ASKEP KELUARGA TN S Kamis [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA BINAAN BAPAK S DENGAN MASALAH KEPERAWATAN RESIKO KETIDAKSTABILAN KADAR GLUKOSA DARAH MASALAH KESEHATAN DM DI DASANA INDAH BONANG



Disusun Oleh: METRIKA NURCAHYO 18.038



PRODI D III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS CENDEKIA ABDITAMA Tahun Ajaran 2020/2021 Jl. Islamic Raya Kelapa Dua Tangerang 15810 Telepon / Fax : 021-5462852, Website : https://www.cendekia.ac.id/



PENGKAJIAN KELUARGA Bapak S 1. DATA UMUM a. Nama Keluarga (KK) Kepala keluarga bernama Bapak S (55 tahun) b. Alamat dan Nomer Telepon Keluarga Bapak S bertempat tinggal di Dasana Indah c. Pendidikan kepala keluarga Tingkat pendidikan kepala keluarga adalah SMA d. Komposisi keluarga : No Nama



Gender



1 2



dengan KK Perempuan Istri Perempuan Anak



Ny.Y Nn.S



Hubungan



TTL/Umur Pendidikan



Pekerjaan



48 21



IRT Karyawan



D1 SMA



Swasta



Genogram DM



DM



KETERANGAN: Tinggal serumah Wanita Laki-laki Garis penikahan



Garis keturunan e. Tipe keluarga Tipe keluarga Bapak M adalah keluarga inti (nuclear family) dimana dalam keluarga selain kepala keluarga, terdapat juga istri dan 1 orang anak. f. Suku Keluarga Bapak M berasal dari suku Jawa menyukai makanan manis dan Ny Y berasal dari suku Betawi menyukai makanan pedas dan manis g. Agama Keluarga Bapak S beragama Islam, dengan kebiasaan ibadah adalah sholat 5 waktu, membaca Al-qur’an, berpuasa pada bulan Ramadhan dan puasa Sunnah lainnya. Keluarga Bapak S memiliki keyakinan bahwa sehat atau sakit ditentukan oleh Allah SWT, namun kita tetap berusaha menjaga kesehatan h. Status Sosial dan Ekonomi Keluarga Bapak S bekerja sebagai driver online



dengan penghasilan lebih kurang Rp.



2.500.000,-/bulan, dan cukup untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarga. Bapak S sudah 5 tahun bekerja sebagai driver online i. Aktivitas rekreasi keluarga Keluarga jarang melakukan rekreasi bersama keluar karena Bapak S sulit menemukan waktu libur bersamaan dengan jadwal libur anaknya. Waktu luang yang dimanfaatkan untuk berkumpul dengan keluarga adalah menonton TV bersama. 2. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA a. Tahap perkembangan keluarga saat ini Tahap perkembangan keluarga dengan anak dewasa. Tugas perkembangan keluarga yang sudah terpenuhi: 



Menyekolahkan anak







Mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga.







Mempertahankan komunikasi yang terbuka antara anak dan orang tua.







Hindari perdebatan, kecurigaan dan permusuhan.



b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi Tugas perekembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah:



 Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab.  Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga. Keluarga mengatakan sudah mejalankan peran dan tugas perkembangan namun belum optimal. c. Riwayat keluarga inti Bapak S mengatakan saat ini ada anggota yang mempunyai penyakit DM yaitu Ibu Y. Kelurga mengatakan penyakit DM adalah penyakit akibat peningkatan gula darah yang di sebabkan oleh pola makanan yang tidak baik. tanda dan gejalanya sering haus yang berlebihan, sering lapar, sering buang air kecil, kelelahan, dan terjadi penurunan berat badan. Keluarga mengatakan akibat jika tidak segera di tangani dapat membahayakan sehingga harus segera di tangani. Menurut keluarga, keluarga harus merawat yang sakit dengan menjaga pola makanannya untuk mengontrol kadar gulanya tetap stabil dan menganjurkan untuk rutin berolahraga. Ibu Y mengatakan merasa cepat kenyang saat makan, mengeluh sakit pada perut, Ibu Y juga mengatakan susah dalam memilih menu makananya karena terkait penyakitnya sehingga kadang merasa malas dan tidak nafsu saat makan. Saat dilakukan pengkajian berat badan 50 kg, dan tinggi badanya 165, LLA pasien 16 cm, IMT 18,3 kg/m2. Saat dilakukan pemeriksaan membran mukosa pasien terlihat pucat, dan rambut pasien terlihat lema dan belum pernah ke Rumah sakit hanya ke Puskesmas saja. Nn.S mengatakan selalu tidur larut dan merasa tidak ada waktu untuk istirahat karena kerjaannya yang menumpuk dikarenakan sibuknya pekerjaan. Ibu Y menngatakan tidak tau jika anaknya sulit tidur. Menurut keluarga sulit tidur adalah hal yang biasa, tidak tau penyebabnya apa, tanda dan gejalanya adalah sulit tidur,tidak puas tidur dan istirahat tidak cukup. Menurut Ibu Y sudah biasa Nn.S mengalami ini jadi menurut keluarga hal ini biasa saja. d. Riwayat keluarga sebelumnya Keluarga Bapak S mengatakan orang tua yaitu ibu dari Ibu Y mempunyai diabetes melitus. 3. LINGKUNGAN a. Karakteristik rumah



Rumah yang ditempati adalah rumah permanen dengan kepemilikan sendiri. Rumah yang ditempati adalah permanen, dengan 2 kamar tidur. Satu kamar tidur Bapak S dan Ibu Y. satu kamar tidur Nn.S. Terdapat ruang tamu, dapur dan rang tv, dan kamar mandi dengan sumber air dari tanah. Ventilasi rumah bagian belakang ada di bagian dapur, dan 2 kamar tidur memiliki ventilasi, ventilasi lain terdapat di ruang tamu (jendela dan lubang angin). Pencahayaan rumah terang semua. 2



1



4



3



5



6



Keterangan: 1. Ruang tamu 2. Kamar tidur 1 3. Kamar tidur 2 4. Ruang Tv 5. Dapur 6. Kamar mandi b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW Karakteristik tetangga dan komunitas sebagian besar adalah penduduk asli Dasana Indah Rt 005, yang berasal dari suku Sunda tetapi ada juga jawa dan dari berbagai macam suku.. Pekerjaan tetangga sebagian besar adalah sebagai pegawai swasta (karyawan pabrik) dan karyawan swasta. Hampir seluruhnya yang bekerja adalah kepala keluarga. Kegiatan komunitas biasanya adalah kegiatan pengajian, gotong royong dan perayaan-perayaan Hari Besar Islam. c. Mobilitas geografis keluarga



Keluarga Bapak S kurang lebih sudah 30 tahun tinggal di rumah yang ditempati saat ini, sebelumnya tinggal di Kampung Kapuk. d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat Keluarga Bapak S kadang mengikuti kegiatan yang ada di RT 005 karena terlalu sibuk bekerja, tetapi Bapak S selalu mengusahakan untuk mengikuti acara siskamling mingguan. Ibu Y selalu mengikuti kegiatan pengajian dan arisan yang ada di RT 005. 4. STRUKTUR KELUARGA a. Pola komunikasi keluarga Pola komunikasi keluarga adalah komunikasi dua arah. Bapak S dan Ibu Y mengatakan selalu terbuka dengan anaknya terkait dengan masalah yang dialami anaknya. Bapak S dan Ibu Y selalu memutuskan bersama setiap keputusan yang akan diambil b. Struktur kekuatan keluarga Struktur kekuatan yang ada di keluarga adalah reward power yaitu kelurga memberikan penghargaan atau pujian setiap hal positif yang dilakukan anaknya c. Struktur peran Bapak S sebagai kepala keluarga menjalankan perannya sebagai pemimpin dalam rumah tangga, bapak S mencari nafkah dengan bekerja agar kebutuhan keluarga dapat terpenuhi, memberikan tempat tinggal yang layak bagi anggota keluarga, memberikan perhatian dan kasih sayang untuk istri dan anaknya. Bapak S mengajarkan nilai-nilai agama dan aturan baik dan buruk kepada anaknya. Ibu Y sebagai ibu rumah tangga juga memberikan perhatian dan kasih sayang untuk suami dan anaknya, menjalankan peran sebagai ibu bagi anaknya . d. Nilai dan norma budaya Bapak S dan Ibu Y mengatakan selalu berupaya menanamkan nilai-nilai agama dan aturan baik dan buruk dalam kehidupan seperti tidak boleh berpacaran, harus sholat, tidak boleh keluar malam. 5. FUNGSI KELUARGA a. Fungsi Afektif



Keluarga selalu berupaya memberikan kasih sayang satu sama lainya. Bapak S dan Ibu Y saling memperhatikan satu sama lainnya. Orangtua juga mengajarkan Nn.S bagaimana saling menyayangi. Nn. S cenderung dekat dengan kedua orang tuanya. Keluarga mereka terlihat sangat akrab, dan saling mendukung. b. Fungsi Sosialisasi Bapak S sebagai kepala keluarga setiap hari bekerja, pergi pagi pulang malam, sehingga jarang mengikuti kegiatan yang ada di komunitas. Ibu Y sebagai ibu rumah tangga yang setiap hari mengurus rumah jarang mengikuti kegiatan yang ada di komunitas. Nn. S mampu melakukan sosialisasi dengan bermain sesama teman sebaya .Mendidik dan membesarkan anak dalam keluarga Bapak S merupakan tanggung jawab bersama istrinya. c. Fungsi Perawatan Keluarga 1) Nutrsi Pola makan dan minum keluarga setiap harinya ditentukan oleh Ibu Y. Keluarga Bapak S adalah keluarga yang sederhana, dan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pola makan teratur 2 kali sehari dengan menu yang bervariasi yang bahan-bahannya dibeli di warung terdekat atau penjual sayur/lauk pauk yang berkeliling setiap hari di lingkungan sekitar dan kadang beli lauk mateng. Dan keluarga Bapak S tidak setaip hari memakan buah. 2) Pola istirahat tidur Pola istirahat tidur di keluarga Bapak S ada yang mengalami kesulitan. Semua anggota keluarga dapat beristirahat sesuai kebutuhan kecuali Nn S. Nn S juga mengatakan dirinya sudah 3 hari sulit untuk tidur dan sering terbangun pada malam hari. Waktu tidur hanya 4-5 jam saja. Dan Nn S sibuk bekerja, pola istirahat tidur menjadi kurang. Nn S tidak pernah tidur siang dan malam tidur diatas pukul 22.00 WIB. 3) Pola eliminasi Pola eliminasi Bapak S, Ibu Y dan Nn.S satu kali setiap harinya, konsistensi lunak dan tidak ada kesulitan. Dan tidak ada kesulitan untuk BAK. 4) Personal hygiene



Keadaan personal hygiene dikeluarga Bapak S semua anggota keluarga bersih terawat. Kondisi lingkungan rumah juga bersih dan tertata. Keluarga Bapak S membiasakan anggota keluarga untuk mandi pagi dan sore, setiap mandi sikat gigi dan mandi dengan bersih. 5) Pola aktivitas Pola aktivitas di keluarga Bapak S, dijalankan sesuai dengan peran masing-masing. Bapak S yang bekerja sebagai driver online, pergi pagi dan pulang sehari sekali. Aktifitas yang dilakukan Ibu Y sebagai ibu rumah tangga adalah mengurus rumah tangga seperti memasak dan mengurus. Aktifitas Nn. S lebih banyak di kantor dan mengikuti karang taruna pada hari tertentu. 6) Aktivitas fisik dan rekreasi Keluarga Bapak S jarang berolah raga. Bapak S sibuk bekerja, jika libur dimanfaatkan untuk istirahat. Keluarga Bapak S selalu mengusahakan untuk rekreasi ke Taman atau tempat yang diinginkan anaknya setiap dua bulan sekali. 7) Praktik penggunaan obat dan merokok Jika sakit, keluarga Bapak M biasanya membeli obat yang dijual bebas di warung atau apotek, biasanya yang dibeli adalah obat penurun panas,obat penurun kadar glukosa, obat batuk, masuk angin, obat pegal, obat flu, dan vitamin. 8) Intevensi pencegahan secara medis Keluarga Bapak S tidak melakukan intevensi pencegahan secara medis untuk mengatasi masalah kesehatan yang mereka alami. 9) Terapi komplementer dan alternatif Keluarga Bapak S belum pernah menjalani terapi alternatif dan komplementer. 10) Perasaan dan persepsi terhadap pelayanan kesehatan Pelayanan kesehatan yang ada di lingkungan sekitar dirasa keluarga cukup memuaskan. 11) Sumber pembayaran Keluarga Bapak S memiliki asuransi kesehatan yaitu BPJS Kesehatan.



6. STRESSOR DAN KOPING KELUARGA



a. Stressor Jangka Pendek Keluarga memikirkan penyakit yang di derita Ibu Y yaitu diabetes melitus b. Stressor Jangka Panjang Bapak S dan Ibu Y memikirkan agar anaknya bekerja dengan baik dan tidak terpengaruh oleh pergaulan bebas seperti Narkoba. c. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Masalah Keluarga selalu cepat tanggap terhadap masalah yang dihadapi, seperti masalah diabetes mellitus yang dialami Ibu Y, yang membuat keluarga khawatir jika tidak diatasi d. Respon keluarga terhadap masalah Keluarga selalu langsung merespon setiap masalah yang dihadapi oleh keluarga e. Strategi Koping yang Digunakan Masalah yang dialami oleh keluarga dibicarakan secara bersamaan dan saling mendukung satu sama lainya f. Strategi adaptasi disfungsional Keluarga tidak pernah menyelesaikan masalah dengan kekerasan atau meninggalkan masalah tanpa diselesaikan 7. HARAPAN KELUARGA Harapan keluarga terhadap pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan yang ada saat ini biayanya murah dengan kualitas prima. Keluarga juga berharap bahwa tenaga kesehatan yang ada memberikan pelayanan secara maksimal dan ramah kepada masyarakat.walaupun masyarakat hanya menggunakan fasilitas kesehatan BPJS untuk biaya pengobatan. 8. HASIL PEMERIKSAAN FISIK KELUARGA Pemeriksaan fisik Tanda vital Suhu Nadi RR TD TB BB



Bapak S



Ibu Y



Nn.S



36,30 C 80 x/mnt 18x/mnt 120/80 mmHg 170 cm 68 kg



36,40 C 86 x/mnt 18x/mnt 120/80 mmHg 165 cm 55 kg,



36,40 C 90x/ mnt 18x/mnt 110/80 mmHg 155 cm 45kg



IMT : 18,3 GDS : 280 mg/dl Fisik



Kepala



Mata



Rambut hitam, distribusi



Rambut



hitam,



Rambut



hitam,



merata,



distribusi



merata,



distribusi



merata,



keluhan pusing , tidak



tidak



keluhan



tidak ada keluhan,



ada



kulit



pusing, tidak ada lesi



tidak ada lesi pada



kepala Bentuk mata simetris,



pada kulit kepala Bentuk mata simetris,



kulit kepala Bentuk



Konjungtivaanemis,



Konjungtiva,



simetris,



sklera



anemis, sklera tidak



Konjungtiva,



visus 6/6, enam lapang



ikterik,



anemis, sklera tidak



pandang baik



enam



tidak



lesi



ada



pada



tidak



ikterik,



ada



tidak



visus



6/6,



lampang



pandang baik Telinga



Hidung



visus



enam



6/6,



lampang



pandang baik Bentuk telinga



Bentuk



tidak ada seruma atau



simetris,



keluaran,



seruma atau keluaran,



seruma



mendengar pembicaraan



klien



keluaran, klien dapat



perawat dan detakkan



mendengar



mendengar



jarum



jam,



tidak



pembicaraan perawat



pembicaraan perawat



terdapat



infeksi



pada



dan detakkan jarum



dan detakkan jarum



telinga, telinga bersih,



jam,



terdapat



jam, tidak terdapat



tidak ada nyeri tulang



infeksi pada telinga,



infeksi pada telinga,



mastoid



telinga bersih, tidak



telinga bersih, tidak



ada



tulang



ada



hidung



mastoid Bentuk



klien



dapat



telinga



tidak



Bentuk telinga simetris,



tidak



ada dapat



tidak



nyeri



simetris, tidak ada



nyeri



atau



tulang



Bentuk hidung simetris,



mastoid Bentuk



konka



merah



simetris, konka nasal



simetris, konka nasal



ada



merah mudah, tidak



merah mudah, tidak



fungsi



ada keluaran, fungsi



ada keluaran, fungsi



penciuman baik, dengan



penciuman



penciuman



bukti



dengan bukti dapat



dengan bukti dapat



nasal



mudah,



tidak



keluaran,



Mulut dan gigi



ikterik,



mata



dapat



baik,



hidung



baik,



membedakan



bau



membedakan



bau



membedakan



minyak



wangi



dan



minyak



dan



minyak wangi dan



minyak



kayu



putih.



minyak kayu putih.



minyak kayu putih.



lembab,



Septum lurus Bibir klien lembab,



Septum lurus Bibir klien kering,



berwarna



berwarna



Septum lurus Bibir klien berwarna



agak



wangi



merah,



bau



merah,



kehitaman, bersih, tidak



bersih, tidak ada gigi



bersih,



ada gigi berlubang, tidak



berlubang, tidak ada



berlubang, tidak ada



ada



kesulitan



kesulitan



kesulitan



untuk



untuk



gigi untuk



menelan,



Leher



Dada/ thorax



klien



menelan, klien dapat



menelan, klien dapat



membedakan rasa asin



membedakan



membedakan



dan manis, gigi tampak



asin dan manis, gigi



asin dan manis, gigi



bersih Tidak ada pembesaran



tampak bersih Tidak ada pembesaran



tampak bersih Tidak



kelenjar tiroid, tidak ada



kelenjar tiroid, tidak



pembesaran kelenjar



kesulitan untuk bergerak



ada kesulitan untuk



tiroid,



bergerak



kesulitan



untuk



bergerak Dada



berbentuk



Dada



dapat



berbentuk



ada



sismetris, tulang iga



pasang,



ada



12 pasang, tidak ada



12 pasang, tidak ada



keluhan sesak, warna



keluhan sesak, warna



keluhan sesak, warna



kulit sawo matang, klien



kulit sawo matang,



kulit sawo matang,



bernafas



klien bernafas tidka



klien bernafas tidka



menggunakan



menggunakan



tidak



tidka otot



otot



otot



tambahan,



taktil



tambahan,



taktil



tambahan,



taktil



premitus



baik,



premitus



baik,



premitus



baik,



2:1,



konfigurasi dada 2:1,



konfigurasi dada 2:1,



suara nafas vesikuler,



suara nafas vesikuler,



suara



nafas



suara jantung S1 dan S2,



suara jantung S1 dan



vesikuler,



suara



Tidak



S2, Tidak ada retraksi



jantung S1 dan S2,



dinding dada



dinding dada



Tidak ada retraksi



Perut datar, tidak ada



Perut datar, tidak ada



dinding dada Perut datar, tidak ada



nyeri tekan dan lepas.



keluhan nyeri perut,.



keluhan nyeri perut,.



Tidak ada nyeri ginjal



Bising usus 6 x/mnt,



Bising usus 6 x/mnt,



Tidak ada pembesaran



tidak ada nyeri tekan



tidak ada nyeri tekan



hepar, bising usus 6



maupun lepas, tidak



maupun lepas, tidak



x/mnt



ada



ada



pembesaran



hepar, tidak ada tanda



hepar,



tidak



peradangan ginjal



tanda



peradangan



dada



Ekstremitas atas dan



ginjal Ekstremitas atas dan



bawah:



bawah:



ada



retraksi



Ekstremitas



atas



bawah:



pergerakan



bebas, Kulit



ada



sismetris, tulang iga



konfigurasi



Ekstremitas



berbentuk



tidak



rasa



sismetris, tulang iga 12



menggunakan



Abdomen



Dada



rasa



reflek



kekuatan otot 5. Warna kulit matang,



kulit



dan



pembesaran



pergerakan



ada



pergerakan



positif,



bebas, reflek positif,



bebas, reflek positif,



sawo



kekuatan otot 5. Warna kulit sawo



kekuatan otot 5. Warna kulit sawo



bersih,



matang, kulit bersih,



matang, kulit bersih,



tidak ada eksim



tidak ada eksim



tidak ada eksim



Analisa Data



No 1



Data Penunjang



Masalah Keperawatan



Data Subjektif



Defisit nutrisi



Ibu Y mengatakan merasa cepat kenyang saat makan, mengeluh sakit pada perut, Ibu Y juga mengatakan susah dalam memilih menu makananya karena terkait penyakitnya sehingga kadang merasa malas dan tidak nafsu saat makan. Ibu Y juga mengatakan belum pernah ke Rumah sakit hanya ke Puskesmas saja. Data Objektif Saat pemeriksaan BB 50 kg, TB 165 cm, LILA 16 cm, IMT 18,3 kg/m2, membrane mukosa pucat nafsu makan menurun 2



Data Subjektif Kelurga mengatakan saat ini ada anggota kelurga yang sakit yaitu Ibu Y, yang mengalami penyakit DM. Keluarga mengatakan penyakit DM adalah penyakit akibat peningkatan gula darah yang di sebabkan oleh pola makanan yang tidak baik tanda dan gejalanya sering haus yang berlebihan, sering lapar, sering buang air kecil, kelelahan, dan terjadi penurunan berat badan. Keluarga mengatakan akibat jika tidak segera di tangani dapat membahayakan sehingga harus segera di tangani.



Ketidakstabilan kadar glukosa darah



Data Objektif Saat pemeriksaan didapatkan Gds : 280 mg/dl, klien tampak lemas, klien bolak balik kamar mandi 3



Data Subjektif Nn.S mengatakan selalu tidur larut dan merasa tidak ada waktu untuk istirahat karena kerjaan yang



Gangguan pola tidur



No



Data Penunjang



Masalah Keperawatan



menumpuk dikarenakan sibuk bekerja. Nn S juga mengatakan tidak pernah tidur siang. Data Objektif Nn S tampak lemas, tidak focus, tampak kantung mata menghitam, Td : 130/90 mmHg, N : 100 x/mnt



DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Defisit nutrisi 2. Ketidakstabilan kadar glukosa darah 3. Gangguan pola tidur SKORING Diagnosa Keperawatan: Defisit Nutrisi (D.0019) Kriteria Sifat Masalah : Aktual Kemungkinan Masalah dapat diubah : Mudah



Nilai 3/3 x 1



1



2/2x 2



2



Potensi masalah untuk dicegah : Tinggi



3/3 x 1



1



Menonjolnya masalah : Dirasakan dan segera diatasi



2/2 x 1



1



Total skor



Skor



Pembenaran Sifat masalah aktual. Berdasarkan hasil pengkajian Ny Y Kemungkinan masalah diubah adalah mudah. Pengetahuan Ny Y dan keluarga tentang gizi yang cukup kurang dan motivasi keluaga memanfaatkan fasilitas kesehatan Potensi masalah untuk di cegah tinggi karena keluarga mempunyai keinginan yang kuat untuk mengatasi masalah yang dialami, fasilitas pelayanan kesehatan tersedia dan adanya dukungan dari tenaga kesehatan Keluarga menyadari masalah yang dialami dan memiliki motivasi untuk di atasi masalahnya. Masalah harus segera ditangani untuk menghindari dampak negatif terhadap tumbuh kembang An. S 5



Diagnosa Keperawatan: Ketidakstabilan kadar glukosa darah(D.0027) Kriteria Sifat Masalah : aktual Kemungkinan Masalah dapat diubah : Sebagian



Nilai 3/3 x 1



1



Skor



1/2 x 2



1



Potensi masalah untuk dicegah : Tinggi



3/3 x 1



1



Menonjolnya masalah : Dirasakan dan segera diatasi



2/2 x 1



1



Total skor



Pembenaran Sifat masalah actual berdasarkan pengkajian Ny Y Penurunan kadar glukosa sudah terjadi pada klien dengan menerapkan pola makan yang sehat dengan menghindari makanan yang terlalu banyak mengandung gula dan rutin berolahraga. Faktor lain yang mendukung pemecahan masalah adalah tersedianya fasilitas pelayanan kesehatan seperti puskesmas, bidan praktik, RS swasta maupun pemerintah serta adanya jaminan kesehatan (BPJS) yang dimiliki oleh keluarga. Keluarga mempunyai keinginan yang kuat untuk mengatasi masalah yang dialami, fasilitas pelayanan kesehatan tersedia dan adanya dukungan dari tenaga kesehatan. Keluarga menyadarai masalah yang dialami dan memiliki motivasi untuk di atasi masalahnya. Masalah harus segera ditangani untuk menghindari dampak negatif terhadap pertumbuhan dan perkembangan kesehatan. 4



Diagnosa Keperawatan: Gangguan Pola Tidur (D.0055) Kriteria Sifat Masalah : Aktual Kemungkinan Masalah dapat diubah : Sebagian



Nilai 3/3 x 1



1



Skor



1/2 x 2



1



Pembenaran Sifat masalah actual. Berdasarkan hasil pengkajian Nn S Kemungkinan masalah diubah adalah sebagian. Pengetahuan Nn S tentang tidur yang cukup kurang dan sudah menjadi kebiasaan tidur malam hari karena tugas sekolah yang menumpuk dan motivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk meningkatkan kesehatan



Potensi masalah untuk dicegah : Tinggi



3/3x 1



1



Menonjolnya masalah : Dirasakan dan segera diatasi



2/2 x 1



1



Total skor



juga kurang. Nn S sudah terbiasa dengan kondisinya, kondisi ini diperberat dengan kebiasaan keluarga yang cenderung membiarkan kondisi anaknya karena alasan tugas yang banyak Keluarga menyadarai Nn S mengalami masalah tidur namun keluarga cenderung mendiamkannya karena Nn S tidur malam dengan alasan tugas yang menumpuk dan jika tidak diatasi akan berdampak pada pola tidur dan istirahat. 4



DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS 1. Defisit nutrisi 2. Ketidakstabilan kadar glukosa darah 3. Gangguan pola tidur



No



DX. KEP dan Data penunjang



SLKI



SIKI



1



Defisit nutrisi pada keluarga Setelah dilakukan 1. Edukasi Kesehatan intervensi keperawatan, Bapak S khususnya Ibu Y Observasi : 1. Keluarga mampu ditandai dengan : mengenal masalah : 1) Identifikasi 1) Tingkat Data Subjektif kesiapan dan Pengetahuan a. Perilaku sesuai kemampuan Ibu Y mengatakan merasa anjuran : cepat kenyang saat makan, menerima Meningkat mengeluh sakit pada perut,



Ibu Y juga mengatakan susah dalam memilih menu makananya karena terkait penyakitnya sehingga kadang merasa malas dan tidak nafsu saat makan. Ibu Y juga mengatakan belum pernah ke Rumah sakit hanya ke Puskesmas saja. Data Objektif Saat pemeriksaan BB 50 kg, TB 165 cm, LILA 16 cm, IMT 18,3



kg/m2,



membrane



mukosa pucat nafsu makan menurun



b. Kemampuan menjelaskan pengetahuan tentang suatu topic (Gizi) : Meningkat c. Pertanyaan tentang masalah yang dihadapi : Menurun d. Menjalankan pemeriksaan yang tidak tepat : Menurun



informasi Terapeutik : 1) Sediakan dan



materi media



pendidikan kesehatan 2) Berikan kesempatan untuk bertanya Edukasi : 1) Jelaskan



faktor



resiko yang dapat mempengaruhi kesehatan 2) Ajarkan



perilaku



hidup bersih dan sehat 2. Edukasi proses penyakit Observasi 1) Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi Edukasi: 1) Jelaskan penyebab dan faktor resiko penyakit 2) Jelaskan tanda dan gejala yang ditimbulkan oleh penyakit 3) Jelaskan kemungkinan terjadinya komplikasi



4) Ajarkan cara meredakan atau mengatasi gejala yang dirasakan 5) Informasikan kondisi paien saat ini 2.Keluarga mampu 1. Dukungan pembilan mengambil keputusan: keputusan 1) Fungsi keluarga Observasi: a. Pemenuhan 1) Identifikasi kebutuhan persepsi mengenal anggota masalah dan keluarga informasi meningkat Terapeutik: b. Anggota 1) Diskusikan keluarga kelebihan dan saling kekurangan dari mendukung setiap solusi meningkat 2) Motivasi c. Adaptasi mengungkapkan terhadap tujuan keperawatan masalah yang diharapkan meningkat 3. Keluarga mampu 1. Promosi berat badan merawat anggota Observasi : keluarga: 1) Identifikasi 2) Fungsi keluarga kemungkinan a. Pemenuhan penyebab bb kebutuhan kurang anggota 2) Monitor jumlah keluarga: kalori yang meningkat dikonsumsi sehari b. Anggota hari keluarga saling 3) Monitor bb mendukung: Terapeutik : meningkat 1) Sediakan makanan c. Anggota yang tepat sesuai keluarga kondisi pasien menjalankan 2) Hidangkan peran yang makanan yang diharapkan : menarik meningkat 3) Berikan suplemen, d. Adaptasi jika perlu terhadap 4) Berikan pujian masalah :



meningkat



pada pasien atau keluarga untuk peningkatan yang dicapai Edukasi : 1) Jelaskan jenis makanan yang bergizi tinggi namun tetap terjangkau



4. Keluarga mampu 1. Manajemen memodifikasi kenyamanan lingkungan: lingkungan 1) Keamanan Terapeutik: lingkungan rumah 1) Sediakan ruangan a. Pemeliharaan yang tenang dan rumah : mendukung meningkat 2) Fasilitasi b. Ketersediaan kenyamanan air putih: lingkungan meningkat 2. Manajemen c. Kebersihan Lingkungan persiapan Observasi : makanan : 1) Identifikasi meningkat keamanan dan kenyamanan terapeutik atur suhu lingkungan yang sesuai 5. Keluarga mampu 1) Rujukan memanfaatkan Observasi : fasilitas pelayanan 1) Identifikasi kesehatan : indikasi rujukan a. Pemeliharaan 2) Periksa kondisi kesehatan pasien sebelum a. Menunjukkan dirujuk perilaku Teurapetik: adaptif: 1) Dapatkan meningkat persetujuan pasien b. Menunjukkan atau keluarga pemahaman 2) Hubungi layanan perilaku kesehatan yang sehat: menjadi tujuan meningkat rujukan yang akan c. Kemampuan menerima pasien menjalankan



perilaku sehat: meningkat d. Perilaku mencari bantuan: meningkat e. Menunjukkan minat meningkatkan perilaku sehat: meningkat f. Memiliki sistem pendukung: meningkat



2



Ketidakstabilan kadar glukosa darah pada keluarga Bapak S khususnya Ibu Y ditandai dengan : Data Subjektif



Edukasi: 1) Jelaskan tujuan dan prosedur rujukan 2) Informasikan rencana merujuk kepada pasien dan keluarga 3) Informasikan layanan kesehatan yang menjadi tujuan rujukan 2) Rujukan layanan masyarakat Observasi: 1) Identifikasi sumber-sumber pelayan kesehatan dimasyarakat 2) Identifikasi masalah kesehatan individu, keluarga dan kelompok masyarakat Terapeutik:



1) Dampingi proses rujukan jika perlu 2) Fasilitasi memutuskan pelayanan kesehatan yang dapat dijadikan tujuan rujukan 3) Fasilitasi individu, keluarga dan kelompok mempersiapkan proses rujukan Setelah dilakukan 1. Edukasi kesehatan intervensi keperawatan, Observasi : 1.Keluarga mampu 1) Identifikasi mengenal masalah : kesiapan dan 1) Tingkat Pengetahuan kemampuan menerima a. Perilaku sesuai



Kelurga mengatakan saat ini ada anggota kelurga yang sakit yaitu Ibu Y, yang mengalami penyakit DM. Keluarga mengatakan penyakit DM adalah penyakit akibat peningkatan gula darah yang di sebabkan oleh pola makanan yang tidak baik tanda dan gejalanya sering haus yang berlebihan, sering lapar, sering buang air kecil, kelelahan, dan terjadi penurunan berat badan. Keluarga mengatakan akibat jika tidak segera di tangani dapat membahayakan sehingga harus segera di tangani. Data Objektif Saat pemeriksaan didapatkan Gds : 280 mg/dl, klien tampak lemas,



klien



kamar mandi



bolak



balik



anjuran : informasi Meningkat Terapeutik : b. Kemampuan 1) Sediakan materi menjelaskan dan media pengetahuan pendidikan tentang suatu kesehatan topic (DM) : 2) Jadwalkan Meningkat pendidkan c. Pertanyaan kesehatan sesuai tentang masalah kesepakatan yang dihadapi : 3) Berikan Menurun kesempatan untuk d. Menjalankan bertanya pemeriksaan yang tidak tepat : Edukasi : Menurun 1) Jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan 2) Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat. 2. Edukasi proses penyakit Observasi : 1) Identifikasi kesiapan kemampuan menerima informasi Edukasi :



dan



1) Jelaskan penyebab dan faktor risiko penyakit 2) Jelaskan proses patofisiologi munculnya penyakit 3) Jelaskan tanda dan gejala yang ditibulkan oleh



4)



5)



6)



7)



penyakit Jelaskan kemungkinan terjadinya komplikasi Ajarkan cara meredakan atau mengatasi gejala yang dirasakan Ajarkan cara meminimalkan efek samping dari pengobatan Informasikan kondisi pasien saat ini



2.Keluarga mampu 1.Dukungan mengambil keputusan: pengambilan keputusan 1) Fungsi keluarga Observasi : a. Pemenuhan 1) Identifikasi kebutuhan persepsi mengenai anggota keluarga masalah dan : Meningkat informasi yang b. Anggota memicu konflik keluarga saling Terapeutik : mendukung : Meningkat 1) Fasilitasi c. Perlibatan mengklarifikasi anggota keluarga nilai dan harapan dalam yang membantu penyelesaian membuat pilihan masalah : 2) Diskusikan Meningkat kelebihan dan d. Anggota kekurangan dari keluarga terlibat setiap solusi dalam aktifitas 3) Fasilitasi melihat komunitas : situasi secara Meningkat. spesifik 4) Fasilitasi pengambilan keputusan secara kolaboratif 5) Fasilitasi hubungan



antara pasien, keluarga, dan tenaga kesehatan lainnya. Edukasi :



3. Keluarga merawat keluarga :



1) Informasikan alternative solusi secara jelas mampu 1. Manajemen anggota Hiperglikemia Observasi :



1) Manajemen 1) Identifikasi kesehatan keluarga kemungkinan a. Kemampuan penyebab menjelaskan hiperglikemia masalah 2) Identifikasi situasi kesehatan yang yang menyebabkan dialami : kebutuhan insulin Meningkat meningkat b. Aktifitas 3) Monitor kadar keluarga glukosa darah mengatasi 4) Monitor tanda dan masalah gejala kesehatan tepat : hiperglikemia Meningkat Edukasi : c. Tindakan untuk 1) Anjurkan mengurangi kepatuhan terhadap faktor risiko : diet dan olahraga Meningkat 2) Anjurkan monitor d. Verbaliasi kadar glukosa kesulitan darah menjalankan 3) Ajarkan perawatan yang pengelolaan ditetapkan : diabetes Menurun Kolaborasi : e. Gejala penyakit anggota keluarga 1) Kolaborasi : Menurun. pemebrian insulin. 3) Keluarga mampu 1. Manajemen memodifikasi kenyamanan lingkungan lingkungan : Observasi : 1) Keamanan lingkungan rumah



a. Pemeliharaan 1) Identifikasi sumber rumah : ketidaknyamanan Meningkat Terapeutik : b. Pencahayaan : 1) Sediakan ruangan Meningkat yang tenang dan c. Ketersediaan air mendukung bersih : 2) Fasilitasi Meningkat kenyamanan d. Kebersihan lingkungan persiapan Edukasi: makanan : Meningkat 1) Jelaskan tujuan e. Pengaturan suhu manajemen ruangan : lingkungan. Meningkat. 5. Keluarga mampu 4) Rujukan memanfaatkan fasilitas Observasi : pelayanan kesehatan : 1) Identifikasi indikasi 1) Pemeliharaan rujukan kesehatan 2) Periksa kondisi a. Menunjukkan pasien sebelum dirujuk perilaku



adaptif:



meningkat b. Menunjukkan pemahaman perilaku



sehat:



meningkat c. Kemampuan menjalankan perilaku



sehat:



meningkat d. Perilaku mencari bantuan: meningkat e. Menunjukkan minat meningkatkan



Teurapetik: 1) Dapatkan persetujuan pasien atau keluarga 2) Hubungi layanan kesehatan yang menjadi tujuan rujukan yang akan menerima pasien Edukasi: 1) Jelaskan tujuan dan prosedur rujukan 2) Informasikan rencana merujuk kepada pasien dan keluarga 3) Informasikan layanan kesehatan yang menjadi tujuan



perilaku



sehat:



rujukan



meningkat f. Memiliki sistem pendukung: meningkat



3



Gangguan pola tidur pada Setelah dilakukan 1.Edukasi proses keluarga Bapak M intervensi keperawatan, penyakit khususnya pada Nn S 1.Keluarga mampu Observasi ditandai dengan : mengenal masalah : 1) Identifikasi Data Subjektif kesiapan dan 1) Tingkat Pengetahuan kemampuan Nn.S mengatakan selalu tidur menerima a. Perilaku sesuai larut dan merasa tidak ada informasi anjuran : waktu untuk istirahat karena Edukasi: Meningkat kerjaan yang menumpuk 1) Jelaskan penyebab b. Kemampuan dikarenakan sibuk bekerja. dan faktor resiko menjelaskan Nn S juga mengatakan tidak penyakit pengetahuan pernah tidur siang. 2) Jelaskan tanda dan tentang suatu gejala yang topic: Meningkat Data Objektif ditimbulkan oleh c. Pertanyaan penyakit Nn S tampak lemas, tidak tentang masalah 3) Jelaskan focus, tampak kantung mata yang dihadapi : kemungkinan menghitam, Td : 130/90 Menurun terjadinya mmHg, N : 100 x/mnt d. Menjalankan komplikasi pemeriksaan yang 4) Ajarkan cara tidak tepat : meredakan atau Menurun mengatasi gejala yang dirasakan 5) Informasikan kondisi paien saat ini 2. Keluarga mampu 1. Dukungan pembilan mengambil keputusan keputusan: Observasi: 1) Fungsi keluarga a. Pemenuhan kebutuhan anggota keluarga meningkat b. Anggota keluarga saling mendukung



1) Identifikasi persepsi mengenal masalah dan informasi Terapeutik:



meningkat c. Adaptasi terhadap masalah meningkat



1)Diskusikan kelebihan dan kekurangan dari setiap solusi 2)Motivasi mengungkapkan tujuan keperawatan yang diharapkan



3. Keluarga mampu 1. Dukungantidur merawat anggota Observasi : keluarga : 1) Identifikasi pola 1) Manajemen aktivitas dan tidur kesehatan keluarga 2) Identifikasi factor a. Kemampuan pengganggu tidur menjelaskan Terapeutik : masalah 1) Modifikasi kesehatan yang lingkungan di alami 2) Tetapkan jadwal meningkat tidur rutin b. Aktivitas Edukasi : keluarga mengatasi 1) Anjurkan menepati masalah kebiasaan waktu kesehatan tidur meningkat 2) Ajarkan factorc. Tindakan untuk faktor yang mengurangi berkontribusi factor resiko terhadap gangguan meningkat pola tidur d. Gejala penyakit anggota keluarga menurun 2. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan : 1) Keamanan lingkungan rumah a. Pemeliharaan rumah : Meningkat b. Pencahayaan : Meningkat



1. Manajemen kenyamanan lingkungan Observasi : 1)Identifikasi sumber ketidaknyamanan Terapeutik : 1) Sediakan ruangan



c. Ketersediaan air yang tenang dan bersih : mendukung Meningkat 2) Fasilitasi d. Kebersihan kenyamanan persiapan lingkungan makanan : Edukasi: Meningkat e. Pengaturan suhu 1) Jelaskan tujuan ruangan : manajemen Meningkat. lingkungan. 5.Keluarga mampu 5) Rujukan memanfaatkan fasilitas Observasi : pelayanan kesehatan : 1) Identifikasi indikasi 2) Pemeliharaan rujukan kesehatan 2) Periksa kondisi a. Menunjukkan pasien sebelum dirujuk perilaku adaptif: meningkat Teurapetik: b. Menunjukkan pemahaman 1) Dapatkan perilaku sehat: persetujuan pasien atau meningkat keluarga c. Kemampuan 2) Hubungi layanan menjalankan kesehatan yang perilaku sehat: menjadi tujuan rujukan meningkat yang akan menerima d. Perilaku mencari pasien bantuan: meningkat Edukasi: e. Menunjukkan minat 1) Jelaskan tujuan dan meningkatkan prosedur rujukan perilaku sehat: meningkat 2) Informasikan f. Memiliki sistem rencana merujuk pendukung: kepada pasien dan meningkat keluarga 3) Informasikan layanan kesehatan yang menjadi tujuan rujukan



Tgl/ No



Diagnosa Keperawatan & Data



Implementasi



Evaluasi



Paraf



Penunjang 21/0



Defisit nutrisi pada 1.



4/20



keluarga Bapak S



21



khususnya



09.3



Ibu



Y



ditandai dengan :



0 WI Data Subjektif B



Ibu Y mengatakan merasa cepat kenyang saat makan, mengeluh sakit pada perut, Ibu Y juga mengatakan susah dalam memilih menu makananya karena terkait penyakitnya sehingga kadang merasa malas dan tidak nafsu saat makan. Ibu Y juga mengatakan belum pernah ke Rumah sakit hanya ke Puskesmas saja.



Mengenal masalah kese hatan a. Edukasi kesehatan Observasi 1) Mengidentifikasi kesiapan kemampuan menerimainformasi H: keluarga Bapak S tam pak bersemangat. keluarg a Bapak S mengatakan in gin status gizi istrinya me mbaik



S : keluarga mengatakan mengerti sehingga lebih mengetahui apa yang telah dijelaskan mulai dari penyebab sampai cara penanganan



Penyakit Ibu Y, bagaim ana keputsan yang akan diambil, melakukan apa Terapeutik terkait kondisi Ibu Y, ca ra merawat dengan tepa 2) Menjadwalkan pendi t, merubah lingkungan d dikan kesehatn sesuai an alat makan minum y kepekatan ang aman sehingga tida H: keluargaBapak S mem k timbul masalah. Kelua punyai waktu luang untuk rga Bapak S mengataka belajar pada jam 10 dihai n fasyankes yang tepat s libur esuai kondisi, sehingga 3) Memberikan kesemp daapt menggunakan fasi litas yang ada, mulai da atan untuk bertanya H: keluarga Bapak S tam ri fasyankes primer sam



Metri ka



Data Objektif Saat pemeriksaan BB 50 kg, TB 165 cm, LILA 16 cm, IMT 18,3



kg/m2,



membrane



mukosa



pucat nafsu makan menurun



pak aktif bertanya, dan da pat mengulangi pembelaj arn dengan baik



pai ke tersier



Edukasi 4) Menjelaskan faktor resiko yang dapat mempengaruhi kesehatan H: keluarga Bapak S dib erikan pemahaman terkait resiko yang akan mempen garuhi kesehatan keluarga Bapak S



O : Keluarga Bapak S t



5) Mengajarkan strategi yang dapat digunaka n untuk meningkatka n perilaku sehat H: keluarga Bapak S diaj arkan strategi pemantaua n kondisi pasien sesuai w aktu dirumah dan meman faat teknologi ketika Bapak S bekerja untuk m engabari kondisi rumah



kan kebutuhan klien da



b.



bagaimana membuat ke



Edukasi proses peny akit Terapeutik 1) Menjelaskan penyeba b dan faktor resiko p enyakit H: keluarga Bapak S dibe rikan pemahaman terkait penyebab dan faktor resik o terkait kondisi penyakit yang diderita keluarga Bapak S mengat akan paham dan akan lebi h hati-hati dalam merawat a anggota keluarganya, se hingga meminimalkan pe nyakit yang akan diderita



ampak semangat dalam belajar, dari 5 tugas kel uarga. Keluarga Bapak S mengaplikasikan sem uanya dibuktikan selalu membantu dan menyiap n anggota keluarga lain nya A : kemampuan Keluarga Bapak S sema kin meningkat, mulai da ri pemahaman masalah, putusan dan bertindak, s angat bai dan tepat dala m merawat klien denga n memanfaatkan SDK y ang ada, lebih mengetah ui lingkungan yang ama n, nyaman bagi keluarg a, serta leih paham akan kebutuhan fasyankes ya ng lebih tepat sesuai ko ndisi klien



oleh keluarga Bapak S



P : intervensi dihentika n



2) Menjelaskan tanda-g ejala yang ditimbulka n oleh penyakit H: keluarga Bapak S dib erikan pemahaman terkait tanda-tanda yang akan ti mbul oleh penyakit, kelua rga Bapak S tampak paha m betul menjelaskan kon disi pasien 3) Menjelaskan kemung kinan komplikasi H: keluarga Bapak S dibe rikan pemahaman terkait komplikasi, keluarga Bapak S mengatakan aka n memantau kondisi Ibu Y dengan baik 4) Menginformasikan k ondisi pasien setiap s aat H: keluarga Bapak S diaj arkan untuk selalu mendu kung pemantauan dan me mberitahukan terkait perk embangan kondisi klien, begitupun sebaliknya per awat memantau kondisi k lien dan melaporkan sehi ngga dapat dilakukan tind ak lanjut dengan segera 5) Menganjurkan melap or jika terdapat tand a-tanda dan gejala m emberat atau tidak bi asa H: keluarga Bapak S dia njurkan untuk selalu mem antau dan memberi info s etiap saat kepada keluarg a sehingga dapat dilakuka



n tindak lanjut dengan se gera 2. a.



Mengambil keputusan Dukungan pengambilan k eputusan Observasi 1) Mengidentifikasi persepsi mengenal masalah daninformasi H: keluarga Bapak S dibe rikan pemahaman lebih te rkait masalah dan informa si yang didapat sehingga bisa mengetahui kondisi f isik klien dengan baik da n dapat mengambil langk ah tindakan yang tepat Terapeutik 2) Memotivasi mengun gkapkan tujuan pera watan yang diharapk an H: keluarga Bapak S dibe rikan motivasi untuk men gunkapkan segala keingin an, harapan kesehatan kel uarganya, sehingga mend apat solusi terbaik terhada p tindakan yang akan dila kukan Edukasi 3) memberikan informa si yang diminta kelua rga H: keluarga Bapak S selal u bertanya terkait langkah yang tepat untuk diambil sehingga pengobatan lebi h mudah dan cepat



3.



Merawat anggota kelua



rga a. Promosi berat badan Observasi : 1) Identifikasi kemungkinan penyebab bb kurang H : Keluarga Bapak S mengatakan Ibu Y susah disuruh makan dan hanya menghabiskan satu porsinya sehari 2) Monitor bb H : BB Ibu Y 50 Kg Terapeutik : 1) Hidangkan makanan yang menarik H : Keluarga Bapak S akan meyediakan makanan yang menarik bagi Ibu Y 2) Berikan suplemen, jika perlu H : Keluarga Bapak S mengatakan sudah memberikan vitamin dan suplemen makanan Edukasi : 1) Jelaskan jenis makanan yang bergizi tinggi namun tetap terjangkau 4. Memodifikasi lingkunga n a. Manajemen lingkungan Observasi Terapeutik 1) Menyediakan tempat makan bersih H: keluarga Bapak S men gatakan akan lebih hati-h ati terkait alat makan dan



minum keluarga, sehingg a tidak akan ada masalah pencernaan dan penyakit l ainnya 2) mengizinkan keluarg a untuk mendamping i klien H: keluarga Bapak S selal u menjaga dengan aman k lien Edukasi 3) Menjelaskan cara me mbuat tempat makan, lingkungan yang ama n dan nyaman H: keluarga Bapak S dibe rikan pemahaman untuk menyediakan lingkungan yang aman, nyaman untu k anggota keluarga sehing ga meminimalkan penyak it yang bersumber dari lin gkungan keluarga Bapak S mengat akn paham dan akan mela kukukannya 5. a.



Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan Rujukan Observasi 1) Memeriksa kondisi p asien ketika dirujuk H: keluarga Bapak S dibe rikan pemahaman terkait anggota keluarga yang m embutuhkan fasyanskes s esusi kondisi anggota kel uarga sehingga dalam me njagkau fasyankes efektif dan efisien Terapeutik



2) memberikan kesemp atan pasien dan kelua rgauntuk bertanya da n mendapatkan jawa ban terkait rujukan H: keluarga Bapak S tam pak semangat bertanya Edukasi 3) Menginformasikan la yanan kesehatan yan g menjadi tujuan ruju kan sesuai kondisi H: keluarga Bapak S dibe rikan pemahaman keluarga Bapak S mengat akan sudah mempunyai ja minan kesehatan setiap b ulan iuran 22/0 4/20 21 09.3 0 WI B



1. Keluarga mampu mengen Ketidak stabilan al masalah : kadar glukosa darah pada keluarga 1) Edukasi proses penyakit Bapak S, khususnya a. Menjelaskan penyebab dan Ibu Y faktor resiko penyakit H : keluarga mengerti dan me Data Subjektif ngetahui tentang penyebab da Kelurga mengatakan n factor resiko penyakit. saat ini ada anggota kelurga yang sakit yaitu Ibu Y, yang mengalami penyakit DM. Keluarga mengatakan penyakit DM adalah penyakit akibat peningkatan gula darah yang di sebabkan oleh pola makanan yang tidak baik tanda dan gejalanya sering haus yang berlebihan, sering lapar, sering buang air kecil,



S: 







b. Menjelaskan tanda dan geja  la yang ditimbulkan oleh penyakit H : keluarga mengerti dan mengetahui tentang tanda dan gejala yang ditimbulkan oleh  penyakit. 2. Keluarga mampu mengambil keputusan: 2) Dukungan pembilan keputusan a. Mendiskusikan kelebihan dan kekurangan dari setiap







Metri keluarga mengerti d ka an mengetahui tenta ng penyebab dan fac tor resiko penyakit. keluarga mengerti d an mengetahui tenta ng tanda dan gejala yang ditimbulkan ol eh penyakit. keluarga mengerti d an mengetahui jika k emungkinan terjadin ya komplikasi. keluarga mampu me nilai kelebihan dan kekurangan dari setiap solusi yang ada. keluarga termotivasi dalam mengungkapkan tujuan keperawatan yang diharapkan.



kelelahan, dan terjadi penurunan berat badan. Keluarga mengatakan akibat jika tidak segera di tangani dapat membahayakan sehingga harus segera di tangani. Data Objektif Saat pemeriksaan didapatkan Gds : 280 mg/dl, klien tampak lemas, klien bolak balik kamar mandi



solusi H : keluarga mampu menilai kelebihan dan kekurangan dari setiap solusi yang ada.







Keluarga mengatakan akan mempraktekan latihan fisik yang di anjurkan



O: b. Memotivasi mengungkapkan tujuan  keluarga tampak keperawatan yang mengerti dan diharapkan mengetahui tentang H : keluarga termotivasi penyebab dan factor dalam mengungkapkan tujuan resiko penyakit. keperawatan yang diharapkan.  keluarga tampak mengerti dan 3. Keluarga mampu merawat mengetahui tentang anggota keluarga: tanda dan gejala yang ditimbulkan 1. Manajemen Hiperglikemia oleh penyakit. 1) Mengidentifikasi  Keluarga tampak kemungkinan penyebab mengerti dan hiperglikemia mengetahui jika H : Keluarga mengetahui kemungkinan penyebab dari hiperglikemia terjadinya komplikasi. 2) Mengidentifikasi situasi yang menyebabkan kebutuhan  keluarga tampak mampu menilai insulin meningkat kelebihan dan H : Keluarga mengetahui kekurangan dari situasi apa saja yang dapat setiap solusi yang memicu kebutuhan insulin ada. meningkat  keluarga tampak termotivasi dalam 3) Memonitor kadar glukosa mengungkapkan darah tujuan keperawatan H : GDS 300 mg/dl yang diharapkan.  Keluarga tampak 4) Memonitor tanda dan mengerti dan gejala hiperglikemia mampu H : Keluarga mampu mempraktekan mengetahui gejala dari latihan fisik/ hiperglikemia. olahraga.  pasien terlihat Edukasi : memeragakan 1) Menganjurkan kepatuhan bagaimana cara cek terhadap diet dan olahraga GDS mandiri. Hasil : Keluarga mau



menerapkan progran diet yang  dianjurkan. 2) Menganjurkan monitor kadar glukosa darah H : Keluarga dapat melakukan pemeriksaan GDS secara mandiri 4. Keluarga Mampu memodifikasi lingkungan Manajemen kenyamanan lingkungan 1. Mengidentifikasi sumber ketidaknyamanan H : Klien mengatakan tidak suka jika kakinya dingin, mau pakai kaos kaki. Ingin makan dan mrnggunakan air yang semuanya bersih



Keluarga klien mengatakan akan membuat lingkungan untuk ibu Y dengan aman dan nyaman



A:    



keluarga mampu mengenal masalah. Keluarga mampu mengambil keputusan Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit. Keluarga mampu menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman



2. Menyediakan ruangan yang tenang dan mendukung P: H : Keluarga mengatakan ingin di pekarangan rumah  Intervensi keluarga saja karena terasa lebih mampu mengenal nyaman masalah dihentikan 3. Menjelaskan tujuan manajemen lingkungan H : Keluarga mengatakan sudah mengerti



















Intervensi keluarga mampu mengambil keputusan dihentikan Intervensi keluarga mampu merawat anggota keluarga dihentikan intervensi keluarga mampu memodifikasi lingkungan dilanjutkan intervensi keluarga mampu memanfaatkan fasilitas Kesehatan dilanjutkan



LAMPIRAN SATUAN ACARA PENYULUHAN NAMA MAHASISWA



: Metrika Nurcahyo



NIM



: 18.038



JUDUL



: Gizi Seimbang Pada Ibu



SASARAN



: Masyarakat



TEMPAT



: Balai Warga Rt 05 Rw 15



WAKTU



: 1x 45 Mneit



A. MASALAH UTAMA/DIAGNOSA KEPERAWATAN Kesiapan Peningkatan Nutrisi B. TUJUAN 1. Tujuan Umum Setelah diberikan penddiikan kesehatn dalam waktu 1x45 menit, dengan menggunakan lembar balik, leafleat, dan alat peraga diharapkan klien mampu menerapkan hidup sehat dengan makana makanan sehat. 2. Tujuan Khusus Tujuan khusus klien dapat: a. Menjelaskan pengertian gizi seimbang b. Menguraikan manfaat gizi seimbang c. Menjelaskan pilar gizi seimbang d. Menjelaskan factor yang mempengaruhi gizi seimbang e. Jelaskan masalah gangguan gizi f. Mempratekkan cara penyusunan menu makanan gizi seimbang dan nutrisi untuk anak usia sekolah C. MATERI PEMBELAJARAN 1. Pengertian gizi seimbang 2. Manfaat gizi seimbang 3. Pilar gizi seimbang



4. Factor yang mempengaruhi gizi seimbang 5. Masalah gangguan gizi (materi terlampir) D. METODE PENGAJARAN 1. Diskusi 2. Bermain peran 3. Demontrasi E. MEDIA PENGAJARAN 1. Leafleat 2. Lembar balik 3. Alat peraga (Terlampir) F. KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan Pembukaan



Kegatan Perawat



Kegiatan KLien



Waktu



1. Mengucapkan salam



1. Menjawab salam 1 5 Menit



2. Memperkenalkan diri



2. Mendengarkan



3. Menjelaskan



3. Mendegarkan dan



tujuan



dan



topik, kontrak



menjawab



waktu



Isi



1. Menjelaskan



1. Mendengarkan



pengertian



gizi



seimbang



2. Mendengarkan



2. Menjelaskan



dan Memahami



manfaat



gizi



seimbang



3. Mendengarkan dan memahami



3. Menjelaskan pilar gizi seimbang



4. Mendengarkan dan memahami



4. Menjelaskan factor



dan memahami



5. Mendengarkan yang



mempengaruhi



dan memahami 6. Mendengarkan



30 Menit



gizi seimbang



dan memahami



5. Jelaskan masalah gangguan



gizi



pada



usia



anak



7. Mendengarkan dan bertanya



sekolah 6. Memahami nutrisi pada



anak



usia



sekolah 7. Mempraktekan cara



penyusunan



makanan



gizi



seimbang



dan



nutrisi untuk anak usia sekolah



Penutup



1. Menanyakan



1. Menjawab



kondisi



10 Menit



kondisinya



masyarakat



2. Menjawab



dan



setelah pemaparan



memaparkan



materi



kembali



materi



yang



sudah



2. Mengajukan Pertanyaan



dan



klasifikasi



pada



disampaikan



pasien



G. EVALUASI 1. Jelaskan Pengertian gizi seimbang 2. Jelaskan manfaat gizi seimbang 3. Jelaskan pilar gizi seimbang 4. Jelaskan factor yang mempengaruhi gizi seimbang 5. Jelaskan masalah gangguan gizi seimbang



6. Mempraktekan cara pemilihan makanan gizi seimbang dan nutrisi untuk Ibu H. REFERENSI Kapita Selekta Kedokteran Fak sehat.blogspot.com/2008/10/kebutuhan-kalori.html



Kedokteran



UI



http://frisoft-



Almatsier, Sunita. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama  



Ayubi, Dian. 2007.  Bahan Kuliah Dasar PKIP. Depok : Fakultas Kesehatan Masyarakat UI



Fikawati, Sandra. 2008. Kumpulan Materi Gizi Kesehatan Masyarakat. Depok : FKM UI L. Damayanti, Diana. 2005. Makanan Anak Usia Sekolah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.  http://www.pengertianahli.com/2014/01/pengertian-gizi-dan-zat-gizi.html



Tangerang, 20 April 2021



(Metrika Nurcahyo)



I. LAMPIRAN MATERI DAN MEDIA A. Pengertian Gizi Seimbang Gizi merupakan suatu zat yang terdapat dalam makanan yang mengandung karbohidrat,lemak, protein, vitamin, dan mineral yang penting bagi manusia untuk pertumbuhan dan perkembangan manusia, memelihara proses tubuh dan sebagai penyedia energi untuk melakukanaktivitas sehari-hari. Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan prinsipkeanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan (BB) ideal.



B. Manfaat Gizi Seimbang 1. Menjaga sistem metabolisme tubuh Proses metabolisme tubuh membutuhkan bermacam – macam asupan gizi dengan porsi yang seimbang karena melibatkan semua organ tubuh. Jika tubuh kita kekurangan asupan gizi tertentu maka sudah tentu akan mengganggu fungsi organ. Gangguan metabolisme juga bisa diperburuk dengan pola hidup yang kurang sehat. Manfaat gizi seimbang penting untuk menjaga keseimbangan metabolisme tubuh manusia. 2. Mempertahankan berat badan Membuat berat badan tetap stabil tidak berarti harus menghindari karbohidrat dan lemak, sebab berat badan bisa tetap stabil jika kita mengonsumsi makanan yang mengandung gizi seimbang. Jika kita mengonsumsi berbagai makanan dengan takaran yang tepat, maka kalori berlebihan tidak akan ditimbun oleh tubuh sehingga berat badan akan tetap stabil dan menjadi cara yang bagus untuk menghindari obesitas. 3. Menjaga kesehatan organ tubuh Manfaat gizi seimbang bisa mencegah penurunan fungsi organ – organ tubuh seiring dengan pertambahan usia. Penurunan fungsi organ tersebut bisa dipercepat jika Anda jarang mengonsumsi makanan yang mengandung gizi seimbang. Hal itu disebabkan karena semua organ tubuh membutuhkan asupan gizi yang memadai untuk mempertahankan fungsinya agar tetap baik dan tidak mengganggu proses metabolisme pada tubuh. 4. Memperkuat konsentrasi dan daya ingat Penurunan konsentrasi serta daya ingat memang identik dengan pertambahan usia, tetapi dengan manfaat gizi seimbang bisa membantu kita untuk mempertahankan kemampuan untuk fokus dan juga menajamkan daya ingat. Agar dapat berfungsi dengan baik, maka otak perlu asupan lemak, protein, vitamin dan mineral dalam



jumlah yang cukup. Mengonsumsi makanan yang mengandung gizi seimbang bisa menghindarkan Anda dari resiko kerusakan otak. 5. Meningkatkan imunitas Memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik akan menghindarkan kita dari berbagai penyakit terutama penyakit musiman karena perubahan cuaca atau karena banyaknya aktivitas dan wabah penyakit menular. Manfaat gizi seimbang dalam makanan sangat penting untuk menjaga tubuh tetap kebal dari berbagai penyakit. 6. Mencegah stunting Stunting adalah kekurangan tinggi badan pada anak, menunjukkan kekurangan gizi yang sudah lama terjadi dalam jangka panjang. Stunting bisa dicegah sejak awal kehamilan dan ditentukan oleh asupan gizi ibu, bahkan sejak sebelum menikah dan hamil. Kecukupan gizi saat hamil akan dipengaruhi oleh apa yang dikonsumsi oleh ibu melalui manfaat makanan sehat begitu juga ketika sedang menyusui. 7. Menjaga emosi Kekurangan gizi seimbang pada tubuh bisa menyebabkan tubuh kesulitan mengendalikan produksi hormon yang dapat mengendalikan suasana hati. Akibatnya, seseorang yang mengalami kekurangan gizi akan mudah mengalami perubahan suasana hati ketika beraktivitas. Emosi yang tidak stabil tentunya akan menyulitkan Anda dalam berkegiatan dan bergaul, maka asupan gizi yang pantas juga sangat penting bagi kestabilan emosi. 8. Membuat awet muda Manfaat gizi seimbang bisa membuat seseorang tampak selalu awet muda karena proses regenerasi sel – sel tubuh selalu berlangsung dengan lancar. Bagian tubuh seperti rambut, kuku, gigi, kulit dapat mencerminkan kondisi kesehatan secara



keseluruhan. Seorang yang tampak awet muda menunjukkan kemampuan dirinya untuk menjaga keseimbangan asupan gizinya dengan baik. 9. Menjadi sumber energy Sebagian zat pada makanan yang dikonsumsi akan diolah hingga menghasilkan energi oleh sistem pencernaan organ tubuh kita. Energi dibutuhkan untuk menjalani aktivitas sehari – hari, dihasilkan dari karbohidrat, protein dan lipid atau lemak. 10. Membentuk sel tubuh Zat gizi yang dibutuhkan untuk membentuknya adalah air, mineral dan protein. Untuk membentuk sel jaringan tubuh maka ketiganya diolah secara bersama – sama hingga membentuk sel jaringan tubuh yang baru untuk mengganti jaringan lama yang sudah tidak berfungsi lagi. Vitamin juga dapat membantu proses biokimia dalam tubuh. C. Pilar Gizi Seimbang 1. Mengonsumsi makanan beragam Pilar pertama yang penting di dalam pedoman Gizi Seimbang adalah mengonsumsi beragam jenis makanan. Hal ini dikarenakan, tidak ada satu pun jenis makanan yang mengandung semua jenis zat gizi, kecuali ASI (untuk bayi 0-6 bulan). Keragaman jenis makanan bisa melengkapi kebutuhan gizi tubuh dan disebut dengan makanan gizi seimbang. Dengan mengonsumsi makanan beragam, maka zatzat gizi yang diperlukan tubuh bisa dipenuhi. 2. Membiasakan perilaku hidup bersih Pilar Gizi Seimbang juga mencakup higienitas individu. Membiasakan perilaku hidup bersih adalah pilar kedua dari prinsip Gizi Seimbang. Ini penting, karena manfaat pengonsumsian aneka jenis makanan akan dikalibrasi jika makanan terkontaminasi atau tubuh terinfeksi.Kontaminasi bakteri pada tubuh dan makanan



bisa dihindari atau setidaknya dikurangi peluangnya dengan meningkatkan kebersihan diri. Berikut ini adalah beberapa kebiasaan hidup bersih: a) Menerapkan cara mencuci tangan yang bersih sebelum kontak dengan



makanan atau ASI. b) Menutup makanan yang disajikan agar terhindar dari vektor penyakit infeksi c) Menutup mulut dan hidung bila bersin d) Menggunakan alas kaki agar terhindar dari infeksi cacing 3. Melakukan aktivitas fisik Seimbang adalah sesuai antara yang masuk dengan yang keluar. Tidak hanya memerhatikan jenis dan jumlah zat gizi yang masuk, Gizi Seimbang juga memerhatikan pengeluaran zat gizi. Oleh karena itu, pilar Gizi Seimbang juga menyentuh aspek kegiatan fisik. Hal ini bertujuan agar gizi yang masuk seimbang dengan gizi yang keluar. Ketidakseimbangan asupan gizi dan aktivitas fisik bisa menimbulkan masalah gizi (kekurangan atau kelebihan gizi). 4. Mempertahankan dan memantau Berat Badan (BB) normal D. Factor yang mempengaruhi gizi seimbang Faktor yang mempengaruhi gizi: 1.  Selalu Aktif. Semakin tinggi tingkat aktifitas tubuh maka Nutrisi dan energi juga akan semaki banyak diperlukan, anak usia SD atau Usia sekolah merupakan usia yang senang bermain. Senang menghabiskan waktunya untuk belajar mengetahui lingkungan sekitar. Untuk itu perlunya nutrisi dan asupan energi yang banyakuntuk menunjang aktifitas fisiknya. Sulitnya untuk mengkonsumsi makanan bergizi adalah tantangan yang perlu dihadapi oleh orang tua. Untuk itu pengetahuan mengenai gizi anak sangat disarankan untuk mempelajarinya.



2. Perubahan Sikap Terhadap Makanan. Anak Usia Sd tidak dapat di tebak, apa selera makan yang saat ini sedang ia senangi, perubahan sikap terhadap makanan dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah pengaruh dari luar. Pada masa-masa inilah perhatian ibu terhadap pengaruh pola konsumsi makanan sepertinya harus digalakan. 3.  Tidak suka makanan-makanan yang bergizi. Anak usia sekolah sangat sulit untuk dapat mengkonsumsi makanan-makanan yang sedang ia perlukan untuk masa pertumbuhan. Kriteria makanan yang banyak disukai oleh anak usia ini adalah makanan yang banyak mengandung gula dan mempunyai warna yang cerah sehingga menarik anak untuk mengkonsumsinya. E. Masalah gangguan gizi pada anak usia sekolah 1. Kurang gizi / Malnutrisi Merupakan permasalahan yang terjadi karena kurangnya menkonsumsi makanan yang mengandung energi, protein yang bermutu tinggi (seperti ikan, telur, daging) serta mineral terutama kalsium yang mudah diserap oleh tubuh. Selain itu gizi kurang dapat pula disebabkan oleh cacingan yang diderita 50% anak-anak. Status gizi seseorang dapat dilihat dari tinggi badan, berat badan, data biokimia, dan lainya. Gangguan pertumbuhan pada usia anak-anak ini terjadi akibat berat badan bayi lahir rendah (BBLR) dan gizi kurang pada usia balita. Kekurangan gizi secara umum ( makanan kurang dalam kualitas dan kuantitas ) menyebabkan gangguan pada proses pertumbuhan, produksi tenaga, pertahanan tubuh, struktur dan fungsi otak, serta perilaku. 2. Kegemukan atau gizi lebih kondisi dimana konsumsi makanan yang mengandung energi, protein dan lemak yang melebihi kebutuhan. Gizi lebih menyebabkan obesitas yang merupakan kelebihan energi yang disimpan di dalam jaringan berupa lemak. Kegemukan merupakan salah satu risiko dalam terjadi berbagai penyakit degeneratif, seperti hipertensi atau tekanan darah tinggi, penyakit-penyakit diabetes, jantung koroner, hati, dn kantung empedu.



3. Anemia Anak yang mengalami anemia menunjukkan gejala antara lain pucat, lemah, lelah, menurunnya kemampuan konsentrasi belajar. Serta menurunnya antibody sehingga mudah terserang infeksi atau penyakit. Penyebab anemia ini adalah makanan yang dimakan kurang mengandung zat besi. Akibat kekurangan sejumlah zat gizi itu, sekitar 10 persen-15 persen anak usia sekolah menderita anemia.   4. Kurang vitamin A Hal ini menyebabkan kebutaan, mengurangi daya tahan tubuh sehingga mudah terserang infeksi. Kurang vitamin A atau yang sering disebut KVA sering menyebabkan kematian pada anak-anak. Penyebab KVA di Indonesia kebanyakan adalah kemiskinan dan kurangnya penegtahuan tentang gizi.



SATUAN ACARA PENYULUHAN NAMA MAHASISWA



: Metrika Nurcahyo



NIM



: 18.038



JUDUL



: DIABETES MELITUS



SASARAN



: Keluarga



TEMPAT



:



WAKTU



: 1x 45 Menit



A. MASALAH UTAMA/DIAGNOSA KEPERAWATAN Kesiapan Peningkatan Pengetahuan B. TUJUAN 1. Tujuan Umum Setelah diberikan pendidikan kesehatan dalam waktu 1x45 menit, dengan menggunakan lembar balik, leafleat, dan alat peraga diharapkan pasien mampu mengetahui penanganan dalam hal perawatan tentang penyakit diabetes mellitus dan untuk mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut. 2. Tujuan Khusus Tujuan khusus pasien dapat: a. Menjelaskan pengertian diabetes mellitus b. Menjelaskan penyebab diabetes mellitus c. Menjelaskan tanda gejala diabetes mellitus d. Menjelaskan komplikasi diabetes mellitus e. Mempraktekan nutrisi diet diabetes melitus C. MATERI PEMBELAJARAN 1. Pengertian diabetes melitus 2. Penyebab diabetes melitus 3. Tanda gejala diabetes melitus 4. Komplikasi diabetes melitus 5. Nutrisi diet diabetes melitus



D. METODE PENGAJARAN 1. Diskusi 2. Bermain peran 3. Demontrasi E. MEDIA PENGAJARAN 1. Leafleat 2. Lembar balik 3. Alat peraga (Terlampir) F. KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan A. Pembukaan



Kegatan Perawat



Kegiatan KLien



1.Mengucapkan salam



1.Menjawab salam



2. Memperkenalkan diri



2. Mendengarkan



Waktu



3.Menanyakan kondisi pasien 3.Memberitahukan 4. Menjelaskan topik, tujuan dan kontrak waktu



kondisinya



5 menit



4. Mendengarkan dan menjawab



B. Isi



1. Menjelaskan



pengertian



diabetes mellitus 2. Menjelaskan



1.Mendengarkan penyebab memahami



diabetes mellitus 3. Menjelaskan tanda gejala diabetes mellitus 4. Menjelaskan



dan



2. Mendengarkan dan memahami



komplikasi 3. Mendengarkan dan



diabetes mellitus



memahami



30 menit



5. Mempraktekan nutrisi diet 4.Mendengarkan diabetes melitus



dan



bertanya



1.Menjawab kondisinya 1.Menjelaskan kondisi pasien C. Penutup



setelah pemaparan materi



2.Menjawab



dan



memaparkan



kembali



2. Mengajukan pertanyaan materi yang sudah di atau klasifikasi pada pasien



sampaikan



10 menit



G. EVALUASI a. Menjelaskan pengertian diabetes melitus b. Menjelaskan penyebab diabetes melitus c. Menjelaskan tanda gejala diabetes melitus d. Menjelaskan komplikasi diabetes melitus e. Mempraktekan nutrisi diet diabetes melitus H. REFERENSI a. Maulan, M.2008.Mengenal Diabetes Militus: Panduan Praktis Mengenai Kencing Manis.Jogjakarta:Katahati. b.



Pramono.2012.Diit



pada



Diabetes



Mellitus. http://helpingpeopleideas.com/publichealth/index.php/2012/01/dietpada-diabetes-mellitus/. Diakses pada tanggal 7 Nopember 2017. c. Sutedjo, A.Y.2010.Strategi penderita Diabetes Mellitus Berusia Panjang. Jogjakarta:Kanisius.



d. Syahbudin,



S.2009.Diabetes



2,Pusat   Diabetes



&



Mellitus Lipid



dan RSUP



Pengelolaannya,Cetakan Nasional



Dr.Cipto



Mangunkusumo. Jakarta:FKUI.



Tangerang, 12 Oktober 2020



(Penyuluh)



I. LAMPIRAN MATERI DAN MEDIA A. Pengertian Diabetes Melitus Diabetes



adalah



penyakit



kronis yang ditandai



dengan ciri-ciri



berupa



tingginya kadar gula (glukosa) darah. Glukosa merupakan sumber energi utama bagi sel tubuh manusia. Glukosa yang menumpuk di dalam darah akibat tidak diserap sel tubuh dengan baik dapat menimbulkan berbagai gangguan organ tubuh. Jika diabetes tidak dikontrol dengan baik, dapat timbul berbagai komplikasi yang membahayakan nyawa penderita. B. Penyebab Diabetes Melitus DM tipe 1 a. Faktor Genetik b. Faktor Imunologi c. Faktor Lingkungan DM tipe 2 a. Umur b. Obesitas c. Riwayat Keluarga



d. Gaya Hidup C. Tanda dan Gejala Diabetes Melitus a. Sering merasa haus. b. Sering buang air kecil, terutama di malam hari. c. Sering merasa sangat lapar. d. Turunnya berat badan tanpa sebab yang jelas. e. Berkurangnya massa otot. f. Lemas. g. Pandangan kabur. h. Luka yang sulit sembuh. i.



Sering mengalami infeksi, misalnya pada gusi, kulit, vagina, atau saluran kemih.



D. Komplikasi Diabetes Melitus a. Gangguan pada mata b. Gangguan pada syaraf c. Gangguan pada pembuluh darah d. Gangguan pada otak e. Gangguan pada ginjal E. Nutrisi Diet Diabetes Melitus Makanan yang harus dihindari: 1. Gula 2. Susu 3. Madu Makanan yang mengandung karbohidrat yang boleh dimakan : 1. Nasi 2. Kentang 3. Roti 4. Singkong Bahan makanan yang mengandung hewani yang boleh dimakan 1. Ikan segar 2. Ayam



3. Telur ayam 4. Udang Bahan makanan yang mengandung protein nabati yang boleh dimakan 1. Tahu 2. Tempe 3. Kacang tanah 4. Kacang merah Sayuran yang bebas dimakan : 1. Kangkung 2. Tomat 3. Terong 4. Ketimun 5. Kol Buah yang tidak boleh dimakan : 1. Nangka 2. Durian 3. Sawo 4. Lecy 5. Apel merah