Audii - 6 Makalah Kewajiban Jangka Panjang [PDF]

  • Author / Uploaded
  • pdra
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS



AUDITING II “PEMERIKSAAN KEWAJIBAN JANGKA PANJANG”



OLEH: KELOMPOK 6 NAMA: 1. 2. 3. 4.



MUHAMMAD ASHAR SYAH MUHAMMAD RIDWAN NILA HASIM PUTRI DINDA REZKI ALYANI



KELAS: B



JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI & BISNIS UNIVERSITAS HALUOLEO



KENDARI 2019



1 1



(B1C1 17 079) (B1C1 17 082) (B1C1 17 087) (B1C1 17 096)



KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaiakan makalah dengan materi mengenai Pemeriksaan kewajiban jangka panjang dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih kepada bapak Prof. Dr. H. Hasbuddin, SE., M.Si., Ak., QIA., CA dan ibu Dr. Mulyati Akib, Ak., CA., CTA., CPA selaku Dosen mata kuliah Auditing II yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Makalah ini merupakan makalah yang dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Auditing II dan sengaja dibuat dengan tujuan untuk memberikan pemahaman yang komperhensif tentang bagaimana cara untuk memahami Pemeriksaan kewajiban jangka panjang yang baik dalam perusahaan. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat berguna dikemudian hari terutama untuk pemahaman tentang lebih lanjut. Makalah ini tidaklah sempurna oleh karena itu saran dan kritik dari pembaca sangatlah penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah ini.



Kendari,



November 2019



Penyusun



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR................................................................................................................i DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................1 1.3 Tujuan Penulisan......................................................................................................1 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Definisi Kewajiban Jangka Panjang..........................................................................2 2.2 Tujuan Pemeriksaan Kewajiban Jangka Panjang......................................................3 2.3 Prosedur Pemeriksaan Kewajiban Jangka Panjang...................................................4 2.4 Internal Control Questionnaires Kewajiban Jangka Panjang...................................6 2.5 Kertas Kerja Pemeriksaan Kewajiban Jangka Panjang............................................7 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan.............................................................................................................13 DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................14



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hutang jangka panjang adalah hutang perusahaan kepada pihak ketiga yang harus dilunasi dalam waktu lebih dari satu tahun. Dengan memperhatikan Babsebelumnya, terdapat perbedaan yang cukup jelas dengan hutang jangka pendek mengenai waktu pelunasan atau jatuh temponya. Hutang jangka pendek jatuh temponya kurang dari satu tahun, sedangkan hutang jangka panjang jatuh temponya lebih dari satu tahun. Berbeda dengan hutang jangka pendek yang berupa biayabiaya yang masih harus dibayar atau hutang yang umumnya tidak dilakukan secara tertulis, dalam hutang jangka panjang biasanya pengikatan antara debitur dan kreditur dilakukan secara tertulis. Pengikatan secara tertulis tersebut dituangkan dalam dokumen induk yang disebut perjanjian kredit. Perjanjian krdit ini berisikan jumlah hutang yangdiberikan, tingakt bunga, syarat-syarat pembayaran kembali pokok dan bunga, barangbarang yang dijadikan jaminan dan lain-lain.



1.2 Rumusan Masalah 1. 2. 3. 4. 5.



Apa definisi kewajiban jangka Panjang ? Apa tujuan pemeriksaan kewajiban jangka panjang ? Bagaimana prosedur pemeriksaan kewajiban jangka Panjang ? Bagaimana internal control questionnaires kewajiban jangka Panjang ? Bagaimana kertas kerja pemeriksaan kewajiban jangka Panjang ?



1.3 Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui definisi kewajiban jangka panjang 2 Untuk mengetahui tujuan pemeriksaan kewajiban jangka panjang 3 Untuk mengetahui prosedur pemeriksaan kewajiban jangka panjang 4 Untuk mengetahui internal control questionnaires kewajiban jangk panjang 5 Untuk mengetahui kertas kerja pemeriksaan kewajiban jangka Panjang



1



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Definisi Kewajiban Jangka Panjang Kewajiban jangka Panjang adalah kewajiban perusahaan kepada pihak ketiga, yang jatuh tempo atau harus dilunasi dalam waktu lebih dari satu tahun yang akan datang. Menurut PSAK (IAI, 2009 : 1.8) kewajiban berbunga jangka panjang tetap diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang walaupun kewajiban tersebut akan jatuh tempo dalam jangka waktu dua belas bulan sejak tanggal laporan posisi keuangan, apabila : a. Kesepakatan awal perjanjian pinjaman untuk jangka waktu lebih dari dua belas bulan b. Perusahaan bermaksud membiayai kembali kewajibannya dengan pendanaan jangka panjang, dan ; c. Maksud tersebut pada huruf (b) didukung dengan perjanjian pembiayaan kembali atau penjadwalan kembali pembayaran yang resmi disepakati sebelum laporan keuangan disetujui. Beberapa contoh kewajiban jangka Panjang: 1. Kredit Investasi (Long Term Loan). Kredit Investasi yaitu pinjaman dari bank atau lembaga keuangan bukan bank, yang digunakan untuk pembelian aset tetap, kecuali tanah, misalnya gedung dan mesin. 2. Utang Obligasi (Bond Payable). Utang Obligasi yaitu pinjaman jangka panjang yang diperoleh suatu perusahaan dengan menjual obligasi, di dalam negeri maupun di luar negeri. 3. Wesel Bayar (Promissory Notes/Pronotes) yang jatuh temponya lebih dari satu tahun. Yakni suatu pernyataan tertulis dari debitur bahwa ia berjanji untuk membayar sejumlah tertentu, pada tanggal tertentu, dengan memperhitungkan tingkat bunga tertentu. 4. Utang Kepada Pemegang Saham atau Kepada Perusahaan Induk (Holdig Company) atau Kepada Perusahaan Afiliasi (Affilliated Company). Biasanya diberikan untuk membantu perusahaan anak atau perusahaan afiliasi yang baru mulai beroperasi dan membutuhkan pinjaman (pinjaman tersebut bisa dikenakan bunga , bisa juga tidak) 5. Utang Subordinasi (Subordinate Loan). Yakni utang dari pemegang saham atau perusahaan induk, yang mempunyai beberapa sifat:



2







tanpa bunga







baru dibayar kembali pada saat perusahaan telah mempunyai kemampuan untuk membayar kembali utangnya







mempunyai kemungkinan untuk dialihkan sebagai setoran modal



6. Bridging Loan. Yaitu pinjaman sementara yang akan dikembalikan jika kredit investasi yang dibutuhkan perusahaan sudah diperoleh. Tingkat bunga biasanya lebih tinggi dari tingkat bunga pasar dan bisa berupa short term loan atau long term loan. 7. Utang Leasing (Utang dalam Rangka Sewa Guna). Adalah utang yang diperoleh dari perusahaan leasing untuk pembelian aset tetap (dalam bentuk capital lease atau sales and lease back) dan biasanya dicicil dalam jangka panjang.



2.2 Tujuan Pemeriksaan Kewajiban Jangka Panjang Untuk menentukan apakah : 1) Terdapat internal control yang baik atas liabilitas jangka Panjang. 2) Kewajiban jangka panjang yang menjadi kewajiban perusahaan sudah dicatat seluruhnya per tanggal laporan posisi keuangan (neraca) dan diotorisasi oleh pejabat perusahaan yang berwenang. 3) Kewajiban jangka panjang yang tercantum di laporan posisi keuangan (neraca) betul – betul merupakan kewajiban perusahaan. 4) Kewajiban jangka panjang yang berasal dari legal claim atau aset yang dijaminkan sudah diidentifikasi. 5) Kewajiban jangka panjang dalam valuta asing per tanggal laporan posisi keuangan (neraca) sudah dikonversikan ke dalam rupiah dengan kurs tengah Bank Indonesia per tanggal laporan posisi keuangan (neraca) dan selisih kurs yang terjadi sudah dibebankan atau dikreditkan pada laba rugi tahun berjalan. 6) Biaya bunga dan bunga yang terutang dari kewajiban jangka panjang serta amortisasi dari premium/discount telah dicatat per tanggal laporan posisi keuangan (neraca). 7) Biaya bunga kewajiban jangka panjang yang tercatat pada tanggal laporan posisi keuangan(neraca) betul telah terjadi, dihitung secara akurat dan merupakan beban perusahaan.



3



8) Semua persyaratan dalam perjanjian kredit telah diikuti oleh perusahaan sehingga tidak terjadi bank “Default”. 9) Bagian dari kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun yang akan datang sudah direklasifikasikan sebagai kewajiban lancer. 10) Kewajiban jangka panjang berikut discount, premium, dan bunga yang timbul sudah dicatat dengan akurat dan diklasifikasikan serta diungkapkan dalam laporan keuangan, termasuk catatan atas laporan keuangn, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku umum di indonesiaETAP/PSAK/IFRS. 2.3 Prosedur Pemeriksaan Kewajiban Jangka Panjang yang Disarankan Prosedur audit yang disarankan untuk kewajiban jangka panjang adalah sebagai berikut: 1. Pelajari dan evaluasi internal control atas libilitas jangka panjang. 2. Dapatkan dan periksa ringkasan perubahan liabilitas jangka panjang berikut discount, premium, dan bunga selama peiode yang diperiksa 3. Kirim informasi kepada bank yang antara lain menanyakan mengenai : plafon kredit, saldo per tanggal laporan posis keuangan, tingkat bunga, jangka waktu pinjaman dan jaminan kredit. 4. Minta salinan perjanjian kredit untuk permanent file, lalu perhatikan apakah data yang terdapat dalam perjanjian kredit tersebut sesuai dengan data yang tercantum dalam kertas kerja pemeriksaan liabilitas jangka panjang. 5. Periksa apakah perolehan/penambahan kewajiban jangka Panjang sudah mendapat persetujuan tertulis dari direksi/dewan komisaris/pemegang saham, yang biasanya di berikan melalui notulen rapat. 6. Periksa apakah perolehan/penambahan bunga dan amortisasidiscount/premium dari obligasi. Tie-Up jumlah beban bunga dan amortisasi discount/premium obligasi dengan jumlah yang tercantum pada laporan laba rugi. Discount/premium yang belum diamortisasi harus dilaporkan sebagai pengurangan/penambahan dari nilai nominal obligasi. 7. Periksa apakah ada liabilitas jangka panjang atau wesel bayar yang diperpanjang (direnewed) setelah tanggal laporan posisi keuangan, untuk mengetahui apakah utang tersebut harus tetap disajikan sebagai liabilitas jangka panjang atau sebagai utang lancar.



4



8. Seandainya ada utang dari pemegang saham atau dari direksi atau dari perusahaan afiliasi, harus dikirim konfirmasi dan periksa apakah ada pembebanan bunga atas pinjaman tersebut. 9. Seandainya ada utang leasing, periksa apakah pencatatannya dan penyajiannya di laporan keuangan sudah sesuai dengan standar akuntansi sewa guna usaha (PSAK No. 30 Revisi 2007 tentang Sewa) 10. Periksa apakah ada bagian dari liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun akan datang, sehingga harus direklasifikasi sebagai liabilitas jangka pendek 11. Seandainya ada liabilitas jangka panjang yang harus dibayar kembali dalam mata uang asing, periksa apakah per tanggal laporan posisi keuangan sudah dikonversikan kedalam rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia per tanggal laporan posisi keuangan dan selisih kurs yang terjadi sudah dibebankan/dikreditkan pada laba rugi tahun berjalan. 12. Lakukan penelaahan analitis (analytical review procedures) terhadap liabilitas jangka panjang dan biaya bunganya, untuk melihat kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pencatatan biaya bunga 13. Tarik kesimpulan apakah penyajian liabilitas jangka panjang di laporan posisi keuangan dan catatan atas laporan keuangan dilakukan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku umum di indonesiaETAP/PSAK/IFRS.



5



2.4 Internal Control Questionnaires Kewajiban Jangka Panjang



6



2.5 Kertas Kerja Pemeriksaan Kewajiban jangka Panjang



iban Jangka Panjang



7



8



9



10



11



12



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Kewajiban jangka panjang adalah kewajiban perusahaan pada pihak ketiga yang harus dilunasi dan jatuh temponya lebih dari satu tahun atau setelah tanggal neraca. Keberadaan dan Keterjadian Auditor membuktikan apakah saldo hutang jangka panjang mencerminkan kepentingan transaksi yang berkaitan dengan hutang jangka panjang selam tahun yang diaudit.



13



DAFTAR PUSTAKA Agoes, S. 2004. Auditing: Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Kantor Akuntan Publik Edisi 5 Buku 1. Jakarta : Salemba Empat



14