6 0 121 KB
ASUHAN KEPERAWATAN KRITIS PADA PASIEN NY. T DENGAN GAGAL NAFAS DI RUANG ICU RS KEN SARAS
LUQMAN MULYA NUGRAHA P1337420919090
PROGRAM STUDI PROFESI NERS JURUSAN KEPERAWATAN-POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG 2020 ASUHAN KEPERAWATAN KRITIS PADA NY. T
DI RUANG ICU RS KEN SARAS KABUPATEN SEMARANG
Hari/Tanggal Pengkajian
: Rabu, 12 Februari 2020
Waktu Pengkajian
: 02.00 WIB
Ruang/RS
: ICU RS Ken Saras
A. PENGKAJIAN KLIEN 1. Biodata a. Biodata Pasien 1) Nama
: Ny. T
2) Umur
: 68 tahun
3) Alamat
: Bergas
4) Pekerjaan:
: IRT
5) Tanggal masuk
: 12 Februari 2020, 15.57 WIB
6) Diagnosa Medis
: Gagal Nafas
7) Nomor registrasi
: 111***
b. Biodata Penanggung Jawab 1) Nama
: Tn. S
2) Umur
: 70 tahun
3) Alamat
: Bergas
4) Agama
: Islam
5) Hubungan dengan klien
: Suami
2. Riwayat Keperawatan a. Riwayat Keperawatan Sekarang Klien dibawa ke IGD RS Ken Saras pada tanggal 12 Februari 2020 diantar oleh keluarga karena mengalami penurunan kesadaan, pasien mengeluh lemas dan cenderung mengalami penurunan kesadaran akhirnya dilarikan kerumah sakit. b. Riwayat Keperawatan Dahulu
Pasien memiliki riwayat SNH. c. Riwayat Keperawatan Keluarga Keluarga pasien tidak ada yang memiliki riwayat penyakit seperti klien. 3. Pengkajian a. Primary Survey 1) Airway
: Jalan napas klien menggunakan ET dengan
bantuan ventilator. 2) Breathing
: RR 18/ menit, terpasang ETT, pasien bernafas
dibantu dengan ventilator mode PCV, RR : 15, FiO2 (Konsentrasi oksigen) 60%, trigger: 1, C: 15, inspirasi : ekspirasi (1:3), PEEP : 5cmH2, saturasi oksigen 99%. 3) Circulation
: tekanan darah 100/56mmHg, Nadi 95x/menit,
Suhu 37ºC, capiraly refill normal < 2 detik, akral hangat, nadi teraba kuat, warna kulit normal, terpasang infus RL 30 tpm, terpasang syringe pump pantoprazole 8 mg/jam 2 cc/jam. 4) Disability
: kesadaran pasien compomentis, nilai GCS E4 M6
VETT, pupil isokor 2+/2+, reaksi pupil terhadap cahaya positif 3
4
3
4
Pola aktivitas Aktivitas Mandi Berpakaian Toileting Berpindah Makan Keterangan:
0
1
1
: Mandiri
2
: Dibantu alat
3
: Dibantu orang lain
4
: Dibantu alat dan orang lain
5
: Ketergantungan.
2
3
4 V V V V V
5) Exposure
: suhu pasien 37oC, tidak deformatis, terdapat edema
di ekstremitas atas bagian kiri. b. Secondary Survey (Head to Toe) 1) Kepala : a) Wajah : warna kulit sawo matang, tidak ada lesi b) Mata : ukuran pupil kanan/kiri 2mm/2mm, rangsang cahaya pupil kanan/kiri +/+ c) Hidung : bersih, cuping hidung (-) d) Mulut
: kebersihan mulut kurang,terpasang ETT dan bibir
terlihat kering. e) Telinga : simetris, bersih, serumen (-) f) Leher : tidak ada lesi, JVP (-), pembesaran kelenjer tiroid (-) 2) Thorax a) Paru – paru Inspeksi
: simetris, tidak terdapat jejas, pergerakan dada
asimetris, terdapat tarikan dinding dada Palpasi
: vocal fremitus meningkat karena berisi cairan
Perkusi
: sonor pada paru kiri dan paru kanan
Auskultasi : terdengar suara ronkhi basah b) Jantung Inspeksi
: tidak terdapat jejas, ictus cordis tampak
Palpasi
: ictus cordis teraba pada IC V bergeser kearah kaudolateral
Perkusi
: kanan atas SIC II Linea Para sternalis Dextra Kanan bawah SIC IV Linea Para sternais Dextra Kiri atas SIC II Linea Para sternalis sinistra Kiri bawah SIC VI Linea medio Clavikuralis sinistra
Auskultasi : S1 dan S2 normal regular, murmur(-), gallop(-) 3) Abdomen Inspeksi
: simetris kanan – kiri, warna perut dengan warna
kulit yang lain sama Auskultasi
: terdapat suara bising usus 9x/menit
Perkusi
: timpani
Palpasi
: terdapat massa intraabdomen
4) Ekstremitas atas dan bawah a) Ektremitas atas : terdapat kelemahan pada kedua anggota gerak atas, tidak terdapat bekas trauma, tidak terdapat ekimosis (bintik merah), klien terpasang infus di tangan kiri RL 30 tpm terdapat edema di tangan kiri b) Ekstremitas bawah : terdapat kelemahan pada kedua anggota gerak bawah, tidak terdapat bekas trauma, tidak terdapat ekimosis, tidak terdapat edema Pergerakan : Kekuatan otot : 3
4
3
4
5) Kuku Inspeksi : tidak terdapat sianosis
4. Pemeriksaan Diagnostik a. Pemeriksaan Thorax Kesan :
Cardiomegaly LV
Gambaran pneumonia
b. Pemeriksaan Darah Tanggal : 12 Februari 2020 PEMERIKSAAN
SATUAN
NILAI RUJUKAN
g/dL ribu/mm3 % juta/mm3 ribu/mm3
11.0 – 15.0 4.0 – 10.0 37 – 47 3.5 – 5.0 100 – 400
fL pg mmol/lt
80 – 100 27 – 34 32 – 36
mg/dL
70 – 150
mg/dL mg/dL
21 – 43 0.5 – 1
m Eq/l m Eq/l m Eq/l
135 – 147 3.5 – 5.5 98 – 107
HASIL
SATUAN
NILAI NORMAL
7.422 40.3 46 1.1
mmHg mmHg mmol/lt
HASIL
HEMATOLOGI Hemoglobin 13.7 Leukosit 10.61 Hematokrit 40.7 Eritrosit 4.37 Trombosit 204 Indeks Eritrosit MCV 93 MVH 31.3 MCHC 33.6 Gol Darah ABO-Rh Gol Darah O Rhesus Positif KARBOHIDRAT Glukosa Sewaktu Rapid 133 FUNGSI GINJAL Ureum Darah 24 Creatinine Darah 1.43 ELEKTROLIT & GAS DAR Natrium 143.57 Kalium 3.14 Chloride 101.73 c. Pemeriksaan Analisa Gas Darah (AGD) Tanggal : 12 Februari 2020 PEMERIKSAAN ELEKTROLIT & GAS DAR Analisa Gas Darah (AGD) pH PCO2 PO2 SBE
7.37 – 7.45 32 – 46 74 – 108 (-3.0) – (+3.0)
HCO3 TCO2 Saturasi O2 PO2 (A-a), r Lactat Suhu O2
25.6 27 82 110 1.68 36.3 30
mmol/lt mmol/lt % mmHg mmol/lt °C %
21 – 29 22 – 30 92 - 96
5. Program Terapi Nama Obat
Cara Pemberian IV IV IV IV Oral Oral
Dosis
Citicolin Ranitidin Plasminex Manitol Glausota KSR
2 x 500 mg 2 x 50 mg 3 x 1 gr 6 x 125 cc 2 x 250 mg 3x1
B. ANALISIS DATA NO 1
Tanggal /
Etiologi
Problem
DS: -
Ketidakpastian
Disfungsi Respons
Februari
DO:
tentang
Penyapihan
2020
-
GCS: E4 M6 VETT
kemampuan
Ventilator
-
Klien
Jam Rabu, 12
Data Fokus
terpasang
ETT
mode PCV, RR : 15, FiO2 (Konsentrasi
oksigen)
60%, trigger: 1, C: 15, inspirasi : ekspirasi (1:3), PEEP : 5cmH2, saturasi oksigen 99%. -
Reflek batuk berkurang
-
Hasil nilai pH 7.464 (7.37 – 7.45), PO2 122 mmHg (74-108),
SBE
4.8
mmol/lt (-3.0) – (+3.0) 2
Rabu, 12
- Terdengar suara ronki DS: -
Ketidakseimban
Februari
DO:
gan antara suplai
2020
-
Klien terlihat lemah
-
Klien terpasang ventilator
-
Pada saat perubahan
Intoleransi Aktivitas
dan kebutuhan oksigen
posisi klien terlihat sesak napas RR: 18x/menit, HR: 89x/menit, SpO2: 97% -
Kebersihan diri klien kurang, muka kotor, bibir kering
C. DIAGNOSIS KEPERAWATAN Prioritas diagnosis keperawatan : 1.
Disfungsi respons penyapihan ventilator berhubungan dengan ketidakpastian tentang kemampuan
2.
Intolerasi aktivitas behubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen dengan kebutuhan
D. INTERVENSI KEPERAWATAN NO DK 1
2
Tanggal/ Jam Rabu, 12 Februari 2020 02.00 WIB
Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan Hasil Disfungsi respons Setelah dilakukan Penyapihan Ventilator penyapihan tindakan keperawatan Mekanik (3310): 1. Monitor gejala kelelahan ventilator 3x24 jam diharapkan otot pernafasan berhubungan status pernapasan klien 2. Lakukan Suction Jika diperlukan dengan dari skala 1 ke skala 4 3. Pilih periode selang seling ketidakpastian dengan kriteria hasil: dalam percobaan tentang 1. frekuensi nafas penyapihan dengan periode istirahat tidur kemampuan 2. penggunaan otot 4. Bantu klien untuk bantu pernafasan membedakan pernafasan 3. kepatenan jalan nafas spontan dan mekanik 5. Berikan klien dukungan 4. saturasi oksigen positif 5. akumulasi sputum 6. Kolaborasi pemberian obat inhalasi Rabu, 12 Intoleransi Setelah dilakukan Bantuan Perawatan Diri Februari tindakan keperawatan (1800): aktifitas 2020 3x24 jam diharapkan 1. Monitor pasien akan adanya berhubungan 02.00 toleransi terhadap kelelahan fisik dan emosi dengan WIB aktivitas klien dari skala secara berlebihan adanya ketidakseimbanga 1 ke skala 4 dengan 2. Observasi kriteria hasil: pembatasan klien dalam n atara suplai 1. saturasi oksigen, melakukan aktivitas oksigen dengan nadi, frekuensi nafas 3. Kaji adanya faktor yang ketika aktivitas menyebabkan kelelahan kebutuhan 2. tekanan darah ketika 4. Bantu klien dalam aktivitas pemenuhan kebutuhan 3. kekuatan otot personal hygiene (mandi, ekstremitas atas berpakaian makan) 4. kekuatan otot 5. Kelola energi pada klien ekstremitas bawah dengan pemenuhan kebutuhan makanan, cairan, kenyamanan / digendong untuk mencegah tangisan
Paraf
yang menurunkan energi. E. CATATAN KEPERAWATAN Tgl/Jam 12
No. DK. 1,2
TTD
1. Melakukan
Februari 2020 02.0007.00
Evaluasi Tindakan
Implementasi Keperawatan
2.
WIB 3. 4. 5. 6.
pengecekan S = nasogatrik sebelum O = memberikan makan melalui a. Memberikan klien diet klien berupa susu 110 cc dengan melakukan NGT pengecekan residu dan selang NGT Memposisikan pasien b. Memberikan posisi semi fowler 15ᵒ untuk memaksimalkan c. Melakukakan suction, ventilasi membersihkan mulut dan Suction Mengauskultasi suara nafas melalui selang ET klien. Sekret berupa slime putih encer. klien d. Respirasi 19 x/mnt SpO2 99%. Melakukan suction e. GCS: E2M5VETT Memberikan terapi f. TTV : inhalasi: nebulizer TD : 100/56 mmHg, Terapi O2 sesuai kebutuhan HR : 120 x/menit, (ventilator)
7. Memberikan
S : 370C klien
RR : 19 x/mnt
dukungan positif
g. Mode ventilator PCV, RR : 15,
8. Memonitor pernafasan dan
FiO2 (Konsentrasi oksigen) 60%,
TTV
trigger: 1, C: 15, inspirasi :
9. Monitor tingkat kesadaran
ekspirasi (1:3), PEEP : 5cmH2, A = Masalah belum teratasi : 1. Disfungsi
respon
penyapihan
ventilator b.d ketidakberdayaan 2. Intoleransi
aktivitas
b.d
ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen P = Lanjutkan intervensi : 1. 1.
Posisikan
pasien
untuk
memaksimalkan ventilasi 2. 2. Asukultasi suara nafas 3. 3. Lakukan suction 4. 4. Beri terapi inhalasi 5. 5. Monitor status pernafasan dan TTV 6. 6. Monitor tingkat kesadaran 7. 7. Kelola energi pada klien dengan pemenuhan kebutuhan makanan, cairan, kenyamana untuk mencegah penurunan energi. Kamis, 13
1,2
1. Memandikan
Februari 2020 21.00 –
2.
07.00 WIB
3.
4. 5. 6. 7.
dan S = melakukan oral hygien O = a. klien nampak sesak napas saat klien perubahan posisi miring kanan, Memonitor adanya gejala miring kiri, dan telentang kelelahan pada klien b. Memberikan klien diet klien berupa Melakukan pengecekan susu 150 cc dengan melaakukan nasogatrik sebelum pengecekan selang NGT memberikan makan melalui c. Memberikan posisi semi fowler 15ᵒ d. Melakukakan suction setiap 4 jam, NGT membersihkan mulut dan Suction memposisikan pasien untuk melalui selang ET klien. Sekret memaksimalkan ventilasi berwarna putih berlendir. mengauskultasi suara nafas e. Respirasi 20x/mnt SpO2 98%. klien f. GCS: E2M5VETT melakukan suction g. TTV : TD : 122/65 mmHg, memberikan terapi HR : 75 x/menit,
inhalasi : nebulizer 8. Terapi
O2
sesuai
kebutuhan (ventilator) 9. Memberikan dukungan positif
S : 36,30C RR : 20 x/mnt
klien h. Mode ventilator PSIMV Fio2 50%, PEEP 5 R: 12, PS: 10, TV 500
10. Memonitor pernafasan dan i. Memberikan nebu pulmicort 0,5mg
TTV 11. monitor tingkat kesadaran
+ bisolvon 0.5 mg via ventilator j. memberikan
obat
pantoprazole
8mg/jam A = Masalah belum teratasi : 1. Disfungsi
respon
penyapihan
ventilator b.d ketidakberdayaan 2. Intoleransi
aktivitas
b.d
ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen P = Lanjutkan intervensi : 1. Posisikan
pasien
untuk
memaksimalkan ventilasi 2. Asukultasi suara nafas 3. Lakukan suction 4. Beri terapi inhalasi 5. Monitor status pernafasan dan TTV 6. Monitor tingkat kesadaran 7. Kelola energi pada klien dengan pemenuhan cairan,
kebutuhan
makanan,
kenyamanan
untuk
mencegah penurunan energi. Minggu, 16 Februari 2020 07.00 – 14.00 WIB
1,2
1. Memandikan
dan S = melakukan oral hygiene O = 1. Memberikan klien diet berupa susu pada klien 150 cc dengan melakukan 2. Memonitor adanya pengecekan residu dan selang NGT kelelahan pada klien 2. Memberikan posisi semi fowler 15ᵒ 3. Melakukan pengecekan 3. Melakukakan suction, nasogatrik sebelum membersihkan mulut dan Suction memberikan makan melalui melalui selang ET klien. Sekret berwarna putih encer. NGT 4. memposisikan pasien untuk 4. Respirasi 26 x/mnt SpO2 97%. 5. GCS: E2M5VETT
memaksimalkan ventilasi
6. TTV : 5. mengauskultasi suara nafas 7. TD : 123/69 mmHg, 8. HR :89 x/menit, klien 9. S : 36,10C 6. melakukan suction 7. memberikan terapi 10. RR : 21 x/mnt 11. Mode ventilator Spontan Fio2 50%,
inhalasi : nebulizer 8. Terapi
O2
sesuai
12. Memberikan nebu pulmicort 0,5mg
kebutuhan (ventilator) 9. Memberikan
PEEP 5 R: 17, PS: 12
klien
dukungan positif
+ bisolvon 0.5 cc via ventilator 13. memberikan obat Humolog 10 unit
10. Memonitor pernafasan dan A = Masalah belum teratasi : 1. Disfungsi respon penyapihan TTV 11. monitor tingkat kesadaran
ventilator b.d ketidakberdayaan 2. Intoleransi
aktivitas
b.d
ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen P = Lanjutkan intervensi : 1. Posisikan
pasien
untuk
memaksimalkan ventilasi 2. Asukultasi suara nafas 3. Lakukan suction 4. Beri terapi inhalasi 5. Monitor status pernafasan dan TTV 6. Monitor tingkat kesadaran 7. Kelola energi pada klien dengan pemenuhan cairan,
kebutuhan
makanan,
kenyamanan
untuk
mencegah penurunan energi.
F. CATATAN PERKEMBANGAN N O 1
Tanggal
Diagnosa
Minggu, 16
Keperawatan Disfungsi respons S:-
Februari
penyapihan
O:
2020
ventilator
-
14.00 WIB
berhubungan
CATATAN PERKEMBANGAN
Keadaan umum klien composmentis dengan nilai GCS: E2 M6 VETT
dengan
-
Klien masih terpasang ETT dengan mode
ketidakpastian
PSIMV Fio2 70%, PEEP 5 R: 17, PC: 12,
tentang
I:E 1:3
kemampuan
-
Produksi lendir klien berkurang
Hasil nilai BGA pH : 7.515, PCO2: 39.5 mmHg, PO2 : 153 mmHg, HCO3 : 31.2 mmol/lt A: masalah belum teratasi P :lanjutkan intervensi 1. Monitor gejala kelelahan otot pernafasan 2. Lakukan suction jika diperlukan 3. Berikan klien dukungan positif 4. Kolaborasi pemberian obat inhalasi 2
Minggu, 16
Intolerasi aktivitas S:-
Februari
behubungan
O:
2020
dengan
-
14.00 WIB
ketidakseimbangan
bila melakukan perubahan posisi
antara
Kebutuhan mandi, makan dan berpakaian
oksigen kebutuhan
suplai dengan
Klien nampak sesak nafas telah berkurang
dibantu penuh -
TTV: TD: 122/55 mmHg; HR: 87x/menit; S: 37,5oC; RR: 19x/menit; SpO2: 98%
A: masalah belum teratasi P:lanjutkan intervensi 1. Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan emosi secara berlebihan
TTD
2. Observasi adanya pembatasan klien dalam melakukan aktivitas 3. Kaji adanya faktor yang menyebabkan kelelahan 4. Bantu klien dalam pemenuhan kebutuhan personal hygiene (mandi, berpakaian makan) 5. Kelola energi pada klien dengan pemenuhan kebutuhan makanan, cairan, kenyamanan untuk mencegah penurunan energi.