Askep Melena [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN MELENA DI RUANG EDELWEIS RS TK.II DR. SOEPRAOEN KOTA MALANG Disusun untuk memenuhi tugas Clinical Study 2 Departemen Maternitas



Disusun Oleh: Reguler 1 Kelompok 4 Lailatul Mukaroma



155070200111025



Eritia Ekky Wahyuningtias 155070201111001 Tita Sefti Sudartya



155070201111003



Marya Nurhana



155070201111005



PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2019



PENGKAJIAN DASAR KEPERAWATAN Departemen



: Bedah



Ruangan



: R. Teratai



Tanggal Pengkajian : 18 Maret 2019



A. Identitas Pasien Nama



: Tn. Z



No. RM



: 2325xxxx



Usia



: 25 tahun



Tgl. Masuk



: 20-3-2019



Jenis Kelamin



: Pria



Alamat



: Kacuk, Malang



No. Telepon



: 08572xxxxxx



Status Pernikahan



: Belum menikah



Agama



: Islam



Suku



: Jawa



Pendidikan



: Sarjana



Pekerjaan



: Karyawan



Sumber Informasi



: Pasien



No. Telp keluarga



: 081216xxxxxx



B. Status Kesehatan Saat Ini 1. Keluhan utama



: Pasien mengatakan BAB berwarna hitam



2. Lama keluhan



: Tiba-tiba BAB berwarna hitam



3. Kualitas keluhan



: Nyeri dan warna hitam BAB menetap



4. Faktor pencetus



: Makan pedas tiga hari berturut-turut



5. Faktor pemberat



: Riwayat Gastritis



6. Upaya yang telah dilakukan



:



Diberikan transfusi 2 labu PRC Asam



Transenamat, Vit.K, Omeprazole, Sucrafat syrup 7. Diagnosa medis



: Melena



C. Riwayat Kesehatan Saat Ini Pasien datang ke UGD pada tanggal 20 Maret 2019 dini hari, pasien mengeluh nyeri kepala, warna BAB hitam dan kadang merasa mual. Pasien juga mengatakan nyeri pada ulu hati dan nafas tersengal-sengal.Sebelum MRS, Pasien mengatakan mengonsumsi makanan pedas tiga hari berturut-turut. Keadaan umum pasien lemah dan pucat. Saat diperiksa kadar Hb pasien 4,2.



D. Riwayat Kesehatan Terdahulu 1. Penyakit yang pernah dialami a. Kecelakaan (jenis & waktu)



: tidak ada



b. Operasi (jenis & waktu)



: tidak ada



c. Penyakit



:







Kronis



: Grastitis sejak 1 tahun yang lalu







Akut



: tidak ada



d. Terakhir masuk RS



: tidak ada



2. Alergi (obat, makanan, plester, dll)



: tidak ada



3. Kebiasaan Jenis



Frekuensi



Jumlah



Lamanya



Merokok



Tidak merokok



Tidak ada



Tidak ada



Kopi



Hampir tiap hari



Kurang lebih 6 hari



3 th yang lalu dan belum



minum



kopi



sejak MRS Alkohol



Tidak



minum Tidak ada



Tidak ada



alkohol



4. Obat-obatan yang digunakan



: tidak terkaji



E. Riwayat Keluarga Selama ini tidak ada keluarga yang mempunyai penyakit sama dengan pasien. Tidak ada penyakit lain yang diderita pasien. F. Riwayat Lingkungan (tidak terkaji) G. Pola Aktifitas Aktivitas sehari-sehari klien : Aktivitas



Rumah



Rumah Sakit



Makan/minum



0



2



Mandi



0



2



Berpakaian/berdandan



0



2



Toileting



0



2



Mobilitas di tempat tidur



0



1



Berpindah



0



Tidak terkaji



Berjalan



0



Tidak terkaji



Naik tangga



0



Tidak terkaji



Keterangan



: 0 :mandiri



1 : denganalat bantu 2 : dibantu dengan orang lain 3 :



dibantu dengan 2 orang atau lebih 4 : ketergantungan total



H. Pola Nutrisi Metabolik Rumah



Rumah Sakit



Jenis diet/makanan



Sayur, nasi, lauk



TKTP via sonde



Frekuensi/pola



3x/hari



3x/hari



Porsi yang dihabiskan



½ porsi



2 sendok



Komposisi menu



kabohidrat. Protein, lemak



karbohidrat, protein



Pantangan



Tidak ada



Makanan keras



Nafsu makan



Turun sejak 3 hari lalu



Turun sejak MRS



Fluktuasi BB 6 bln terakhir



Tidak terkaji



Tidak terkaji



Jenis minuman



Air putih, teh



Air putih, teh



Frekuensi/pola minum



Selesai makan dan saat jarang haus



Gelas yang dihabiskan Sukar



1½L



½L



menelan Tidak ada



Tidak ada



(padat/cair) Pemakaian gigi palsu



Tidak ada



Tidak ada



Riw. Mslh penyembuhan Tidak ada



Tidak ada



luka



I.



Pola EliminasI BAB



Rumah



Rumah Sakit



Frekuensi/pola



2x sehari



Belum BAB sejak MRS



Konsistensi



Lembek



Belum karena asupan menurun



Warna dan bau



Kehitaman



Tidak terkaji



Kesulitan



Tidak



ada,



bisa Tidak ada, bisa jalan sendiri ke



jalan sendiri ke wc



wc



Upaya mengatasi



Ke mantri



KIE makanan RS



BAK



Rumah



Rumah Sakit



Frekuensi/pola



3x sehari



1x sehari



Konsistensi



cair



Cair



Warna dan bau



Kuning jernih



Kuning jernih



Kesulitan



Tidak ada



Tidak ada



Upaya mengatasi



Tidak ada



Tidak ada



Rumah



Rumah Sakit



J. Pola Tidur – Istirahat



Tidur siang: lamanya Jam ... s/d... Kenyamanan setelah tidur Tidur



malam:



lamanya



Jam.. s/d...



Tidak



pernah



karena bekerja



6 jam



2 jam



4 jam Tidak nyaman karenacemas dan



Kenyamanan setelah tidur



Tidak terkaji



Kebiasaan sebelum tidur



Tidak ada



Tidak ada



Kesulitan



Tidak ada



Tidak ada



Upaya mengatasi



Tidak ada



Tidak ada



Rumah



Rumah Sakit



takut infus lepas



K. Pola Kebersihan Diri



Mandi: frekuensi -



Penggunaan



sabun 2-3x sabun



dan antiseptik Keramas: frekuensi -



Penggunaan shampoo



Gosok gigi: frekuensi -



Penggunaan pasta gigi



2 hari 1x, memakai shampoo



3x sehari, memakai pasta gigi



Belum,



hanya



masih di infus



belum



1x sehari



Ganti baju: frekuensi



2x sehari



1x sehari



Memotong kuku: frekuensi



1 minggu 1x



Tidak terkaji



Kesulitan



Tidak ada



Tidak ada



Upaya yang dilakukan



Tidak ada



Tidak ada



diseka



karena



L. PolaToleransi-Koping Stress 1. Pengambilan keputusan



: diri sendiri



2. Masalah utama terkait dengan perawatan di RS atau penyakit (biaya, perawatan, dll) : tidak ada masalah, keluarga berupaya untuk membiayai seluruh biaya rumah sakit hingga pasien sembuh 3. Yang biasa dilakukan apabila stress/mengalami masalah : berdoa 4. Harapan setelah menjalani perawatan : keluar dari rumah sakit dengan sembuh dan balik seperti keadaan semula 5. Perubahan yang dirasa setelah sakit : semakin harus banyak istirahat untuk mendukung kesembuhan M. Konsep Diri (tidak terkaji) N. PolaKomunikasi 1. Bicara



: ( √ ) Normal



(√ ) Bahasa utama : Indonesia



( ) Tidak jelas



( ) Bahasa daerah : bahasa Jawa



( ) Bicara berputar-putar



( ) Rentang perhatian :



(√ ) Mengerti pembicaraan orang lain ( ) Afek :……………………………… 2. Tempat tinggal



: ( ) Sendiri ( ) Kos/asrama ( √ ) bersama orang lain, yaitu : teman



3. Kehidupan keluarga a. Adatistiadat yang dianut



: tidak terkaji



b. Pantangan & agama yg dianut



: -tidak terkaji



c. Penghasilan keluarga



: ( ) 2 juta



O. Pola Seksualitas 1. Masalah dalam hubungan seksual selama sakit : tidak ada karena belum nikah 2. Upaya yang dilakukan pasangan



: tidak ada karena belum nikah



P. Pola Nilai & Kepercayaan (Tidak terkaji) Q. Pemeriksaan Fisik 1. Keadaan umum



: lemah







Kesadaran



: GCS : E4 V5 M6







TTV



: TD



: 120/70 mmHg



Suhu : 35,9℃



Nadi



: 82x/menit



BB



: 60 Kg



RR







TB : 169 cm







Skala risiko jatuh morse : 20 (risiko jatuh sedang)



: 30x/menit



Faktor risiko



Skala



Faktor jatuh



Ya



25



Tidak



0



Diagnosis



Poin



15 Tidak



0



Berpegangan pada perabot



30



Tongkat/alat penopang



15



Tidak



ada/kursi



roda/perawat/tirah baring Terpasang



Ya



Status mental



0



0



0



20



infus



Gaya berjalan



0



Ya



sekunder



Alat bantu



Skor



Tidak



0



Terganggu



20



Lemah



10



Normal/tirah baring/imobilisasi



0



Sering



lupa



akan



keterbatasan yang dimiliki Sadar akan kemampuan diri sendiri



20



0



15 0 0 20



2. Kepala & Leher 



Kepala Inspeksi : tidak ada lesi, simetris, wajah tidak ada gangguan, persebaran rambut merata







Palpasi



: tidak ada krepitasi



a. Mata 



Inspeksi : ketajaman visual normal, pupil isokor, sklera tidak ikterik, tidak menggunakan alat bantu penglihatan







Palpasi : tidak terkaji



b. Hidung 



Inspeksi : simetris, deformitas (-), perdarahan (-), nafas cuping hidung (-), terpasang nasal kanul







Palpasi : tidak ada sinus



c. Mulut & tenggorokan 



Inspeksi : mukosa bibir lembab, warna mukosa pucat







Palpasi : tidak ada pembesaran vena jugularis



d. Telinga 



Inspeksi : bentuk normal, bersih, tidak penggunakan alat bantu pendengaran







Palpasi : tidak ada nyeri tekan



e. Leher 



Inspeksi : posisi trakea simetris, tidak ada nyeri telan, tidak ada deviasi trakea







Palpasi : tidak ada pembesaran vena



3. Thorak & Dada 



Jantung a. Inspeksi : simetris (tidak ada barrel chest) b. Palpasi : nadi teraba kuat dan teratur c. Perkusi : tidak terkaji d. Auskultasi : S1 dan S2 normal, reguler







Paru-paru a. Inspeksi : tidak ada otot bantu pernafasan b. Palpasi : normal edema (-) c. Perkusi : sonor kanan kiri d. Auskultasi : suara nafas vesikuler, suara tambahan (-)



4. Payudara & Ketiak : tidak terkaji 5. Punggung dan Tulang Belakang : tidak terkaji 6. Abdomen : a. Inspeksi : simetris, tidak ada lesi, tidak ada pembesaran b. Palpasi : nyeri pada ulu hati c. Perkusi : timpani, tidak ada hepatomegali d. Auskultasi : BU 8x/menit, terdengar denyutan arteri renalis, arteriiliaka dan aorta 7. Genetalia & Anus : tidak terpasang kateter 8. Ekstremitas 



Atas 



:



Inspeksi : simetris, tidak ada edema, tepasang infus transfusi darah pada tangan kiri, terpasang infus NS pada tangan kanan dan syringe pump







Bawah : 



Inspeksi: simetris, tidak ada edema, tidak ada varises







Palpasi: arteri femoralis teraba, reflex patella +2



9. Sistem Neurologi : reflex fisiologis (+) 10. Kulit & Kuku 



Kulit



: pucat dan akral dingin, tidak ada lesi







Kuku



: CRT >2 detik



R. Hasil Pemeriksaan Penunjang Hasil pemeriksaan lab pada 20 Maret 2019 Kadar Hb 4,2 S. Terapi 



Diet sonde dingin







Tranfusi PRC 2 labu/ hari







Asam transenamat 3x500 mg (mengurangi perdarahan)







Vit K 3x1 ml (1 ampul) (membantu pembekuan darah)







Omeprazol dari syringe pump (menurunkan asam lambung)







Sucrafat syrup 4xII (mengobati tukak saluran cerna dan melapisi dari infeksi lanjutan







Ramipril 5mg 1x1 (mengatasi tekanan darah tinggi).



ANALISA DATA Data DO :



Etiologi Riwayat gastritis dan



-



RR : 30x/menit



-



Pasien



konsumsi makanan pedas 3 hari berturut-turut



terpasang nasal kanul -



Pemeriksaan



Iritasi mukosa lambung



lab: Kadar Hb 4,2 Erosi dan ulserasi DS : -



Pasien mengeluh nafas



Kerusakan vaskuler pada



tersengal sengal



mukosa lambung



Masalah Keperawatan Ketidakefektifan pola nafas



Melena



Hb turun dari rentang normal (4,2)



Penurunan suplai O2 ke jaringan



Kompensasi tubuh untuk memenuhi pasokan O2 jaringan dengan meningkatkan penafasan



Ketidakefektifan pola nafas



DO : -



Riwayat gastritis dan Hasil



konsumsi makanan pedas



pemeriksaan



3 hari berturut-turut



lab: Kadar Hb 4,2 -



Diagnose medis



Iritasi mukosa lambung



melena DS : -



Pasien Mengeluh



Erosi dan ulserasi BAB



hitam sejak 10 hari yang lalu -



Pasein



Kerusakan vaskuler pada mukosa lambung



mempunyai riwayat gastritis -



Pasien



Melena



Risiko perdarahan



mengatakan mengonsumsi makanan pedas tiga



Hb turun -> anemis



hari



berturut-turut -



Pasien mengonsumsi



Risiko Perdarahan



kopi hamper tiap hari dalam 6 hari dan



berhenti



ketika MRS



DO :



Riwayat gastritis dan



-



konsumsi makanan pedas



DS: -



3 hari berturut-turut Mengeluh sedikit mual



-



Nafsu



makan



Iritasi mukosa lambung



turun -



Porsi



makanan



yang dihabiskan 2



sendok



Erosi dan ulserasi



3x



makan -



Minum



jarang



hanya ½ L / hari



Kerusakan vaskuler pada mukosa lambung



Melena



Mual



Nafsu makan turun



Nutrisi



kurang



kebutuhan tubuh



dari



Intake nutrisi tidak adekuat



Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh



Prioritas diagnosa : 1. Ketidakefekifan pola nafas berhubungan dengan kompensasi tubuh untuk memenuhi kurangnya pasokan O2 ke jaringan 2. Risiko perdarahan berhubungan dengan Hb rendah akibat melena 3. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake makanan yang tidak adekuat



1. Rencana Asuhan Keperawatan 1) Diagnosa Keperawatan



:



Risiko



syok



hipovolemik



berhubungan



dengan



turunnya kadar Hb akibat Melena 10 hari Tujuan



: Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 4x



24 jam risiko syok berkurang Kriteria Hasil NOC No.



: Sesuai dengan indikator NOC



: Keparahan Syok: Hipovolemik Indikator



1.



Meningkatnya laju nafas



2.



Pernafasan dangkal



3.



Akral dingin, kulit lembab atau basah Pucat



4. NOC No. 1. 2. 3.



Berat



Cukup berat



Sedang



Ringan



Tidak ada



Cukup berat



Sedang



Ringan



Tidak ada



: Keparahan kehilangan darah Indikator



Berat



Kehilangan darah yang terlihat Kulit dan membran mukosa pucat Penurunan Hemoglobin(Hgb)



NIC : Pencegahan Syok 1. Monitor terhadap adanya respon kompensasi awal syok(misalnya: tekanan darah normal, perlambatan pengisian kapiler, pucat atau dingin pada kulit, mual dan muntah, dan kelemahan) 2. Monitor status sirkulasi (misalnya: tekanan darah, warna kulit, temperatur kulit, pengisian kapiler, dan nadi perifer) 3. Monitor hasil lab terutama Hgb 4. Catat warna, jumlah, dan frekuensi BAB 5. Berikan PRC sesuai kebutuhan 6. Berikan cairan melalui IV sesuai kebutuhan



NIC : Manajemen hipovolemik



1. Monitor adanya bukti laboratorium terkait kehilangan darah (misalnya Hgb) 2. Dukung asupan cairan oral 3. Berikan cairan IV isotonik yang diresepkan misalnya Ns 4. Berikan produk darah yang diresepkan untuk menignkatkan tekanan plasma onkotik dan mengganti volume darah dengan tepat 5. Monitor adanya reaksi tranfusi darah dengan tepat



2) Diagnosa Keperawatan



: nyeri akut berhubungan dengan iritasi mukosa



lambung Tujuan



: Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama



4x24 jam tanda-tanda risiko perdarahan klien berkurang Kriteria Hasil



: Sesuai Indikator NOC



NOC: Tingkat nyeri No



Indikator



1



Nyeri yang dilaporkan



2 3 4



Panjang episode nyeri Frekuensi nafas Berkeringat



Berat



Cukup



Sedang



Ringan



Tidak Ada



NIC: Pemberian Analgesik 1. Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan keparahan nyeri sebelum mengobati pasien 2. Cek pengobatan meliputi obat, dosis, frekuensi obat analgesik yang diresepkan 3. Cek adanya riwayat alergi obat 4. Pilih rute IV daripada IM 5. Monitor tanda vital sebelum dan sesudah pemberian analgesik 6. Evaluasi keefektifan analgesik dengan interval yang teratur pada, setiap, setelah pemberian khususnya juga observasi adanya tanda dan gejala efek samping(mual dan muntah)



NIC: Manajemen nyeri 1. Lakukan pengkajian nyeri komprehensif yang meliputi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan intensitas beratnya nyeri 2. Berikan informasi mengenai nyeri seperti penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan dirasakan, dan antisipasi ketidaknyamanan akibat prosedur



3. Kendalikan faktor lingkungan yang dapat mempengarugi respon pasien terhadap ketidaknyamanan 4. Ajarkan penggunaan teknik non-farmakologi (seperti relaksasi, terapi musik, distraksi) 5. Evaluasi keefektifan dari pengontrolan nyeri yang dipakai selama pengakajian nyeri dilakukan



3) Diagnosa Keperawatan



:



Mual



berhubungan



dengan



peningkatan



asam



lambung akibat iritasi lambung Tujuan



: Setelah diberikan intervensi keperawatan selama



3x24 jam intake nutrisi klien sedikit tercukupi Kriteria Hasil



: Sesuai dengan indikator NOC



NOC: Keparahan mual dan muntah No . 1. 2. 3.



Indikator



Cukup berat



Sedang



Ringan



Tidak ada



Frekuensi mual Intensitas mual Nyeri lambung



NOC



: Nafsu makan



No



Indikator



1.



2.



Hasrat atau keinginan untuk makan Intake makanan



3.



Intake nutrisi



4.



Intake cairan



NIC



Berat



Sangat Banyak Cukup Sedikit Tidak terganggu terganggu terganggu terganggu terganggu



: Manajemen mual



1. Lakukan penilaian terhadap mual seperti frekuensi, durasi, tingkat keparahan dan faktor pencetus 2. Evaluasi dampak dari mual misalnya nafsu makan 3. Pastikan bahwa obat antiemetik yang efektif diberikan untuk mencegah mual 4. Dorong pola makan dengan porsi sedikit tapi sering 5. Intruksikan pasien mengenai diet tinggi karbohidrat dan tinggi protein 6. Monitor efek dari manajemen mual secara keseluruhan



Implementasi dan Evaluasi No



Tanggal



No



Implementasi



Respon pasien dan evaluasi tindakan



Diagnosis 1.



20 Maret 2019



1



Inisial & TTD perawat



- Memberikan terapi oksigen nasal canul 3 Subjektif: 1. Pasien mengatakan sesak berkurang Lpm Objektif: 1. RR: 30x/mnt - Memonitor efektivitas pemberian terapi 2. Pemberian (O2 nasal canul 3 Lpm) 3. Thoraks simestris, tidak ada oksigen penggunaan otot bantu nafas dan - Memantau adanya tanda-tanda keracunan retraksi otot pada dinding dada oksigen Analysis: - Memonitor kecepatan, irama, kedalaman Masalah teratasi sebagian bernafas Planning: - Memonitor adanya pergerakan dada, Lanjutkan intervensi penggunaan otot bantu nafas, retraksi - Memonitor aliran oksigen dan posisi



dinding dada - Monitor adanya gangguan pada pola nafas



2.



20 Maret



2



2019



- Memonitor adanya tanda gejala perdarahan yang terus menerus



Subjektif 1. Pasien mengatakan mudah capek lemas, mengeluh pusing



- Monitor status cairan (intake dan output) - Memberikan NaCl 90% 20 tpm - Monitor tanda-tanda syok hipovolemik (TD, nadi, RR, CRT, keringat dingin, mual



Objektif 1. Pasien tampak lemas, 2. CRT < 2 detik 3. TD 130/80 mmHg, Nadi 82x/mnt, Suhu 36˚C, RR 30x/mnt, bibir pucat



muntah, kulit dingin dan lembab) - Memberikan transfuse PRC 2 labu/hari



Analysis Masalah teratasi sebagian



- Memberikan medikasi Sucrafat syrup 4xII, omeprazole dari syringpump, asam



Planning Lanjutkan inetrvensi



mefenamat 3x500 mg, ramipiril 5mg 1x1, Vit K3x1 ml (1 ampul), Genta 2x60 mg, Ampi 4x1 gr 3



20 Maret



3



- Mencatat tanggal buang air besar terakhir - Monitor frekuensi BAB - Mengedukasi pasien mengenai makanan yang telah dianjurkan - Menentukan status gizi pasien dan kemampuan memenuhi kebutuhan gizi - Menentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang diberikan (kolaborasi dengan ahli gizi) - Memonitor asupan makanan



Subjektif 1. Pasien mengatakan nafsu makan berkurang dan kadang-kadang merasa mual1 Objektif 1. BB: 60 kg, TB: 155, IMT: 24.9 (normal) 2. Diet sonde dingin 3. Frekuensi BAB selama di RS 1x, konsistensi agak keras Analysis Masalah teratasi sebagian



Palnning Lanjutkan intervensi