BAB I Askeb Imunisasi hb00 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin ke dlam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhadap penyakit tertentu. Program imunisasi ini bertujuan untuk menurunkan angka kematian bayi akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, diantaranya tuberculosis, difteri, pertusis, tetanus, poliomyelitis, campak dan hepatitis B. (Dyah, 2013) Lebih dari 100 negara memasukkan vaksinasi ini dalam program nasionalnya. Apalagi Indonesia yang termasuk negara endemis tinggi penyakit hepatitis. Jika menyerang anak, penyakit yang disebabkan virus ini sulit disembuhkan. Bila sejak lahir terinfeksi virus hepatitis B, dapat menyebabkan kelainan-kelainan yang dibawanya terus hingga dewasa. Sangat mungkin terjadi sirosis atau pengerutan hati (kerusakan sel hati yang berat). Bahkan yang lebih buruk bisa mengakibatkan kanker hati. Malangnya, tak ada gejala khas yang tampak secara kasat mata. Bahkan oleh dokter sekalipun. Fungsi hati kadang tak terganggu meski sudah mengalami sirosis. Selain itu, anak juga terlihat sehat, nafsu makannya baik, berat tubuhnya pun naik dengan bagus pula. Penyakitnya baru ketahuan setelah dilakukan pemeriksaan darah. Gejala baru tampak begitu hati si penderita tak mampu lagi mempertahankan metabolism tubuhnya. (Marmi dan kukuh, 2015) Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk melakukan asuhan kebidanan terhadap By. Ny. “E” dengan imunisasi HB0 di Puskesmas Sumberpucung Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang. 1.2 Tujuan 1.2.1 Tujuan Umum Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan yang benar pada bayi atau anak yang diberikan imunisasi.



1



1.2.2 Tujuan Khusus 1. Melakukan pengkajian baik dan data subyektif maupun data obyektif 2. Menegakkan diagnosa kebidanan dan mengidentifikasi masalah 3. Mengidentifikasi Masalah Potensial 4. Menentukan kebutuhan segera 5. Merencanakan tindakan 6. Melakukan tindakan yang sudah direncanakan 7. melakukan evaluasi 1.3 Manfaat



1. Mahasiswa dapat mengerti cara kerja, efektifitas dan imunisasi HB0 2. Bahan masukan mahasiswa dalam memberikan asuhan pada anak dengan



imunisasi HB0. 1.4 Metode Penulisan 1. Wawancara



: Makalah asuhan kebidanan ini dibuat dengan menanyakan langsung kepada klien maupun keluarga



2. Observasi



: Makalah asuhan kebidanan ini dibuat dengan melakukan pengamatan langsung dan melihat tindakan yang dilakukan untuk pasien.



3. Studi kasus



: Makalah asuhan kebidanan ini dibuat dengan melakukan tindakan yang dilakukan kepada klien secara langsung.



4. Studi Dokumen : Makalah asuhan kebidanan ini dibuat dengan melihat rekam medik klien yang meliputi catatan kesehatan klien dan terapi yang meliputi catatan kesehatan klien dan terapi yang diberikan pada klien. 5. Studi Pustaka



: Makalah asuhan kebidanan ini dibuat dengan melihat teoriteori yang mengacu pada kasus yang relevan.



1.5 Sistematika Penulisan Penyusunan Asuhan Kebidanan ini terbagi dalam 5 bab, yaitu : BAB I



: PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang, tujuan, manfaat, metodologi penulisan dan sistematika penulisan. 2



BAB II



: TINJAUAN TEORI Isi berupa cuplikan/rujukan teori, konsep-konsep yang memiliki relevansi dengan asuhan kebidanan yang diberikan beserta konsep teori manajemen kebidanan sesuai dengan kasus yang dihadapi.



BAB III



: TINJAUAN KASUS Berisi tentang pengkajian dat, Identifikasi diagnosa/masalah, Identifikasi masalah potensial, Identifikasi kebutuhan segera, Intervensi, Implementasi, Evaluasi.



BAB IV



: PEMBAHASAN Berisi tentang pembahasan kesenjangan antara teori dengan kasus dan praktek di lapangan.



BAB V



: PENUTUP Berisi tentang kesimpulan dan saran.



DAFTAR PUSTAKA



3



BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Konsep Imunisasi 2.1.1 Definisi Imunisasi Imunisasi adalah suatu proses untuk membuat sistem pertahanan tubuh kebal terhadap invasi mikroorganisme (bakteri dan virus) yang dapat menyebabkan infeksi sebelum mikroorganisme tersebut memiliki kesempatan untuk menyerang tubuh kita. Dengan imunisasi, tubuh kita akan terlindung dari infeksi begitu pula orang lain karena tidak tertular dari kita. (Marmi dan kukuh, 2015) Imunisasi berasal dari kata imun yang kebal atau resisten. Jadi imunisasi adalah suatu tindakan untuk memberikan kekebalan dengan cara memasukkan vaksin ke dalam tubuh. Vaksin adalah kuman atau racun kuman yang dimasukkan ke dalam tubuh bayi atau anak yang disebut antigen. Bila ada antigen yang masuk ke dalam tubuh, maka tubuh akan berusaha menolaknya dengan membuat zat antibody dan zat anti terhadap kuman disebut antitoksin (Dyah, 2013) 2.1.2 Tujuan Imunisasi Tujuan diberikan imunisasi adalah diharapkan anak menjadi kebal terhadap penyakit sehingga dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas serta dapat mengurangi kecacatan akibat penyakit tertentu. Pemberian imunisasi pada anak mempunyai tujuan agar tubuh kebal terhadap penyakit tertentu, kekebalan tubuh juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya terdapat tingginya kadar antibodi pada saat imunisasi, potensi atigen yang disuntikan, waktu antara pemberian imunisasi. 2.1.3 Jenis Imunisasi a. Imunisasi Aktif Adalah kekebalan tubuh yang didapat seseorang karena tubuh yang secara aktif membentuk zat antibodi.



4



1) Imunisasi aktif alami, adalah kekebalan tubuh yang secara otomatis diperoleh setelah sembuh dari suatu penyakit. 2) Imunisasi aktif buatan, adalah kekebalan tubuh yang didapat dari vaksinasi yang diberikan untuk mendapatkan perlindungan dari suatu penyakit. b. Imunisasi pasif Adalah kekebalan tubuh yang bisa diperoleh seseorang yang zat kekebalan tubuhnya didapatkan dari luar. 1) Imunisasi pasif alamiah, adalah antibody yang didapat seorang karena diturunkan oleh ibu yang merupakan orang tua kandung langsung ketika berada dalam kandungan. 2) Imunisasi pasif buatan, adalah kekebalan tubuh yang diperoleh karena suntikan serum untuk mencegah penyakit tertentu. 2.1.4 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi Hingga saat ini terdapat 10 jenis vaksinasi yang dapat mencegah terjadinya infeksi pada anak, yaitu: 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9)



Polio Campak Gondongan Rumbella (campak Jerman) Difteria Tetanus Batuk rejan (Pertusis) Meningitis Cacar air, dan



10) Hepatitis B 2.1.5 1.



Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas vaksin Cara pemberian vaksin 2.



Dosis vaksin



3.



Frekuensi pemberian



4.



Jenis vaksin



2.2 Konsep Imunisasi Hepatitis B 2.2.1 Pengertian Imunisasi Hepatitis B adalah suatu usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak terhadap Virus Hepatitis B (VHB). Upaya pencegahan



5



adalah langkah terbaik, imunisasi merupakan langkah efektif untuk mencegah masuknya VHB. 2.2.2 Jadwal pemberian Sebanyak 3 kali, dengan interval 1 bulan antara suntikan pertama dan kedua, kemudian 5 bulan antara suntikan kedua dan ketiga. 2.2.3 Usia pemberian Sekurang-kurangnya 12 jam setelah lahir. Dengan syarat, kondisi bayi stabil, tak ada gangguan pada paru-paru dan jantung. Dilanjutkan pada usia 1 bulan, dan usia antara 3-6 bulan. Khusus bayi yang lahir dari ibu pengidap VHB, selain imunisasi yang dilakukan kurang dari 12 jam setelah



lahir,



juga



diberikan



imunisasi



tambahan



dengan



immunoglobulin antihepatitis B dalam waktu sebelum berusia 24 jam. 2.2.4 Lokasi Penyuntikan Pada anak di lengan dengan cara intramuskuler. Sedangkan pada bayi di paha lewat anterolateral (antero = otot-otot di bagian depan; lateral = otot bagian luar). Penyuntikan dibagian bokong tidak dianjurkan karena bisa mengurangi efektivitas vaksin. 2.2.5 Efek samping Umumnya tak terjadi. Jikapun ada (khususnya sangat jarang), berup keluhan nyeri pada bekas suntikan, yang disusul demam ringan dan pembengkakan. Namun reaksi ini akan hilang dalam waktu 2 hari. 2.2.6 Tanda Keberhasilan Tak ada tanda klinis yang dijadikan patokan. Namun dapat dilakukan pengukuran keberhasilan melalui pemeriksaan darah dengan mengecek kadar hepatitis B-nya setelah anak berusia setahun.



2.2.7 Tingkat Kekebalan Cukup tinggi, antara 94-96%. Umumnya, setelah 3 kali suntikan, lebih dari 95% bayi mengalami respon imun yang cukup 2.2.8 Kontrandikasi



6



Tidak dapat diberikan pada anak yang menderita sakit berat. 2.3 Konsep Manajemen Kebidanan Varney I. Pengkajian Dilakukan dengan mengumpulkan semua data baik data subyektif maupun data obyektif disertai hari/tanggal dan jam pada saat dilakukan pengkajian, tanggal masuk rumah sakit, jam masuk rumah sakit, nomor register. A.Data Subyektif 1. Biodata a. Data Anak Nama anak



: Nama anak untuk mengenal, memanggil, dan menghindari terjadinya kekeliruan.



Umur



: Berguna untuk mengantisipasi diagnosa masalah kesehatan dan tindakan yang dilakukan



Jenis kelamin : Untuk mencocokkan identitas kelamin sesuai nama anak, serta menghindari kekeliruan bila terjadi kesamaan nama anak dengan pasien yang lain. Anak ke



: Untuk mengetahui paritas dari orang tua.



b. Biodata Orang Tua Nama



: Untuk mengenal/memanggil klien, serta sebagai penanggung jawab terhadap anak.



Umur



: Untuk mengetahui umur dari ibu serta suami.



Agama



: Perlu dicatat, karena hal ini sangat berpengaruh di dalam kehidupan termasuk kesehatan, dan akan mudah dalam mengatasi masalah kesehatan pasien.



Suku



: Untuk mengetahui dari suku mana ibu dan suami berasal dan menentukan cara pendekatan serta pemberian asuhan kepada anak.



Pendidikan



:



Tingkat pendidikan sangat besar pengaruhnya



di dalam tindakan asuhan kebidanan selain itu anak



7



akan lebih terjamin pada orang tua pasien (anak) yang tingkat pendidikannya tinggi. Pekerjaan : Jenis pekerjaan dapat menunjukkan tingkat keadaan ekonomi keluarga dan juga dapat mempengaruhi kesehatan. Penghasilan :Mengetahui taraf hidup ekonomi dan berkaitan dengan status gizi pada anak. Alamat



:Dicatat



untuk



mempermudah



hubungan



bila



keadaan mendesak dan dapat memberi petunjuk keadaan tempat tinggal pasien. 2. Keluhan Utama Diisi sesuai dengan apa yang dikeluhkan ibu tentang keadaan bayinya 3. Riwayat Kesehatan Sekarang Untuk mengetahui kondisi bayinya apakah dalam keadaan yang sehat atau sakit. 4. Riwayat Kesehatan Keluarga Ditanyakan mengenai latar belakang keluarga terutama : a. Anggota keluarga yang mempunayi penyakit tertentu terutama penyakit menular seperti TBC, hepatitis dll. b. Penyakit keluarga yang diturunkan seperti kencing manis, kelainan pembekuan darah, jiwa, asma dll. c. Riwayat kehamilan kembar. Faktor yang meningkatkan kemungkinan hamil kembar adalah factor ras, keturunan, umur wanita, dan paritas. Oleh karena itu apabila ada yang pernah melahirkan atau hamil dengan anak kembar harus diwaspadai karena hal ini bisa menurun pada ibu. 5. Riwayat Prenatal, Natal, Postnatal dan Neonatal a. Prenatal Untuk mengetahui kondisi Ibu selama hamil, adakah komplikasi/tidak, periksa kehamilan dimana dan berapa kali,



8



serta mandapatkan apa saja dari petugas kesehatan selama hamil. b. Natal Untuk mengetahui cara persalinan, ditolong oleh siapa, apakah ada penyulit/tidak selama melahirkan seperti perdarahan. c. Post Natal Untuk mengetahui berapa lama Ibu mengalami masa nifas serta adakah komplikasi atau tidak. Baik berhubungan dengan ibu maupun bayi. d. Neonatal Untuk mengetahui apakah bayi minum ASI atau PASI, berapa berat badan lahir, panjang badan lahir, apakah saat lahir bayi langsung menangis/tidak, serta adakah cacat/ tidak. 6. Pola Kebiasaan Sehari-hari a) Nutrisi Kebiasaan minum anak berapa dalam



sehari



untuk



mengetahui status gizi anak tersebut b) Eliminasi BAB dan BAKnya lancar / tidak c) Istirahat Berapa jam anak tersebut tidur pada siang maupun malam hari d) Personal Hygiene Untuk



mengetahui



tingkat



kebersihan



anak



dan



melindunginya dari berbagai penyakit e) Aktivitas Untuk mengetahui aktivitas anak didalam rumah 7. Riwayat Psikososial



9



Untuk mengetahui respon orang tua dan lingkungan maupun sebaliknya terhadap kelahiran bayi. 8. Riwayat Budaya Untuk mengetahui kebiasaan ibu/keluarga berobat jika sakit, serta dapat dijadikan dasar dalam memberikan informasi yang disampaikan dapat sesuai dengan adat yang dianut ibu. 9. Sosial Untuk mengetahui kebiasaan anak dalam kepercayaan yang dianut oleh keluarganya, adakah kebiasaan orang tua yang dianggap kurang baik menurut kesehatan. 10. Riwayat Spiritual Untuk mengetahui kebiasaan ibu dan keluarga dalam beribadah, untuk memudahkan petugas kesehatan dalam pendekatan terapeutik. B. Data Obyektif 1. Pemeriksaan Umum Keadaan umum : Baik/cukup/lemah Kesadaran



: Composmentis/somnolen/apatis/koma



Tanda-tanda vital Nadi



: 120-160 x/m



Suhu



: 36.5-37.5oC



RR



: 40-60x/m



BB



: 2500-4000 gr



PB



: 40-60 cm



2. Pemeriksaan Fisik a. Inspeksi Kepala



: Ada benjolan abnormal/tidak, ada caput succedaneum



maupun



cephal



hematum/tidak, rambut hitam menyebar merata/tidak Wajah



: Pucat/tidak,oedema/tidak.



10



Mata



: Simetris/tidak,



sklera



kuning/tidak,



konjungtiva pucat/ tidak Hidung



: Simetris/tidak,



ada



polip/tidak,



ada



pernafasan cuping hidung/tidak, Mulut



: Sianosis/tidak, agak kebiruan/tidak, ada labioschisis



maupun



labiopalatoschisis/tidak,



lidah



bersih/tidak, gigi karies atau tidak. Telinga



: Simetris/tidak, ada serumen/tidak.



Leher



: ada pembesaran kelenjar tiroid dan pembesaran limfe/tidak.



Dada



: Simetris/tidak, terlihat refraksi dada/tida, puting susu menonjol/tidak.



Perut



: Tampak pembesaran hepar atau tidak



Punggung



: Simetris/tidak, ada spina bifida/tidak



Ekstremitas Atas



: Simetris/tidak, maupun



terdapat



polydaktil



syndaktil/tidak,



pergerakan



lemah/tidak, warna agak kebiruan/tidak, terlihat kering/tidak Bawah



: Simetris/tidak, maupun



terdapat



polydaktil



syndaktil/tidak,



pergerakan



lemah/tidak, warna agak kebiruan/tidak, terlihat kering/tidak. Integumen



: Bersih/tidak, turgor baik/tidak, pembuluh darah tampak atau tidak



Genetalia



: Bersih, testis sudah turun ke scrotum uretra berlubang.



Anus



: Bersih/tidak, terdapat atresia ani maupun ada atresia rekti/tidak.



b. Palpasi Kepala



: teraba benjolan abnormal/tidak.



11



Leher



: teraba pembesaran kelenjar tyroid/tidak, teraba pembesaran kelenjar limfe/tidak dan



ti



teraba



pembesaran



vena



jugularis/tidak. Perut



: teraba benjolan abnormal/tidak, terdapat pembesaran hepar/tidak.



Ekstremitas Atas



:



edema/tidak, pucat/tidak, pergerakan aktif/tidak



Bawah



: edema/tidak,



pucat/tidak,



pergerakan



aktif/tidak Integumen



: Bersih/tidak, turgorbaik/tidak, pembuluh darah tampak dan kulit transparan/tidak.



c. Auskultasi Dada



: terdengar bunyi ronchi maupun wheezing atau tidak



d. Perkusi Abdomen



: Kembung /tidak



3. Pemeriksaan lain a. Reflek Rooting



: positif



Sucling



: positif



Swallowing



: positif



Moro



: positif



Menggenggam



: positif



II. Identifikasi Diagnosa/Masalah Dx



: An “…..” umur ……bulan dengan imunisasi HB0



Ds



: 1) Ibu mengatakan anaknya lahir pada tanggal ......... 2) Ibu mengatakan sekarang jadwal imunisasi HB0



Do



: Keadaan umum Kesadaran



: Baik/cukup/lemah : Composmentis/somnolen/koma



Tanda-tanda vital 12



Nadi



:120-160 x/menit



Suhu



: 36,5-37,5 oC



RR



: 40-60 x/menit



BB



: 2500-4000 gr



PB



: 40-60 cm



III. Antisipasi Masalah Potensial Masalah potensial yang mungkin terjadi dari pemberian imunisasi HB0 IV.



Identifikasi Kebutuhan Segera Dilakukan sesuai dengan masalah potensial yang ada



V.



Intervensi Dx



: By “….” umur ……bulan dengan imunisasi HB0



Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan im unisasi berjalan lancar Kriteria hasil: 1) Bayi tidak terserang penyakit Hepatitis B 2) BB Bayi bertambah 3) Tempat bekas penyuntikan tidak terjadi infeksi Intervensi : 1.



Lakukan pendekatan terapeutik pada ibu dan keluarga R/ Ibu lebih kooperatif terhadap tindakan yang akan dilakukan oleh petugas kesehatan



2.



Lakukan penimbangan BB bayi R/ Untuk memantau kenaikan BB bayi dan untuk deteksi dini bila ada kelainan



3.



Cuci tangan sebelum melakukan tindakan R/ Menghindari terjadinya infeksi



4.



Siapkan vaksin HB0 uniject yang akan digunakan R/ Memperlancar proses pemberian imunisasi



5.



Dorong vaksin HB0 uniject pada tutup jarum kearah leher dengan tekanan dan gerakan cepat R/ Untuk mengaktifkan vaksin agar siap pakai



13



6.



Atur posisi bayi dengan ditidurkan/digendong minta pada keluarga untuk membantu memegangi bayinya R/ Untuk mempermudah proses penyuntikan



7.



Bersihkan lokasi yang akan disuntik di paha bagian luar dengan kapas yang dibasahi air DTT. R/ Untuk antiseptik dan menghindari kerusakan vaksin



8.



Lakukan penyuntikan secara intramuskuler dengan menggunakan uniject R/ Untuk mengoptimalkan efektivitas vaksin



9.



Buang spuit pada tempat sampah medis R/ Untuk kebersihan dan menghindari pernyebaran kuman



10. Mencuci tangan dibawah air mengalir sesudah melakukan tindakan R/ Membunuh kuman 80% dan menghindarinya terjadinya infeksi 11. Catat dalam KMS dan tentukan jadwal imunisasi selanjutnya R/ imunisasi diberikan secara tepat waktu VI. Implementasi Dilakukan sesuai dengan intervensi yang telah dibuat. VII. Evaluasi Dilakukan



untuk



mengetahui



sejauh



mana



keefektifan



dan



keberhasilan dari asuhan yang telah diberikan dengan mengacu pada kriteria hasil



BAB III TINJAUAN KASUS I.



PENGKAJIAN Tanggal : 03 Januari 2017



14



Jam



: 01.00 WIB



A. Data Subyektif 1. Biodata Anak Nama Anak



: By. Ny “E”



Umur



: 3 bulan



Jenis Kelamin : Laki-laki Anak ke



:5



Biodata orang tua : Nama Ibu



: Ny. “E”



Nama Ayah : Tn. “Y”



Umur



: 33 tahun



Umur



: 41 tahun



Suku



: Jawa



Suku



: Jawa



Agama



: Islam



Agama



: Islam



Pendidikan



: SMA



Pendidikan : SMA



Pekerjaan



: IRT



Pekerjaan



Penghasilan



:-



Penghasilan : 1.000.000/Bln



Alamat



: Jl. Anjasmara



Alamat



: Swasta



: Jl. Anjasmara



Alasan datang Ibu mengatakan ingin mengimunisasi bayinya 2. Keluhan utama Ibu mengatakan bayinya tidak ada keluhan 3. Riwayat kesehatan sekarang Ibu mengatakan sekarang bayinya tidak pernah menderita penyakit keturunan seperti jantung, asma, kencing manis dan tidak pernah



15



menderita penyakit menahun seperti tumor, kanker dan tidak pernah menderita penyakit menular seperti HIV/AIDS 4. Riwayat kesehatan lalu Ibu mengatakan bayinya tidak pernah menderita penyakit keturunan seperti jantung, asma, kencing manis dan tidak pernah menderita penyakit menahun seperti tumor, kanker dan tidak pernah menderita penyakit menular seperti HIV/AIDS 5. Riwayat kesehatan keluarga Ibu mengatakan keluarganya tidak ada yang menderita penyakit keturunan seperti jantung, asma, kencing manis dan tidak pernah menderita penyakit menahun seperti tumor, kanker dan tidak pernah menderita penyakit menular seperti HIV/AIDS 6. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu a. Kehamilan TM I : Ibu mengatakan periksa kebidan IX, dan tidak ada keluhan di bidan ibu, ibu diberi vitamin TM II : Ibu mengatakan periksa kebidan 2x, tidak ada keluhan, ibu mengatakan suntik TT 1x pada usia kehamilan 5 bulan, dibidan ibu diberi vitamin dan tablet tambah darah TM III : Ibu mengatakan periksa kebidan 2x, mengeluh sering kencing dan ibu mendapatkan vitamin dan tablet tambah darah b. Persalinan Ibu mengatakan melahirkan anak keduanya ditolong oleh bidan secara normal pada tanggal 03 Januari 2017, jam 09.05 WIB, jenis kelamin laki-laki BB : 4300 gram, PB : 50 : cm, LILA : 11 cm, LIDA : 32 cm, LIKA : 33 cm c. Nifas



16



Ibu mengatakan setelah melahirkan perutnya masih mulas dan ASI sudah keluar d. Neonatal Ibu mengatakan bayinya bergerak aktif dan menangis kuat 7. Riwayat imunisasi Ibu mengatakan bayinya belum pernah mendapatkan imunisasi 8. Pola kebiasaan sehari-hari Nutrisi



: Bayi minum ASI setiap 2 jam sekali



Eliminasi



: Bayi BAK : 2 x dan BAB 1 x



Istirahat



: Bayi hanya tidur bangun bila lapar/haus, BAK dan BAB



Aktivitas



: Bayi istirahat dan menyusui



Personal hygiene



: Bayi dimandikan 1 x ganti baju dan popok sehabis mandi dan bila sudah terasa basah/kotor



9. Data Psikososial a. Psikologi bayi tidak menangis bila diajak orang lain, tidak rewel. b. Sosial bayi diasuh oleh kedua orang tuanya sendiri dan kehidupan keluarganya harmonis. B. Data Obyektif 1. Pemeriksaan Umum Keadaan umum : Baik Kesadaran



: Composmentis



Tanda-tanda vital Nadi



: 120 x/menit



17



Suhu



: 36,6 oC



RR



: 40 x/menit



BB



: 4,300 gram



PB



: 50 cm



2. Pemeriksaan fisik a. Inspeksi Kepala



: Kulit kepala bersih, rambut hitam, tidak rontok.



Wajah



: Tidak pucat, tidak oedema



Mata



: Simetris, konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterus



Hidung



: Simetris, bersih, tidak ada secret, tidak ada polip



Telinga



: Simetris, bersih, tidak ada serumen



Mulut



: Bibir tidak stomatis, lidah bersih



Leher



: Tidak tampak pembesaran kelenjar tyroid, kelenjar limfe dan vena jugularis



Dada



: Bentuk simetris, tidak ada retraksi dada



Abdomen



: Perut tidak buncit



Genetalia



: bersih, tidak oedema, tidak kemerahan, dan testis sudah turun



Ekstremitas Atas



: Pergerakan aktif, tidak pucat, tidak oedema



Bawah : bersih aktif, tidak pucat, tidak oedema b. Palpasi Leher



: Tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid, kelenjar limfe maupun vena jugularis



18



Dada



: tidak ada benjolan abnormal



Abdomen



: Tidak teraba benjolan abnormal



c. Auskultasi Dada



: Tidak terdengar ronchi maupun wheezing



Abdomen



: Terdengar bising usus 10 x/menit



d. Perkusi Abdomen



: Tidak kembung



e. Reflek



II.



Reflek Bisep



: +/+



Reflek Morro



: +/+



Reflek Swallowing



: +/+



Reflek Babinski



: +/+



IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH Dx



: By. Ny. “E” usia 0 bulan dengan imunisasi HB0



Ds



: Ibu mengatakan anaknya lahir pada tanggal 03 Januari 2017 Ibu mengatakan sekarang jadwal imunisasi HB0



Do



: Keadaan umum Kesadaran



: Baik : Composmentis



Tanda-tanda vital Nadi



: 120 x/m



Suhu



: 36,6oC



RR



: 40 x/m



19



BB



: 4300 gram



PB



: 50 cm



III. ANTISIPASI MASLAH POTENSIAL IV.



IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA -



V.



INTERVENSI Tanggal : 03 Januari 2017 Jam



: 09.45 WIB



Dx



: By. Ny.“E” usia 0 bulan dengan imunisasi HB0



Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan imunisasi berjalan lancar Kriteria hasil : Bayi tidak terserang penyakit Hepatitis BB Bayi bertambah Tempat bekas penyuntikan tidak terjadi infeksi Tidak ada tanda bekas penyuntikan Intervensi : 12. Lakukan pendekatan terapeutik pada ibu dan keluarga R/ Ibu lebih kooperatif terhadap tindakan yang akan dilakukan oleh petugas kesehatan 13. Lakukan penimbangan BB bayi R/ Untuk memantau kenaikan BB bayi dan untuk deteksi dini bila ada kelainan 14. Cuci tangan sebelum melakukan tindakan R/ Menghindari terjadinya infeksi 15. Siapkan vaksin HB0 uniject yang akan digunakan



20



R/ Memperlancar proses pemberian imunisasi 16. Dorong vaksin HB0 uniject pada tutup jarum kearah leher dengan tekanan dan gerakan cepat R/ Untuk mengaktifkan vaksin agar siap pakai 17. Atur posisi bayi dengan ditidurkan/digendong minta pada keluarga untuk membantu memegangi bayinya R/ Untuk mempermudah proses penyuntikan 18. Bersihkan lokasi yang akan disuntik di paha bagian luar dengan kapas yang dibasahi air DTT. R/ Untuk antiseptik dan menghindari kerusakan vaksin 19. Lakukan penyuntikan secara intramuskuler dengan menggunakan uniject R/ Untuk mengoptimalkan efektivitas vaksin 20. Buang spuit pada tempat sampah medis R/ Untuk kebersihan dan menghindari pernyebaran kuman 21. Mencuci tangan dibawah air mengalir sesudah melakukan tindakan R/ Membunuh kuman 80% dan menghindarinya terjadinya infeksi 22. Catat dalam KMS dan tentukan jadwal imunisasi selanjutnya R/ imunisasi diberikan secara tepat waktu VI.



IMPLEMENTASI 1. Melakukan pendekatan terapeutik pada ibu dan keluarga dengan cara menyapa dengan ramah dan menanyakan keadaan anaknya. 2. Melakukan penimbangan BB bayi dengan tujuan untuk memantau kenaikan BB bayi dan deteksi dini bila ada keluhan dengan hasil BB . 3. Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun sebelum melakukan tindakan. 4. Menyiapkan vaksin HB0 untuk memperlancar proses penyuntikan 5. Mendorong vaksin HB0 uniject pada tutup jarum kearah leher dengan tekanan dan gerakan cepat dengan tujuan untuk mengaktifkan vaksin agar siap pakai



21



6. Mengatur posisi bayi dengan ditidurkan atau digendong, minta pada keluarga



untuk



membantu



memegangi



bayinya,



sehingga



proses



penyuntikan berjalan lancar 7. Membersihkan lokasi yang akan disuntik pada paha kanan bayi bagian luar dengan kapas yang dibasahi alcohol atau air matang dengan untuk antiseptik dan menghindari terjadinya infeksi. 8. Melakukan penyuntikan secara intamuskuar dengan menggunakan unijeck untuk mengoptimalkan efektivitas vaksin 9. Membuang spuit pada tempat sampah medis dengan tujuan menjaga kebersihan lingkungan dan menghindari penyebaran kuman. 10. Mencuci tangan dibawah air mengalir dan sabun sesudah melakukan tindakan dengan tujuan membunuh kuman 80 % dan menghindari terjadinya infeksi. 11. Mencatat dalam KMS dan tentukan jadwal imunisasi selanjutnya dengan tujuan imunisasi dapat diberikan secara tepat waktu VII. EVALUASI Tanggal : 03 Januari 2017 Jam



: 01.00 WIB



Dx



: By. Ny “E” usia 0 bulan dengan imunisasi HB0



S



: Ibu mengatakan anaknya lahir pada tanggal 03 Januari 2017



O



: Telah diberikan imunisasi HB0 Telah tercatat dalam KMS



A



: By. Ny “E” usia 0 bulan telah mendapat imunisasi HB0



P



: Menganjurkan untuk mengimunisasikan bayinya sesuai jadwal imunisasi selanjutnya yaitu usia 1 bulan untuk imunisasi BCG dan Polio 1. BAB IV PEMBAHASAN



22



Dalam asuhan kebidanan pada By. Ny. “E” usia 0 bulan dengan imunisasi HB0 dalam pengkajian baik dari data subyektif dan data obyektif ditemukan bahwa bayi dalam keadaan sehat dengan tanggal lahir 03 Januari 2017 dan BB bayi saat ini 4300 gram. Menurut teori dalam pemberian imunisasi bayi harus dalam keadaan sehat. (pedoman teknis imunisasi tingkat puskesmas Depkes ). Disusun tidak ada kesenjangan dengan waktu pemberian imunisasi. Dari data obyektif ditemukan keadaan bayi yang sehat dan pada KMS belum dilakukan pemberian imunisasi HB0. Berdasarkan pengkajian tersebut maka ditegakkan diagnosa By. Ny. “E” usia 0 bulan dengan imunisasi HB0. Masalah potensial yang terjadi tidak ada, karena bayi dalam keadaan sehat maka identifikasi kebutuhan segera tidak perlu dicantumkan. Intervensi yang diambil antara lain : mencuci tangan, mempersiapkan alat, melakukan penyuntikan serta mengisi buku KMS, Anjurkan ibu untuk tidak menyusui bayinya sebelum 15-30 menit setelah pemberian imunisasi. Menurut penulis pada pengkajian dan data subyektif maupun data obyektif hal-hal yang ditemukan merupakan hal yang umum ditemukan pada bayi. Diagnosa yang diambil juga sudah tepat karena waktu pemberian imunisasi sudah sesuai dengan usia bayi. Masalah potensial tidak ada sehingga kebutuhan segera tidak ada. Intervensi sudah dilakukan sesuai dengan tinjauan pustaka dan standar yang berlaku. Implementasi telah dilakukan sesuai dengan intervensi. Evaluasi di dapatkan ibu sudah mengerti dengan penjelasan petugas kesehatan sehingga berdasarkan uraian foksi, upiri dan teori diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak ada kesenjangan antara teori dengan praktek lapangan. Imunisasi berasal dari kata imun yang kebal atau resisten. Jadi imunisasi adalah suatu tindakan untuk memberikan kekebalan dengan cara memasukkan vaksin ke dalam tubuh.



BAB V PENUTUP



23



1.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat ditarik pada asuhan kebidanan pada By.Ny “E” usia 0 bulan dengan imunisasi HB0, yaitu pada tahap pengkajian didapatkan data subyektif yang berasal dari keterangan ibu dari By.Ny.”E” dan data obyektif yang didapatkan berdasarkan pemeriksaan fisik yang telah dilakukan. Pada tahap ini penulis tidak mengalami kesulitan karena ibu dari By.Ny ”E” dapat bekerja sama dengan baik dengan penulis dalam memberikan asuhan kebidanan. Diagnosa yang ditegakkan berdasarkan data-data yang di dapatkan pada saat pengkajian yaitu By.Ny “E” usia 0 bulan dengan imunisasi HB0. Masalah potensial yang mungkin terjadi dalam pemberian imunisasi tidak ada, sehingga kebutuhan segera tidak ada karena bayi dalam keadaan sehat. Intervensi telah dilakukan sesuai dengan penatalaksanaan bayi dengan imunisasi HB0, implementasi telah dilakukan sesuai dengan intervensi. Pada evaluasi telah dilakukan pemberian imunisasi HB0, ibu mengerti kapan harus kembali dengan jadwal imunisasi selanjutnya. 1.2 Saran a. Bagi ibu yang memiliki anak -



Ibu diharapkan untuk selalu membawa anaknya ke petugas kesehatan untuk mendapatkan imunisasi secara lengkap



-



Ibu diharapkan untuk menjaga kondisi anaknya sebelum dilakukan imunisasi



b. Bagi petugas kesehatan -



Diharapkan memiliki kemampuan yang kompeten dan komprehensif dalam pemberian imunisasi



-



Diharapkan mampu memberikan motivasi pada ibu-ibu yang memiliki anak untuk mengimunisasikan anaknya.



DAFTAR PUSTAKA



24



Depkes. 2010. Pedoman Teknis Imunisasi Tingkat Puskesmas. Direktorat Jendral PP dan PL Departemen kesehatan RS. Jakarta : EGC Dyah, 2013. Asuhan Kebidanan Pada Balita Dengan Imunisasi Campak.Surakarta Schwartz, William. 2010. Pedoman klinis Pediatri. Jakarta : EGC Marmi.2015.Asuhan Neonatus Bayi Balita dan Anak Prasekoah. Yogyakarta : Pustaka Belajar Behimann, dkk. 2010. Nelson Edin 15. Jakarta : EGC Hidayat, Aziz Alimul. 2009.



Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Surabaya :



Depdiknas.



25