Bab 7 Mengukur Dan Engendalikan Aktiva Yang Dikelola [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN RESUME BAB 7 MENGUKUR DAN MENGENDALIKAN AKTIVA YANG DIKELOLA



Anggota kelompok 3: 1. Leni Rosiyani 2. Muhammad Tarmiji



(142140230/EA-X) (142140180/EA-X)



JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 2017 BAB 7 MENGUKUR DAN MENGENDALIKAN AKTIVA YANG



DIKELOLA A. MENGUKUR AKTIVA YANG DIGUNAKAN 1) Kas Ada alasan mengapa memasukkan kas pada jumlah yang lebih banyal dan besar dibandingkan saldo yang biasanya dipegang oleh bagian suatu unit usaha dimana jumlah saldo yang lebih besar ini diperlukan dan digunakan untuk perbandingan dengan perusahaan luar. 2) Piutang Suatu pihak dapat berargumen bahwa apabila investasi riil dari suatu unit dalam piutang akan hanya berupa dan sebesar harga pokok penjualan dan bahwa tingkat pengembalian yang memuaskan dan memadai atas hasil investasi ini mugkin sudah dapat mencukupi. 3) Persediaan Biasanya persediaan dicatat jumlahnya pada akhir periode walaupun secara konsep dengan metode rata-rata antar periode lebih baik. 4) Modal kerja secara umum Perusahaan harus memasukkan seluruh aktiva lancarnya ke menuju ke dasar - dasar investasi dengan cara tidak mengeliminasi kewajiban lancar perusahaan. 5) Properti, pabrik, dan peralatan Permasalahan apabila perusahaan menggunakan pendekatan yang sam untuk mengukur profitabilitas berdasarkan aktiva unit-unit usaha: yang pertama yaitu Akuisisi peralatan baru, yang kedua yaitu Nilai buku kotor, yang ketiga yaitu Disposisi aktiva, yang empat yaitu Penyusutan Anuitas, yang kelima yaitu Metode penilaian yang lain 6) Aset-aset yang disewagunausahakan Keputusan pendanaan biasanya diatur dan dilaksanakan oleh kantor pusat. Karena hal ini , terdapat pembatasan biaya dan adanya kebebasan manajer unit usaha untuk melakukan sewa guna usaha atas sebuah aktiva. 7) Aktiva yang menganggur Sebuah unit usaha pasti terdapat aktiva yang menganggur yang dapat saja memperbolehkan



untuk



mengeluarkan



aktiva



berdasarkan



dasar



investasinya. 8) Aktiva tidak berwujud Terdapat keuntungan dalam mengkapitalisasi aktiva tidak berwujud sperti contohnya R&D dan pemasaran, hal tersebut kemudian diamortisasiakan berdasarakan masa manfaat aktiva tersebut. 9) Kewajiban tidak lancar 10) Beban modal Disini kantor korporat menentukan sendiri tarif yang akan digunakan untuk mengukur jumlah beban modal. Dana dari tarif tersebut seharusnya akan lebih tinggi dari pada tarif yang berasal dari korporat sebagai pendanaan dengan utang, karena dana yang terlibat merupakan hasil campuran dana modal dan utang yang lebih tinggi. 11) Survei-survei praktek Perusahaan-perusahaan tersebut melakukan hal tersebut karena ini merupakan jumlah dimana aktiva – aktiva tersebut kemudian dicatat ke dalam laporan keuangan, dan oleh karena itu, sesuai dengan laporan keuangan tersebut dapat dilihat bahwa sejumlah mondal yang akan digunakan dalam divisi tersebut. B. EVA VERSUS ROI Setiap perusahaan memiliki unit pusat investasi usahanya mengevaluasi unit berbasis ROI, dibandingkan dengan penggunaan EVA. 3 keuntungan ROI : 1) ROI merupakan laporan komprehensip di mana semua mempengaruhi laporan keuangan yang tercermin dalam rasio. 2) ROI mudah dihitung, mudah dipahami, dan sangat signifikan secara absolut. 3) ROI denominator dapat diterapkan diunit organisasi yang memiliki tanggung jawab profitabilitas, tidak termasuk jenis-jenis usaha. Kinerja unit menjadi dapat diperbandingkan. Berbeda dengan EVA, EVA tidak terdapat dasar perbandingan semacam ini. Namun EVA memiliki 4 keunggulan. Alasannya : a) Dengan EVA seluruh unit usaha memiliki target keuntungan investasi yang sama.



Sebagai perbandingan, pendekatan ROI



sangat berbeda dalam pemberian insentif investasi bisnis.



disetiap



unt



b) Jika kinerja pusat investasi diukur dengan EVA, maka investasi yang menggunakan



laba



di



atas



biaya



modal



meningkatkan EVA dan oleh karena itu, akan lebih



akan



menarik



bagi para manajer. Metode ini berhubungan dengan ROI, investasi asetnya



adalah antara biaya modal dan ROI yang sekarang



dicapai oleh pusat investasi. c) EVA adalah tingkat suku bunga yang berbeda dapat digunakan untuk jenis aktiva yang berbeda pula. Degan demikian, para manajer unit usaha harus bertindak secara



konsisten



ketika



memutuskan untuk berinvestasi pada aktiva yang baru. d) EVA berlawanan dengan ROI, memiliki korelasi positif yang lebih kuat terhadap



perubahan-perubahan



dalam



nilai



pasar



perusahaan. e) Beberapa alasan mengapa penciptaan oleh pemegang saham menjadi sangat penting :  Mengurangi resiko pengambilalihan (takeover)  Menciptakan nilai dalam pertukaran untuk merger dan akuisisi 



agresif Mengurangi biaya modal, sehingga memungkinkan investasi yang lebih cepat untuk pertumbuhan di masa depan.



EVA bisa diukur dengan cara : EVA = Laba bersih – Beban modal Atau EVA = Modal yang digunakan (ROI- Biaya modal) Dilihat dari kelemahan ROI, namun itu dapat digunakan untuk kalangan yang luas. Namun lingkup dari kesalahan tersebut tidak dapat ditentukan karena tidak semua manajer sanggup mengakui kesalahan tersebut dan manajer sendiri banyak yang tidak menyadari adanya banyak kesalahan. Penggunana EVA sangat diperlukan untuk pengukuran kinerja . Namun EVA mempunyai titik kelemahan dalam perhitungan asset tetap,yaitu EVA tidak dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan asset tetap. Terkecuali dengan metode anuitas. C. PERTIMBANGAN TAMBAHAN DALAM MENGEVALUASI MANAJER



Penggunaan dari EVA sebagai sebuah alat untuk mengukur kinerja sangat dianjurkan. Akan tetapi, EVA masih tidak mampu untuk menyelesaikan seluruh permasalahan terkait dengan aktiva tetap, kecuali jika didukung dengan penggunaan metode anuitas. Dalam penggunaan metode nilai buku kotor (gross book value), suatu unit usaha dapat meningkatkan kemampuan EVA perusahaan dengan cara mengadopsi tindakan yang



bertentangan dengan kepentingan



perusahaan tersebut. Berbeda dengan metode nilai buku kotor, bila perusahaan menggunakan metode nilai buku bersih (net book value), EVA secara otomatis akan meningkat seiring dengan berlalunya waktu penggunaan. Walaupun pembelian awal aktiva tetap seringkali dikapitalisasi sebagian besar investasi dalam biaya permulaan, pengembangan suatu produk baru, dan sebagainya bisa saja dihapuskan sebagai beban, dengan demikian tidak akan dapat terlihat dalam dasar investasi. Hal ini khususnya diterapkan pada unit– unit pemasaran. Pada unit – unit tersebut, besarnya jumlah investasi perusahaan seringkali terbatas pada piutang, persediaan, perabotan, dan juga peralatan kantor. Saat sekelompok unit usaha yang memiliki tingkat tanggungjawab yang berbeda– beda diberikan peringkat atau ranking, akan terlihat bahwa unit – unit yang memiliki kegiatan pemasaran yang relatif besar akan memiliki EVA yang lebih besar pula. D. MENGEVALUASI KINERJA EKONOMI SUATU ENTITAS Secara konsep, nilai dari suatu usaha adalah nilai sekarang dari pendapatan yang akan datang di masa depan. Hal tersebut dapat dihitung dengan mengestimasi berapa jumlah arus kas untuk setiap tahun di masa depan dan mendiskontokannya pada tarif laba yang telah ditentukan sebelumnya. Analisis ini dilakukan untuk lima atau sepuluh tahun yang akan datang. Laporan - laporan ekonomi adalah instrumen yang diagnostik. Laporan tersebut dapat memberikan indikasi mengenai apakah strategi unit usaha yang ada sekarang ini sudah memuaskan. Fungsi lainnya adalah untuk mengevaluasi kemungkinan keputusan apa yang harus diambil untuk suatu unit usaha ekonomi atas suatu unit usaha agar dapat memperlihatkan bahwa rencana yang dibuat sekarang ini atas produk, pabrik, peralatan, atau strategi baru yang lain. Pusat investasi pada dasarnya memiliki semua masalah terkait dengan pengukuran yang terkait dalam penentuan beban dan pendapatan. Pusat



investasi dapat menimbulkan permasalahan baru mengenai bagaimana mengukur aktiva yang digunakan, khususnya aktiva yang mana, bagaimana menilainya, metode penyusutan apa, aktiva perusahaan mana, dan juga kewajiban mana yang harus dilakukan pengurangan. Tujuan penting dari organisasi bisnis adalah untuk mengoptimalkan tingkat pengembalian atas ekuitas pemegang saham, seperti, nilai sekarang bersih dari arus kas masa depan. Tidaklah praktis untuk menggunakan pengukuran semacam ini untuk mengevaluasi kinerja dari para manajer unit usaha per bulan atau per kuartal. Menghitung tingkat pengembalian merupakan pengukuran yang paling baik atas kinerja dari para manajer unit usaha. Nilai tambah ekonomis (economic value added- EVA) pada dasarnya memiliki keunggulan lebih daripada dengan menggunakan tingkat pengembalian investasi (return on investment- ROI) dalam mengevaluasi setiap kinerja dari para manjer unit usaha.



Sumber: Anthony, Robert N. dan Vijay Govindarajan. 2011. Sistem Pengendalian Manajemen. Edisi 12. Buku 1. Karisma Publishing Group. Jakarta. Ramadhani, Fitria Nur. 2014. BAB



7 SPM. Diunduh tanggal 5 Maret 2017.



https://www.scribd.com/doc/251389240/BAB-7-SPM-Tika-12010010#