Bioetika 'Clone' [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS TERSTRUKTUR BIOETIKA



Oleh: Nama : Freedo Mahardikha NIM : B1A018123 Kelas : C



KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDRIMAN FAKULTAS BIOLOGI PURWOKERTO 2019



Menganalisa Isu Etik dalam Film “ Clone” menggunakan matriks etika Deskripsi Etik Kasus yang dibahas dalam film “Clone” diantaranya adalah isu kloning mengenai pencangkokkan organ untuk manusia yang berasal dari organ hewan yang dikloning seperti kasus pencangkokkan organ dari babi yang dikloning ke dalam tubuh manusia. Berdasarkan aslinya, organ babi berupa ginjal tersebut tidak dapat dicangkokkan ke dalam tubuh manusia, karena di dalam organ babi tersebut terdapat gula yang memberikan sinyal bahwa organ itu adalah milik babi dan tidak cocok jika dimasukan ke dalam tubuh manusia. Oleh sebab itu, kloning pada babi dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan organ yang cocok bila dimasukkan ke dalam tubuh manusia. Proses kloning tersebut dilakukan dengan cara mengambil gula pengode keluar, lalu masukkan intruksi baru, gen baru dari hewan dewasa yang ingin dibuat duplikatnya. Lalu pada kasus kloning ayam, kloning dilakukan dengan menginduksi sel dari ayam bulu hitam kedalam telur ayam putih, induksi tersebut dilakukan karena ayam bulu hitam mewakili unggas yang baik, karena dapat tumbuh cepat. Namun, tidak dapat bertelur banyak, sementara ayam putih digunakan karena mewakili ayam petelur. Keberhasilan induksi ditentukan oleh ayam yang menetas, semakin hitam bulu ayam maka semakin banyak daging yang diproduksi. Kloning juga terjadi pada anjing bernama Parkway. Di dalam kasus ini, anjing bernama Parkway dimiliki oleh seorang keuarga yang sangat menyayanginya. Anjing Parkway terlah Bersama keluarga tesebut dari saat anak dari pihak keluarga masih kecil. Pada suatu ketika, anjing Parkway mati dan membuat keluarga tersebut merasa kehilangan. Lalu terlintas terpikir oleh sang ayah untuk melakukan kloning pada anjing Parkway agar kehadirannya tetap ada. Namun, setelah dikloning ternyata sifat dari anjing yang dikloning tidak sama dengan Anjing Parkway yang telah mati, walaupun secara fisik mereka identik. Lalu kloning juga terjadi pada peristiwa pelestarian hewan gaur sejenis bison Asia yang akan terancam punah. Kloning dilakukan dengan cara mengambil sel telur sapi dan mengganti gen sapi dengan gen gaur, lalu embrio gaur tersebut ditanamkan pada rahim sapi. Setelah Sembilan bulan embrio gaur ditanam pada rahim sapi, embrio gaur akhirnya terbentuk dan sapi siap melahirkan. Namun, ketika anak gaur sudah dilahirkan, 3 hari kemudian anak gaur tersebut mati dikarenakan terserang bakteri yang tidak ada hubungannya dengan kloning. Apabila anak gaur tersebut dapat hidup, berarti hal tersebut menunjukan bahwa pelestarian gaur berhasil. Namun, jika cloning untuk melestasikan populasi hewan berhasil akan terjadi perdebatan karena faktor penyebab punahnya suatu spesies dikarenakan rusaknya habitat. Apabila kloning untuk pelestarian hewan berhasil maka orangorang akan dengan mudahnya merusak habitat hewan.



Matriks Etik Respect For Peneliti



Hewan



Pasien



Konsumen Peternak



Wellbeing Pengetahuan dan Pengembangan Yes No Abstain Kebebasan Hidup di Alam Yes No Abstain Keamanan dan Kesehatan Yes No Abstain Kemanan Makanan Yes No Abstain Penghasilan dan Produktivitas yes



No



Abstain



Autonomy Meneliti



Justice Etika Penelitian



Yes No Abstain Yes No Abstain Perlindungan dan Kelayakan Hidup Pemeliharan Yes No Abstain Yes No Abstain Mendapatkan Kesetaraan Perlakuan Fasilitas Yes No Abstain Yes No Abstain Memilih Makanan Jaminan Kesehatan Yes No Abstain Yes No Abstain Mendapatkan Keadilan dalam Kualitas Ternak Prakteknya Unggul Yes No Abstain Yes No Abstain



Argumentasi 1. Peneliti A. Wellbeing: Seorang peneliti selain meniliti juga menemukan inovasi baru dalam banyak hal, salah satunya adalah dengan kloning. Dengan kloning ini peneliti dapat menemukan dan mengembangkan hal baru. B. Autonomy: Peneliti bebas melakukan penelitian guna terciptaya teknologi baru karena manusia membutuhkan teknologi baru selama keberlangsungan hidupnya. Namun, dalam melalukan penelitian, harus tetap mengikuti etika-etika dalam penelitian. C. Justice: Dalam meneliti suatu hal, seorang peneliti harus memerhatikan etika dan mengetahui aturan-aturan saat akan melakukan penelitian. Contohnya dalam melakukan kloning, namun dalam kasus kloning belom ada aturan yang menyatakan bahwa kloning merupakan suatu yang melanggar etika atau tidak. Maka dari itu muncul banyak perdebatan dari pengembangan teknologi ini. 2. Hewan A. Wellbeing: Hewan hasil kloning biasanya tidak dibiarkan bebas di alam, tapi ditempatkan disuatu konservasi untuk studi penelitian. Maka dari itu hewan kloning dirasa tidak dapat hidup bebas dan pertumbuhannya sangat diperhatikan.



B. Autonomy: Hewan hasil kloning dalam perkembangannya sangat diperhatikan dan dijaga karena hewan kloning merupakan hewan yang bukan berasal dari perkembangbiakan, melainkan hasil dari teknologi berupa kloning yang cenderung rentan akan penyakit dan kecacatan. C. Justice: kehidupan Hewan dari hasil kloning tidak mendapatkan kebebasan seperti hewan lain dengan spesies yang sama. Namun, hewan kloning mendapatkan perlindungan dan perhatian yang khusus di tempat konservasi. 3. Pasien A. Wellbeing: Pasien yang mendapatkan cangkok organ dari hewan hasil kloning kesehatannya masih diragukan karena organ yang didapatkan bukan berasal dari organ asli tapi hasil dari rekaya genetik. Maka dari itu pasien yang mendapat cangkok organ dari hewan kloning kesehatannya belom ada kepastian apakah terjamin atau tidak. B. Autonomy: Pasien yang mendapatkan cangkok organ dari hewan kloning mendapatkan fasilitas khusus saat dilakukannya pencangkokkan karena cangkok organ yang berasal dari hewan kloning merupakan suatu hal yang tidak biasa dan membutuhkan perhatian yang lebih. C. Justice: Pasien mendapatkan perlakuan yang sama seperti pasien lain dalam hal medis dan kemanusiaan. 4. Konsumen A. Wellbeing: Mengonsumsi makanan yang berasal dari hewan kloning berdasarkan penelitian yang telah dilakukan aman untuk tubuh manusia. Karena hewan yang dipilih untuk dikloning merupakan hewan dengan gen yang sehat dan tidak berpotensi berpenyakit. B. Autonomy: Konsumen tidak dapat memilih apakah makanan tersebut berasal dari hewan kloning atau tidak karena biasanya seorang penjual baik itu di restoran tidak memberitahu secara spesifik apakah daging yang mereka jual merupakan daging yang berasal dari hewan kloning atau tidak. C. Justice: Konsumen mendapatkan jaminan kesehatan karena makanan yang berasal dari hewan ternak yang dikloning aman untuk tubuh manusia. 5. Peternak A. Wellbeing: Peternak mendapatkan penghasilan yang meningkat dari hewan hasil kloning. Karena hewan hasil kloning dapat menghasilkan kualitas ternak yang baik, kualitas itu diantaranya adalah daging dan telur yang dihasilkan lebih banyak, sehingga membuat produktivitas dari suatu peternakan juga meningkat pesat. B. Autonomy: Peternak dapat memperoleh kualitas ternak yang baik dan unggul karena dengan kloning hewan yang dihasilkan merupakan hewan dengan varietas yang terbaik.



C. Justice: Peternak mendapatkan haknya untuk menentukan kualitas dan harga jual dari hewan ternaknya serta mendapatkan izin yang sama seperti peternak lainnya.



Kesimpulan Perkembangan ilmu pengetahuan saat ini sangat berkembang pesat. Kloning merupakan salah satu contohnya. Kloning adalah proses pengambilan informasi genetik dari satu makhluk hidup untuk menciptakan salinan identik darinya. Teknologi berupa kloning telah banyak dilakukan oleh ilmuwan, diantaranya adalah kasus kloning organ pada hewan untuk ditransplantasikan kepada manusia. Selain itu, teknologi kloning juga dapat membantu menghasilkan hewan ternak dengan sifat unggul dan membantu pelestarian hewan dari kepunahan, contohnya pada kasus hewan gaur atau dikenal sebagai byson dari Asia. Namun, pada perkembanganya teknologi kloning ini menimbulkan pro dan kontra. Pihak yang mendukung adanya kloning menganggap bahwa kloning merupakan suatu bentuk kemajuan teknologi di bidang ilmu pengetahuan. Sedangkan pihak yang menentang adanya kloning menganggap bahwa kloning merupakan suatu tindakan yang tidak manusiawi, bertentangan dengan tuhan, dan suatu yang dapat merusak peradaban.



Menganalisis Isu Kloning dalam Film “Clone” dengan Membuat Pertanyaan Ethical, Scientific, Legal, dan Personal Preference



Question Ethical



Scientific



Legal



Personal Preference



1



Apakah kloning Bagaimana kloning dari merupakan sudut pandang ilmiah dan suatu hal yang lingkungan? diizinkan?



Apakah kloning diperbolehkan dimata agama dan undang-undang?



Bagaimana pengaruh kloning terhadap ekosistem lingkungan dan organisme?



2



Siapakah yang bertanggung apabila pencangkokkan organ dari hewan yang di kloning kepada pasien gagal? dokter atau peneliti? Apakah kloning hewan dalam peternakan dapat dilakukan secara bebas?



Apakah organ yang dihasilkan dari kloning hewan mampu berkerja dengan baik pada tubuh manusia?



Bagaimanakah aturan yang mendasari terkait pencangkokkan organ yang berasal dari kloning hewan?



Apakah sudah banyak pasien yang berhasil dengan pencangkokkkan organ yang berasal dari hewan yang dikloning?



Apakah hewan yang berasal dari hasil kloning baik dan aman untuk dikonsumsi oleh manusia?



Apakah terdapat aturan terkait kloning pada hewan ternak?



Apakah kloning pada hewan ternak tidak merusak peradaban pada hewan?



3