6 0 125 KB
ASUHAN KEPEAWATAN KELUARGA DENGAN SAALAH SATU ANGGOTA KELUARGA MENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE DI KELURAHAN CAKRANEGARA A. PENGKAJIAN I.
DATA UMUM 1) Nama keluarga(KK) :Tn.D 2) Alamat
:kelurahan cakranega
3) Pekerjaan KK
:Pensiunan PNS
4) Pendidikan
:S1 Pendidikan
5) Umur
:58 tahun
6) Komposisi Keluarga : nama
umur
Jenis kelamin
Hubungan
dengan pendidikan
KK dewa
58th
Laki-laki
Kepala keluarga
S1
Iluh
55th
Perempuan
Istri
SMA
Laki-laki
Anak
S1 akuntansi
Laki-laki
Anak
S1
I
wayan 30th
andika Bagus
25th
Pendidikan pebri
7) Genogram
18th
Perempuan
Anak
SMA
ket
Perempuan
Laki-laki meninggal pasien Garis keturunan Menikah Serumah 8) Tipe keluarga Keluarga inti (nuclear family) Keluarga yang terdiri ayah,ibu dan anak 9) Suku: Tn. Berasal dari suku bali 10) Agama: hindu 11) Status ekonomi keluarga mmeliputi a. Rata-rata penghasilan keluarga dalam sebulan Rp.1.500.000 b. Jenis pengeluaran a) Biaya listri b) Biaya air c) Biaya BPJS c. Tabungan khusus kesehatan Tn.D hanya membayar tabungan BPJS d. Barang yang dimiliki a) Televise b) Lemari
c) Perlatan dapur d) Sepeda motor e) Kulkas 12) Aktifitas rekreasi keluarga Pasien mengtakan ia hanya sering duduk di teras rumahnya dan keluar di area sekitar rumahnya untuk memberitahu tetangganya untuk melakukan hidup bersih dan membersihkan selokan di area sekitar rumahnya untuk menghindari tetularnya penyakit DBD. Dan pasien mengatakan semenjak tertular DBD dan mendapatkan penyuluhan dia sering membersihkan rumahnya untuk selalu hidup bersih. II.
Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga 1. Tahap VI Keluarga dengan Anak Dewasa (pelepasan) Tahap ini dimulai pada saat anak terakhir meninggalkan rumah. Lama tahap ini bergantung pada jumlah anak dalam keluarga atau jika anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama orangtua. Tujuan utama pada tahap ini adalah mengorganisasi kembali keluarga untuk tetap berperan dalam melepaskan anaknya untuk hidup sendiri. (Harmoko, hal 59; 2012) 2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi Tahap yang belum adalah tahap keluarga dengan anak dewasa/ launching center families dan sebentar lagi mungkin terjadi sehingga keluarga sudah memikirkan kearah sana. 3. Riwayat keluarga sebelumnya Pasien mengatakan pada tahun 2002 istrinya pernah mengalami DBD dan anak ke tiganya pada tahun 2008 dan pasien mengatakan selain DBD dia juga penyait hipertensi.
III.
Lingungan 1. Karakteristik rumah Ukuran rumah kurang lebih 3 are, rumanya terdiri dari 4 kamar tidur, dapur dan kamar mandi. Di depan rumah terdapat teras dan pura tempat melakukan ibadah. Penataan rumah terkesan kurang rapi karena banyak baju yang begelantung di tembok. Di
halaman rumahnya terkesan kurang bersih ada bak sampah serta nyamuk. Untuk kamar tidur paling depan ventilasi dan penerangan sudah ade kuat sedangkan untuk kamar yang lainnya penerangan terkesang kurang, lantai rumah menggunakan keramik, tembok semi permanen, kuat dan dapat melindungi dari suhu dingin maupun gangguan keamanan lainnya.
teras
F Ruang tamu G
A
D E
B
C
II:pintu I:jendela A: kamar tidur B:kamar tidur C:kamar tidur D::kamar tidur E:dapur F:ruang tamu G:kamar mandi 2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW Pasien mengatakan sering berinteraksi dengan warga sekitar untuk mengajak membersihkan selokan di sekitar rumah, untuk menghindari terkena DBD. Dan pasien mengatakan rata-rata warga di sekitar rumah terkena DBD
3. Mobilitas geografis keluarga Keluarga adalah penduduk tetap. Saat ini ia tinggal bersama anak,istri dan ke3 anaknya. 4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat Pasien mengatakan dia sering berkumpul dan berinteraksi dengan keluarga ketika ada acara. 5. System pendukung keluarga Sistemm pendukung keluarga berupa gaji pensiunnya dan anak pertama dan kedua sudah mempunyai pekerjaan masing-masing. IV.
Struktur Keluarga 1. Pola komunikasi keluarga Pola komunikasi keluarga dilakukan secara terbuka, Bahasa dipakai sehari-hari adalah Bahasa Indonesia kadang-kadang Bahasa sasak, keluarga tidak memiliki kesulitan Bahasa dalam menerima pesan, frekuensi komunikasi dalam keluarga dalam keluarga setiap hari dilakukan dan selama ini tidak ada masalah dalam keluarga mengenai komunikasi 2. Struktur kekuatan keluarga Pengendali keluarga adalah Tn.D sebagai kepala rumah tangga. Keputusan diambil oleh kepala keluarga melalui musyawarah dengan seluruh anggota keluarga dan setelah mengambil keputusan tidak ada permasalahan dalam anggota keluarga. 3. Struktur peran Formal: pasien sudah tidak bekerja Informal: pasien mengatakan dia berperan sebagai kepala rumah tangga 4. Nilai atau normal dalam keluarga Nilai keluarga yang berkaitan dengan kesehatan adalah bila ada anggota keluarga yang sakit periksa kesarana kesehatan dan dalam kehidupan sehari-hari keluarga hidup berdasarkan tuntutan agama Hindu.
V.
Fungsi keluarga 1. Fungsi afektif
Sikap dan hubungan anggota keluarga baik dan keluarga mengembangkan sikap saling menghargai 2. Fungsi sosialisasi Interaksi keluarga baik dan keluarga mendidik anak-anaknya dengan disiplin tinggi dengan cara berpikir rapi. 3. Fungsi perawatan keluarga 1) Kemampuan mengenal masalah keluarga Pasien mengatakan keluarganya tahu masalah kesehatan yang dideritanya 2) Mengambil keputusan mengenai masalah kesehatan Paseine mengatakan jika ia kurang enak badan pasien mengujungi pelayanan kesehatan terdekat. 3) Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit Pasien mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit kami selalu membawa berobat 4) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan Pasien belum mampu memelihara lingkungan dengan baik, saat melakukan kunjungan rumah terdapat masih ada sampah yang berserakan dan banyak nyamuk pada sampah tersebut. 5) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan Pasien mengatakan bila sakit periksa kerumah sakit atau pelayanan kesehatan terdekat menggunakan BPJS. VI.
Stress koping keluarga 1. Stressor a. Stressor jangka pendek (6bln) Pasien berada pada pasien tidak stabil karena DBD yang pernah mengalami istri dan anaknya terulang kembali. b. Panjang (>6bln) kekuatan keluarga Keluarga pasien mengataka berharap kondisi Tn.D segera pulih dan tidak lagi yang tekena DBD. 2. respon terhadap stressor
pasien mengatakan bila ada masalah kesehatan secepatnya dibawa ke pelayanan kesehatab 3. strategi koping yang digunakan jika ada masalah selalu dibicarakan bersama anggota keluarga untuk dimusyawarahkan 4. strategi adaptasi yang difungsional Tn.D jika hipertensinya kambuh sakit kepala, istri dan anaknya selalu siap siaga untuk membawanya ke pelayanan kesehatan. VII.
Pemeriksaan fisik (head to toe) 1. Pemeriksaan fisik tiap anggota individu
Jenis
Tn.D
Ny.I
Tn. W
saat Pada
ssaata Tidak
Tn.B
NN. P
pemeriksaan Riwayat
Lemas
penyakit saat
demam
dan
ini Keluhan yang
Pada
dirasakan
dikaji
Tn.D dikaji Ny. I keluhan
mengatakan
tidak
masih lemas,
memiliki
sedikit demam keluhan dan
kulitnya
bekas bitnikbintik merah. Dan
pasien
mengatakan trombositnya 14.000. tetapi sudah menjadi 100.000
naik
dan
masih terlihat sehat
ada Tidak keluhan
ada Tidak keluhan
ada
Riwayat
Tn.D
Ny.I
tn.w
tn.B
penyakit
mengatakan
mengatakan
mengatakan
pernah
tahun 2008
sebelumnya
selain
mengalami
pernah
penyakit
mengalami
DBD pada
tahun tidak pernah memiliki
tidak NN.P pada
mengidap
2002
penyakit
mengalami
penyakityang DBD, tetapi DBD
Hipertensi
DBD.
serius tetapi sering pusing sering kecapekan karena bekerja
Ttv
Kepala
TD:150/100
TD:130/80
TD:120/80
TD:110/70
TD:100/70
mmHg
mmHg
mmHg
mmHg
mmHg
N:98x/mnt
N:88/mnt
N:88/mnt
N:88/mnt
N:88/mnt
S:38,1℃
S:36,4℃
S:36,6℃
S:36,1℃
S:36,3℃
RR: 20x/mnt
RR:20x/mnt
RR:20x/mnt
RR:20x/mnt
RR:20x/mnt
Rabut tampak
Rambut
Rambut
Rambut
Rambut
bewarna
tampak merah
hitam,
hitam,
panjang,
putih, tampak
karena
pendek,
bewarna
tampak
tampak
hitam,
dan bersih.
bersih.
tampak
bersih ada
di pendek,
tidak semir, terlihat masalah bersih
benjolan
tidak
ada
bersih.
maupun luka benjolan pada kepala Mata
Konjungtiva
Konjungtiva
Konjungtiva
Konjungtiva
Konjungtiva
anemis, sklera
anemis, sklera
anemis,
anemis,
anemis,
putih normal
putih normal,
sklera
menggunakan
normal
alat
bantu
melihat seperti kacamata
putih sklera normal
putih sklera putih normal
Hidung
Simetris, tidak Simetris, tidak Simetris,
Simetris,
Simetris,
ada
ada
tidak
pernapasan
pernapasan
pernapasan
pernapasan
pernapasan
cuping
cuping
cuping
cuping
cuping
hidung, tidak
hidung, tidak
hidung, tidak
hidung, tidak
hidung,
ada
secret, ada
secret, ada
ada tidak
secret,
ada
ada tidak
ada
secret, tidak
ada
pernapasan
pernapasan
pernapasan
pernapasan
secret,
vesikuler.
vesikuler.
vesikuler.
vesikuler.
pernapasan vesikuler.
Mulut
Bibir terlihat
Bibir terlihat
Bibir
sedikit kering,
lembab, tidak
kering, tidak kering, tidak kering, tidak
tidak
ada ada
sudah gigi
dan gigi
tidak
dan gigi
sudah
berkurang
mulut terlihat mulut terlihat mulut
berkurang
karena factor
bersih
karena factor
usia, gigi
usia, gigi
tidak rata
tidak rata
bersih
dan
terlihat bersih
karena
karena
factor usia.
factor usia. Pendengaran
Pendengaran
Pendengaran
Pendengaran
Pendengaran
masih normal,
masih normal,
masih
masih
masih
normal, tidak
normal,
tidak
ada tidak
keluar cairan dari
Leher
tidak Bibir
sianosis, ada sianosis, ada sianosis, ada sianosis,
sianosis, gigi gigi
Telinga
tidak Bibir
ada normal, tidak
keluar cairan
telinga dari
telinga
ada
keluar ada
keluar tidak
ada
cairan
dari cairan
dari keluar cairan
ataupun
ataupun
telinga
telinga
dari telinga
serumen.
serumen.
ataupun
ataupun
ataupun
serumen.
serumen.
serumen.
Tidak
ada Tidak
pembesaran
ada Tidak
pembesaran
pembesaran
kelenjar tyroid kelenjar tyroid kelenjar atau
atau
ada Tidak
tyroid
ada Tidak
ada
pembesaran
pembesaran
kelenjar
kelenjar
atau tyroid
atau tyroid
atau
Dada
pembesaran
pembesaran
pembesaran
pembesaran
pembesaran
vena jugularis
vena jugularis
vena
vena
vena
jugularis
jugularis
jugularis
Simetris
Simetris
Simetris
Simetris
Simetris
antara kiri dan
antara kiri dan
antara
kanan,
kanan,
dan
ada
tidak tarikan
insecostae,
ada
tarikan
insecostae,
suara
sonor suara
pada
semua pada
lapang
tidak
kiri antara kanan, dan
tidak
kiri antara kanan, dan
ada tidak
tarikan
sonor insecostae,
kiri kanan,
ada tidak
ada
tarikan
tarikan
insecostae,
insecostae,
semua suara
sonor suara
sonor suara sonor
paru, pada
semua pada
semua pada semua
paru, lapang
suara jantung suara jantung lapang paru,
lapang paru,
lapang paru,
normal
suara jantung
suara jantung
suara
normal
normal
jantung
normal
normal Perut
Simetris, tidak Simetris, tidak Simetris, ada
nyeri ada
nyeri tidak
Simetris, ada tidak
Simetris, ada tidak
ada
tekan,
dan tekan,
dan nyeri tekan,
nyeri tekan, nyeri tekan,
tidak
ada tidak
ada dan tidak ada
dan tidak ada
dan
tidak
terdengar
terdengar
terdengar
terdengar
ada
bising usus
bising usus
bising usus
bising usus
terdengar bising usus
Ekstremitas
Tidak
ada Tidak
kelainan masih
ada Tidak
kelainan dapat masih
ada
kelainan
Tidak
ada
kelainan
Tidak
ada
kelainan
dapat masih dapat masih dapat masih dapat
digerakkan
digerakkan
digerakkan
digerakkan
digerakkan
secara normal
secara normal
secara
secara
secara
dan aktif
dan aktif
normal aktif
dan normal aktif
dan normal dan aktif
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Analisa Data NO DATA
ETIOLOGI
1
Ketidakmampuan keluarga Defisit penegtahuan
DS
Tn.D mengatakan badan Tn.D demam, kulitnya
lemas
dalam
MASALAH1 mengenal
dan masalah DBD
penuh
bekas
bitnik-bintik merah DO: Trombosit:
100.000
sel/mm3 TD:150/100mmHg S:38,1℃ RR: 20x/mnt Adanya ruam atau bitnik merah pada kulit Keluarga menanyakan
Tn.D tentang
penyakit DBD. 2
Ds:
Ketidakmampuan keluarga Perilaku
Pasien mengatakan kurang mempetahankan informasi tentang DBD. -
Banyak pakaian yang menggantung tembok
suasana cenderung berisiko
rumah yang menguntungkan
DO: di
kesehatan
-
Banyak
kain
berserakan dirumah -
Terdapat bak sampah yang
dikerumuni
nyamuk
2. Penilaian (skoring) diagnose keperawatan a. Diagnose I No 1
Kriteria
Skor
Bobot
Sifat masalah Skala
2
a. Skala : Tidak/kurang sehat
3
b. Ancaman kesehatan
2
c. Keadaan sejahtera
1
1
Kemungkinan masalah dapat diubah Skala
2
a. Mudah
1
b. Sebagian
0
2
c. Rendah 3
Potensi Masalah untuk dicegah Skala
4
a. Tinggi
3
b. Cukup
2
c. Rendah
1
1
Menonjolnya masalah Skala a. Masalah berat harus segera
2
ditangani 1
1
b. Ada masalah, tapi tidak perlu 9
harus segera ditangani c. Masalah tidak dirasakan
Diket : 1. Sifat masalah 3 3
X 1
1
2. Kemungkinan masalah untuk dicegah 2 2
X 2
1
3. Potensi masalah untuk dicegah 2 3
X 1
0.67
4. Menonjolnya masalah 2 2
X 1
1
1
+
1
+
0.67
+
1
= 3,67
b. Diagnosa II No 1
Kriteria
Skor
Bobot
Sifat masalah Skala
2
d. Skala : Tidak/kurang sehat
3
e. Ancaman kesehatan
2
f. Keadaan sejahtera
1
Kemungkinan masalah dapat diubah
1
Skala d. Mudah e. Sebagian
2
f. Rendah
1
2
0 3
Potensi Masalah untuk dicegah Skala
4
d. Tinggi
3
e. Cukup
2
f. Rendah
1
1
Menonjolnya masalah Skala 2
d. Masalah berat harus segera ditangani
1
e. Ada masalah, tapi tidak perlu harus segera ditangani
0
f. Masalah tidak dirasakan Diket : 1. Sifat masalah 2 3
X 1
0.66
2. Kemungkinan masalah untuk dicegah 2 2
X 2
2
3. Potensi masalah untuk dicegah 3 3
X 1
1
4. Menonjolnya maslah 0 2
X 1
0.66
0
+
2
+
1
+
0
1
= 3.66
C. INTERVENSI KEPERAWATAN No/Tgl
Diagnosa
Tujuan dan Kriteria Hasil
19 juli
Menejemen
Setelah
2021
kesehatan
keperawatan
keluarga
tidak
efektif
dilakukan
tindakan
selama1x
Kemauan
jam
mematuhi
berhubungan
program
dengan
pengobatan DBD
keluarga
24
dalam 2 hari dengan kriteria hasil -
Ketidakmampuan
Intevensi
-
Tn.D
perawatan
Mampu
atau
1. Gali
pengetahuan
keluarga tentang DBD 2. Diskusi kepada keluarga tentang
faktor-faktor
penyebab DBD 3. Berikan keluarga untuk
memutuskan
tindakan
yang
harus
dalam mengenal
diberikan
pada
masalah DBD
keluarga dengan DBD
anggota
bertanya
tentang
penyakit DBD 4. Ajarkan strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat.
2
Perilaku
Setelah
dilakukan
tindakan
kesehatan
keperawatan
cenderung
dalam 2 hari dengan kriteria hasil
berisiko
1. Kemampuan
selama1x
24
jam
melakukan
1. Kemampuan menjalankan
perilaku hidup sehat 2. Tindakan
berhubungan
tindakan pencegahan masalah
mengurangi
dengan
kesehatan DBD
risiko
Ketidakmampuan keluarga
2. Menunjukkan perilaku sehat
pemahaman
hidup untuk factor
3. Kemampuan tindakana
mempetahankan
melakukan
suasana
pencegahan masalah
rumah
yang menguntungkan
kesehatan
D. IMPLEMENTASI Tgl/jam
No
Implementasi
Respon hasil
1. Memberikan penjelasan kepada
S:
Ttd
dx 19
juli 1
2021
keluarga tentang DBD
Tn.D
mengatakan
sekeluarga belum mengetahui banyak tentang DBD O:keluarga tampak bertanya kepada perawat
19
juli 1
2021
2. Menjelaskan
kepada
keluarga S:Tn.D
mengatakan
disebabkan
penyebab dari DBD
oleh
DBD gigitan
nyamuk O:Tn.D mampu menjawab pertanyaan tentang DBD 19
juli 1
2021
3. Memberikan pertanyaan seputar pengetahuan tentang DBD
S: Tn.D mengatakan DBD disebabkan
karena
kurang
hidup bersih O:keluarga tampak bertanya kepada Perawat 19
juli 1
2021
21
4. Menjelaskan kepada pasien untuk S: pasien mengatakan mengerti membersihan lingungan sekitar apa yang dijelaskan Perawat
juli 2
2021
agar agar tidak ada gigitan
O:raut wajah keluarga tn.D
nyamuk
tampak tenang dan senang
1. Menjelaskan kepada pasien untuk selalu buka ventilasi setiap hari
S:keluarga mengatakan akan membuka
ventilasi
rumah
setiap hari 21
juli 2
2021
2. Memberitahui
keluarga
untuk Pasien tampak paham yang di
tidak menggantungkan pakaian di ajarkan perawat sembarang tempat
21 2021
juli 2
3. Memberikan
penkes
tentang S:keluarga Tn.D mengatakan
penularan dan pencegahan DBD
senang diberikan penyuluhan
O:
keluarga
mendengarkan
tampak penjelasan
Perawat E. EVALUASI No dx 1
EVALUASI S:keluarga mengatakan sudah mulai mengerti tentang pengertian dan penyebab DBD O:keluarga tampak tenang dan senang A:masalah teratasi P:pertahankan intervensi
2
S: keluarga mengatakan senang diberikan penyuluhan O:keluarga tampak mendengarkan penjelasan A: masalah teratasi P:pertahankan intervensi