BMT Salatiga [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ANALISIS STRATEGI PROMOSI BMT SUMBER MULIA TUNTANG KAB.SEMARANG



TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi Tugas Akhir dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah (A.Md.E.Sy)



DISUSUN OLEH MUHAMMAD MIFTACHUDIN NIM :



-



-



JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA



ANALISIS STRATEGI PROMOSI BMT SUMBER MULIA TUNTANG KAB. SEMARANG



TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syari’ah (A.Md.E.Sy)



DISUSUN OLEH MUHAMMAD MIFTACHUDIN NIM :



-



-



JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA



i



PERSETUJUAN PEMBIMBING



Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara: Nama



: Muhammad Miftachudin



NIM



:



Jurusan



: D III Perbankan Syariah



Fakultas



: Ekonomi dan Bisnis Islam



Judul



: ANALISIS STRATEGI PROMOSI BMT SUMBER MULIA TUNTANG KAB. SEMARANG.



Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.



Salatiga,



Agustus



Pembimbing



H. Agus Waluyo, M .Ag. NIP.



ii



KEMENTERIAN AGAMA RI



INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)SALATIGA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM Jalan Tentara Pelajar No. Salatiga Telp. ( ) Faksimile ( ) http//www.iainsalatiga.ac.id e-mail:[email protected]



PENGESAHAN ANALISIS STRATEGI PROMOSI BMT SUMBER MULIA TUNTANG KAB. SEMARANG



DISUSUN OLEH: MUHAMMAD MIFTACHUDIN NIM: - Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Tugas Akhir Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal Agustus dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya Ekonomi Syari’ah (A.Md.E.Sy) 8 September



Susunan Panitia Penguji:



Ketua Penguji



: Dr. H. Agus Waluyo, M.Ag.



( _________ )



Sekretaris Penguji



: Alfred L, M.SI



( _________ )



Penguji I



: Dr. Hikmah Endraswati, S.E., M. Si( _________ )



Penguji II



: Mochlasin, M.Ag.



( _________ )



Salatiga, Dekan,



Agustus



Dr. Anton Bawono, M.Si. NIP. 8 September



iii



PERNYATAAN KEASLIAN



Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama



: Muhammad Miftachudin



NIM



:



Jurusan



: D III Perbankan Syariah



Fakultas



: Ekonomi dan Bisnis Islam



-



-



Menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/ karya sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk sumbernya.



Salatiga,



Juli



Saya yang menyatakan,



Muhammad Miftachudin NIM: - -



iv



PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI



Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama



: Muhammad Miftachudin



NIM



:



Jurusan



: D III Perbankan Syariah



Fakultas



: Ekonomi dan Bisnis Islam



-



-



Menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan bebas dari plagiasi. Jika dikemudian hari terbukti melakukan plagiasi maka saya siap ditindak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.



Salatiga,



Juli



Saya yang menyatakan,



Muhammad Miftachudin NIM: - -



v



MOTTO



“Do the best, be good, then you will be the best” Lakukan yang terbaik, bersikaplah yang baik Maka kau akan menjadi yang terbaik.



vi



PERSEMBAHAN



Untuk Almamaterku IAIN Salatiga, Orang tuaku, para dosenku, saudara-saudaraku, Dan teman-teman seperjuanganku.



vii



KATA PENGANTAR



Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufiq, hidayah, serta inayah Nya kepada kita, salawat serta salam selalu kami sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW. Penulisan tugas akhir ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan program Studi Perbankan Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis banyak melibatkan bantuanbantuan dalam bentuk bimbingan, keterangan serta dorongan moril maupun materiil, sehingga tugas akhir ini dapat penulis selesaikan. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya, kepada: . Untuk itu perkenankanlah peneliti menyampaikan ucapan banyak terimakasih kepada Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga. . Bapak Dr Anton Bawono, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. . Bapak Drs. Alfred L., M.S.I selaku Ketua Program Studi D



Perbankan



Syariah. . Bapak Dr. H. Agus Waluyo, M .Ag., selaku dosen pembimbing Tugas Akhir yang berjasa membantu dalam pembuatan Tugas Akhir ini. . Ibu Nanik Ananti selaku Manager di BMT Sumber Mulia Tuntang yang telah mengizinkan melakukan penelitian dan pemberian data yang diperlukan.



viii



. Kedua orang tua tercinta yang selalu memberikan do’a, dukungan, serta motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir. . Teman-teman D Perbankan Syariah Angkatan



.



. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Tugas Akhir ini. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu yang telah membantu kelancaran Tugas Akhir ini.



Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis sadar bahwa tidak ada sesuatu pun yang sempurna kecuali Allah SWT. Oleh karena itu, dengan senang hati penulis menerima kritik serta saran yang bersifat membangun. Semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bermanfaat bagi pembaca pada umumnya.



Salatiga,



Juli



Penulis,



Muhammad Miftachudin NIM



ix



ABSTRAK Miftachudin, Muhammad. . Pengaruh Strategi Promosi Terhadap Meningkatnya Jumlah Nasabah BMT Sumber Mulia Tuntang Kab. Semarang Tahun . Tugas Akhir. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Jurusa Diploma III Perbankan Syariah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Dr. Agus Waluyo, M. Ag. Kata Kunci : Pengaruh, Strategi, Promosi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi promosi yang diterapkan BMT Sumber Mulia Tuntang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, yaitu dengan observasi, wawancara, dan studi pustaka. Upaya BMT Sumber Mulia Tuntang dalam strategi promosi kepada orang yang paling berpengaruh dalam satu komunitas, memberikan sponsor kepada cabang olah raga sepak bola, strategi mulut ke mulut yang dilakukan oleh nasabah. BMT Sumber Mulia Tuntang juga memberikan pelayanan yang terbaik bagi nasabah baik hadiah maupun sovenir. Faktor yang mempengaruhi strategi promosi adalah kebanyakan nasabah seorang pedagang, rekan dan kerabat. Adapun kelemahan dan kelebihan strategi promosi BMT Sumber Mulia Tuntang, salah satunya media promosinya tidak dapat berkembang dimasyarakarat lebih luas, dan kelebihannya strategi dengan mulut kemulut memberikan pengaruh yang signifikan dalam perkembangan nasabah baru.



x



DAFTAR ISI



HALAMAN JUDUL ...................................................................................



i



LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... ..



ii



LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ iii PERNYATAAN KEASLIAN ..................................................................... iv PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI ........................................................



v



MOTTO ...................................................................................................... vi PERSEMBAHAN .......................................................................................... vii KATA PENGANTAR ............................................................................... viii ABSTRAK .................................................................................................... x DAFTAR ISI ..............................................................................................



xi



DAFTAR TABEL ..................................................................................... xiii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ............................................................................ B. Rumusan Masalah ....................................................................... C. Tujuan dan Manfaat .................................................................... D. Metode Penelitian ........................................................................ E. Sistematika Penulisan ............................................................. … BAB II LANDASAN TEORI A. Telaah Pustaka ............................................................................ B. Kerangka Teoritik ...................................................................... . Strategi ...................................................................................



xi



. Pengertian Promosi................................................................. . Peran Promosi ........................................................................ . Tujuan-tujuan Promosi .......................................................... . Pengertian Pemasaran ............................................................ . Promotional Mix .................................................................... . Pengertian Bauran Pemasaran ............................................... . Elemen-elemen Marketing Mix ............................................. BAB III LAPORAN OBJEK PENELITIAN A. Sejarah BMT Sumber Mulia ...................................................... B. Visi dan Misi BMT Sumber Mulia ........................................... C. Struktur Organisasi BMT Sumber Mulia ..................................... D. Nasabah ...................................................................................... E. Produk-produk BMT Sumber Mulia .......................................... F. Sumber Daya Manusia ................................................................ G. Laporan Bdang Usaha .................................................................. BAB IV ANALISIS A. Strategi Promosi BMT Sumber Mulia ....................................... B. Kelebihan dan Kelemahan Strategi Promosi BMT Sumber Mulia Tuntang ........................................................................................ BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................ B. Saran ........................................................................................... DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. LAMPIRAN



xii



DAFTAR TABEL



Gambar . Jumlah Nasabah Simpanan Gambar . Jumlah Simpanan Gambar . Jumlah Nasabah Pembiayaan Gambar . Jumlah Pembiayaan Gambar . Perkembangan Nasabah Produk Simpanan Gambar . Perkembangan Nasabah Pembiayaan Gambar . Perkembangan Produk Simpanan Gambar . Perkembangn Jumlah Dana Pinjaman dari Pembiayaan



xiii



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Semakin berkembangnya suatu bangsa, maka berkembang pula perekonomian bangsa tersebut. Begitu pula Islam saat ini berkembang dengan berdirinya lembaga keuangan yang berlandaskan prinsip-prinsip syariah yaitu bank syariah, namun tidak dipungkiri bahwa ekonomi Islam bukanlah hanya bank syariah saja, tetapi lembaga keuangan lainnya selain bank merupakan salah satu bagian dari ekonomi Islam, lembaga tersebut sudah mulai banyak berjamur di Indonesia walaupun kemudian tanpa dukungan oleh regulasi dari pemerintah yang memadai untuk operasionalnya. Maka perusahaan saling berlomba untuk mendekatidan memberikan penawaran kepada konsumen dengan cara yang tepat dan menarik agar konsumen mengkonsumsi produknya. Mengenal konsumen dan usahanya sedekat mungkin adalah tugas dari bagian pemasaran perusahaan. Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) terdiri dari dua istilah, yaitu Maal danBaitul Tamwil. Baitul Maal lebih mengarah pada usaha-usaha pengumpulan dan penyaluran dananon profit, seperti zakat, infak, dan shodaqoh. Sedangkan Baitul Maal Tamwil sebagai usaha pengumpulan dan penyaluran dana komersil. Usaha-usaha tersebut menjadi bagian tak terpisa dari BMT



sebagai lembaga pendukung kegiatan ekonomi masyarakat



kecildengan berlandaskan syariah (Sudarsono,



:



).



Menurut (Antonio,



:



) sebagai lembaga keuangan yang berbasis



keumatan atau BMT yang berupaya memainkan perannya sesuai dengan ketentuan hukum yang ditetapkan pemerintah bagi penyelenggaraan lembaga keuangan berdasarkan prinsip Syariah. UU no. / (kini UU no.



/



) dan PP no. /



tentang perbankan



tentang Bank berdasarkan prinsip



bagi hasil telah memberikan peluang positif bagi BMT untuk beroperasi secara proporsional. Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) balai usaha mandiri terpadu yang isinya berintikan Bayt al-mal wa al-tamwil dengan kegiatan mengembangkan usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas kegiatan ekonomi pengusaha kecil bawah dan antara lain mendorong kegiatan menabung dan menunjang pembiayaan kegiatan ekonominya, selain sedekah serta menyalurkannya sesuai dengan peraturan dan amanatnya. Dengan demikian, keberadaan BMT dapat dipandang memiliki dua fungsi utama, yaitu sebagai media penyalur harta ibadah seperti zakat, ifaq, sedekah, dan wakaf, serta dapat pula berfungsi sebagai institusi yang bergerak dibidang investasi yang bersifat produktif sebagaimana layaknya bank. Pada fungsi kedua ini dapat dipahami bahwa selain sebagai lembaga keuangan, BMT juga berfungsi sebagai lembaga ekonomi. Sebagai lembaga keuangan BMT bertugas menghimpun dana dari masyarakat (anggota BMT) yang mempercayakan dananya disimpan di BMT dan menyalurkan dana kepada masyarakat (anggota BMT) yang diberikan pinjaman oleh BMT. Sedangkan sebagai BMT berhak melakukan kegiatan ekonomi, seperti mengelola kegiatan berdagangan, industri dan pertanian. Dengan adanya BMT



kebutuhan pembiayaan yang menjadi salah satu produk dari BMT Sumber Mulia Tuntang. Aktivitas yang dilakukan BMT tersebut dalam memenuhi berbagai macam kebutuhan akan dana seperti memberikan pembiayaan dengan tujuan membantu masyarakat (anggota BMT) yang memerlukan dana untuk mengembangkan usaha kecil mereka atau memberikan pembiayaan untuk barang-barang kebutuhan masyarakat seperti pembiayaan mudharabah (pembiayaan total dengan menggunakan mekanisme bagi hasil), pembiayaan musyarakah (pembiayaan bersama dengan menggunakan mekanisme bagi hasil), pembiayaan murabaha (pemilikan suatu barang tertentu yaang dibayar pada saat jatu tempo). Usaha pembiayaan ini memungkinkan masyarakat memakai modal yang sewa untuk memiliki barang tersebut. Menurut Swastha (



:



) promosi merupakan aspek penting dalam



memasarkan suatu produk atau jasa, karena promosi bertujuan untuk memperkenalkan, memberitahukan dan mengingatkan kembali manfaat suatu produk yang ditawarkannya. Dalam pelaksanaan kegiatan di BMT, pihak BMT memperlukan strategi promosi yang tepat agar dapat mensukseskan kegiatan tersebut. Promosi yang dilakukan oleh BMT harus mencakup kepada nasabah agar mereka tertarik dan mau berpartisipasi dalam kegiatan BMT. Karena salah satu keberhasilan di BMT dapat dilihat dari jumlah nasabah. Hal tersebut tidak dapat tercapai apabila promosi yang dilakukan di BMT tidak tepat. Dalam rangka memasarkan sebuah produk, maka perusahaan haruslah menetapkan biaya dan menjalankan strategi promosi yang tepat dan juga promosi dirancang sedemikia rupa flesibel, efisiensi, dan efektif dalam



mencapai tujuan utama yaitu untuk memberitahukan keberadaan produk atau perusahaan atau konsumen artau mencipkan permintaan pasar yang akan memperluas bangsa pasar, karena itu perusahaan harus mempertimbankan bauran promosi. Kegiatan promosi mempermudahkan perusahaan untuk memasarkan produknya dengan lancar mengingat persaingan semakin ketat dan kebebasan konsumen dalam memilih produk yang ditawarkan kepasar, dalam hal ini dibutuhkan suatu promosi yang berfungsi untuk mengetahui kecenderungan membeli loyalitas konsumen terhadap barang yang ditawarkan. Konsep pemasaran adalah suatu falsafah manajemen dalam bidang pemasaran yang berorientasi kepada kebutuhan dan keinginan konsumen dengan didukung oleh kegiatan pemasaran terpadu yang diarahkan untuk memberikan kepuasan konsumen sebagai kunci keberhasilan organisasi dalam usahanya mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Assauri, Menurur Kasmir (



:



:



).



) marketing mix (bauran pemasaran)



merupakan kegiatan pemasaran yang dilakukan secara terpadu. Artinya kegiatan ini dilakukan secara bersamaan diantara elemen- elemen yang ada dalam marketing mix itu sendiri. Setiap elemen tidak dapat berjalan sendirisendiri tanpa dukungan dari elemen yang lain. Elemen-elemen yang ada dalam merketingmix adalah product (produk), price (harga), place (lokasi), dan promotion (promosi). Oleh karena itu, lembaga keuangan dituntut dapat memprediksikan bagaimana para nasabah atau konsumen akan merespon strategi pemasaran



yang diterapkan. Agar dapat mencapai sasaran yang diinginkan, peran promosi turut menentukan keberhasilan produk yang lembaga keuangan ciptakan. Strategi pengembangan harus dibangun atass dasar adanya kesinambungan antara deferensiasi produk, saluran distribusi atau tempat yang strategis untuk melayani konsumen, proses dan bukti fisik yang paling mendukung. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian tentang strategi promosi yang diterapkapkan oleh BMT Sumber Mulia. Sehingga penelitian ini diberi judul: “ANALISIS STRATEGI PROMOSI BMT SUMBER MULIA TUNTANG KAB. SEMARANG”.



B. Perumusan Masalah Perumusan masalah dalam penilitian ini dimaksud untuk dijadikan pedoman bagi penulis untuk melakukan penelitian secara cermat dan tepat berdasarkan prinsip-prinsip suatu penelitian ilmiah. Dengan perumusan masalah diharapkan dapat mengetahui hal-hal yang ada hubungan nya dengan masalah yang diteliti. Berdasarkan uraian latar belakang diatas permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah : .



Bagaimana strategi promosi di BMT Sumber Mulia Tuntang ?



.



Apa kelebihan dan kelemahan strategi promosi yang diterapkan oleh BMT Sumber Mulia Tuntang ?



C. Tujuan dan Manfaat Laporan . Tujuan Penelitian Pada dasarnya segala aktivitas yang termasuk dalam penelitian ini tidak terlepas dari tujuan yang ingin dicapai. Sesuai dengan permasalahan yang diteliti atau penulis rumuskan, maka penulis Tugas akhir ini mempunyai tujuan sebagai berikut : a. Untuk mengetahui strategi promosi di BMT Sumber Mulia b. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan strategi promosi BMT Sumber Mulia Tuntang. . Manfaat laporan Adapun guna dan manfaat dari laporan yang penulis harapkan yaitu: a. Bagi penulis Untuk memahami sebagaimana peranan strategi promosi yang di jalankan di BMT Sumber Mulia. b. Bagi lembaga keuangan/BMT Sebagai bahan evaluasi apakah yang diterapkan selama ini dapaat meningkatkan pertubuhan anggota atau tidak, sehingga BMT dapat terus melaksanakan dan menigkatkann promosi yang baik. c. Bagi pembaca Dapat meningkatkan pengetahuan tentang promosi marketing mix dalam meningkatkan jumah nasabah BMT Sumber Mulia.



D. Metode Penelitian . Tipe Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data penelitian. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan obsevasi, wawancara dan dokumentasi untuk mendapatkan keterangan-keterangan secara factual (Emzir,



:



).



. Sumber Data Adapun sumber data yang diperoleh, dikelompokkan menjadi dua macam yaitu : a. Data Primer Merupakan data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh peneliti langsung dari responden(Supramono,



:



).



b. Data Sekunder Merupakan data yang diperoleh melalui data yang telah diteliti dan dikumpulkan oleh pihak lain yang berkaitan dengan masalah peneliti ini (Supranto,



:



).



. Metode Pengumpulan Data Data-data yang dikumpulkan penulis dalam penyusunan karya ilmiah ini adalah melalui: a. Wawancara Wawancara itu sendiri adalah pengumpulan data atau informasi dengan mengajukan pertanyaan secara lisan untuk menjawab lisan pula



(Suharsimi,



:



). Metode



ini penulis digunakan untuk



mengumpulkan data informasi dengan mengajukan pertanyaan yang diajukan kepada manajer dan kepala bagian pemasaran BMT Sumber Mulia untuk menjawab pertanyaan yang dijawab secara lisan. b. Observasi Penulis mengadakan pengamatan secara langsung di lokasi penelitian mengenai data-data promosi BMT Sumber Mulia. c. Dokumentasi Teknik pengumpulan data dengan membaca buku-buku referensi serta mencari bahan melalui internet tentang BMT dan yang masih berhubungan dengan penelitian. . Teknik Studi Pustaka (Library Research) Adalah pengumpulan data dengan menggunakan literatur-literatur yang terkait, yang diperoleh dari perpustakaan ataupun dari BMT Sumber Mulia Tuntang Kab. Semarang. Dengan demikian teknik-teknik ini dapat mempermudah dalam penyusunan laporan. Dari teknik-teknik yang ditempuh oleh penulis maka dapat diperoleh data-data sebagai berikut : a. Landasan teori yang digunakan sebagai cauan atau dasar dalam Pembahasan Masalah. b. Keadaan BMT Sumber Mulia Tuntang Kab. Semarang, antara lain tentang sejarah berdirinya BMT Sumber Mulia Tuntang Kab.



Semarang, struktur organisasi dan juga mengenai proses promosi dilakukan.



E. Sistematika Penulisan Adapun sistematik dalam penulisan laporan ini adalah sebagai berikut : Bab I Pendahuluan, membahas tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat laporan, teknik pengumpulan data serta sistematik penulisan. Bab II Landasan Teori, membahas tentang telaah pustaka, kerangka teoristik yanng meliputi tentang strategi, pengertian promosi, peran promosi, tujuan-tujuan promosi, pengertian pemasaran, pengertian bauran pemasaran (marketing mix), dan elemen-elemen marketing mix. Bab III Laporan Obyek, membahas tentang sejarah berdirinya BMT Sumber Mulia, Visi dan Misi, struktur organisasi, kelembagaan, produk, nasabah, sumber daya manusia, stretagi promosi BMT Sumber Mulia Tuntang, Bab IV Analisis, berisi tentang strategi promosi yang diterapkan BMT Sumber Mulia Tuntang dalam meningkatkan jumlah nasabah, perkembangan jumlah nasabah setelah strategi promosi di BMT Sumber Mulia Tuntang pada tahun



-



diterapkan dan strategi yang paling berpengaruh terhadap



meningkatnya jumlah nasabah.



Bab V Penutup, bab ini menguraikan tentang kesimpulan dari pembahsan hasil penelitian dan saran-saran yang didasarkan pada kesimpulan yang ada.



BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjuan Pustaka Dalam kegiatan penelitian biasanya bertitik tolak pada ilmu pengetahuan yang sudah ada, pada umumnya semua peneli akan memulai penelitiannya dengan cara mengenali dari apayang telah ditelitioleh pakar peneliti sebelumnya. Pemanfaatan terhadap apa yang telah dikemukakan dan ditemukan oleh para peneliti dapat dilakukan dengan mempelajari, mencermati, mendalami, dan mengenali kembali serta mengidentifikasi halhal yang sudah ada maupun yang belum ada, dapat melalui laporan hasil penelitian dalam bentuk jurnal ataupun karya ilmiah , disini peneliti akan meneliti tentang Pengaruh Strategi Promosi Terhadap Meningkatnya Jumlah Nasabah BMT Sumber Mulia Tuntang Kab. Semarang. Diambil dari hasil penelitian Tugas Akhir Hastuti (



), yang



berjudul “Bauran Pemasaran Pada BMT Sumber Mulia Tuntang”, menyimpulkan bahwa dengan menerapkan bauran pemasaran yang baik dengan cara, memiliki keanekaragaman produk yang bertujuan untuk mengakomodasi keinginan nasabah yang bervariasi.karyawan BMT berusaha memberikan pelayanan terbaik untuk nasabahnya baik untuk nasabah lama maupun baru. Bagi hasil yang ditawarkan oleh BMT dapat bersaing dengan lemmbaga keuangan yang lain dan tidak memperlakukan sistem denda bagi keterlambatan pembayaran yang melewati tanggal setiap bulannya.



Diambil dari hasil penelitian Tugas Akhir Wahyuni (



), dengan



judul “Pengaruh Promosi Terhadap Volume Perkembangan Nasabah Di BPR Sukowati Jaya Sragen”. Di dalam meningkatkan mutu dan pelayanan BPR Sukowati Jaya Sragen, menggunakn strategi pemasaran yang inovatif serta meningkatkan volume pertumbuhan nasabah melalui variabel-variabel promosi meliputi periklanan secara langsung atau door to door. Periklanan merupakan



strategi



promosi



yang



paling



signifikan



dalam



upaya



meningkatkan volume pertambahan nasabah, juga tersedia di perbankan merupakan faktor penting untuk kelancaran program promosi. Menurut penelitian Magfiroh (



), yang berjudul “Strategi



Pemasaran Produk Simpanan pada Baitul Maal Wattamwil (BMT) Muhajirin salatigga” menyimpulkan bahwa: strategi pemasaran pada umunya digunakan untuk mengembangkan perusahaan di masa yang akan datang sehingga diperlukan langkah-langkah yang tepat untuk tetap memperluas kegiatan usahanya minimal mempertahankan apa yang telah diperoleh pada masa lalu. Sasaran utama strategi pemasaran adalah kepuasan konsumen. Dalam penulisan Tugas Akhir Widyastuti (



), yang berjudul



“Teknik Pemasaran : Marketing Mix Produk BMT Tumang Cabang Ampel” teknik pemasaran Marketing Mix yang dilakukan BMT Tumang cabang Ampel dalam memasaran produk serta mengungkap faktor-faktor yang menjadi kendala BMT Tumang cabang Ampel dalam memasarkan produknya, yaitu kendala dari lingkungan mikro yang terjadi dari sisi



manajemen dan pesaing. Sisi manajemen kurangnya SDM hanya empunyai Markete. Dari pesaing banyaknya lembaga keuangan di Ampel. Dalam penelitian Rini (



), yang berjudul “Pengaruh Marketing



Mix terhadap kepuasan nasabah BMT Atina Banyubiru Kab. Semarang”, membahas tentang variabel manakah yang memiliki pengaruh dominan terhadap kepuasan nasabah BMT Atina Banyubiru Kab. Semarang yang meliputi variabel harga dan produk yang berpengaruh terhadap kepuasan nasabah. Untuk harga, penetapan harga merupakan indikator yang menjadi perhatian utama nabasah di mana berdasarkan hasil analisis deskriptif indikator memiliki nilai rata-rata lebih besar dibandingkan indikator produk lainnya. Manapiring (



), dengan judul “Analisis Produk, Harga, Lokasi,



Promosi Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Kartu Kredit PT. Bank Mandiri Tbk. Manado”, membahas tentang bauran pemasaran (marketing mix) yang terdiri dari produk, harga, lokasi, serta promosi. Keempat elemen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan konsumen dalam memakai kartu kredit Bank Mandiri Manado. Yulianti (



), dengan judul “Pengaruh Nilai-Nilai Agama, Kualitas



Layanan, Promosi, dan Kepercayaan Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Bank Syariah di Banjarmasin”, menyimpulkan bahwa nilai-nilai agama, kualitas layanan, promosi, dan kepercayaan berpengaruh signifikan secara simultan terhadap keputusan menjadi nasabah Bank Syariah di Banjarmasin.



), yang berjudul “Pengaruh Bauran Promosi Terhadap



Wardani (



Keputusan Pengambilan Produk Pembiayaan KPR Platinum iB Pada Bank Syariah Cabang Harmoni – Jakarta”, menyimpulkan bahwa pengaruh bauran promosi terhadap keputusan pengambilan produk pembiayaan KPR Platinum iB sangat berpengaruh yang signifikan terhadap keputusan pengambilan produk pembiayaan KPR Platinum iB, akan tetapi yang paling dominan dan berpengaruh adalah variabel publisitas. Asyatuti (



), yang berjudul “Kritik terhadap pemasaran Bank



Syariah (Pendekatan Eksperiental Marketing)”, menyimpulkan bahwa bank syraiah telah gagal memberikan kepuasan kepada umat Islam sebagai mayoritas potensial pelanggan. Karena pendekatan pengembangan produk bank syariah hanya dilakukan pada “syariaisasi produk konvensional”. Fajri (



), dengan judul “Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa



Terhadap Keputusan Menabung Pada Bank Muamalat Cabang Malang”, menyimpulkan bahwa pengaruh dari bauran pemasaran jasa yang terdiri dari produk, harga, promosi, proses, orang, bukti fisik, dan lokasi mempunyai pengaruh yang signifikan dalam menarik minat nasaba untuk menabung, akan tetapi variabel yang paling dominan adalah variabel produk. Dari beberapa pendapat para peneliti di atas mengenai promosi masih ada sedikit kekurangannya, yaitu kurang disertainya pengaruh promosi terhadap meningkatnya jumlah nasabah serta sistematisnya. Dengan demikian kajian pada penelitian ini berbeda dengan peneliti sebelumnya karena penelitian



ini



berfokus



pada



pengaruh



strategi



promosi



terhadap



meningkatnya jumlah nasabah BMT Sumber Mulia Tuntang Kab. Semarang tahun



-



.



B. Kerangka Teoritik . Strategi Menurut Swastha (



:



), strategi adalah suatu rencana yang



diutamakan untuk mencapai suatu tujuan. Pada umumnya strategi bersifat permanen sehingga sulit dan memakai biaya besar. Menurut Staton (



:



), strategi adalah rencana yang disatukan,



luas dan terintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan dan dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan itu dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi.



. Pengertian promosi Menurut Swatha dan Irawan (



:



), Promosi adalah arus



informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Menurut pendapat Hamel dan Prahalad (



), Strategi merupakan



tindakan yang bersifat senantiasa meningkatkan / incremental dan terusmenerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan dimasa datang.



Adapun pendapat lain menurut Swastha dan Irawan tentang promosi yaitu semua jenis kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk mendorong permintaan. Promosi adalah salah satu unsur atau variabel dalam marketing mix yang bertujuan untuk memperkenalkan, mengingatkan, membujuk serta memberitahu konsumen mengenai produk atau barang maupun jasa yang ditawarkan (Swastha, Menurut pendapat (Swastha,



: :



).



) tentang promosi, promosi



merupakan aspek penting dalam memasarkan suatu produk atau jasa, karena promosi bertujuan untuk memperkenalkan, memberitahukan dan mengingatkan kembali manfaat suatu produk yang ditawarkannya.



. Peran Promosi Promosi (promotion) adalah pengkomunikasian informasi antara penjual dan pembeli potensial atau piak-pihak lainnya dalam saluran distribusi guna mempengaruhi sikap dan perilaku. Alasan-alasan menurut Swastha (



:



) adalah :



a. Menyediakan informasi: Baik pembeli maupun penjual mendapat manfaat dari fungsi yang sanggup dilakukan oleh perusahaan. Langkah tersebut memungkinkan para pembeli menemukan produk baru yang bentuknya memenuhi kebuutuhan mereka dan para penjual dapat menginformasikan dan membujuk konsumen untuk tetap menggunakan produk yang dipromosikan.



b. Merangsang permintaan: Salah satu tjuan paling jelas dan langsung dari promosi adalahh merangsang permintaan para pemasar, karena hal itulah yang sangat efektif dalam pemasaran. c. Membedakan produk: Banyak organisasi mencoba membedakan produk mereka melalui penggunaan promosi, hal tersebut khususnya paling penting bagi produk secara intern tidak banyak berbeda dari produk perusahaan pesaing. d. Mengingatkan para pelanggan saat ini: Melalui promosional tentang manfaat-manfaat dari



produk perusahaan sehingga



mencegah mereka berpaling dari produk dari perusahaan pesaing pada saat mereka memuaskan untuk membeli produk. e. Menghadang pesaing: Artinya promosi dapat digunakan utuk menghadang upaya pemasaran dari pesaing. Upaya Promosional dirancang untuk saling melawan kampaye periklanan satu sama lain. f. Menjawab berita negatif:



kadang kala kompetisi bukanlah



penjualan produk serupa dan perusahaan lainnya. g. Mengatasi fluktuasi permintaan: Banyak perusahaan menghadapi tantangan-tantangan permintaan musiman dimana para pelanggan memilih lebih banyak selama beberapa bulan tertentu dan berkurang pada bulan-bulan lainnya. Promosi dapat mengatasi masalah-masalah yang ditimbulkan dari gejala-gejala permintaan musiman tertentu.



h. Membentuk para pengambil keputusan: Iklan di media cetak tertentu dapat mempengaruhi pandangan keputusan yang menjadi pelanggan media tersebut.



. Tujuan-tujuan Promosi Dalam pendapat Swastha dan Irawan, (



:



-



) dalam praktek



promosi dapat dilakukan dengan mendasarkan pada tujuan-tujuan sebagai berikut : a. Modifikasi Tingkah Laku Orang-orang



yang



telah



melakukan



komunikasi



itu



mempunyai beberapa alasan, antara lain : mencari kesenangan, mencari



bantuan,



memberikan



memberikan



informasi,



pertolongan



mengemukakan



ide



atau



instruksi,



dan



pendapat.



Sedangkan promosi dari segi lain, berusaha merubah tingkah laku dan pendapat (yaitu : lebih baik minum



up dari pada Coca-cola),



dan memperkuat tingkah laku yang ada (yaitu : teruskan minum up sekali anda coba). Penjual (sebagai sumber) selalu berusaha menciptakan kesan baik tentang dirinya (romosi kelembagaan) atau mendorong pembelian barang dan jasa perusahaan (Swastha dan Irawan,



:



-



).



b. Memberitahu Kegiatan promosi itu dapat ditunjukan untuk memberitahu pasar yang dituju tentang penawaran perusahaan. Promosi yang



bersifat informasi umumnya lebih sesuai dilakukan pada tahaptahap awal di dalam siklus kehidupan produk. Kiranya hal ini merupakan masalah penting untuk meningkatkan permintaan primer. Sebagian orang tidak akan membeli barang atau jasa sebelum mereka mengetahui produk tersebut dan apa faedahnya. Promosi yang bersifat informatif ini juga penting bagi konsumen karena dapat membantu dalam membantu dalam pengambilan keputusan untuk membeli. c. Membujuk Promosi bersifat membujuk (persuasif) umumnya kurang disenangi oleh sebagian masyarakat. Namun kenyatannya sekarang ini justru yang banyak muncul adalah promosi yang bersifat persuasif. Promosi demikian ini terutama diarahkann untuk mendorong pembelian.sering perusahaan tidak ingin memperoleh tanggapan



secepatnya



tetapi



lebih



mengutamakan



untuk



menciptakan kesan psitif. Hal ini dimaksudkan agar dapat memberi pengaruh dalam waktu yang lama terhadap perilaku pembeli. Promosi bersifat persuasif ini akann menjadi dominan jika produk yang bersangkutan mulai memasuki tahap pertumbuhan di dalam siklus kehidupannya. d. Mengingatkan Promosi yang bersifat mengingatkan, dilakukan terutama untuk mempertahankan merk produk di hati masyarakat dan perlu



dilakukan selama tahap kedewasaan di dalam siklus kehidupan produk. Ini berarti pula perusahaan berusaha untuk paling tidak mempertahankan pembeli yang ada.



. Promotional Mix Promotional mix adalah kombinasi strategi antara yang paling baik dari dari variabel-variabel periklanan, personal selling, dan alatpromosi yang lainnya, yang kesemuannya direncanakan untuk mencapai tujuan penjualan (Stanton dalam Swastha,



:



).



Variabel- variabel di dalam promotional mix antara lain adalah periklanan, personal selling, publisitas dan promosi penjualan (Swastha, :



). Di dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan promosi perlu



dilakukan pengkombinasian dari variabel-variabel tersebut, agar tercapai hasil yang maksimal. Sebab dengan pengkombinasian kelemahan di salah satu variabel ditutup oleh kelebihan variabel yang lain. Dengan adanya pormotional mix maka penyebaran produk dapat dilakukan seluas-luasnya kepada masyarakat sehingga pormotional mix yang dilakukan perusahaan dapat berhasil dengan baik. Dalam arti mengenai sasaran dengan biaya sekecil mungkin karena bagaimanapun kegiatan promotional mix yang telah dijalankan apabila tidak ditunjang oleh faktor biaya tersebut maka tujuan jangka panjang sulit dicapai. Ada beberapa variabel-variabel promotional mix menurut Swastha (



:



-



), antara lain :



a.



Periklanan Periklanan merupakan salah satu alat penting yang digunakan oleh perusahaan untuk melancarkan komunikasi persuasive terhadap pembeli dan masyarakat yang ditargetkan. Periklanan terdiri dari bentuk komunikasi non personal yang dilakukan lewat media dengan sponsor yang jelas. Definisi periklanan adalah : komunikasi nonindividu dengan sejumlah biaya, melalui media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga non-laba, serta individu (Nickles dalam Swastha, :



). Tujuan periklanan menurut Swastha dan Irawan (



:



)



yaitu menjual atau meningkatkan penjualan barang, jasa atau ide. Ada beberapa tujuan lain dari periklanan adalah : ) Mendukung personal selling dan kegiatan promosi lainnya. ) Mencapai orang-orang yang tidak dapat dicapai tenaga penjual. ) Mengadakan hubungan dengan penyalur. ) Memasuki daerah pemasaran baru. ) Memperkenalkan produk baru. b. Personal Selling Personal selling adalah salah satu metode promosi untuk mengingatkan penjualan yang dapat menghasilkan laba (Swastha, :



). Personal selling adalah interaksi antara individu, saling



bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki,



mengusai atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain (Nickles dalam Swastha,



:



). Definisi lain dari personal selling adalah penyajian lisan dalam suatu pembicaraan dengan satu beberapa pembeli potensial dengan tujuan unutk melakukan penjualan (Kotler,



:



).



Dari kedua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa personal selling merupakan komunikasi dua arah antara pihak perusahaan dalam hal ini adalah penjual dengan pihak konsumen sehingga pihak perusahaan secara langsung mengetahui keinginan, motif dan perilaku konsumen. Fungsi-fungsi tenaga penjual antara lain : ) Menentukan calon konsumen ) Mengadakan komunikasi ) Memberikan pelayanan ) Memajukan langganan ) Mempertahankan langganan ) Mengatur waktu ) Mengatasi masalah c. Promosi Penjualan Promosi



penjualan



terdiri



dari



alat



intensif



yang



beranekaragam. Kebanyakan untuk jangka pendek, dirancang untuk merancang pembelian produk tertentu lebih cepat oleh sebuah



kegiatan yang menghubungkan antara periklanan, personal selling dan alat promosi yang lain. Definisi



promosi



penjualan



adalah



kegiatan-kegiatan



pemasaran selain personal selling, periklanan dan publisitas yang mendorong efektifitas pembelian konsumen dan pedagang dengan menggunakan alat-alat seperti peragaan, pameran, demontrasi dan sebagainya (Swastha,



:



).



Menurut Swastha (



:



-



) tujuan promosi penjualan



adalah sebagai berikut : ) Tujuan Promosi Penjualan Intern Tujuan promosi penjualan intern adalaha meningkatkan atau mempertahankan modal karyawan, melatih karyawan bagaimana cara terbaik yang harus dilakukan untuk melayani konsumen dan untuk meningkatkan dukungan karyawan, kerjasama serta semangat usaha promosinya. ) Tujuan Promosi Perantara Dipakai



untuk



memperlancar



atau



menganai



perubahan-



perubahan musiman dalam pesanan, atau untuk mendorong jumlah pembelian yang lebih besar, untuk mendapatkan dukungan yang luas dalam usaha promosi atau memperoleh tempat serta rangsangan gerak yang lebih baik. ) Tujuan Promosi Penjualan Konsumen



Promosi



penjualan



konsumen



dapat



dilaksanakan



untuk



mendapatkan orang yang bersedia mencoba produk baru, untuk meningkatkan volum penjualan, untuk menyaingi promosi yang dilakukan oleh pesaing dan untuk mempertahankan penjualan. d. Publisitas Publisitas adalah sejumlah informasi tentang seseorang, barang atau organisasi melalui media tanpa dipungut biaya atau pengawasan dari sponsor (Swastha,



:



).



Adapun kebaikan dan keburukan publisitas menurut Swastha (



:



) yaitu, jika dibandingkan dengan alat promosi lain seperti



periklanan, publisitas mempunyai beberapa keuntungan, antara lain : ) Publisitas dapat menjangkau orang-orang yang tidak mau membaca sebuah iklan. ) Publisitas dapat ditempatkan pada halaman depan dari sebuah surat kabar atau posisi lain yang menyolok. ) Lebih dapat dipercaya apabila sebuah surat kabar atau majalah mempublisitaskan cerita sebagai berita pembaca menganggap bahwa cerita tersebut merupakan berita yang pada umumnya lebih dipercaya dari pda iklan. ) Publisitas jauh lebih murah karena secara bebas, tanpa dipungut dibiaya. Selain beberapa kebaikan di atas, publisitass juga mempunyai keburukan, antara lain bahwa publisitas tidak dapat menggantikan



peran dan alat promosi yang lain. Publisitas hanya mendukung metode promosi lain, dan harus dipertimbangkan sebagai satu elemen dalam program komunikasi pemasaran secara keseluruhan.



. Pengertian Pemasaran Menurut pendapat (Thomas



:



), pemasaran adalah salah satu



kegiatan dalam perekonomian yang membantu dalam menciptakan nilai ekonomi. Nilai ekonomi itu sendiri menentukan harga barang dan jasa. Faktor penting dalam menciptakan nilai tersebut adalah produksi, pemasaran dan konsumsi. Pemasaran menjadi penghubung antara kegiatan produksi dan konsumsi. Menurut Stamson ( keseluruhan



dari



:



), pemasaran adalah suatu sistem



kegiatan-kegiatan



bisnis



yang



ditujukan



untuk



merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli yang belum potensial. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Bukhari yang berkaitan dengan pemasaran yang bunyi :



‫س قَا َل ُم َح َّم ٌد ٌُ َو‬ ُ ُ‫سا نُ َح َّد ثَىَايُو و‬ َّ ‫ب ا ْن ِك ْر َما وِ ُّي َح َّد ثَىَا َح‬ َ ‫َح َّد ثَىَا ُم َح َّم ُد بْهُ أَ بِي يَ ْعقُو‬ ًِ ‫صهَّي ا هللُ َعهَ ْي‬ ُ ‫س ِم ْعتُ َر‬ ُّ ‫ان ُّس ٌْ ِر‬ َ ِ‫سو ل هللا‬ َ ‫ض َي هللاُ َع ْىًُ قَا َل‬ ِ ‫س ْب ِه َما نِ ٍك َر‬ ِ َ‫ي عَهْ أَ و‬ ًُ‫ص ْم َر ِح َم‬ ِ َ‫سأ َ نًَُ فِي أَ ثَ ِر ِي فَ ْهي‬ َ ْ‫سطَ نًَُ فِي ِر ْز قِ ًِ أَ ْو يُى‬ َ ْ‫س َّريُ أَ نْ يُب‬ َ ْ‫سهَّ َم يَقُو ُل َمه‬ َ ‫َو‬



Nabi bersabda: “ barang siapa yang ingin dilapangkan rezekinya atau di panjang kan umurnya, maka bersilaturahmilah. (HR. Bukhari)” (Matan lain: Muslim



, Abi Daud



, Ahmad



)



Dari hadist tersebut dapat pahami bahwa seorang muslim harus mencari rezeki yang halal dan di tunjang dengan melakukan silaturahmi. Didalam transaksi jual beli islam menyarankan agar kedua belah pihak yang melakukan jual beli agar bertemu langsung karena akan timbul ikatan persaudaraan antara penjual dan pembeli. Di dalam keterikatan itu kedua belah pihak akan senantiasa saling membantu dan bekerja sama untuk saling meringankan baik secara sukarela atau dengan adanya imbalan. Dari hadist diatas menggambarkan bahwa Allah SWT akan memberi rezeki bagi orang yang selalu menyambung silaturrahmi antar sesama. Menurut pendapat lain Kotler (



:



), pemasaran adalah suatu



proses sosial dan manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. Definisi ini berdasarkan konsep inti, yaitu: kebutuan, keinginan dan permintaan, produk, nilai, biaya, dan kepuasan, pertukaran transaksi dan hubungan pasar, pemasaran dan pemasar. Adapun tujuan pemasaran adalah mengenal dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya. Idealnya pemasaran menyebabkan pelanggan siap membeli sehingga yang tinggal hanyalah bagaimana membuat produknya tersedia. Sedangkan proses pemasaran terdiri dari analisa peluang pasar,



meneliti dan memilih pasar sasaran, merancang program pemasaran dan mengorganisir, melaksanakan serta mengawasi usaha pemasaran. Dalam kegiatan pemasaran terdapat beberapa konsep pemasaran dimana masing-masing konsep memiliki tujuan yang berbeda. Konsep ini timbul dan hendaknya dilakukan dibawah filosofi yang tela dipikirkan secara matang tentang pemasaran yang efisien, efektif dan bertanggung jawab sosial. Penggunaan konsep ini tergantung kepada perusahaan yang juga dikaitkan dengan jenis usaha dan tujuan perusahaan yang bersangkutan. Ada



konsep dalam pemasaran di mana setiap konsep dapat dijadikan



landasan pemasaran oleh masing-masing perusahaan ( Kotler,



: -



).



Adapun konsep-konsep yang dimaksut adalah sebagai berikut : . Konsep Produksi Menegaskan bahwa konsumen akan lebih menyukai produk yang tersedia secara luas. . Konsep Produk Menegaskan bahwa konsumen akan menyukai produk-produk yang menawarkan ciri paling bermutu, berkinerja, atau inovatif. . Konsep Penjualan Berkeyakinan bahwa para konsumen dan perusahaan bisnis, jika dibiarkan, tidak akan secara teratur membeli cukup banyak produkproduk yang ditawarkan oleh organisasi tertentu. Oleh karena ini, organisasi tersebut melakukan penjualan dan promosi yang agresif.



. Konsep Pemasaran Menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih. . Konsep Pemasaran Kemasyarakatan Menegaskan



bahwa



kebutuhan,keinginan,



tugas dan



organisasi minat



adalah



dari



pasar



menentukan sassaran



dan



memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efesien dibandingkan pesaing dengan tetap memelihara atau meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan konsumen. .



Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Menurut pendapat Kotler dan Armstrong (



:



), bauran pemasaran



(Marketing Mix) adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respons yang diinginkannya di pasar sasaran. Menurut Swastha dan Irawan (



:



), bauran pemasaran (Marketing



Mix) adalah kombinasi dari empat variabel kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni: produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi. Menurut pendapat (Kasmir



:



) tentang bauran pemasaran



(Marketing Mix) adalah kegiatan pemasaran yang dilakukan secara terpadu.



Setiap elemen tidak dapat berjalan sendiri-sendiri tanpa dukungan dari elemen yang lain. Elemen-elemen yang ada dalam Marketing Mix adalah Product (Produk), Price (Harga), Place (Lokasi) dan Promotion (Promosi).



8.



Elemen-Elemen Bauran Pemasaran (Bauran Marketing Mix) ) Product (Produk) Produk adalah sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Philip Kotler mendefinisikan produk sebagai sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian untuk membeli, untuk digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan. Produk yang diinginkan pelanggan, baik berwujud maupun tidak berwujud adalah produk berkualitas tinggi. Oleh karena itu diperlukan adanya strategi produk. Strategi produk yang dilakukan dalam mengembangkan suatu produk adalah sebagai berikut (Kasmir



:



-



): . Penentuan Logo dan Motto Logo adalah suatu ciri khas suatu lembaga keuangan, sedangkan motto merupakan serangkaian kata-kata yang berisikan misi dan visi bank dalam melayani masyarakat. Baik logo maupun motto harus dirancang dengan benar. Pertimbangan logo dan motto adalah sebagai berus dirancang dengan benar. Pertimbangan logo dan motto adalah sebagai berikut :



a. Memiliki arti b. Menarik perhatian c. Mudah diingat. . Menciptakan Merek Merek merupakan sesuatu u untuk mengenal barang dan jassa yang ditawarkan. Merek sering diartikan sebagaimana nama, istilah, simbol, desain atau kombinasi dari semuanya. Penciptakan merek harus mempertimbangkan faktor-faktor antara lain : a. Mudah diingat b. Terkesan hebat dan modern c. Memiliki arti d. Menarik perhatian . Menciptakan Kemasan Kemasan merupakan bungkus atau produk. Dalam lembaga lembaga keuangan lebih diartikan kepada pemberian pelayanan atau jasa kepada para nasabah disamping itu juga sebagai pembungkus untuk beberapa jenis jasanya seperti buku tabungan, cek atau bilyet giro. . Keputusan Label Label merupakan sesuatu yang dilengketkan pada produk yang ditawarkan dan merupakan bagian dari kemasan. Di dalam label menjelaskan siapa yang membuat, dimana dibuat, kapan dibuat, cara menggunakannya dan informassi lainnya.



. Keanekaragaman Produk Semakin lengkap produk yang ditawarkan semakin baik, sehingga untuk memperoleh produk serta manfaatnya nasabah tisakperlu menjadi mitr dengan lembaga keuangan lainn cukup loyal dengan satu BMT. . Pelayanan Ciri-ciri sarana prasarana yang baik : a. Tersedia sarana dan prassarana yang baik. b. Tersedia personil yang baik. c. Bertanggung jawab kepada setiap nasabah. d. Mampu melayani secara tepat dan cepat. e. Mampu berkomunikasi. . Jaminan Jaminan yang dimaksut adalah jaminan bahwa keamanan dana nasabah di BMT terjamin dan adanya jaminan bahwa untuk akad-akad tertentu, dana dapat diambil sewaktu-waktu dan jaminan dalam nomminal tertentu akan mendapatkan marjin bagi hasil yang lebih. Untuk menentukan suatu strategi produk, lembaga keuangan juga harus memahami daur hidup produk. Hal ini disebabkan masing-masing produk memiliki daur hidup (Product Life Circle) yang artinya merupakan perjalanan hidup suatu produk mulai dari produk dijual dipasar sampai produk tersebut mati (Kamsir,



:



-



).



) Price (Harga) Harga merupakan salah satu aspekpenting dalam kegiatan Marketing Mix. Penentuan harga menjadi sangat penting untuk diperatikan, mengingat harga sangat menentukan laku tidaknya produk dan jasa perbankan. Bagi perbankan terutama bank yang bersadarkan prinsip konvensional, harga adalah bunga, biaya administrasi, provisi dan komisi, biaya kirim, tagih, sewa, iuran dan biaya-biaya lainnya. Sedangkan bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah adalah bagi hasil, administrasi pembiayaan dan fee lainnya (Kasmir,



:



).



Faktor- faktor yang mempengaruhi besar kecilnya marjin keuntungan antara lain : a. Persaingan Dalam merebutkan dana simpanan, penentuan utama tingkat suku bunganya pihak perbankan harus memperhatikan perilaku pesaing. Dalam arti jika pesaing menetapkan untuk harga simpanan rata-rata



per tahun, maka jika nasabah hendak membutuhkan



dana cepat sebaiknya bunga simpanan bank dinaikkan diatas bunga pesaing misalkan



per tahun. Namun sebaiknya untuk bunga



pinjaman kita harus berada dibawah bunga pesaing. b. Target Laba yang diinginkan Target laba yang diinginkan, merupakan besarnya keuntungan yang diinginkan oleh bank. Jika laba yang diinginkan besar, maka bunga pinjaman ikut besar dan demikian pula sebaliknya. Oleh



karena itu pihak bank harus serius dalam menentukan presentase laba atau keuntungan yang diinginkan. c. Jangka Waktu Semakin panjang jangka waktu pinjaman, maka akan semakin tinggi bunganya, hal ini disebabkan besarnya kemungkinan resiko dimasa mendatang. Demikian pula sebaliknya jika pinjaman berjangka pendek, maka bunganya relative lebih rendah. d. Kualitas Jaminan Semakin likuid jaminan yang diberikan, maka semakin rendah bunga kredit yang dibebankan dan sebaliknya. Sebagai contoh nasabah dengan jaminan sertifikat deposito bunga pinjaman akan lebih rendah jika dibandingkan dengan nasabah



yang memiliki



jaminan sertifikat tanah. Alasan utama perbedaan ini adalah dalam hal pencairan jaminan apabila kredit yang diberikan bermasalah. Bagi bank jaminan yang likuid seperti sertifikat deposito atau rekening giro yang dibekukan akan lebih mudah untuk dicairkan jika dibangkan dengan jaminan sertifikat tanah. e. Reputasi Perusahaan Bonafiditas suatu perusahaan yang akan memperoleh kredit juga sangat menentukan tingkat suku bunga yang akan dibebankan nantinya, karena biasanya perusahaan yang bonafit kemungkinan resiko kredit macet di masa mendatang relative kecil dan sebaliknya.



f. Produk yang Kompetitif Maksutnya adalah produk yang dibiayai kredit tersebut laku di pasaran. Untuk produk yang relatif, bunga kredit yang diberikan relative rendah jika dibandingkan dengan produk yang kurang kompetitif. Hal ini disebabkan tingkat pengembalian kredit terjamin, karena produk yang dibiayai laku di pasar. g. Hubungan Baik Biasanya pihak bank menggolongkan nasabahnya menjadi dua yaitu nasabah utama (primer) dan nasabah biasa (sekunder). Penggolongan ini didasarkan pada kreatifitas serta loyalitas nasabah yang bersangkutan terhadap bank. Nasabah utama biasanya mempunyai hubungan yang baik dengan pihak bank, sehingga dalam penentuan suku bunganya pun berbeda dengan nasabah biasa. h. Jaminan Pihak Ketiga Dalam hal ini pihak yang memberikan jaminan kepada bank untuk menanggung segala resiko yang dibebankan kepada penerima kredit. Biasanya pihak yang memberikan jaminan bonafit, baik dari segi kemampuan membayar, nama baik maupun loyalitasnya kepada bank, sehingga bunga yang dibebankan juga berbeda. Demikian sebaiknya jika penjamin pihak ketiganya kurang bonafit atau tidak dapat dipercaya, maka mungkin tidak dapat digunakan sebagai jaminan pihak ketiga oleh pihak perbankan (Kasmir,



:



).



) Palce (Lokasi) Penentuan lokasi kantor beserta sarana dan prasarana pendukung menjadi sangat penting, hal ini disebabkan agar nasabah mudah menjangkau setiap lokasi lembaga keuangan yang ada. Demikian pula sarana dan prasarana harus memberikan rasa yang nyaman dan aman kepada seluruh nasabah yang berhubungan dengan lembaga keuangan. Lokasi yang tidak strategis akan mengurangi minat nasabah untuk bertransaksi dengan lembaga keuangan. Secara umum pertimbangan dalam menentukan letak suatu lokasi adalah sebagai berikut : a) Jenis usaha yang dijalankan b) Dekat dengan pasar c) Dekat dengan bahan baku d) Dekat dengan tenaga kerja e) Dekat dengan pemerintahan f) Tersedia sarana dan prasarana (transportasi, listrik dan air) dekat dengan lembaga keuangan g) Di kawasan industri h) Kemudahan untuk ekspentasi i) Adat istiadat budaya sikap masyarakat Setelah penentuan lokasi langkah selanjutnya adalah menentukan lay out gedung dan lay out ruangan kantor. Penentuan lay out dapat dilakukan untuk dua macam yaitu lay out gedung dan ruangan.



Hal-hal yang perludiperhatikan untuk lay out gedung adalah : ( ) Bentuk gedung yang memberikan kesan bonafit atau modern atau mungkin tradisional tergantung diwilayah mana yang akan dibuka. ( ) Lokasi parkir luas dan aman ( ) Keamanan disekitar gedung ( ) Tersedia tempat ibadah ( ) Tersedia telepon umum atau fasilitas khusus untuk nasabah. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan lay out gedung dan ruangan sebagai berikut : (a) Bentuk gedung (b) Suasana ruangan terkesan luas dan lebar (c) Ruangan yang sejuk dan nyaman (d) Tata letak kursi dan meja yang membuat ruangan menjadi hidup (e) Sarana hiburan seperti musik sebagai alat untuk mengusir kebosanan Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam pelayanan peralatan ruangan suatu lembaga keuangan adalah sebagai berikut : i. Produk yang dihasilkan ii. Banyaknya ruangan yang dibutuhkan iii. Urutan operasi (dari Customer Service, Teller, bagian Admistrasi dan seterusnya) iv. Aliran orang dan dokumen



v. Dekorasi ruangan vi. Fleksibilitas (kemudahan berpindah-pindah) ) Promotion (Promosi) Promosi merupakan marketing mix yang terakhir. Dalam kegiatan ini setiap bank berusaha untuk mempromosikan seluruh produk dan jasa yang dimilikinya baik langsung maupun tidak langsung. Salah satu tujuan promosi adalah menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon nasabah yang baru. Ada empat macam sarana promosi yang dapat digunakan dalam mempromosikan baik produk maupun jasanya yaitu : a) Periklanan (Advertising) Iklan adalah sarana promosi yang digunakan oleh bank guna menginformasikan, menarik, dan mempengaruhi calon nasabahnya. Penggunaan promosi dengan iklan dapat dilakukan dengan media seperti lewat : ) Pemasangan spanduk Billboard dijalan-jalan ) Pencetakan brosur baik disebarkan setiap cabang atau pusat-pusat perbelanjaan ) Pemasangan spanduk di lokasi tertantu yang strategiis ) Pemasangan melalui koran dan masjalah ) Pemasangan melalui televisi atau radio ) Dan menggunakan media lainnya



Tujuan menggunakan iklan sebagai media promosi adalah :



(a) Untuk memberitahu tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan jenis bank yang dimiliki oleh suatu bank. Seperti peluncuran prduk baru, keuntungan dan kelebihan suatu produk atau informasi lainnya. (b) Untuk meningkatkan kembali kepada nasabah tentang keberadaan atau keunggulan jasa bak yang ditawarkan. (c) Untuk menarik perhatian dan minat para nasabah baru dengan harapan akan memperoleh daya tarik dari calon nasabah. (d) Mempengaruhi nasabah saingan agar berpindah ke bank kita. Kemudian pertimbanan penggunaan media yang akan dipakai untuk pemasangan iklan disuatu media antara lain : ( ) Jangkauan media yang akan digunakan ( ) Sasaran atau konsumen yang akan dituju ( ) Jangkauan media yang akan digunakan ( ) Sasaran atau konsumen yang akan dituju ( ) Tujuan iklan tersebut ( ) Biaya yang akan dikeluarkan b) Promosi Penjualan (Sales Promotion) Tujuan promosi adalah untuk meningkat penjualan atau untuk meningkatkan jumlah nasabah. Promosi penjualan dilakukan untuk menarik nasabah segera membeli setiap produk atau jasa yang



ditawarkan. Bagi lembaga keuangan promosi penjualan dapat dilakukan melalui : (a) Pemberian bagi hasil khusus untuk jumlah dana yang relative besar walaupun hal ini akan mengakibatkan perniagaan tidak sehat. (b) Pemberian insentif kepada setiap nasabah yang memiliki simpanan dengan saldo tertentu. (c) Pemberian cinderamata, hadiah serta kenang-kenangan lainnya kepada nasabah loyal. c) Humas (Public Relation) Merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk memengaruhi persepsi, opini, keyakinan dan sikap berbagai kelompok terhadap perusahaan. d) Pemasaran Langsung Sistem yang bersifat interaktif yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur dan atau transaksi di sembarang transaksi. e) Penjualan Pribadi Adalah sistem komunikasi langsung antar penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk suatu pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya.



BAB III LAPORAN OBYEK



A. Gambaran Umum .



Sejarah Umum BMT Sumber Mulia Tuntang Berdasarkan hasil wawancaradengan ibu Nanik Atiani, Amd selaku manajer BMT Sumber Mulia, sejarah BMT Sumber Mulia adalah sebagai berikut : Proses berdirinya Baitul Mal Wattamwil (BMT) Tuntang adalah diawali dari adanya program P T (Penanggulangan Pengangguran Tenaga Terampil) yaitu suatu program penanggulangan bagi para pemuda yang berpotensi tetapi belum mendapatkan pekerjaan. Pusat Inkubikasi Usaha Kecil (PINBUK) Kabupaten Semarang sebagai pegangan proyek tersebut mengarahkan sebagian dananya ke BMT tersebut dan sebagian lagi mengarahkan diwirausaha mandiri. Hal ini dilakukan karena sebagian besar pengurus PINBUK adalah pengelola BMT Fajar Mulia yang nantinya menjadi guru bagi BMT-BMT baru di kabupaten semarang. Setelah mengadakan pelatihan selama satu minggu di Asrama Donohudan, Solo, kemudian mereka di arahkan untuk magang di BMTBMT terdekat yang telah ada sebelumnya. Maka pada bulan Juli mulai dibicarakan rencana didirikan BMT di Kesongo, Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Tepatnya di tempat usaha Baitul Mal Wattamwil (BMT) Tuntang terletak dijalan raya Salatiga Semarang Km.



Tempat usaha tersebut dipilih karena tidak ada lembaga keuangan lain yang berdiri di dekat pasar dan adanya kemudahan transportasi. BMT itu sendiri berbadan hukum Koperasi. Alasan memilih usaha keuangan dengan berbadan hkum Koperasi saat itu karena : a. Persyaratan dan pendirian koperasi lebih mudah meliputi : ) Jangka waktu perijinan butuh waktu tiga bulan. ) Tempat atau lokasi biasdimana-mana seperti propinsi, kabupaten, ataupun kecamatan. ) Dana awal sebesar Rp. . .



.



,



.



,



sampai dengan Rp.



(nilai uang padajaman dulu).



b. Sifat keterbukaan koperasi yang sesuai dengan ajaran agama sehingga keunggulan kemungkinan untukselalu bertambah.



Kemudian pada tanggal



Agusus



koperasi yang pertama dengan dihadiri



rapat pembentukan orang dengan mengundang



dari Departemen Koperasi Kab. Semarang. Pada tanggal



September



diajukan akta pendirian untuk memperoleh hak badan hukum koperasi. Baitul Mal Wattamwil disahkan sebagai unit usaha ototomi simpan pinjam oleh Menteri Koperasi dan Pembinaan Usaha Kecil dengan SK Nomor :



/KPK.



.T//IV/



. Untuk itu



September



merupakan tanggal berdirinya Baitul Mal Wattamwil Sumber Mulia (BMT) Tuntang.



. Visi, Misi dan Tujuan KSPS BMT Sumber Mulia Tuntang a. Visi Mewujudkan lembaga keuangan syariah yang mampu mengembangkan ekonomi umat b. Misi : Mewujudkan BMT yang profesional dengan prinsip-prinsip : ) Mutu pelayanan yang baik dengan resiko usaha yang minimal dengan pengendalian maksimal. ) Menumpuk modal melalui pemberdayaan masyarakat baik yang ekonomi kelas bawah maupun pemilik modal. ) Mencari keuntungan melalui usaha-usaha yang halal dengan pendistribusian laba yang merata dan adil. ) Mentasyarufkan zakat, infaq, dan shodaqoh kepada yang berhak.



. Struktur Organisasi Dalam suatu lembaga atau organisasi pasti terdapat struktur organisasinya dalam menjalankan. Di KSP BMT Sumber Mulia sendiri struktur organisasinya itu hampir sama dengan struktur organisasi yang ada pada koperasi lainnya, dimana kekuasaan tertinggi terletak pada rapat anggota tahunan (RAT) dengan dipantau oleh dewan Syari’ah. Secara umum, organisasi yang ada pada lembaga KSU BMT adalah



RAPAT ANGGOTA TAHUNAN



PEGAWAI



PENGURUS



PENASIHAT SYAR'I



MANAGER



Ka Operasional



Ka Pemasaran



Teller



Pemasaran



Penagihan



Gambar . Struktur Organisasi Sumber : BMT Sumber Mulia Tuntang



Keterangan : a. Pegawai Ketua



: H. Ahmad,Spd I



Anggota



: Dimyati



Anggota



: H. Fauzi Arkan,Mag



b. Pengurus Ketua



: Wibowo, Sag



Sekrertaris I



: Bahtiar Rofik



Sekruetaris II



: Mangsuri, SE



Bendahara



: IR.H.Pudjiono



Pembantu Umum



: Muh Saeri



c. Penasehat Sar’i Ketua



: Kyai Baidlowi



Anggota



: Kyai Mansuri



Anggota



: Kyai Mansuri



d. Manager



: Nanik Atiani, Amd



e. Ka Operasional



: Sulistianto



f. Teller



: Nur hasanah



g. Ka Pemasaran



: M.Hasan Magribi



h. Pemasaran



:Farida SusiantiSP, Ahmad Slamet



i. Penagihan



:Syaful Hadi, M. Akrom Zulfa



Tugas masing-masing bagian yang terdapat pada struktur organisasi BMT adalah sebagai berikut : ) Karyawan/Pengelola : a) Manager : ( ) Memimpin kegiatan BMT secara menyeluruh. ( ) Melakukan koordinasi seluruh staf BMT. ( ) Menyusun rencana kerja bulanan, triwulanan, dan tahunan yang merupakan penjabaran dari kebijakan umum Dewan Syariah dan Rapat Anggota Tahunan. ( ) Menandatangani surat-surat untuk kepentingan intern dan ekstern. ( ) Memberi persetujuan setiap transaksi, biaya atau pemindahan bukuan. ( ) Mangangkat dan memperhentikan pegawai. ( ) Meneliti laporan periodik (bulanan, triwulanan, dan tahunan). b) Kepala Bagian Operasional : ( ) Melaksanakan supervice terhadap setiap pelayanan dan jasa-jasa BMT dari setiap unit atau bagian yang berada di bawahnya. ( ) Melakukan monitoring, evaluasi, review, dan koordinasi terhadap pelaksanaan tugas-tugas pelayanan di bidang operasional.



( ) Turut membantu pelayanan secara aktif atau tugas-tugas harian setiap bagian yang berada di bawah tanggung jawabnya. ( ) Mengusulkan produk-produk BMT yang diperlukan nasabahnya. ) Pengurus : a) Mengadakan rencana kerja dan rencana anggaran pendapatan dan belanja BMT b) Menyelenggarakan rapat. c) Menyelenggarakan rapat pengurus minimal



kali setiap



bulan untuk mengevakuasi pelaksanaan usaha BMT oleh pengelola. d) Menunjuk pengelola BMT yang profesional. e) Mewakili BMT di dalam dan di luar pengadilan. ) Penasehat Syar’i : a) Mengawasi seluruh kegiatan BMT dalam aspek syariah. b) Memeberikan persetujuan kredit besar. c) Memberikan nasehat kepada manajer untuk menjalankan kegiatan operasional sesuai dengan syariah Islam. ) Teller : a) Bertindak sebagai penerima uang dan juru bayar. b) Melayani penerimaan serta penarikan dana dari dan ke nasabah.



c) Melakukan pembayaran sesuai dengan perintah manajer. d) Menghitung bagi hasil seluruh nasabah. e) Mengadministrasi seluruh transaksi yang berhubungan dengan kas. f) Setiap akhir jam kerja menghitung uang yang ada dan meminta pemeriksaan dari manajer. ) Administrasi / Pembukuan : a) Membukukan semua transaksi keuangan. b) Membuat laporan-laporan keuangan secara periodik. c) Mengadministrasi seluruh dokumen yang berhubungan dengan bagian keuangan. d) Melayani claim, biaya, serta gaji yang telah disetujui manajer. e) Mengarsip semua bebas, surat-surat dan dokumen-dokumen lain sehingga tidak hilang. ) Kepala Bagian Pembiayaan : a) Menyusun rencana pembiayaan. b) Menerima usulan dan melakukan wawancara analisa pembiayaan. c) Memantau, membina, dan mendatajalannya pengangsuran kredit agar tidak macet. d) Mengalisa proposal pembiayaan anggota. e) Mengajukan persetujuan pembiayaan kepala manajer.



) Pembiayaan : a) Melakukan administrasi pembiayaan. b) Melakukan penagihan di lapangan. c) Melaksanakan pelayanan pengambilan atau pengantaran dari debitur. ) Pemasaran : a) Melakukan kegiatan-kegiatan kerja promosi. b) Mencari sumber-sumber dana dengan melihat kemungkinan dan peluang dana murah yang dapat dihimpun baik dari anggota maupun simpanan dari pihak ketiga. c) Bersama bagian pembiayaan melakukan penagihan ke setiap anggota yang diberikan pembiayaan sesuai dengan tanggal dan waktu yang telah disepakati.



. Nasabah Ada dua status nasabah yang dilakukan di BMT Sumber Mulia Tuntang, yaitu : a. Nasabah Seperti syarat nasabah di BMT pada umumnya, nasabah wajib membayar simpanan wajib dan simpanan pokok. Nasabah memiliki suara pada Rapat Anggota Tahunan, dan bisa melakukan penyetoran tabungan ataupun mengajukan pembiayaan.



b. Calon Nasabah Calon nasabah adalah nasabah yang melakukan penyetoran tabungan, tanpa membayar simpanan pokok dan simpanan calon nasabah adalah nasabah yang melakukan penyetoran tabungan, tanpa membayar simpanan pokok dan simpanan wajib. Sehingga hanya memiliki hak untuk mendapatkan pelayanan penyetoran tabungan dan pembiayaan.



. Produk- Produk BMT Sumber Mulia Tuntang Jenis-jenis produk yang terdapat di BMT Sumber Mulia Tuntang ini adalah: a.



Produk Simpanan Produk simpanan yang di berikan oleh nasabah, atau calon nasabah dalam bentuk simpanan biasa atau simpanan berjangka. Produk simpanan yang terdapat di BMT Sumber Mulia Tuntang meliputi: ) Simpanan Sukarela Lancar (SIRELA) Merupakan



bentuk



simpanan



mudharabah



biasayaitu



simpanan pihak ketiga yang disimpan di BMT atas dasar akad wadah dan di sediakan bagi anggota yang ingin menyimpan uang nya baik harian atau perminggunya minimal Rp



.



,



dan kelebihan dari tabungan ini yaitu



dapat diambil sewaktu-waktu tanpa adanya periode untuk



pengambilan tabungannya. Untuk pembukaan awal tabungan minimal Rp



.



dan sudah menjadi saldo awal



anggota. ) Simpanan Suka Rela Qurban (SISUQUR) Merupakan bentuk simpanan berkala mudharabah



yaitu



simpanan pihak ketiga yang disimpan di BMT dengan harapan BMT dapat memutar uang kepada debitur. Simpanan yang hanya bisa diambil pada waktu lebaran (tanggal Dzulhijjah) atau hari raya Qurban saja. Minimal setoran tabungan adalah Rp



.



,



untuk pembukaan awal



tabungan sama seperti produk yang lainnya yaitu Rp .



, .



) Simpanan Suka Rela Berjangka (SISUKA) Merupakan bentuk simpanan deposito yang penarikanya dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah dengan BMT. Dengan Setoran awal Minimal Rp. .



.



dan berlaku kelipatanya.Jangka waktu jatuh



tempo sebagai berikut: a)



Tiga bulan, dengan presentase nisbah bagi hasil untuk penabung dan



untuk BMT.



b) Tiga bulan, dengan presentase nisbah bagi hasil untuk penabung dan



untuk BMT.



c)



Tiga bulan, dengan presentase nisbah bagi hasil untuk penabung dan



untuk BMT.



) Simpanan Amanah (SIAMANAH) Simpanan yang merupakan titipan saja dari nasabah kepada lembaga BMT dan tidak mendapatkan porsi bagi hasil dari lembaga dan simpanan SIAMANAH terdiri dari sadaqoh, infak, wakaf, dan nisbah. Sumber dana yang terkumpul nantinya akan digunakan untuk pinjaman khusus kaum dhuafa atau mereka yang benar-benar kesulitan. ) Simpanan Pendidikan (SIDIDIK) Merupakan bentuk simpanan berkala mudharabah



yaitu



simpanan pihak ketiga yang disimpan di BMT dengan harapan BMT dapat memutar uang kepada debitur. Simpanan yang hanya bisa diambil pada waktu pembayaran Triwulan, Bulanan, Semesteran dan Jangka panjang dalam mempersiapkan biaya. Minimal setoran tabungan adalah Rp .



,



untuk pembukaan awal tabungan sama seperti



produk yang lainnya yaitu Rp . b.



,



.



Produk Pembiayaan Pembiayaan



adalah



penyediaan



uang



yang



dapat



dipersembahkan dengan pinjaman berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara BMT dengan pihak lain yang



mewajibkan



pihak



meminjam



untuk



melunasi



pembiayaannya dengan cicilan atau termin setelah jangka waktu tertentu disertai dengan pembayaran bagi hasil. Jenis-jenis pembiayaan di BMT Sumber Mulia Tuntang adalah : ) Pembiayaan Mudharabah (MDA) Merupakan kerja sama antara pihak penyedia dana (BMT) dengan menyediakan dana penuh kepada pihak pengusaha (anggota) yang bertanggung jawab dalam mengelola dana atau usaha bagi pihak pengusaha. Penentuan bagi hasil berdasarkan kesepakatan bersama. ) Pembiayaan Musyarakah (MSA) Merupakan kerja sama untuk menambah modal usaha umat, bagi hasil ditentukan berdasarkan komisi modal dan kesepakatan bersama. ) Pembiayaan Ijabah (Sewa) Merupakan kerjasama yang menyewakan barang atau jasa kepada nasabah dengan pembayaran angsuran atau tangguh. ) Pembiayaan Murabahah (MBA) Merupakan pembiayaan untuk menyediakan barang-barang kebutuhan nasabah dengan pembayaran angsuran atau cicilan senilai harga perolehan barang di tambah keuntungan (mark up) yang telah disepakati bersama.



. Sumber Daya Manusia a) Karyawan yang bekerja di BMT Sumber Mulia Tuntang melilikitingkat pendidikan minimal D . b) Setiap



bulan sekali dilakukan evaluasi kinerja untuk



meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah. c) Karyawan BMT mengikuti Training-training yang diadakan oleh dekopin (Dewan Koperasi Indonesia). d) Pengadaan buku-buku tentang perkoperasian dan BMT untuk meningkatkan pengetahuan karyawan.



BAB IV ANALISIS



A. Strategi Promosi di BMT Sumber Mulia Tuntang Penerapan strategi promosi dimulai dengan mengidentifikasi dan menggambarkan anggota yang menjadi target sasaran. BMT Sumber Mulia Tuntang dapat mengetahui secara langsung mengetahui secara langsung apa yang dibutuhkan dan diinginkan anggotanya (nasabah). Dalam setiap strategi promosi di BMT Sumber Mulia Tuntang merupakan salah satu konsep promosi yang mengarah pada peningkatan anggota (nasabah). Mengingat lembaga keuangan sangat bertumpu pada kepercayaan dan kinerja yang terorganisir. Sebagai lembaga keuangan non bank, BMT Sumber Mulia Tuntang yang bertugas untuk mensejahterakan masyarakat kecil dengan prinsip syariah Islam. Maka sudah menjadi keharusan BMT Sumber Mulia Tuntang memberikan arahan untuk mengenalkan perekonomian syariah Islam kepada masyarakat melalui promosi. Agar dapat meningkatkan jumlah anggota (nasabah), BMT Sumber Mulia Tuntang harus dapat menonjolkan keunggulan dari produk yang dimilikinya, salah satunya adalah dengan menerapkan pembukaan rekening yang yang lebih terjangkau dari BMT lainnya, sehingga dapat mempengaruhi persepsi, kebutuhan dan keinginan Calon anggota (calon nasabah) melalui apa yang mereka ketahui, yang dapat membuat produk



mereka lebih unggul dibandingkan dengan pesaingnya. Sehingga akan menilai dan memilih produk mana yang paling baik dan pada akhirnya diharapkan anggota (nasabah) berkeputusan untuk menjadi anggota dari BMT Sumber Mulia Tuntang. Strategi promosi yang dilakukan BMT Sumber Mulia Tuntang dalam meningkatkan jumlah nasabah adalah : . Mass Salling (Periklanan) Adanya majalah mitra koperasi merupakan sarana bagi BMT untuk menunjukkan ekstensinya dikalangan anggota koperasi lainnya. Hal ini bisa menjadi kegiatan periklanan yang efektif ketika ada orang yang membaca artikel mengenai BMT di majalah tersebut. BMT Sumber MuliaTuntang juga memberikan brosur-brosur kepada nasabah untuk memperkenalkan produk-produk yang dimilikinya kepada masyarakat. Selain itu, BMT melakukan publisitas dengan menjadi sponsor tetap bagi caban olah raga sepak bola di wiliyah Kesongo. Bentuk kepedulian BMT terhadap kualitas jasmani pemuda ini diwujudkan dengan memberikan kaos kepada para pemainnya. Bahkan, karyawan BMT Sumber Mulia Tuntang juga mengikuti pertandingan sepak bola yang dijadwalkan



minggu sekali. Dengan demikian,



para pemuda di Desa Kesongo banyak pula yang menjadi anggota BMT.



Kedekatan



karyawan



BMT



dengan



para



pemuda



ini



membuahkan hasil dengan adanya peningkatan nasabah terutama dari para kelompok pemuda. Selain cara diatas, BMT juga menjadi sponsor tetap untuk acara tahunan seperti Lomba Baca Tulis Al Qur’an tingkat kecamatan dan lomba-lommba



Agustus yang



disering diselenggarakan oleh Desa setiap tahunnya. Selain untuk mewujudkan kepedulian BMT terhadap nasabah, hal ini juga merupakan ajang promosi bagi BMT sumber Mulia Tuntang. . Public Relation BMT Sumber Mulia Tuntang memanfaatkan adanya pengaruh kyai yang masih sangat dominan di kalangan. Karena itulah, BMT mengangkat para kyai yang berpengaruh untuk menjadi Dewan Syariah. Dengan adanya pengangkatan ini, secara otomatis para kyai menjadi pemasar BMT. Ketika adanya pengajian baik tingkat RT, RW bahkan pengajian umum kyai para kyai ini menghadirkan petugas atau karyawan BMT sebagai salah satu pengisi acara untuk menjelaskan keunggulan BMT dibandingkan dengan lembaga keuangan lainnya. . Promosi Penjualan BMT membagikan kalender kepada anggotanya, meskipun tidak semuanya. Pemasar dengan sistem ini dilakukan pada akhir periode. Dan bagi penabung Si Suka yang memiliki deposito cukup



besar diberi bingkisan untuk mempertahankan nasabah agar tidak mengalihkan kepercayaan dananya ke lembaga keuangan lain. . Penjualan Pribadi Promosi dengan sistem ini banyak dilakukan pada awal berdirinya BMT. Dengan adanya penjualan yang bersifat langsung, agar calon nasabah dapat lebih mengetahui secara mendalam tentang produk yang di miliki oleh BMT, karena segala permasalahan yang menghalangi minat nasabah untuk menabung dapat langsung dicarikan jalan keluarnya oleh karyawan BMT. Dengan semakin ekstensinya BMT sering dilakukan oleh nasabah dengan sistem mulut ke mulut. Yaitu dengan melakukan promosi kepada orang berpengaruh



dikalangan



masyarakat,



mengetahui



tentang



perkembangan produk terbaru, serta senang berbagi cerita kepada rekan atau kerabatnya mengenai BMT dan menyebarluaskan informasi tersebut dengan konsumen lainnya. Contohnya BMT Sumber Mulia Tuntang Kepala Desa dan perangkatnya dalam sosialisasi produk terbaru BMT. Untuk memberikan kepuasan nasabah, BMT sumber Mulia Tuntang memberikan pelayanan berupa penjeputan dana kepada para nasabah dirumah masing-masih atau ditempat kerjanya, atau sering disebut dengan sistem jemput bola. Sistem ini diterapkan BMT Sumber



Mulia



agar



nasabah



tidak



merasa



ragu



mempercayakan dana tabungan yang dimilikinya kepada BMT.



untuk



Adapun alasan BMT Sumber Mulia Tuntang menggunakan promosi mulut ke mulut yaitu : a. Kerana biaya promosi ini sangat sedikit akan tetapi menghasilkan hasil yang besar. b. BMT tidak harus membuat iklan atau brosur mengenai keberadaan BMT Sumber Mulia Tuntang. c. Petugas pemasaran BMT Sumber Mulia Tuntang tidak harus ke rumah-rumah untuk mendapatkan nasabah. Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi promosi BMT Sumber Mulia Tuntang yaitu : ) Kebanyakan nasabah BMT Sumber Mulia Tuntang adalah seorang pedagang yang berada di sekitar BMT, dengan kondisi yang demikian obrolan-obrolan pedagang akan memperepat informasi yang keluar masuk dari BMT Sumber Mulia Tuntang. ) Banyaknya nasabah yang kebanyakan adalah saudara dan juga tetangga maka informasi yang diperoleh BMT Sumber Mulia Tuntang akan disalurkan melalui orang lain.



B. Kelebihan dan Kelemahan Strategi Promosi yang Diterapkan BMT Sumber Mulia Tuntang Dalam kegiatan mempromosikan seluruh produk dan jasa yang dimilikinya oleh BMT Sumber Mulia Tuntang baik langsung maupun tidak langsung. Salah satu tujuan promosi BMT Sumber Mulia Tuntang adalah menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon nasabah yang baru. Ada empat macam sarana promosi yang digunakan BMT Sumber Mulia Tuntang, yaitu periklanan, public relation, promosi penjualan dan penjualan pribadi. Di antara strategi promosi yang diterapkan oleh BMT Sumber Mulia Tuntang, tentu saja mempenyai keunggulan dan kelemahan, diantara sebagai berikut : .



Periklanan Keunggulan dari periklanan dengan strategi periklanan adalah : a. Dengan menyebar brosur para karyawan pemasar BMT Sumber Mulia Tuntang tidak usah mendatangi satu persatu orang dengan menawarkan produk dan jassa yang dimiliki pihak BMT. b. Dengan menggunakan brosur bmt tetap bisa beriklan meski tidak ada orang yang menjaganya. Artinya jika pihak BMT meletakkan ditejalanan, orang tidak perlu diminta untuk mengambilnya pasti akan mengambil sendiri. c. Lebih leluasa dalam menarik minat para pemuda cabang olah raga daerah Kesongo, dengan menyeponsori cabang olah raga



daerah Kesongo. Serta terjun langsung dengan mengikuti cabang ola raga tersebut. d. Dapat menarik minat para masyarakat dan para santriwan santriwati setempat untuk membeli produk yang dimiliki BMT Sumber Mulia Tuntang, dengan menyeponsori lomba Agustus



dan



lomba



baca



tulis



Al-Qur’an



yang



diselenggarakan settiap tahunnya. Kelemahan dari strategi periklanan : ) Pihak BMT tidak bisa mengetahui secara jelas siapa yang akan membeli produk yang dimiliki BMT. ) Brosur tidak akan bertahan lama karena berbahan kertas. ) Mengeluarkan dana disetiap tahunnya yang cukup besar dari rentetan acara-acara yang di sponsori BMT Sumber Mulia Tuntang dengan tetap. . Public Relation Keunggulan dari strategi public relation : a. Para masyarakat yang mayoritas agamanya Islam, meraka langsung mempercayakan dananya tanpa keraguan untuk disimpan di BMT Sumber Mulia Tuntang akibat pengaruh Kyai yang dianggat BMT untuk menjadi Dewan Syariah. b. Lebih mudah mempengaruhui minat calon nasabah yang ratarata masyarakat mayoritas Islam untuk menjadi nasabah. Kelamahan dari strategi public relation :



) Hanya dapat menjangkau masyarakat dibagian terdekat wilayah BMT saja. ) Tidak memerlukan biaya produktif yang cukup besar. .



Promosi Penjualan Adapun Keunggulan atau kelebihan dari strategi promosi penjualan : a. Bertambah besar nasabah produk Si Suka karena terimingimingi hadiah dan bingkisan yang diberikan BMT kepada nasabah yang mempunyai depsito cukup besar. b. Dengan membagikan kalender, banyak nasabah yang mulai menjadi nasabah tetap yang mempercayakan dananya di BMT Sumber Mulia Tuntang. Adapun kelemahan dari strategi ini : ) Banyak nasabah yang berbicara kejelekan BMT Sumber Mulia Tuntang, kerana pembagian bingkisan dan hadiah hanya diberikan kepada nasabah tertentu saja tanpa mengetahui kebenarannya. ) Banyak nasabah yang kecewa karena tidak semuanya diberi kalender disetiap akhir pedriodenya.



.



Penjualan Pribadi Keunggulan dari strategi penjualan pribadi : a. Karyawan lebih mudah mempengaruhui calon nasabah untuk menjadi nasabah di BMT Sumber Mulia Tuntang.



b. Karyawan tidak perlu bersusah panyah mendatangi orang per orang dan dari rumah kerumah, tidak banyak mengeluarkan biaya untuk media promosi, berkat obrolan mulut kemulut nasabah c. Produk dengan cepat laku terjual dipasaran serta menciptakan daya beli yang besar. d. Dengan strategi mulut kemulut oleh para nasabah, lebih diuntungkan pihak BMT karena tidak perlu mengeluarkan keringat dan biaya untuk media promosi. Kelemahan dari strategi penjualan pribadi : ) Produk juga dengan cepat ditinggalkan nasabah karena isu dari mulut kemulut yang merusak nama baik BMT. ) Tidak bisa menjangkau bagian yang jauh, hanya bisa daerah terdekat saja. ) Produk yang ditawarkan kurang bagus karena dengan cara strategi mulut kemulut oleh nasabah.



BAB V PENUTUP



A. Kesimpulan Berdasarkan analisis tersebut, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagi berikut : . Upaya BMT Sumber Mulia Tuntang dalam strategi promosi kepada orang yang paling berpengaruh dalam satu komunitas serta membagi informasi kepada rekan dan kerabatnya mengenai hal-hal yang mereka ketahui, sehingga banyak orang yang mengetahui informasi BMT Sumber Mulia Tuntang, memberikan sponsor kepada cabang olah raga sepak bola, strategi mulut ke mulut yang dilakukan oleh nasabah. BMT Sumber Mulia Tuntang juga memberikan pelayanan yang terbaik bagi nasabah baik hadiah maupun sovenir, dengan demikian secara tidak langsung dia menginformasikan kelebihan produk atau jasa kepada orang lain. . Faktor-faktor yang mempengaruhui strategi promosi di BMT Sumber Mulia Tuntang adalah karena kebanyakan nasabah yang berprofesi sebagai pedagang yang berada di sekitar BMT Sumber Mulia Tuntang dengan kondisi yang demikian maka obrolanobrolan pedagang akan sangat mempercepat informasi yang berada di BMT Sumber Mulia Tuntang. Selain itu diimbangi dengan pelayanan di BMT Sumber Mulia Tuntang yang semakin



meningkat kearah profesional dan juga semakin ramah terhadap nasabah. . Salah satu kelemahan dan kelebihan strategi promosi BMT Sumber Mulia Tuntang yaitu, promosi kurang luas jangkauannya, dan kelebihannya dapat menambah jumlah nasabah tanpa karyawan BMT berpromosi karena sudah dilakukan oleh para nasabah dengan sistem mulut kemulut. B. Saran Setelah mengadakan penelitian dan mengamati keadaan serta situasi di BMT Sumber Mulia Tuntang maka penulis memberikan saran yang dapat bermanfaat antara lain : . Untuk meningkatkan jumlah nasabah, BMT Sumber Mulia Tuntang harus lebih memperkenalkan produknya kemasyarakat yang lebih luas lagi dengan meningkatkan promosi berupa program hadiah atau pembagian bonus. . Peningkatan pelayanan menurut adanya usaha untuk menciptakan dan memperluas jaringan, BMT Sumber Mulia Tuntang sebaiknya berkerja sama dengan semua pihak, lebih-lebih dengan kelompok pedagang kaki lima, kelompok pedagang lainnya serta bekerja sama juga dengan organisasi massa dan lembaga pemerintah. Harapan yang terkandung dalam jalinan kerjasama itu ialah produk yang ditawarkan oleh BMT Sumber Mulia Tuntang akan semakin



dikenal, diterima sehingga masyarakat luas dapat menikmati manfaatnya, dan melesatnya jumlah nasabah baru. . Promosi akan lebih menguntungkan apabila ada inovasi agar produk BMT Sumber Mulia Tuntang bisa mendatangkan nasabah yang lebih banyak.



DAFTAR PUSTAKA



Arikunto, Suhaarsimi. . Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Bina Aksara Asyatuti, Rinda. . Kritik terhadap pemasaran Bank Syariah (Pendekatan Eksperiental Marketing). Jurnal Hukum Islam Volume Nomor , Juni . Diunduh pada September pukul : WIB Emzier. . Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Data. Jakarta: Rajawali Pers. Fajri, Detha Alfian. . Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan Menabung Pada Bank Muamalat Cabang Malang. Jurnal Administrasi Bisnis Volume Nomor , Desember . Diunduh pada September pukul : WIB Handoko, Hami.



. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: Liberty.



Hastuti, Niken. . “Bauran Pemasaran Pada BMT Sumber Mulia Tuntang”. Tugas Akhir. Salatiga: IAIN Salatiga. http://daniearabas.blogspot.com/ dalamislam.htm?m= .diakses



/hadis-pemasaranAgustus pukul



http://dosenindonesia.wordpress.com/tag/prahalad/.diakses : WIB



:



WIB



Agustus



pukul



Kasmir, ( ). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada. Kim



T, Gordon. . http://thumbs.dreamstime.comdiakses



Entrepreneur September



Magazin.



Kotler, Philip. . Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Kontrol, terjemahan : Hendra Teguh dan Ronny Antosius Rusly, Edisi , Jilid dan , PTPrenhalindo, Jakarta. Magfiroh, Ana Muntadhirotu. . “Teknik Pemasaran : Marketing Mix Produk BMT Tumang Cabang ampel”. Tugas Akhir. Salatiga: IAIN Salatiga. Manapiring, S. Andreas. . Analisis Produk, Harga, Lokasi, Promosi Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Kartu Kredit PT. Bank Mandiri Tbk. Manado. Jurnal EMBA Volume Nomor Juni . Diunduh pada Septeber pukul : WIB Rini, Dani Puspita. . “pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Nasabah BMT Atina Banyubiru Kab. Semarang”. Tugas Akhir. Salatiga: IAIN Salatiga. Supramono.



.Statistik. Yogyakarta: Andi Offset.



Supranto, J. . Pengukuran Tingakat Kepuasan Nasabah Untuk Menigkatkan Pangsa Pasar. PT. Rineta Cipta. Jakarta.



Swastha, Basu dan Irawan. Liberty. Swastha, Basu. Swastha, Basu. Yogyakarta.



. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta:



. Asas-Asas Marketing. Edisi . Yogyakarta. Liberty. . Asas-asas Pemasaran, Edisi Ketiga. Penerbit Liberty:



Swastha, Basu.



. Manajemen Penjualan. Yogyakarta: BPFE.



Swastha, Basu.



. Pengantar Bisnis Modern. Yogyakarta: Liberty.



Thomas Whelen, David L. Hunger. . Manajemen Strategi dan Kebijakan Perusahaan. Jakarta : Prehallindo. Wardani, Dita Pramudya. . Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Pengambilan Produk Pembiayaan KPR Platinum iB Pada Bank Syariah Cabang Harmoni – Jakarta. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Volume Nomor , Juni . Diunduh pada September pukul : WIB Widyastuti, Ika Fitri. . “Teknik Pemasaran :Marketing Mix Produk BMT Tumang Cabang Ampel”. Tugas Akhir. Salatiga: IAIN Salatiga. Wiliam J, Staton. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta : Erlangga,



.



Wahyuni, Is. . “Pengaruh Promosi Terhadap Volume Perkemangan Nasabah Di BPR Sukowati Jaya Sragen”. Tugas Akhir. Salatiga: IAIN Salatiga. Yulianti, Rika. . Pengaruh Nilai-Nilai Agama, Kualitas Layanan, Promosi, dan Kepercayaan Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Bank Syariah di Banjarmasin. Jurnal Wawasan Manajemen.Volume Nomor , Juni . Diunduh pada September pukul : WIB