12 0 187 KB
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Pengkajian Tgl : 03 Oktober 2016 I.
Data Umum 1. Nama pasien
: Ny. I
2. Nama kepala keluarga (KK)
: Tn. I
3. Usia
: 35 tahun
4. Pendidikan
: SD
5. Pekerjaan
: Tidak bekerja
6. Alamat
: Jl Manggar Sukorejo 2/8 Kota Blitar
7. Komposisi keluarga
: Status Imunisasi
N o
Nama
JK
Hub
Umur
Pend
BCG
Polio 1
2
3
DPT 4
1
2
Ket Hepatitis
3
1
2
Campak
3
1
Tn. I
L
Suam i
41 th
SD
Sehat
2
Ny. I
P
Istri
35 th
SD
Sakit
3
MUTIARA
P
Anak
14 th
SMP
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Sehat
4
BERLIANA
P
Anak
12 th
SD
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Sehat
Genogram
Keterangan : = laki-laki
= klien
= perempuan
= hubungan dengan keluarga
= meninggal = tinggal satu rumah 6. Tipe keluarga Tipe keluarga Ny. I termasuk tipe keluarga inti (Nuclear Family) Adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak 7. Suku dan Bangsa Bahasa yang digunakan bahasa Jawa karena berasal dari Jawa. 8. Agama Keluarga Ny. I beragama Islam dan taat menjalankan ibadah sholat 5 waktu, biasanya dilakukan bersama-sama di rumah karena jauh dari mushola. 9. Status sosial ekonomi keluarga Kebutuhan sehari-hari keluarga semua dipenuhi oleh Tn.I dengan penghasilan keluarga ± Rp. 1.500.000,00 Uang ini digunakan setiap bulannya untuk kebutuhan harian, kebutuhan bulanan, kebutuhan makan, bayar pajak, bayar rekening listrik, dan biaya transportasi. Tn. I bekerja sebagai buruh serabutan dan Ny. I tidak bekerja dan setiap hari mengurus anak anaknya 10. Aktifitas rekrasi keluarga Kegiatan yang dilakukan keluarga adalah nonton TV tidak pernah berekreasi II. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga 1. Tahap perkembangan saat ini : Tahap perkembangan keluarga saat ini pada tahap IV. Keluarga dengan anak remaja (anak tertua berumur 13 hingga 20 tahun) yang mempunyai tugas perkembangan keluarga yaitu :a) Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab ketika remaja menjadi dewasa dan semakin mandiri b) Memfokuskan kembali hubungan perkawinan c Berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dan anak-anak.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi: Tn I merasa belum memenuhi tugas karena Ny.I belum sembuh dari sakitnya 3. Riwayat kesehatan saat ini : Sebelumnya Ny. I mengeluh batuk selama 3 bulan, Ny I menganggap itu batuk biasa atau batuk alergi karena kadang sembuh kadang kambuh, tetapi dimalam hari selalu berkeringat tanpa disertai aktifitas kemudian disertai berat badan yang menurun hingga 6 Kg , selain itu Ny I mengeluh mual, perut terasa penuh, tidak ada nafsu makan, kadang sehari makan 1 kali. Setelah berobat Ny I disarankan untuk pemeriksaan BTA. Setelah diperiksa dahak SPS Ny I dinyatakan positif TB dengan hasil pemeriksaan BTA (+1/+1/+1). Saat itu juga Ny I langsung dilakukan pengobatan TB. Dalam satu keluarga selain Ny I tidak ada yang mengeluh batuk. 4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya Ny. I tidak pernah menderita penyakit yang berat atau penyakit yang menular, akan tetapi Ny. I mempunyai riwayat sakit Maag kronik III. Karakteristik Lingkungan 1. Karakteristik Rumah Perumahan Jenis rumah permanen dengan luas bangunan 40 m2. Status rumah milik pribadi dengan atap rumah menggunakan genteng. Lantai rumah ubin dan terlihat kotor. Ventilasi rumah dengan luas < 10% luas lantai dengan 2 ventilasi, tidak ada genteng kaca, cahaya tidak dapat masuk ke rumah pada siang hari sehingga tampak gelap dan lembab penataan. perabotan tampak berserakan tidak tertata, selain itu didapat bau tidak sedap di dalam rumah dikarenakan rumah jarang dibersihkan. Kondisi kebersihan rumah secara keseluruhan kotor. Bagian rumah terdapat ruang tamu, ruang tidur, dapur, dan kamar mandi yang bergabung dengan WC. Kadang Ny I meludah di sembarang tempat kadang di kamar mandi, depan rumah didalam rumah dengan timba diisi pasir, tidak punya penampungan dahak sendiri
4m
Keterangan : LKM LD
= Limbah kamar mandi = Limbah dapur = Pintu = Jalan kampung/gang = Batas pekarangan = Ventilasi = Sumur
KAMAR TERAS RUANG TAMU
U 10 m
DAPUR WC
Pengelolaan Sampah Keluarga mempunyai pembuangan sampah terbuka. Tetapi disamping rumah tampak sampah berserakan bercampur dengan kotoran ternak. Biasanya bila sudah terkumpul sampah-sampah rumah tangga tersebut dibakar di samping rumah
Sumber Air
Keluarga mempunyai sumber air dari sumur untuk keperluan MCK. Untuk keperluan air minum keluarga Ny.I membeli air minum yang sudah matang di warung (air mineral). Keadaan air tidak berwarna, tidak berasa, tidak ada endapan, dan tidak berbau. Jamban Keluarga Keluarga mempunyai WC sendiri dengan jenis leher angsa dan pembuangan tinja dengan sumber air yaitu 10 meter. Akan tetapi kondisi WC tertutup gelap tanpa sirkulasi udara dan cahaya sinar matahari. Pembuangan Air Limbah Keluarga mempunyai tempat pembuangan limbah yang dibuang langsung di samping rumah dan dibiarkan terbuka Fasilitas Sosial dan Fasilitas Kesehatan
Terdapat fasilitas kesehatan di lingkungan rumah yaitu puskesmas, posyandu, balai pengobatan mandiri, dokter praktek, dan bidan praktek. Fasilitas kesehatan tersebut dapat terjangkau keluarga dengan berjalan kaki atau naik kendaraan bermotor. 2. Karakteristik Tetangga Dan Komunitas Hubungan antar tetangga Ny. I baik, saling menghomati, kerukunan terjaga, bila ada yang memiliki kesulitan maka saling membantu dengan gotong royong. 3. Mobilitas geografis keluarga Keluarga Ny. I jarang pergi ke tempat-tempat yang jauh. Keluarga Ny. I selama ini sebagai penduduk asli Kelurahan Sukorejo dan tidak pernah pindah rumah. Sanak famili dari Ny. I juga berada di sekitar tempat tinggalnya (masih satu desa). 4. Perkumpulan Keluarga Dan Interaksi Dengan Masyarakat Interaksi dengan keluarga paling sering terjadi yaitu saat pagi hari dan malam hari, biasanya interaksi terjadi saat menonton TV. Ny I berinteraksi dengan tetangga setiap hari, ketika pekerjaan rumah tangga telah selesai biasanya Ny. I maen kerumah tetangga terdekat 5. Sistem Pendukung Keluarga Jumlah anggota keluarga yaitu 4 orang yang terdiri dari KK, istri, 2 orang anak kandung yang terdiri dari 2 anak perempuan IV STRUKTUR KELUARGA 1. Pola Komunikasi Cara berkomunikasi yang sering diterapkan dalam keluarga yaitu secara langsung, yang paling dominan adalah Ny. I dengan menggunakan bahasa jawa. Interaksi yang berlangsung biasanya hanya sekedar. Tidak ada konflik dalam keluarga tentang pola interaksi. 2. Struktur Kesehatan Keluarga Menurut Ny I, hanya Ny. I yang sakit dan anggota keluarga lainnya dalam keadaan sehat.
3. Struktur Peran Pembagian peran dalam anggota keluarga yaitu Tn. I sebagai kepala keluarga, sebagai bapak untuk anak-anaknya dan sebagai pencari nafkah. Sedangkan anak sebagai anggota keluarga dan Ny. I berperan sebagai ibu dan tidak ada perubahan peran ataupun konflik ketidaksesuaian peran dalam keluarga.
4.
Nilai Dan Norma Dalam Keluarga Ny.I bersuku Jawa. Dalam keluarga tidak ada nilai nilai tertentu dan nilai agama yang bertentangan dengan kesehatan karena menurut keluarga kesehatan merupakan hal yang penting.
V Fungsi keluarga a. Fungsi Afektif Keluarga Tn I memahami keadaan penyakit yang diderita oleh Ny. I. Dalam kondisi lemah Tn I selalu mendampingi dan memantau terus kondisi Ny. I. Tn. I selalu memberikan dukungan moril dan semangat kepada istri agar sakitnya bisa sembuh dengan tuntas. Tn I melakukan upaya maksimal agar istrinya sembuh. b. Fungsi sosialisasi Anggota keluarga tidak ada yang ikut dalam keanggotaan organisasi masyarakat dan tidak ada yang mempunyai kedudukan berpengaruh di masyarakat dalam keluarga Tn.I. c. Fungsi perawatan kesehatan Tn. I belum mengerti tentang sakit yang diderita Ny I. Semua berjalan dengan cepat, Ny I juga menganggap sakitnya adalah batuk biasa, akan tetapi kenapa tidak sembuh sembuh padahal sudah diperiksakan ke puskesmas sebanyak 2 kali dan obatnya diminum tetapi tidak ada perbaikan justru berat badan semakin susut. Untuk yang ke 3 kalinya Ny I berobat di puskesmas kemudian diperiksa dahaknya dan hasilnya positif TB. Keluarga sama sekali tidak tahu tentang TB. Apa penyebabnya bagaimana gejalanya kemudian pencegahannya bagaimana, keluarga tidak tahu akan sakit yang dideritanya. Keluarga
juga kurang mengerti tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dimana rumah terlihat kotor dan kurang terawat kebersihannya. d. Fungsi reproduksi Ny I memiliki 2 anak semuanya perempuan. Ny. I saat ini menggunakan KB suntik 3 bulanan yang telah dilakukan selama 2 tahun selama ini tidak ada masalah. Selama melahirkan mulai anak pertama dan kedua tidak menagalami gangguan berarti. e. Fungsi ekonomi Keluarga Tn I menggunakan penghasilannya untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan setiap hari. Jika ada sisa keuangan, maka disishkan untuk berobat Ny.I. VI Stress Dan Koping Keluarga a)
Stress Jangka Pendek Dan Jangka Panjang (1) Stressor jangka pendek Stress Ny. I dikarenakan batuknya tidak sembuh sembuh, Ny I tidak tahu tentang sakit apa yang diderita, bagaimana mengobatinya. (2) Stressor jangka panjang Ny I merasa cemas akan sakit yang dideritanya, Ny. I takut kalau sakitnya tidak bisa disembuhkan
b)
Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Stressor Keluarga selalu memeriksakan anggota keluarga yang sakit ke Puskesmas atau petugas kesehatan
c)
Strategi Koping Yang Digunakan Anggota keluarga selalu bermusyawarah untuk menyelesaikan masalah yang ada.
d)
Strategi Adaptasi Disfungsional Jika sakit, Ny. I beristirahat dan tidur.
VII Kegiatan Sehari - Hari a. Nutrisi Ny. I lebih sering memasak sendiri dari pada membeli, dengan komposisi sebagai berikut : makanan pokok yaitu nasi, tempe dan tahu, sayuran. jarang makan buah dan minum susu. Keluarga dalam memasak sayur dengan mencuci dulu lalu dipotong – potong. Keluarga makan tiga kali dalam sehari dengan porsi yang cukup. Pemberian makan sama rata untuk seluruh anggota keluarga. Cara menghidangkannya terbuka di atas meja. Alat digunakan bersama atau tidak ada pemisahan dalam pemakaiannya. Pantangan
makan
makan tidak
ada. Tapi Ny. I malas makan, sehari makan 1 kali dengan porsi biasanya nasi, sayur ditambah lauk tahu/ tempe b. Eliminasi Pola BAB anggota keluarga sehari sekali dan BAK tiga-empat kali sehari. Pada anggota keluarga tidak ada yang mengalami gangguan dalam eliminasi. Tempat BAB adalah di WC sendiri tidak di sungai atau menumpang di WC tetangga. c. Olah Raga Kepala keluarga mengatakan tidak menyediakan waktu khusus untuk melakukan olah raga, Istri juga tidak meluangkan waktu untuk kegiatan olah raga secara khusus, Anak-anak tidak ada kegiatan olah raga di rumah, sedangkan di sekolah sesuai jadwal olah raga di sekolah masing-masing. d. Kebersihan Diri Kepala keluarga dan istri mandi 2 kali sehari, yaitu pada pagi dan pada sore hari. Anak-anak mandi 2 kali sehari sebelum berangkat sekolah dan pada sore hari. Kebersihan mandi dua kali sehari dengan menggunakan sabun mandi, menggosok gigi sekali sehari dengan pasta gigi serta mencuci rambut tiga hari sekali
dengan menggunakan sampho, kebiasaan
mandi
keluarga di rumah dengan air sumber yang berasal dari mata air sumur. Berkaitan dengan TB, keluarga mengatakan tidak mengerti mengenai sanitasi yang sehat yang dapat mencegah penularan TB paru. Ny. I mengatakan tidak mempunyai tempat khusus untuk pembuangan dahak, biasanya meludah di halaman atau dimana saja saat ia berada.
VIII Pemeriksaan Fisik :
K/U lemah
Tingkat kesadaran : kompos mentis
Tanda vital : Tekanan darah : 100/70 mmHg
nadi
: 84/menit
respirasi
: 22/menit
tinggi badan
: 161 cm
berat badan
: 44 kg
Kepala : bulat, simetris. Kulit kepala tidak ada luka, ketombe dan bersih. Pertumbuhan rambut merata, warna hitam , tidak rontok. Wajah agak pucat. Struktur simetris dan tidak ditemukan kesan sembab.
Mata : simetris, skelera tidak ikterus, tidak ada peradangan, tidak ada benjolan abnormal, penglihatan agak kabur.
Telinga : simetris bilateral,
pendengaran baik, tidak ada radang atau benjolan yang
abnormal.
Mulut dan faring : bibir tidak sianosis, kering dan tidak ada luka, gigi dan gusi normal, adanya sisa makanan, tidak ditemukan perdarahan. Lidah berwarnah merah merata. Bau nafas tidak ada, uvula simetris, tonsil tidak meradang dan tidak ada perubahan suara.
Hidung : bersih, tidak ada secret, tidak terdapat tanda radang, tidak terjadi deviasi septum nasi, tidak terdapat polip. Pernafasan cuping hidung tidak ada.
Leher : posisi trachea simetris, tidak ditemukan pembesaran tyroid dan perubahan suara serta pembesaran kelenjar limfe.
Thorak : bentuk normal, frekwensi pernafasan 22 permenit, terdapat retraksi intercosta dan batuk kering serta pergerakan dada kanan dan kiri sama. Fokal fremitus lebih bergetar paru kiri dari pada kanan. Suara nafas bronchial dan bronkho-vesikuler terdapat ronkhi basah. Jantung suara S1 dan S2 tunggal, tidak ada tanda – tanda pembesaran jantung. Kelainan tulang belakang tidak ditemukan.
Abdomen : turgor baik, bentuk perut cekung, bising usus 12/menit, perkusi tympani, hepar , lien tidak ada kelainan
Ekstrimitas : simetris, tidak terdapat edema, tidak ada varieses, kekuatan otot empat.
Secara umum Ny. I nampak kurus. Dimana BB idealnya berdasarkan TB dan BB adalah 54 kg
Harapan Keluarga Harapan yang diinginkan keluarga Ny I yaitu menginginkan agar segera sembuh Dan keluarga berharap kedatangan Petugas kesehatan dapat memberikan informasi kesehatan terutama tentang sakit yang diderita Ny I Analisa Data N Data o 1 DS : - Ny. I mengatakan selama batuk tidak ada nafsu makan - Ny I mengatakan perut terasa kenyang - Ny I mengatakan malas melihat makanan - Ny I mengatakan mempunyai riwayat Maag - Ny I mengatakan kadang mual DO : - BB turun 6 Kg dari BB sebelumnya - BB : 44 Kg - TB : 161 cm - Ny. I tampak kurus - Ny. I sehari makan 1x
Masalah
Ketidak Kurang seimbangan nutrisi makan kurang dari kebutuhan tubuh
2. DS : - Keluarga mengatakan sejak tiga Kurang bulan yang lalu sering batuk yang pengetahuan disertai dahak. - Keluarga mengatakan tidak tahu tentang penyakit TB - Keluarga menganggap kalau ini hanya batuk biasa, atau batuk alergi karena kadang sembuh kadang kambuh . DO : - Keluarga tidak bisa menjawab pertanyaan tentang TB mengenai pengertian penyakit, pencegahan,
Etiologi asupan
Keterbatasan kognitif dan interpretasi terhadap informasi yang salah
-
3
perawatan dan pengobatannya. Keluarga menganggap batuk biasa Pendidikan Tn. I dan Ny I SD Setelah dijelaskan tentang pengertian penyakit, cara pencegahan dan pengobatannya, Tn. I dan Ny I belum bisa menjawab pertanyaan sederhana petugas
DS : - Keluarga mengatakan Ny. I meludah Risiko penularan sembarangan TB pada anggota - Keluarga mengatakan tidak tahu kalau keluarga Ny. I sakit TB - Keluarga mengatakan bahwa Ny. I sering meludah di kamar mandi, didepan rumah, didalam rumah dengan pasir kering
Ketidak mampuan keluarga dalam memodikasi lingkungan
DO : - Ventilasi rumah dengan luas < 10% luas lantai - Tidak ada genteng kaca agar cahaya bisa masuk ruangan - Cahaya tidak dapat masuk ke dalam rumah pada siang hari - Ruangan gelap dan lembab - Rumah hanya ada 2 ventilasi - Kamar mandi gelap - Hasil pemeriksaan BTA (+1/+1/+1). Diagnosa Keperawatan 1.
Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan Kurang asupan makan
2.
Kurang Pengetahuan Berhubungan dengan
keterbatasan kognitif dan interpretasi
terhadap informasi yang salah 3.
Risiko penularan TB pada anggota keluarga berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga dalam memodikasi lingkungan
Prioritas Masalah : 1. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan Kurang asupan makan NO
Kreteria Sifat masalah : Tidak/kurang sehat
Perhit 3/3 X 1
Nilai 1
Pembenaran Keluarga menyatakan Ny. I dalam kondisi lemah dan tidak sehat
2
Kemungkinan masalah dapat diubah : hanya sebagian
½X2
1
Keluarga menyatakan Ny. I dalam kondisi tidak sehat, sehingga untuk menambah porsi makan harus dilakukan bertahap
3
Potensial masalah dapat dicegah : tinggi
3/3 X 1
1
Keluarga akan memantau asupan nutrisi Ny. I dan memberikan apapun yang diinginkan Ny I
4
Menonjolnya masalah: Masalah berat, harus segera ditangani Jumlah
2/2 x 1
1
Keluarga menganggap kondisi Ny. I semakin melemah, dan harus segera diatasi
1
4
2. Kurang Pengetahuan Berhubungan dengan
keterbatasan kognitif dan interpretasi
terhadap informasi yang salah NO
Kreteria Sifat masalah : Ancaman kesehatan
Perhit 2/3 X 1
Nilai 2/3
Pembenaran Keluarga tidak tahu tentang penyakit yang dialami Ny. I
2
Kemungkinan masalah dapat diubah : hanya sebagian
½X2
1
Pemberian informasi tentang penyakit dan kebutuhan perawatan akan sulit dipahami karena kemampuan keluarga menyerap informasi kurang baik, karena faktor pendidikan
3
Potensial masalah dapat dicegah : tinggi
3/3 X 1
1
Membantu keluarga memahami masalah kesehatan bisa dilakukan dengan memberikan brosur / leaflet dan kemudian langsung menjelaskannya
4
Menonjolnya masalah: Masalah berat, harus segera ditangani
2/2 x 1
1
Keluarga menganggap ketidak tahuan adalah masalah yang berat, dan keluarga berharap keluarga cepat
1
mendapatkan informasi tentang sakit yang diderita Ny. I Jumlah
3 2/3
3. Risiko penularan TB pada anggota keluarga b/d ketidak mampuan keluarga dalam memodikasi lingkungan NO
Kreteria
Perhitun gan 1/3 X 1
Nilai
Pembenaran
1/3
Keluarga belum tahu bahwa rumah yang kotor dan lembab mempunyai resiko anggota keluarga tertular TB
1
Sifat masalah : Krisis atau keadaan sejahtera
2
Kemungkinan masalah untuk diubah : hanya sebagian
1/2 X 2
1
Untuk memodifikasi rumah perlu biaya, sehingga untuk membuat sanitasi mungkin tidak langsung bisa dilakukan, keluarga harus mengumpulkan uang dulu
3
Potensial masalah untuk dicegah : tinggi
3/3 X 1
1
Penyebaran kuman TB paru dapat dicegah asal keluarga mau hidup sehat dan mampu memodifikasi lingkungan dengan baik
4
Menonjolnya masalah : Masalah berat, harus segera ditangani
2/2 X 1
1
Keluarga tahu bahwa penyakit Paru yang dialami Ny. I bisa menular ke anggota keluarga yang lain jika lingkungan tidak dimodifikasi
Jumlah
3 1/3
Diagnosa Keperawatan/ Masalah Kolaborasi Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Berhubungan dengan : Kurang asupan makan DS: - Ny. I mengatakan selama batuk tidak ada nafsu makan - Ny I mengatakan perut terasa kenyang - Ny I mengatakan malas melihat makanan - Ny I mengatakan mempunyai riwayat Maag - Ny I mengatakan kadang mual DO: - BB turun 6 Kg dari BB sebelumnya - BB : 44 Kg - TB : 161 cm - Ny. I tampak kurus - Ny. I sehari makan 1x Diagnosa Keperawatan/ Masalah Kolaborasi Kurang Pengetahuan Berhubungan dengan : keterbatasan kognitif dan interpretasi terhadap informasi yang salah DS:
Rencana keperawatan Tujuan dan Kriteria Intervensi Hasil NOC: NIC Label >> Nutrition management Nutritional status: 1. Tentukan status gizi pasien Adequacy of 2. Jaga kebersihan mulut, anjurkan nutrient untuk selalu melalukan oral hygiene. Nutritional Status : 3. Berian informasi yang tepat food and Fluid terhadap pasien tentang kebutuhan Intake nutrisi yang tepat dan sesuai. Weight Control NIC Label >> Nausea management Setelah dilakukan 1. Kaji frekuensi mual, durasi, tingkat tindakan keperawatan keparahan, faktor frekuensi, Selama 2 kali presipitasi yang menyebabkan kunjungan selama 30 mual. menit nutrisi kurang 2. Anjurkan pasien makan sedikit teratasi dengan demi sedikit tapi sering. indikator: 3. Anjurkan pasien untuk makan Intake nutrisi selagi hangat tercukupi 4. Delegatif pemberian terapi Penurunan antiemetik : frekuensi - Ondansentron 2×4 mg (k/p) terjadinya mual NIC Label >> Weight management muntah 1. Diskusikan dengan keluarga dan Pasien mengalami pasien pentingnya intake nutrisi dan peningkatan berat hal-hal yang menyebabkan badan penurunan berat badan. 2. Timbang berat badan pasien jika memungkinan dengan teratur
Rencana keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil NOC: Knowledge : disease process Kowledge : health Behavior Setelah dilakukan tindakan keperawatan
Intervensi NIC : Kaji pengetahuan keluarga tentang TB 2. Jelaskan pada keluarga riwayat perjalanan penyakit dan penularan TB 3. Gambarkan pada keluarga tanda 1.
-
-
-
Keluarga mengatakan sejak tiga bulan yang lalu sering batuk yang disertai dahak. Keluarga mengatakan tidak tahu tentang penyakit TB Keluarga menganggap kalau ini hanya batuk biasa, atau batuk alergi karena kadang sembuh kadang kambuh
DO: - Keluarga tidak bisa menjawab pertanyaan tentang TB mengenai pengertian penyakit, pencegahan, perawatan dan pengobatannya. Keluarga menganggap batuk biasa - Pendidikan Tn. I dan Ny I SD - Setelah dijelaskan tentang pengertian penyakit, cara pencegahan dan pengobatannya, Tn. I dan Ny I belum bisa menjawab pertanyaan sederhana petuga Diagnosa Keperawatan/ Masalah Kolaborasi Risiko penularan TB
selama 1 kali kunjungan selama 30 menit pasien menunjukkan pengetahuan tentang proses penyakit dengan kriteria hasil: Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis dan program pengobatan Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnya
4.
5.
6. 7.
8. 9.
10. 11.
dan gejala yang biasa muncul pada TB Jelaskan pada keluarga bagaimana mencegah penularan TB Anjurkan keluarga untuk menjaga lingkungan agar tetap bersih Diskusikan dengan keluarga manfaat pengobatan secara teratur Jelaskan pada keluarga pengobatan TB paru dan cara minum obat serta berapa lama harus minum obat Jelaskan pada keluarga akibat bila Tb paru tidak diobati Jelaskan pada keluarga dengan bahasa yang mudah dimengerti tentang perawatan klien TB paru : makan yang banyak dan bergizi tinggi, istirahat yang cukup Beri pujian tentang keputusan yang diambil Motivasi keluarga untuk selalu mengingatkan klien minum obat
Rencana keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Setelah diberikan
Intervensi Kaji tingkat pengetahuan keluarga
pada anggota keluarga berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga dalam memodikasi lingkungan DS : - Keluarga mengatakan Ny. I meludah sembarangan - Keluarga mengatakan tidak tahu kalau Ny. I sakit TB - Keluarga mengatakan bahwa Ny. I sering meludah di kamar mandi, didepan rumah, didalam rumah dengan pasir kering DO : - Ventilasi rumah dengan luas < 10% luas lantai - Tidak ada genteng kaca agar cahaya bisa masuk ruangan - Cahaya tidak dapat masuk ke dalam rumah pada siang hari - Ruangan gelap dan lembab - Rumah hanya ada 2 jendela - Kamar mandi gelap - Hasil pemeriksaan BTA (+1/+1/+1)
perawatan selama 1 kali kunjungan selama 30 menit diharapkan keluarga mampu memodifikasi lingkungan rumah dengan kriteria hasil: Keluarga dapat menyebutkan penularan TB paru Keluarga selalu membersihkan rumah Keluarga mampu memodifikasi lingkungan rumah agar sinar matahari menyinari seluruh kamar dengan menambah jendela dan memasang genteng kaca
tentang cara penularan TB Paru Diskusikan dengan keluarga tentang cara penularan TB paru Memotivasi keluarga untuk menghindari hal-hal yang dapat menularkan TB Paru Memotivasi keluarga agar mampu memodifikasi lingkungan rumah agar sinar matahari menyinari seluruh kamar dengan menambah jendela dan memasang genteng kaca Anjurkan keluarga untuk meningkatkan kesehatan keluarga dengan cara membersihkan lingkungan, barang-barang tertata rapi dan menjemur bantal, kasur minimal 2 kali seminggu
Impelementasi Dan Evaluasi NO 1
Tanggal 04 Oktober 2016
Diagnosa
Impelementasi
Ketidak seimbangan 1. nutrisi kurang dari 2. kebutuhan tubuh Berhubungan dengan : 3. Kurang asupan makanan
Menentukan status nutrisi pasien Menyarankan menjaga kebersihan mulut, anjurkan untuk selalu melalukan oral hygiene. Memberikan informasi yang tepat terhadap pasien tentang kebutuhan nutrisi yang tepat dan sesuai.
4.
Mengkaji frekuensi mual, durasi, tingkat keparahan, faktor frekuensi, presipitasi yang menyebabkan mual. Menganjurkan pasien makan sedikit demi sedikit tapi sering. Menganjurkan pasien untuk makan selagi hangat Memberikan terapi antiemetik : Ondansentron 2×4 mg (k/p)
5. 6. 7.
8.
9.
2.
04 Oktober 2016
1.
Kurang Pengetahuan Berhubungan dengan : 2. keterbatasan kognitif dan interpretasi 3. terhadap informasi yang salah 4. 5. 6. 7.
8. 9.
Mendiskusikan dengan keluarga dan pasien pentingnya intake nutrisi dan hal-hal yang menyebabkan penurunan berat badan. Menimbang berat badan pasien jika memungkinan dengan teratur
Evaluasi S : keluarga mengatakan mengerti tentang makanan apa yang disarankan dan yang harus dihindari, bagaimana menghidangkan makanan agar tidak menambah mual dan bagaimana aturan meminum obat mual O : keluarga mampu menyebutkan makanan apa yang disarankan dan yang harus dihindari A : masalah belum teratasi P : intervensi dilanjutkan
Mengkaji pengetahuan keluarga tentang TB S : keluarga Menjelaskan pada keluarga mengatakan sudah tahu riwayat perjalanan penyakit dan cara penularan TB paru penularan TB Menggambarkan pada keluarga pada anggota keluarga tanda dan gejala yang biasa tanda gejala serta cara pencegahannya, muncul pada TB juga tahu Menjelaskan pada keluarga keluarga bagaimana mencegah penularan bagaimana tentang TB pengobatan TB Menganjurkan keluarga untuk O : keluarga mampu menjaga lingkungan agar tetap menjawab pertanyaan bersih seputar Mendiskusikan dengan keluarga petugas pengobatan, penularan manfaat pengobatan secara teratur dan tanda gejala. Menjelaskan pada keluarga pengobatan TB paru dan cara A : masalah teratasi minum obat serta berapa lama P : hentikan intervensi. harus minum obat Menjelaskan pada keluarga akibat bila Tb paru tidak diobati Menjelaskan pada keluarga dengan bahasa yang mudah dimengerti tentang perawatan klien TB paru : makan yang banyak dan bergizi tinggi, istirahat yang cukup
10. Memberi pujian keputusan yang diambil 11. Memotivasi keluarga selalu mengingatkan minum obat 1.
3
05 Oktober 2016
Risiko penularan TB pada anggota keluarga berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga dalam memodikasi lingkungan
2. 3. 4.
5.
4
05 Oktober 2016
Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Berhubungan dengan : Kurang asupan makan
1.
2. 3. 4.
tentang untuk klien
Mengkaji tingkat pengetahuan keluarga tentang cara penularan TB Paru Mendiskusikan dengan keluarga S : keluarga mengatakan tentang cara penularan TB paru bahwa kebersihan dan Memotivasi keluarga untuk modifikasi lingkungan menghindari hal-hal yang dapat itu harus dijaga agar menularkan TB Paru TB tidak menular Memotivasi keluarga agar kepada keluarga mampu memodifikasi lingkungan rumah agar sinar matahari O : keluarga mampu menunjukkan ruang menyinari seluruh kamar dengan mana yang harus menambah jendela dan memasang genteng kaca dimodifikasi. Menganjurkan keluarga untuk A : masalah teratasi meningkatkan kesehatan keluarga P : intervensi dihentikan. dengan cara membersihkan lingkungan, barang-barang tertata rapi dan menjemur bantal, kasur minimal 2 kali seminggu Mengkaji frekuensi mual, durasi, tingkat keparahan, faktor frekuensi, presipitasi yang menyebabkan mual. Menganjurkan pasien makan sedikit demi sedikit tapi sering. Menganjurkan pasien untuk makan selagi hangat Memberikan terapi antiemetik : Ondansentron 2×4 mg (k/p)
S : keluarga mengatakan mengerti tentang menghidangkan makanan agar tidak menambah mual dan bagaimana aturan meminum obat mual O : keluarga mampu menyebutkan makanan apa yang disarankan dan yang harus dihindari A : masalah teratasi sebagian P : intervensi dilanjutkan