BENTUK PERTUMBUHAN DAN KORALUM - Nugraha [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BENTUK PERTUMBUHAN DAN KORALUM A. Bentuk Pertumbuhan Karang Karang memiliki variasi bentuk pertumbuhan koloni yang berkaitan dengan kondisi lingkungan perairan. Berbagai jenis bentuk pertumbuhan karang dipengaruhi oleh intensitas cahaya matahari, gelombang dan arus, ketersediaan bahan makanan, sedimen, subareal exposure dan faktor genetik. Berdasarkan bentuk pertumbuhannya, karang batu terbagi atas karang Acropora dan non Acropora. Perbedaan Acropora dengan non- Acropora terletak pada struktur skeletonnya. Acropora memiliki bagian yang disebut axial corallite dan radial corallite, sedangkan non-Acropora hanya memiliki radial corallite (Amirah Aryani, 2011). Karang Acropora merupakan yang paling sering mengalami pemutihan dan selalu ditemukan di tiap stasiun pengamatan. Karang Acropora dikenal sebagai karang yang mudah dan cepat tumbuh sehingga sangat dominan di seluruh perairan dunia dengan jumlah jenis juga paling banyak, namun karang ini termasuk kelompok yang tidak tahan (susceptible) terhadap perubahan lingkungan dan mudah mengalami bleaching (Edi Rudi, 2012) Karang Non acropora memiliki bentuk tumbuh, sebanyak 6 kategori yaitu coral branching (CB), coral encrusting (CE), coral massive (CM), coral submassive (CS), coral mushroom (CMR) dan coral millepora (CME). Disamping itu terdapat juga bentuk tumbuh dead corals (DC) dan dead corals with algae (DCA). Bentuk pertumbuhan algae dijumpai 4 kategori tumbuh yaitu coralline algae (CA), halimeda (HA), macro algae (MA) dan turf algae (TA). Kategori bentuk tumbuh fauna lain (other fauna) didominasi oleh 3 kategori yakni soft coral (SC), sponges (SP) dan others (OT). Hal ini dapat menggambarkan bahwa kategori bentuk pertumbuhan bentik dari komponen biotik sangat mendominasi komponen penyusun dasar perairan Desa Amahusu ( Ronald Darlly Hukubun, 2020) Contoh karang soliter yaitu Famili Fungiidae , melekat dan juga hidup bebas dan dapat bermigrasi. Ciri khas famili Fungiidae (biasa disebut fungiid) yaitu hidup soliter dan ada yang membentuk koloni, bebas atau melekat pada substrat, dimana semua mempunyai septa pada permukaannya (oral site) yang membentuk lajur secara radial dari mulut yang terletak di tengah. Begitu juga di bagian bawah (suboral site) menunjukkan hal yang sama dan disebut sebagai kosta (Suharsono 2008). Koloni karang merupakan terumbu karang karang yang menjadi struktur di dasar laut berupa deposit kalsium karbonat (CaCO3) di laut yang dihasilkan terutama oleh hewan karang yang merupakan hewan tak bertulang belakang, termasuk dalam Filum Coelenterata (hewan berongga) atau Cnidaria. Yang disebut sebagai karang (coral) mencakup karang dari



Ordo scleractinia dan Sub kelas Octocorallia (kelas Anthozoa) maupun kelas Hydrozoa ( Adelfia Papu, 2011).



B. Bentuk Koralum Karang (Meodroid dkk) Koralum merupakan keseluruhan skeleton yang terbentuk oleh seluruh polip dalam satu individu atau satu koloni (Suharsono,2008). Menurut Zurba (2019), macam-macam bentuk Koralum Karang yaitu: 1. Dinding terpisah a) Tipe Placoid yaitu tipe koralum yang memiliki dindingnya masing-masing dengan tonjolan menyerupai tabung yang dipisahkan oleh Coenosteum. b) Tipe Phaceloid yaitu tipe koralum berbentuk memanjang membentuk tabung dan juga mempunyai corallite dengan dinding masing-masing yang dipisahkan oleh ruang kosong. c) Tipe Flabello-meandroid adalah tipe koralum yang membentuk lembahlembah memanjang, namun corallite tidak memiliki dinding bersama. d) Tipe Soliter adalah tipe koralum yang hanya terdiri atas satu corallite (tidak berkoloni). Umumnya memiliki dua bentuk yaitu bulat dan lonjong. 2. Dinding menyatu a) Tipe Cerioid adalah tipe koralum yang berbentuk saling menyatu (bersanding satu sama lain) dan membentuk permukaan yang datar. b) Tipe Meandroid adalah tipe koralum yang membentuk lembah dan corallite disatukan oleh dinding-dinding yang saling menyatu dan membentuk aluralur seperti sungai. 3. Spesial a) Tipe Themnasteroid adalah tipe koralum tidak memiliki dinding, dimana membentuk kanal-kanal kecil yang terpusat. b) Tipe Hydnophoroid adalah tipe koralum yang terbentuk seperti bukit yang masing-masing memiliki dinding. c) Tipe Flabellatte adalah tipe koralum yang memiliki bentuk koloni karang yang berlekuk-lekuk atau mempunyai alur yang berkelok dengan masing-masing koralit mempunyai dinding yang terpisah. d) Dendroid adalah tipe koralum yang bentuk pertumbuhan koloninya hampir menyerupai pohon, dimana mempunyai cabang-cabang.



DAFTAR PUSTAKA Hukubun, R, D. 2020. Kondisi Terumbu Karang di Perairan Pesisir Desa Amahusu (Batu Capeu) Kota Ambon. Jurnal Ilmu Kelautan dan Prikanan Papua. Vol. 3, No. 1. Ambon. Papu, A. 2011. Kondisi Tutupan Karang Pulau Kapoposang, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Privinsi Sulawesi Selatan. Jurnal Ilmu Sains. Vol. 11, No. 1. Makassar Rudi, E. 2012. Pemutihan Karang di Perairan Laut Natuna Bagian Selatan Tahun 2010. Biospecies. Vol. 5, No. 1. Bandah Aceh. Suharsono, 2008. Jenis-jenis Karang yang Umum Dijumpai di Perairan Indonesia. Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanografi, LIPI. Jakarta Zurba N. 2019. Pengenalan Terumbu Karang, Sebagai Pondasi Utama Laut Kita. Unimal Press



LAMPIRAN