Aspek Geodeversity Danau Toba [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Landscape dan Geologi Danau Toba Sumatera Utara Dilihat dari aspek 2. Geodeversity 2.1 Periode geologi yang ada di Danau Toba Danau Toba, Sumatra Utara, terletak 70 km di sebelah selatan Medan. Danau Toba adalah danau terbesar di Asia Tenggara dan termasuk danaudanau terdalam di dunia. merupakan sebuah kawah gunung api/volkanik, sehingga Danau Toba pun merupakan danau volkanik terbesar di dunia. Letusan gunung api Toba merupakan letusan terbesar di dunia dalam 28 juta tahun terakhir, bahkan mungkin yang terbesar dalam sejarah Bumi. Danau Toba, Gunung Pangulubao (2.151 m) di sebelah timur, Gunung Surungan (2.173 m) di sebelah tenggara, dan Gunung Uludarat (2.157 m) di sebelah barat. Semua gunung ini disusun oleh batuan tua berumur lebih tua dari 25 juta tahun, pada Zaman Paleogen dan pra-Tersier. Sesar Sumatra memotong bagian barat Tumor Batak tepat di sebelah barat Danau Toba sepanjang kira-kira 1.700 km. Danau Toba atau Kawah Toba terletak di puncak Tumor Batak. Panjang kawah ini dari barat laut – tenggara hampir 100 km, dan lebar badat daya – timur laut maksimum 31 km. Luas area Toba 2.269 km2. Berdasarkan topografi dan geologinya, van Bemmelen (1949) mengemukakan evolusi pembentukan gunung api dan Danau Toba. Evolusi Toba dimulai pada sekitar 13 juta tahun yang lalu (Kala Miosen Tengah) ketika dimulai pengangkatan Pegunungan Barisan oleh proses tektonik. Pengangkatan ini terus berlangsung dan pada sekitar 2 juta tahun yang lalu (Plio-Pleistosen) dan terjadilah Kulminasi Batak atau Tumor Batak yang memanjang membentuk Tinggian Wilhelmina-Simanukmanuk.



Sisi timur Pulau Samosir kebanyakan adalah tebing curam yang sebenarnya merupakan gawir sesar normal yang dicirikan oleh bentukan erosi tampang segitiga (triangular facet) dan air terjun di beberapa tempat. Foto: Awang H. Satyana Proses tektonik ini dalam banyak hal disertai dengan proses magmatisme atau volkanisme akibat turutnya magma bergerak oleh deformasi kerak Bumi. Pada saat pengangkatan Tumor



Batak terjadi juga pergerakan magma yang menyebabkan intrusi (magma bergerak di antara batuan di bawah permukaan) atau ekstrusi (magma keluar permukaan menjadi lava). Intrusi dan ekstrusi ini menghasilkan batuan andesitik yang meleler di beberapa tempat di sekeliling Toba sekarang, misalnya di wilayah depresi/ wilayah turun Graben Batang Toru-Renun di sebelah barat daya Toba, Surungan di ujung selatan Toba, di Haranggaol di sebelah U dan TL Toba, dan di Silalahi dan Binangara di barat laut Toba, serta di Paropo di antara Tongging dan Silalahi. Oleh van Bemmelen (1949), semua batuan andesit ini disebut Andesit pre-Toba, atau menurut Aldiss dan Ghazali (1984) disebut Pusat-pusat Gunung Api Plio-Plistosen. Sehingga jelas aspek geodiversity danau toba sangat banyak, dari proses terbentuknya sampai saat ini. Jadi untuk banyaknya periode geologi yang trjadi di danau toba dari awal terbntuknya sampai saat ini. Dan menghasilkan bentukan bentukan geologi dan formasi batuan pasca terjadinya letusan gunung toba tersebut. Yang sangat cocok untuk dijadikaN objek wisata geologi. Sehingga perolehan point yang dihasilkan dari aspek ini adalah sebesar 100 point



2.2 jenis batuan yang ada di Danau Toba Berdasarkan peta geologi yang dikeluarkan Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional lembar Sidikalang dan lembar Pematang Siantar, geologi di sekitar danau toba dapat dilihat pada gambar peta dibawah ini.



Gambar peta Geologi di sekitar danau Toba. Deskripsi geologi berdasarkan peta geologi lembar Sidikalang Batuan Sedimen dan Meta Sedimen ALUVIUM terdiri dari kerikil, pasir, lumpur, fanglomerat kipas, tanah diatome, koral FORMASI MEULABOH terdiri dari kerikil, pasir dan lempung FORMASI TUTUT terdiri dari konglomerat, batupasir, sedikit batulanau dan batulumpur. FORMASI BARUS terdiri dari batupasir, batulumpur gampingan, sedikit gamping, konglomerat alas. FORMASI SIBOLGA terdiri dari batupasir, batulanau, batulumpur dan konglomerat FORMASI GUNUNGAPI TAPAKTUAN terdiri dari anggota Batupasi: Batugamping metapelitik. FORMASI SAMOSIR terdiri dari batupasir tufaan, batulanau, konglomerat dan tanah diatome



FORMASI PEUTU, Angota Parapat: Batupasir, konglomerat, batulumpur gampingan. FORMASI KUALU terdiri dari serpih batupasi dan batulanau. FORMASI KUALU Anggota Batugamping Sibaganding terdiri dari biokalsilutit. FORMASI ALAS terdiri dari serpih, batulanau, pasir, wake, konglomerat. FORMASI ALAS, Anggota Batugamping, pejal, batugamping hablur. Formasi KLUET terdiri dari batupasir metakuarsa, metaklake, batusabak dan filit. FORMASI BAHOROK terdiri dari metawake, metakonglomerat dan batusabak. FORMASI TAPANULI TAK TERURAIKAN : Litologi seperti formasi Bahorok dan Formasi Kluet. FORMASI KEUTAPANG terdiri dari perlapisan batupasir dan batulumpur FORMASI BAONG terdiri dari batulumpur gampingan FORMASI PEUTU, Anggota Belumai terdiri dari batugamping terumbu, batupasir glaukonit dan batulanau. FORMASI BAMPO terdiri dari batulumpur Euxinic FORMASI BRUKSAH terdiri dari batupasir dan konglomerat. KELOMPOK WOYLA TAK TERURAIKAN terdiri dari metagunungapi dan metasedimen.







BATUAN GUNUNG API



PUSAT IMUN terdiri dari dasit dan riolit PUSAT PUSUK BUKIT terdiri dari dasit dan andesit PUSAT SIPISO-PISO tediri dari dasit dan andesit PUSAT TOBA UNIT SIBUTAN terdiri dari lava riolit dan piroklastik (stuan tufa tak terpetakan UNIT SIBANDANG terdiri dari riolit TUFA TOBA terdiri dari tufa riodasit sebagian terlaskan PUSAT TAKUR TAKUR UNIT TAKUR TAKUR terdiri dari andesit, dasit dan piroklastik PUSAT SIMBOLON UNIT SIMBOLON terdiri dari lava andesit, plug dan piroklastik



FORMASI GUNUNG API TRUMON terdiri dari batuan gunungapi andesit dan batupasir FORMASI GUNUNGAPI HARANGGAOL terdiri dari andesit, dasit dan piroklastik FORMASI GUNUNGAPI PINAPAN terdiri dari Andesit, hipabisal dan piroklastik FORMASI GUNUNGAPI TORU terdiri dari Aglomerat andesitik FORMASI GUNUNGAPI TAPAKTUAN terdiri dari gunungapi Menengah



 BATUAN TEROBOSAN Retas pumis berhubungan dengan TUFA TOBA Retas dolerit berhubungan dengan FORMASI GUNUNGAPI PINAPAN MIKRODIORIT TRUMON terdiri dari diorit berukuran sedang, mikrodiorit dan mikrodiorit kuarsa yang berhubungan dengan FORMASI GUNUNGAPI PINAPAN. MIKRODIORIT PARAPAT terdiri dari mikrodiorit kuarsa mungkin berhubungan dengan FORMASI GUNUNGAPI HARANGGAOL. GRANIT BAKONGAN terdiri dari Leukogranit mika terdaunkan. GRANIT KETERAN terdiri dari turmalin kasar, granit pegmatitik. KOMPLEK SIBOLGA terdiri dari granit, sedikit granit berwarna terang, diorit, aplit, pegmatit.



 BATUAN MALIHAN (DERAJAT TINGGI) BATUGAMPING (terubah): marmer dan sekis kapur.



Jadi, jenis dan tipe batuan yang ada di sekitar danau toba mempunyai formasi yang cukup lengkap hal ini dikarenakan lempeng geologi tektonik aktif sesar sumatera sebelah barat pulau sumatera berdekatan dengan kaldera. Karena jenis dan tipe batuan di sekitar Danau Toba. tersebut point yang diperoleh untuk aspek ini dalam geodiversity daerah Danau Toba sebesar 90 point



2.3 Aspek dan fitur geologi dan geomornfologi yang berbeda yang ada di danau toba Schurmann menggambarkan bagian Paleogene ke dalam pegunungan Batak Lands, membentuk rangkaian pegunungan Pre-Tersier sampai timur laut. 1.



Pilo-Pliocene



Sesudah pengangkatan Intra Miosen pada zone barian umumnya tidak terbentuk endapan marine. Selama akhir Neogen, rangkaian pegunungan barisan rangkaian pegunungan barisan membentuk rangkaian gunung api antara basin indiogosinklinal Sumatra Timur dan Sumatra India.



2.



Pilo – pleistosene Diastropisme



Pada akhir Neogen rangakain pegunungan barisan mengalami gerakan disertai dwengan blok faulting dan erupsi poxymal magma asam (gantik). Pada waktu yang sama lembah Sumatra Timur diisi dengan akumulasi sedimen yang sangat besar, kemudian ditekan, dan dilipat.



3.



Barisan Zone Semangko



Satu dari banyak kenampakan yang menarik dari Bukit Barisan adalah rift zone longitudinal yang memanjang dari teluk Semongko Selatan sampai lembah Aceh Selatan. Zone graben pada puncak geantiklinal barisan dihasilkan dari tekanan, berhubungan dengan lengkungan atas. Pegunungan sebelah barat graben tengah terdiri dari batuan masif yang berumur Kuarter dan sejumlah formasi vulkanik muda Paelozoik dan cristalin schists. Batak culmination di Bukit Barisan Sumatra Utara dekat Sungai Wampu dan Sungai Barumuadi Bukit Barisan terdapat kulminasi berbentuk khas disebut Batak Timor. Danau Toba dari geologinya termasuk vulkano tektonik. Kenampakan morfologi Toba lebih muda dari lembah Asahan. Lembah Asahan merupakan aliran tuff dan memotong dekat Porsea oleh Kawah Toba. Pusat patahan blok Toba, setelah runtuh Kawah Toba mengalami patahan. Kemiringan terus-menerus sepanjang waktu juga dikelilingi blok. Ketinggian maksimum Danau Toba lebar 500 m dan tinggi 1400 m (air danau Toba ). Volume kawah sekitar 1000-2000 cb/km3 dan terisi oleh piroklastik. Depresi Toba telah ada sebelum ledakan.



Daerah sekeliling Toba merupakan lereng curam. Aliran ignimbetrstes pada Pre-Tersier dan batuan Neogen menurun ke selatan dengan lereg danau yang terjal antara 1600 m.



Timbunan danau lebih muda yaitu terletak di sebelah barat laut Samosir antara Balige dan Poresia. Blok Samosir dan Penisula marupakan timbunan Prapat dan Porosea. Kearah barat dip 5-8 derajat (timbunan pulau Samosir) dan ke arah timur dip 10-15 derajat dengan dasar tuff. Sisi barat merupakan pusat dome dibentuk oleh Pulau Samosir dan ke arah barat oleh Ulukan Penisula. Sehingga dapat disimpulkan bahwa morfologi dan bentang alam di sekitar danau toba amatlah beragam seperti lembah dan tebing dengan gawir serta sungai, umumnya morfologi yang terbentuk berupa pegunungan dan perbukitan yang berjejer di sekitarnya dengan ketinggian yang beragam. Jadi karena hal tersebut point yang kira-kira pantas diraih untuk Danau Toba adalah sebesar 90 point. Jadi secara keseluruhan disimpulkan bahwa syarat yang dibutuhkan untuk menjadikan suatu tempat menjadi geosite atau geopark banyak yang perlu diperhatikan terutama dari aspek geodiversity nya yaitu potensi geologi yang ada disekitar tempat tersebut. Mulai dari formasi dan jenis batuan nya sampai morfologi dan bentang alam yang terdapat di daerah tersebut yang menjadi aspek penunjang dan pendukung untuk suatu tempat dijadikan sebagai situs geopark, untuk daerah Danau Toba sendiri sebenarnya hampir memenuhi syarat yang ada jika dilihat dari aspek Geodeversity nya, mulai dari 1. Periode geologi daerah Danau Toba sebesar 100 point 2. Jenis batuan dan formasi geologi danau toba sebesar 90 point 3. Geomorfologi atau bentang alam yang berbeda daerah Danau Toba, sebesar 90 point Jadi total point maksimal dari kesuluruhan dengan melihat 3 aspek geodiversity yang ada di Danau Toba adalah sebesar 280 point