Bab 3 Metodologi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PENDAHULUAN Studi Kelayakan Pembangunan Pasar Rakyat 4 Kecamatan



PENDEKATAN DAN METODOLOGI



3.1



METODE PENDEKATAN Metode pendekatan yang digunakan dalam penyusunan Studi Kelayakan



Pembangunan Pasar Rakyat 4 Kecamatan di Kabupaten Sukabumi, disesuaikan dengan aspek yang akan dibahas dan tingkat keperluannya, disamping itu pendekatan dalam perencanaan ini dimaksudkan untuk memudahkan penilaian baik secara kualitatif maupun kuantitatif, sesuai dengan kelengkapan data dan pentingnya setiap permasalahan, agar tercapai maksud dan tujuannya sesuai yang dijabarkan dalam kerangka acuan kerja. Adapun metode pendekatan yang dilakukan adalah : a) Keruangan / Spasial Menganalisa gejala-gejala yang bersifat meruang, melalui perkembangan tata ruang, penyebaran dan interaksi dengan lingkungan sekitar. b) Deskriptif Menganalisis keadaan fisik wilayah perencanaan dan daerah sekitarnya serta kondisi non fisik melalui suatu uraian dan penjelasan baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif dalam bentuk tulisan maupun penganalisaan. c) Normatif Metode pendekatan yang didasarkan pada norma-norma atau kaidah yang ada untuk menilai kondisi sekarang untuk menentukan pengembangan di masa mendatang. d) Pendekatan Terpadu Suatu



pendekatan



permasalahan



akan



selalu



berkait



dengan



suatu



permasalahan yang lain, oleh karananya diperlukan pula adanya pendekatan terpadu yang mengkaitkan beberapa faktor yang saling mempengaruhi.



III-1



LAPORAN PENDAHULUAN Studi Kelayakan Pembangunan Pasar Rakyat 4 Kecamatan



Pendekatan ini untuk menghindari adanya kesenjangan dalam operasional pelaksanaannya. 3.2



METODOLOGI Metode studi kelayakan pengembangan pasar di Kabupaten Sukabumi yang



digunakan adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan ditunjang oleh data kuantitatif berdasarkan kuesioner, sehingga diharapkan mendapatkan data tentang penataan Pasar di Kabupaten Sukabumi. 3.2.1 SUBJEK PENELITIAN Subjek penelitian untuk menggambarkan beberapa lokasi yang sesuai untuk dijadikan lokasi pasar adalah : a. Stakeholder (Produsen, Distributor, Retailer, dan Konsumen). b. Aparat pemerintahan yang relevan (Pejabat di lingkungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan, pejabat di lingkungan pasar dan pejabat pemerintahan lainnya yang dipandang sebagai nara sumber potensial).



3.2.2 OBJEK PENELITIAN Wilayah sebagai objek studi kelayakan Pasar di Kabupaten Sukabumi. Beberapa faktor yang menjadi pertimbangan berdasarkan pada : a.



Rencana Tata Ruangdan Wilayah (RTRW) Kabupaten Sukabumi dan Provinsi



b.



Data jenis komoditi yang disediakan di Pasar.



c.



Jenis-jenis pasar yang adadan yang akan datang.



d.



Kesesuaian jarak antara satu pasar dengan pasar lainnya sesuai dengan peraturan yang berlaku.



e.



Pertimbangan manfaat jika dilakukan rehabilitasi atau relokasi Pasar.



f.



Keterjangkauan berdasarkan kemudahan transportasi.



g.



Peluang pertumbuhan ekonomi di masa yang akan datang.



3.2.3 DATA PENELITIAN a. Data Sekunder Data Sekunder merupakan data yang telah dipublikasikan yang diperoleh dari berbagai sumber yang berkaitan dengan penataan pasar, yaitu : Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Bappeda, BPS, Monografi Kecamatan dsb.



III-2



LAPORAN PENDAHULUAN Studi Kelayakan Pembangunan Pasar Rakyat 4 Kecamatan



b. Data Primer Data primer yang dibutuhkan diperoleh melalui beberapa cara : 



Metode Observasi Digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan variabelvariabel dalam aspek teknis kelayakan yaitu kondisi fisik pasar, daya tampung, fasilitas pendukung, struktur ruang pasar.







Metode Sampel dan Enumerasi Digunakan untuk mengetahui respon masyarakat mengenai pengembangan pasar yang meliputi sikap, persepsi, minat masyarakat terhadap kondisi pasar saat ini dan pengembangan pasar. Serta respon masyarakat terhadap eksternalitas yang ditimbulkan dari aktivitas di pasar pada saat ini dan kemungkinan eksternalitas dari pengembangan pasar.



3.2.4 METODE PENGUMPULAN DATA Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah : a. Studi dokumentasi (diantaranya yang berkaitan dengan data kependudukan, luas lahan, peta wilayah, perundang-undangan, jenis-jenis produk, serta volume penjualan produk dari beberapa sumber. b. Wawancara mendalam dengan stakeholder dan aparat pemerintahan untuk melengkapi data tentang sarana dan pihak-pihak yang relevan. Dalam menyusun dokumen ini, dilakukan beberapa metode pengumpulan data yaitu metode pengumpulan data primer dan data sekunder.Data primer merupakan data yang diperoleh langsung melalui survey dan pengukuran lapangan.Sedangkan data sekunder merupakan data yang dikumpulkan melalui studi literatur yang diperoleh dari instasi maupun institusi terkait. Studi dimulai dengan menentukan batas proyek, batas batas administrasi dan batas geografi wilayah perencanaan. Metode yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan studi antara lain:  Metode yang digunakan untuk memperoleh data primer dilakukan dengan wawancara, pengukuran di lapangan, maupun analisis yang dilakukan.



Sedangkan



untuk



data



sekunder



diperolehdengan



III-3



LAPORAN PENDAHULUAN Studi Kelayakan Pembangunan Pasar Rakyat 4 Kecamatan



menggunakan metoda studi pustaka dan pengumpulan data pada instansi terkait.  Metodologi prakiraan dampak yang terjadi menggunakan metodo matriks aliran dampak atau check list.



Kebutuhan data pada pelaksanaan Studi Kelayakan Pembangunan Pasar Rakyat 4 Kecamatan di Kabupaten Sukabumi berupa data primer dan sekunder yang dapat diperoleh dari beberapasumber berikut: a. Pejabat pemerintah terkait (Bupati, Diskoperindag, BAPPEDA dan beberapa instansi terkait untuk mengetahui kebijakan-kebijakan terkait penyelenggaraan pasar tradisional. b. Para pedagang pasar, pemilik kios, dan forum pedagang di Pasar 4 kecamatan untuk mengetahui respons dan feedback terhadap wacana pengembangan Pasar 4 kecamatan dimaksud. c. Konsumen serta pihak-pihak terkait lainnya. Survey Lapangan diperlukan untuk mendapatkan data primer dengan melakukan pengamatan dan pencatatan langsung dilapangan dan mengadakan interview (wawancara) atau melakukan masukan informasi melalui questionary kegiatan pasar.



Data-data primer yang diperlukan untuk Studi Kelayakan



Pembangunan Pasar Rakyat 4 Kecamatan di Kabupaten Sukabumi meliputi: a. Trafic Condition 



Alat transportasi umum dan ruteke sentra permukiman dan komersil







Volume traffic







Prediksi traffic masa depan



b. Kondisi Lingkungan (Perumahan dan Pasar) 



Review rencana detail kecamatan







Kondisi bangunan, infrastruktur diluar dan didalam pasar (jalan, drainage)







Kondisi utilities (air, listrik, telpon, keamanan kebakaran) dilihat kapasitas supply dan kontinuitasnya







Kondisi fasilitas penunjang lain seperti toilet, mushola, security, parker, gudang, tempat sampah, dll.



c. Rencana Pasar 



Jumlah toko, kios, los, lapak serta okupansinya



III-4



LAPORAN PENDAHULUAN Studi Kelayakan Pembangunan Pasar Rakyat 4 Kecamatan







Jumlah tenant/user yang menempati/memiliki







Jumlah tenant/user yang sewa atau beli tangan kedua







Jumlah omset/turnover per bulan dan growth







Harga tarif sewa/beli resmi







Harga tariff sewa/beli tangan kedua







Biaya total pendapatan







Biaya operasi maintenance per bulan



Sedangkan data sekunder diperoleh melalui bahan publikasi yang diterbitkan oleh instansi terkait dan berhubungan langsung dengan studi yang dilakukan.Berikut ini merupakan beberapa datayang diperlukan. a. GRDP Kabupaten Sukabumi 



Jumlah dan growth







Dominan sector







Per kapita



b. Populasi Kabupaten dan Kecamatan 



Jumlah/growth dan dependency ratio







Struktur employment







Per kapita



c. Ekonomi Kabupaten 



Data jumlah usaha business skala UKM/atau pemilik kios, penjaja pasar dan lain sebagainya dan growth







Data level konsumsi masyarakat per household dan growth







Peran pusat wilayah dalam konstelasi ekonomi intra/inter provinsi



d. Kebijakan Pasar (dari Diskoperindag) 



Rencana jumlah user di tiap pasar dalam klasifikasi unit usaha







Pendapatan total per pasar dan biaya/subsidi/operasi cost masing-masing pasar







Tarif/sewa atau beli : kios, toko, los, lapak dibeberapa pasar







Jumlah fasilitas, kondisi fasilitas, dan infrastruktur pasar yang sekarang



3.2.5 ANALISIS DATA Hasil penelitian akan dianalisis dengan menggunakan metode Perencanaan Bisnis Pasar, yang meliputi analisis-analisis kelayakan.



III-5



LAPORAN PENDAHULUAN Studi Kelayakan Pembangunan Pasar Rakyat 4 Kecamatan



Studi ini dibagi dalam dua tahap pengumpulan data.Tahap pertama difokuskan kepada aktivitas desk research yang meliputi telaah pustaka dan pencarian data sekunder. Tahap kedua akan memfokuskan pada pencirian data primer melalui wawancara mendalam (indepth interview) dengan nara sumber terpilih baik dari kalangan pejabat pemerintahan, pengusaha/pedagang maupun masyarakat dengan metode random sampling. Adapun teknik pengolahan data didasarkan kepada aspek-aspek analisis kelayakan yang antara lain meliputi : 1. Aspek Kelayakan Pasar, dengan teknik analisis trend terhadap variable terpilih. Analisis ini memberikan arahan tentang volume permintaan dan penawaran barang dagangan pada masa sekarang dan masa yang akan datang. 2. Aspek Kelayakan Teknis, melalui teknik analisis deskriptif terhadap variablevariabel yang telah ditentikan 3. Apek Kelayakan Finansial, melalui perhitungan Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (BCR), dan Internal Rate of Return (IRR). 4. Aspek Kelayakan Lingkungan diterapkan secara deskriptif untuk mengetahui dan mengukur kemanfaatan dan kerugian yang diprediksi akan muncul dengan adanya upaya pengembangan Pasar Rakyat 4 Kecamatan. 5. Aspek Sosial diterapkan secara deskriptif untuk mengetahui persepsi para pedagang dan konsumen terhadap rencana pengembangan Pasar 4 Kecamatan di Kabupaten Sukabumi. A.



Analisis Ekonomi Makro



Dalam analisis ekonomi makro yang akan dijadikan indikator adalah : a. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Produk Domestik Regional Bruto atau yang lebih populer dengan sebutan PDRB adalah suatu bentuk ukuran produktifitas suatu daerah. PDRB dihitung dari berapa besarnya kemampuan suatu daerah memproduksi barang dan jasa, baik yang dikonsumsi sendiri maupun yang dikonsumsi daerah lainnya. Selain dilihat dari besaran PDRB setiap tahun maka dapat juga dilihat dari Indek Perkembangan PDRB persektor. Dimana besaran indek ini menggambarkan perkembangan produktivitas persektor dalam pembentukan angka PDRB. Sehingga nanti dapat diketahui sektor



III-6



LAPORAN PENDAHULUAN Studi Kelayakan Pembangunan Pasar Rakyat 4 Kecamatan



mana yang perlu dikembangkan lebih lanjut dan sektor mana yang perlu dipertahankan. b. Inflasi Inflasi merupakan besaran makro ekonomi yang dipakai untuk melihat stabilitas harga disuatu daerah. Dimana inflasi ini diartikan sebagai peningkatan harga-harga umum, biasanya besaran inflasi ini akan dipakai acuan bagi investor untuk menanamkan investasinya di suatu daerah. Semakin besar tingkat inflasi yang terjadi maka akan besar pula ketidakpercayaan investor pada suatu daerah. Sedangkan semakin kecil inflasi maka akan semakin tinggi kepercayaan investor bagi suatu daerah. c. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dalam menganalisis makro ekonomi selain besaran PDRB dan Inflasi, dapat juga dilihat dari besaran anggaran pemerintah dalam membiayai kegiatan ekonominya. Dalam hal anggaran pemerintah dapatlah dikatakan terjadi peningkatan kegiatan ekonominya apabila anggarannya selalu meningkat dari tahun ke tahun. Ketiga variabel makro tersebut didapatkan dari data BPS yang nantinya akan diprediksi tingkat pertumbuhannya, yang pada akhirnya akan dapat gambaran yang jelas tentang kondisi makro ekonomi di Kabupaten Sukabumi. B.



Analisis Perkembangan Dan Disparitas Wilayah Metode analisis perkembangan dan disparitas ekonomi kewilayahan dalam



kajian ini memakai metode Location Quotient (LQ) dan Analisis Shift Share. Location Quotient (kuofisien lokasi) atau disingkat LQ adalah suatu perbandingan tentang besarnya peranan suatu sektor/industri di suatu daerah terhadap besarnya peranan sektor/industri



tersebut



secara



nasional.



Ada



banyak



variabel



yang



bisa



diperbandingkan, tetapi yang umum adalah nilai tambah (tingkat pendapatan) dan jumlah lapangan kerja. Istilah wilayah nasional dapat diartikan untuk wilayah induk/wilayah atasan. Misalnya, apabila diperbandingkan antara wilayah kabupaten dengan propinsi, maka propinsi memegang peran sebagai wilayah nasional, dan seterusnya. Apabila LQ > 1, artinya peranan sector tersebut didaerah itu lebih menonjol daripada peranan sector itu secara nasional. Sebaliknya, apabila LQ < 1 maka peranan sector itu didaerah tersebut lebih kecil daripada peranan sektor tersebut secara nasional. LQ > 1 menunjukkan bahwa peranan sektor i cukup menonjol di daerah tersebut dan sering kali sebagai petunjuk bahwa daerah tersebut surplus akan produk



III-7



LAPORAN PENDAHULUAN Studi Kelayakan Pembangunan Pasar Rakyat 4 Kecamatan



sektor i dan mengekspornya kedaerah lain. Daerah itu hanya mungkin mengekspor produk ke daerah lain atau luar negeri karena mampu menghasilkan produk tersebut secara lebih murah atau lebih efisien. Atas dasar itu secara tidak langsung memberi petunjuk bahwa daerah tersebut memiliki keunggulan komparatif untuk sektor i tersebut. Adapun rumus LQ adalah : x¡ PDRB LQ = ————— X¡ PNB Dimana : x¡ = nilai tambah sektor i di suatu daerah (Kabupaten Sukabumi) PDRB = Produk Domestik Regional Bruto daerah tersebut (Kabupaten Sukabumi) X¡ = nilai tambah sektor i secara nasional (Provinsi Jawabarat) PNB = Produk Nasional Bruto atau GNP (Provinsi Jawa Barat)



Analisis Shift Share pada dasarnya juga membandingkan perbedaan laju pertumbuhan berbagai sektor (industri) didaerah dengan wilayah nasional. Akan tetapi, metode ini lebih tajam dibandingkan dengan metode LQ, dimana metode LQ tidak memberikan penjelasan atas faktor penyebab perubahan sedangkan metode Shift Share memperinci penyebab perubahan atas beberapa variabel. Analisis ini menggunakan metode pengisolasian berbagai faktor yang menyebabkan perubahan struktur industri suatu daerah dalam pertumbuhannya dari satu kurun waktu ke kurun waktu berikutnya. Hal ini meliputi penguraian faktor penyebab pertumbuhan berbagai sektor di suatu daerah tetapi dalam kaitannya dengan ekonomi nasional. C.



Identifikasi Pasar desa/pasar tradisional Identifikasi pasar desa/pasar tradisional dengan mencatat nama, lokasi, jumlah



pedagang, fasilitas untuk berjualan (ruko, kios, lapak, tenda), fasilitas pendukung seperti tempat sampah, MCK, kantor, parkir, air, listrik. Pencatatan fasilitas yang ada, juga disertai dengan alasan dari efisiensi penggunaan fasilitas. Akan sangat baik apabila terdapat jumlah pembeli dalam suatu kurun waktu tertentu. Identifikasi ini dilakukan dengan pengambilan data primer dan dokumentasi.



III-8



LAPORAN PENDAHULUAN Studi Kelayakan Pembangunan Pasar Rakyat 4 Kecamatan



D.



Manajemen Pasar Tradisional Dalam sebuah lingkungan ekonomi, dalam membentuk sebuah wadah ekonomi



mau tidak mau ada sebuah manajemen. Manajemen ini sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Pasar desa/pasar tradisional, pengelolaan pasar desa/pasar tradisional diserahkan pada pemerintah desa. Manajemen ini bisa dilihat berdiri sendiri, atau bergabung dengan pemerintah desa. Ada kelemahan dan kelebihan dari tiap struktur yang ada. Dengan asumsi manajemen yang mantap, dapat lebih menjalankan dinamika pasar lebih dinamis. Variabel-variabel yang bisa diambil dan diamati adalah kapan manajemen pasar ini terbentuk,



intensitas



pertemuan,



dokumentasi,



administrasi,



materi



yang



diperbincangkan. Kemudian juga diambil data untuk melihat lingkungan pembentuk dari pasar desa/pasar tradisional tersebut. Yaitu, kondisi sosial ekonomi masyarakat, jalur transportasi, produk unggulan yang merupakan bahan mentah dari pasar desa/pasar tradisional. E.



Metoda Analisis Stakeholders Untuk menilai kebijakan pengembangan pasar tradisional, diperlukan suatu



analisis stakeholders yang terkait dengan kebijakan tersebut. Analisis stakeholders adalah sebuah proses sistematis untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi secara kualitatif untuk menentukan kepentingan siapa yang harus diperhitungkan ketika mengembangkan atau menerapkan suatu kebijakan atau program. Stakeholders dapat diartikan sebagai individu, kelompok atau lembaga yang kepentingannya dipengaruhi oleh isu atau pihak yang tindakannya secara kuat mempengaruhi isu. Stakeholders dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan besar kecilnya pengaruh atau kepentingan terhadap suatu kebijakan yaitu: a) Stakeholders utama, mempunyai pengaruh yang lemah terhadap lahirnya suatu kebijakan/keputusan



tetapi



kesejahteraan



mereka



sangat



penting



dipertimbangkan bagi pengambil kebijakan/keputusan. Dalam hal ini adalah masyarakat yang berada di sekitar areal yang akan dikembangkan serta pihak lain yang memanfaatkan wilayah tersebut. b) Stakeholders sekunder (tingkat kedua), yaitu mereka yang mempengaruhi keputusan/kebijakan pada saat kebijakan dibuat (pembuat kebijakan) dan pihak yang terkait dengan implementasi kebijakan tersebut. Pada program pengembangan pasar tradisional ini, yang menjadi stakeholders sekunder adalah pihak pemerintah daerah atau pihak swasta.



III-9



LAPORAN PENDAHULUAN Studi Kelayakan Pembangunan Pasar Rakyat 4 Kecamatan



c) Stakeholders eksternal, adalah individu atau grup yang dapat menggunakan pengaruhnya misalnya dengan melakukan lobi kepada pembuat keputusan. Yang digolongkan pada stakeholders eksternal adalah Lembaga Swadaya Masyarakat. Langkah-langkah dalam melakukan analisis stakeholders yaitu : 1. Membuat tabel stakeholders 



Membuat daftar semua stakeholders yang dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh program.







Menuliskan kepentingan stakeholders (yang tertutup maupun terbuka) dalam kaitannya dengan program dan tujuannya. Kepentingan stakeholders mengacu pada motif dan perhatian mereka pada kebijakan atau program.







Menuliskan kepentingan utama stakeholders minimal dua.







Menuliskan sikap stakeholders terhadap kebijakan atau program. Sikap mengacu pada reaksi utama dari berbagai stakeholders dalam memutuskan pandangan terhadap kebijakan.







Menilai sikap dari stakeholders terhadap kebijakan sebagai berikut : 3 = sangat mendukung/menyetujui 2 = cukup mendukung/menyetujui 1 = netral -2 = cukup menentang/menolak -3 = sangat menentang/menolak







Membuat penilaian awal tentang tingkat kekuatan dan pengaruh dari masingmasing stakeholders. Kekuatan stakeholders mengacu pada kuantitas sumberdaya yang dimiliki stakeholders yaitu sumberdaya manusia (SDM), finansial dan politik.







Menentukan nilai tingkat kekuatan stakeholders dengan kriteria SDM, finansial dan politik di mana : 5







= sangat kuat; 4 = kuat; 3 = rata-rata; 2 = lemah; 1 = sangat lemah



Menentukan tingkat pengaruh yaitu jumlah dari tingkat kekuatan (SDM + finansial + politik) dari masing-masing stakeholders.







Menentukan nilai total yaitu perkalian antara sikap dengan pengaruh untuk setiap stakeholders.







Memutuskan kebutuhan keterlibatan stakeholders dalam kebijakan atau program, di mana jika total < 10 maka stakeholders dapat diabaikan, dan jika total > 10 maka stakeholders harus dilibatkan dalam kebijakan atau program.



III-10



LAPORAN PENDAHULUAN Studi Kelayakan Pembangunan Pasar Rakyat 4 Kecamatan







Menentukan tingkat keterlibatan stakeholders. Untuk analisis ini, stakeholders dibagi dalam tiga grup yaitu : -



Grup 1 dengan total = 10 – 20 maka stakeholders akan menjadi pihak penerima informasi.



-



Grup 2 dengan total = 20 – 30 maka stakeholders akan menjadi pihak pemberi pertimbangan.



-



Grup 3 dengan total > 30 maka stakeholders merupakan pihak pengambil keputusan kebijakan.



3.2.5 PENYUSUNAN LAPORAN Penyusunan



laporan



bertahap



dengan



pengolahan



data



yang



sudah



dikumpulkan. Pemetaan data, dan asumsi dilakukan pada tahap ini. Dari situ akan bisa dilihat data-data yang kurang untuk digunakan pemetaan dan asumsi. Apabila kurang maka akan dilakukan penambahan data dari instansi yang terkait atau lapangan. Tergantung kekurangan variabel data yang diperlukan. Setelah cukup, maka langkah terakhir adalah pencetakan buku. Adapun jenis laporan yang adalah : 1) Laporan Pendahuluan Laporan Pendahuluan ini memuat Gambaran penjelasan secara garis besar kondisi lokasi proyek, Permasalahan yang dihadapi dan Rencana kerja, metode dan jadwal pelaksanaan pekerjaan. 2) Laporan Antara Laporan ini memuat substansi Kompilasi data-data yang telah diperoleh, Hasil analisa data, Metode analisa dan Analisa kebutuhan fasilitas. 3) Laporan Akhir Penyusunan laporan akhir 4) Ringkasan Eksekutif 3.3



PROGRAM KERJA Pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Studi Kelayakan Pembangunan Pasar



Rakyat 4 Kecamatan di Kabupaten Sukabumi terdiri dari beberapa tahapan pekerjaan yang akan dijalani selama 4 (empat) bulan atau 130 (seratus dua puluh) sebagaimana disebutkan pada KAK. Tahapan pelaksanaan pekerjaan dan rencana jadwal pelaksanaan pekerjaan dijelaskan pada sub bab berikut ini.



III-11



LAPORAN PENDAHULUAN Studi Kelayakan Pembangunan Pasar Rakyat 4 Kecamatan



Tabel III.1



Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan P e riode



No.



Ke gia ta n Ke rja



Bula n I 1



A. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. B. 1. 2. 3. C. 1. 2. 3. 4. 5. 6. D. 1. 2. 3. 4. 5. 6. E. 1. 2.



2



3



Bula n II 4



5



6



7



Bula n III 8



9



10



11



Bula n IV 12



13



14



15



Ke te ra nga n 16



17



P ERS IAP AN DAN S TUDI LITERATUR Mobilisasi Tim Kerja dan Konsolidasi Tim Kerja Pemahaman Metodologi Arahan dan Identifikasi Kebutuhan Disperindag Kab. Sukabumi Pengenalan Wilayah Perenc anaan Pengumpulan Data dan Penyusunan Analisa Awal Penyusunan Desain Survey Identifikasi Lokasi Penyusunan dan Diskusi Draft Laporan Pendahuluan Koordinasi dan Pembahasan Laporan Pendahuluan P ELAKS ANAAN S URV EI DAN P ENG UMP ULAN DATA AWAL Persiapan Survei Lapangan Pengumpulan Data Primer dan Sekunder Konsolidasi Hasil Kunjungan Lapangan di Disperindag Kab. Sukabumi KAJIAN ANALIS IS DAN P ERUMUS AN Kompilasi Data dan Analisis Analisis Kebijakan dan Strategi Pengembangan Analisis Kependudukan, Ekonomi dan Sektor Unggulan Analisis Sistem Pusat Pelayanan dan Guna Lahan Perumusan Isu dan Permasalahan Pembahasan Laporan Antara P ENY US UNAN HAS IL KAJIAN DAN P ERENCANAAN Renc ana Struktur dan Pola Ruang Study Kelayakan Pembangunan Pasar Renc ana Pengembangan Ekonomi Kawasan Rumusan Arahan Pemanfaatan Ruang Rumusan Konsep dan Prioritas Pengembangan Sektor Unggulan Penyusunan Tahapan Pengembangan Study Kelayakan Pembangunan Pasar Indikasi Kebutuhan Program Study Kelayakan Pembangunan Pasar FINALIS AS I DAN REKO MENDAS I Penyusunan dan Persiapan Pembahasan Laporan Akhir Penyusunan Laporan Akhir dan Laporan Eksekutif



Ca ta ta n: Kegiatan Kerja Kantor Kegiatan Kerja Lapangan/Survai Pembahasan/Diskusi Pelaporan



III-12