BCS 2 Efflorescense Dermatology [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BCS



2



Dermatologic Examination & Type of Skin Lesion (Efflorescence) Dr.dr. IGAA Praharsini, SpKK, FINS DV, FAA DV



EXAMINATION OF SKIN











  



Riwayat umum  ras, kebiasaan makan, riwayat penyakit sebelumnya Terkait tempat tinggal atau asal ini akan terkait dengan penyakit tertentu yang khas dengan tempat tsb. 



Terkait pekerjaan  misalnya pegawai spa sering lakukan masas, terkait nanti dengan dermatitis kontak.



Perlu diperhatikan terkait pemeriksaan  privasi harus dijaga, pencahayaan harus bagus (memudahkan penilaian efflorescense), terkadang perlu dibantu dengan kaca pembesar/objek glass atau senter. Pada pemeriksaan kulit, jangan hanya focus pada lesi yang dikeluhkan pasien saja. Setelah periksa lesi yang dikeluhkan oleh pasien, kita harus lihat keadaan kulit secara enyeluruh walaupun pasien tidak mengeluhkan ada lesi lain, karena terkadang sering ada pasien dengan keluhan gatal di tangan (tampak seperti dermatitis), setelah diperiksa secara menyeluruh ternyata ada tinea pubis di inguinalnya. Terkadang jika diperiksa di bagian yang dikeluhkan saja itu tidak khas penampakannya, sehingga perlu pemeriksaan menyeluruh (tentu pasien harus buka baju). Ingat bahwa pemeriksaan tidak hanya di kulit, tetapi juga di rambut, mukosa, kuku  membantu mengarahkan ke diagnosis. Misalnya ketemu pasien curiga psoriasis tapi masih ragu, dilihat di kukunya ada lesinya.



Efflorescence  lesi kulit dimana gambarannya berbeda dengan lesi kulit dengan gambaran disekitarnya yang bisa diamati secara objektif. Penulisan status dermatologi: (1) tipe lesi, (2) karakteristik lesi, (3) kalau lesinya Multipel, baru bisa menentukan konfigurasi atau susunannya seperti apa, (4) bagaimana distribusi lesi di tubuh pasien.



Tanyakan darimana mulai timbul? Adanya ciri0ciri tertentu ada satu lesi besar kemudian timbul lesi lain. Lesi oleh tinea misalnya, awalnya kecil semakin lama semakin melebar. Riwayat pengobatan, pada pasien dengan kecurigaan eruption.



1



ini origo  jadi distribusi inilah yang akan mengarahkan untuk diagnosis pasien.



PRIMARY LESION



Lanjut ke efflorescence primer  lesi kulit yang muncul karena proses dari penyakitnya. Tipe efflorescence dibagi jadi 2: primer dan sekunder.







 



  



Warnanya seperti apa? Ada eritema, hiperpigmentasi. Multipel atau soliter? Bentuknya seperti apa (tidak beraturan atau oval)? Tepi lesinya bagaimana (batas tegas/tidak)? Ukurannya? Kalau perlu lakukan palpasi untuk mengetahui permukaannya seperti apa, berdungkul-dungkul misalnya. Pada beberapa lesi perlu menggunakan kaca pembesar, terdapat lesi papul undulasi?bagian sentralnya. Pada beberapa lesi (erisipelas, selulitis?) diraba, akan teraba lebih hangat dari kulit disekitarnya. Pemeriksaan fisik (kulit)  inspeksi dan palpasi. 



Misalnya ketemu vesikel, ada banyak, dilihat tampak tersebar  varicella. Kalau kita lihat bergerombol  herpes zoster.











Macule  perubahan batas datar? Lesinya datar, tidak ada perubahan morfologis, hanya perubahan warna. Ukurannya lebih dari 0,5 disebut patch. Macule sendiri dari proses terjadinya dibagi menjadi 3: proses inflamasi, proses pendarahan, dan gangguan/perubahan pigmentasi.







Terakhir, perhatikan distribusi lesinya di tubuh pasien seperti apa. Misalnya ada pasien dengan keluhan kulit merah, perih/kering? Lokasinya di wajah, leher, tangan bagian bawah, kaki bagian bawah (semua di daerah yang terpapar sinar matahari). Pasien dengan keluhan gatal di kaki, setelah diperhatikan lokasinya di seluruh daerah ekstensor, oh



2



Macule yang terjadi karena proses inflamasi  macule hyperemia. Biasanya perlu pemeriksaan diascopy  dilakukan dengan objek glass, jika terjadi pemudaran warna saat ditekan dengan objek glass disebut macule hyperemia. Macule hyperemia berdasarkan bentuk dan ukurannya dibagi lagi menjadi 3: macule roseola, eritematous, dan telengictasis.



Ini adalah macule hemorrhagic, ini ada proses pendarahan. Dengan pemeriksan diascopy, tidak ada perubahan warna, tidak memudar dengan penekanan. Ini juga dibagi berdasarkan bentuk dan ukurannya: petechial, vibises, dan ecchimoses.



Papul  peninggian kulit, diameter