ASKEP GERONTIK - CA MAMAE - ARINA - New [PDF]

  • Author / Uploaded
  • agung
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

FORMAT PENGKAJIAN LANSIA ADAPTASI TEORI MODEL CAROL A MILLER JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES SURABAYA Nama Wisma Tanggal Pengkajian



: Griya Werdha Jambangan Surabaya : 16-05-2022 pukul 14.30 WIB



1. IDENTITAS KLIEN



2.



3.



:



Nama



: Ny. M



Umur



: 81 Tahun



Agama



: Islam



Alamat asal



: Dharmawangsa Gg.5 No.6,Gubeng Airlangga,Surabaya



Tanggal datang



: 17 Maret 2021



DATA KELUARGA



:



Nama



: Ny. A



Hubungan



: Cucu



Pekerjaan



: Ibu Rumah Tangga



Alamat



: Surabaya



Lama Tinggal di Panti ± 1 tahun



Telp : -



STATUS KESEHATAN SEKARANG : Keluhan utama: Klien mengatakan nyeri pada luka di payudara kiri, terasa seperti terbakar, skala 5, terus menerus. Pengetahuan, usaha yang dilakukan untuk mengatasi keluhan: Klien meminta obat kepada perawat saat nyeri terasa tidak tertahankan



Obat-obatan: Klien mengatakan hanya diberi obat nyeri Paracetamol 4.



AGE RELATED CHANGES (PERUBAHAN TERKAIT PROSES MENUA) : FUNGSI FISIOLOGIS 1.



Kondisi Umum



Ya



Kelelahan Perubahan BB



: :



Perubahan nafsu makan



:



Masalah tidur



:



Kemampuan ADL



:



Tidak V V V



V



V



KETERANGAN : Klien mnegatakan sering terbagun pada malam hari dan terkadang jarang tidur. Klien mampu melakukan aktivitas secara mandiri. 2.



Integumen



Ya



Lesi / luka Pruritus



: :



Perubahan pigmen



:



Memar



:



Pola penyembuhan lesi



:



KETERANGAN



Tidak



V V V V



V : Ditemukan adanya pembengkakan dan lesi pada payudara sebelah kiri klien. Klien mengatakan lukanya sering merembes. Terdapat rembesan darah pada balutan luka lesi payudara sebelah kiri klien.Klien mengalami pruritus pada



daerah ektremitas atas. Perawatan luka pada klien dilakukan satu hari sekali saat pagi. 3.



Hematopoetic



Ya



Perdarahan abnormal Pembengkakan kel. limfe



: :



Anemia



:



KETERANGAN



:



Tidak



V v V Tidak terdapat pembengkakan kelenjar limfe,konjungtiva klien anemis dan terdapat perdarahan pada daerah ca mammae klien (payudara sebelah kiri).



4. Kepala



Ya



Sakit kepala Pusing



: :



Gatal pada kulit kepala



:



KETERANGAN



Tidak V V



V : Klien tidak mengalami pusing dan sakit kepala. Klien mengalami gatal pada kulit.



5. Mata Perubahan



:



Ya



Tidak



V



penglihatan Pakai kacamata Kekeringan mata



: :



V V



Nyeri



:



V



Gatal



:



V



Photobobia



:



V



Diplopia



:



V



Riwayat infeksi



:



V KETERANGAN : Terdapat perubahan penglihatan pada klien,klien mengatakan pandangan tampak berkabut.Klien tidak memakai kacamata.Tidak terdapat nyeri pada mata klien .Mata simetris,pupil mata kanan kiri ishokor 6.



Telinga



Ya



Tidak



Penurunan pendengaran Discharge



: :



V V



Tinitus



:



V



Vertigo



:



V



Alat bantu dengar



:



V



Riwayat infeksi



:



V



Kebiasaan membersihkan telinga



:



V



7.



Dampak pada ADL



:



KETERANGAN



: Personal hygiene mandi mampu secara mandiri, BAK mampu secara mandiri, tidak terdapat gangguan saat berkomunikasi dengan klien. Klien tidak menggunakan alat bantu dengar.Klien membersihkan telinga setiap satu minggu sekali



Hidung sinus



Ya



Rhinorrhea Discharge



: :



V V



Epistaksis



:



V



Obstruksi



:



V



Snoring



:



V



Alergi



:



V



Riwayat infeksi



:



V : Hidung simetris, Kebersihan hidung terjaga.Tidak ditemukan masalah pada hidung klien dan tidak terdapat riwayat infeksi pada hidung klien .



KETERANGAN



8.



Tidak



Mulut, tenggorokan



Ya



Tidak



Nyeri telan Kesulitan menelan



: :



V V



Lesi



:



V



Perdarahan gusi



:



V



Caries



:



V



Perubahan rasa



:



V



Gigi palsu



:



V



Riwayat Infeksi



:



V



Pola sikat gigi



:



2 x sehari setelah mandi



KETERANGAN



:



Tidak terdapat nyeri telan maupun kesulitan menelan, Klien tidak menggunakan gigi palsu. Klien rajin menembersihkan (menyikat) gigi sehari dua kali setiap mandi.



9. Leher



Ya



Kekakuan Nyeri tekan



: :



Massa



:



Tidak V V



V KETERANGAN : Tidak ditemukan nyeri tekan maupun massa pada leher klien.Tidak terdapat masalah pada leher klien 10.



Pernafasan



Ya



Tidak



Batuk Nafas pendek



: :



V V



Hemoptisis



:



V



Wheezing



:



V



Asma KETERANGAN 11.



:



V : Klien tidak ada keluhan batuk.Tidak terdapat masalah pada pernafasan klien



Kardiovaskuler



Ya



Chest pain Palpitasi



: :



V V



Dipsnoe



:



V



Paroximal nocturnal



:



V



Orthopnea



:



V



Murmur



:



V



Edema



:



V : S1S2 tunggal,tidak terjadi takikardi.TD : 110/70 mmHg,frekuensi nadi : 96x/menit,tidak ditemukan suara murmur maupun gallop.



KETERANGAN



12.



13.



Tidak



Gastrointestinal



Ya



Tidak



Disphagia Nausea / vomiting



: :



V V



Hemateemesis



:



V



Perubahan nafsu makan



:



V



Massa



:



V



Jaundice



:



V



Perubahan pola BAB



:



V



Melena



:



V



Hemorrhoid



:



V



Pola BAB



: Klien mengatakan BAB 2 hari sekali



KETERANGAN



: Klien mengalami perubahan nafsu makan, makan habis setengah porsi.Tidak mengalami muntah.Klien mengatakan BAB dalam 2 hari sekali tergantung seberapa banyak makanan yang dikonsumsi klien.



Perkemihan



Ya



Tidak



Dysuria Frekuensi



: :



Hesitancy



:



v



Urgency Hematuria



: :



v v



Poliuria



:



v



Oliguria



:



v



Nocturia



:



v



Inkontinensia



:



v



Nyeri berkemih



:



v



v Tidak terukur,Klien BAK spontan.Klien BAK 5-8x/hari



14.



Pola BAK



:



Klien mengatakan BAK 5-8 kali sehari



KETERANGAN



:



Urine berwarna kuning pekat,klien BAK spontan.Tidak ada masalah pada perkemihan.



Reproduksi (laki-laki) Lesi



:



Disharge



:



Testiculer pain



:



Testiculer massa



:



Perubahan gairah sex



:



Impotensi



:



Ya



Tidak



Reproduksi (perempuan)



15.



16.



Lesi



:



V



Discharge



:



V



Postcoital bleeding



:



V



Nyeri pelvis



:



V



Prolap



:



V



Riwayat menstruasi



: Klien mengalami menopause



Aktifitas seksual



:



V



Pap smear



:



V



KETERANGAN



: Tidak terdapat masalah pada reproduksi klien



Muskuloskeletal



Ya



Tidak



Nyeri Sendi Bengkak



: :



V V



Kaku sendi



:



V



Deformitas



:



V



Spasme



:



V



Kram



:



V



Kelemahan otot



:



V



Masalah gaya berjalan



:



Nyeri punggung



:



Pola latihan



: Klien sering melakukan aktivitas berjalan



Dampak ADL



: Klien melakukan aktivas sehari-hari secara mandiri.



KETERANGAN



: Terdapat masalah pada gaya brerjalan klien,gaya berjalan klien sedikit membungkuk. Klien mengalami perubahan bentuk tulang belakang. Klien juga berhati-hati saat bergerak agar tidak mengenai luka di payudaranya.



Persyarafan



V V



Ya



Tidak



Headache Seizures



: :



V V



Syncope



:



V



5.



Tic/tremor



:



V



Paralysis



:



V



Paresis



:



V



Masalah memori



:



V



KETERANGAN



: Klien tidak ada masalah.



POTENSI PERTUMBUHAN PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL : Psikososial



YA



Tidak



Cemas



:



V



Depresi



:



V



Ketakutan



:



Insomnia



:



V



Kesulitan dalam mengambil keputusan :



V



Kesulitan konsentrasi



:



V



Mekanisme koping



:



Persepsi tentang kematian



:



Dampak pada ADL



V



Klien mengatakan sudah pasrah dengan kematian



:



Spiritual 



Aktivitas ibadah



: Rutin setiap hari klien melakukan ibadah secara berjamaah di



musholah. 



Hambatan



: Klien sholat dengan duduk.



KETERANGAN : Klien mengatakan takut dilakukan tindakan operasi pada ca mammae dikarenakan takut terjadi hal yang tidak diinginkan (meninggal).



6.



LINGKUNGAN : 



Kamar :bersih dan rapi







Kamar mandi :bersih







Dalam rumah.wisma :lantai bersih







Luar rumah :bersih dan banyak pakaian yang dijemur



7.



NEGATIVE FUNCTIONAL CONSEQUENCES 1. Kemampuan ADL Tingkat kemandirian dalam kehidupan sehari-hari (Indeks Barthel) No



Kriteria



Dengan Bantuan



Mandiri



5



10



Skor Yang Didapat 10



5-10



15



15



1



Makan



2



Berpindah dari kursi roda ke tempat tidur, atau sebaliknya



3



Personal toilet (cuci muka, menyisir rambut, gosok gigi)



0



5



5



4



Keluar masuk toilet (mencuci pakaian, menyeka tubuh, menyiram)



5



10



10



5



Mandi



0



5



5



6



Berjalan di permukaan datar (jika tidak bisa, dengan kursi roda )



0



5



5



7



Naik turun tangga



5



10



5



8



Mengenakan pakaian



5



10



10



9



Kontrol bowel (BAB)



5



10



10



10



Kontrol Bladder (BAK)



5



10



10



2. Aspek Kognitif MMSE (Mini Mental Status Exam) No 1



Aspek Kognitif Orientasi



Nilai maksimal 5



Nilai Klien 2



2



Orientasi



5



2



3



Registrasi



3



3



4



Perhatiandankalkulasi



5



3



5



Mengingat



3



3



6



Bahasa



9



7



Kriteria Menyebutkan dengan benar : Tahun : Tidak tahu Hari : Senin Musim : Hujan Bulan : Tidak tahu Tanggal : Tidak tahu Dimana sekarang kita berada ? Negara: Indonesia Panti : Tidak tahu Propinsi: Jawa Timur Wisma : Tidak tahu Kabupaten/kota : Tidak Tahu Sebutkan 3 nama obyek (misal : kursi, meja, kertas), kemudian ditanyakan kepada klien, menjawab : 1)Kasur 2).Tissue 3). Lemari Meminta klien berhitung mulai dari 100 kemudia kurangi 7 sampai 5 tingkat. Jawaban : 1). 7 2).25 3). 99 4).5). Minta klien untuk mengulangi ketiga obyek pada poin ke- 2 (tiap poin nilai 1) Menanyakan pada klien tentang benda (sambil menunjukan benda tersebut). 1). Mukenah 2). Tissue 3). Minta klien untuk mengulangi kata berikut : “ tidak ada, dan, jika, atau tetapi ) Klien menjawab : Tidak ada,dan,jika,tetapi



Minta klien untuk mengikuti perintah berikut yang terdiri 3 langkah. 4). Ambil kertas ditangan anda 5). Lipat dua 6). Taruh dilantai. Perintahkan pada klien untuk hal berikut (bila aktifitas sesuai perintah nilai satu poin. 7). “Tutup mata anda” 8). Perintahkan kepada klien untuk menulis kalimat dan Menyalin gambar 2 segi lima yang salingbertumpuk



Total nilai 30 Interpretasi hasil : 24 – 30 : tidak ada gangguan kognitif 18 – 23 : gangguan kognitif sedang 0 - 17 : gangguan kognitif berat Kesimpulan :gangguan kognitif sedang



20



3. Tes Keseimbangan Time Up Go Test No Tanggal Pemeriksaan 1



Hasil TUG (detik)



2 3 Rata-rata Waktu TUG Interpretasi hasil Interpretasi hasil: Apabila hasil pemeriksaan TUG menunjukan hasil berikut: >13,5 detik >24 detik



Resiko tinggi jatuh Diperkirakan jatuh dalam kurun waktu 6 bulan >30 detik Diperkirakan membutuhkan bantuan dalam mobilisasi dan melakukan ADL (Bohannon: 2006; Shumway-Cook,Brauer & Woolacott: 2000; Kristensen, Foss & Kehlet: 2007: Podsiadlo & Richardson:1991) 4. Kecemasan, GDS Pengkajian Depresi No



Pertanyaan



Jawaban Ya



Tdk



Hasil



1.



Anda puas dengan kehidupan anda saat ini



0



1



0



2.



Anda merasa bosan dengan berbagai aktifitas dan kesenangan



1



0



0



3.



Anda merasa bahwa hidup anda hampa / kosong



1



0



0



4.



Anda sering merasa bosan



1



0



1



5.



Anda memiliki motivasi yang baik sepanjang waktu



0



1



0



8.



Anda takut ada sesuatu yang buruk terjadi pada anda



1



0



0



7.



Anda lebih merasa bahagia di sepanjang waktu



0



1



0



8.



Anda sering merasakan butuh bantuan



1



0



1



9.



Anda lebih senang tinggal dirumah daripada keluar melakukan



1



0



0



sesuatu hal 10.



Anda merasa memiliki banyak masalah dengan ingatan anda



1



0



1



11.



Anda menemukan bahwa hidup ini sangat luar biasa



0



1



0



12.



Anda tidak tertarik dengan jalan hidup anda



1



0



0



13.



Anda merasa diri anda sangat energik / bersemangat



0



1



0



14.



Anda merasa tidak punya harapan



1



0



1



15.



Anda berfikir bahwa orang lain lebih baik dari diri anda



1



0



0



Jumlah



4



(Geriatric Depressoion Scale (Short Form) dari Yesafage (1983) dalam Gerontological Nursing, 2006) Interpretasi : Jika Diperoleh skore 5 atau lebih, maka diindikasikan depresi 5. Status Nutrisi Pengkajian determinan nutrisi pada lansia: No



Indikators



score



Pemeriksaan



1.



Menderita sakit atau kondisi yang mengakibatkan perubahan jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi



2



0



2.



Makan kurang dari 2 kali dalam sehari



3



0



3.



Makan sedikit buah, sayur atau olahan susu



2



0



4.



Mempunyai tiga atau lebih kebiasaan minum minuman beralkohol setiap harinya



2



0



5.



Mempunyai masalah dengan mulut atau giginya sehingga tidak dapat makan makanan yang keras



2



0



6.



Tidak selalu mempunyai cukup uang untuk membeli makanan



4



0



7.



Lebih sering makan sendirian



1



1



8.



Mempunyai keharusan menjalankan terapi minum obat 3 kali atau lebih setiap harinya



1



0



9.



Mengalami penurunan berat badan 5 Kg dalam enam bulan terakhir



2



0



10.



Tidak selalu mempunyai kemampuan fisik yang cukup untuk belanja, memasak atau makan sendiri



2



0



Total score (American Dietetic Association and National Council on the Aging, dalam Introductory Gerontological Nursing, 2001) Interpretasi: 0 – 2 : Good 3 – 5 : Moderate nutritional risk 6≥



: High nutritional risk



1 (Good)



6. Hasil pemeriksaan Diagnostik No Jenis pemeriksaan Diagnostik 1. Cek Darah Lengkap



2.



Tensi



Tanggal Pemeriksaan 15 Maret 2022



16 Mei 2022



Hasil 1. WBC : 5,5X103 2. RBC : 4,43x105 3. HGB : 12,1g/dL 4. HCT : 36,6% 5. PLT : 214x103 110/70 mmHg



7. Fungsi sosial lansia APGAR KELUARGA DENGAN LANSIA Alat Skrining yang dapat digunakan untuk mengkaji fungsi sosial lansia NO



URAIAN



1.



Saya puas bahwa saya dapat kembali pada keluarga (teman-teman) saya untuk membantu pada waktu sesuatu menyusahkan saya



ADAPTATION



0



2.



Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman)saya membicarakan sesuatu dengan saya dan mengungkapkan masalah dengan saya



PARTNERSHIP



1



3.



Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman) saya menerima dan mendukung keinginan saya untuk melakukan aktivitas / arah baru



GROWTH



2



4.



Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman) saya mengekspresikan afek dan berespon terhadap emosi-emosi saya seperti marah, sedih/mencintai



AFFECTION



1



5.



Saya puas dengan cara teman-teman saya dan saya meneyediakan waktu bersama-sama



RESOLVE



2



TOTAL



6



Kategori Skor: Pertanyaan-pertanyaan yang dijawab: 1). Selalu : skore 2 2). Kadang-kadang : 1 3). Hampir tidak pernah : skore 0 Intepretasi: < 3 = Disfungsi berat 4 - 6 = Disfungsi sedang > 6 = Fungsi baik Smilkstein, 1978 dalam Gerontologic Nursing and health aging 2005



FUNGSI



SKORE



1. ANALISA DATA No 1.



Data DS



Etiologi Pertumbuhkan sel



Klien mengatakan nyeri pada luka di



abnormal



payudara kiri, terasa seperti terbakar,







skala 5, terus menerus.



DO -



Terdapat pembengkakan sebelah kiri klien. Luka timbul sejak sebih dari 1 tahun yang lalu



-



Nyeri Kronis



Hiperplasia sel mammae



dan lesi pada payudara -



Masalah



Klien berhati-hati saat



 Mendesak jaringan sekitarnya  Timbul luka  Nyeri



bergerak agar tidak mengenai luka di payudaranya. 2.



DS Klien mengatakan lukanya sering merembes



DO -



Ditemukan adanya payudarasebelah kiri klien. Terdapat rembesan darah pada balutan luka lesi payudara sebelah kiri klien.



3.



DS : klien mengeluh penglihatannya agak buram



-



integritas kulit dan







jaringan



kulit pada mammae  Kerusakan jaringan  Gangguan intergritas kulit dan jaringan Proses degeneratif 



Klien mengalami perubahan







gaya berjalan (membungkuk)



Perubahan gaya



Lingkungan sekitar klien tidak



bejalan



rata -



mammae



Pengaruh pada fisik



DO : -



Gangguan



Perobekan jaringan pembengkakan dan lesi pada



-



Hiperplasia sel



Klien masih aktif melakukan asktivitas secara mandiri



 Ketidakseimbangan proses gerak  Risiko Cidera



Risiko Cidera



2. DIAGNOSA KEPERAWATAN No. 1.



Diagnosis Keperawatan/ Masalah Kolaboratif Nyeri



kronis



dengan



Ditemukan Masalah Tanggal



berhubungan



adanya



penekanan



16 Mei 2022



massa tumor ditandai dengan klien mengeluh nyeri pada luka payudara



kirinya



skala



5,



terdapat luka 2.



Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan faktor



16 Mei 2022



mekanik ditandai dengan adanya lesi di payudara kiri, terdapat rembesan. 3.



Risiko Cidera ditandai dengan perubahan gaya berjalan



16 Mei 2022



Paraf



Masalah Teratasi Tanggal



Paraf



INTERVENSI KEPERAWATAN NO. 1.



Diagnosa Keperwatan



Tujuan Keperawatan



(SDKI)



(SLKI)



Nyeri



kronis



berhubungan adanya



dengan



penekanan



Tujuan : nyeri hilang atau nyeri berkurang



Intervensi Keperawatan (SIKI) Manajemen Nyeri (I. 08238) 1. Observasi



Kriteria hasil :







lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri



- Skala







Identifikasi skala nyeri



(skala nyeri 2-3)







Identifikasi respon nyeri non verbal



Klien mampu mengontrol







Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri



payudara kirinya skala



nyeri dengan manajemen







Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri



5, terdapat luka



nyeri non farmakologi







Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri



Klien mampu menyatakan







Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup



nyaman setelah nyeri







Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan



berkurang







Monitor efek samping penggunaan analgetik



massa tumor ditandai dengan klien mengeluh nyeri



pada



luka



-



-



nyeri berkurang



2. Terapeutik 



Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis. TENS, hypnosis, akupresur, terapi musik, biofeedback, terapi pijat, aroma terapi, teknik imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi bermain)







Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. Suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan)







Fasilitasi istirahat dan tidur







Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri



3. Edukasi 



Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri







Jelaskan strategi meredakan nyeri







Anjurkan memonitor nyri secara mandiri







Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat



Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri







4. Kolaborasi Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu







Kerusakan integritas



Tujuan: Integritas kulit



jaringan berhubungan



membaik



dengan faktor mekanik



Kriteria hasil:



ditandai dengan adanya lesi di payudara kiri, terdapat rembesan.



- Menunjukan



proses



penyembuhan luka - Kebersihan



dan kelembapan



kulit terjaga Kehangatan kulit merata



Perawatan Luka( I.14564 ) 1. Observasi 



Monitor karakteristik luka (mis: drainase,warna,ukuran,bau







Monitor tanda –tanda inveksi



2. Terapiutik 



lepaskan balutan dan plester secara perlahan







Cukur rambut di sekitar daerah luka, jika perlu







Bersihkan dengan cairan NACL atau pembersih non toksik,sesuai kebutuhan







Bersihkan jaringan nekrotik







Berika salep yang sesuai di kulit /lesi, jika perlu







Pasang balutan sesuai jenis luka







Pertahan kan teknik seteril saaat perawatan luka







Ganti balutan sesuai jumlah eksudat dan drainase







Jadwalkan perubahan posisi setiap dua jam atau sesuai kondisi pasien







Berikan diet dengan kalori 30-35 kkal/kgBB/hari dan protein1,25-1,5 g/kgBB/hari







Berikan suplemen vitamin dan mineral (mis vitamin A,vitamin C,Zinc,Asam amino),sesuai indikasi







Berikan terapi TENS(Stimulasi syaraf transkutaneous), jika perlu



3. Edukasi 



Jelaskan tandan dan gejala infeksi







Anjurkan mengonsumsi makan tinggi kalium dan protein







Ajarkan prosedur perawatan luka secara mandiri



4. Kolaborasi



Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jamkeparahan dan cedera







Kolaborasi prosedur debridement(mis: enzimatik biologis mekanis,autolotik), jika perlu







Kolaborasi pemberian antibiotik, jika perlu



Pencegahan Cidera Observasi:



yang diamati atau dilaporkan







Identifikasi obat yang berpotensi menyebabkan cidera



menurun.







Identifikasi kesesuaian alas kaki atau stoking elastis pada ekstremitas bawah



Kriteria hasil : --



Tidak ada kejadian jatuh



--



tidak aada fraktur



Terapeutik: 



Sediakan pencahayaan yang memadai







Sosialisasikan pasien dan keluarga dengan lingkungan rawat inap







Sediakan alas kaki antislip







Sediakan urinal atau urinal untk eliminasi di dekat tempat tidur, Jika perlu







Pastikan barang-barang pribadi mudah dijangkau







Tingkatkan frekuensi observasi dan pengawasan pasien, sesuai kebutuhan



Edukasi 



Jelaskan alasan intervensi pencegahan jatuh ke pasien dan keluarga







Anjurkan berganti posisi secara perlahan dan duduk beberapa menit sebelum berdiri



G. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN Tanggal 17-05-2022 09.30



No.Dx 1,2,3



Implementasi 1. Mengidentifikasi nyeri pasien R: Klien mengatakan nyeri pada luka di payudara kiri, terasa seperti terbakar, skala 5, terus menerus. 2. Melakukan pemeriksaan luka R: tampak balutan luka basah, terdapat rembesan darah dan pus. 3.



Melakukan rawat luka



R : jaringan nekrosis dibersihkan, pus berkurang, darah diberihkan 4. Menganjurkan pasien tidak menyentuh dan menjaga kebersihan luka R : Klien kooperatif dan mau mengikuti apa yang dianjurkan 5. Memberikan obat nyeri hasil kolaborasi R : klien diberi paracetamol 500mg 6. Menjelaskan efek samping dan manfaat pengobatan R : klien kooperatif 7. Menganjurkan mengonsumsi obat sesuai indikasi R : Klien kooperatif dan mau mengikuti apa yang dianjurkan 8. Menganjurkan pasien sering beristirahat agar nyeri berkurang R : klien kooperatif 9. Memonitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik pada daerah luka R : rubor (+), kalor (-), dolor (+), tumor (+), kelainan fungsi (+) 10.



Mengajarkan cara memeriksa kondisi luka



R : klien memahami dan mampu mengikuti arahan perawat 11.



Menganjurkan meningkatkan asupan cairan dan nutrisi



R: Klien kooperatif dan mau mengikuti apa yang dianjurkan 12.



Mengidentifikasi kondisi keamanan lingkungan klien R/ lingkungan bersih, tidak licinc namun permukaan



Paraf



tidakrata 13.



Menganjurkan klien menggunakan alas kaki yang anti slip dan lembut R/ klien mengikuti anjuran perawat



18-05-2022 07.30



1,2,3



1. Mengidentifikasi nyeri pasien R: Klien mengatakan nyeri pada luka di payudara kiri, terasa seperti terbakar, skala 5, terus menerus. 2. Melakukan pemeriksaan luka R: tampak balutan luka basah, terdapat rembesan darah dan pus. 3. Melakukan rawat luka R : jaringan nekrosis dibersihkan, pus berkurang, darah diberihkan 4. Menganjurkan pasien tidak menyentuh dan menjaga kebersihan luka R : Klien kooperatif dan mau mengikuti apa yang dianjurkan 5. Memberikan obat nyeri hasil kolaborasi R : klien diberi paracetamol 500mg 6. Menjelaskan efek samping dan manfaat pengobatan R : klien kooperatif 7. Menganjurkan mengonsumsi obat sesuai indikasi R : Klien kooperatif dan mau mengikuti apa yang dianjurkan 8. Menganjurkan pasien sering beristirahat agar nyeri berkurang R : klien kooperatif 9. Memonitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik pada daerah luka R : rubor (+), kolor (-), dolor (-), tumor (-), kelainan fungsi (+) 10. Menganjurkan meningkatkan asupan cairan dan nutrisi sesuai diet diabetes yang telah ditetapkan R: Klien kooperatif dan mau mengikuti apa yang dianjurkan 11. Menganjurkan klien menggunakan alas kaki yang anti slip dan lembut R/ klien mengikuti anjuran perawat



19-05-2022



1,2,3



1. Mengidentifikasi nyeri pasien



08.00



R: Klien mengatakan nyeri pada luka di payudara kiri, terasa seperti terbakar, skala 3, terus menerus. 2. Melakukan pemeriksaan luka R: tampak balutan luka basah, terdapat rembesan darah dan pus. 3. Melakukan rawat luka R : jaringan nekrosis dibersihkan, pus berkurang, darah diberihkan 4. Menganjurkan pasien tidak menyentuh dan menjaga kebersihan luka R : Klien kooperatif dan mau mengikuti apa yang dianjurkan 5. Memberikan obat nyeri hasil kolaborasi R : klien diberi paracetamol 500mg 6. Menjelaskan efek samping dan manfaat pengobatan R : klien kooperatif 7. Menganjurkan mengonsumsi obat sesuai indikasi R : Klien kooperatif dan mau mengikuti apa yang dianjurkan 8. Menganjurkan pasien sering beristirahat agar nyeri berkurang R : klien kooperatif 9. Memonitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik pada daerah luka R : rubor (+), kolor (-), dolor (-), tumor (+), kelainan fungsi (+) 10. Menganjurkan meningkatkan asupan cairan dan nutrisi sesuai diet diabetes yang telah ditetapkan R: Klien kooperatif dan mau mengikuti apa yang dianjurkan 11. Memberikan dukungan untuk menjalani pengobatan dengan baik dan benar R : klien kooperatif 12. Menganjurkan klien menggunakan alas kaki yang anti slip dan lembut R/ klien mengikuti anjuran perawat



H. EVALUASI KEPERAWATAN Tgl 16-05-2022



Tanda No. 1.



20.00



Diagnosa Nyeri



kronis



berhubungan dengan adanya penekanan massa



tumor



ditandai dengan



klien



mengeluh nyeri



Catatan Perkembangan S: Klien mengatakan nyeri masih ada di luka di payudara kiri, skala 5, terus menerus, steleah minum obat, nyeri luka sedikit menurun namun timbul lagi O - Wajah klien rileks, namun masih



pada



berjengit saat berpindah tempat



luka payudara kirinya 5,



- Masih terdapat luka di payudara



skala



kiri



terdapat



A : Masalah nyeri belum teratasi



luka



P : Intervensi dilanjutkan 16-05-2022



2.



20.00



Kerusakan



S : Klien mengatakan rembesan berhenti



integritas



sepanjang pagi, namun kembali ada saat



jaringan



sore hingga malam hari



berhubungan



O:



dengan faktor



-



Luka telah dibersihkan, pus (-),



mekanik ditandai



darah (+)



dengan adanya



-



lesi di payudara



A : masalah keperawatan belum teratasi



kiri, terdapat



P : lanjutkan intervensi



Balutan bersih



rembesan. 16-05-2022



3.



20.00



Risiko Cidera



S : klien mengatakan penglihatannya



ditandai dengan



agak buram



perubahan gaya



O:



berjalan



-



Klien mengalami perubahan gaya berjalan (membungkuk)



-



Lingkungan sekitar klien tidak rata



-



Klien masih aktif melakukan asktivitas secara mandiri



A : masalah keperawatan belum teratasi P : intervensi dilanjutkan 17-05-2022



1.



Nyeri



kronis



S:



Tangan/ Paraf



20.00



berhubungan dengan adanya penekanan massa



tumor



ditandai dengan



klien



mengeluh nyeri



Klien mengatakan nyeri masih ada di luka di payudara kiri, skala 4, terus menerus, dan berehenti sesaat setelah minum obat O - Masih terdapat luka di payudara



pada



kiri



luka payudara kirinya 5,



skala terdapat



A : Masalah nyeri belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan



luka 17-05-2022



2.



20.00



Kerusakan



S : Klien mengatakan rembesan berhenti



integritas



sepanjang pagi, namun kembali ada saat



jaringan



sore hingga malam hari



berhubungan



O:



dengan faktor



-



Luka telah dibersihkan, pus (-),



mekanik ditandai



darah (+)



dengan adanya



-



lesi di payudara



A : masalah keperawatan belum teratasi



kiri, terdapat



P : lanjutkan intervensi



Balutan bersih



rembesan. 17-05-2022



3.



20.00



Risiko Cidera



S : klien mengatakan penglihatannya



ditandai dengan



agak buram



perubahan gaya



O:



berjalan



-



Klien mengalami perubahan gaya berjalan (membungkuk)



-



Lingkungan sekitar klien tidak rata



-



Klien masih aktif melakukan asktivitas secara mandiri



A : masalah keperawatan belum teratasi P : intervensi dilanjutkan 18-05-2022 12.00



1.



Nyeri



kronis



berhubungan dengan adanya penekanan massa



tumor



ditandai dengan



klien



S: Klien mengatakan nyeri masih ada di luka di payudara kiri, skala 4, terus menerus O - Masih terdapat luka di payudara



mengeluh nyeri



kiri pada



luka payudara kirinya 5,



A : Masalah nyeri belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan



skala terdapat



luka 18-05-2022



2.



12.00



Kerusakan



S : Klien mengatakan rembesan berhenti



integritas



O:



jaringan



-



Luka telah dibersihkan, pus (-),



berhubungan



darah (-)



dengan faktor



-



mekanik ditandai



A : masalah keperawatan belum teratasi



dengan adanya



P : lanjutkan intervensi



Balutan bersih



lesi di payudara kiri, terdapat rembesan. 18-05-2022 20.00



3.



Risiko Cidera



S : klien mengatakan penglihatannya



ditandai dengan



agak buram



perubahan gaya



O:



berjalan



-



Klien mengalami perubahan gaya berjalan (membungkuk)



-



Lingkungan sekitar klien tidak rata



-



Klien masih aktif melakukan asktivitas secara mandiri



A : resiko cidera teratasi sebagian P : intervensi dilanjutkan



PEMBAHASAN Klien atas nama Ibu M dengan diagnosa medis Ca. Mammae didapatkan keluhan nyeri pada daerah luka di payudara kiri, terasa seperti terbakar, skala 5, terus menerus. terdapat Terdapat pembengkakan dan lesi pada payudara sebelah kiri klien, Terdapat rembesan darah pada balutan luka. Ibu M mendapatkan terapi obat oral berupa Paracetamo1 tablet/jika nyeri



timbul. Dari data tersebut diprioritaskan masalah dengan urutan diagnosa Nyeri kronis berhubungan dengan adanya penekanan massa tumor ditandai dengan klien mengeluh nyeri pada luka payudara kirinya skala 5, terdapat luka; Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan faktor mekanik ditandai dengan adanya lesi di payudara kiri, terdapat rembesan; Risiko Cidera ditandai dengan perubahan gaya berjalan. Pada diagnosa nyeri kronis berhubungan dengan adanya penekanan massa tumor ditandai dengan klien mengeluh nyeri pada luka payudara kirinya skala 5, terdapat luka telah dilakukan tindakan Manajemen nyeri yang berfokus pada memberikan edukasi tentang pengobatan dan meningkatkan istirahat dan menghindari memanipulasi luka. Penelitian oleh Thalib (2020), mengemukakan bahwa penggunaan terapi perilaku juga berpengaruh ke dalam kemampukan apsien payudara dalam mengontrol nyerinya. Pada diagnosa Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan faktor mekanik ditandai dengan adanya lesi di payudara kiri, terdapat rembesan telah dilakukan tindakan Perawatan luka yang berfokus pada perawatan lesi dan rawat luka, menjaga kebersihan luka. Pada luka kanker payudara, penyembuhan secara total merupakan sesuatu yang hampir mustahil, yang dapat dilakukan perawatan dalam meberikan perawatan luka adalah Perawatan luka yang dilakukan dengan optimal, sehingga dapat dapat memberikan efek meningkatkan rasa nyaman dan menurunkan nyeri yang dialami pasien. (Beers, 2019) Pada diagnosa Risiko Cidera ditandai dengan perubahan gaya berjalan telah dilakukan tindakan Pencegahan cidera yang berfokus pada identifikasi hazard lingkungan dan menganjurkan menggunakan sandal berbahan lembut. Gangguan penglihatan merupakan penyebab intrinsik cedera yang paling sering pada lansia. Sehingga perlu diwaspadai dan diantisipasi salah satunya dnegan penggunaan alat bantu dan anjuran dan edukasi tentang keselamatan pada lansia. (Sitorus, 2020) Evaluasi menunjukkan bahwa intervensi pada masalah keperawatan ini perlu dilanjutkan dengan adanya luka di kaki kiri klien, tidak ada tanda-tanda infeksi, tidak ada demam. Nyeri berkurang hingga skala 4, klien menyadari penggunaan alas kaki yang benar, dan menggunakan alas kaki yang sesuai, tidak terjadi cedera selama perawatan, dan kondisi luka masih merembes dan balutan rutin diganti tiap hari.



DAFTAR PUSTAKA Anderson & Masur, (2010). Penyebaran Penyakit Kanker Payudara. FKUI. Jakarta. Beers, E.H., 2019. Palliative wound care: less is more. Surgical Clinics, 99(5), pp.899-919. Corwin, J. E. (2009). Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: Aditya Media. Dewi, L (2009). Kanker Payudara, Mendeteksi gejala dini, Pencegahan dan Pengobatan. Yogyakarta: Tugu Publisher. Indriyani. (2014). Buku Ajar Keperawatan Maternitas: Upaya Promotif dan Prefentif dalam Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Lemone, P., Burke, K., & Bauldoff, G. (2015). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC. Olfah, Y., Mendri, N. K., & Badi'ah, A. (2013). Kanker Payudara Dan Sadari. Yogyakarta: Nuha Medika. Paramita. (2011). Nursing: Memahami Berbagai Macam Penyakit. Jakarta: Permata Puri Medias. Permanawati & Wisnu. (2015). Kesejahteraan Subjektif pada Penyandang Kanker Payudara. JurnaL Psikologi. 2(2). Potter & Perry. (2009). Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC. Prasetio, A. & Nurwinda, N. (2014). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Pasien Kanker Payudara Untuk Mengikuti Kemoterapi Di Rumah Sakit RK Charitas Palembang. Jurnal Kesehatan Mitra Lampung. 1(1). Smeltser & Bare. (2010). Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8 vol. 1. Jakarta: EGC. Tanto, C (2014). Kapita Selekta Kedokteran. Ed. 4. Jakarta: Media Aesculapius. Utami, S. (2012). Aku Sembuh Dari Kanker Payudara: Mendeteksi Gejala Dini, Pencegahan dan Pengobatan. Jakarta: Oryza. Sitorus, R.S., 2020. Hubungan Faktor Intrinsik dan Ekstrinsik Dengan Risiko Jatuh Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Sunggal. Jurnal Maternitas Kebidanan, 5(1), pp.48-55. Thalib, M.T., 2020. Efektifitas Therapi Perilaku Kognitif Relaksasi Pada Pasien Kanker Payudara Terhadap



Intensitas



Nyeri



Di



Ruang



Bedah



Tumor



Rsup.



Sudirohusodo. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis, 15(1), pp.24-28.



Dr.



Wahidin