Askep Asidosis Metabolik [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama: Mardiati. S (170204041) Kelas: D.3.1 Psik



ASUHAN KEPERAWATAN ASIDOSIS METABOLIK 1. Definisi Asidosis metabolic adalah keasaman darah yang berlebihan,yang di tandai dengan rendahnya kadar bikarbonat dalam darah. Bila peningkatan keasaman melampaui system penyangga PH,darah akan benar benar menjadi asam. Seiring dengan menurunnya PH darah,pernafasan menjadi lebih dalam dan lebih cepat sebagai usaha tubuh untuk menurunkan kelebihan asam dalam darah dengan cara menurunkan jumlah karbon dioksida. Pada akhirnya ginjal juga akan berusaha mengkonpensasi keadaan tersebut dengan cara mengeluarkan lebih banyak asam dalam urin. Tetapi ke-2 mekanisme tersebut bisa terlampaui jika tubuh terus menerus menghasilkan terlalu banyak asam. Sehingga terjadi asidosis berat dan berakhir dengan keadaan koma. Asidosis metabolic (kekurangan HCO3 ) adalah gangguan sistemik yang di tandai dengan penurunan primer kadar bikarbonat plasma,sehingga menyebabkan terjadinya penurunan Ph (peningkatan [H+]). [HCO3-] ECF adalah kurang dari 22 mEq/L dan pH nya kurang dari 7,35. Konpensasi perbapasan kemudian segera di mulai untuk menurunkan PaCO2 melalui hoperventilasi sehingga asidosis metabolic jarang terjadi secara akut. 2. Etiologi Penyebab asidosis metabolic dapat dikelompokkan ke dalam 3 bentuk utama a. Jumlah asam dalam tubuh dapat meningkat jika mengkonsumsi suatu asam atau bahan yang diubah menjadi asam. Sebagian besar bahan yang dapat mengakibatkan asidosis bila di makan di anggap beracun. Contohnya adalah methanol (alcohol kayu ) dan zat anti beku (etilen glikol). Overdosis aspirinpun dapat menyebabkan asidosis metabolic. b. Tubuh dapat menghasilkan asam yang berlebihan sebagai suatu akibat dari beberapa penyakit, salah satu diantaranya adalah diabetes tipe 1. Jika diabetes tidak dikendalikan dengan baik, tubuh akan memecah lemak dan menghasilkan asam yang



di sebut keton. Asam yang berlebihan juga di temukan pada shok stadium lanjut, dimana asam laktat di bentuk dari metabolism gula. c. Asidosis metabolic bisa terjadi jika ginjal tidak mampu untuk membuang asam dalam jumlah yang semestinya. Bahkan jumlah asam yang normal pun bisa menyebabkan asidosis jika ginjal tidak berfungsi secara normal. Kelainan fungsi ginjal ini di kenal sebagai asidosis tubulus renalis, yang biasa terjadi pada penderita gagal ginjal atau pada penderita kelainan yang mempengaruhi kemampuan ginjal untuk membuang asam. 3. Manifestasi klinik Asidosis ringan bisa tidak menimbulkan gejala,namun biasanya penderita merasakan mual,muntah dan kelelahan. Pernapasan lebih dalam dan menjadi lebih cepat, namunkebanyakan penderita tidak memperhatikan hal ini. Sejalan dengan memburuknya asidosis,penderita mulai merasakan kelelahan yang luar biasa,rasa ngantuk,semakin mual dan mengalami krbingungan . bila asidosis semakin memburuk,tekanan darah dapat menurun,menyebabkan syok, koma dan kematian. Diagnosa asidosis biasanya di tegakkan berdasarkan hasil pengukuran PH darah yang diambil dari darah arteri (arteri radialis dipergelangan tangan ). Darah arteri digunakan sebagai contoh. Karena darah vena tidak akurat untuk mengatur PH darah. Untuk mengetahui penyebabnya,dilakukan pengukuran kadar bikarbonat dan bikarbonat dalam darah. Mungkin diperlukan pemeriksaan tambahan untuk membantu menentukan penyebabnya. Misalnya kadar gula darah tinggi dan adanya keton dalam urin biasanya menunjukkan suatu diabetes yang tak terkendali. Adanya bahan toksik dalam darah menunjukkan bahwa asidosis metabolic yang terjadi di sebabkan oleh keracunan atau overdosis, kadang kadang dilakukan pemeriksaaan air kemih secara mikroskopis dan pengukuran PH air kemih. 4. Komplikasi Pasien dapat asimtomatik,kecuali jika [HCO3-] serum turun di bawah 15 mEq/L. pernapasan kusmaul (napas dalam dan cepat yang menunjukkan adanya hiperventilasi konpensatorik ) mungkin lebih menonjol pada asidosis akibat ketoasidosis diabetic di bandingkan pada asidosis akibat gagal ginjal. Gejala dan tanda utam asidosis metabolic adalah kelainan kardiovaskuler,neorologis dan fungsi tulang. Apabila pH di bawah 7,1 ,maka terjadi penurunan kontraktilitas jantung dan respons inotropik terhadap ketokolamin. Bisa



juga terjadi vasodilatasi verifier. Efek-efek ini dapat menyebabkan terjadinya hipotensi dan disritmia jantung. Gejala neorologis dapat brupa kelelahan hingga koma yang di sebabkan oleh penurunan pH cairan serebrospinal. Dapat juga terjadi mual dan muntah. Gejala-gejala neorologik lebih ringan pada asidosis metabolic di bandingankan pada asidosis respiratorik,karena CO2 yang larut dalam lemak lebih cepat menembus sawar darah otak di bandingkan dengan HCO3yang larut dalam air. Mekanisme buffer H+ oleh bikarbonat tulang dalam asidosis metabolic penderita gagal ginjal kronis, akan menghambat pertumbuhan anak dan dapat menyebabkan terjadinya berbagai kelainan tulang (osteodistropi ginjal ) 5. Penatalaksanaan (Medis dan Keperawatan) Pengobatan



asidosis



metabolic



tergantung pada penyebabnya. Sebagai contoh ,diabetes



dikendalikan dengan insulin atau keracunan dilatasi dengan membuang bahan racun tersebut dari dalam darah. Kadang-kadang perlu dilakukan analisa untuk mengobati overdosis atau keracunan yang berat. Asidosis metabilik juga dapat diobati secara langsung bila terjadi asidosis ringan,yang di perlikan hanya caira intravena dan pengobatan terhadap penyebabnya. Bila terjadi asidosis berat,diberikan bikarbonat mungkin secara intravena ,tetapi bikarbonat hanya memberikan kesembuhan sementara dan dapat membahayakan. Penanganan asidosis metabolic adalah untuk meningkatkan pH sistemik sampai ke batas aman,dan mengobati penyebab asidosis yang mendasari. Untuk dapat kembali ke batas aman pada pH 7,20 atau 7,25 hanya di butuhkan sedikit peningkatan pH. Gangguan proses psikologis yang serius baru timbul jika HCO3-