Askep Osteoarthritis - Sonya K W - 202311101144 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN OSTEOARTHRITIS



oleh: Sonya Kholilah Wardani, S.Kep NIM 202311101144



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER 2021



HALAMAN PENGESAHAN Laporan Asuhan Keperawatan berikut disusun oleh: Nama : Sonya Kholilah Wardani, S.Kep NIM : 202311101144 Judul : Asuhan Keperawatan Pasien Osteoarthritis Telah diperiksa dan disahkan oleh pembimbing pada: Hari



:



Tanggl



: Gresik, April 2021



Mengetahui, Pembimbing Akademik



Mahasiswa,



Ns. Kushariyadi, S.Kep., M.Kep NIP 760015697



Sonya Kholilah Wardani, S.Kep. NIM. 202311101144



PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN BEDAH Nama Mahasiswa NIM Tempat Pengkajian Tanggal



: Sonya Kholilah Wardani : 202311101144 : Case Study : 31 Maret 2021



I. Identitas Klien Nama : Tn.X Umur : 26 tahun Jenis : Laki-laki Kelamin Agama : Tidak terkaji Pendidikan : Tidak terkaji Alamat



: Tidak terkaji



No. RM Pekerjaan Status Perkawinan Tanggal MRS Tanggal Pengkajian Sumber Informasi



: Tidak terkaji : Tidak terkaji : Tidak terkaji : Tidak terkaji : 31 Maret 2021 : Studi kasus



II. Riwayat Kesehatan 1. Diagnosa Medik: Ostheoarthritis pada lutut 2. Keluhan Utama: keselarasan tungkai, lesi tibiofemoral, dan keterbatasan aktivitas terkait OA lutut yang parah karena nyeri di lutut kiri 3. Riwayat penyakit sekarang: pasien mengalami kegagalan modifikasi gaya hidup / aktivitas akibat nyeri pada lutut kiri 4. Riwayat kesehatan terdahulu: a. Penyakit yang pernah dialami: Sebelumnya pasien tidak pernah mengalami sakit seperti ini. Di dalam keluarga pasien tidak ada yang pernah menderita penyakit serupa sebelumnya. b. Alergi (obat, makanan, plester, dll): Pasien tidak mempunyai riwayat alergi antibiotik maupun makanan. c. Imunisasi: Pasien imunisasinya lengkap. d. Kebiasaan/pola tidur/life style :



Gaya hidup klien termasuk aktivitas yang berat seperti jogging, olahraga raket, dan bola basket, sehingga tidak dapat beraktivitas karena sakit yang dirasakan. e. Obat-obat yang digunakan : Pasien mengkonsumsi antiradang, analgesik, dan suntikan sendi 5. Riwayat penyakit keluarga : Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarganya yang memiliki riwayat penyakit tertentu



III.



Pengkajian Keperawatan



1. Persepsi & pemeliharaan kesehatan: Klien mengatakan bahwa dokter telah menganjurkan untuk menghindari diet makanan yang mengandung kafein, makanan pedas, makanan tinggi purin. Namun pasien tidak bisa menghilangkan kebiasaanya untuk mengkonsumsi kopi dan teh tiap hari, karena telah terbiasa. Keluarga berusaha untuk membantu pasien dalam mengurangi konsumsi makanan pantangan bagi Tn. X. 2. Pola nutrisi/ metabolik: Klien telah memahami konsep makan sedikit namun sering sehari tiga kali dan pasien selalu menyediakan makanan ringan untuk mengatasi rasa lapar pada malam hari. 3. Pola eliminasi: Klien mengatakan dirinya sering BAK, sehari bisa lebih dari 5 kali dan klien melakukan BAK secara mandiri tanpa adanya alat bantu.



4. Pola aktivitas & latihan: Aktivitas harian (Activity Daily Living) Kemampuan perawatan diri 0 1 2 Makan / minum Toileting Berpakaian Mobilitas di tempat tidur Berpindah Ambulasi / ROM Ket: 0: tergantung total, 1: bantuan petugas dan alat, 2: bantuan petugas, 3: bantuan alat, 4: mandiri



3



4      



5. Pola tidur & istirahat: Durasi : pasien tidak bisa tidur karena sakit di lututnya Gangguan tidur : nyeri Keadaan bangun tidur : pasien tampak lesu Lain-lain : Interpretasi : Terdapat gangguan tidur pada pasien 6. Pola kognitif & perceptual: Fungsi Kognitif dan Memori : Fungsi kognitif dan memori pasien dalam batas normal Fungsi dan keadaan indera : Fungsi dan keadaan indera pasien dalam batas normal Interpretasi : Pola kognitif & perceptual pasien dalam batas normal



7. Pola persepsi diri Gambaran diri : gambaran diri pasien dalam batas normal Identitas diri : Identitas diri pasien dalam batas normal Harga diri : Harga diri pasien dalam batas normal Ideal Diri : ideal diri pasien dalam batas normal Peran Diri : Peran diri pasien dalam batas normal Interpretasi : Pola persepsi diri pasien dalam batas normal 8. Pola seksualitas : Pasien masih belum menikah Fungsi reproduksi : Fungsi reproduksi pasien saat ini dalam batas normal Interpretasi : Pola seksualitas & reproduksi pasien dalam batas normal 9. Pola peran & hubungan Pola peran dan hubungan pasien dalam batas normal Interpretasi : Pola peran dan hubungan pasien dalam batas normal 10. Pola manajemen koping-stress



Saat ini pasien sedang memikirkan penyakitnya dan berusaha ingin sembuh Interpretasi : Pola manajemen koping strs pasien dalam batas normal 11. System nilai & keyakinan System nilai & keyakinan pasien dalam batas normal Interpretasi : System nilai & keyakinan pasien dalam batas normal



IV. Pemeriksaan Fisik Keadaan umum: Klien dalam kondisi sadar penuh, GCS = 4:5:6, mengeluhkan nyeri pada sendi lutut dengan hasil pengkajian nyeri P : Nyeri pasien akibat gejala OA, Q : Nyeri yang dirasakan terasa sangat mengganggu, R : Nyeri yang dirasakan hanya pada bagian sendi lutut sebelah kanan, S : Skala nyeri pasien di rentang 6 (nyeri sedang), T : Nyeri yang dirasakan saat hendak bangun dari tidur atau bila telah banyak beraktivitas dan baru bisa lebih baik setelah beristirahat dan minum obat Tanda-tanda vital: - TD = 150/80 mmHg - S



=360 C



- N = 64 x/menit - RR = 24 x/menit Pengkajian Fisik Head to toe (Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Auskultasi) 1. Kepala: Inspeksi : Bentuk kepala simetris, kepala dapat digerakkan dengan mudah, distribusi rambut merata dengan uban Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak teraba tonjolan 2. Mata: Inspeksi : Simetris Kanan dan kiri, konjungtiva tidak anemis, pupil isokor 3. Telinga: Inspeksi : Bentuk dan posisi simetris, tidak ada cairan yang keluar dari telinga, teliunga tampak cukup bersih



4. Hidung: Inspeksi : Tampak bersih, tidak ada kotoran/sekret 5. Mulut: Inspeksi : tampak normal, tidak pucat, mukosa bibir tidak kering, tidak pecah-pecah,lidah tidak terasa pahit 6. Leher: Inspeksi : Tidak ada lesi, pasien tidak merasa sakit saat menelan 7. Dada: Inspeksi : Tampak simetris Palpasi : Terasa berdebar, tidak ada nyeri Perkusi : Pekak pada ICS 2-5 Auskultasi : S1 S2 tunggal 8. Abdomen: Inspeksi : Tidak ada asites/kembung Auskultasi : Terdengar suara peristaltik usus Perkusi : Terdengar suara timpani Palpasi : Tidak ada nyeri tekan 9. Urogenital Inspeksi : terlihat edema pada penis pasien Palpasi: tidak ada nyeri tekan pada perut pasien 10. Ekstremitas: Ekstremitas atas : Inspeksi : Tampak simetris, tidak terdapat lesi, warna kulit normal Palpasi : Tidak ada nyeri tekan Ekstremitas bawah : Inspeksi : Lutut sebelah kanan terlihat lebih besar dibandingkan lutut sebelah kiri Palpasi : Terdapat nyeri tekan pada lutut sebelah kanan 11. Kulit dan kuku: Kulit : Inspeksi : Warna kulit pasien tampak sehat sawo matang, tidak ada lesi



Palpasi : Tidak teraba adanya kalsifikasi atau bercak-bercak pada area kulit Kuku : Inspeksi : Tidak ada lesi, tidak ada kuku yang terlepas Palpasi : CRT < 2 detik, tidak ada nyeri tekan 12. Keadaan lokal : Tn. X dalam kondisi compos metis (GCS = E : V : M = 4:5:6), klien mampu bernafas spontan tanpa menggunakan alat bantu,tidak terdengar suara tambahan pada area lapang paru, klien mampu memenuhi activiy daily living secara mandiri. Tn. X mengatakan nyeri pada sendi lututnya terasa mengganggu. V.



NO



Terapi



jenis terapi



1.



ketorolac



2.



Paracetamo l



Farmako dinamik dan farmako kinetik Farmakoki netik dan farmakodin amik



Farmakoki netik dan farmakodin amik



Dosis dan rute pemberian Dicampur kan melalui cairan RL 20 tetes/meni t



Indikasi dan Kontra Indikasi



Indikasi :untuk Terapi jangka pendek nyeri sedang Kontraindik asi : Alergi OAINS, tukak peptik akut, perdarahan diastesis hemoragik, hamil dan menyusui, anak < 16 tahun 3x500 mg/ Indikasi : oral Meredakan nyeri ringan hingga sedang seperti sakit kepala, sakit



Efek samping



implikasi keperawatan



BB naik Sakit perut Mual muntah TD meningkat Mulut kering sariawan



Melakukan intervensi kolaboratif memberikan konsumsi obat untuk mengatasi nyeri pada pasien



Demam Muncul ruam kulit Sakit tenggorokan Nyeri punggung



Melakukan intervensi kolaboratif memberikan konsumsi obat untuk mengatasi



gigi, nyeri otot, serta menurunkan demam Kontraindik asi : pada pasien dengan riwayat hipersensiti vitas dan penyakit hepar aktif derajat berat. VI.



No 1 2 3 No 1



Timbul memar pada kulit Urin keruh



nyeri pada pasien



Pemeriksaan Penunjang & Laboratorium (bisa dikembangkan) Jenis pemeriksaan lab Hb Leukosit Trombosit



Nilai normal (rujukan) nilai Satuan 11 g% 17.800 sel/dl 330.000 ml



Jenis pemeriksaan penunjang Laboratorium



Hasil (hari/tanggal) Tgl: Tgl:



Tgl:



Hasil Nilai leukosit tinggi



ANALISA DATA



No



Data Penunjang



Kemungkinan Etiologi



Masalah



1.



DS : 1. Pengkajian PQRST : P : Nyeri pasien akibat gejala OA Q : Nyeri yang dirasakan terasa sangat mengganggu R : Nyeri yang dirasakan hanya pada bagian sendi lutut sebelah kanan S : Skala nyeri pasien di rentang 6 (nyeri sedang) T : Nyeri yang dirasakan saat hendak bangun dari tidur atau bila telah banyak beraktivitas dan baru bisa lebih baik setelah beristirahat dan minum obat



Pasien mengeluh nyeri sendi lutut



Nyeri Kronis



2.



DO : 1. Pasien tampak merintih kesakitan dan berusaha menggunakan deker saat lututnya terasa nyeri 2. Pasien tampak kesulitan saat hendak bangun dari tempat tidur DS : 1. Pasien mengeluh merasa pusing dan mudah lelah 2. Pasien mengatakan tidurnya tidak nyenyak 3. Pasien mengeluhkan sendi lututnya yang terasa nyeri dan merasa tidak nyaman 4. Pasien mengatakan sering merasa takut jatuh, karena kakinya yang tidak bisa dikondisikan DO : 1. Pasien tampak gelisah saat menceritakan keluhannya



Paraf & Nama A Sonya



Gejala OA Nyeri kronis



Gejala hipertensi & OA Pasien merasa tidak nyaman



Sulit tidur



Gangguan rasa nyaman



Gangguan rasa nyaman



A Sonya



3.



DS : 1. Pasien mengatakan terkadang saat berjalan saat nyeri sendi lutut terasa, kakinya tidak bisa dikondisikan sehingga pasien mengeluhkan takut jatuh



Nyeri sendi lutut OA



Risiko jatuh



A Sonya



Gangguan Mobilitas Fisik



A Sonya



Resiko Cidera



A Sonya



Kaki sulit sulit dikondisikan Muncul perasaan takut jatuh Risiko jatuh



4.



Ds : - Klien mengeluhkan tidak dapat menggerakkan kakinya Do : - Pemeriksaan neurologis menunjukkan bahwa fungsi motorik berkurang dari level L2-S1 - Hypoesthesia pada level T12 - Deformitas di daerah torakolumbar



5.



DS - Klien mengataka n Kerusakan kekuatan ototnya kartilago dan berkurang Klien tulang mengataka n sering ↓ terjadi kesemutan pada Tendon dan daerah kaki DO - Klien ligamen melemah terlihat meringis ↓ merasaka nyeri di kaki Hilangnya - Kemampuan kekuatan otot otot skala 4 ↓ Mudah terjatuh ↓ Resiko Cidera



Kerusakan badan vertebrata ↓ Jepitan syaraf spinal ↓ Kerusakan Jalur Syaraf ↓ Paralisis dan paraplegia ↓ Gangguan Mobilitas Fisik



DIAGNOSIS KEPERAWATAN (Berdasarkan Prioritas) No 1.



Diagnosa Keperawatan Tanggal Perumusan Nyeri kronis b.d kondisi muskuloskeletal Rabu, 31 kronis d.d pasien mengeluh nyeri, tampak Maret 2021 meringis, dan gelisah



2.



Gangguan rasa nyaman b.d Gejala penyakit Rabu, 31 d.d mengeluh tidak nyaman, gelisah, dan Maret 2021 mengeluh sulit tidur



3.



Risiko jatuh b.d agen cedera fisiologis



Rabu, 31 Maret 2021



4.



Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan kerusakan integritas struktur tulang berhubungan dengan Klien mengeluhkan tidak dapat menggerakkan kakinya, Pemeriksaan neurologis menunjukkan bahwa fungsi motorik berkurang, dari level L2-S1, Hypoesthesia pada level T12, Deformitas di daerah torakolumbar Risiko cidera b.d kerusakan kartilago dan tulang d.d hambatan fisik, gangguan psikomotor dan disfungsi autoimum



Rabu, 31 Maret 2021



5.



Rabu, 31 Maret 2021



PERENCANAAN KEPERAWATAN No. 1



Diagnosa Keperawatan Nyeri Kronis (D.0078) b.d kondisi muskuloskeletal kronis d.d pasien mengeluh nyeri, tampak meringis, dan gelisah



Tujuan/Kriteria Hasil Tujuan : Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1 x 24 jam diharapkan tingkat nyeri pasien dapat berkurang KH : Tingkat Nyeri (L.08066) Indikator



Skala Awal Akhir 3 5



Keluhan nyeri Gelisah 3 5 Kesulitan 3 5 tidur Keterangan skor : 1 meningkat, 2 cukup meningkat, 3 sedang, 4 cukup menurun, 5 menurun



Intervensi Intervensi Utama Manajemen Nyeri (I.08238) Observasi : 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri 2. Identifikasi respons nyeri non verbal 3. Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri Terapeutik : 1. Berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (kompres hangat) Edukasi 1. Jelaskan strategi meredakan nyeri 2. Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat



Rasional Intervensi Utama Manajemen Nyeri (I.08238) Observasi : 1. Untuk mengetahui cara mengatasi nyeri 2. Untuk mengetahui sesuai tidaknya keluhan yang disampaikan pasien dengan respons yang ditunjukkan oleh pasien 3. Agar pasien dapat menhinndari tindakan yang membuat nyeri semakin meningkat dan dapat mengambil tindakan untuk menurunkan rasa nyeri Terapeutik : 1. Agar pasien dapat melakukan teknik non farmakologi untuk menurunkan nyeri sebagai penunjang dari teknik farmakologi Edukasi : 1. Agar pasien dapat mengatasi rasa nyerinya 2. Untuk membantu pasien lebih cepat dalam meredakan nyeri, apabila diperlukan



2



Gangguan Rasa Nyaman Tujuan : (D.0074) b.d Gejala penyakit Setelah dilakukan intervensi d.d mengeluh tidak nyaman, keperawatan selama 1x24 jam gelisah, dan kunjungan diharapkan gangguan mengeluh sulit tidur rasa nyaman pasien dapat berkurang



KH :



Intervensi Utama Perawatan Kenyamanan (I.08245) : Observasi : 1. Identifikasi gejala yang tidak menyenangkan 2. Identifikasi pemahaman tentang kondisi, situasi dan perasaannya Terapeutik : 1. Berikan pemijatan Edukasi : 1. Jelaskan mengenai kondisi dan pilihan terapi/pengobatan



Intervensi Utama Perawatan Kenyamanan (I.08245) : Observasi : 1. Untuk menghindari atau mencegah hal yang membuat pasien tidak nyaman 2. Untuk memastikan kondisipasien dan membantu pasien dalam menyelesaikan perasaan yang tidaknyaman Terapeutik : 1. Membantu pasien dapat melakukan teknik non farmakologi dalam mengatasi rasa nyeri Edukasi : 1. Membantu pasien mengetahui terapi non-farmakologi yang bisa dilakukan untuk mengatasi rasa nyeri



Intervensi Utama Terapi Relaksasi (I.09326) Observasi : 1. Identifikasi penurunan tingkat energi, ketidakmampuan berkonsentrasi, atau gejala lain yang mengganggu kemampuan kognitif 2. Monitor respons terhadap relaksasi Terapeutik : 1. Gunakan relaksasi sebagai strategi penunjang dengan analgetik atau



Intervensi Utama Terapi Relaksasi (I.09326) Observasi : 1. Untuk menyesuaikan kondisi dan kemampuan pasien dengan teknik relaksasi yang akan digunakan 2. Untuk mengetahui respons pasien selama relaksasi dan dapat mengehentikan proses relaksasi apabila pasien menunjukkan respons yang tidak baik Terapeutik : 1. Agar pasien dapat melakukan teknik relaksasi sebagai penujang dari teknik



tindakan medis lain, jika sesuai Edukasi : 1. Anjurkan rileks dan merasakan



Status Kenyamanan (L.08064) Indikator



Skala Awal Akhir 2 4



sensasi relaksasi 2. Anjurkan sering mengulangi atau melatih teknik yang dipilih



Kesejahteraa n fisik Keterangan skor : 1 menurun, 2 cukup menurun, 3 sedang, 4 cukup meningkat, 5 meningkat Pola Tidur (L.05045) Indikator



Skala Awal Akhir 4 2



Keluhan sulit tidur Keluhan 4 2 sering terjaga Keterangan skor : 1 menurun, 2 cukup menurun, 3 sedang, 4 cukup meningkat, 5 meningkat



3.



Gangguan Mobilitas Fisik b.d kerusakan integritas struktur tulang d.d Klien mengeluhkan tidak dapat menggerakkan kakinya, Pemeriksaan neurologis menunjukkan bahwa fungsi motorik berkurang, dari level L2-



Setelah dilakukan tindakan Dukungan Mobilisasi keperawatan selama 3 x 24 1. jam diharapkan klien dapat keluhan fisik lainnya melakukan mobilitas dengan 2. normal melakukan pergerakan Mobilitas Fisik 3. 1. Perger tekanan daerah sebelum akan Ekstremitas skala 1 memulai mobilisasi (menurun) ditingkatkan ke 4. skala 5 (meningkat) melakukan mobilisasi



farmakologis dalam meredakan rasa nyeri Edukasi : 1. Agar pasien merasa nyaman selama proses relaksasi dan dapat merasakan manfaat dari teknik relaksasi yang dilakukan 2. Agar pasien terbiasa dan mampu melakukan teknik relaksasi sendiri dalam meredakan rasa nyeri



S1, Hypoesthesia pada 2. Rentan 5. level T12, Deformitas di Gerak (ROM) skala 1 daerah torakolumbar (menurun) ditingkatkan ke skala 5 (meningkat) 6. Gerakan Terbatas skala 1 (meningkat) ditingkatkan ke 7. skala 5 (menurun)



dengan alat bantu (mis, pagar tempat tidur) jika perlu membantu pasien dalam meningkatkan pergerakan



8. mobilisasi 9. dini 10. yang harus dilakukan (mis. duduk di tempat tidur, duduk di sisi tempat tidur, pindah dari tempat tidur ke kursi) 4.



Risiko cidera b.d kerusakan kartilago dan tulang d.d hambatan fisik, gangguan psikomotor dan disfungsi autoimum



Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam diharapkan nutrisi klien dapat terpenuhi dengan Kriteria Hasil: 1. Gerakan otot dipertahankan pada skala 1 (sangat terganggu) ditingkatkan ke skala 3 (cukup terganggu) 2. Gerakan sendi



Peningkatan Latihan 1. Gali pengalaman dan hambatan untuk melakukan latihan 2. Instruksikan individu terkait tipe latihan, frekuensi aktivitas fisik 3. Monitor respon individu terhadap program latihan 4. Sediakan umpan balik positif atas usaha yang dilakukan individu



1. Untuk mengetahui dn memprogra mkan latihan apa yang akan dilakukan 2. Untuk mengarahkan klien dalam menjalanka n aktivitas fisik 3. Untuk memantau perkembang an klien 4. Untuk mendukung perkembang an klien dan agar klien lebih bersemangat lagi



dipertahankan pada skala 1 (sangat terganggu) ditingkatkan ke skala 3 (cukup terganggu) 3. Bergerak dengan mudah dipertahankan pada skala 1 (sangat terganggu) ditingkatkan ke skala 3 (cukup terganggu) 5.



Risiko jatuh (D. 0143) b.d agen cidera fisiologis



Tujuan : Setelah dilakukan intervensi keperawatan 1x24 jam diharapkan pasien mampu mengidentifikasi dan menurunkan risiko terjatuh akibat perubahan kondisi fisik



KH : Tingkat jatuh (L.14138) Indikator Awal 2



Skala Akhir 4



Jatuh saat berjalan Jatuh saat 2 4 naik tangga Jatuh saat 2 4 di kamar mandi Keterangan skor : 1 meningkat, 2 cukup meningkat, 3 sedang, 4 cukup menurun, 5 menurun



Intervensi Utama Pencegahan Jatuh (I. 14540) Observasi : 1. Identifikasi faktor risiko jatuh 2. Identifikasi faktor lingkungan yang meningkatkan risiko jatuh Terapeutik : 1. Orientasikan ruangan pada pasien dan keluarga Edukasi : 1. Anjurkan menggunakan alas kaki yang tidaklicin 2. Anjurkan berkonsentrasi untuk menjaga keseimbangan tubuh 3. Anjurkan melebarkan jarak kedua kaki untuk meningkatkan keseimbangan saat berdiri



Intervensi Utama Pencegahan Jatuh (I. 14540) Observasi : 1. Untuk mengetahui faktor risiko yang menyebabkan pasien rentan jatuh 2. Untuk mengantisipasi kondisi lingkungan yang dapat membahayakan pasien Terapeutik : 1. Membantu pasien dalam memodifakasi lingkungan untuk mencegah pasien jatuh 2. Agar pasien mampu menjaga keseimbangan tubuh saat berjalan 3. Untuk meningkatkan keseimbangan pasien saat berdiri



Koordinasi Pergerakan : Indikator



Skala Awa Akhi l r 2 4



Kontrol gerakan Keseimbanga 2 4 n gerakan Keterangan skor : 1 menurun, 2 cukup menurun, 3 sedang, 4 cukup meningkat, 5 meningkat



CATATAN KEPERAWATAN/ NURSING NOTE NO



HARI/ TGL/ JAM



IMPLEMENTASI



EVALUASI FORMATIF



1.



Kamis, 01-04- 1. 1. 2021 jam keluhan fisik lainnya ini merasa sakit di 2. punggung belakang 9.00 melakukan pergerakan 2. 3. ia tidak bisa merasakan tekanan darah sebelum memulai dan menggerakkan mobilisasi kakinya 3. 4. sebelum memulai melakukan mobilisasi mobilisasi adalah 5. 122/85 mmhg setelah dengan alat bantu (mis, pagar mobilisasi menjadi tempat tidur) 124/86 4. 6. menahan nyeri saat jika perlu dilakukan mobilisasi 7. dini pasien dalam meningkatkan 5. pergerakan melakukan mobilisasi 8. menggunakan bantua mobilisasi pagar ditempat tidur untuk bergerak 9. 6. ajarkan mobilisasi sederhana yang berlatih mobilisasi dini harus dilakukan (mis. duduk di saat di tempat tidur tempat tidur, duduk di sisi tempat 7. tidur, pindah dari tempat tidur ke bantuan keluarga saat kursi) akan berpindah 8. edukasi yang diberikan oleh perawat dengan



PARAF & NAMA A Sonya



serius dan fokus 9.



2.



Kamis, 01-04- 1. Melakukan identifikasi lokasi, 2021 jam karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri 9.00



2. Identifikasi skala nyeri



3. Identifikasi respons nyeri non verbal



berlatih untuk mobilisasi dini disekitar tempat tidur. 1. P : Nyeri pasien akibat gejala OA Q : Nyeri yang dirasakan terasa sangat mengganggu, R : Nyeri yang dirasakan hanya pada bagian sendi lutut sebelah kanan, S : Skala nyeri pasien 6 (nyeri sedang), T : Nyeri yang dirasakan saat hendak bangun dari tidur atau bila telah banyak beraktivitas dan baru bisa lebih baik setelah beristirahat dan minum obat 2. Tn.X mengatakan nyeri yang dirasakan berada di skala 6 (nyeri sedang)



A Sonya



A Sonya



3. Tn.X tampak meringis kesakitan saat menunjukkan lokasi yang sakit



4. Identifikasi faktor yang 4. Tn.X mengatakan memperberat dan memperingan sendi lututnya semakin nyeri terasa nyeri bila telah banyak beraktivitas dan 5. Identifikasi gejala yang tidak nyeri reda apabila pasien menyenangkan beristirahat dan 6. Identifikasi pemahaman mengkonsumsi obat tentang kondisi, situasi dan 5. Tn.X mengatakan



A Sonya



perasaannya



nyeri yang dirasakan terasa mengganggu



7. Identifikasi penurunan Tn.X mengetahui tingkat energi, ketidakmampuan 6. berkonsentrasi, atau gejala lain yang masalah penyakitnya serta mengetahui sebabmengganggu kemampuan kognitif sebab yang dapat memperberat dan meringankan keluhannya 7.Pasien dalam kondisi composmetis atau sadar dan mampu berkonsentrasi



3.



Kamis, 01-04- 1. Jelaskan strategi meredakan 1. Tn.X tampak siap untuk menerima nyeri 2021 jam informasi 2. Anjurkan menggunakan 09.00 2. Tn.X mengatakan analgetik secara tepat akan menggunakan 3. Berikan teknik non obat yang terlah farmakologis untuk mengurangi rasa sesuai dengan resep nyeri (kompres hangat) dokter serta memperhatikan waktu minum obat 3. Tn.X mengatakan



lututnya terasa nyaman saat diberi kompres hangat dan rasa nyeri sedikit berkurang



A Sonya



4.



Kamis, 01-04- 1. Jelaskan mengenai kondisi 1. Tn.X mennjukkan dan pilihan terapi/pengobatan 2021 jam kesediaan untuk mengikuti pemijatan 13.00 dan relaksasi otot progresif 2. Tn.X mengatakan 2. Berikan pemijatan lututnya terasa nyaman saat diberikan pemijatan 3. Anjurkan rileks dan 3. Tn.X tampak mengikuti pelaksanaan relaksasi merasakan sensasi relaksasi otot progresif 4. Anjurkan sering mengulangi 4. Tn.X mengatakan akan atau melatih teknik yang dipilih mencoba teknik relaksasi otot progresif 5. Gunakan relaksasi sebagai di lain strategi penunjang dengan analgetik kesempatan atau tindakan medis lain, jika sesuai 5. Tn.X mengatakan akan mencoba menjalankan relaksasi otot progresif sebagai penunjang obat yang dikonsumsi



A Sonya



A Sonya A Sonya



A Sonya



5.



Kamis, 01-04- 1. Identifikasi faktor jatuh (usia > 65 tahun) 2021 jam 13.00 2. Identifikasi lingkungan yang risiko jatuh



3.



risiko 1. Tn.X telah berusia 74 tahun



Tn.X mengatakan faktor 2. telah mengetahui lokasi meningkatkan rumahnya yang dapat menimbulkan risiko jatuh



Orientasikan ruangan pada pasien dan keluarga



3. Tn.X telah meyiapkan tempat berpegang saat terbangun dari tidur dan berjalan pada beberapa lokasi rumahnya



Tn.X sangat 4. Anjurkan menggunakan alas 4. memperhatikan kondisi kaki yang tidak licin sandalnya dan akan langsung mengganti apabila sandal yang digunakan sudah tidak lagi nyaman 5. Anjurkan berkonsentrasi Tn.X akan untuk menjaga keseimbangan tubuh 5. berusaha untuk menjaga konsentrasinya saat berjalan 6. Anjurkan melebarkan jarak kedua kaki untuk meningkatkan 6. Tn.X akan keseimbangan saat berdiri mencoba menerapkan untuk membuat kakinya lebih mudah untuk dikondisikan



A Sonya



A Sonya



A Sonya



A Sonya



A Sonya



A Sonya



CATATAN PERKEMBANGAN / PROGRESS NOTE NO



HARI/ TGL/ NO. JAM Dx.



1.



Kamis, 01-042021 jam 14.00



1



EVALUASI SUMATIF



PARAF & NAMA



S: Klien mengatakan sendi lututnya masih terasa nyeri setelah beraktivitas, namun nyeri sendi lututnya berkurang saat diberikan kompres hangat atau pemijatan



A sonya



O: TD 140/70, frekuensi nadi 65 x/mnt, suhu 36,50C, RR 22x/mnt, skala nyeri pasien 4 (nyeri sedang) A: masalah belum teratasi



2.



Kamis, 01-042021 jam 14.00



2



P: lanjutkan intervensi: 1. Menganjurkan untuk mengurangi kegiatan untuk mencegah nyeri sendi lutut 2. Lanjutkan pemijatan 3. Lanjutkan kompres hangat S: pasien mengatakan dapat tertidur,namun pasien sulit untuk memulai tidur atau mudah terbangun saat ada gangguan dari kondisi lingkungannya dan pasien mengetahui tindakan yang sebaiknya dilakukan untuk meningkatkan rasa nayaman



A sonya



O: TD 140/60, frekuensi nadi 64x/mnt, suhu 36,50C, RR 23x/mnt, A: masalah belum teratasi P: lanjutkan intervensi: 1. Membantu pasien untuk melaksanakan terapi relaksasi 2. Membantu pasien mengatasi faktor luar yangdapat membuat pasien menjadi sulit tidur 3.



Kamis, 01-042021 jam 14.00



3



S: Klien mengatakan telah memiliki tempat berpegang saat hendak terbangun dari tidur maupun berjalan dan sandal yang digunakan sudah dikondisikan agar dalam kondisi yang aman



A sonya



O: - TD 140/70 Mmhg - frekuensi nadi 65x/mnt, - suhu 36,50C - RR 22x/mnt A: masalah belum teratasi P: -