Asuhan Gizi Pada Balita Kasus [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ASUHAN GIZI PADA BALITA KASUS Balita Kasus 1 Enumerator : Dessy Nursetiani Rahayu 1. Data Umum Nama



: An. H



Tangga Lahir



: 21 Desember 2011



Tanggal Ambil Data



: 07 November 2013



Jenis Kelamin



: Perempuan



Nama Ibu



: Ny. N



Nama Ayah



: Tn. A



Pekerjaan Ibu



: Ibu Rumah Tangga



Pekerjaan Ayah



: Buruh



Anak ke-



: 1 dari 1 bersaudara



Agama



: Islam



Alamat



: Kp.......................



2. Assessment Gizi a. Antropometri BB



= 10,0 Kg



TB



= 74,0 cm



Umur



= 22 bulan







Z-score







Z-score BB/U







Z-score TB/U



= -3,53







Z-score BB/TB



= 1,86







Z-score IMT/U



= -2,51



= -0,92 = 1,19



Kesimpulan : An. H memiliki status gizi “sangat pendek”



b.



Data Biokimia -



c.



Data Klinis/Fisik An. H terlihat lebih pendek dari balita seusianya dan terlihat sedikit kurus, selain itu terlihat lemah dan lesu.



d.



Dietary History



-



Tidak ASI Ekslusif, dan tidak diberi ASI sejak 3 hari yang lalu



-



Sering jajan di warung (seperti: minuman kemasan, snack ringan, goreng-gorengan)



-



Biasa makan nasi 2x/hari sebanyak ½ centong (makan pagi pukul 06.00 dan 16.00



-



Terbiasa makan pagi dengan goreng-gorengan seperti bala-bala 1 buah kecil



-



Jarang dan dalam porsi kecil makan bahan makanan hewani (2x/ minggu), bahan makanan nabati (1x/minggu)



-



Sayuran dan buah hampir setiap hari dalam porsi kecil (5-6x/minggu)



Sumber Energi Protein Lemak KH e.



Recall



Kebutuhan



656,5 kkal 12,8 gram 21,7 gram 73,7 gram



972,66 kkal 20 gram 27,02 gram 162,43 gram



Presentase Kesimpulan 67,5% 64 % 80,3% 45,4%



Kurang Kurang Kurang Kurang



Riwayat Personal - An H merupakan anak pertama - Pernah mengalami diare 2 bulan yang lalu - Sering batuk dan pilek (sekarang juga sedang batuk pilek) - Pernah di diagnosis ISPA 1 bulan terakhir - Belum lancar berbicara dan berjalan cepat - Pendapatan rata-rata keluarga sebesar Rp. 1000.000/bulan (dalam kategori rendah) - Pendidikan kedua orang tuanya tamatan Sekolah Dasar (SD)



3. Diagnosa Gizi a.



Domain Intake NI.1.4 Asupan energi tidak adekuat berkaitan dengan frekuensi, jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi kurang ditandai asupan energi hanya 67,5% dari kebutuhan total sehari, dengan frekuensi makan hanya pukul 06.00 dan 16.00 selebihnya makan jajanan.



b.



Domain Klinis -



c.



Domain Perilaku NB.1.1 Kurangnya pengetahuan tentang makanan dan gizi berkaitan dengan makanan yang tidak seimbang dan tidak beragam ditandai dengan makan hanya dua kali sehari, makan bahan makanan hewani 2x/minggu, nabati 1x/minggu, sayuran 5-6x/minggu, dan semuanya dalam porsi kecil, serta seringnya jajan diwarung (setiap hari),



4. Intervensi Gizi a. Tujuan 



Meningkatkan asupan secara bertahap (80%)







Meningkatkan pengetahuan tentang gizi dan makanan pada ibu balita b. Prinsip/Syarat 



Memberikan asupan energi, protein, lemak dan karbohidrat sesuai kebutuhan







Makanan yang diberikan adalah jenis makanan biasa







Diberikan melalui oral







Frekuensi makan 3 kali makan utama dan 3 kali makan selingan







Makanan diberikan porsi kecil tapi sering



5.



Preskripsi Gizi Perhitungan Kebutuhan Rumus WHO (0-3 tahun)



-



REE = 61,0 x BB (kg) – 51 = 61,0 x 10 – 51 = 559 kkal



-



TEE = REE x FA x FS = 599 x 1,16 x 1,5 = 972,66 kkal



-



Protein



= 2 g/kg BB/hari = 2 x 10 = 20 gram (8,2%)



-



Lemak



= 25% x 972,66/9 = 27,02 gram



-



Karbohidrat = 66,8% x 972,66 = 162,43 gram 6. Standar Makanan



BM sumber KH Hewani LS Nabati Sayur Buah Gula Minyak



Penukar 2,5 1,5 0,5 1 2,5 2 3 Jumlah



7.



Energi 437,5 112,5 37,5 25 125 100 150 987,5



Protein 10 10,5 2,5 1



24



Lemak 7,5 1,5



15 24



KH 100 3,5 5 30 24 162,5



Monitoring dan Evaluasi



Monitoring Dan Evaluasi Asupan makan Pengetahuan ibu



Indikator Sesuai kebutuhan bertahap (80%) Pengetahuan meningkat



Target 972,66 kkal Dapat memberikan makan tepat frekuensi, jumlah dan jenis



kasus KEP Kasus anak gizi buruk. Nama : Tia Fitria Nim : Po.62.31.3.11.190 Gino (laki-laki) 18 bulan, PB 67 cm, BB 4.8 kg, kerumah sakit karena batuk sejak dua hari yang lalu. Gino tampak letargis dan pucat. Pemeriksaan fisik : pernapasan 50x/menit, nadi 160x/ menit,suhu 38.5o C, cuping hidung kembang kempis, iga kelihatan menonjol, terdapat tarikan dinding dada dan ada edema di kedua punggung kaki. Anamnesis : hanya mendapat ASI sampai 4 bulan dan sejak lahir sudah diberikan pisang serta makanan lain seperti biskuit dan roti. Anamnesis diet : rata-rata makan sehari 3x, hanya 4-5 sendok makan (lauk, kuah sayur ,tempe atau tahu) jarang makan buah, tidak suka ikan dan daging. Makan ayam dan telur (sebulan sekali) dan sering jajan permen, es, kerupuk, biskuit dan kadang-kadang makan bakso keliling. Food recall satu hari sebelum sakit sebagai berikut : Pagi : Biskuit 4 keping, teh manis ½ gelas (gula 1 sdm) Snack pagi : permen gulas 2 buah Siang : nasi ½ piring (50 gram) ,kuah sup ½ mangkok ,tahu goreng 1 potong(50 gram) ,teh manis ½ gelas (gula 1 sdm) Malam : lontong isi ukuran kecil (50 gram), tahu goreng 1 potong (50 gram), teh manis ½ gelas (gula 1 sdm)



1. A. Identitas Pasien Nama : Gino Umur : 18 bulan Jenis kelamin : Laki-laki TB : 67 cm BB : 4.8 kg 1. B. No



Skrining Gizi Indikator



Ya



Tidak



Perubahan berat badan











Nafsu makan kurang











Kesulitan mengunyah / menelan







Mual dan muntah











Diare / konstipasi











Alergi / intoleransi zat gizi











Diet khusus











1. 1. 1. 2. –



1. 3. 1. 4. 1. 5. 1. 6. 1. 7.



Enteral / parenteral











Serum albumin rendah











IMT normal







ü



1. 8. 1. 9. 1. 10. Kesimpulan : Berdasarkan skrining gizi diatas IMT Gino tidak normal. 1. C. Assesment Gizi 1. Antropomtri BB idaman : 2n + 8 = 2(1.6) + 8 = 11.2 kg IMT : = 10.69 -> underweigh Z-score : BB/U = = -5.5 => sangat kurang PB/U = = -2.6 => pendek BB/TB = = -5.1 => sangat kurus IMT/U = = -4.5 => sangat kurus 1. Biokimia Tidak ada 1. Klinis / fisik Klinis : Pernapasan 50x/menit, nadi 160x/menit, suhu 38.5 0C, cuping hidung kembang kempis, iga kelihatan menonjol, terdapat tarikan dinding dada dan ada edema di kedua punggung kaki. Fisik : Gino tampak letargis dan pucat. 1. Dietary History Rata-rata Gino makan sehari 3x, hanya 4-5 sendok makan (lauk, kuah sayur ,tempe atau tahu) jarang makan buah, tidak suka ikan dan daging. Makan ayam dan telur (sebulan sekali) dan sering jajan permen, es, kerupuk, biskuit dan kadang-kadang makan bakso keliling. Gino jarang makan buah dan tidak suka makan ikan dan daging.



Sehingga didapatkan recall :



Waktu



Berat Baha Ener Protei Lema n gi n k (gra (kkal (gram (gra Bahan m) ) ) m)



KH (gra m)



40 gr



199, 4



2,5



10,2



23,8



2 gr



1



0



0



0,2



gula pasir



10 gr



38,7



0



0



10



permen



perme n



10 gr



38,7



0



0



10



nasi putih



nasi putih



50 gr



65



1,2



0,1



14,3



kuah sup



kaldu ayam



25 gr



2



0,1



0,1



0,2



tahu goreng



tahu goreng 50 gr



103



3,7



10,1



0,9



teh manis



teh



2 gr



1



0



0



0,2



10 gr



38,7



0



0



10



50 gr



9,4



1,1



2,1



17,8



Menu biskuit 4 keping



biskuit



teh manis



teh



Pagi Snack pagi



Siang Malam lontong



gula pasir lonton g



tahu goreng



tahu goreng 50 gr



teh manis



teh gula pasir



TOTAL



103



3,7



10,1



0,9



2 gr



1



0



0



0,2



10 gr



38,7



0



0



10



639, 6



12,3



32,7



98,5



Audit Gizi : Energi : x 100% = 73% => defisit sedang Protein : x 100% = 54.9% => defisit berat Lemak : x 100% = 74.7% => defisit kurang KH : x 100% = 39% => defisit sangat berat 1. D. Diagnosa Gizi 1. Domain Intake NI-2.1 Kekurangan intake makanan dan minuman oral berkaitan dengan kurangnya kemampuan untuk memenuhi kebutuhan makanan dibuktikan dengan intake E=639.6 P=12.3 L=32.7 KH= 98.5. NI-5.2 Malnutrisi protein energi yang nyata berkaitan dengan kurangnya dalam pemberian makan dan penolakan terhadap makanan tinggi protein yang dibuktikan dengan Gino tidak suka makan ikan dan daging. 1. Domain Klinis NC-3.1 Berat badan kurang berkaitan dengan pola makan salah dan intake energi kurang dibuktikan dengan IMT=10.69 dan dari riwayat nutrisi makan Gino menolak makanan. 1. Domain Behaviour



NB-1.5 kekeliruan pola makan berkaitan dengan perilaku yang berhubungan dengan makanan dan gangguan makan seperti menolak makanan dibuktikan dengan iga kelihatan menonjol akibat simpanan lemak telah habis. 1. E. Intervensi Gizi 1. Tujuan  Tujuan Jangka Panjang :  Memperbaiki jaringan tubuh dan meningkatkan berat badan hingga ideal.  Mengupayakan perubahan sikap terhadap gizi seimbang untuk balita.  Tujuan Jangka Pendek : Mengatasi penyakit KEP pada pasien. 1. Jenis Diet : Diet Tinggi Kalori Tinggi Protein 2. Perhitungan Zat Gizi BB idaman : 2n + 8 = 2(1.6) + 8 = 11.2 kg BMI : = 10.69 => underweigh AMB



= 55 kkal x 11,2 kg



Pertumbuhan = 12% x 616 kkal Aktivitas Fases SDA



= 25% x 616 kkal = 10% x 616 kkal = 5% x 616 kkal



= 616 kkal = 73,92 kkal = 154 kkal = 61,6 kkal = 30,8 kkal – 936.32 kkal



Kebutuhan protein



18 bulan = 2 gram/BB/hari = 2 gram x 11,2 kg = 22,4



gram Lemak KH



= = 46.81 gram = = =



= = 425.43 gram Cairan



= 18 bulan



155



Fase Stabilisasi (F75): Adanya edema pada kedua punggung kaki => 10% =10% x 4.8 (BBA) = 0.48 = 4.8 – 0.48 = 4.2 E = 80 x 4.3 = 344 P = 1 x 4.3 = 4.3 Cairan = 130 x 4.3 = 559 344 kkal => 559cc = 0.61 Formula F75 Susu skim bubuk



= 25



= 13.9



Gula pasir



= 100



= 55.9



Minyak sayur



= 30



Larutan elektrolit



= 20



= 16.7 = 11.18 + = 97.68



Formula F75 diberikan sebanyak 12x pemberian setiap 2 jam sekali sehingga 97.68 : 12 = 8.14. Jadi pemberian formula F75 setiap 2 jam sekali sebanyak 8.14 dalam sehari. Fase transisi (F100) : BB = 4.3 kg E = 100 x 4.3 = 430 kkal P = 2 x 4.3 = 8.6 gram



Cairan = 430cc 430 kkal : 430 cc => 1 kkal : 1 cc Formula F100 : Susu skim bubuk



= 85



= 36.55



Gula pasir



= 50



= 21.5



Minyak sayur



= 60



Larutan elekttrolit



= 20



= 25.8 = 8.6 + = 92.45



Formula F100 diberikan sebanyak 8x pemberian setiap 3 jam sekali sehingga 92.45 : 8 =11.55. Jadi pemberian formula F100 setiap 3 jam sekali sebanyak 11.55 dalam sehari. Fase Rehabilitasi BB = 4.3 E = 150 x 4.3 = 645 kkal P = 4 x 4.3 = 17.2 gram Cairan = 645 cc Formula F100 : Susu skim bubuk



= 85



= 54.82



Gula pasir



= 50



= 32.2



Minyak sayur



= 60



Larutan elekttrolit



= 20



= 38.7 = 20.64 + = 146.36



Formula F100 diberikan sebanyak 8x pemberian setiap 3 jam sekali sehingga 146.36 : 8 =18.2 Jadi pemberian formula F100 setiap 3 jam sekali sebanyak 18.2 dalam sehari. 1. Prinsip Diet : Tinggi energi Tinggi protein 2. Syarat Diet :  Tinggi energi untuk mengembalikan jaringan otot yang hilang/menipis.  Tinggi protein untuk memenuhi fase tumbuh kejar anak. 1. Bentuk Makanan : Pada fase rehabilisasi dan fase tindak lanjut diberikan makanan lunak dan pada fase tumbuh kejar diberikan makanan keluarga/biasa. 2. Frekuensi: 3x makan utama 2x selingan 3. Rute: Pada fase stabilisasi : Parentral -> NGT. Rute oral pada fase transisi, rehabilitasi dan tindak lanjut. 4. Edukasi Gizi  Anjurkan ibu memberikan makanan kepada anak di rumah sesuai usia anak, jenis makanan yang diberikan mengikuti anjuran makanan  Memberikan demonstrasi dan praktek memasak makanan balita  Teruskan pemberian ASI sampai anak berusia 2 tahun  Ibu memberikan aneka ragam makanan dalam porsi kecil dan sering kepada anak sesuai dengan kebutuhan dan umur.  Pentingnya penambahan berat badan anak. 1. Monitoring Evaluasi  Apakah berat badan Gino naik atau tetap pada penimbangan setiap 2 minggu sekali sebanyak 0.5 gram?  Apakah keluarga Gino memberikan asupan makanan sesuai yang dianjurkan?  Apakan ibu memasak makanan dengan benar sesuai dengan anjuran?  Apakah ibu memberikan asi hingga Gino berumur 2 tahun?



Menu untuk fase rehabilitasi Wakt u



Baha n



Masakan



Pagi



Bubur ayam



100 gr



Snac k



Pepaya



Berat E



L



KH



158.9 5.1



2.1



28.6



50 gr



19.5



0.3



0.1



4.9



Bubur nasi Siang wortel



150 gr



115.4 2.3



0.2



25.7



Snac k



Jeruk manis



100 gr



47.1



0.9



0.1



11.8



Mala m



Bubur nasi



100 gr



106.1 3.9



2.9



15.7



Telur ayam bag. Kuning



50 gr



139



9.6



10.4



1.1



Buah pisang



50 gr



46.1



0.5



0.3



11.7



16.1



99.5



Jumlah



Menu untuk fase tindak lanjut



P



632.1 22.6



Wakt u



Masakan



Pagi



Nasi tim ayam



100 gr



Snac k



Bubur kacang hijau



Bahan Berat E



P



L



KH



5.8



3.0



21.5



50 gr 70



1.5



1.8



12.4



50 gr 65



1.2



0.1



14.3



50 gr 41.9



9.1



0.3







25 gr 59.3



2.7



3.8



4.4



Baya m



20 gr 7.4



0.7







1.5



Labu kunin g



20 gr 7.8



0.2



0.1



1.8



gula



5 gr











5.0



Siang Nasi putih Ikan bawal bakar



Ikan bawal



Tempe bacem Sayur bening



Mala m



140



19.3



Buah



Mang ga 100 manis gr



65



0.5



0.3



17.0



Nasi goreng selimut



Nasi goren g



100 gr



250



3.5



17.2



20.1



Telur dadar



50 gr 93



5.8



7.3



0.6



Jumlah



818.7 31



PENATALAKSANAAN DIET KEP PENATALAKSANAAN DIET KEP



Identitas Pasien Nama : An. P Umur : 2 tahun Jenis Kelamin : Perempuan



33.9



98.6



I. Data Subyektif ü 3 minggu Sebelum Masuk Rumah Sakit (SMRS) BB 7,5 kg ü Masuk Rumah Sakit (MRS) dengan keluhan 3 bulan yang lalu kaki bengkak sampai sekarang, 2 minggu terakhir anak panas, batuk dan pilek



II. Data Obyektif



A. Pemeriksaan Antropometri · BB SMRS = 7,5 kg · BB MSR = 6,8 kg · TB = 75 cm · Berat Badan Ideal (BBI) = (umur dalam th x 2) + 8 = (2 x 2) + 8 = 12 kg · Nilai Z-skor : BB/ U = -3,6 → Gizi Buruk TB/ U = -3 → Gizi kurang BB/ TB = -3,5 → Gizi Buruk · Kategori status gizi dari baku WHO-NCHS, Kesan : Malnutrisi, KEP status gizi buruk B. Pemeriksaan Fisik KU : sadar, kelihatan pasif, rewel, rambut jarang dan mudah dicabut, kulit kering, mata bengkak, perut datar, lemas, ekstrimitas oedema (+) Kesan : KEP → kwashiorkor



C. Pemeriksaan Klinis Pemeriksaan



Hasil



Normal



Suhu



36,5 C



36 – 37 C



Tensi



110/ 65 mmHg



120/ 80 mmHg



Hasil



Normal



Protein total



4,89 g/ dl



6 – 7,8 g/ dl



Albumin



2,17 g/ dl



4 – 5,2 g/ dl



Globulin



2,7 g/ dl



1,3 – 2,7 g/ dl



8 g/ dl



12 – 14 g/ dl



Kesan : Hipotensi D. Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan



Hb



Kesan : Hipoalbuminemia, anemia



III. Anamnesa Gizi ü Sejak usia 6 bulan diberi bubur encer + sayur bayam/ sup wortel, 1 potong tahu ü 2 minggu sekali diberi telur (habis ½ butir) ü Sampai sekarang masih diberi ASI ü Gambaran asupan sebelum dirawat : Energi : 298,8 kkal Protein : 10 gr Lemak : 10,2 gr Karbohidrat : 43 gr Kesan : Asupan secara kualitas dan kuantitas kurang IV. Assesment Penyakit : KEP berat → kwashiorkor



V. Masalah/ Diagnosa Gizi ü Gizi buruk ü Oedema ü Hipoalbumemia ü Anemia ü Riwayat asupan tidak adekuat ü Kelihatan pasif, rewel, rambut jarang dan mudah dicabut, kulit kering A. Domain Intake Problem N1 – 5.2 Malnutrisi - Kurang energi protein



Etiologi Pola makan salah



Sign < lang="FI">



Etiologi Asupan besi hem kurang Kurang asupan energy dan zat gizi



Sign Tensi : 110/ 65 mmHg BB MSR = 6,8 kg



B. Domain Clinical Problem NC – 2.2 Perubahan nilai laboratorium yang berkaitan dengan gizi (tensi menurun) NC – 3.1 Kehilangan berat badan yang tidak diharapkan



C. Domain Behavioral Environment



Problem Etiologi Sign NB – 1.1 Pengetahuan gizi ibu Pola makan dan Kurang pengetahuan yang kurang kebiasaan makan berkaitan dengan gizi dan salah makanan



VI. Perencanaan Pelayanan Gizi



A. Terapi Diet Tujuan



Prinsip/ Syarat Diet



1. Memberikan makanan tinggi energi 1. Energi 100 kkal/kg BB/ hr dan protein secara bertahap sesuai 2. Protein 1 – 1,5 g/ kg BB/ hr, dengan kemampuan pasien untuk 3. Cairan 100 ml/ kg BB/ hr mencapai keadaan gizi optimal. 2. Menambah



berat



badan



mencapai berat badan normal



hingga



4. Bila selera makan anak baik, tahapan pemberian formula dapat lebih cepat dalam waktu 2 – 3 hari 5. Porsi kecil dan sering



B. Macam Diet/ Bentuk Makanan Diet TKTP/ formula WHO diberikan secara bertahap



C. Parameter yang Perlu Dimonitor Keadaan umum, Berat Badan, Tnggi Badan, tanda dehidrasi, asupan makanan, odema, data laboratorium D. Penyuluhan dan Konsultasi · Memberikan motivasi kepada ibu + keluarga pasien agar memaksimalkan asupan makanan dan menjelaskan diit yang diberikan · Penjelasan tentang jenis-jenis makanan yang padat gizi dan sesuai umur anak



VII. Perhitungan Kebutuhan Gizi



A. Kebutuhan Energi Energi 100 kkal/kg BB/ hr = 100 x 6,8 = 680 kkal B. Kebutuhan Protein protein 1 – 1,5 g/ kg BB/ hr = 1,5 x 6,8 = 10,2 gr



C. Kebutuhan Lemak 25 x 680 = 170 = 18,9 gr 100 9 D. Kebutuhan Karhohidrat 680 - (40,8 + 170,1) = 117,3 gr 4 E. Kebutuhan Zat Gizi Lain Cairan 100 ml/ kg BB/ hr = 100 x 6,8 = 680 ml



VIII. Monitoring Dan Evaluasi



a.



A. Monitoring Memantau asupan makan pasien.



b.



Memantau data antropometri yatu BB, TB, IMT.



c.



Memantau hasil pemeriksaan klinis yaitu tensi.



d.



Memantau hasil pemeriksaan laboratorium yaitu protein total, albumin, Hb. B. Evaluasi a. Perubahan pola makan dan daya terima sesuai kebutuhan b. Peningkatan BB hingga mencapai BBI sehingga diperoleh IMT normal. c. Peningkatan tensi darah hingga mencapai normal. d. Peningkatan protein total, albumin, Hb mencapai normal.



IX. Diskripsi Terapi Diet Masalah gizi · Anemia · BB yang kurang · Hipoalbuminemia · Kurangnya pengetahuan mengenai gizi dan makanan



Indikator · Hb = 11,3 g/ dl · BBA =6,8 kg · BBA = 12 kg · Albumin 2,17 g/ dl · Data kebiasaan makan anak yang salah.



Tujuan · Mencapai kadar Hb normal 12-14g/ dl · Mencapai BB normal · Mencapai kadar albumin normal 45,2 g/ dl · Memperbaikikebiasaa n makan anak yang salah.



Implementasi · Memberikan makanan sumber Fe dan pendukungnya · Memberikan diet yang sesuai dengan kebutuhan · Memberikan makanan tinggi protein. · Memberikan diet yang sesuai dengan kebutuhan · Memberikan edukasi tentang makanan yang seharusnya dikonsumsi oleh anak sesuai umur kepada orang tua.



X. Perencanaan Terapi Diet Fase stabilisasi ü Jenis makanan : F 75/ Modisco ½ ü Pemberian F – 75 untuk anak gizi buruk dengan odema : BB anak (kg)



Volume F75/ 1 kali makan (ml)



Total



80% dari total



Setiap 2 jam



Setiap 3 jam



Setiap 4 jam



Sehari



Sehari



(12 x makan)



(8xmakan)



(6x makan)



(100 ml/ kg)



(minimum)



6,8



56,7



85



113,3



680



544



7,0



58,3



87,5



116,7



700



560



7,2



60



90



120



720



576



7,4



61,7



92,5



123,3



740



592



ü Jadwal, jenis dan jumlah makanan yang diberikan Periode



Waktu



Jenis makanan



Frekunsi



pemberian



Jumlah cairan (ml) setiap minum



Stabilisasi Hari 1 – 2



F 75/ Modifikasi



12 x (dengan ASI)



65



Hari 3 - 4



F 75/ Modisco ½



12 x (tanpa ASI)



65



Hari 5 - 7



F 75/ Modifikasi



8 x (dengan ASI)



100



F 75/ Modisco ½



8 x (tanpa ASI)



100



F 75/ Modifikasi



6 x (dengan ASI)



130



F 75/ Modisco ½



6 x (tanpa ASI)



130