11 0 209 KB
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Tn.A DENGAN POST OPERASI TONSILEKTOMY DIRUANG DAHLIA RSUD DRAJAT PRAWIRANEGARA
Disusun Oleh : Muslimah Fitriatul Jannah 344070180064 3.A PROGRAM DIPLOMA III KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA TAHUN 2020
KASUS PERIOPERATIF KASUS 6 Tn. Andi umur 40 th, telah selesai dilakukan operasi tonsilektomy, post op masuk ke ruang pemulihan/ Recovery Room, dengan jenis anestesi yang telah diberikan general anestesi/narcose umum.
Saat
pengkajian: dengan posisi recovery/miring mantap, TD: 120/90 Mmhg, N: 90x/mnt, R: 18x/mnt, Temp: 36.50c 1.
Apakah hasil pengkajian pada kasus diatas?
2. Masalah keperawatan oksigenasi utama (prioritas) kasus diatas? (Berdasarkan SDKI) 3. Rencana intervensi prioritas yang harus dilakukan perawat pada kasus diatas? (Berdasarkan SLKI dan SIKI) 4. Sebutkan jurnal keperawatan tindakan keperawatan (evidence based practice) diatas, minimal 1 buah! (minimal 10 tahun ke belakang) 5.
Sebutkan langkah-langkah/prosedur tindakan keperawatan (SOP) latihan dengan kruk
berdasarkan kasus diatas!
PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH DARING PRODI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN Tanggal Masuk
: 25-10-2020
Jam Masuk
: 18.00
Ruang/Kelas/ RS
: Ruang Dahlia / kelas 2 / RSUD
No. Register
:62130326
Diagnosa Medis
: Tonsilitis
Tgl Pengkajian
:26-10-2020
A. Identitas Klien Nama
: Tn.A
Tempat/tanggal lahir : lampung , 20-01-1980 Jenis Kelamin
: Laki-laki
Status Perkawinan
: Menikah
Agama
: islam
Suku/Bangsa
: Indonesia
Pendidikan
: D3
Pekerjaan
: PNS
Alamat Rumah
: Persada residence,jakarta Selatan
B. Alasan Masuk Klien mengeluh sakit pada tenggorokan, susah menelan dan demam sejak 1 minggu yang lalu. Nafsu makan klien berkurang. Nyeri bertambah hebat jika klien makan atau minum. Kemudian keluarga memutuskan untuk membawa klien ke Rsud.Drajatprawira negara pada tanggal 26 Oktober. Dan di anjurkan untuk di operasi
C. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama Pasien mengatakan nyeri pada tenggorokan 2. Riwayat Kesehatan Sekarang Setelah dilakukan pembedahan Tonsilektomy klien masuk keruangan recovery room jam 09.00. kien belum sadar,klien terpasang infus RL dan gudel.klien tidur posisi masih dalam posisi recovery miring/mantap dan monitoring TTV.Jam 09.20 klien tampak bangun dan menanyakan apakah operasinya sudah selesai.Namun klien tampak masih mengantuk kemudian guedel dilepas.Sisa sisa darah yang keluar dari rongga mulut dibersihkan.kemuadian klien tampak tidur kembali jam 10.00 klien sudah sadar penuh dan mengatakan agak nyeri pada tenggorokan,nyeri yang dirasa seperti terbakar dengan ekpresi wajah menyeringai kesakitan,skala nyeri 6,nyeri bertambah saat pasien menelan.Jam 10.10 klien di jemput dan di pindahkan keruang inap.
3. Riwayat Kesehatan Masa Lalu Tidak ada,klien belum pernah di operasi. a. Riwayat penyakit /alergi dan
kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan (merokok,
minuman keras, ketergantungan obat, makanan). Pasien mengatakan sering mengkonsumsi makanan-makan pedas dan minuman bersoda b. Riwayat penatalaksanaan ( dirawat di Puskesmas/ RS/operasi) Pasien mengatakan sebelumnya belum pernah dirawat
4. Riwayat Psikososial dan Spiritual
Riwayat Psikososial
-
Konsep diri : a. Citra tubuh : pasien menyadari bahwa dirinya sedang sakit dirawat di RS,pasien bersyukur masih diberi sakit. b. Indentitas diri : pasien seorang laki-laki yang berumur 40 th dan seorang suami serta ayah c. Peran : pasien seorang suami serta ayah bagi keluarganya d. Ideal diri : pasien ingin cepat sembuh dan ingin dapat beraktivitas dengan normal e. Harga diri : pasien merasa diperlakukan baik oleh dokter dan perawat.
-
Koping mekanisme yang digunakan : Pasien membiasakan bereaksi bersama keluarga
Riwayat Spiritual
Pasien sebelumnya masih bisa melaksankan sholat 5 waktu dengan semestinya setelah di operasi pasien hanya bisa sholat dengan cara berbaring di tempat tidur. 5. Pola kebiasaan sehari-hari Pola Kebiasaan Pola Nutrisi dan Cairan
Di Rumah (Sebelum sakit) Di RS (Sakit) -Makan 3x sehari - Makan 3x sehari ½ porsi porsi 1 piring dengan dan tidak habis
-
Makan
menu nasi,lauk pauk dan sayur.
-Minum
- Minum 6-10 gelas
- Minum 6-10 gelas
perhari.
perhari
Jenis minuman air
Jenis minuman air
putih,teh,kopi,jus,jam putih,eskrim u dll Pola Eliminasi
BAB :
BAB :
Frekuensi : 1x/hari
Frekuensi : 1x/hari
Warna : kuning
Warna : kuning
Konsitensi : lunak tidak ada Konsitensi : lunak tidak
Pola Tidur
Pola Personal Hygiene
kesulitan
ada kesulitan
BAK :
BAK :
Volume tidak terindetifikasi
Volume 1000 cc
Warna : Kuning pucat
Warna : kuning
Frekuensi :15-17 kali/24 jam Siang tidak pernah tidur karna Siang dan malam sulit kerja.
tidur nyenyak dikarnakan
Malam 6-7 jam Pasien mandi 2 x/hari
ada luka post op Mandi hanya di lap elap
Keramas 1X sehari
Tidak keramas
Gosok gigi 2x sehari
Jarang gosok gigi
Ganti baju 2x sehari Pola Aktifitas dan Latihan Pasien sering kerja
Jarang ganti baju Saat sakit hanya berbaring di tempat tidur
D. Pengkajian Fisik 1. Keadaan Umum : Lemah a. Kesadaran : Composmentis b. Tanda tanda Vital -
Tekanan darah : 120/90 Mmhg
-
Nadi : 90x/menit
-
Respirasi : 18x/menit
-
Suhu : 36,5 C c. Antropometri
-
Berat badan : 50
-
Tinggi Bada : 170
2. Review of system (inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi) a. Sistem Persyarafan
Tinkat Kesadaran : Composmentis
GCC
: E4 V5 M6 = 15
Nerves Cranial
-
NC.I (Olfakturius)
-
NC.II (Opticus)
-
NC.III (Okulomotoris) : Normal,Ukuran pupil sama
-
NC.IV (Crochleris)
:Normal Pergerakan bola mata baik
-
NC.V (Trigeminalis)
: Normal,tidak ada gangguan
-
NC.VI (Abdusen)
: Normal,Tidak ada gangguan
-
NVII (Fasialis)
: Normal pergerakan alis baik
-
NVIII (Acusticus)
: Pendengaran kanan kiri normal
-
NIX ( Glosofaringeus) : Normal Reflek muntah ada
-
NX (Fagus)
: Reflek menelan keganggagu karna ada luka post op
-
NXI (Assesorius)
: Normal kedua bahu dapat mengankat dengan baik
-
NXII (Hypoglosus)
: Normal,pergerakan lidah baik
: Penciuman Normal : Penglihatan kanan dan kiri tidak ada gangguan
b. Sistem Penginderaan S: pasien mengatakan tidak ada gangguan pada pendengarannya I: kedua teliga simetris kanan dan kiri, tidak ada serumen, tidak mengalami perdarahan, tidak ada lesi, tidak di temukan masalah pada telinga kanan-kiri P: tes bisik atau weber keadaan normall tidak ada gangguan, tidak ada nyeri tekan.
c. Sistem penglihatan S: pasien mengatakan tidak ada gangguan pada penglihatan I: kedua mata kanan-kiri simetri, tidaka ada odem, tidak ada kelainan gerakan bola mata, konjungtiva tidak anemis, pupil isokor antara kanan-kiri saat di rangsang cahaya. d. Sistem Penafasan S: Pasien mengatakan tidak ada keluhan apa-apa pada sistem pernafasan I:Tidak ada pernapasan cuping hidung, pola napas normal, tidak ada retraksi dada, RR:18x/menit P:Vocal fremitus sama antara kanan dan kiri,tida ada nyeri tekan P: Area paru sonor A:Vesikuler dan tidak ada suara napas tambahan ronchi dan wheezing
e. Sistem Kardioveskuler S:Pasien mengatatakan tidak ada keluhan pada jantungnya I: Ictus cordis tidak Nampak, ekstremitas dan palpebra tidak edema P:Pulsasi dinding torak teraba P:Batas jantung atas ICS II, bawah ICS V, kiri ICS V mid clavicula sinistra, kanan ICS IV mid sternalis dextra A:suara jantung S1, S2 tunggal, TD:120/90 mmHg f.
Sistem Pencernaan
-
Mulut dan tenggorokan: S:Pasien mengatakan nyeri pada tenggorokan,dan sulit untuk makan dan minum karana ada luka post OP I:mukosa bibir kering
-
Abdomen: I: bentuk abdomen datar A:bising usus 8x/ menit P: tidak terdapat nyeri tekan pada seluruh lapang perut, tidak terdapat distensi abdomen P: tympani Anus: BAB pasien lancar, tidak ada kesulita saat BAB Diet: Makanan Yang bertekstur kasar,pedas dan hangat
g. Sistem Muskuloskeletal -Ekstremitas atas kanan dan kiri: I: Gerakan sendi terbatas karna sedang ada luka dibagian tenggorokan,pasien hanya bisa berbaring P:tidak nyeri tekan -Ekstremitas bawah kiri dan kanan: I: Gerakan sendi terbatas karna baru selesai post OP P: Tidak ada nyeri tekan, tidak ada gangguan h. Sistem Urogenital
S:Pasien mengatakan belum kentut selepas operasi I:BAK dan BAB normal tidak memakai kateter i.
Sistem Integument I:
- Warna kulit : sawo matang - Kebersihan : masih ada bekas betadine dan darah di daerah wajah - Suhu : 36.5 C - Tidak ada lesi - Tidak ada Edema
P: Tugor kulit : Tugor baik Akral : Hangat j.
Sistem Endokrin I:Mengalami kelemahan pada ekstremitas atas
E. Pemeriksaan Penunjang (Patologi klinik dan anatomi) 1. Laboratorium Hb
: ( normal 13 – 16 )
Leukosit
: ( normal – 9000-12000/ mm3 )
Trombosit
: ( 200.000 – 400.000 mel/ darah )
Trombosit
:( 200.000 – 400.000 mel/ darah )
Hematokrit
: ( normal : P = 40-48, W = 37-43 % )
Eritrosit
: ( normal : P = 4,5-585, W = 4-5 jt/ul )
LED
: ( normal : P = 0-10, W = 0-15 mm/j)
F. Penatalaksanaan Medis 1. Obat obat anestesi umum : a. Recofol
: 60 cc
b. Fentanyl
: 1 ampul
c. Midozolam
: 1 ampul
d. Isofluren
: 30 cc
2. Obat obatan a. Infus RL
: 20 tetes/menit
b. Injeksi Cefotaxin
: 2x1 g
c. Ketolorac 30 mg
:1 ampul
G. Analisa Data
No. Data 1 Data Subjektif (DS) -
Pasien
Etiologi invasi
Masalah Nyeri akut b.d adanya
kuman/bakteri/,virus
luka operasi
pada tonsili
mengatakan nyeri
pada Terjadinya peradangan bekas operasi pada tonsil Data Objektif (DO) -
Tindakan pembedahan
Pasien menahan Luka insisi
nyeri -
Pasien meringis
-
Skala nyeri 6 TD
:
Nyeri akut
120/90
mmhg N : 90x/menit P ; 18X menit S:36.5 C
2
Data Subjektif (DS)
Operatif Invasif
Resiko Tinggi infeksi b.d
-
Pasien
mengekuh nyeri pada
daerah
Berhubungan dengan Penyebaran Kuman
post OP
penyebaran kuman akibat invasif pasca operatif
Data Objektif (DO) -
Resti Infeksi
Terlihat adanya luka insisi
Data Subjektif (DS) Tonsilitis kronik 3
-
Pasien
b.d
mengatakan nyeri
Pembedahan saat
Tosilektomy
menelan -
Pasien
Luka post op
mengatakan tidak
nafsu
makan Data Objektif (DO) -ada
luka
op
di
tenggorokan -makanan pasien salalu tersisa - BB : 48
Resiko Defisit Nutrisi
Nyeri menelan
nyeri nelan
H. Diagnosa Keperawatan (Berdasarkan Prioritas) I. Asuhan Keperawatan
No DX
Perencanaan Tujuan/ Intervensi
Implementasi (Waktu,Respon/Hasil,
Evaluasi S :
pasien
Pelaksana)
mengatakan
nyeri
Kriteria Hasill
1
Nyeri akut
Setelah
pada tenggorokan Manajemen Nyeri
dilakukan tindakan selama 1 x 24 jam pasien mampu mengontrol nyeri atau nyeri dapat
Observasi
lokasi,karakteristik,dur asi,frekuensi,kualitas,in tesitas nyeri
Jam 10.00
meringis,skala nyeri 6.
-
nyeri non verbal
Kriteria
lokasi A : Masalah nyeri belum teratasi
R/ : Nyeri bagian Tenggorokan P : Intervensi -
Mengidentifikasi
skala dilanjutakan
nyeri R/ : skal nyeri 6 -
Mengajurkan
teknik
rileksasi atau distraksi
Identifikasi faktor yang
memperberat dan -Kemampuan memperingan nyeri menuntaskan
Mengidentifikasi nyeri
Indetifikasi skala nyeri Identifikasi respons
hasil :
O : pasien tampak
Indetifikasi
berkurang. Dengan
27/10/2020
R/: Klien terlihat tenang -
Mengkaloborasi
aktivitas
Identifikasi
pemberisn
meningkat
pengetahuan dan
untuk mengurangi nyeri
analgetik
keyakinan tentang -Keluhan
nyeri
R/: Therapi obat masuk
nyeri menurun
Identifikasi pengaruh budaya terhadap
-Gelisah menurun
respon nyeri
-
Memonitor TTV
-Kesulitan
Identifikasi pengaruh
tidur
nyeri pada kualitas
menurun
hidup
- Perasaan
Monitor keberhasilan
takut
terapi komplementer
mengalami
yang sudah diberikan
cidera beulang
Monitor efek samping
menurun
penggunaan analgetik
-Ketegangan Terapeutik otot menurun
Berikan teknik
- Prilaku
nonfarmakologis untuk
membaik
mengurangi rasa nyeri (mis. TENS,hipnosis,terapi pijat,aromaterapi) Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis,suhu ruangan,percahayaan) Fasilitas istirahat dan tidur Pertimbangan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri Edukasi
Jelaskan penyebab,periode,dan pemicu nyeri Jelaskan strategi meredakan nyeri Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri Kaloborasi Kaloberasi pemberian analgetik,jika perlu Setelah
Pencegahan infeksi
dlakukan tindakan
nyeri
keperawatan 2
S : Pasien mengeluh
Observasi 29/10/2020
-Monitor tanda dan Resiko selama 2x24 gejala infeksi lokal dan infeksi jam Jam 10.00 diharapkan sistemik pasien menunjukan
Terapeutik
-Cuci tangan sebelum infeksi penyembuhan dan seudah kontak luka tepat
dengan pasien dan
tanda-tanda infeksi
c R/Tidak
peningkatan
O : Tidak terjadi
A : Resiko tinggi terjadi
tanda
tanda
infeksi tidak terjadi P : Pertahankan
waktu degan lingkungan
Mengobservasi TTV
Intervensi
kritria hasil: Edukasi
R/ TD : 100/80 mmhg
-Tanda-tanda infeksi tidak -Jelaskan tanda adan gejala infeksi terjadi -nyeri
-Ajarkan Cara mencuci
menurun
tangan dengan benar
-nafsu makan -ajarkan cara memeriksa kondisi meningkat luka operasi
N : 80x/menit RR : 20x/menit S : 36.6 C Berkaloborasi
dengan
dokter
untuk pemberian antibiotik R/ Therapi obat masuk
-anjurkan meningkatkan asupan nutrisi -Anjurkan meningkatkan asupan cairan Kaloborasi -kaloborasi pembirian antibiotik dengan dokter Setelah dilakukan
Manjemen Nutrisi
asuhan keperawatan selama 2x24 3
Resiko Difisit
jam berharap kesehatan
Observasi
S : Pasien mengatakan sulit
-Mengidentifikasi status nutrisi
metobilisme -Mengidetifikasi alergi
untuk menelan 29/10/2020
dikarenakan ada luka
nutrisi terrpenuhi
dan intoleransi
b.d
makanan
dengan
intake kriteria hasil: mKn -Identifikasimakanan yang disukai kurang membaik yang
-nafsu
-Kekuatan otot menelan meningkat -Frekuensi makan
Jam 10.10
di operasi
Menitor asupan makanan
O : makanan pasien selalu tersisa
R/ Selalu menyisakan makanan A: Masalah belum
-Identifikasi kebutuhan Monitor Berat badan kalori dan jenis nutrien -Monitor asupan makanan
membaik -Moinitor BB Terapeutik -lakukan oral hyigine sebelum makan -berikan makanan tinggi kalori dan protein Edukasi -Anjurkan posisi duduk jika mampu -Ajarkan Diet yang diprogramkan Kolaborasi -Kaloborasi pemberian medikasi sbelum mkn
R/Berat badan menurun Ajarkan diet yang diprogramkan R/pasien mengikuti arahan yang diperintahkan Lakukan oral hygine sebelum makan R/pasien melakukan oral hygine
teratasi P: Intervensi dilanjutkan
(mis.pereda nyeri)
J. Catatan Perkembangan No. DX Nyeri akut
Catatan Perkembangan S: pasien mengatakan nyeri pada tenggorokan,nyeri terasa saat pasien menelan. O: pasien tampak meringis,
Pelaksana (Nama/Paraf) Muslimah Fitri
skala nyeri 6 TD:120/90 mmhg RR : 18x/menit S :36.5 C N : 80x/menit A: Nyeri akut P:
-
Kaji skala nyeri, lokasi, karakteristik durasi,
frekuensi,
kualitas,
intensitas
nyeri -
Pantau tanda-tanda vital dan laporkan jik ada flaktuasi
-
Lakukan manajemen nyeri
-
Berikan terapi sesuai dengan dokter
I: -
Mengidentifikasi skala nyeri, lokasi karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas,
intesitas nyeri -
Masalah teratasi
belum :
mengatakan
pasien masih
terasa nyeri -
Melakukan manajemen
nyeri
:
teknik relaksasi dan nafas dalam E: -
Masalah tertasi
belum :
pasien
mengatakan
nyeri
nya masih terasa -
TD : 110/90 mmHg
-
RR : 18x/menit
-
Nadi : 80x/menit
-
Suhu : 36.5oC
R Intervensi dilanjutkan S : Pasien mengeluh nyeri Muslimah Fitri Resiko Infeksi
O : Tidak terjadi tanda-tanda infeksi A : Resiko tinggi infeksi tidak terjadi P : Pertahankan Intervensi
I : Mengkaloborasi antibiotik Dengan dokter
E : Intervensi Dilanjutkan S : Pasien mengatakan sulit untuk menelan dikarenakan ada Defisit nutrisi
luka di operasi
Muslimah fitri
O : makanan pasien selalu tersisa A: Masalah belum teratasi P: Intervensi dilanjutkan I:
KOMP.
DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
AREA
RELAKSASI NAFAS PROSEDUR TINDAKAN/BUKTI
KOMPETENSI Pengertian Memberikan tindakan manajemen nyeri dengan menarik nafas tenang, lambat dan mengeluarkan nafas dengan perlahan Kebijakan Pasien yang mengalami nyeri Menyiapakan peralatan Pra Interaksi
Tahap Orientasi
Tahap Kerja
1. Verifikasi/validasi pasien* yang akan dilakukan manajemen nyeri relaksasi
1. Memberikan salam terapetik* 2. Menjelaskan kepada klien beserta keluarga mengenai tujuan & prosedur tindakan yg akan segera dilakukan. 3. Menjamin atas pemenuhan kebutuhan privacy klien. 4. Mengatur ketinggian tempat tidur, posisi senyaman mungkin untuk memudahkan tindakan yang akan dilakukan. 1. Mencuci tangan 2. Ciptakan lingkungan tenang 3. Berikan posisi nyaman pasien 4. Anjurkan pasien untuk mengikuti instruksi perawat 5. Tarik nafas dari melalui hidung dan mengisi paruparu dengan hitungan 1 2 3 6. Hembuskan aliran nafas perlahan melalui mulut dengan hitungan 1 2 3
1
2
3
4
5
7. Ulangi langkah tersebut sampai merasakan relaks pada ektremitas atas dan bawah . 8. Anjurkan menarik nafas normal sebanyak 3 kali 9. Menarik nafas dari hidung dan hembuskan melalui muut 10. Biarkan telapak kaki dan tangan rileks 11. Usahakan konsentrasi dengan mata terpejam 12. Pada saat konsentrasi, pusatkan pada area nyeri 13. Meminta pasien untuk nafas seperti biasa dan membuka mata 14. Anjurkan pasien mengulangi tindakan ini sampai nyeri berkurang 15. Cuci tangan Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi respon serta toleransi klien selama, & sesudah prosedur
DOKUMENTA Mencatat tanggal dan waktu pemberian obat pada lembar SI catatan perawat
Keterangan.
5 : Mandiri 4 : Supervisi (sekali-kali diarahkan) 3 : Dibantu (sering diingatkan) 2 : marjinal (sering di arahkan)
1 : tergantung ( sering diingatkan dan diarahkan)
PENILAIAN: ∑TOTAL ITEM X BOBOT NILAI
x 100%
100
NILAI : > 70: LULUS
REFLEKSI
NAMA MAHASISWA
PENGUJI : TANDA TANGAN :
LINK YOUTUBE : https://youtu.be/TPIEEQtAUjg
Referensi Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI. Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI. Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI. Safitri,A.m(2018).hidup-sehat/nutrisi/makanan-yang-baik-setelah-operasi-amandel.Retrieved oktober 27, 2020, from https:// hellosehat.com Tanjung,Septiawan.(2015).laporan-kasus-dan-askep-opderasi-tonsil.Diunduh 27.oktober 2020.From www.academia.edu