8 0 149 KB
ASUHAN KEPERAWATAN RUANGAN MAWAR An. A “HIPERPIREKSIA”
FELA INTAN FRILYA N202101051
PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MANDALA WALUYA 2021
LEMBAR PENGESAHAN ASUHAN KEPERAWATAN An. A DENGAN HIPERPIREKSIA DI RUANG MAWAR RS.DR.ISMOYO
Laporan ini telah disahkan pada Hari
:
Tanggal :
Mengetahui, Pembimbing Ruangan
Pembimbing Akademik
………………………
………………………. NIP
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN HIPERPIREKSIA
Nama Mahasiswa : Fela Intan Frilya NIM
: N202101051
Tanggal Pengkajian : Selasa, 9 September 2021 : Mawar
Ruang/RS
/RS.DR.Ismoyo
A. Identitas Klien Inisial Klien Usia Tanggal Lahir Agama
: An. A : 6 tahun : 7 Januari 2015 : Islam
No.CM : 108-31-00 Alamat : Rusunawa, Punggaluku Diagnosa Medis : Hiperpireksia
Penanggung Jawab Ibu
: Ny.E
Nama Suami : Tn.A
Umur
: 35 tahun
Umur
Agama
: Islam
Agama
: 40 tahun : Islam
Suku Bangsa :Tolaki, Indonesia
Suku Bangsa :Bugis, Indonesia
Bahasa
: Indonesia
Bahasa
: Indonesia
Pendidikan
: S1
Pendidikan
: D3
Alamat
: Rusunawa,
Alamat
: Rusunawa, Punggaluku
Punggaluku
B. Riwayat Kesehatan 1. Keluhan Utama Orang tua klien mengatakan sudah 4 hari demam tinggi, mual, muntah, batuk, sesak, dan sudah 3 hari BAB encer. 2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu klien mengatakan klien masih mual, demam masih tinggi, dan belum BAB selama satu hari. 3. Riwayat Kesehatan Dahulu Ibu klien mengatakan klien belum pernah dirawat di rumah sakit 4. Riwayat Kesehatan Keluarga Keluarga tidak ada yang pernah menderita penyakit yang dialami klien serumah. 5. Riwayat Sosial/ Pola Asuh An. A adalah anak kedua saat ini, ia diasuh oleh kedua orang tuanya, kedua orang tuanya sangat menyayanginya. Terbukti ketika di rumah sakit orang tunya selalu menemani An. A. Hubungan sosial dengan orang lain baik, anak sering diajak bermain ke tetangganya. C. Data Umum Kesehatan Saat Ini 1. Keadaan Umum lemah, Kesadaran Composmentis 2. Tanda Vital Nadi
: 110 kali/ menit
Suhu
: 39, 1℃
Pernafasan : 22 kali/ menit 3. Kepala 1. Kepala -
Kepala : Mesochepal, tidak ada lesi dan benjolan, rambut rapi, bersih.
-
Mata : Simetris, konjungtiva tak anemis, sklera tidak ikterik, tidak ada kotoran mata, tidak ada edema
-
Hidung : Simetris, tak ada kotoran di dalam lubang hidung, tidak ada polip
-
Mulut : Mukosa bibir kering, lidah putih keruh, gigi utuh, tidak ada pembengkakan gusi, tidak ada stomatitis
-
Telinga : Simetris, tidak ada serumen, tidak ada benjolan
-
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada peningkatan vena jugularis
2. Dada -
Inspeksi : Simetris, pergerakan dinding dada simetris
-
Palpasi
-
Perkusi : Suara Sonor
-
auskultasi : tidak ada suara tambahan
: Tidak ada nyeri tekan
3. Ekstremitas a.
Ekstremitas atas : -
Edema : tidak ada edema, terpasang infus RL ditangan kanan
b. Ekstremitas bawah: -
Edema
: tidak ada
-
Varises
: tidak ada
D. Pola Fungsional Gordon 1. Pola Manajemen Kesehatan a. Keluarga klien mengatakan jika ada anggota keluarga yang saki terlebih dahulu membeli obat di warung, jika tidak kunjung sembuh baru di bawa ke pelayanan kesehatan misal dokter, puskesmas, rumah sakit. 2. Pola Kebutuhan Nutrisi dan Cairan a. Sebelum sakit pola makan klien teratur 3x sehari. Klien biasa makan nasi dengan sayur dan lauk pauk, klien selalau menghabiskan makan satu piring penuh. Klien minum air putih kira-kira 800 cc sehari (4 gelas). b. Saat sakit klien nafsu makan menurun, makanan yang diberikan rumah sakit dimakan hanya sedikit (3-4 sendok makan). Klien minum air putih kira-kira 3 gelas (600cc) sehari. Klien tidak alergi terhadap jenis makanan atau minuman apapun.
3. Pola Eliminasi Sebelum sakit An. A kebiasaan BAB 1x sehari. Kebiasaan BAK sekitar 56 kali sehari. Selama sakit An. A belum BAB. BAK 3 kali hari ini 4. Pola Kebutuhan Aman Nyaman a. Sebelum sakit An. A, kondisi lingkungan nyaman dan aman ditunjukkan oleh ibu klien mengatakan klien sering bermain disekitar rumah tanpa gangguan apapun. b. Selama sakit An. A tidak nyaman dengaan kondisi yang ada di rumah sakit, karena bosan, dan tidak dapat bermain dengan bebas. 5. Pola Aktifitas dan Latihan a. Sebelum sakit An. A suka bermain bola, b. Selama sakit An. A terbatas aktivitasnya, selain karena merasa lemas dan pusing di tangan sebelah kanan juga terpasang infus. Klien hanya di atas tempat tidur saja mengobrol dengan keluarganya. 6. Pola Istirahat dan Tidur a. Sebelum sakit An. A biasa tidur selama ±8 jam dalam sehari. b. Selama sakit An. A pola tidur tidak teratur. Sering terbangun karena panas badannya. 7. Pola Persepsi Sensori dan Kognitif a. Kognitif: Klien sudah bisa berbicara dengan jelas, dapat melakukan yang diinstruksikan b. Persepsi: Klien sudah memiliki pemahaman tersendiri ketika diukur suhu klien mengerti ketika dilakukan tindakan keperawatan c. Sensori: Penglihatan baik, pendengaran baik, pengecap baik, penciuman baik dapat membedakan bau wangi dan bau busuk, peraba baik dapat langsung merespon ketika disentuh tangannya. 8. Pola Hubungan Sosial Pola hubungan sosial klien baik, mampu beradaptasi di lingkungan sekitar
9. Pola Seksual dan Reproduksi An. A mendapatkan kasih sayang yang cukup dari kedua orang tua dan keluarganya, terbukti ketika sakit klien ditemani orang tua 10. Pola Mekanisme Koping dan stress An. A dan keluarga berharap supaya cepat sembuh dan dapat sekolah kembali. 11. Pola Kepercayaan dan Nilai An. A beragama Islam dan keluarga juga sering mendo’akannya agar cepat sembuh. E. Obat-Obatan Tanggal : 9 September 2021 -
Infus RL 20 tpm
-
Injeksi Ceftriaxone 850 mg/iv/12 jam.
-
Injeksi Paracetamol 170 mg/iv/6 jam.
Tanggal : 10 September 2021 -
Infus RL 20 tpm
-
Injeksi Ceftriaxone 850 mg/iv/12 jam.
-
Injeksi Paracetamol 170 mg/iv/6 jam.
F. Daftar Masalah DX 1
TGL/JAM 9 September 2021 19.00 WITA
DATA FOKUS DS : Ibu klien mengatakan klien panas
MASALAH Hipertemia berhubungan dengan
DO : suhu tubuh : 39,1oC, kulit memerah pada bagian leher
proses penyakit (proses infeksi)
dan perut Suhu
: 39, 1℃
Pernafasan
: 22 kali/ menit
Nadi
: 110x/menit
Tekanan Darah : 100/70 mmHg 2
9 September 2021 19.10 WITA
3.
9 September
DS: Ibu klien mengatakan klien merasa lemas, panas.
Resiko Ketidakseimbangan
DO: mukosa bibir kering
Elektrolit berhubungan dengan
Suhu
: 39,1oC
ketidakseimbangan cairan
Nadi
: 110 kali/ menit
(dehidrasi).
Suhu
: 39, 1℃
Pernafasan
: 22 kali/ menit
DS : Ibu klien mengatakan lemas, suhu badan panas
Intoleransi aktifitas berhubungan
TTD
2021
DO : Klien tampak lemas, tampak terpasang infus di tangan
19.20 WITA
dengan kelemahan.
kanan klien. Suhu
: 39,1oC
Nadi
: 110 kali/ menit
Suhu
: 39, 1℃
Pernafasan
: 22 kali/ menit
G. Diagnosa Keperawatan -
Hipertemia berhubungan dengan proses penyakit (proses infeksi)
-
Resiko Ketidakseimbangan Elektrolit berhubungan dengan ketidakseimbangan cairan (dehidrasi).
-
Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan.
H. Intervensi 1
9
Hipertemia
Setelah dilakukan tindakan
September
berhubungan
keperawatan selama 3 x 24
1. Monitor suhu tubuh
2021
dengan proses
jam, pasien diharapkan
2. Lakukan kompres
19.00
penyakit (proses
tidak terjadi peningkatan
dingin pada dahi, leher,
WITA
infeksi)
suhu tubuh dengan kriteria
dada, abdomen, aksila.
hasil :
3. Anjurkan keluarga
- Suhu tubuh dalam
untuk memberi minum
rentang normal
banyak pada kien, 1,5-
- Nadi dalam rentang normal - Tidak ada perubahan
2 lt/hr 4. Sediakan lingkungan yang dingin
warna mukosa dan tidak 5. Longgarkan atau ada pusing
lepaskan pakaian 6. Gantian linean setiap hari atau lebih sering jika mengalami keringat berlebih
7. Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena 2
9
Resiko
Setelah dilakukan tindakan
1. Monitor mual,
September
Ketidakseimbang
keperawatan selama 3 x 24
muntah, diare.
2021
an Elektrolit
jam, pasien diharapkan
19.10
berhubungan
keseimbangan cairan
gejala hipokalema
WITA
dengan
elektrolit dipertahankan
(pusing)
ketidakseimbang
secara maksimal dengan
an cairan
kriteria hasil :
kekurangan cairan dan
(dehidrasi).
elektrolit
Tanda vital dalam batas normal (N:
2. Monitor tanda dan
3. Pantau tanda dan gejala
4. Anjurkan keluarga
80-90x/mnt, S; 36-37,50
untuk memberi minum
c, RR : < 40 x/mnt )
banyak pada kien, 1,5-
Membran mukosa bibir basah
2 lt/hr 8. Kolaborasi Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena
5.Mengganti cairan dan elektrolit yang hilang secara oral
3.
9
Intoleransi
Setelah dilakukan tindakan
1. pemantauan tanda-tanda
September
aktifitas
keperawatan selama 3 x 24
vital
2021
berhubungan
jam, pasien diharapkan
2. Manajemen nutrisi
19.20
dengan
intoleransi aktifitas dengan
WITA
kelemahan.
kriteria hasil awalnya menurun meningkat menjadi
Anjurkan diet yang diprogramkan
sedang.
Monitor
asupan
makanan
Identifikasi makanan disukai
yang
I. Implementasi NO 1.
TGL/JAM 11
TINDAKAN
RESPON
September 07.00
Monitor suhu tubuh
WITA
S: O:
07.15
Lakukan kompres dingin pada dahi, leher, dada,
S:
WITA
abdomen, aksila
O:
07.45
Anjurkan keluarga untuk memberi minum
S:
TTD
WITA
07.46
banyak pada kien, 1,5-2 lt/hr
O:
Longgarkan atau lepaskan pakaian
S:
WITA
08.30
O:
Monitor mual, muntah, diare.
WITA 08.40
S: O:
Monitor tanda dan gejala pusing
WITA
S: O:
08.50
Anjurkan keluarga untuk memberi minum
S:
WITA
banyak pada kien, 1,5-2 lt/hr
O:
09.00
Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit
S:
WITA
intravena
O:
13.00
Pemantauan tanda-tanda vital
S:
WITA
O:
13.15 WITA
Pemberian obat intravena
13.20 WITA
S : Manajemen nutrisi
O:
13.25 WITA
pemantauan tanda-tanda vital 2. Manajemen nutrisi
Anjurkan diet yang diprogramkan
Monitor asupan makanan
S : O:
Identifikasi makanan yang disukai