. Penerangan dari listrik. Cahaya matahari masuk ke rumah kurang karena jendela jarang dibuka. Tidak ada pekarangan.



29



Denah Rumah Kamar tidur



Kamar tidur



R.tamu



Kamar tidur



R. Makan



W C



Dapur



Gambar 3.2 b.



Sumber Air Minum Keluarga Tn. E menggunakan sumber air minum dari mata air atau sumur gali dengan kualitas air jernih dan tidak berasa. Tidak ada jamban pada radius