8 0 523 KB
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Masalah
PT. Schneider Electric Manufacturing Batam merupakan perusahaan Prancis yang bergerak di bidang Steel Industry, Power & Control serta Energy Management. Di Pulau Batam bertempat di Batamindo Industrial Park, PT. Schneider Electric Manufacturing Batam memiliki tiga plant, yaitu Sensor Plant (lot 1), PEM Plant ( Lot 4), dan PEL Plant (Lot 208). Kualitas suatu produk merupakan hal utama yang diperhatikan oleh PT. Schneider Electric Manufacturing Batam untuk memuaskan pelanggan. Seperti halnya di Sensor Plant, selain keselamatan kerja, kualitas suatu produk merupakan tanggung jawab seluruh karyawan. Ada tiga parameter yang diperhatikan oleh Quality Department, yaitu CNQ (Cost Non Quality), PRR (Product Return Rate), dan MDR (Manufacturing Defect Rate). Produk connector terdiri dari dua bentuk pengiriman, yaitu setengah jadi dan produk jadi. Untuk produk yang dijual setengah jadi, perlu dipasang cap (tutup) untuk melindungi connector dari kerusakan. Ada pula produk lain yang menggunakan penutup atau cap seperti connector misalnya Body Modular dan Body Monoblock. Saat ini proses assembly dilakukan secara manual yang memiliki beberapa kelemahan diantaranya adalah missing cap, waktu assembly lebih lama dan pemasangan cap yang tidak pas atau sesuai. Missing cap ini menyebabkan MDR issue diproduksi. Berdasarkan data yang diperoleh dari Quality Department, untuk tahun 2013 terdapat 6 kasus missing cap. Di tahun 2014, terdapat 3 kasus missing cap. Hal ini mengakibatkan kerugian di line produksi serta akan meningkatkan kemungkinan produk yang tidak ada tutupnya tersebut terkirim ke customer. Selain itu, proses print label pada bench ini masih dilakukan secara manual. Banyak terdapat masalah MDR pada proses printing label manual ini dikarenakan operator yang kurang teliti ketika melakukan proses
print. Oleh karena itu, dirancanglah sebuah jig yang mampu mendeteksi cap pada produk connector dan melakukan print label secara otomatis setelah cap terpasang pada connector. Jig pada penelitian ini disebut dengan Jidoka ZCMC, dimana istilah ZCMC merupakan reference untuk produk connector. Jig ini akan mendeteksi apakah produk telah terpasang cap atau belum pada saat toggle ditekan. Toggle akan memberikan tekanan pada cap sehingga cap menutup produk connector jika cap sudah terpasang pada jig. Sebaliknya apabila cap tidak terpasang pada jig, maka toggle tidak akan bekerja sebagaimana mestinya. 1.2
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dapat diambil adalah sebagai berikut: Bagaimana sistem yang dirancang dapat mendeteksi missing cap dan melakukan printing label secara otomatis jika cap telah terdeteksi. 1.3
Batasan Masalah
Pada penelitian ini ada beberapa batasan masalah, antara lain: Jumlah produk yang dideteksi sebanyak 2 pcs dalam satu kali proses. Jumlah label yang diprint sebanyak 2 kali setiap satu kali
BAB II STRUKTUR ORGANISASI 2.1
Visi Misi Perusahaan
PT.Schneider
Electric
Manufacturing
Batam
yang
terletak
di
pulau
Batam,Kepulauan Riau-Indoneia. Peruahaan ini terletak ekitar !" km dari Singapura.
Gambar 2.1Letak Gedung PT.Schneider Electric Batam
Gambar 2.2 Letak Peta PT.Schneider Electric Batam
2.2
Visi dan Misi Perusahaan
Visi PT Schneider Electric Manufacturing Batam memiliki visi sebagai berikut: Mencapai yang lebih banyak dengan menggunakan yang lebih sedikit. 2.
Misi
PT Schneider Electric Manufacturing Batam memiliki misi sebagai berikut: Schneider Electric berpegang pada ;
Distribusi Electric
Otomasi Industri
Jasa yang Terkait
Membantu pelanggan kita dalam mengoptimalkan penggunaan energi mereka. 2.3 Struktur Organisasi Struktur Organisasi PT Schneider Electric Manufacturing Batam (Sensors Plant) adalah sebagai berikut:
Organization Chart – Sensor – March 2014
Plant Director Plant Assistanc e Manufactu ring
Supply Chain
Logistic
Engineerin g Expert
CS & Quality
Technical Antenna
Safety BCP - ISO
Mfg Eng, Maint & Facility IP
Method and OCP /Rebalanci BPE & ngSix Project
HR Business Partner
Continues Engineerin g
Finance Controller
Sigm
Gambar 2.3 Struktur Organisasi Sensor Plant 2.4 Penjelasan Struktur Organisasi Fungsi posisi terkandung PT Schneider Electric Manufacturing Batam sebagai berikut : 1. SEMB Plant Sembunyikan Tanaman adalah General Manager bertanggung jawab untuk menentukan strategi untuk mencapai tujuan perusahaan yang
terkandung
dalam visi dan misi. Sembunyikan Tanaman juga berwenang untuk memberikan perintah dan motivasi untuk operasi yang ada manajer untuk bekerja sama
dalam unit yang dipimpinnya untuk mencapai tujuan perusahaan . Untuk jawaban komitmen produk orang, atau rekayasa proses dan memantau proses industri. 2.
Manufacturing Manufaktur Manager bertanggung jawab untuk manajemen produksi
semua pabrik langsung bertanggung jawab kepada manajer pabrik untuk waktu pengiriman produk, manufaktur cacat penjualan, skrap dan produk manufaktur waktu memimpin. 3.
Kualitas Kualitas fungsi pabrik mengembangkan tanaman aksi kualitas, mengurus
keluhan pelanggan, manufaktur cacat, memo, pekerjaan melakukan penerapan lembar kerja petunjuk & tetap operasi prosedur , bertanggung jawab untuk pengatur produksi sederhana. 4. Quality System Quality System memastikan bahwa system mutu memenuhi standar dan
memfasilitasikan
produksi
Quality
System
dalam operasi untuk
menghasilkan produk berkualitas dan memuaskan pelanggan. Kualitas sistem inpeksiotoritas sistem pemantauan dan sistem produksi agar sesuai dengan keinginan kemudian dilaporkan kepada manajemen tentang ISO, CCC, dan OHSAS. 5. Suplly Chain Suplly Chain bertugas melakukan pembelian komponen atau bahan yang diperlukan dalam suatu kegiatan produksi dari pemasuk PT.Schneider electric Batam untuk menghasilkan kualitas produk yang akan dijual kepada pelanggan. Juga untuk mengatur aliran material hulu, hilir dan internal.
6.
Finance Keuangan biaya pemeriksaan dan pengawasan keuangan adalah
pencatatan
seluruh
transaksi
yang
terjadi
di
PT Schneider
Electric
Manufacturing Batam pendapatan dan pengeluaran dan keuntungan dan kerugian harus dilaporkan kepada manajer perusahaan. Keuangan juga kuasa anggaran dan memastikan semua bentuk kredit dan piutang yang ada di PT Schneider Electric Manufacturing Batam.
7.
Method (Teknik Industri atau industrial) Method jawab dari strategi industri, kapasitas, produktivitas, terus
perbaikan pabrik. Juga bertanggung
jawab
atas
simulasi
kegiatan
atau
manufactur (manufactur ramping, analisis waktu standar (MTM), orgonomis, analisis biaya, industrialisasi).
8.
Tehnical Antena Tehnical Antena yang bertanggung jawab atas perubahan rekayasa
terkait untuk terus perbaikan produk berdasarkan pelanggan. 9.
Maintenance Maintenance bertanggung jawab untuk
pemeliharaan memecah,
preventif, prediksi, pencegahan. 10. Tooling Biaya Tooling adalah memeriksa dan pengendalian perkakas semua yang ada di pemasok masih dapat digunakan sesuai dengan standar
perusahaan disana. Perkakas juga dapat menentukan perangkat apa saja yang akan digunakan oleh pemasok untuk menghasilkan material yang bagus untuk diproduksi oleh perusahaan, alat renew atau periksa kapasitas alat. 11. Purchasing Biaya pembelian adalah kualitas memilih dan mempertahankan
para
pemasok. Finalis harga dan mengatur harga untuk produksi.
12.
MIS (Managemen Informasi Sistem) MIS bertugas membuat sistem informasi baru atau mempertahankan
dan
meningkatkan
sistem
informasi
yang
ada
diperusahaan
untuk
digunakan oleh seluruh karyawan untuk efisien semua kegiatan perusahaan. Tata Tertib Dan Disiplin Kerja Perusahaan Menyebarkan
atau
memberikan
documents
atau
kertas
leaflets/posters dan sebagainya didalam atau disekitar area
kerja, dan
brosur,
lingkugan
perusahaan. Membawa atau Mengunakan Barang atau alat
dan
perlengkapan
milik
perusahaan keluar dari area Perusahaan tanpa izin dari atasan atau Management perusahan. Merokok selama jam kerja di area perusahaan dimana di tempat tersebut ada larangan merokok. Melakukan dan menyelenggarakan bisnis pribadi dalam area perusahaan. Berjudi dalam bentuk apapun didalam area perusahaan. Membawa senjata atau benda tajam dalam area Perusahaan. Mabuk di tempat kerja karena minuman beralkohol.
2.6 Bidang usaha atau Products Company PT.Schneider Electric Manufacturing Batam bergerak di bidang kontrol
otomatisasi
dengan
memproduksi
barang–barang
listrik dan
termotivasi oleh misi dan visi listrik dunia, khususnya di bidang listrik, otomatisasi distribusi dan kontrol . Jenis produk yang diprokduksi oleh PT.Schneider Electric Manufacturing batam : Contactor Pushbuttons Pilot Light Ligth Tower Bell Lens Contact Bilok Replace the Relay
BAB III PROGRAM KERJA 3.1
Tujuan Program Kerja
3.1.1
Customer First
Pelayanan istimewa untuk pelanggan kami Kami mengejutkan dan menyenangkan pelanggan karena kami tidak akan berada di sini tanpa mereka. Jadi, tidak hanya menempatkan diri kami pada posisi mereka, tetapi kami juga mengantisipasi kebutuhan mereka dan memberikan pelayanan istimewa. Kami mendukung penuh tenaga penjualan kami karena mereka adalah wajah perusahaan kami. Apa pun peran kami, kami memberikan dampak pada pengalaman pelanggan.
3.1.2
Berani Untuk Berubah
Terus berinovasi inovasi adalah nama tengah kami. Baik saja tidak cukup, dan itulah sebabnya kami terus bereksperimen, mengambil risiko, dan menganggu status quo. Kami berpikir cepat, dan bertindak lebih cepat. Rintangan bukan masalah. Namun, justru memotivasi kami. Itu sebabnya kami tidak takut untuk mengambil risiko, dan keputusan kami semakin bulat untuk menggerakkan perekonomian digital melalui manajemen energi dan otomatisasi. Kami, di Schneider, memastikan Life is On. 3.1.3
Merangkul Perbedaan
Berbeda itu indah kami berkomitmen 100% terhadap inklusi. ‘Pengecualian’ bahkan tidak ada dalam kamus kami. Kami meyakini kesetaraan peluang untuk siapa saja, di mana saja. Ini berarti menyambut siapa saja dari semua latar belakang, usia dan budaya, merangkul berbagai perspektif, dan mengatasi
prasangka saat kami melihatnya. Sehingga setiap orang merasa secara khusus dihargai dan aman berada dalam kondisi terbaiknya. Bagi kami, orang asing hanyalah teman yang belum kami kenal. 3.1.4
Belajar Setiap Hari
Berhenti belajar berarti berhenti untuk berkembang. Kami selalu merasa ingin tahu, tidak pernah berhenti belajar. Bagi kami, tidak ada seorang pun yang selalu tahu atau memiliki semua jawaban. Kami percaya pada pembelajaran seumur hidup. Setiap menit dalam setiap hari adalah kesempatan baru untuk mendengarkan, membuka pikiran, dan memperluas wawasan kami. Pengalaman yang kami dapat tidak menghentikan kami untuk terus belajar.
3.1.5
Bertindak Seperti Pemilik
Sepenuhnya bersama dengan jiwa kewirahausahaan, kami merasa memiliki dan bertanggung jawab atas semua yang kami lakukan. Perusahaan ini bukan milik orang lain. Perusahaan ini milik kami! Kami diberdayakan secara individu dan didorong secara kolektif untuk berkolaborasi dan memenangkan kompetisi bersama. Pada akhirnya, kami melakukan sesuatu yang tepat untuk Schneider terlebih dahulu – selalu dengan integritas dan kejujuran.
BAB IV PELAKSANAAN AUDIT 4.1
Form tindak lanjut penerapan k3
4.1.2 form statistik kecelakaan kerja
Form Statistik Kecelakaan Kerja digunakan untuk mengukur tingkat kinerja K3 di tempat kerja yang berkaitan dengan kejadian kecelakaan/insiden kerja serta tingkat keparahan yang ditimbulkan. Form ini kemudian digunakan untuk menentukan/merencanakan langkah-langkah perbaikan untuk mengurangi angka kecelakaan/insiden kerja dan tingkat keparahannya. Perhitungan statistik kecelakaan kerja meliputi Frequency Rate (Tingkat Keseringan) Menentukan tingkat keseringan kecelakaan kerja / insiden kerja per 1.000.000 (satu juta) jam kerja orang. FR = (Total Kasus Kecelakaan Kerja/Total Jam Kerja Orang) X 1.000.000 Severity Rate (Tingkat Keparahan)
Menentukan tingkat hari kerja yang hilang karena kecelakaan kerja / insiden kerja per 1.000.000 (satu juta) jam kerja orang. SR = (Total Hari Kerja Hilang karena Kecelakaan Kerja/Total Jam Kerja Orang) X 1.000.000 Incident Rate (Tingkat Kejadian) Menentukan prosentase tingkat terjadinya kecelakaan kerja untuk tiap tenaga kerja. IR = (Total Kasus Kecelakaan Kerja/Total Tenaga Kerja) X 100% Average Time Lost Rate (Rata-rata Hilang Hari Kerja karena Kecelakaan Kerja) Menentukan rata-rata hilangnya hari kerja karena kecelakaan kerja untuk tiap kasus kecelakaan kerja. ATLR = (Total Hari Hilang karena Kecelakaan Kerja/Total Kasus Kecelakaan Kerja) Safe-T Score (Nilai Keselamatan Kerja) Menunjukkan tingkat perubahan (peningkatan/perubahan) kinerja K3 yang berkaitan dengan kecelakaan kerja / insiden kerja.
Safe-T Score = (FR(n) - FR(n-1))/FR (n-1) Keterangan: FR(n) = Nilai FR saat ini. FR(n-1) = Nilai FR waktu yang lalu. STS antara +2,00 dan -2,00 tidak menunjukkan perubahan berarti. STS diatas +2,00 menunjukkan keadaan memburuk. STS dibawah -2,00 menunjukkan keadaan yang membaik.
Form Pemantauan dan Pengendalian Bahaya digunakan untuk mencatat semua potensi bahaya K3 yang ditemukan selama aktivitas kerja berlangsung di tempat kerja baik dari kondisi bahaya (unsafe condition) maupun tindakan bahaya (unsafe
action)
dilengkapi
dengan
tindakan/upaya pengendalian yang
diperlukan/dilaksanakan. Form ini juga dapat digunakan untuk mengukur tingkat pelaksanaan kinerja K3 di tempat kerja dimana dapat diketahui apakah tempat kerja tersebut telah aman dari bahaya-bahaya di dalamnya dan apakah di tempat kerja tersebut sudah dilakukan langkah/upaya pengendalian bahaya yang terdapat di dalamnya. Pencatatan dan pemantauan pengendalian bahaya dapat dilaksanakan setiap hari maupun di setiap shift kerja. Pencatatan bahaya didokumentasikan dengan gambar (foto) serta detail tanggal dan waktu, area/lokasi/tempat pemantauan, pekerjaan yang dilakukan, bahaya K3 yang terekam, resiko dan nilai resikonya (prioritas), rekomendasi pengendalian, wewenang pelaksanaan rekomendasi pengendalian, jadwal penyelesaian rekomendasi, status pelaksanaan dan keterangan-keterangan lainnya yang diperlukan. Semua rekomendasi pengendalian yang sudah dilaksanakan/diterapkan ataupun yang belum diterapkan/dilaksanakan dicatat dan didokumentasikan dengan gambar (foto) berikut keterangan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA http://www.google.com Buku panduan karyawan http://www.schneiderelectricmanufacturing.com