Budaya Dan Tradisi Yaman [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Budaya dan Tradisi Yaman Yaman adalah sebuah negara republik dengan luas 527.970 km2 dengan ibu kota Sana`a. Bahasa resmi yang digunakan di Negara Yaman adalah bahasa Arab. Secara geografis, Yaman berada dikawasan yang cukup strategis. Berikut batasbatas negara Yaman : o   sebelah barat : berbatasan dengan teluk aden dan Laut Merah o   sebelah utara : berbatasan dengan Arab Saudi o   sebelah timur : berbatasan dengan Oman o   sebelah selatan : Laut Arab Yaman dikenal juga dengan sebutan “Arabia Felix” (Arab Sejahtera). Sebutan tersebut melekat pada Yaman karena pada saat itu Hadramaut merupakan kawasan yang kaya apabila dibandingkan dengan jazirah Arab lainnya. Dikawasan ini pula terdapat puncak tertinggi dari pegunungan Arab yakni Jabal Bani Shaib. Di daerah pegunungan banyak terdapat dataran-dataran tinggi yang subur yang digunakan untuk pertanian. Lokasi geografis Yaman menguntungkan karena merupakan satusatunya negara Arab yang menerima curah hujan yang substansial dan teratur. Bukan hanya itu saja, Yaman juga memiliki lembah hijau di kawasan Rasyan, Kepulauan Socotra yang dianggap merupakan kawasan taman nasional terbesar di Timur-tengah. Pada mulanya Yaman terbagi atas Yaman selatan dan Yaman Utara. Akan tetapi pada 22 mei 1992 mereka bersatu untuk membentuk negara Republik Yaman seperti yang kita kenal saat ini. proses perkawinan di Yaman pada umumnya masih tradisional. Pernikahan diatur oleh keluarga kerabat mempelai wanita yang menyarankan pengantin potensi untuk dia dan ayahnya.  Dalam kebanyakan kasus, ayah wanita tersebut mengajukan beberapa pertanyaan tentang keinginan calon pengantin sebelum



kontrak pernikahan dipersiapkan. Ayah dari pengantin pria harus membayar mahar dan keluarga pengantin wanita diharapkan dapat membantu ketika dibutuhkan. Peraturan perkawinan di Yaman memungkinkan seorang laki-laki untuk menikahi hingga empat istri jika ia memperlakukan mereka secara adil. Dalam stereotip budaya, wanita dipandang lebih rendah daripada laki-laki. Hal ini dipengaruhi pula oleh salahsatu tugas pokok laki-laki sebagi tulang punggung keluarga, penyedia keuangan keluarga, bertanggungjawab atas kesejahteraan dan prestise keluarga sedangkan wanita sebagian besar hanya sebagai ibu rumah tangga saja meskipun ada diantaranya beberapa wanita di perkotaan yang memiliki pekerjaan dalam pendidikan dan kesehatan, dan lain-lain. Laki-laki maupun wanita dapat meminta bercerai jika masing-masing pihak merasa tidak nyaman dalam kehidupan berumah tangga sesuai dengan aturan yang berlaku. Apabila perceraian itu diprakarsai oleh sang suami, maka mantan istri baru bisa kawin lagi setelah empat bulan dan sepuluh hari. Apabila keduanya sudah mempunyai anak maka sampai usia tujuh tahun anaknya tetap dengan ibu. Penduduk muslim Yaman sangat memperhatikan lima rukun islam dan seluruh rangkaian ibadah puasa selama bulan Ramadhan. Hari libur yang berlaku secara umum adalah hari jum`at. Sedangkan perayaan agama mencakup perayaan pada tanggal 27 Ramadhan serta 1 Syawal (hari raya Iedul Fitri), Pesta Leser, Iedul Adha (hari raya Qurban), peringatan Maulid nabi Muhammad SAW, peringatan kesyahidan Imam Husain (10 muharram), peringatan Isra dan Mi`raj Nabi Muhammad SAW, dan ziarah kubur yang menjadi ciri tersendiri bagi penduduk Yaman. Ziarah biasanya dilakukan terhadap kuburan orang-orang kudus lokal. Berikut akan disajikan cara/proses pemakaman oleh penduduk Yaman : •      Tubuh orang yang meninggal dicuci/dimandikan •      Diberikan/dioleskan minyak weangian



•      dibungkus dengan kain kafan putih  •      Almarhum harus dimakamkan sebelum matahari terbenam. Sudah menjadi tradisi bahwa pada saat hari kematian.  Wanita tidak diperkenankan menemani jasad ke kubur, hanya diperkenankan tinggal di luar kuburan.  Selama tiga hari pertama berkabung, Al-Qur`an dibaca dan kerabat serta teman-teman mengunjungi keluarga orang yang meninggal.  Peringatan kematian orang meninggal biasanya diadakan pada hari ketujuh dan keempat puluh sesudah kematian. Pada umumnya, budaya dan tradisi yang melekat pada penduduk dan atau negara Yaman sendiri sama halnya dengan  negara-negara Arab lainnya baik dilihat dari gaya komunikasi, bahasa, peraturan transportasi, dan sebagainya. Untuk menegetahui lebih rinci mengenai budaya dan tradisi negara-negara Arab, berikut ini disajikan data dan fakta budaya dan tradisi negar-negara Arab :   Bahasa Arab digunakan secara resmi oleh lebih dari 22 negara. Bahasa Arab dibagi menjadi dua, yaitu: pertama, Bahasa Arab Fusha (bahasa arab standar baku/classical Arabic), bahasa religius dan sastra yang diucapkan dan dituliskan secara seragam di dunia Arab. Kedua, Bahasa Arab `Amiyah (bahasa arab pasaran) bahasa Arab untuk percakapan sehari-hari (colloquial Arabic), bahasa lisan informal yang berbeda-beda, tergantung dialek masing-masing daerah   Komunikasi non-verbal lebih sering digunakan oleh sebagian besar orang Arab.   Cara bangsa Arab berkomunikasi bersifat kultural.   Orang Arab biasanya  berbicara berlebihan (hiperbol) dan  kerapkali berbasa-basi dalam berdialog.   Orang arab terbiasa mengekspresikan perasaannya sejak kecil. Orang Arab terbiasa bersuara keras untuk mengekspresikan kekuatan dan ketulusan. Bagi mereka, suara lemah dianggap sebagai kelemahan atau tipu daya. Sering terjadi kesalahpahaman



antarbudaya jika orang Indonesia berkunjung ke negara Arab karena menurut orang Indonesia, suara lantang menunjukkan kemarahan.   Budaya / tradisi masyarakat Arab mementingkan keramahtahaman terhadap tamu, kemurahan hati, harga diri, kehormatan. Nilai kehormatan orang Arab sangat melekat pada anggotanya terutama wanita yang tidak boleh diganggu oleh orang luar.   Pengguna jalan umum (kendaraan pribadi/umum)berada di jalur kanan.   Bagi orang Saudi, rumah merupakan tempat privasi yang tidak boleh sembarang orang masuk ke dalamnya.   Bergandengan tangan sesama jenis merupakan ‘aib’.   Rata rata orang Saudi tidurnya justru pagi hari, bangunnya siang hari bahkan ada yang sampai sore hari.   Orang Indonesia kalau bertemu dengan teman, atau kerabat biasanya salaman tangan, namun di negara Arab dilakukan dengan beradu pipi kanan dan kiri sebanyak lebih tiga kali, bahkan ada yang beradu hidung kalau bertemu, tergantung dengan siapa dia bertemu.