Bab Iii Perawatan Berkala 40.000 KM [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB III PERAWATAN BERKALA 40.000 KM



3.1 Jadwal perawatan berkala kendaraan Setiap kendaraan yang baru akan dibekali dengan buku pedoman pemilik dari pabrikannya. Dalam buku pedoman pemilik terdapat petunjuk untuk melakukan perawatan terhadap kendaraan secara periodik/berkala. Biasanya jadwal perwatan berkala akan dimuat dalam bentuk tabel seperti di bawah ini : Tabel 3.1 : Jadwal Perawatan Berkala Kendaraan (sumber : Service Booklet Xpander) Item Perawatan/Maintenance Item



Bulan/Month



1



6



12



18



24



30



36



42



48



54



60



Km x 1.000



1



10



20



30



40



50



60



70



80



90



100



A. PEKERJAAN DIDALAM RUANG MESIN P



1 Semua Tali Kipas/V-Belts Kerja Sistem Crankcase Emission control/Operation of crankcase emission control 2 cystem



P



P



P



P P



G



3 Busi/Spark Plug Kerengggan Klep mesin (selain autoflash adjuster)/Valve clereance (except autoflash adjuster) *Jika terdengar noise dari valve kapan saja, lakukan pemeriksaan klep/if found any noise from the valve any time, please chek the 4 clearence



P



P



5 Selang Raditor/Radiator Hoses P Cairan Pendingin Mesin pada tangki Penampungan/Chek engine coolant level in reservoir 6 Elemen saringan Udara / air cleaner element 7



P



P



P



P P



P



P



Ganti Pertama di 160.000 km atau 96 bulan, selanjutnya setiap 100.000 Km atau 60 bulan



Pemakain normal/Normal usage P P P P G P P P G P P Pemakain berat/Severe usage



lebih sering/More Frequent



Minyak rem & Kopling/ Brake & Cluth Fluid * Spesifikasi : Brake Fluid DOT3 atau P P P P G P P P G P P 8 DOT4 P P P P P P P P P P P 9 Baterai/Battery G



10 Saringan bahan bakar/Fuel Filter B. PEMERIKSAAN DI BAWAH MESIN P



11 Sistem suspensi/Suspension system Play pada suspension arm ball joint dan keruskan pada dust cover/Suspension 12 arm ball joint for paly, and dust cover for damage Driver shaft boot dari kerusakan/Driver shaft Pemakain normal/Normal usage 13 boots for damage



8



P



P



P



P



P



P



P



P



P



P



P



P



P



P



P



Item Perawatan/Maintenance Item



Bulan/Month



1



6



12



18



24



30



36



42



48



54



60



Km x 1.000



1



10



20



30



40



50



60



70



80



90



100



Pemakain berat/Severe usage



Lebih Sering/More frequent



14 Steering linkage dari kerusakan dan kekenduran pemasangan (termasuk seal dan boot)/ Steering linkage for damage and loose connections (Including seals and boots)



P



P



P



P



P



Oli Transmisi Manual /Manual Transmision Oil * Pemakain normal/Normal usage Spesifikasi : MITSUBISHI GENUINE NEW MULTI 15 GEAR OIL ECO API GL-4 SAE 75 W-80 (Penggantian Khusus untuk Pemakaian Berat) Pemakain berat/Severe usage



P



P



P



P



G



P



G



P



G



G



16 Sambungan pipa exhaust/exhaut pipe connection



P



P



P



P



P



C. PEKERJAAN DIDALAM KENDARAAN P P P P P P P P P P



17 Gerak bebas pedal rem & Kopling/Brake & clutch pedal free play 18 Langkah tuas rem parkir/Parking brake lever stroke and play 19 Saringan ventilasi A/C (jika dilengkapi)/Air purifier A/C



P



P P P P P G G G G G G G G G G



D. PEKERJAAN DI LUAR KENDARAAN P



20 Penyetelan roda/Wheel aligment



P



Play pada beaing roda depan dan belakang/Front and rear wheel hub bearing for 21 play



P



P



P



P



P P



22 Selang dan pipa Rem / Brake hoses and pipes



P



P



P



P P P P P Kanvas rem cakram & piringannya /Brake pads Pemakain normal/Normal usage Pemakain berat/Severe usage Lebih Sering/More frequent 23 and disk Pemakain normal/Normal usage P P Kanvas rem tromol & tromolnya /Brake shoe 24 linings and drum



Pemakain berat/Severe usage



Lebih Sering/More frequent P



25 Selang dan pipa bahan bakar/Fuel hoses and pipes



P



P P P P P P P P P P P



26 Wiper dan washer/Wiper and washer



R R R R R R R R R R



27 Rotasi ban & balance / Tire rotation & balancing E. PEKERJAAN SETELAH MESIN DIPANASKAN Oli Transmisi Otomatis /automatic Transmision Pemakain normal/Normal usage 28 Oil * Spesifikasi : MITSUBISHI GENUINE ATFPemakain berat/Severe usage MA1



P



P



P



P



P



P



G



P



G



P



Pemakain normal/Normal usage G G G G G G G G G G Oli mesin/Engine oil *Catatan : untuk mendapatkan performa mesin maksimum, gunakan oli mesin Mitsubishi Motors Genuane 29 Setiap 5.000 km atau lebih Oil (MMGO) SAE 0W - 20 API Service SN. Pemakain berat/Severe usage cepat/Every 5.000 Km or Hubungi Dealer Mitsubishi terdekat untuk more frequent mendapatkanya. Pemakain normal/Normal usage 30 Saringan oli mesin/Engine oil filter



Pemakain berat/Severe usage



9



G G G G G G G G G G Setiap 5.000 km atau lebih cepat/Every 5.000 Km or more frequent



Item Perawatan/Maintenance Item



Bulan/Month



1



6



12



18



24



30



36



42



48



54



60



Km x 1.000



1



10



20



30



40



50



60



70



80



90



100



P



34 Test Jalan/Road Test



3.2 Pengertian Perawatan Berkala 40.000 Km Perawatan berkala 40.000 adalah suatu kegiatan pemeliharaan, perawatan, dan atau penggantian komponen-komponen tertentu dari kendaraan yang dilakukan secara ter-jadwal-kan dalam suatu kurun waktu 24 bulan atau telah mencapai jarak tempuh 40.000 km dan sebelumnya telah melewati beberapa kali melakukan service rutin. 3.3 Langkah Kerja Kerja Perawatan Berkala 40.000 km 3.3.1 Pemeriksaan Semua Tali Kipas (V-Belts) Tali Kipas atau Van belt berfungsi untuk menghubungkan putaran mesin dengan Alternator dan Kipas Pendingin. Tali Kipas harus dalam keadaan yang tidak terlalu kendor atau juga tiak terlalu kencang agar tidak lepas atau putus. Tali kipas juga tidak boleh terlalu aus agar tidak terjadi slip dan menimbulkan bunyi saat berputar. Prosedur Memeriksa Kondisi Van Belt



(Tali Kipas) adalah sebagai



berikut : 1) Lepas Van belt dengan menggerakkan alternator keatas 2) Balik van belt, lalu lipat 3) Lihat kondisi ulirnya, apabila sudah retak atau aus maka harus diganti. Selanjutnya prosedur Menyetel defleksi Van Belt adalah sebagai berikut : 1) Siapkan Spring Scale dan penggaris 2) Pasang vanbelt pada puli 3) Letakkan ujung penggaris pada sisi van belt 4) Tarik van belt menggunakan spring scale dengan tekanan 10 kg 5) Baca defleksi van belt pada penggaris ( Standar Defleksi : sesuaikan dengan pedoman servis kendaraan) 6) Apabila kurang atau lebih, maka setel dengan menggerakkan alternator keatas atau kebawah, seteleh selesai kencangkan kembali alternator.



10



a. Memeriksa Belt Water Pump/Generator 1) Lepas kabel negatif (–) battery. 2) Periksa belt dari retak, tergores, berubah bentuk, aus dan kebersihannya. Jika rusak, ganti. Periksa pula kekencangan belt.



Gambar 3.1 : Kelenturan Belt Belt Water Pump/Generator



Kelenturan Belt “a”: 6 – 7 mm (0.24 – 0.27 in.), pada tekanan 100 N (10 kg, 22 lb)



Catatan: Untuk belt yang baru, setel kelenturan pada 4.5 – 5.5 mm (0.18 – 0.22 in.). 3) Jika belt terlalu kencang atau terlalu kendur, setel sesuai spesifikasi dengan mengatur posisi generator. 4) Kencangkan baut generator dan generator adjusting bolt. 5) Hubungkan kabel negatif (–) battery.



b. Memeriksa Belt Pompa P/S atau Compressor A/C (jika dilengkapi) 1) Lepas kabel negatif (–) battery. 2) Periksa



belt



dari



retak,



putus,



berubah



bentuk,



aus



dan



kebersihannya. Jika ada yang rusak, ganti. Periksa tension belt. Jika tension belt tidak sesuai spesifikasi, setel sesuai “Menyetel Belt Pompa P/S”



11



Gambar 3.2 : Belt Pompa P/S atau Compressor A/C Keterangan Gambar 3.2 :



Kelenturan “a”: 8 – 9 mm (0.31 – 0.35 in.), pada tekanan 100 N (10 kg, 22 lb) 3) Hubungkan kabel negatif (–) battery



3.3.2 Pemeriksaan Kerja Sistem Crankcase Emission Control (Operation of crankcase emission control cystem) Periksa selang crankcase ventilation dan selang Positive Crankcase Ventilation (PCV) dari bocor, retak atau tersumbat, dan PCV valve dari lengket atau tersumbat.



3.3.3 Pemeriksaan Selang Radiator (Radiator Hoses) Periksa selang radiator dari kerusakan berupa retak atau bocor



12



3.3.4 Pemeriksaan Cairan Pendingin Mesin pada tangki Penampungan (Chek engine coolant level in reservoir)



Gambar 3.3 : Periksaan Coolant Untuk memeriksa jumlah coolant, angkat kap mesin dan lihat coolant pada reservoir tank. Jangan melepas radiator cap untuk memeriksa jumlah coolant. Saat mesin dingin, periksa jumlah coolant pada reservoir



(1).



Jumlah yang normal adalah diantara tanda “FULL” (2) dan “LOW” (3) pada reservoir (1). Jika coolant di bawah tanda “LOW” (3), lepas reservoir cap (4) dan tambahkan coolant pada reservoir hingga tanda “FULL” (2). Kemudian pasang kembali cap (4) dan luruskan tanda panah (5) pada reservoir dan cap (4).



3.3.5 Ganti Elemen saringan Udara (air cleaner element)



13



Gambar 3.4 : Pemeriksaan Saringan Udara



Langkah pemeriksaan dan penggantian saringan udara : 1) Lepas intake air temperature (1). 2) Lepas selang air intake (2) dari air cleaner case. 3) Lepas clamp air cleaner case (3). 4) Keluarkan air cleaner filter dari case. 5) Periksa filter dari kotoran, rusak atau oli. Ganti filter yang terlalu kotor. Bersihkan filter dengan udara bertekanan dari bagian luar filter. 6) Pasang filter udara dan tutup case dengan memasang tab (1) pada groove (2). Kaitkan klem dengan baik.



Gambar 3.5 : Pemasangan filter udara dan tutup case



7) Pasang selang air intake (1) dan kencangkan baut klem sesuai spesifikasi. Momen pengencangan Baut klem air intake hose (a): 2.0 N·m (0.2 kg-m, 1.5 lb-ft) 8) Hubungkan soket sensor intake air temperature (2).



14



Gambar 3.6 : Pemasangan selang udara dan sensor udara



3.3.6 Ganti Minyak rem & Kopling (Brake & Cluth Fluid) a. Mengganti Minyak Rem Langkah-langkah penggantian minyak Rem : 1) Buka terlebih dahulu tutup reservoir atau tabung cadangan 2) Kendorkan baut nepel yang berada di kaliper 3) Letakan wadah dibawahnya untuk menampung minyak rem 4) Setelah dirasa minyak rem keluar semua kencangkan lagi baut nepel 5) Isikan minyak rem yang baru dari reservoir 6) Jika sudah lakukan proses bleeding untuk membuang udara dari dalam sistem 7) Proses bleeding dilakukan dengan cara menekan pedal rem berulang kali kemudian ditahan 8) Dengan posisi pedal rem ditahan kendorkan baut nepel maka udara akan keluar 9) Lakukan proses ini berulang kali hingga tidak dijumpai lagi gelembung udara b. Mengganti minyak Kopling Langkah-langkah penggantian minyak Kopling : 1) Dongkrak bagian depan mobil dan pasang jack stand demi keamanan selama mengganti minyakopling. 2) Buka kap mesin 3) Buka tutup reservoir minyak kopling.



15



Gambar 3.7 : Reservoir Minyak Kopling 4) Gunakan sleeper / kardus supaya tidak kotor saat masuk ke kolong mobil jika tidak menggunakan Carlift. 5) Kendorkan baut nepel master kopling bawah menggunakan kunci ring



Gambar 3.8 : Baut nipel dan Master Kopling 6) Pasang selang bening yang sudah disiapkan tepat pada ujung baut nepel master kopling bawah, ujung lainnya masukkan kedalam botol untuk menampung minyak kopling bekas. 7) Kocok pedal kopling beberapa kali hingga minyak dalam reservoir tank habis. 8) Bersihkan bagian luar dan bagian dalam reservoir tank dari segala kotoran dan lumpur yang ada dengan tissue atau majun. 16



9) Isikan minyak kopling yang baru kedalam reservoir tank hingga penuh. 10) Kocok kembali pedal kopling hingga minyak kopling mengalir dan keluar melalui selang bening.



Gambar 3.9 : Pengocokan pedal kopling 11) Jaga jumlah minyak kopling di reservoir tank agar tidak habis dan kosong, tambahkan jika minyak kopling sudah mau habis. 12) Ulangi langkah mengocok pedal kopling dan menambahkan minyak kopling hingga minyak yang keluar dari selang terlihat bening dan sudah bersih tanpa kotoran. 13) Kencangkan baut nepel master kopling bawah dan lepaskan selang dari baut nepel tersebut. 14) Kocok-kocok pedal kopling untuk memastikan kopling sudah berfungsi kembali dengan minyak kopling yang sudah bersih. 15) Sesuaikan ketinggian minyak kopling pada garis max, lalu tutup kembali reservoir tank. 16) Bersihkan sisa-sisa minyak kopling yang menempel dan tercecer. 17) Angkat dongkrak, lepaskan jack stand dan rapikan alat-alat.



3.3.7 Pemeriksaan Baterai (Battery) Baterai sebagai penyuplai utama arus listrik kekomponen-komponen mesin yang membutuhkan listrik untuk bekerja seperti motor starter, koil, platina, dll harus dalam keadaan yang siap pakai dan cukup untuk menyediakan energy yang dibutuhkan oleh mesin. Maka baterai juga perlu untuk dicek dan diperiksa kondisinya.



17



Prosedur Memeriksa Kondisi Baterai adalah sebagai beriku: 1) Cek kotak baterai dari kebocoran dan cacat 2) Buka tutup ventilasi dan bersihkan lubang ventilasi 3) Bersihkan terminal baterai dari kerak dengan air panas atau amplas 4) Periksa volume elektrolit baterai dengan melihat garis batas volume elektrolit 5) Apabila dibawah atau berada digaris “low”, maka perlu ditambah dengan air aki Prosedur Memeriksa Tegangan Baterai adalah sebagai berikut: 1)



Siapkan multi tester dan arahkan selector pada range 50 DCV



2)



Tempelkan testlead negative (hitam) ke terminal negative baterai dan testlead positif (merah) ke terminal positif baterai.



3)



Baca hasil pengukuran pada multi tester (Standard : 12 volt)



4)



Apabila kurang dari 12 volt maka baterai perlu diisi dengan battery charger Selanjutnya Prosedur Mengukur Berat jenis Elektrolit baterai adalah



sebagai berikut : 1) Siapkan Hydrometer dan masukkan ke lubang pengisian 2) Pompa Hydrometer hingga elektrolit naik 3) 3. Baca Hasil pengukuran : - Warna Hijau



: Baterai dalam keadaan baik



- Warna Putih



: Baterai perlu diisi ulang



- Warna Merah : Baterai sudah jelek dan harus diganti



3.3.8 Pemeriksaan Sistem suspensi (Suspension system) Berikut ini adalah langkah-langkah pemeriksaan sistem suspensi : 1) Periksa strut depan dan belakang shock absorber belakang dari kebocoran oli, bengkok atau kerusakan lain pada sleeve; dan periksa ujung anchor dari kerusakan. Ganti komponen yang rusak, jika terdapat kerusakan. 2) Periksa sistim suspensi depan dan belakang dari kerusakan, kendur atau ada yang lepas; dan juga komponen yang aus atau kurang pelumasan. Perbaiki atau ganti kompnen yang rusak, jika terdapat kerusakan. 3) Periksa suspension depan arm ball joint stud dust seals dari kebocoran, lepas, sobek atau kerusakan lainnya. Ganti boot yang rusak , jika terdapat kerusakan.



18



4) Periksa kekencangan mur dan baut suspensi dan kencangkan jika perlu. Perbaiki atau ganti komponen yang rusak, jik terdapat kerusakan.



3.3.9 Pemeriksaan Play pada suspension arm ball joint dan keruskan pada dust cover (Suspension arm ball joint for paly, and dust cover for damage) Langkah-langkah Memeriksa Suspension Control Arm Joint : 1) Periksa kehalusan atau kelembutan putaran. 2) Periksa ball stud dari kerusakan. 3) Periksa dust cover dari kerusakan. 4) Periksa play ball joint. Jika rusak, ganti. Catatan: Control arm suspensi dan arm joint tidak dapat dipisah. Jika ada kerusakan diantara keduanya, ganti unit control arm assembly.



3.3.10 Pemeriksaan Driver shaft boot dari kerusakan (Driver shaft boots for damage) Lakukan pemeriksaan Boots secara visual, jika terjadi kerusakan/sobek lakukan penggantian.



3.3.11 Pemeriksaan Steering linkage dari kerusakan dan kekenduran pemasangan (Steering linkage for damage and loose connections ) Langkah pemeriksaan lengan penghubung kemudi ( steering linkage ) adalah sebagai berikut :



1) Tempatkan kendaraan pada tempat yang rata 2) Periksa tinggi permukaan oli 3) Bersihkan bagian atas dari roda gigi kemudi 4) Kendorkan dan lepaskan sumbat pembuang 5) Masukkan obeng kecil ke dalam lubang pengisi oli dan ukur jaraknya 6) Tambahkan oli apabila permukaan rendah, kemudian ada kebocoran atau tidak 7) Pasang kembali sumbat penguapan.



3.3.12 Pemeriksaan Oli Transmisi Manual (Manual Transmision Oil)



19



Langkah-langkah melakukan Periksaan Oli Transmisi : 1) Buka kap mesin Cari stik Oli transmisi 2) Tarik stik oli transmisi Lepaskan stik oli transmisi. Jika untuk beberapa alasan Anda tidak dapat menemukan stik oli tersebut, lihatlah kembali buku manual kendaraan Anda. 3) Periksa kondisi oli; warna, bau, dan kekentalan Perhatikan warna oli yang menempel pada stik. Rasakan baunya apakah normal atau tidak (bau terbakar). Dan rasakan dengan jari-jari Anda, apakah kekentalan oli masih normal atau sudah tipis. Jika oli berwarna sangat gelap atau merah kecoklatan, mempunyai bau yang seperti terbakar, nampak sangat tipis seperti air biasa atau berbau logam pada oli, maka oli perlu diganti untuk menghindari bahaya (sekaligus ganti lter olinya). Jika mendapati serbuk logam pada oli, bau terbakar yang sangat pekat, atau warna oli hitam pekat, maka bahaya kerusakan di dalam transmisi bisa saja telah terjadi. 4) Bersihkan oli dari stik, masukkan pada lubang stik, dan tarik kembali Jika oli berwarna merah, bersih, dan bebas dari serbuk logam tetapi tidak pada posisi “full”, gunakan corong dan tuangkan oli transmisi yang sesuai secukupnya. Periksa kembali dan pastikan oli transmisi sudah mencukupi. Jangan mengisi oli transmisi terlalu banyak (berlebih) karena dapat menyebabkan bahaya kerusakan juga. 5) Pasang kembali stik oli dan tutup kap mesin. Sebagai tambahan pada saat memeriksa jumlah dan kualitas oli melalui stik oli, pastikan Anda melihat ke bawah bagian mobil untuk memperhatikan panci oli transmisi dan sekitarnya. Pastikan tidak ada oli yang bocor melalui tempat tersebut.



3.3.13 Periksa Gerak bebas pedal rem & Kopling (Brake & clutch pedal free play) 3.3.13.1.



Pemeriksaan Gerak bebas pedal rem



20



Free play atau jarak gerak bebas merupakan langkah pedal rem ketika pedal rem ditekan belum terasa hambatan sama sekali atau sering disebut dengan speleng. Free play ini harus ada pada pedal rem karena apabila pedal rem tidak memiliki free play maka push rod dapat dalam keadaan selalu menekan master silinder rem sehingga sistem rem akan bekerja terus menerus walaupun pedal rem belum ditekan. Adapun cara untuk pemeriksaan free play ini yaitu : 1) Pastikan mesin kendaraan pada posisi mati, kemudian injak pedal rem beberapa kali untuk memastikan tidak ada kevakuman yang tertinggal pada boster rem (untuk sistem rem yang dilengkapi dengan boster rem). 2) Tekan pedal rem sampai terasa mulai adanya hambatan, kamudian ukur jarak antara tinggi pedal sebelum ditekan dan setelah ditekan dan terasa mulai ada hambatan. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini :



Gambar 3.10 : Pemeriksaan gerak bebas pedal rem



3) Bandingkan hasil pengukuran free play dengan nilai spesifikasi pada kendaraan tersebut. 4) Apabila hasil pengukuran tidak sesuai dengan nilai spesifikasi maka lakungan penyetelan free play pedal rem. 5) Untuk melakukan penyetelan free play pedal rem dapat dilakukan dengan menyetel celah pedal rem dengan switch lampu rem.



3.3.13.2.



Pemeriksaan Gerak bebas pedal Kopling



Pemeriksaan yang dilakukan adalah dengan menekan pedal kopling secara ringan dengan tangan dan melakukan pengukuran untuk menentukan apakah 21



gerak bebas berada dalam nnilai standard. Nilai standard gerak bebas pedal kopling dapat dilihat pada buku manual. 3.3.14 Periksa Langkah tuas rem parkir (Parking brake lever stroke and play) Pemeriksaan tuas parkir rem dilakukan dengan mengangkat tuas pakir rem dan mengembalikannya ke posisisi semula. Apabila macet atau sulit bergerak maka harus di lakukan proses perbaikan Tahan bagian tengah tuas rem tangan dan tarik ke atas dengan gaya sebesar 200 N (20 kg, 44 lbs) force. Seperti pada gambar, hitung jumlah takik saat ditarik penuh ke atas, jumlah takik harus diantara 5 hingga 7.



Gambar 3.11 : Pemeriksaan Tuas Rem parkir



Periksa juga kedua ban kiri dan kanan apakah sudah terkunci dengan baik. Untuk menghitung dengan mudah, dengarkan bunyi “klik” pada saat menarik tuas rem tangan tanpa menekan tombolnya. Satu suara klik berarti satu takik. Jika jumlah takik tidak sesuai spesifikasi, setel kabel dengan melihat prosedur penyetelan agar sesuai spesifikasi.



3.3.15 Periksa Saringan ventilasi A/C (Air purifier A/C) Cara merawat dan membersihkan Filter AC adalah sebagai berikut : 1) Letak filter udara AC ada di dasboard mobil yaitu sebelah kiri supir. 2) Kemudian perhatikan pentolan pengunci laci di kanan dan kiri laci. Lalu tekan ke arah dalam laci kanan serta kiri dengan menariknya secara perlahan ke arah Anda supaya pentolah lepas dari pengait.



22



3) Jika laci sudah terlepas maka perhatikan bagian dalam terdapat penutup filter yang biasanya bertuliskan UP. Selanjutnya tekan lock penutup filter ke arah kanan Anda. 4) Penutup filter biasanya terdapat logo UP untuk mempermudah pemasangan supaya tidak terbalik. 5) Jika tutup filter sudah terbuka maka perhatikan letak filter udara AC dan ambil filter udara tadi. 6) Bersihkan filter menggunakan kompresor angin atau kuas secara perlahan. Jangan membersihkan filter dengan air karena tidak dianjurkan.



3.3.16 Periksa Penyetelan roda (Wheel aligment) Berikut ini merupakan langkah-langkah pemeriksaan Wheel aligment : 1) Periksa tekanan ban dan keausan ban. 2) Periksa kekencangan ball joint dan tie rod end; jika ada yang kendur, lakukan pengencangan sebelum melakukan penyetelan. 3) Periksa run-out roda dan ban. 4) Periksa tinggi trim; jika tidak sesuai spesifikasi dan harus diperbaiki, lakukan penyetelan toe sebelumnya. 5) Periksa kekencangan control arm. 6) Periksa kekenduran atau bagian yang hilang dari stabilizer bar. 7) Perhatikan beban kendaraan, seperti tool box. Jika hal ini adalah normal, lakukan alignment. 8) Perhatikan peralatan yang digunakan untuk pemeriksaan alignment dan ikuti petunjuk penggunaannya. 9) Apapun peralatan yang digunakan untuk pemeriksaan alignment, kendaraan harus ditempat yang benar-benar datar.



3.3.17 Periksa Selang dan pipa Rem (Brake hoses and pipes) Pemeriksaan selang dan pipa rem dilakukan secara visual, jika terdapat kebocoran atau rembesan, atau retak maka harus dilakukan proses penggantian.



23



3.3.18 Periksa Kanvas rem cakram & piringannya (Brake pads and disk) 3.3.18.1.



Pemerisaan Kanvas rem cakram



Periksa kampas pad (2) dari aus. Jika salah satu pad aus mencapai limit, seluruh pad harus diganti secara bersamaan.



Gambar 3.12 : Pengukuran kampas rem cakram



Perhatian: Jangan mengamplas pad. Serbuk kasar amplas akan menempel pada kampas dan dapat merusak disc. Jika kampas pad perlu perbaikan, ganti dengan yang baru



Ketebalan pad (kampas), Standar : 9.0 mm (0.354 in.) Limit : 1.0 mm (0.04 in.) Catatan: Saat pad dilepas, periksa caliper dari kebocoran. Perbaiki jika ada kebocoran.



3.3.18.2.



Pemeriksaan piringan rem cakram



Langkah-langkah Pemeriksaan piringan rem cakram : 1) Lepas caliper, lihat “Melepas dan Memasang Disc Brake Pad Depan”. 2) Periksa permukaan disc dari goresan. Jika goresan pada permukaan disc dalam dan terjadi di seluruh permukaan, ganti dengan yang baru. Jika goresan di satu sisi saja, perbaiki. Ketebalan disc “a” Standar : 18.0 mm (0.70 in.), Limit: 16.0 mm (0.63 in.) 3) Gunakan mur dan plain washer untuk menahan disc pada hub, kemudian pasang dial indicator seperti pada gambar dan ukur run-out pada 20 mm (0.79 in.) dari ujung luar disc. Limit kemiringan disc: 0.10 mm (0.004 in.) Catatan: Periksa bearing roda depan dari kendur sebelum pengukuran.



24



3.3.19 Periksa Kanvas rem tromol & tromolnya (Brake shoe linings and drum)



a. Brake Shoe Periksa kampas rem Tromol (brakre shoe) Ketika keausan kampas melebihi limit, ganti brake shoe. Ketebalan (kampas + shoe rim) Standar : 6.0 mm (0.23 in.), Limit: 3.0 mm (0.12 in.). Jika salah satu kampas melebihi limit, semua kampas harus diganti bersamaan. Perhatian: Kampas jangan diamplas. Serbuk kasar akan menempel pada kampas dan dapat merusak drum. Jika perlu memperbaiki kampas, ganti dengan yang baru.



b. Tromol Rem (Diameter Dalam) Periksa kebersihan tromol. Periksa keausan dengan mengukur diameter bagian dalam. Diameter dalam tromol rem Standar: 220 mm (8.66 in.) Limit: 222 mm (8.74 in.) Saat tromol dilepas, bersihkan seluruhnya dan periksa dari kondisi retak, gores atau bergelombang. Tromol yang Retak, Gores atau Bergelombang Tromol yang retak tidak aman untuk perbaikan dan harus diganti. Jangan melakukan pengelasan pada tromol yang retak. Haluskan jika ada goresan. Jika goresannya terlalu dalam akan menyebabkan kampas tromol rem menjadi aus dan jika perlu lapisi permukaan tromol rem. Jika kampas aus dan tromol beralur, maka tromol harus dipolish dengan menggunakan kain dan amril, tetapi tidak boleh digosok memutar. Catatan: Ketika tromol dilepas, periksa wheel cylinder dari kebocoran minyak rem, perbaiki kebocoran jika ada.



3.3.20 Selang dan pipa bahan bakar (Fuel hoses and pipes) Periksa saluran dari kebocoran bahan bakar, selang yang retak atau rusak. Pastikan semua klem terpasang dengan baik. Ganti komponen jika perlu.



3.3.21 Memeriksa Wiper dan washer (Wiper and washer) a. Pemeriksaan wiper :



25



Langkah-langkah pemeriksaan wiper adalah sebagai berikut : 1) Memeriksa semua rangkaian kabel dari motor wiper, apabila rangkaian kabel ada yang kotor, longgar dan bahkan terkelupas, maka bersihkan lah dan rapihkan rangkaian kabel motor wiper. 2) Memeriksa roda gigi motor wiper dari kotor, karat dan keausan, karena bisa menyebabkan roda gigi tidak berfungsi maksimal. 3) Memeriksa tuas wiper, apabila digerakkan terasa berat, maka berilah pelumas secukupnya. 4) Apabila karet wiper nya sudah tipis, segera gantilah dengan yang baru. Karena bila tidak diganti wiper blade nya akan tidak berfungsi maksimal, dan bisa menyebabkan kaca baret. 5) Periksa brush (sikat), tegangan pegas (per), dan menempelnya timah solderan pada brush (sikat). 6) Memeriksa kekendoran jaringan kabel yang bisa menyebabkan korslet atau terbakarnya kontak point. 7) Memeriksa roda gigi penggerak dari keausan dan keretakan. 8) Memeriksa komutator dari hubungan massa, apabila ada hubungan maka gantilah massanya. 9) Memeriksa permukaan roda gigi penggerak dan kontak point, lumasi permukaan dengan grease secukupnya. 10) Memeriksa kerja motor wiper dengan menghubungkan terminal-terminalnya ke baterai. 11) Samakan ukuran tinggi kedudukan karet wiper yang kanan dan kiri pada posisi berhenti di kaca mobil. 12) Memeriksa tekanan karet wiper pada kaca, jangan terlalu kencang dan kendor. 13) Memeriksa wiper blade berhenti pada posisi yang benar sehingha tidak menggangu pengemudi.



b. Pemeriksaan dan perawatan Washer Langkah-langkah pemeriksaan dan perawatan Washer adalah sebagai berikut :



26



1) Gunakan cairan khusus.Apabila cairan lain bisa menyebabkan gangguan lumpur pada Resevoir tank dan juga bisa merusak wiper blade. 2) Istilah selalu tanki washer apabila kosong. Apabila mengoperasikan washer tanpa cairan dalam tanki, maka dapat menyebabkan timbulnya gangguan pada motor atau pompa akibat motor berputar pada kecepatan tinggi. 3) Mengoperasikan washer seperlunya. Penggunaan washer secara terus menerus akan menyebabkan terjadinya korslet arau terbakar pada motor. 4) Cairan pembersih khusus harus dicampur dengan air pembersih agar tidak terlalu kental yang dapat mengakibatkan tersumbat. 5) Apabila washer dilengkapi ddngan saringan. Bersihkanlah dengan baik, bila tidak saringan yang tersumbat akan mengurangi jumlah cairan pembersih. 6) Memeriksaa wiper blade berhenti pada posisi yang benar sehingg tidak menggangu pengemudi. 7) Memeriksa tinggi penyemprotan air nozzle maksimum dengan mengarahkan lubang nozzle ke atas. 8) Memeriksa jumlah air yang disemprotkan oleh nozzle cukup. 9) Mengatur arah penyemprotan air pada posisi yang tepat dengan maksimal dengan mengarahkan lubang nozzle ke atas. 10) Memeriksa tinggi penyemprotan air maksimum dengan mengarahkan lubang nosel ke atas. 11) Memastikan bahwa karet wiper bisa berhenti dengan benar. Sehingga tidak menghalangi pengemudi.



3.3.22 Putar dan lakukan balancing roda (Tire rotation & balancing) a. Prosedur Merotasi Ban untuk mobil Front Wheel Drive (penggerak roda depan): 1) Ban depan kanan menjadi ban cadangan 2) Ban depan kiri mundur ke belakang kiri 3) Ban belakang kanan maju ke depan kiri (Cross) 4) Ban belakang kiri maju ke depan kanan (Cross) 5) Ban cadangan menjadi ban belakang kanan



27



b. Aturan Merotasi Ban untuk mobil Rear Wheel Drive (penggerak roda belakang ) dan Four Wheel Drive (penggerak empat roda): 1) Ban depan kanan mundur ke belakang kiri (Cross) 2) Ban depan kiri menjadi ban cadangan 3) Ban belakang kanan maju ke depan kanan 4) Ban belakang kiri maju ke depan kiri 5) Ban cadangan menjadi ban belakang kanan



c. Langkah-langkah melakukan balancing roda 1) Sebelum dilakukan balance roda, terlebih dahulu mengendorkan mur roda pada roda yang akan dibalance menggunakan kunci roda. 2) Anngkat



kendaraan menggunakan dongkrak atau carlift, selanjutnya



bagian yang didongkrak ditopang menggunakan jack stand. 3) Lepas mur roda dan melepas roda yang akan dibalance dari kendaraan. 4) Pastikan tekanan ban dalam keadaan standar, berikutnya membersihkan permukaan peleg roda dari bobot balancer sisa yang menempel, serta segala kotoran pada permukaan peleg. 5) Pasang roda yang akan dibalance ke dudukan roda pada Mesin Balance Roda (Wheel Balancer) dan dikunci dengan menggunakan pengunci roda, serta memastikan roda sudah terpasang dengan kuat. 6) Nyalakan Wheel Balancer 7) Atur angka angka yang ada pada papan wheel balancer.Angka yang letaknya



paling



kiri,menunjukkan



jarak



wheel



balancer



dengan



roda.Angka yang letaknya di tengah,menunjukkan lebar pelek,Dan angka yang letaknya paling kanan,menunjukkan diameter pelek. 8) Atur angka yang ada di sebelah kiri dengan menarik tuas wheel balancer ke roda. Setelah itu Lepaskan tuasnya.Maka angka yang ada di sebelah kiri wheel balancer,otomatis berubah sesuai pengukuran.Jika angkanya tidak sesuai dengan pengukuran,maka ubah angkanya dengan menekan tombol a+ atau a-. 9) Atur angka yang letaknya di tengah.Angka yang letaknya di tengah merupakan lebar roda.Di pelek terdapat kode kode yang menunjukkan



28



lebar dan diameter pelek.jika kodenya hilang atau tidak terlihat,maka ukurlah lebar pelek menggunakan Width Measuring Gauge.Setelah itu,atur angkanya dengan menekan tombol b+ atau b-. 10) Atur angka yang letaknya dikanan. Angka yang letaknya di kanan merupakan diameter roda. Di pelek terdapat kode kode yang menunjukkan lebar dan diameter pelek. Jika kodenya hilang atau tidak terlihat,maka ukurlah diameter pelek menggunakan Width Measuring Gauge.Setelah itu, atur angkanya dengan menekan tombol c+ atau c-. 11) Tutup penutup ban 12) Lalu tekan tombol start 13) Setelah itu,mesin bekerja. 14) Setelah mesin berhenti,buka penutup ban dan baca hasilnya. 15) Ambil bobot balancer dan pasang pada roda sesuai dengan angka yang ditunjukkan pada mesin.Sebelum memasangnya pada roda,putar roda terlebih dahulu sampai tanda di sebelah angka tsb penuh/satu garis lurus.Setelah itu,pasang bobot balancer.Angka sebelah kiri menunjukkan bobot balance yang akan dipasang pada sebelah kiri roda sebesar …gram. Begitu juga sebaliknya. 16) Setelah terpasang, tutup penutup ban lalu tekan tombol start lagi. 17) Lihat hasil pemeriksaan,jika hasilnya”Gud” sebelah dan yang sebelahnya menunjukkan angka tertentu maka balancing belum jadi.Putar roda lagi sampai tanda disebelah angka full.setelah itu,pasang lagi bobot balancer. 18) Setelah itu,tutup penutup ban dan tekan tombol start.maka mesin bekerja. 19) Setelah



mesin



berhenti,lihat



hasil



pemeriksaan.Jika



hasilnya”Gud….Gud”.Maka roda telah berhasil dibalance. 20) Setelah proses balance selesai,lepas roda dari Mesin Balance Roda (Wheel Balancer), dengan melepas pengunci roda pada dudukan roda, 21) Lakukan pemasangan roda pada kendaraan.



3.3.23 PeriksaOli Transmisi Otomatis (Automatic Transmision Oil) Langkah-langkah melakukan Periksaan Oli Transmisi : 1) Buka kap mesin



29



Cari stik Oli transmisi 2) Tarik stik oli transmisi Lepaskan stik oli transmisi. Jika untuk beberapa alasan Anda tidak dapat menemukan stik oli tersebut, lihatlah kembali buku manual kendaraan Anda. 3) Periksa kondisi oli; warna, bau, dan kekentalan Perhatikan warna oli yang menempel pada stik. Rasakan baunya apakah normal atau tidak (bau terbakar). Dan rasakan dengan jari-jari Anda, apakah kekentalan oli masih normal atau sudah tipis. Jika oli berwarna sangat gelap atau merah kecoklatan, mempunyai bau yang seperti terbakar, nampak sangat tipis seperti air biasa atau berbau logam pada oli, maka oli perlu diganti untuk menghindari bahaya (sekaligus ganti lter olinya). Jika mendapati serbuk logam pada oli, bau terbakar yang sangat pekat, atau warna oli hitam pekat, maka bahaya kerusakan di dalam transmisi bisa saja telah terjadi. 4) Bersihkan oli dari stik, masukkan pada lubang stik, dan tarik kembali Jika oli berwarna merah, bersih, dan bebas dari serbuk logam tetapi tidak pada posisi “full”, gunakan corong dan tuangkan oli transmisi yang sesuai secukupnya. Periksa kembali dan pastikan oli transmisi sudah mencukupi. Jangan mengisi oli transmisi terlalu banyak (berlebih) karena dapat menyebabkan bahaya kerusakan juga. 5) Pasang kembali stik oli dan tutup kap mesin. Sebagai tambahan pada saat memeriksa jumlah dan kualitas oli melalui stik oli, pastikan Anda melihat ke bawah bagian mobil untuk memperhatikan panci oli transmisi dan sekitarnya. Pastikan tidak ada oli yang bocor melalui tempat tersebut.



3.3.24 Ganti Oli mesin (Engine oil) dan Saringan oli mesin (Engine oil filter) Prosedur Ganti Oli mesin (Engine oil) dan Saringan oli mesin (Engine oil filter) adalah sebagai berikut : 1) Parkir kendaraan di permukaan yang rata, lalu lakukan rem tangan dan matikan mesin. Naikkan bagian depan kendaraan dengan dongkrak atau carlift



30



kemudian gunakan Jackstand sebagai penyangga jika tidak menggunakan Carlift. 2) Buka penutup, Cari tongkat dipstick oli mesin dan cabut (bantu aliran oli saat menguras). 3) Setelah kendaraan dengan aman ditopang, kenakan kacamata keselamatan (optional), masuklah ke bawah kendaraan dan temukan box oli mesin bagian bawah. (Lihat manual pemilik untuk referensi.) 4) Cari sumbat penahan oli, sumbat ini berupa kepala baut panjang di bagian bawah kendaraan. Baut ini merupakan lokasi untuk membuat oli mesin mengalir keluar. (Catatan: Beberapa kendaraan memiliki dua baut.) 5) Posisikan wadah, seperti panci atau sejenisnya di bawah sumbat pengurasan. Pastikan panci cukup besar untuk menahan volume oli mesin yang diperkirakan akan mengalir keluar dari mesin. Periksa buku manual kendaraan untuk volume oli yang dibutuhkan. 6) Kendurkan baut pembuangan menggunakan kunci. Hati-hati saat melepaskan baut dengan tangan, pastikan panci tangkapan berada di bawah lubang pembuangan. Oli mesin akan mengalir dengan cepat dari lubang pembuangan, biarkan beberapa menit sampai semua oli yang ada habis. (Lihat manual pemilik kendaraan untuk informasi tambahan.) Perhatian: oli bisa saja panas bila mobil habis dipakai! 7) Bersihkan baut oli dengan lap. Belilah baut yang baru bila Anda kondisinya sudah tidak layak. Setelah oli selesai dikeringkan, pasang kembali baut sumbat oli dan kencangkan dengan kunci. (Lihat buku manual pemilik.) 8) Temukan filter oli. (Lihat manual pemilik kendaraan untuk informasi tambahan.) 9) Posisikan panci wadah oli di bawah filter oli untuk menangkap sisa oli yang tersisa di dalam filter. 10) Kendurkan filter oli atau tutup filter oli dengan kunci pas, dan biarkan oli mengalir dari filter oli. 11) Lepaskan filter oli. Periksa untuk memastikan gasket filter terlepas dengan filter. Jika masih menempel pada pelat pemasangan mesin, keluarkan.



31



12) Tempatkan filter oli yang baru sampai terpasang dengan lancar ke mesin. (Catatan: Jangan gunakan gemuk). Pasang filter oli baru ke mesin dengan memutar searah jarum jam. (Catatan: Prosedur penggantian filter oli bisa saja berbeda tiap kendaraan. Lihat buku manual pemilik atau buku servis untuk instruksi.) 13) Lepaskan tutup pengisian oli dan tuangkan dalam jumlah yang tepat dengan menggunakan corong. (PENTING: Lihat panduan pemilik kendaraan untuk spesifikasi oli mesin yang diperlukan, dan jumlah yang disarankan.) 14) Pasang kembali tutup pengisian oli mesin. 15) Hidupkan mesin dan biarkan idle minimal 30 detik. Hati-hati memeriksa di bawah kendaraan untuk kebocoran minyak (terutama oleh sumbat oli dan filter oli). Jika kebocoran terlihat, matikan mesin segera dan perbaiki kebocoran. 16) Matikan mesin dan biarkan 30 detik untuk oli untuk menetap di mesin. Hatihati memeriksa area di bawah kendaraan untuk kebocoran oli kembali. 17) Turunkan kendaraan dengan aman ke tanah yang rata. 18) Masukkan lalu keluarkan lagi tongkat dipstick oli dan periksa level oli yang tepat, tambahkan lagi oli kendaraan jika kurang. (Lihat manual pemilik kendaraan untuk kapasitas oli dan tingkat oli yang disarankan pada dipstick).



3.3.25 Test Jalan/Road Test Langkah-langkah saat melakukan Test Jalan/Road Test : 1) Atur Posisi Seat Adjustment Untuk melakukan test drive dengan optimal, pastikan Anda mengatur posisi duduk dan setir yang sesuai dan nyaman. Atur juga posisi setelan naik turun setir agar pas pada posisi badan dan tangan. Dengan mengatur posisi, Anda juga sekaligus memastikan fungsi fitur tersebut masih bekerja dengan baik. 2) Nyalakan Mesin -Starter Mobil Sebelum menyalakan mesin, jangan langsung men-starter mobil, melainkan tinggalkan pada posisi “ON” terlebih dahulu dan perhatikan lampu indikator yang menyala. Pastikan lampu-lampu mati, barulah starter mobil. Apabila ada lampu indikator yang tetap menyala, berarti ada masalah pada mobil yang perlu diperbaiki.



32



3) Perhatikan Bunyi Mesin (Pahami Karakter Mesin) Setelah mesin menyala, buka kaca jendela pengemudi mobil dan dengarkan bunyi mesin secara seksama, pastikan suara mesin normal dan tidak ada bunyi yang tidak wajar. Hal ini penting dilakukan saat mesin masih dingin, karena mesin yang masih dingin yang sering mengeluarkan bunyi-bunyi yang bisa menjadi indikasi ada masalah pada mesin. 4) Periksa Transmisi Periksa kinerja transmisi sebelum menjalankan mobil. Untuk transmisi automatic, pindahkan transmisi ke setiap posisi yang ada. Pastikan tidak ada jeda yang lama atau sentakan yang keras setiap perpindahan transmisi. Untuk transmisi manual, pastikan perpindahan tidak “slip” atau tersangkut, dan kopling tidak terasa dalam saat diinjak. 5) Saat Jalan Perhatikan beberapa hal berikut : a. Cek fungsi kaki-kaki dengan melewati jalan yang tidak rata b. Perhatikan apakah rem berfungsi normal atau tidak c. Belokkan setir ke kiri dan kanan, pastikan tidak terdapat bunyi, berat, atau bantingan kurang enak d. Lepaskan setir sesekali apakah condong ke kiri atau ke kanan untuk mengetahui kinerja setir tersebut e. Pastikan perpindahan transmisi tidak berat, telat atau tidak bertenaga 6) Perhatikan Kembali Lampu Indikator Setelah melakukan test drive, matikan mesin, tunggu beberapa menit, dan cobalah menyalakan mobil lagi. Perhatikan apakah lampu indikator ada yang menyala. Hal ini perlu dilakukan karena masalah-masalah tersembunyi bisa kembali muncul setelah kendaraan dibawa berjalan.



33