Bab 1 Konsep Dasar Keperawatan Gerontik [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Tini
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Keperawatan Gerontik I. Simbolon



Bab 1 Konsep Dasar Keperawatan Gerontik Indikator Capaian Pembelajaran (objektif) Setelah menyelesaikan chapter ini diharapkan mahasiswa/I mampu untuk: 1) Menjelaskan pengertian gerontik dan geriatrik 2) Membedakan konsep keperawatan gerontik dan keperawatan geriatrik 3) Menyebutkan tujuan-tujuan gerontologi dan geriatrik 4) Mendiskusikan kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan dalam keperawatan gerontik



Sejarah Perkembangan Keperawatan Gerontik Keperawatan gerontik mengalami pergerakan yang sangat lambat selama berabad-abad. Hingga pada abad ke 18, rumah-rumah sakit modern lebih banyak diisi oleh orang-orang muda karena kecelakaan dibanding dengan pasien-pasien yang berpenyakit kronis (Kagan, 2018). Walaupun sebenarnya para perawat sudah mempublikasikan artikel-artikel tentang merawat lanjut usia pada tahun 1904 (WHO, 2014), namun spesialisasi keperawatan gerontik baru muncul pada tahun 1950 lewat publikasi buku teks keperawatan gerontik yang pertama (Newton, 1950). Para pionir keperawatan gerontik adalah Vera McIver (Mantle, Funke-Furber, & McIvor, 2003), Doris Schwartz (Ebersole, 1997) dan Mary Opal Walanin (Thames, 1997). Kelompok spesialisasi keperawatan gerontik (Geriatric Nursing Specialty Group) dibentuk oleh persatuan perawat Amerika (American Nurse Association) pada tahun1966 dan berubah nama menjadi divisi keperawatan gerontologi (Gerontology Nursing Division) pada tahun 1976. Standar praktek keperawatan gerontik sudah dipublikasikan pada tahun 1971 (Miller, 2012) Pada tahun 1984 asosiasi keperawatan gerontology nasional (National Gerontological Nursing Association) didirikan di United State (Eliopoulos, 2014) dan pada tahun yang sama, sertifikasi praktisi perawat gerontik dan spesialisasi klinis sudah diadakan (Touhy & Jett, 2014). Pada tahun 1985 persatuan perawat gerontologi Kanada (Canadian Gerontological Nursing Association) didirikan. Sejak tahun 1980 para peneliti perawat mencoba mencari jawaban dari para lanjut usia tentang kesejahteraan mereka dan juga lansia-lansia yang menderita penyakit kronis. Hingga tahun 1990 penelitian-penelitian keperawatan gerontik ini banyak didanai oleh National Institute of Health. Penelitian-penelitian ini berusaha untuk mentrasformasikan pengertian tentang keperawatan gerontologi (Fulmer, 2015) . Kabar baiknya spesialisasi keperawatan gerontik berkembang secara signifikan sejak tahun 1990an melalui pendidikan berskala besar dan inisiatif perkembangan praktik melalui pendanaan dari John A. Hartford Foundation termasuk Hartford Institution for Geriatric Nursing di New York University. Usaha yang signifikan untuk meningkatkan pendidikan keperawatan gerontology sudah dilaksanakan pada setiap tahunnya (Miller, 2012). Pada tahun 2010, the American Association of Colleges of Nursing dan Hartford Institute for Geriatric Nursing mempublikasikan rekomendasi kompetensi sarjana keperawatan dan petunjuk kurikulum untuk keperawatan lanjut usia (AACN, 2014) dan diantara tahun 2007-2009 konsorsium pendidikan keperawatan geriatrik (Geriatric Nursing Education Consortium) menyediakan bahan-bahan ajar dan melatih para pengajar untuk memperbaiki isi pendidikan keperawatan gerontik (AACN, Geriatric Nursing Education Consortium, 2014). 1



Keperawatan Gerontik I. Simbolon



Inisiatif untuk memperbaiki Keperawatan Gerontologi salah satunya adalah projek “the nurse competence in aging” dengan fokus memberikan dana dan bantuan kepada 50 organisasi perawat spesialis dan memberikan para perawat sumber-sumber keperawatan gerontik secara online dan gratis. Pusat sumber-sumber keperawatan gerontologi ini dapat diakses melalui komputer, iPad, dan aplikasi iPhone. Sumber-sumber yang ada dipusat ini memberikan kesempatan kepada para perawat untuk mengulas artikel-artikel yang berbasis bukti untuk belajar bagaimana merawat lansia. Pada tahun 2009 dikembangkan juga pusat Sigma Theta Tau untuk ekselensi keperawatan jangka panjang. Sigma Theta Tau ini mendanai Akademi Kepemimpinan Keperawatan Gerontik (Gerontic Nursing Leadership Academy) dan menyediakan produk-produk dan pelayanan-pelayanan untuk mendukung meningkatkan kemampuan perawat-perawat untuk bertumbuh secara professional dan menjadi pemimpin-pemimpin yang hebat (Touhy A. , 2016).



Pengertian keperawatan Gerontik dan Keperawatan Geriatrik Untuk mengerti lebih jelas tentang pengertian keperawatan gerontik dan membedakannya dari keperawatan geriatrik maka perlu terlebih dahulu memahami pengertian dasar gerontik dan geriatrik. Gerontic berasal dari kata Yunani Gero yang artinya yang berhubungan lanjut usia. Gerontology adalah gabungan kata Gero dan logos (ilmu). Dengan demikian secara sederhana gerontology dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang lanjut usia. Berikut ini adalah beberapa pengertian tentang gerontology: 1) Gerontology adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan lanjut usia dengan segala permasalahannya, baik dalam keadaan sehat maupun sakit (Nugroho, 2006). 2) Patricia William seorang dosen keperawatan mengartikan gerontology sebagai ilmu yang mempelajari semua aspek-aspek yang berhubungan dengan proses penuaan termasuk masalah-masalah klinis, fisiologis, ekonomi dan sosiologi yang berhubungan dengan lanjut usia dan dampak dari masalah-masalah ini kepada lanjut usia dan masyarakat (William, 2016) 3) Institute of Gerontology memberikan pengertian yang lebih luas mengenai gerontology. Dalam terjemahannya disebutkan bahwa gerontology adalah ilmu yang mempelajari penuaan dan usia lanjut. Ilmu-ilmu sientifik tentang proses yang berhubungan dengan dengan perubahan-perubahan yang terjadi dalam tubuh manusia mulai dari usia pertengahan (middle age) sampai kepada usia lanjut (older adult). Ilmu ini juga mempelajari perubahan-perubahan sosial hingga perubahan-perubahan ekonomi sebagai dampak dari populasi lanjut usia dan juga aplikasi dari ilmu ini terhadap peraturan-peraturan dan program-program yang berhubungan dengan penuaan dan lanjut usia (Georgia, 2021). Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa gerontology adalah ilmu yang bersifat multidisiplin yang berhubungan dengan aspek fisik, mental, dan sosial. Ilmu yang mempelajari masalah-masalah yang dihadapi oleh lanjut usia sebagai dampak dari perubahan-perubahan yang terjadi akibat dari proses penuaan yang dimulai pada usia pertengahan hingga pada usia lanjut. Ilmu ini membahas keberadaan lanjut usia baik dalam keadaan sehat maupun sakit.



2



Keperawatan Gerontik I. Simbolon



Berikut ini adalah pengertian tentang geriatrik. Kata geriatrik juga berasal dari bahasa Yunani gabungan dari kata gero (yang berhubungan dengan lanjut usia) dan iatros (penyembuhan). Dengan demikian secara sederhana geriatrik dapat diartikan sebagai ilmu yang berhubungan dengan penyembuhan pada lanjut usia. Ada beberapa pendapat juga yang diberikan untuk mengartikan kata geriatrik seperti yang berikut ini: 1) Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) geriatric diartikan sebagai ilmu tentang perawatan kesehatan dan penyakit pada lanjut usia. 2) Institute of gerontology mengartikan geriatric sebagai spesialisasi medis yang berfokus pada perawatan dan pengobatan lanjut usia (Georgia, 2021). 3) Kata geriatrik diartikan spesialisasi medis yang berurusan dengan fisiologis penuaan, diagnosa dan pengobatan penyakit yang mempengaruhi lanjut usia. Dengan demikian geriatrik berhubungan dengan kondisi yang abnormal dan terapi medis yang berhubungan dengan kondisi tersebut (William, 2016). 4) Geriatrik adalah bgian ilmu kedokteran yang mempelajari tentang pencegahan penyakit dan kekurangannya pada lanjut usia (Nugroho, 2006). Perbedaan pengertian tentang keperawatan gerontik dan keperawatan geriatrik dijelaskan sebagai berikut ini: 1) Keperwatan gerontik adalah ilmu yang mempelajari tentang perawatan pada lansia yang berfokus pada pengkajian kesehatan dan status fungsional, perencanaan, implementasi serta evaluasi (Lueckerotte, 2000). 2) Keperawatan gerontik adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang didasarkan pada ilmu dan kiat/teknik keperawatan yang bersifat komprehensif terdiri dari biopsikososio-spritual dan kultural yang holistik, ditujukan pada klien lanjut usia, baik sehat maupun sakit pada tingkat individu, keluarga, kelompok dan masyarakat (UU RI No.38 tahun 2014) 3) Keperawatan gerontik atau sering juga disebut keperawatan gerontologi adalah spesialisasi keperawatan yang berkaitan dengan lanjut usia. Perawat gerontologi bekerja sama dengan lanjut usia, keluarga mereka, dan juga masyarakat untuk mendukung proses penuaan yang sehat, fungsi yang maksimum, dan kualitas hidup yang baik (William, 2016). 4) Keperawatan gerontik adalah suatu bentuk praktek keperawatan profesional yang ditujukan pada lansia baik sehat maupun sakit yang bersifat komprehensif terdiri dari bio-psiko-sosial dan spiritual dengan pendekatan proses keperawatan terdiri dari pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi ( (Damanik & Hasian, 2019). Berdasarkan pengertian di atas, pengertian keperawatan gerontik berkembang setiap tahunnya menjadi suatu pengertian yang lebih komprehensif. Dapat disimpulkan bahwa keperawatan gerontik adalah suatu ilmu yang mempelajari tetang proses penuaan dan permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh lansia yang berhubungan dengan penuaan. Memberikan pelayanan yang komprehensif baik secara fisik, mental, sosial dan spiritual baik itu pada lansia yang sehat maupun sakit. Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat menggunakan pendekatan proses keperawatan yang mencakup pengkajian, diagnosis, 3



Keperawatan Gerontik I. Simbolon



perencanaan, pelaksaaan dan evaluasi. Pelayanan keperawatan gerontik ditujukan kepada lansia baik secara individu maupun secara keluarga dan komunitas. melakukan asuhan keperawatan. Keperawatan geriatrik adalah merupakan cabang dari keperawatan gerontik yang khusus memberikan perawatan kepada lanjut usia yang mengalami gangguan kesehatan. Keperawatan geriatrik berfokus pada asuhan keperawatan pada lanjut usia yang menderita penyakit (Kozier, 1987). Gerontologi dan geriatri memiliki penekanan yang berbeda meskipun subjek yang sama, keduanya memiliki tujuan untuk memahami penuaan sehingga seseorang dapat memahami perubahan-perubahan yang akan terjadi sehubungan dengan penuaan. Kemudian melakukan usaha untuk memaksimalkan fungsinya dan mencapai kualitas hidup yang tinggi. Dengan pemahaman tentang gerontologi, seseorang dapat membuat rencana untuk kebutuhan hidupnya sendiri. Komunitas serta para pembuat undang-undang dapat membuat pilihan kebijakan publik yang diperlukan. Keputusan kebijakan publik sangat penting karena pertumbuhan populasi lanjut usia meningkat secara luar biasa setiap tahunnya. Eliopoulos (2014) memberi penekanan agar para perawat gerontologi untuk mengetahui bagaimana merawat yang sakit yang mempengaruhi lanjut usia, faktor-faktor yang mempengaruhi penuaan, dan dampaknya terhadap lanjut usia tersebut.



Minat Perawat Melakukan Keperawatan Gerontologi Di Amerika, merawat lansia diprediksi menjadi salah satu area pekerjaan yang berkembang sangat pesat. Kebutuhan perawat geriatrik sangat tinggi, sementara perawat yang berminat sangat rendah. Menurut data yang ada hanya 1% perawat yang memiliki sertifikasi geriatrik dan kurang dari 3% Avanced Practice Nurse (APN) yang memliki sertifikasi keperawatan geriatrik (Touhy A. , 2016). Hal-hal yang dapat menarik minat perawat geriatrik adalah kompensasi yang lebih besar, dan asurasi kesehatan yang diberika. Perawat harus memiliki lingkungan kerja yang aman, pelatihan dan pendidikan yang tepat, dukungan dari administrator dan penandatanganan bonus. Hal ini menjadi daya tarik dalam merawat lansia karena populasi lansia semakin meningkat. Ilmu keperawatan gerontologi menjadi sangat penting karena peningkatan jumlah populasi lanjut usia. Tuntutan pendidikan staf keperawatan yang harus dipenuhi meningkat untuk memberikan perawatan kepada kebutuhan populasi yang meningkat ini. Implementasi pendidikan geriatrik di dalam keperawatan meningkatkan jumlah perawatperawat yang mengikuti spesialisasi geriatrik. Program-progra pedidikan tidak hanya di sekolahsekolah perawat tapi juga harus ada di pusat-pusat fasilitas yang merawat populasi lansia. Perawat pendidik dan pemimpin-pemimpin memiliki peran yang penting di lingkungan nursing home, menjadi mediator kepada para pemilik dan memfasilitasi staf dan memberikan pelatihan-pelatihan yang dibutuhkan oleh staf. Pendidikan dan pelatihan yang memadai akan meningkatkan kualitas pelayanan pasien dan memperbaiki angka retensi dari karyawan keperawatan yang bekerja di nursing home (Hawkley, et al., 2018).



Tantangan Global di Dalam Keperawatan Gerontologi Pada tahun 2017 populasi lanjut usia mencapai 962 juta lebih dua kali lipat dari jumlah lansia pada tahun 1980 yag hanya 382 juta. Diprediksi pada tahun 2050 jumlah ini akan dua kali 4



Keperawatan Gerontik I. Simbolon



lipat juga yaitu mencapai 2.1 milyar ( (UN, 2017) Pertambahan populasi lanjut usia yang sangat cepat ini mendorong pemerintah dan organisasi berkolaborasi secara global untuk mengantisipasi kebutuhan ekonomi dan sosial dengan strategi-strategi baru dan inovatif dalam memenuhi kebutuhan unik dari populasi lanjut usia. Peraturan-peraturan dan pelayanan-pelayanan harus secara spesifik diarahkan kepada kebutuhan populasi lansia termasuk perumahan, pekerjaan, pelayanan kesehatan, kesetaraan gender meenurunkan ketimpangan disetiap negara, dan berkolaborasi dengan masyarakat global. Banyak tantangan global yang dihadapi keperawatan gerontologi termasuk pertubuhan populasi lansia yang sangat cepat, kebutuhan cara kerja yang berbeda, migrasi transnasional, dan kurangnya kebutuhan keperawatan secara global. Untuk mendukung pertumbuhan global populasi lanjut usia, perawat diharapkan memodifikasi kompetendi dan keterampilan inti untuk merefleksikan kebutuhan pelayanan populasi lanjut usia. Lanjut usia akan menjadi pengguna primer pelayanan kesehatan di seluruh dunia. Oleh karena itu sistem pelayanan kesehatan harus secara proakti mengembangkan strategistrategi untuk memaksimumkan pelayanan-pelayanan yang efektif yang memberikan kualitas pelayanan yang tinggi kepada lanjut usia baik dinegara maju maupun dinegara berkembang. Pengetahuan dan pengertian tentang berbagai budaya dan kepercayaan, nilai-nilai, dan praktek adalah sangat penting dalam merawat lanjut usia di seluruh dunia. Kurikulum keperawatan gerontologi dan pengalaman praktek klinis harus digabungkan. Perawat harus menyiapkan diri untuk memberikan pelayanan yang aman, efektif dan berkualitas. Sudah saatnya kurikulum internasional menjadi tujuan di dalam prinsip-prinsip mengajar transkultural keperawatan gerontologi sehingga mahasiswa terpapar dengan faktor-faktor sosial, praktek kesehatan, dan isuisu peraturan didalam populasi global yang berbeda Mahasiswa/i dan perawat-perawat tamatan akan membutuhkan strategi pendidikan bagaimana merawat masyarakat lanjut usia. Peningkatan populasi yang sangat tajam dan kurangnya perawatperawat yang merawat mereka menjadi poin penting yang harus diperhatikan oleh para pembuat keputusan agar dapat memenuhi kekurangan ini dengan mentransformasikna pendidikan, praktek dan standar kolaborasi (Booker, 2015)



Fokus Keperawatan Gerontik Keperawatan gerontik berfokus kepada promosi kesehatan, pencegahan penyakit, mengoptimalkan fungsi mental, dan mengatasi gangguan kesehatan yang umum (Damanik & Hasian, 2019). 1. Promosi Kesehatan. Upaya yang dilakukan adalah memelihara kesehatan dan mengoptimalkan kondisi lansia dengan menjaga perilaku yang sehat. Contohnya adalah memberikan pendidikan kesehatan tentang gizi seimbang pada lansia, perilaku hidup bersih dan sehat serta manfaat olah raga. 2. Pencegahan penyakit. Upaya untuk mencegah terjadinya penyakit karena proses penuaan dengan melakukan pemeriksaan secara berkala untuk mendeteksi sedini mungkin terjadinya penyakit. Contohnya adalah pemeriksaan tekanan darah, gula darah, kolesterol secara berkala. Menjaga pola makan, contohnya makan 3 kali sehari dengan jarak 6 jam, jumlah porsi makanan tidak terlalu banyak mengandung karbohidrat (nasi, jagung, ubi) dan mengatur aktifitas dan istirahat, misalnya tidur selama 6-8 jam/24 jam.



5



Keperawatan Gerontik I. Simbolon



3. Mengoptimalkan fungsi mental. Upaya yang dilakukan dengan bimbingan rohani, mengikuti kebaiktian bersama, senam Gerak Latih Otak (GLO) dan melakukan terapi aktivitas kelompok, misalnya mendengarkan musik bersama lansia lain dan menebak judul lagunya. dll 4. Mengatasi gangguan kesehatan yang umum. Melakukan upaya kerjasama dengan tim medis untuk pengobatan pada penyakit yang diderita lansia, terutama lansia yang memiliki resiko tinggi terhadap penyakit.



Tujuan/Fokus Keperawatan Gerontik Gerontologi bertujuan untuk memperbaiki kualitas hidup dan mempromosikan kesejahteraan lanjut usia melalui penelitian, pendidikan, praktek dan aplikasi dari ilmu yang multidisiplin tentang penuaan dan populasi lanjut usia. Lebih detail tujuan gerontologi dan geriatrik dapat dilihat pada tabel-1 Tabel-1 Tujuan Gerontologi dan Geriatri Tujuan Gerontologi Membantu individu lanjut usia memahami adanya perubahan-perubahan pada dirinya berkaitan dengan proses penuaan



Tujuan Geriatri Mempertahankan derajat kesehatan para lanjut usia pada taraf yang setinggitingginya sehingga terhindar dari penyakit dan atau gangguan kesehatan. Membantu mepertahankan identitas kepribadian Memelihara kondisi kesehatan dengan lanjut usia. aktifitas fisik dan mental Mempertahankan, memelihara, dan Merangsang para petugas kesehatan meningkatkan derajat kesehatan lanjut usia baik (dokter, perawat) untuk dapat megenal dan jasmani, rohani, pikiran maupun sosial secara menegakkan diagnosa yang tepat dan dini optimal. bila menemukan kelainan tertentu Memotivasi dan menggerakkan masyarakat Mencapai upaya maksimal agar para lajut dalam upaya meningkatkan kesejahteraan lajut uia yang menderita suatu penyakit atau usia gangguan, masih dapat mempertahankan kebebasan yang maksimal tanpa perlu Memenuhi kebutuhan lanjut usia sehari-hari suatu pertolongan karena memiliki Mengembalikan kemampuan melakukan motivasi untuk memelihara kemandirian aktifitas sehari-hari secara maksimal. Mempercepat pemulihan/penyembuhan penyakit Bila lanjut usia sudah tidak dapat Meningkatkan mutu kehidupan untuk mencapai disembuhkan dan bilamana mereka sudah tiba-tiba pada stadium terminal, ilmu ini masa tua yang bahagia dan berguna dalam mengajarkan untuk tetap memberikan kehidupan keluarga dan masyarakat sesuai bantuan yang simpatik dan perawatan yang dengan keberadaannya dalam masyarakat penuh pengertian (dalam akhir hidupnya lanjut usia tetap menerima bantuan moral dan perhatian yang maksimal sehingga kematiannya berlangsung dengan tenang dan damai. Sumber (Nugroho, 2006)



Kompetensi Keperawatan Gerontik 6



Keperawatan Gerontik I. Simbolon



Tabel-2 menunjukkan kompetensi-kompetensi yang harus dimiliki oleh perawat gerontik dalam memainkan peran sebagai care giver, educator, collaborator, manager, advocate, ethical decision maker, dan researcher



Keterampilan yang Harus Dimiliki di dalam Keperawatan Gerontik No



Capaian Pembelajaran



Peran



1



Melakukan komunikasi efektif dalam pemberian asuhan



Collaborator



2



Melakukan pemeriksaan kesehatan lanjut usia/melakukan pemeriksaan terkait kebutuhan keluarga Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim



Care giver



Melakukan pemberian edukasi kesehatan/menyiapkan media edukasi sesuai kebutuhan lansia Menggunakan technology dan informasi kesehatan secara efektif bertanggungjawab



Educator



6



Menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah klien lanjut



Care giver



7



Oksigenasi akibat COPD, pneumonia hipostatik, dekompensasio cordis, hipertensi



Care giver



8



Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit:diare



Care giver



9



Nutrisi KEP



Care giver



10



Keamanan fisik dan mobilitas fisik: fraktur artritis Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan legal



Care giver



3 4



5



11



12



13 14



Memberikan asuhan yang peka budaya dengan menghargai etnik lain dari setiap klien usia lanjut yang unik Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan lanjut usia Mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai dengan standar yang 7



Collaborator



Researcher (consumer)



Ethical decision maker Care giver



Collaborator Management



Capaian Tercapai Tidak Tercapai



Keperawatan Gerontik I. Simbolon



15



16



17



18



19



20



21 22 23 24



25 26



berlaku atau secara kreatif dan innovatif agar pelayanan yang diberikan efesien dan efektif Mengembangankan pola pikir kritis, logis dan etis dalam mengembangkan asuhan keperawatan usia lanjut. Memberikan asuhan yang berkualitas secara holistik, kontinu dan konsisten sesuai prosedur dan berdasarkan permasalahan yang actual, beresiko dan potensial Menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak klien agar dapat mengambil keputusan untuk dirinya. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan strategi manajemen kualitas dan manajemen resiko. Melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebijakan yang berlaku dalam bidang kesehatan. Memberikan dukugan kepada tim asuhan dengan mempertahankan akutabilitas asuhan keperawatan yang diberikan Mewujudkan lingkungan kerja yang kondusif Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan professional. Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan Memberikan terapi modalitas atau komplementer sesuai masalah keperawatan pada lanjut usia Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan di dalam pemberian asuhan keperawatan Melakukan koordinasi dan rujukan sesuai kebutuhan lanjut usia



Daftar Pustaka



8



Ethical Decision Maker Care giver



Advocate



Leader/ manager Ethical decision maker Leader/ manager



Care giver



Researcher Collaborator



Keperawatan Gerontik I. Simbolon



AACN. (2014, July 11). American Association of Colleges of Nursing; Hartford Institute for Geriatric Nursing. "Recommended Baccalaureate Competencies and Curricular Guidelines for the Nursing Care of Older Adults. None, NA, US. AACN. (2014, July 11). Geriatric Nursing Education Consortium. None, NA, US. Booker, S. (2015). Lessons learned about ageing and gerontological nursing in South Africa. Curations, 1-5. Damanik, S., & Hasian. (2019, April 0). Modul Bahan ajar keperawatan gerontik. Jakarta, Daerah Khusus Ibukota, Indonesia. Ebersole, P. (1997). Doris Schwartz: A living legend. Geriatric Nursing, 277-279. Eliopoulos, C. (2014). Gerontological nursing. Philadelpia: Wolters Kluwer Health/Lippincott Williams & Wilkins. Fulmer, T. (2015). Geriatric Nursing. Journal of the American Geriatrics Society, 1453–1458. Georgia, U. o. (2021, January 27). Definition of Gerontology. Retrieved from Institute of Gerontology: https://iog.publichealth.uga.edu/what-isgerontology/#:~:text=Gerontology%20is%20multidisciplinary%20and%20is,and%20trea tment%20of%20older%20persons. Hawkley, L. C., Long, M., Kostas, T., Levine, S., Molony, J., & Thompson, K. (2018). Geriatrics training for nurses in a skilled nursing facility: a GWEP feasibility study. Geriatric Nursing., 318-322. Kagan, S. (2018). Walking the tightrope of gerontological nursing practice across the centuries. International Journal of Older People Nursing, 12199. Mantle, J., Funke-Furber, J., & McIvor, V. (2003). The forgotten revolution: the Priory Method : a restorative care model for older persons. Victoria: B.C Tradford. Miller, C. (2012). Nursing for wellness in older adults. Philadelpia: Wolters Kluwer/Lippincott Williams & Wilkin. Newton, S. (1950). Geriatric Nursing. St. Lois: Mosby. Nugroho, H. (2006). Keperawatan Gerontik dan geriatrik. Jakarta: EGC. Thames, D. (1997). Mary Opal Wolanin: A life worth living…A life of giving, part 2. Geriatric Nursing, 275-276. Touhy, A. (2016). Ebersole and Hess' Gerontological Nursing & Healthy Aging. NA: E-book. Touhy, T. A., & Jett, K. F. (2014). Ebersole and Hess' gerontological nursing & healthy aging. St. Louis: Elsevier/Mosby. . UN. (2017, Janury 28). Word Population Ageing. Retrieved from United Nation: https://www.un.org/en/development/desa/population/publications/pdf/ageing/WPA2017_ Highlights.pdf WHO. (2014, July 7). Ageing. Retrieved from Word Health Organization: WHO.org William, P. (2016). Basic Geriatric Nursing. China: Elsevier.



9