Cara Memotivasi Siswa [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Karin
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KATA PENGANTAR



Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala, karena berkat rahmat dan pertolongan-Nya



kami



dapat



menyelesaikan



tugas



makalah



“CARA



MEMOTIVASI SISWA” sebagai bahan dalam pemenuhan tugas kelompok mata kuliah Profesi Kependidikan. Tak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kami banyak mengharap kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan dalam menyusun makalah dikemudian hari. Semoga makalah ini dapat bermanfaat baik bagi pembaca maupun bagi kami sebagai penyusun.



Senin, 08 Oktober 2018



Penyusun



DAFTAR ISI



BAB 1 PENDAHULUAN



A. Latar belakang



Dalam bidang pendidikan, guru adalah figure yang memegang peranan penting didalamnya. Guru sebagai pendidik yang profesional, mempunyai citra yang baik di dalam kehidupan masyarakat bila mana bisa menjadi panutan ataupun teladan masyarakat sekelilingnya. Masyarakat akan menilai bagaimana sikap seorang guru dalam kehidupan sehari-hari, apakah patut menjadi teladan orang sekelilingnya atau tidak. Dalam proses pembelajaran, setiap guru menginginkan anak didiknya memperoleh hasil yang baik dan memuaskan. Harapan tersebut sering kali kandas dan mengalami berbagai macam kesulitan dalam belajar. Sebagai tanda siswa mengalami kesulitan yang paling tampak ialah hasil belajarnya rendah dan hasil yang dicapai tidak sesuai dengan usaha yang dilakukan. Dengan demikian tugas seorang guru adalah bagaimana membantu peserta didik mengatasi masalah-masalah yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar di sekolah maupun di luar sekolah. Selain itu. Dalam pembelajaran, setiap siswa memiliki kesulitan yang berbeda-beda dalam memahami konsep akademik sebagaimana mereka biasa diajarkan, yaitu menggunakan sesuatu yang abstrak dan metode ceramah. Perlu disadari bahwa program pembelajaran bukanlah sekedar rentetan topic/pokok bahasan, tetapi sesuatu yang harus dipahami oleh siswa dan dapat dipergunakan untuk kehidupannya. Seorang guru yang profesional, seharusnya mengetahui kesulitan anak didiknya terutama dalam belajar, dan mengetahui tentang apa yang seharusnya dia lakukan terhadap anak didiknya untuk bisa bangkit dari kesulitan dengan motivasi yang keras. Karena pada dasarnya, guru disamping sebagai pendidik, guru juga sebagai motivator bagi peserta didiknya. Dengan



demikian guru seharusnya memberikan dorongan motivasi terhadap anak didiknya dalam kaitannya dengan pendidikan ataupun peroses pengembangan pengetahuan anak didik. Profesi guru bukanlah tanpa masalah, profesi guru merupakan profesi yang membutuhkan kreativitas, inovasi, dan visi. Namun demikian guru, harus bisa keluar dari segala macam permasalahan tersebut. Dari itu, seorang guru diharuskan mengetahui tentang apa itu motivasi, bagaimana mengaplikasikannya, dan bagaimana caranya memberikan dan menumbuhkan motivasi tersebut dalam individual peserta didik masing-masing, sehingga bisa mencetak peserta didik yang selalu semangat juang serta memiliki motivasi belajar yang keras, bisa mencapai tujuaannya masing-masing, dan memperoleh hasil yang maksimal dalam belajar.



B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan motivasi belajar siswa? 2. Bagaimana cara memotivasi siswa melalui model pembelajaran? 3. Bagaimana cara memotivasi siswa melalui kebermaknaan? 4.Bagaimana cara memotivasi siswa melalui interaksi? 5.Bagaimana cara memotivasi siswa melalui penyajian materi ? 6.Bagaimana cara memotivasi siswa dalam belajar melalui temu tokoh? 7. Bagaimana cara memotivasi siswa melalui pengulangan kesimpulan materi? 8.Bagaimana cara wisata alam dapat memotivasi siswa dalam belajar? C. Tujuan Penulisan Untuk mengetahui apa dan bagaimana cara memotivasi siswa dalam belajar melalui model pembelajaran,kebermaknaan,interaksi,penyajian materi,temu tokoh,pengulangan kesimpulan dan wisata Alam.



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian motivasi belajar Motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif/daya menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan tertentu. Dalam hal belajar motivasi diartikan sebagai keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa untuk melakukan serangkaian kegiatan belajar guna



mencapai



tujuan



yang



telah



ditetapkan.



Tugas



guru



adalah



membangkitkan motivasi anak sehingga ia mau melakukan serangkaian kegiatan belajar. Motivasi siswa dapat timbul dari dalam diri individu (motivasi intrinsic) dan dapat timbul dari luar diri siswa/motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik merupakan motivasi yang timbul sebagai akibat dari dalam diri individu tanpa ada paksanan dan dorongan dari orang lain, misalnya anak mau belajar karena ingin memperoleh ilmu pengetahuan atau ingin mendapatkan keterampilan tertentu, ia akan rajin belajar tanpa ada suruhan dari orang lain. Sebaliknya motivasi ekstrinsik timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena ajakan, suruhan atau paksaan dari orang lain sehingga dengan kondisi yang demikian akhirnya ia mau belajar. Motivasi belajar adalah dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia ke dalam bentuk aktivitas nyata untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif,



serta



psikomotorik.



Kegiatan untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa bukanlah hal mudah untuk dilakukan... Fakta yang terjadi selama ini menunjukan bahwa ketika ada permasalahan tentang rendahnya motivasi belajar siswa, guru dan orang tua terkesan tidak mau peduli terhadap hal itu, guru membiarkan siswa malas belajar dan orang tua pun tidak peduli dengan kondisi belajar anak. Maka untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa orang tua dan



guru perlu mengetahui penyebab rendahnya motivasi belajar siswa dan factorfaktor yang mempengaruhinya.



B. Memotivasi siswa melalui model Belajar Melalui Model (Keteladanan) Ada pepatah “Tindakan berbicara lebih keras daripada katakata.” Semuanya mengacu pada keteladanan (modeling). Siswa sering mencaricari alasan untuk tidak tertarik seperti lubang-lubang dalam cerita kita, kotrakdiksi, ketidaksesuaian antara kata-kata dan tindakan kita. Semakin banyak memberi teladan, semakin siswa tertarik dan mulai mencontoh. Mengapa mereka tertarik? Karena mereka merasakan kesebangunan, kecocokan antara keyakinan dan perkataan dengan perbuatan kita. Tidak ada yang berbicara lebih keras daripada tindakan. Pilihlah langkah-langkah keteladanan dengan penuh kesadaran, antara lain. 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8)



Teladan komunikasi yang jelas. Akui setiap usaha. Senyumlah. Gunakanlah energi untuk menciptakan lebih banyak energi. Jadilah pendengar yang baik. Ungkapkan pikiran mereka dengan kata-kata Anda sendiri. Keluarlah dari zona nyaman Anda secara teratur dan beritahu mereka bahwa Anda sedang melakukan hal tersebut. Nyatakan kembali situasi negatif untuk menemukan hal-hal positif di dalamnya (DePorter, 2010: 73).



C. Memotivasi siswa melalui belajar kebermaknaan



Pembelajaran bermakna merupakan suatu proses dikaitkannya informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang. Ausubel dan Robinson dalam Sukmadinata (2003: 188) memberikan batasan antara belajar bermakna (meaningful learning) dengan belajar menghafal (rote learning). Belajar bermakna ada dua hal penting, ”pertama bahan yang dipelajari, dan yang kedua adalah struktur kognitif yang



ada pada individu”.Struktur kognitif adalah jumlah, kualitas, kejelasan dan pengorganisasian dari pengetahuan yang sekarang dikuasai oleh individu. Implikasi pembelajaran bermakna adalah terjadinya konflik kognitif. Karli dan Sriyuliariatiningsih (2004: 3) mengungkapkan bahwa, ”konflik kognitif terjadi saat interaksi antara konsepsi awal yang telah dimiliki siswa dengan fenomena baru yang dapat diintegrasikan begitu saja”, sehingga diperlukan perubahan atau modifikasi stuktur kognitif (skemata) untuk mencapai keseimbangan. Peristiwa ini akan terjadi secara berkelanjutan selama siswa menerima pengetahuan baru D. Melalui interaksi Guru harus menjalin rasa simpati dan saling pengertian. Membina hubungan bisa memudahkan guru dalam melinatkan siswa, memudahkan pengelolaan kelas, memperpanjang waktu fokus, dan meningkatkan kegembiraan. Karena sejauh kita memasuki dunia siswa, sejauh itu pula pengaruh yang kita miliki di dalam kehidupan mereka. Berikut ini saran-saran untuk membangun interaksi. a. Perlakukan siswa sebagai manusia sederajat. b. Ketahuilah apa yang disukai siswa, cara pikir mereka, dan perasaan mereka. c. Bayangkan apa yang mereka katakan kepada diri sendiri, mengenai diri sendiri. d. Ketahuilah apa yang menghambat mereka untuk memperoleh hal yang benar-benar mereka inginkan. Jika Anda tidak tahu, tanyakanlah. e. Berbicaralah dengan jujur kepada mereka dengan cara yang membuat mereka mendengarnya dengan jelas dan halus. f. Bersenang-senanglah bersama mereka. Afirmasi 1) Memberi dan menerima pengakuan. Akui setiap usaha. Ingatlah untuk memberikan pengakuan yang kuat dan konkret. “Bagus,” “Hebat,” atau “Memuaskan”. “Dalam paragraf itu, kamu menggunakan kata sifat dengan baik dan memberikan penjelasan yang gamblang. Lina ceritamu benar-benar hidup,” atau “Bagus sekali kamu mau berbagi bekal. Kamu anggota tim yang baik. Terima kasih.” Ungkapan seperti ini membantu siswa



berfokus pada tindakannya yang baik sehingga dia dapat mengulanginya lagi dan lagi. 2)



Merayakan kerja keras. Jika layak dipelajari maka layak pula dirayakan. Perayaan membangun keinginan untuk sukses. Jadi, rayakanlah sering-sering. Di bawah ini adalah beberapa bentuk perayaan menyenangkan yang biasa digunakan. a. Tepuk tangan. Cobalah variasi tepuk tangan misalnya bertepuk tangan dengan membentuk lingkaran b. Hore! Hore! Hore! Jika diberi aba-aba, semua orang melompat berdiri dan berteriak senyaring mungkin sambil berteriak “Hore, Hore, Hore.” c. Wussss. Jika diberi aba-aba, semua orang bertepuk tangan tiga kali serentak lalu mengirimkan segenap energi positif mereka kepada orang yang dituju. Cara melakukannya adalah setelah bertepuk tangan, tangan mendorong ke arah orang tersebut sambil berteriak “Wusss”. d. Poster umum. Mengakui individu atau seluruh kelas misalnya “Kelas Tiga ngetop.” e. Jentikkan jari. Jika guru memerlukan pengakuan yang tenang daripada tepuk tangan gunakan jentikkan jari berkesinambungan. f. Catatan pribadi. Sampaikan kepada siswa secara perseorangan untuk mengakui usaha keras, sumbangan pada kelas, perilaku atau tindakan yang baik hati. g. Persengkokolan. Mengakui seseorang secara tidak terduga. Misalnya kelas 1A bersekongkol untuk mengakui kelas lain dengan cara memasang poster positif atau surat misterius “Kelas 1B hebat lho!” h. Kejutan Berilah kejutan yang tidak terduga sebagai hadiah keberhasilan siswa, bisa makanan atau tidak ada pekerjaan rumah.



i.



Pengakuan kekuatan Setiap siswa diakui kekuatan atau keistimewaan, sifat-sifat baik (DePorter, 2010: 55—65).



E. Penyajian yang menarik Berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan agar agar pembelajaran memiliki penyajian yang menarik. 1) Lingkungan Sekeliling a. Poster Ikon Ciptakan ikon atau simbol untuk setiap konsep utama yang diajarkan dan gambarkan di atas selembar kertas berukuran 25 x 40 cm atau lebih besar. Pajang poster-poster ikon tersebut di depan kelas di atas pandangan mata, memberikan gambaran keseluruhansia, tinjauan global dari bahan pelajaran. Untuk melihat “konsep-konsep tersamar” pelajar harus mendongak. Ini akan membantu penciptaan, penyimpanan, dan pencarian informasi secara visual. Pasang poster di tempat tersebut sampai unit pelajaran yang bersangkutan selesai. Lalu pindahkan ke bagian dinding yang lain agar tempatnya dapat digunakan untuk posterposter unit berikutnya. Ikon-ikon unit sebelumnya yang tetap dipajang akan menjadi pengingat sadar dan tidak sadar untuk informasi dari awal pelajaran hingga saat itu. Jika Anda ingin siswa mengingat isi pelajaran, bantulah dengan cara memasang posternya supaya mereka dapat mengakses memori visual mereka setiap kali mereka melihatnya. b. Poster Afirmasi Buatlah poster afirmasi dengan pesan-pesan seperti, “Aku mampu mempelajarinya.” dan “Aku menjadi semakin pintar dengan setiap tantangan baru.” Tempatkan poster-poster itu di dinding samping setinggi mata orang duduk. Perhatikan bahwa poster ini juga setinggi telinga. Pada saat siswa memandang sekeliling ruangan, poster-poster tersebut “mengucapkan afirmasi seperti dialog internal sehingga menguatkan keyakinan tentang belajar dan tentang isi yang guru kerjakan. c. Gunakan Warna Gunakan warna untuk memperkuat pengajaran. Gunakan warna pada kata-kata penting untuk menggarisbawahi serta hitam putih untuk kata-kata penghubung.



2)



Alat Bantu Alat bantu adalah benda yang dapat mewakili suatu gagasan. Berikut ini alat bantu yang dapat digunakan. a. Boneka untuk mewakili tokoh dalam karya sastra. b. Bola lampu plastik yang besar untuk menandakan dimulainya sesi brainstorming atau menoroti “ide cemerlang”. c. Panah untuk secara visual menunjukkan “poin” yang dimaksudkan. d. Kacamat besar untuk menunjukkan pengambilan perspektif berbeda.



3)



Pengaturan Bangku Guru bebas menyuruh siswa untuk mengatur ulang bangku siswa untuk memudahkan jenis interaksi yang diperlukan. Untuk presentasi siswa, ajaran guru, pemutaran video, dan lain-lain, atur bangku sehingga siswa menghadap ke depan untuk membantu mereka tetap fokus ke depan. Untuk kerja kelompok, bangku diputar saling berhadapan. Semua adalah tentang fleksibilitas. Gunakanlah setengah lingkaran untuk diskusi kelompok besar yang dipimpin seorang fasilitator yang menuliskan gagasan pada kertas tulis. Rapatkan bangku ke dinding jika guru memberi tugas perseorangan dan mengosongkan pusat ruangan untuk memberi petunjuk kepada kelompok kecil atau mengadakan diskusi sekelompok besar sambil duduk di lantai.



4)



Tumbuhan, Aroma, Hewan Peliharaan, dan Unsur Organik Lainnya a. Tumbuhan Semakin banyak oksigen yang didapat, semakin baik otak berfungsi. b. Aroma Kaitan antara kelenjar pencium dan sistem saraf otonomi cukup kuat. Manusia dapat meningkatkan kemampuan berpikir mereka secara kreatif sebanyak 30% saat diberikan wangi bunga tertentu (Hirsch dalam DePorter, 2010: 109). Daerah penciuman merupakan reseptor bagi endorfin yang menyuruh tanggapan tubuh menjadi merasa senang dan sejahtera. c. Hewan Peliharaan Guru SD tahu bahwa binatang peliharaan kelas menciptakan kesempatan untuk melatih tanggung jawab, gizi, kesehatan, dan perawatan.



5)



Musik



Guru dapat menggunakan musik untuk menata suasana hati, mengubah keadaan mental siswa, dan mendukung lingkungan belajar. Musik membantu pelajar bekerja lebih baik dan mengingat lebih banyak. Musik merangsang, meremajakan, dan memperkuat belajar baik secara sadar maupun tidak sadar. Irama, ketukan, dan keharmonisan musik mempengaruhi fisiologi manusia terutama gelombang otak dan detak jantung di samping membangkitkan perasaan dan ingatan (Lozanov dalam DePorter, 2010: 110). Musik dapat membantu siswa masuk ke dalam keadaan belajar optimal (DePorter, 2010: 108—111). F. Temu tokoh Guru secara khusus menghadirkan orang-orang dengan profesi tertentu untuk masuk ke kelas, memberi motivasi mengenai pekerjaannya atau hal-hal yang dilakukan oleh profesi sepertinya. Hal ini bisa dilaksanakan ketika memperingati hari-hari besar tertentu seperti “teacher day.” G. Mengulangi Kesimpulan Materi Pengualangan memperkuat koneksi saraf dan menumbuhkan rasa “Aku tahu ini!” pengulangan harus dilakukan secara multimodalitas dan multikecerdasan, lebih baik dalam konteks yang berbeda dengan asalnya (permainan, pertunjukkan, drama, dan sebagainya). Oleh karena itu, setiap guru harus tahu cara terbaik bagi siswa untuk mengulang pelajaran ini? Dengan cara apa setiap siswa akan mendapat kesempatan untuk mengulang. H. Wisata Alam Siswa dapat melakukan perjalanan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari daya tarik alam dengan memanfaatkan potensi sumberdaya alam, baik itu alami maupun budidaya atau hal-hal yang berkaitan dengan materi pelajaranya.



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Motivasi mempunyai peranan penting dalam proses belajar mengajar antara seorang guru dan siswanya, kemudian didalam motivasi belajar setiap individu bisa jadi tidaklah sama. Kita harus mengetahui arti motivasi itu sendiri, agar kita dapat memahami arti dari motivasi itu sendiri dan dapat melaksanakannya ke dalam kehidupan kita. Jenis motivasi seperti apa yang kita butuhkan untuk membangkitkan agar siswa termotivasi. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat berasal dari dalam diri antara lain motivasi belajar, sedangkan faktor dari luar diri yang dapat mempengaruhi prestasi belajar diantaranya adalah faktor metode pembelajaran dan faktor lingkungan. Bila faktor lingkungan dalam keadaan baik maka akan berdampak baik pula terhadap siswa dan sebaliknya jika lingkungan sekitar tidak baik maka akan berpengaruh negatif dan kita sebagai calon guru harus tau upaya apa yang akan kita lakukan untuk menghadapi situasi seperti itu. Jika semua dapat teratasi maka kita siap untuk meraih cita-cita yang diharapkan. Setelah mengetahui arti penting motivasi bagi siswa dan juga guru , maka di harapkan bagi guru agar selalu menjaga motivasi belajar siswanya . Guru juga harus paham akan kebutuhan motivasi anak didiknya. Karena motivasi yang di butuhkan masing-masing siswa itu berbeda.