Catatan Lapangan Kelompok 03 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

EVALUASI PEMBELAJARAN “ CATATAN LAPANGAN ”



Disusun Oleh:



DISUSUN OLEH KELOMPOK 03



1. NANDA TRI WIDYASTUTI



(1730210101)



2. POPPY MALINDA GUSVIARA (1730210112) 3. RATI AUDINA



(1730210113)



4. SURYANI SEKAR ASIH



(1730210122)



DOSEN PENGAMPU YECHA FEBRIEANITHA PUTRI, MPd.



UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG FAKULTAS ILMU TARBIYAH & KEGURUAN PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI TAHUN 2020



KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun makalah panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya kepada penyusun sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Dengan terselesaikannya tugas ini, maka penyusun mengucapkan terima kasih kepada para dosen pengajar mata kuliah Evaluasi Pembelajaran yang telah membimbing kami dan memberikan pengetahuan, serta teman-teman program studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini angkatan 2017 yang telah memberikan semangat juang dan membantu penyusunan dalam menyelesaikan tugas ini.          Dalam penyusunan tugas ini, penyusun menyadari masih banyak kekuranganya baik itu secara sengaja maupun tidak disengaja. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun kepada semua pihak guna kesempurnaan laporan ini. Dan apabila nantinya banyak kekeliruan serta tidak tepatnya dalam pengkutipan maka penyusun mohon maaf yang sebesar-besarnya. Akhirnya penyusun mengucapkan terimakasih dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua amiin.



Palembang, 06 April 2020



Penulis



ii



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.........................................................................................i DAFTAR ISI........................................................................................................ii BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................1 A. Latar belakang...........................................................................................1 B. Rumusan Makal.........................................................................................1 C. Tujuan Makal.............................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3 A .Pengertian Dan Kegunaan Catatan Lapangan...........................................3 B. Bentuk Catatan Lapangan..........................................................................3 C. Isi Catatan Lapangan.................................................................................3 D. Proses Penulisan Catatan Lapangan..........................................................5 E. Contoh Catatan Lapangan..........................................................................7 BAB III PENUTUP.............................................................................................8 A. Kesimpulan................................................................................................8 B. Saran..........................................................................................................8 DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................9



iii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Data yang diperoleh dari penelitian kualitatif, merupakan data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.Hal serupa juga diungkapkan oleh Lofland dan Lofland (1984), bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokument dan lainnya. Data yang diperleh oleh peneliti dapat dilakukan dengan berbagai cara, yang semuanya itu terangkum dalam teknik-teknik pengumpulan data. Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yan g tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, contohnya lewat orang lain dan document, selanjutnya bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi (pengamatan), interview (wawancara), pisioner (angket), dokumentasi, dan triangulasi keempatnya. Observasi dan wawancara merupakan teknik pengumpulan data terbesar yang tidak bisa dihindari dari penelitian kualitatif.Penelti hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu faktor mengenai dunia nyata yang diperoleh dari observasi.Begitu juga sebaliknya, wawancara juga dapat dimanfaatkan oleh peneliti untuk melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang diteliti. Dalam melaksanakan kedua cara pengumpulan data tersebut, peneliti wajib membuat catatan lapangan, dimana tujuan dari pencatatan ini berguna untuk memperkuat data yang diperoleh. Pencatatan lapangan dilakukan sewaktu peneliti berada dilapangan, yang berisi kata-kata kunci, pokok-pokok isi pembicaraan, gambar, sketsa, sosiogram, dan diagram (Moleong,2007).



B. Rumusan Masalah 1. Apa Pengertian Dan Kegunaan Catatan Lapangan? 2. Apa Bentuk Catatan Lapangan? 3. Bagaimana Isi Lapangan? 1



4. Bagaimana Proses Penulisan Catatan Lapangan? 5. Bagaimana Contoh Catatan Lapangan Observasi?



C. Tujuan Masalah 1.



Untik Mengetahui Apa Pengertian Dan Kegunaan Catatan Lapangan



2.



Untuk Mengetahui Apa Bentuk Catatan Lapangan



3.



Untuk Mengetahui Bagaimana Isi Lapangan



4.



Untuk Mengetahui Bagaimana Proses Penulisan Catatan Lapangan



5.



Untuk Mengetahui Bagaimana Contoh Catatan Lapangan Observasi



2



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian dan Kegunaan Catatan Lapangan Catatan lapangan adalah catatan yang memuat segala yang diperoleh peniliti selama melakukan pengamtan dan wawancara.Catatan lapangan ini dibedakan menjdai dua bagian, yaitu catatan deskriptif dan catatan replektif. Catatan deskriptip adalah catatan yang memuat apa saja yang ditemukan. Catatan replektip merupakan catatn ruang kebebasan peneliti dalam mmberi komentar, penilaian, evaluasi, repleksi, perasaan, respon, kritik, dan lain-lain1. Catatan yang diperoleh dari lapangan dan disusun secara lengkap, maka catatan inilah yang dikatakan sebagai catatan lapangan. Catatan ini dapat disimpan dalam bentuk tape ataupun diketik, tanpa menambahkan atau mengurangi dari apa yang diperoleh dari hasil observasi (Bogdan dan Taylor, 1993). Catatan lapangan dapat berguna dalam pengajuan hipotesis kerja, hal-hal yang menunjang hipotesis kerja, dan penentuan derajat kepercayaan dalam rangka ke absahan data. Berdasarkan kegunaan catatan lapangan tersebut, maka sering disebut orang bahwa catatan lapangan merupakan “jantungnya” penelitian kualitatif (Moleong, 2007). B. Bentuk Catatan Lapangan Catatan lapangan memiliki bentuk yang beragam, dapat berupa kartu, notebook, looseleaf, note kecil atau buku ukuran biasa (Alwasilah,2002). Secara keseluruhan bentuk dari catatan lapangan ini merupakan wajah catatan lapangan yang terdiri dari halaman depan danhalaman-halaman berikutnya yang disertai petunjuk paragraf dan baris tepi (Moleong, 2007). C. Isi Catatan Lapangan Isi catatan lapangan secara garis besar dapat dibagi menjadi dua bagian,yaitu bagian



deskriptif



dan



bagian



reflektif.



Bagian



deskriptif



memuat



gambarantentang latar pengamatan,orang,tindakan,dan pembicaraan,sedangkan untuk bagian reflektif memuat kerangka berfikir dan pendapat peneliti,gagasan dan kepeduliannya(Bogdan dan Biklen, 1982 dalam Moleong,2007). 1



Nur Hamzah. Pengembangan Sosial Anak.Pontianak. (Yogjakarta: pustaka



Pelajar, 2015)hlm 68 3



Bagian deskriptif (Catatan Deskriptif), merupakan bagian terpanjang yang berisi semua peris tiwa dan pengalaman yang di dengar dan yang dilihatbserta dicatat selengkap dan subjektif mungkin. Bogdan dan Biklen (1990) juga menambahkan bahwa catatan deskriptif lebih memfokuskan dalam mengambil gambar,orang,perbuatan dan percakapan yang diamati. Bagian dari catatan deskriptif ini biasanya berisi hal-hal berikut: 1. Gambaran dari subjek,pencatatn dilakukan pada penampilan fisik,cara Berpakaian,cara bertindak,dan gaya berbicara. 2. Rekonstruksi dialog, pencatatan dalam upaya mengulang kembali apa-apa saja yang diperoleh dari subjek (secara verbal). Kemudian menggambarkan makna Dari latar atau suasana disekitar, selama melakukan observasi ataupun wawancara. 3. Catatan tentang peristiwa khusus, pencacatan yang tertuju kepada hal-hal khusus yang dirasa sangat mendukung data, hal ini bisa saja dalam bentuk apa yang dilakukan, bgaiamna peristiwa itu berlangsung, dan hakikat dari Peristiwa itu berlangsung, dan hakikat dari peristiwa tersebut. 4. Peristiwa pengamat,pencacatan yang terfokus kepada gambaran fisik,reaksi Tindakan, serta segala sesuatu yang dilakukan oleh pengamat sebagai instrumen penelitian (Moloeng,2007). Bagian Reflektif (catatn reflkektif), merupakan bagian yang secara khusus menggambarkan sesuatu yang berkaitan dengan pengamat itu sendiri. Bagian ini berisi spekulasi, perasaan, masalah,ide sesuatu yang mengarahkan,kesan dan prasangka (Moloeng,2007). (Munandir (1990) juga menambahkan bahwa catatan reflektif



lebih



banyak



memuat



kerangka



pikiran,gagasan,dan



perhatian



pengamatnya. Tujuan catatan reflektif ini ialah untuk memperbaiki catatan lapangan dan untuk memperbaiki kemampuan melaksanakan studi ini dikeudian hari.Patton (1980) dalam Miles dan Huberman (1992) mengungkapkan bahwa catatan reflektif dapat juga digunakan sementara peneliti membuat catatan lapanagan yang masih kasar.Hal ini dapat pula meningkatkan keguynaan catatan lapangan.Bagian catatan refleksi ini juga dapat diartikan sebagai tanggapan peneliti/pengamat/pewawancaraan. Tanggapan dari pengamat ini dapat berisi halhal sebagai berikut:



4



1. Refleksi mengenai analisis, bagian ini berisi sesuatu yang dipelajari, tema Yang mulai muncul, pola umum yang mulai tampak, kaitan antara beberapa penggal data,gagasan tambahan,dan pemikiran yang timbul. 2. Refleksi mengenai metode, bagian yang berisi penerapan metode yang Dirancang dalam usulan penelitian,prosedur,strategi,dan taktik yang dilakukan dalam studi,selain itu pada bagian ini juga dapat memberikan arahan tentang metode yang dilakukan oleh peneliti dan kemudioan bagaimana hal ini dilaporkan dalam laporan penelitian. 3. Refleksi mengenai dilema etik dan konflik,refleksi ini berguna untuk membantu peneliti menguraikan persoalan dan kemudian dapat memberikan cra bagaimana sebaiknya dalam menghadapinya. 4. Refleksi mengenai kerangka berfikir peneliti,berisi



kepercayaan, kebiasaan,



asumsi, pengalaman, ide politik, latar belakang, etika, pendidikan, suku bangsa, dan kelamin. 5. Klarifikasi, pada bagian ini peneliti dapat menyajikan butir-butir yang dirasakan perlu untuk lebih menjelaskan sesuatu yang meragukan atau sesuatu yang membingungkan yang ada pada catatan lapangan. D. Proses Penulisan Catatan Lapangan Bog dan dan Biklen (1982)dalam Moloeng (2007), memberikan beberapa petunjuk dalam melaksanakan catatan lapangan: 1. Catatan lapangan langsung dikerjakan jangan menunda waktu sedikit pun,semakin ditunda, semakin kecil daya peneliti untuk meningat sehingga semakin sukar mencatat sesuatu secara baik dan tepat. 2. Jangan berbicara kepada siapapun sebelum peneliti menyususn catatan lapangan membicarakannya dengan orang lain akan mencampur adukan fakta yang diperoleh dengan sesuatu pembicaraan. 3. Carilah tempat sepi yang memadai yang tidak terjangkau oleh gangguan, dan siapkanlah dengan secukupnya alat-alat yang diperlukan. 4. Jika peneliti untuk pertama kali berada dilapangan dan hendak mengerjakan peneliti semacam ini, sediakanlah waktu secukupnya untuk keperluan pembuatan catatan lapangan tersebut. Bagi peneliti pemula, waktu untuk



5



mengerjakan catatan lapangan hendaknya disediakan sebanyak tiga kali lipat dari yang biasa, dan lama kelamaan waktunya akan semakin singkat.2 5. Mulailah dengan memuat kerangka, kemudian kerangka itu diperluas dengan coretan seperlunya, tetapi kesemuanya harus diurutkan secara kronologis. Setelah gambaran menjadi pelengkap, barulah duduk mengetik, dan gunakan kata-kata yang konkret. 6. Penyusunan tidak hanya secara kronologis, tapi dapat pula berdasarkan juduljudul. 7. Biarkan percakapan dan peristiwa yang dialami mengalir secara berurut mulai dari diri peneliti sampai kedalam bentuk tulisan-tulisan. Usahakan agar percakapan dinyatakan dalam bentuk kalimat langsung. 8. Jika ada sesuatu yang kelupaan dalam penyusunan catatan lapangan, maka peneliti jangan ragu untuk menambahkannya kembali. 9. Upayakan untuk memvariasikan susunan, agar dapat meminimalisir kebosanan dalam penyusunan catatan lapangan. Beberapa langkah dalam penyusunan lapangan, yaitu: 1. Pencatatan awal, dilakukan sewaktu berada dilatar penelitian dengan jalan menuliskan hanya kata-kata kunci pada buku. 2. Pembuatan catatan lapangan lengkap setelah kembali ketempat tinggal. Dilkukan dalam suasana yang tenang, tidak ada gangguan. Hasilnya sudah berupa catatan lapangan lengkap. 3. Masih ada langkah ke tiga yaitu apabila sewaktu ke lapangan peneliti, kemudian teringat bahwa masih ada yang belum dicatat dan dimasukan dalam catatan lapangan, dan hal itu dimasukan.



2



Moleong, Lexy J.2007.Metedologi Penilitian Kualitatif. (Bandung: PT Remaja



Rosdakarya Offiset, 2007), hlm 45 6



E. Contoh Catatan Lapangan Observasi



7



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Catatan lapangan sangat penting dalam tahap penilitian, karena dapat berguna dalam pengajian hipotesis kerja, hal-hal yang menunjang hipotesis kerja, dan penentuan derajat kepercayaan dalam rangka keabsahan data.Catatan lapangan memiliki bentuk yang beragam, dapat berupa kartu, notebook, loose leaf, note kecil atau buku ukuran biasa.Isi catatan lapngan secara garis besar dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian deskriftif dan bagian reflektif. Penelitian catatan lapangan sangat memperhatikan hal-hal sebagai berikut, yaitu: catatan lapangan langsung dikerjakan, jagakan berbicara kepada siapapun,carilah tempat sepi, sediakanlah waktu secukupnya, mulailah dengan membuat kerangka, penyusunan tidak hanya secara kronologis, tapi dapat pula berdasarkan judul-judul, biarkan percakapan dan peristiwa yang dialami mengalir secara berurut. Jika ada sesuatu yang kelupaan dalam penyusunan catatan lapangan, maka peneliti jangan ragu untuk menambahkannya kembali, dan upayakan untuk memvariasikan suasana, agar dapat meminimalisir kebosanan dalam penyusunan catatan lapangan. B. Saran Semoga dengan adanya makalah ini dapat membantu kita dalam mempelajari tentang catatan lapangan.Disini kami menyadari maakalah ini masih banyak kekurangan.Maka dari itu kami membutuhkan kritik dan saran yang membangun dari teman.



8



DAFTAR PUSTAKA Moleong, Lexy J.2007.Metedologi Penilitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offiset Nur Hamzah.2015.Pengembangan Sosial Anak.Pontianak. Yogjakarta: pustaka Pelajar



9