Bahan Skripsi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

GCG Good Corporate Governance adalah prinsip-prinsip yang diterapkan oleh sebuah perusahaan untuk memaksimalkan nilai perusahaan, meningkatkan kinerja dan kontribusi perusahaan, serta menjaga keberlanjutan perusahaan secara jangka panjang. Suatu sistem yang mengatur mengelola dan mengawasi proses pengendalian usaha yang berjalan secara berkesinambungan (sustainable) untuk menaikan nilai saham, sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada shareholders. Siapa yang harus menguasai GCG :  Dewan Komisaris  Dewan Direksi  Komite Audit  Komite GCG  Internal Audit  Dana Pensiun  Yayasan/Koperasi Good Corporate Governance (GCG) lebih ditunjukkan untuk sistem pengendalian dan pengaturan perusahaan, juga ditujukan pada tindakan yang dilakukan eksekutif perusahaan agar tidak merugikan para stakeholder karena GCG menyangkut moralitas, etika kerja dan prinsip-prinsip kerja yang baik. Dengan diterapkannya GCG maka kinerja perusahaan akan meningkat. Selain itu dapat menciptakan ikim bisnis yang sehat, meningkatkan kemampuan daya saing dan mencegah terjadinya korupsi ataupun suap. Keuntungan jangka panjang dalam menerapkan GCG bagi perusahaan adalah menjaga reputasi perusahaan. Implementasi governance tidak akan ada habisnya dan akan selalu ada peluang untuk peningkatan. Dalam mengimplementasikan governance adalah mengubah kultur perusahaan sehingga terbentuk kepemimpinan yang tegas, memiliki integritas, dan berkompeten. Bagaimana meyakinkan bahwa perusahaan telah sungguh-sungguh melaksanakan Corporate Governance dengan memonitor, mengontrol, serta mengevaluai implementasi GCG, yaitu assessment GCG. Assessment GCG, berarti penilaian terhadap implementasi GCG. Self assessment itu perusahaannya sendiri yang melakukan penilaian atau penilaian mandiri. Yang diwajibkan pemerintah untuk self asessment hanya bank. Jadi, bank itu sendiri yang melakukan self assessment. Second party assessment ini biasanya dilakukan oleh unit bisnis yang ditunjuk



oleh perusahaan untuk melakukan assessment di perusahaannya sendiri, tapi bekerjasama dengan misalnya unit risk manajemen atau unit audit. third party assessment ini penilaian atau evaluasi yang dilakukan oleh pihak independent. Prinsip-prinsip GCG : 1. Transparansi Tujuan adanya transparansi adalah agar perusahaan menyediakan informasi yang relevan dengan cara yang mudah untuk diakses dan dipahami oleh pemangku kepentingan. Perusahaan harus mengambil inisiatif untuk mengungkapkan tidak hanya masalah yang disyaratkan oleh peraturan per undang-undangan, tetapi juga hal-hal penting lain untuk pengambilan keputusan oleh pemegang saham, misalnya antara lain penunjukan komisaris, direksi, remunerasi komisaris dan direksi, kinerja komisaris dan direksi, hubungan dengan pihak eksternal, transaksi dengan pihak ketiga, dan penunjukan auditor. 2. Akuntabilitas Akuntabilitas merupakan prasyarat yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang berkesinambungan. Maka perusahaan harus dapat mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan.



3. Independensi Prinsip ini dipergunakan untuk melancarkan pelaksanaan GCG, perusahaan harus dikelola secara independen sehingga masing-masing organ perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak lain. 4. Fairness ( kewajaran dan kesetaraan) Perlakuan setara terhadap pemegang saham, mencerminkan sifat adil, pemegang saham yang memiliki saham dengan klasifikasi yang sama, harus diperlakukan setara terhadap perseroan. Permasalahan dalam Implementasi CSR di Indonesia No Permasalahan GCG Etika buruk yang dilakukan Direktur Utama PT. Garuda Indonesia, di tahun 2019 menyalahgunakan jabatannya dengan kasus penyelundupan sebuah motor Harley Davidson dan dua buah sepeda Brompton



DK, IDK, KA Dewan komisaris dalam suatu perusahaan adalah orang-orang yang ditunjuk dengan tugas utama yaitu pengawasan kegiatan dan operasional suatu perusahaan yang dijalankan dewan direksi terkait. Dan juga dapat memberikan nasihat kepada Direksi dengan tujuan sesuai dengan kepentingan perusahaan. Direksi merupakan pihak-pihak dalam suatu entitas perusahaan yang bertugas melaksanakan operasi dan kepengurusan perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan.



Komisaris Independen yaitu suatu jabatan yang menjadi bagian dari keanggotaan dewan komisaris, namun bersifat independen dan tidak memiliki afiliasi dengan anggota komisaris lain, pemegang saham, direktur, atau manajemen perusahaan. komisaris independen perlu memastikan bahwa setiap anggota komisaris telah menjalankan pengawasan yang baik dan benar terhadap kinerja direktur perusahaan. Komite audit merupakan sebuah komite yang cukup penting di dalam perusahaan. Komite audit memiliki peran besar bagi kemajuan sebuah perusahaan dikarenakan komite ini merupakan sebuah kepanjangan tangan dari dewan komisaris.  Komite Audit adalah  komite yang dibentuk untuk membantu  melaksanakan tugas dan fungsi dewan komisaris. Komite ini dibentuk oleh dewan komisaris dan bersifat fakultatif atau dapat dibentuk. Hubungan Komite Audit dengan Komisaris Independen Menurut Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia 2006, komite audit bertugas membantu dewan komisaris untuk memastikan bahwa (1) laporan keuangan disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum (2) struktur pengendalian internal perusahaan dilaksanakan dengan baik (3) pelaksanaan audit internal maupun eksternal dilaksanakan sesuai standar audit yang berlaku dan (4) tindak lanjut temuan hasil audit dillaksanakan oleh manajemen Mengapa dewan komisaris, tidak berpengaruh? merupakan elemen yang digunakan untuk mengontrol kemampuan direksi dalam hal pengambilan keputusan perusahaan, karena itu semakin banyak jumlah anggota dewan komisaris dapat meningkatkan kualitas pengungkapan pengendalian internal. Semakin banyak ukuran dewan komisaris berpotensi adanya sumber daya manusia yang memiliki kualitas unggul sehingga dapat meningkatkan kinerja dari dewan komisaris. Mengapa independensi komisaris tidak berpengaruh? Teori keagenan menyatakan bahwa perbedaan kepentingan antara agen dan principal dapat menimbulkan asimetri informasi berkaitan dengan keadaan internal perusahaan. Untuk meningkatkan kualitas pengawasan yang dilakukan oleh komisaris, maka dengan hadirnya komisaris independen diharapkan mampu menambah kualitas dan kinerja dari dewan komisaris.



CSR



CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu konsep atau tindakan yang dilakukan oleh perusahaan sebagai rasa tanggung jawab perusahaan terhadap social maupun lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada, seperti melakukan suatu kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dan menjaga lingkungan, memberikan beasiswa untuk anak tidak mampu di daerah tersebut, dana untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan untuk membangun desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk masyarakat banyak, khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut berada Tujuan dari CSR adalah (Saputri, 2011): 1. Untuk meningkatkan citra perusahaan, biasanya secara implisit, asumsi bahwa perilaku perusahaan secara fundamental adalah baik. 2. Untuk membebaskan akuntabilitas organisasi atas dasar asumsi adanya kontrak sosial di antara organisasi dan masyarakat. 3. Sebagai perpanjangan dari pelaporan keuangan tradisional dan tujuannya adalah untuk memberikan informasi kepada investor. Alasan perlunya tanggung jawab sosial perusahaan : 1. Terbatasnya sumber daya alam, bisnis diharapkan untuk tidak hanya mengeksploitasi sumber daya alam yang terbatas, namun harus juga memelihara dan menggunakan sumber daya secara bijak. 2. Lingkungan sosial yang lebih baik, lingkunagn sosial akan mendukung keberhasilan bisnis untuk waktu yang panjang, semakin baik lingkungan sosial dengan sendirinya akan ikut memperbaiki iklim bisnis yang ada. Misalnya dengan semakin menurunnya tingkat penganguran. 3. Perimbangan tanggung jawab dan kekuasaan, kekuasaan yang terlalu besar jika tidak diimbangi dan dikontrol dengan tanggung jawab sosial akan menyebabkan bisnis menjadi kekuatan yang merusak masyarakat. 4. Keuntungan jangka panjang, dengan tanggung jawab dan keterlibatan sosial tercipta suatu citra positif di mata masyarakat, karena terciptanya iklim sosial politik yang kondusif bagi keberlangsungan bisnis perusahaan tersebut. Permasalahan dalam Implementasi CSR di Indonesia No Permasalahan CSR 1. PT. Freeport Indonesia yang beroperasi sejak tahun 1969, sampai kini tidak lepas dari konflik berkepanjangan dengan masyarakat lokal, baik terkait dengan tanah ulayat, pelanggaran adat, maupun kesenjangan sosial dan ekonomi yang terjadi.2 Kasus Pencemaran Teluk Buyat (pembuangan tailing ke dasar laut) akibat operasional PT Newmont Minahasa Raya (NMR) tidak hanya menjadi masalah nasional, namun internasional.3



Konflik akibat pencemaran lingkungan dan masalah sosial terkait operasional PT Caltex Pacific Indonesia (CPI) di wilayah Duri Provinsi Riau, masyarakat menuntut kompensasi hingga tingkat DPR.4 Mengapa CSR tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan? Perusahaan perlu terus melakukan evaluasi terhadap program CSR, agar upaya pemberdayakan masyarakat terus meningkat kualitasnya. Masyarakat sebagai subjek pemberdayaan perlu terus didorong untuk perduli terhadap perusahaan, dengan cara bersikap responsif dan partisipatif terhadap berbagai bantuan dan kesempatan yang diberikan melalui program CSR. Mengapa perusahaan menyusun CSR? CSR sangat diperlukan dalam me-manage pengaruh perusahaan pada perkembangan yg berkesinambungan. Perusahaan harus mampu mendapatkan pengakuan bahwa tidak hanya bertanggung jawab tapi juga mempunyai dampak besar untuk perubahan ekonomi lingkungan dan sosial. GRI adalah suatu lembaga yang independen sebagai standar pengukuran CSR.



Pengujian Normalitas Jika setelah dilakukan pengujian normalitas diketahui bahwa data yang kita gunakan tidak berdistribusi normal, maka kita bisa menggunakan metode analisis lain, yaitu Analisis Statistik Nonparametrik. Analisis statistik nonparametrik tidak memerlukan asumsi normalitas data karena analisis statistik nonparametrik adalah analisis statistik yang mengasumsikan bahwa distribusi data tidak mengikuti suatu distribusi tertentu. Jika diketahui bahwa dari pengujian normalitas ternyata data yang kita gunakan berdistribusi normal, maka kita seharusnya mengunakan analisis statistik parametrik dan tidak beralih ke analisis statistik nonparametrik. Hal ini karena analisis statistik parametrik lebih powerful dibandingkan analisis nonparametrik. Mengapa data tidak normal? Alasan 1 : Data Ekstrim Terlalu banyak nilai-nilai ekstrim dalam satu set data yang akan menghasilkan distribusi skewness(miring). Normalitas data dapat dicapai dengan menghilangkan data tersebut. Hal ini kemungkinan terjadi karena kesalahan menentukan pengukuran, kesalahan data-entry dan



outlier dan untuk mengatasinya dengan menghapus data tersebut dari data yang digunakan untuk alasan yang masuk akal. Autokorelasi Uji autokorelasi di dalam model regresi linear, harus dilakukan apabila data merupakan data time series atau runtut waktu. Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan



ROA ROE Laporan keuangan bisa dijadikan gambaran untuk menilai bagaimana kinerja suatu perusahaan, termasuk dalam hal investasi. Karena biasanya perubahan nilai investasi pada perusahaan dapat dilihat melalui sebuah laporan keuangan. Bagi investor maupun calon investor, laporan keuangan bisa menjadikan mereka yakin atau tidak untuk memberikan dana investasi tambahan. Hal ini dikarenakan informasi di dalam laporan keuangan bisa memberikan hasil analisis bagaimana perusahaan akan mengembangkan dana investasi tersebut untuk kemudian dijadikan keuntungan bagi investor. ROA adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan menggunakan total asset perusahaan. Return on Asset ROA merupakan salah satu cara menghitung kinerja keuangan perusahaan dengan membandingkan laba bersih yang diperoleh perusahaan dengan total aset yang dimiliki oleh perusahaan. alasan penulis menggunakan ROA untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan karena rasio ROA ini mempunyai arti yang sangat penting yaitu salah satu teknik yang bersifat menyeluruh comprehensive . Analisis rasio ROA juga sudah lazim digunakan untuk mengukur tingkat efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan. Alasan selanjutnya mengapa ROA ini penting adalah menguji efektivitas operasional suatu perusahaan.



ROA memudahkan manajemen untuk mengetahui kegunaan dan efektivitas uang yang selama ini diberikan. Hal ini dikarenakan analisis ROA meliputi semua aset, baik dari utang maupun piutang.



Semakin tinggi ROA di perusahaan, tandanya adalah perusahaan tersebut mendapatkan uang lebih tinggi dengan investasi yang lebih sedikit. Kegunaan ROA



Keterangan



ROA berguna buat mencari tahu profitabilitas dan efisiensi perusahaan.



ROA yang tinggi mengindikasikan bisnis tersebut punya profitabilitas yang tinggi dan lebih efisien.



Membandingkan performa perusahaan dengan perusahaan kompetitor.



Bagus atau buruknya kinerja manajemen perusahaan dapat diukur dengan melihat ROA lalu membandingkannya dengan ROA perusahaan kompetitor.



Semakin tinggi Return on Assets (ROA) maka akan semakin tinggi pula laba bersih yang dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total aset. Dengan mengetahui ROA kita dapat menilai apakah perusahaan telah efisien dalam menggunakan aktivanya dalam kegiatan operasi untuk menghasilkan keuntungan. Return on Equity (ROE) adalah indikator yang mengukur seberapa baik perusahaan dalam memanfaatkan modal (ekuitas) buat menghasilkan laba (profit).



ROE merupakan perhitungan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dengan menggunakan modal sendiri dan menghasilkan laba bersih yang tersedia bagi pemilik atau investor. Semakin besar persentase ROE, semakin produktif suatu perusahaan. Sebaliknya, persentase ROE yang kecil menjadi pertanda kalau perusahaan gak bisa mengoptimalkan modal dari investor (ekuitas). Jenis-Jenis Rasio Profitabilitas  a. Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin)  b. Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)  c. Rasio Pengembalian Aset (Return on Assets Ratio)



LQ45



Menurut pengertiannya, indeks LQ45 merupakan 45 emiten yang telah melaui proses seleksi dengan likuiditas tinggi (LiQuid) serta beberapa kriteria pemilihan lainnya. Kriteria tersebut diantaranya dapat meliputi pertimbangan kapitalisasi pasar. 45 emiten tersebut disesuaikan setiap enam bulan sekali (tiap awal Februari dan Agustus). Dengan demikian, saham yang terdapat pada daftar tersebut akan selalu berubah-ubah.



Dengan demikian, kriteria suatu saham untuk dapat masuk ke dalam indeks LQ45 adalah sebagai berikut:     



Tercatat di BEI minimal 3 bulan Memiliki kondisi keuangan, perospek pertumbuhan, serta nilai transaksi yang tinggi Masuk dalam 60 saham berdasarkan nilai transaksi pada pasar regular dalam 12 bulan terakhir Termasuk dalam 60 saham dengan kapitalisasi tertinggi dalam 1 – 2 bulan terakhir Dari 60 saham tersebut, 30 saham teratas akan masuk secara otomatis dalam perhitungan indeks LQ45



Indeks LQ45 memiliki tujuan sebagai pelengkap IHSG, khususnya untuk menyediakan sarana yang obyektif dan terpercaya bagi analisis keuangan, manajer investasi, investor dan juga pemerhati pasar modal dalam memonitor pergerakan harga dari saham-saham yang aktif diperdagangkan.



Nilai Perusahaan (Tobins Q) Tobin’s Q theory atau Q ratio adalah rasio yang mendefinisikan nilai perusahaan sebagai bentuk dari nilai kombinasi antara aset (aktiva) berwujud dan aset (aktiva) tak berwujud. memakai Tobin’s Q setidaknya mampu memberi gambaran mengenai aspek fundamental perusahaan dan pandangan pasar terhadap perusahaan (sejauh mana pihak luar termasuk investor memberi penilaian terhadap perusahaan).