Bilangan Angkut Syarif [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK II “Penentuan Bilangan Angkut Ion Dalam Larutan Elektrolit ” Hari/tanggal : Selasa, 17 Juni 2014



Sarip Hidayat (1112016200047)



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN ILMU PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIFHIDAYATULLAH JAKARTA 2014



ABSTRAK Telah dilakukan percobaan mengenai bilangan angkut dalam larutan elektrolit. Percobaan ini bertujuan untuk menentukan bilangan angkut ion hidrogen dengan metode moving-boundary. Larutan yang digunakan ialah larutan HCl 1 M dengan elektrde C dan Cu. indikator yang digunakan adalah metal violet. Dari hasil percobaan didapat data arus, waktu, dan tinggi. Berdasarkan hasil perhitungan yang didapat, percobaan ini dianggap gagal karena tidak ada bilangan angkut yang >1. PENDAHULUAN Hantaran arus listrik oleh larutan elektrolit dilakukan oleh ion-ion yang berasal dari ionisasi elektrolit itu sendiri. Kedua tipe ion, ion positif (kation) dan ion negatif (anion), masing-masing berfungsi membawa bagian dari arus listrik total. Jika Q1 merupakan jumlah arus listrik yang dibawa oleh tipe ion i, dan Q merupakan arus total yang dibawa oleh semua tipe ion, Jumlah bilangan angkut dari semua ion dalam larutan adalah sama dengan 1. (Burhanudin milama, 2014: 26). Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menentukan bilangan angkut. Cara penetuan bilangan angkut tersebut diantaranya penentuan bilangan angkut dengan cara Hittorf dan cara gerakan batas (moving boundry). Metode pembatasan yang bergerak (moving boundry): dalam metode pembatas yang bergerak, bilangan transpor dihitung oleh di mana Ci adalah konsentrasi ion i dalam ekuivalen dm-3, I adalah arus listrik dalam amper, V adalah volume melalui media pembatas yang bergerak lewat, dinyatakan dalam m3 dan t adalah waktu dalam detik. (Dogra, 2009: 506). Karena dalam percobaan ini volum dan konsentrasi larutan elektrolit terukur dan waktu juga kuat arus terukur, maka persamaan diatas dapat dimodifikasi menjadi:



atau menjadi:



dimana : t+ = bilangan angkut kation V = volume larutaan diantara 2 batas gerakan (liter) C = konsentrasi larutaan (mol- ekivalen perliter) Q = mol- ekivalen jumlah arus yang diterapkan (faraday) (Milama, 2014: 28-29) MATERIAL DAN METODE 1. Material 1) Tabung elektrolitik 1 buah, 2) elektroda C , 3) elektroda Cu, 4) power supply, 5) multtester, 6) kabel listrik , 7) stopwatch, 8) statif dan klem, 9) pipet tetes, 10) aquades, 11) HCl 1M, 12) indicator metal violet



2. Metode 1) Bersihkan tabung dan kedua elektroda yang akan digunakan 2) Set lah semua alat seperti gambar dan power supply dalam keadaan off



3) Isilah tabung melalu mulut atasnya denga larutan HCl 0,5 M sedemikian sampai merendam elektroda Cu (setinggi 1 cm) pada kutub negatif power supply dan karbon pada kutub positif. 4) Nyalakan power supply dan stopwatch setelah larutan ditetesi metil violet. Kemudian hentikan setelah terjadi perubahan warna pada larutan. 5) Catat waktu dan arus yang dihasilkan. 6) Ukur panjang perubahan warna. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil pengamatan dan perhitungan PERCOBAAN



PANJANG



WAKTU



KUAT ARUS



1



9,5 cm



46 detik



0,11 A



2



8,5 cm



1 menit 6 detik



0,12 A



Perhitungan: Percobaan pertama: Q



it



=96500



= t+ = =



0,11 x 46 96500



= 5,24 x 10-5



VC Q 9,5 x10−3 𝑥 1 5,24 x 10−5



= 181,3



Percobaan kedua: Q



it



=96500 =



t+



= =



0,12 x 66 96500



= 8,20x 10-5



VC Q 8,5 x10−3 𝑥 1 8,20 x 10−5



= 103,6 2. Persamaan reaksi Katoda : 2 H+ + 2e  H2 Anoda : 2 Cl-  Cl2 + 2e



3. Pembahasan Pada praktikum kali ini akan dibahas mengenai percobaan bilangan angkut pada larutan HCl dengan elektroda Cu dan elektroda C dan indicator metil violet. Tujuan percobaan kali ini yaitu untuk menentukan bilangan angkut ion hydrogen dengan metode moving- boundary. Elektroda C sebagai Anoda dan elektroda Cu sebagai katoda. Letak elektroda Cu ada diatas mulut tabung elektrolitik disini ia berperan sebagai katoda, dimana setelah ditambahkan dengan metal violet maka yang terjadi diatas mulut tabung elektrolitik ini adalah sebagian berwarna hijau. Sedangkan



pada bawah tabung elekttrolitik pada elektroda C keluar gelembunggelembung. Dimana gelembbung atau gas yang diikeluarkan ini diduga sebagai gas hidrogen. Saat arus dialirkan anion Cl- bergerak turun ke anoda, sementara H+ bergerak naik ke katoda. Saat ion H+ naik tempatnya digantikan oleh Cu2+, karena itu perbatasan antara kedua larutan juga bergerak naik, dalam percobaan ini ditandai dengan perubahan warna larutan menjadi kuning pada bagian atas (penambahan indikator). Dengan mengetahui volume yang dilewati perbatasan yang bergerak tadi untuk sejumlah listrik yang dilewatkan ke dalam sel dapat dihitung bilangan angkut H+. Berdasarkan hasil perhitungan yang didapat, percobaan ini dianggap gagal karena tidak ada bilangan angkut yang >1. Hal ini disebabkan karena kesalahan praktikan dalam melakukan percobaan sehingga data-data yang dihasilkan tidak akurat



KESIMPULAN Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menentukan bilangan angkut. Cara penetuan bilangan angkut tersebut diantaranya penentuan bilangan angkut dengan cara Hittorf dan cara gerakan batas (moving boundry). Berdasarkan teori, bahwa jumlah bilangan angkut dari semua ion dalam larutan adalah sama dengan 1. hasil perhitungan yang didapat, percobaan ini dianggap gagal karena tidak ada bilangan angkut yang >1. Hal ini disebabkan karena kesalahan praktikan dalam melakukan percobaan sehingga data-data yang dihasilkan tidak akurat.



DAFTAR PUSTAKA



Dogra, S.K. 1990. Kimia Fisik dan Soal-soal. Jakarta: UI-Press.



Milama, Burhanudin. 2014. Panduan Praktikum Kimia Fisika 2. Jakarta: UIN P.IPA FITK-Press.