Bangunan Pelengkap Jembatan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Bangunan pelengkap Jembatan Membuat jembatan tentu sebaiknya dilengkapi pelengkap jembatan, sehingga tidak sia-sia dalam arti mudah rusak oleh hal yang lain, seperti longsor dlll. 1. Sayap jembatan 2. Krib 3. Oprit



ad.1. Sayap jembatan Berfungsi menahan longsor pada tebing sungai dan melindungi pangkal jembatan (abutment) ad. 2. Krib Berfungsi mengarahkan aliran air dan menahan emosi, dibuat dari bronjong, pasangan batu, pasangan batu kosong, atau pancang. ad. 3. Oprit Jalan masuk menuju jembatan    



Tanjakan pada oprit, maksimum 12 % Jari-jari tikungan, minimum 10 m Jarak pandang bebas, minimum 30 m Tembok Penahan Tanah (TPT) harus ada sulingan air, tidak boleh lebih tinggi dari timbunan oprit.



Tahapan Survei 1. Informasi jembatan yang akan dibangun 2. Peralatan 3. Tenaga kerja 4. Pemilihan lokasi jembatan 5. Ukuran lebar jembatan 6. Ukuran kedalaman sungai 7. Ukuran tinggi Muka Air Normal (MAN) 8. Ukuran tinggi Muka Air Banjir (MAB) 9. Pemindahan tinggi ukur MAB, MAN dan dasar sungai pada titik ukur 10. Penentuan letak kedalaman pondasi 11. Survei harga bahan dan alatPemindahan tinggi ukur MAB, MAN dan dasar sungai pada titik ukur



ad. 1. Informasi jembatan yang akan dibangun   



Lebar dan kedalaman sungai, jenis tanah dasar, jenis lalu lintas yang akan dilayani Material yang ada disekitar lokasi jembatan : batu, pasir, kayu dan tanah urug Situasi dan kondisi sekitar calon jembatan, guna menentukan jumlah orang dan peralatan survei yang akan dipakai



ad. 2. Peralatan Yang perlu dipersiapkan :        



Meteran 5 m dan 50 m Tali plastik, untuk membantu pengukuran Patok, untuk menandai letak as jembatan Cangkul untuk melihat kondisi tanah dasar Kayu/bambu panjang > 5 m, untuk mengukur kedalamanan sungai Pukul besi dan paku, untuk memberi tanda letak peil jembatan dan Muka Air Banjir (MAB) Kompas, untuk mengukur sudut belok sungai dan trase jembatan beserta opritnya Take of sheet dan alat tulis



ad. 3. Tenaga kerja  



Satu orang yang dapat berenang untuk mengukur kedalaman dan lebar sungai Satu orang penggali tanah untuk calon pangkal jembatan guna memperkirakan daya dukung tanah dasar



ad. 4. Pemilihan lokasi jembatan     



Pada bentang terpendek, agar harga konstruksi menjadi murah Pada bagian sungai yang lurus , agar tidak menggunakan krib dan sayap jembatan Pangkal jembatan dipilih pada tanah keras, agar pondasi stabil dan tidak terlalu dalam Pada tebing sungai yang tidak terlalu terjal, sehingga pangkal dan sayap jembatan tidak terlalu tinggi, lebih stabil terhadap gempa dan hantaman air banjir Pada jalan yang sudah ada, agar tidak perlu memindah trase jalan dan membebaskan tanah baru



ad. 5. Ukuran lebar jembatan Diukur dari lebar basah rata-rata sebagai bentang bersih jembatan, dengan menggunakan pita ukur atau tali. ade. 6. Ukuran kedalaman sungai Diukur dengan menggunakan batang kayu/bamboo dicolok dan tandai kedalaman dasar sungai pada peil ukur. ad. 7. Ukuran tinggi Muka Air Normal (MAN) Tinggi rata-rata air pada saat musim hujan. ad. 8. Ukuran tinggi Muka Air Banjir (MAB) Tinggi aliran air pada saat banjir. ad. 9. Pemindahan tinggi ukur MAB, MAN dan dasar sungai pada titik ukur



ad. 10. Penentuan letak kedalaman pondasi   



Dasar pondasi harus diletakkan pada tanah keras, sebagai pertimbangan satu orang hanya mampu menggali 0,5 m3 tanah keras/hari Kedalaman pondasi minimal 1,5 m dibawah dasar sungai (kecuali pondasi jembatan gantung) Dihitung ketinggian jarak dasar pondasi dengan paku sebagai titik ukur.



ad. 11. Survei harga bahan dan alat Tahapan Desain 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Batasan pokok jembatan Prinsip pemilihan konstruksi jembatan Bangunan atas Bangunan bawah Pondasi jembatan Bangunan pelengkap



ad. 1. Batasan pokok jembatan a. Tinggi Bebas Jarak minimal antara Muka Air Banjir dengan gelagar jembatan b.



Tinggi pilar dan pangkal jembatan



Maksimal 7 m., jika lebih harus dikonsultasikan. c.



Bentang jembatan maksimum    



Jembatan gantung untuk kendaraan roda dua, maksimum 60 m Jembatan beton, maksimum 6 m Jembatan gelagar besi lantai kayu, maks 16 m Jembatan pelengkung, maksimum 12 m



Diluar ketentuan diatas dikonsultasikan terlebih dahulu ad. 2. Prinsip pemilihan konstruksi jembatan    



Konstruksi murah Mudah dilaksanakan dan dirawat oleh masyarakat Banyak menyerap bahan dan tenaga lokal Sesuai dengan kebutuhan bukan karena keinginan



ad. 3. Bangunan atas a. Jembatan Kayu, lantai kayu minimal menggunakan kayu : 



Mutu kayu A



 



b.



Klas kuat II, klas awet II Tegangan lentur ijin = 109 km/cm2



Sambungan pada gelagar jembatan atas dibuat berselang-seling agar kekuatan merata.



ad. 4. Bangunan bawah ad. 5. Pondasi jembatan a. Pondasi langsung Dibuat dari pasangan batu kali atau beton bertulang, cocok untuk tanah sedang b.



Pondasi tiang pancang sederhana



Dibuat dari beton atau kayu, cocok untuk tanah lunak c.



Pondasi sumuran



Cocok untuk tanah yang agak berpasir dan letak tanah kerasnya agak dalam. ad. 6. Bangunan pelengkap Tahapan pelaksanaan 1. Menentukan posisi dan peil jembatan berdasarkan titik ukur hasil survei dengan cara pasang patok 2. Penggalian tanah untuk pondasi jembatan hingga mencapai tanah keras dan minimal 1,5 m dibawah dasar sungai 3. Pasang bouwplank untuk pangkal jembatan 4. Pengerjaan pasangan pangkal jembatan (ada sulingan air) dan pekerjaan dihentikan jika sudah pada posisi diatas air 5. Poin 2 sampai 4 dikerjakan juga untuk pekerjaan sayap jembatan dan pilar tengah 6. Pengerjaan pangkal, sayap dan pilar tengah dikerjakan pada saat air sungai surut pada musim kering 7. Melanjutkan pekerjaan yang telah berada diatas air 8. Pasang angkur untuk plat beton tumpuan 9. Pasang plat beton tumpuan 10. Pasang rubber bearing atau plat timah hitam 11. Pasang gelagar, tambatan angina dan lantai jembatan 12. Pasang handrail dan buat oprit jembatan



Pengawasan Yang perlu diawasi dalam pelaksanaan pekerjaan : 1. Galian pondasi untuk mengetahui kedalaman peil yang diinginkan, sebelum pekerjaan pondasi, diperiksa Fasilitator. 2. Ketinggian peil pangkal dan pilar jembatan, sebelum pemasangan balok tumpuan, diperiksa Fasilitator. 3. Pemasangan besi tulangan, sebelum pengecoran beton, diperiksa Fasilitator.



4. Pengecoran beton terutama pada perbandingan campuran dan kualitas air untuk campuran, diawasi dan diperiksa Fasilitator. 5. Tenaga kerja yang digunakan adalah tenaga kerja dari desa itu sendiri kecuali tenaga ahli 6. Tenaga kerja yang dipergunakan harus efektif, artinya biaya yang dikeluarkan harus sesuai dengan pekerjaan yang dihasilkan, jika terjadi penyimpangan harus segara dicari pemecahannya



Pemeliharaan Yang harus dilakukan pada pemeliharaan konstruksi jembatan : 1. Perbaikan pasangan yang rusak. 2. Penggantian kayu yang lapuk. 3. Pengecatan besi jembatan.