ASKEP Ps. GERD [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ASUHAN KEPERAWATAN PADA DENGAN MASALAH KEPERAWATAN UTAMA NYERI AKUT PADA PASIEN GERD ( Gastroesophageal Reflux Disease) Di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Stase KMB Profesi Ners



Disusun oleh : Dela Gustia Rahma A32020132



PROGRAM STUDI PROFESI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG 2020



LEMBAR PENGESAHAN



ASUHAN KEPERAWATAN PADA DENGAN MASALAH KEPERAWATAN UTAMA NYERI AKUT PADA PASIEN GERD ( Gastroesophageal Reflux Disease) DI RSU Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto



Disusun oleh : Dela Gustia Rahma (A32020132)



Telah disetujui pada tanggal . . . November 2020



Pembimbing Klinik



Pembimbing Akademik



Harni Wahyuni S.Kep Ns



Dadi Santoso M.Kep



i



DAFTAR ISI



HALAMAN JUDUL................................................................................................i HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii DAFTAR ISI..........................................................................................................iii BAB 1 LAPORAN PENDAHULUAN A. Pengertian.................................................................................................. B. Etiologi...................................................................................................... C. Batasan Karakteristik................................................................................. D. Fokus Pengkajian....................................................................................... E. Patofisiologi dan Pathway Keperawatan................................................... F. Masalah Keperawatan Lain yang Muncul................................................. G. Intervensi Keperawatan............................................................................. BAB II A. Pengkajian ................................................................................................ B. Analisa data............................................................................................... C. Intervensi .................................................................................................. D. Implementasi ............................................................................................ E. Evaluasi .................................................................................................... BAB III A. Pembahsaan DAFTAR ISI



ii



BAB I LAPORAN PENDAHULUAN 1. Pengertian Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan yang tidak menyenangkan, bersifat sangat subjektif. Perasaan nyeri pada setiap orang berbeda dalam hal skala meupun tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi rasa nyeri yang dialaminya (Tetty, 2015). Nyeri adalah pengalaman sensori dan pengalaman emosional yang tidak menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan yang aktual atau potensial yang dirasakan dalam kejadian dimana terjadi kerusakan jaringan tubuh (Wahyudi & Abd.Wahid, 2016). Menurut PPNI (2016) Nyeri akut adalah pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan actual atau fungsional, dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang dari 3 bulan. Nyeri akut dapat dideskripsikan sebagai nyeri yang terjadi setelah cedera akut, penyakit atau intervensi bedah, dan memiliki awitan yang cepat, dengan intensitas yang bervariasi (ringan sampai berat) serta berlangsung singkat (kurang dari enam bulan) dan menghilang dengan atau tanpa pengobatan setelah keadaan pulih pada area yang rusak. Nyeri akut biasanya berlangsung singkat. Pasien yang mengalami nyeri akut biasanya menunjukkan gejala perspirasi meningkat, denyut jantung dan tekanan darah meningkat serta pallor (Mubarak et al., 2015). 2. Etiologi a. Agen pencedera fisiologis (misalnya : inflamasi, iskemia, neoplasma) b. Agen pencedera kimiawi (misalnya : terbakar, bahan kimia iritan) c. Agen pencedera fisik (misalnya : abses, amputasi, terbakar, terpotong, mengangkat berat, prosedur operasi, trauma, latihan fisik berlebihan)



1



(SDKI, 2016) 3. Batasan Karakteristik Gejala dan tanda mayor a. Subjektif : mengeluh nyeri b. Objektif : tampak meringis, bersikap protektif misal waspada dan posisi menghindar nyeri, gelisah, frekuensi nadi meningkat, sulit tidur Gejala dan tanda minor a. Subjektif : tidak tersedia b. Objektif : tekanan darah meningkat, pola nafas berubah, nafsu makan berubah, proses berpikir terganggu, menarik diri, berfokus pada diri sendiri, diaforesis (SDKI, 2016) 4. Fokus Pengkajian a. Identitas pasien b. Keluhan utama c. Riwayat kesehatan dahulu d. Riwayat penyakit keluarga e. Pola kebutuhan sehari – hari f. Pemeriksaan fisik g. Pengkajian nyeri 5. Patofisiologi dan Pathway Keperawatan Kondisi penyakit refluks gastroesofagus atau GERD (gastroesophageal refluxdisease) disebabkan aliran balik (refluks) isi lambung ke dalam esophagus. GERD seringkali disebut nyeri ulu hati (heartburn) karena nyeri yang terjadi ketika cairan asam yangnormalnya hanya ada di lambung, masuk dan mengiritasi atau menimbulkan rasa sepertiterbakar di esophagus.Refluks gastroesofagus biasanya terjadi setelah makan dan disebabkanmelemahnya tonus sfingter



2



esophagus atau tekanan di dalam lambung yang lebih tinggidari esophagus. Dengan kedua mekanisme ini, isi lambung yang bersifat asam bergerakmasuk ke dalam esophagus. Isi lambung dalam keadaan normal tidak dapat masuk ke esofagus karena adanyakontraksi sfingter esofagus (sfingter esofagus bukanlah sfingter sejati, tetapi suatu areayang tonus ototnya meningkat). Sfingter ini normalnya hanya terbuka jika gelombangperistaltik menyalurkan bolus makanan ke bawah esofagus. Apabila hal ini terjadi, ototpolos sfingter melemas dan makanan masuk ke dalam lambung. Sfingter esofagusseharusnya tetap dalam keadaan tertutup kecuali pada saat ini, karena banyak organ yangberada dalam rongga abdomen, menyebabkan tekanan abdomen lebih besar daripadatekanan toraks. Dengan demikian, ada kecenderungan isi lambung terdorong ke dalamesofagus. Akan tetapi, jika sfingter melemah atau inkompeten, sfingter tidak dapatmnutup lambung. Refluks akan terjadi dari daerah bertekanan tinggi (lambung) ke daerahbertekanan rendah (esofagus). Episode refluks yang berulang dapat memperburuk kondisikarena menyebabkan inflamasi dan jaringan parut di area bawah esofagus. Pada beberapa keadaan, meskipun tonus sfingter dala keadaan normal, refluksdapat terjadi jika terdapat gradien tekananyang sangat tinggi di sfingter. Sebagai contoh,jika isi lambung berlebihan tekanan abdomen dapat meningkat secara bermakana.Kondisi ini dapat disebabkan porsi makan yang besar, kehamilan atau obesitas. Tekananabdomen yang tinggi cenderung mendorong sfingter esofagus ke rongga toraks. Hal inimemperbesar gradien tekanan antara esofagus dan rongga abdomen. Posisi berbaring,terutama setelah makan juga dapat mengakibatkan refluks. Refluks isi lambungmengiritasi esofagus



karena



tingginya



kandungan



asam



dalam



isi



lambung.



Walaupunesofagus memiliki sel penghasil mukus, namun sel-sel tersebut tidak sebanyak atauseaktif sel yang ada di lambung (Corwin, 2019)



3



Pathway GERD (gastroesophageal refluxdisease)



Asam lambung mengiritasi sel mukosa esofagus



Nafas bau asam Merangsang pusat mual



Kerusakan sel mukosa esofagus



Mual



Peradangan



Penurunan nafsu makan



Hearth burn non cardiac



Intake nutrisi inadekuat



Nyeri Akut



BB menurun



Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh



(Sumber : Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis, & NANDA, NIC, NOC, 2015) 6. Masalah Keperawatan Lain Yang Muncul a. Nyeri akut b.d agen cedera fisik (prosedur operasi) b. Mual c. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh



4



7. Intervensi Keperawatan No Dx kep 1. Nyeri akut b.d agen cedera fisik (prosedur operasi)



Tujuan (NOC) Intervensi Setelah dilakukan Manajemen Nyeri tindakan keperawatan (I.08238) selama 3x8 jam 1. Identifikasi diharapkan masalah lokasi, keperawatan nyeri karakteristik, akut dapat teratasi durasi, frekuensi, dengan kriteria hasil : kualitas, Kontrol nyeri intensitas nyeri Indikator A T 2. Identifikasi skala nyeri Melaporkan 4 2 3. Identifikasi nyeri respons nyeri non terkontrol verbal Kemampuan 4 2 4. Identifikasi faktor mengenali yang penyebab memperberat dan nyeri memperingan Kemampuan 4 2 nyeri menggunaka 5. Berikan teknik n teknik nonfarmakologis nonuntuk farmakologi mengurangi rasa s nyeri (misal TENS, hipnosis, Keterangan : akupressur, terapi 1 : Menurun musik, 2 : Cukup menurun biofeedback, 3 : Sedang terapi pijat, 4 : Cukup meningkat aromaterapi, 5 : Meningkat teknik imajinasi terbimbing, kompres hangat atau dingin, terapi bermain. 6. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (misalnya suhu ruangan,



5



1.



2.



3.



4.



5. 6.



7. 8. 9.



Rasional Mengetahui lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri Mengetahui skala nyeri secara subjektif Mengetahui respon nyeri yang ditujukan dari raut wajah Mengetahui faktor yang dapat mempengaruhi nyeri Meminimalka n rasa nyeri Mengetahui keadaan lingkungan yang dapat memperberat rasa nyeri Memberikan kenyamanan istirahat pasien Mengetahui penyebab nyeri Mengurangi rasa nyeri dengan teknik nonfarmakolo



pencahayaan, gis kebisingan) 10. Mengurangi 7. Fasilitasi istirahat nyeri dengan dan tidur teknik 8. Jelaskan farmakologi penyebab, periode, dan pemicu nyeri 9. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri 10. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu.



BAB 11 TINJAUAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. R DENGAN DIAGNOSA MEDIS GERD DI RUANG MAWAR RS MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO



6



A. Pengkajian



7



8



9



10



11



Pemeriksaan penunjang Item Hemoologi Darah lengkap Hemoglobin Leukosit Hematokrit Eritrosit Hitung jenis Eosinosil Batang Segmen Limfosit Neutrofit Kimia klinik SGOT SGPT Terapi



Hasil



Interprestasi



Nilai normal



16.3 16130 49 5.75



g/dl /uL % 10^6/uL



11.7-15.5 3600-11000 35-47 3.80-5.20



0.1 0.6 89.9 4.4 90.5



% % % % %



2-4 3-5 50-70 25-40 50.0-70.0



366 261



U/L U/L