18 0 160 KB
SOP
BRONKITIS AKUT NO.ICD X : J20.9 No.Dok :SOP / 011.071 / UKP / 2017 No.Revisi : 00 Tgl.Terbit
: 16 Januari 2017
Halaman
: 1/3
UPT PUSKESMAS TEGUHAN 1. Pengertian
dr. MOCHTAR NIP.19720914 200501 1 003 Bronkitis adalah suatu peradangan pada bronkus (saluran udara ke paru-paru). Radang dapat berupa hipersekresi mukus dan batuk produktif kronis berulang-ulang minimal selama 3 bulan pertahun atau paling sedikit dalam 2 tahun berturut-turut pada pasien yang diketahui tidak terdapat penyebab lain. Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna, namun pada penderita yang memiliki penyakit menahun (misalnya penyakit jantung atau penyakit paru-paru) dan pada usia lanjut, bronkitis bisa bersifat serius. Ada 3 faktor utama yang mempengaruhi timbulnya bronchitis
2. Tujuan
yaitu rokok, infeksi dari polusi. Sebagai pedoman dalam penatalaksanaan pasien bronkitis
3. Kebijakan
akut Keputusan Kepala UPT Puskesmas Teguhan Nomor: 057 /
4. Referensi 5. Prosedur/langkah-
UKP / 2017 tentang Standart dan SOP Layanan Klinis Permenkes RI nomor 5 tahun 2014, Kemenkes RI. 1. Anamnesa
langkah
Batuk (berdahak maupun tidak berdahak) selama 2-3 minggu. Dahak dapat berwarna jernih, putih, kekuning-kuningan atau kehijauan. Keluhan disertai demam (biasanya ringan). Rasa berat dan tidak nyaman di dada. 2. Pemeriksaan Fisik Pasien tampak kurus dengan barrel shape chest (diameter anteroposterior dada meningkat). Fremitus taktil dada tidak ada atau berkurang. Perkusi dada hipersonor, peranjakan hati mengecil, batas paru hati lebih rendah, tukak jantung berkurang. Suara nafas berkurang dengan ekpirasi panjang, terdapat ronki basah kasar, wheezing dengan berbagai gradasi dan krepitasi.
SOP
BRONKITIS AKUT NO.ICD X : J20.9 No.Dok :SOP / 011.071 / UKP / 2017 No.Revisi : 00 Tgl.Terbit
: 16 Januari 2017
Halaman
: 2/3
UPT PUSKESMAS TEGUHAN
dr. MOCHTAR NIP.19720914 200501 1 003 3. Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan sputum dengan pengecatan Gram akan banyak didapat leukosit PMN dan mungkin pula bakteri. 4. Penegakan Diagnosis Diagnosis
ditegakkan
berdasarkan
anamnesis,
pemeriksaan fisik, dan penunjang. 5. Rencana Penatalaksanaan a. Farmakologis Pemberian ekspektoran (obat batuk pengencer dahak) yang lazim digunakan di antaranya: GG (Glyceryl Guaiacolate), ambroksol, dan lain-lain. Antipiretik (pereda panas): parasetamol (asetaminofen), dan sejenisnya, digunakan jika penderita demam. Bronkodilator (melonggarkan napas), diantaranya: salbutamol, terbutalin sulfat, aminofilin, dan lainlain. b. Non Farmakologi Memberitahu individu dan keluarga untuk:
Mendukung perbaikan kemampuan penderita dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari sesuai dengan pola kehidupannya.
Memotivasi pasien untuk menghindari merokok, menghindari iritan lainnya yang dapat terhirup, mengontrol suhu dan kelembaban lingkungan, nutrisi yang baik, dan cairan yang adekuat.
Mengidentifikasi gejala efek samping obat, seperti bronkodilator dapat menimbulkan berdebar, lemas, gemetar dan keringat dingin.
6. Pencatatan dokumentasi dalam rekaman medis 6. Diagram Alir (jika diperlukan) 7. Unit Terkait
UGD, RAWAT INAP, RAWAT JALAN
SOP
BRONKITIS AKUT NO.ICD X : J20.9 No.Dok :SOP / 011.071 / UKP / 2017 No.Revisi : 00 Tgl.Terbit
: 16 Januari 2017
Halaman
: 3/3
UPT PUSKESMAS TEGUHAN
8. Rekaman histori perubahan
dr. MOCHTAR NIP.19720914 200501 1 003
No
Yang dirubah
Isi perubahan
Tgl. Mulai diberlakukan