Black Oil [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROPERTI OIL Fluida reservoir berupa hidrokarbon yang memiliki sifat-sifat fisik yaitu : viscositas, faktor volume formasi, densitas dan compresibilitas. Sifat fisik ini sangat dipengaruhi oleh perubahan tekanan dan temperatur reservoirnya. Kegunaan mengetahui sifat-sifat hidrokarbon antara lain untuk memperkirakan cadangan akumulasi hidrokarbon, menentukan laju aliran minyak atau gas dan sebagainya. Dengan mengetahui sifat-sifat fisik minyak kita dapat memperkirakan dan merencanakan pemboran, penyelesaian sumur, produksi serta sistem pengiriman yang efisien dan aman.



Densitas Minyak. Berat jenis minyak atau oil density didefinisikan sebagai perbandingan berat minyak terhadap volume minyak. Densitas minyak dinyatakan dengan spesific gravity. Hubungan berat jenis minyak dengan spesific gravity didasarkan pada berat jenis air, dengan Persamaan :



Didalam dunia perminyakan, spesific gravity minyak sering dinyatakan dalam satuan oAPI (American Petroleum Instute). Hubungan SG minyak dengan oAPI dapat dirumuskan sebagai berikut :



Harga-harga oAPI untuk beberapa jenis minyak : - minyak ringan, ≥ 30 oAPI - minyak sedang, berkisar 20 - 30 oAPI - minyak berat, berkisar 10 - 20 oAPI



Hubungan antara temperatur dapat dilihat pada gambar berikut ini:



Viscositas Minyak Viscositas minyak sangat dipengaruhi oleh temperatur, tekanan dan jumlah gas yang terlarut dalam minyak tersebut. Hubungan antara viscositas minyak (μo) terhadap tekanan dapat dijelaskan sebagai berikut: · Bila tekanan mula-mula di atas tekanan gelembung, maka penurunan tekanan akan menyebabkan viscositas minyak berkurang, karena pengembangan volume minyak, berarti gas yang terkandung di dalam minyak cukup besar. Kemudian bila tekanan diturunkan sampai tekanan gelembung, maka penurunan tekanan di bawah tekanan gelembung (Pb) akan menaikkan viscositas minyaknya, karena pada keadaan ini mulai dibebaskan sejumlah gas dari larutan minyak.



Hubungan antara viskositas minyak dengan tekanan ditunjukkan pada Gambar



Kelarutan Gas Dalam Minyak (Rs) Kelarutan gas dalam minyak (Rs) didefinisikan sebagai banyaknya SCF gas yang terlarut dalam 1 STB minyak pada kondisi standart 14.7 psia dan 60 oF, ketika minyak dan gas masih berada dalam tekanan dan temperatur reservoir.



Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan gas dalam minyak antara lain : a. Tekanan reservoir Bila temperatur dianggap tetap maka Rs akan naik bila tekanannya naik, kecuali jika tekanan gelembung (Pb) telah terlewati. b. Temperatur reservoir Jika tekanan dianggap tetap maka Rs akan turun jika temperatur naik. c.



Komposisi gas Pada tekanan dan temperatur tertentu Rs akan berkurang dengan naiknya berat jenis gas.



d. Komposisi minyak Pada temperatur dan tekanan tertentu Rs akan naik dengan turunnya berat jenis minyak atau naiknyaoAPI minyak.



Faktor Volume Formasi Minyak (Bo) Faktor volume formasi minyak didefinisikan sebagai volume dalam barrel pada kondisi reservoir yang ditempati oleh satu stock tank barrel minyak termasuk gas yang terlarut. Atau dengan kata lain perbandingan antara volume minyak termasuk gas yang terlarut pada kondisi reservoir dengan volume minyak pada kondisi standard (14,7 psia, 60OF). Satuan yang digunakan adalah bbl/stb.



dimana : Rs =



kelarutan gas dalam minyak, scf/stb



γo =



specific gravity minyak, lb/cuft



γg =



specific gravity gas, lb/cuft



T =



temperatur, oF.



Perubahan Bo terhadap tekanan untuk minyak mentah jenuh ditunjukkan oleh Gambar Tekanan reservoir awal adalah Pi dan harga awal faktor volume formasi adalah Boi. Dengan turunnya tekanan reservoir dibawah tekanan buble point, maka gas akan keluar dan Bo akan turun



Kompresibilitas Minyak Kompressibilitas minyak didefinisikan sebagai perubahan volume minyak akibat adanya perubahan tekanan. Untuk kompressibilitas minyak yang berada diatas tekanan gelembung dapat dinyatakan dengan :



Persamaan 3-29 dapat dinyatakan dalam bentuk yang lebih mudah dipahami, sesuai dengan aplikasi di lapangan, yaitu :



dimana : Bob = faktor volume formasi pada tekanan bubble point Boi = faktor volume formasi pada tekanan reservoir Pi = tekanan reservoir Pb = tekanan bubble point.



Interfacial Tension Interfacial tension merupakan tegangan molekul yang tidak setimbang antar dua fasa, sehingga dua fluida tersebut tidak dapat saling menyatu. Seperti tegangan molekul minyak yang menempel/ melekat pada batuan pori di reservoir.