CBR Teknik Tari Melayu Kelompok 3 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TEKNIK TARI MELAYU (Critical Book Review)



DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH: Dra.DILINAR ADLIN M.Pd. Disusun oleh: Yenny Wardhani Rambe Tresya Novita Hasugian Tasya Salsabila Lidia Tampubolon Yessica Rodearni Saragih Aurelya Purba Melati Angraini Aulia Miranda



PENDIDIKAN SENI TARI FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2020



KATA PENGANTAR Pertama-tama saya mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,sebab telah membetikan rahmat dan karuniaNya serta kesehatan kepada Kami sehingga mampu menyelesaikan tugas “CRITICAL BOOK REVIEW ”.Tugas ini dibuat untuk memenuhi salah satu mata kuliah Kami yaitu “TARI TRADISI MELAYU ”. Tugas makalah ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dari wawancara kita semua khususnya dalam hal memberikan nuansa dan cara belajar yang menarik dalam pembelajaran Kepemimpinan sehingga mampu memahami materi dengan baik.Kami menyadari bahwa tugas makalah ini masih jauh dari kesempuranan.Apabila dalam tugas ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Kami mohon maaf karena sesungguhnya pengetahuan dan pemahaman kami masih terbatas,karena keterbatasan ilmu dan pemahaman saya yang belum seberapa.Karena itu saya sangat menantikan saran dan kritik dari pembacaan yang sifatnya membangun guna menyempurnakan tugas ini. Saya berharap semoga tugas makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi saya khususnya.Atas perhatiannya Kami mengucapkan terimaksih.



Medan, Juni 2020



DAFTAR ISI Kata pengantar……………………………………………………i Daftar isi…………………………………………………………..ii BAB 1 Latar belakang……………………………………………………….1 Rumusan Masalah………………………………………………………1 Tujuan................................,........................................ 1 BAB 2 Pembahasan…………………………………………………..2 Isi……………………………………………………………...3 BAB 3 Kesimpulan……………………………………………………4 Kritik dan Saran…………………………………………………………..5 Daftar Pustaka



IDENTITAS BUKU: Judul Buku



: Tari Tradisi Melayu



Editor



: Febry Ichwan Bulsi



Tahun Terbit : 2016 ISBN



: 978-602-73634-8-9



BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Seni tari merupakan manifestasi dari seni yang bersumber pada irama lagu dan gerak .mengekspresikan nilai batin melalui gerak yang indah dari tubuh/fisik dan mimik. Seni tari secara umum memiliki aspek-aspek gerak, ritmis, keindahan, dan ekspresi. Selain itu, seni tari memilki unsur-unsur ruang, tenaga, dan waktu. Ruang berhubungan dengan posisi, tingkatan, dan jangkauan. Posisi berhubungan dengan arah hadap dan arah gerak. Arah hadap, seperti menghadap kedepan, kebelakang, serong kanan, dan serong kiri, arah gerak, contohnya menuju kedepan, kebelakang, memutar, atau zigzag. Tingkatan berhubungan dengan tinggi rens\dahnya posisi duduk dan level tinggi dengan posisi kaki dijinjitkan atau dengan meloncatloncat,. Jangkauan berhubungan dengan gerak yang panjang atau pendek, gerak yang besar atau kecil. Tarian melayu mengagungkan kesopanan dan kesusilaan , penari melayu dilarang bersentuhan dengan bukan mabram atau pasangan sah apalagi berdekap-dekapan . beberapa daerah melayu mewajibkan penari wanita memakai tudung selendang . walaupun benda itu hanya diletakan di atas bahu seperti selempang saja ataupun dililitkan di pinggang.Tenaga sangat dibutuhkan dalam seni tari karena dengan tenaga, tari yang ditampilkan lebih kreatif. Tenaga dalam seni tari sangat berhubungan dengan rasa dan emosi, bukan dengan kekuatan otot. Gerakan tari yang dikendalikan dan diatur dengan tenaga yang berbeda-beda akan membangkitkan kesan yang mendalam, bukan hanya bagi penonton, juga bagi si penari.



1.2.Rumusan Masalah 1.



Apa yang dimaksud dengan tari melayu?



2.



Seperti apa sejarah tari melayu ?



3.



Jelaskan macam-macam tarian melayu !



4.



Jelaskan struktur dan estetika tari melayu !



1.3.Tujuan 1. Untuk mengetahui seperti apa sejarah tari melayu 2. Untuk menjelaskan apa yang dimaksud dengan tari melayu 3. Untuk menjelaskan macam-macam tarian melayu



BAB II PEMBAHASAN



2.1. Tari Melayu



Tari Melayu sebagai kebudayaan pesisir telah mengalir menelusuri pantai Nusantara, ibarat pengantar komunikasi rasa yang merata. Rasa yang mengalir kemudian lebur dan mengendap dalam perantauannya. Pengendapan ini sangat terasa dalam musik, sedangkan dalam unsur gerak bisa dirasakan melalui karakter dan sifat gerak tarinya. Komunikasi rasa dalam tarian mempunyai daya yang lebih wajar dalam hubungan dan pergaulan antarmanusia. Ia tidak memerlukan daya penyampaian yang rumit. Esensi penyampaiannya terletak pada nilai spiritual. Sifatnya yang begitu sensitif dalam komunikasi kebudayaan ini juga dapat membawa faktor negatif. Misalnya, cepat dicintai, tetapi cepat pula dilupakan. Dalam konteks ini, munculnya tari Serampang XII pada tahun 50-an yang geraknya bertolak dari unsur tari Melayu menarik untuk dikaji.



Tari Melayu sudah langka karena aus oleh perkembangan sosial ataupun gejala alamiah, terutama di daerah asalnya, Sumatera Timur, sedangkan di lain pihak, ada gejala peninggalan kebudayaan Melayu yang sudah tersebar jauh dari daerah asalnya. Dalam pembicaraan sehari-hari tidak lagi ada keganjilan mengenai orkes Melayu, tari Melayu, teater Melayu, lebih-lebih sastra Melayu yang melampaui batas daerah asalnya itu. Dilihat dari kepentingan komunikasi, gejala pemekaran kebudayaan Melayu telah menumbuhkan



rasa persatuan dalam kehidupan kebangsaan kita. Dalam sejarah, gejala ini dapat berkembang secara wajar dan telah menyadarkan kita bahwa kebudayaan Melayu memiliki daya komunikasi yang efektif, sehingga mudah mengalir dan diterima masyarakat.



2.2. Fungsi Tari dalam Masyarakat. Tari sebagai sarana upacara atau lazim disebut tari upacara keagamana atau upacara adat. 2. Tari sebagai tari kegembiraan dan pergaulan yang berfungsi untuk mengungkapkan kegembiraan atau dalam konteks pergaulana , disebut tari hiburan. 1.



Berikut adalah tari sebagai seni pertunjukan . sebagai seni pertunjukan , tari menyajikan kindahan-keindahan yang dapat menghibur dan memberikan kepuasan bagi perasaan manusia . oleh karena itu ,tari pertunjukan diciptkana secara sungguh-sungguh dan penuh dengan keativitas.



2.3. Macam-macam Tari Melayu 1.



Tari Serampang Dua Belas



Merupakan salah satu dari sekian banyak tarian yang berkembang di bawah Kesultanan Serdang di Kabupaten Serdang Bedagai (dahulu Kabupaten Deli Serdang). Tari ini merupakan jenis tari tradisional yang dimainkan sebagai tari pergaulan yang mengandung pesan tentang perjalanan kisah anak muda dalam mencari jodoh, mulai dari perkenalan sampai memasuki tahap pernikahan. Inilah salah satu cara masyarkat Melayu Deli dalam mengajarkan tata cara pencarian jodoh kepada generasi muda. Sehingga Tari Serampang Dua Belas menjadi kegemaran bagi generasi muda untuk mempelajari proses yang akan dilalui nantinya jika ingin membangun mahligai rumah tangga.



2.



Tari Sapu Tangan



Tarian Sapu Tangan bertempo sedang, yaitu 2/4 namun sedikit lebih cepat. Sesuai dengan lagu pengiringnya, yaitu lagu Cek Minah Sayang, tarian ini pun sering disebut sebagai Tari Cek Minah Sayang. Ragam gerakan dalam tarian ini mirip dengan Tari Kapri dari Tapanuli Tengah atau Tari



Kaparinyo dari Minangkabau. Sebagaimana namanya, tarian ini menggunakan sapu tangan dari awal hingga akhir gerakan.Tarian ini menggambarkan kebiasaan masyarakat, Misalnya dalam kegiatan setelah panen. Kegiatan ini penuh dengan rasa kekeluargaan dan memiliki jiwa gotong-royong yang tinggi. Nilai-nilai kearifan dan kebiasaan masyarakat Melayu tersebut tercermin pada gerakan-gerakan dalam ragam tarian ini.



3.



Tari Zapin



Zapin berasal dari bahasa arab yaitu "Zafn" yang mempunyai arti pergerakan kaki cepat mengikut rentak pukulan. Zapin merupakan khazanah tarian rumpun Melayu yang mendapat pengaruh dari Arab. Tarian tradisional ini bersifat edukatif dan sekaligus menghibur, digunakan sebagai media dakwah Islamiyah melalui syair lagu-lagu zapin yang didendangkan.



4.



Mak Yong



Tarian Mak Yong yang berasal dari Patani di selatan Thailand dicipta untuk hiburan kerabat DiRaja wanita, permaisuri serta puteri sewaktu ketiadaan kerabat diRaja lelaki. Tarian ini menggabungkan drama romantis, serta tarian dan nyanyian tradisional dengan gaya yang menawan, yang mengisahkan zaman kegemilangan kesultanan Melayu



5.



Tarian Lilin



Sebuah tarian yang dipersembahkan oleh penari wanita sambil menatang lilin di dalam piring kecil di atas telapak tangan mereka, dan memaparkan gerak-geri yang penuh dengan kelembutan



6.



Tarian Cik Siti Wau Bulan



Pada musim menuai di negeri-negeri sebelah Pantai Timur sering diadakan permainan seperti main gasing, main wau, rebana ubi, rebana kertuk, rebana kayu dan lain-lain lagi. Bersempena dengan permainan wau maka satu tarian yang diberi nama Cik Siti Wau Bulan telah dicipta. Dahulu tarian ini mengisahkan anak muda bermain-main wau di musim menuai. Kemeriahan tarian ini tergambar dalam gerak-geri penari-penari yang terdiri daripada anak muda lelaki dan perempuan.



7.



Joget



Tarian yang paling terkenal di Malaysia ini adalah sebuah tarian yang meriah, dengan rentak yang agak laju. Tarian ini, yang dipersembahkan oleh pasangan penari dengan gerak-geri pantas yang



disulami pelbagai usikan, berasal dari tarian tradisi Portugis yang diperkenalkan di Melaka sewaktu era perdagangan rempah di situ. 8.



Tarian Asyik



Tarian Asyik merupakan sejenis tarian Melayu klasik dari daerah - daerah di Kelantan yang ditarikan di istana raja - raja Kelantan dan Patani.Asyik bererti kekasih, oleh itu tarian ini bersesuaian dengan gerak - geri bersifat lemah lembut dan penuh dengan ketertiban. Tarian ini dimulai dengan sepuluh orang penari masuk ke dewan tarian terlebih dahulu , lalu duduk bersimpuh dengan tertibnya. Kemudian tampillah Puteri Asyik dan mereka pun mula menari. Tarian asyik ini ditarikan dalam upacara perkahwinan, iaitu malam berinai dan malam berinai besar di Istana.Dari segi sejarah (Hikayat Patani), Raja Kuning iaitu Raja Perempuan yang memerintah Patani dalam tahun 1644 ada menyimpan 12 orang penari istana yang menyanyi dan menari dipanggil Asyik.



Tarian Asyik mempunyai rentak perlahan dan gemalai, kerana ia ditarikan dihadapan raja dan permaisuri. Penari asalnya dalam pakaian berkemban, dengan tali pinggang dan mahkota kecil. Bahagian utama tarian Asyik terdiri dari duduk bersimpuh dengan gerakan membayangkan haiwan dan persekitarannya; alunan ombak laut, burung melayang, ikan berenang, gajah berarak, dan sebagainya. Sesetengah pergerakan menyerupai tarian pementasan Mak Yong. Tarian Asyik biasanya ditarikan oleh inang remaja di istana.



9.



Tarian Ayam Didik



Tarian Ayam Didik merupakan sejenis tarian Melayu dikatakan berasal daripada gerakan berlaga ayam, iaitu sejenis sukan yang diminati oleh orang Melayu pada masa lampau. Tarian ini dicipta oleh ahli tarian di negeri Perlis dan masyhur di kalangan masyarakat terutama di Perlis, Kedah, Pulau Pinang dan bahagian utara Perak. Tarian Ayam Didik ini berasal daripada gerakan perlawanan melaga ayam iaitu satu permainan tradisional orang-orang Melayu dahulu. Tarian ini telah dicipta oleh satu kumpulan penari di Kangar, Perlis. Tarian ini diringi dengan nyanyian lagu ayam didik.



10. Tarian Ceracap Inai Tarian Ceracap Inai merupakan sejenis tarian rakyat Melayu tradisional yang terkenal terutamanya di Johor.Tarian Ceracap Inai ini dikaitkan dengan sejarah Kesultanan Melayu Melaka, semasa baginda mudik ke hulu Sungai Muar. Tarian Ceracap Inai ini dikatakan berasal dari tarian



istana dan ditarikan di hadapan Sultan dan Pembesar-pembesar negeri di dalam sesuatu keramaian. Oleh kerana itu, Tarian Ceracap Inai ada unsur-unsur 'menyembah duli' (sembah/ampun), merendahkan diri dan ditarikan pula kebiasaannya di hadapan 'Raja Sehari'/Pengantin. Tarian Ceracap Inai dipersembahkan dengan hiasan seperti 'Bunga-bungaan Emas' dan bercahayakan api lilin yang memberikan erti membawa kepada sinaran kebahagiaan dan kesejahteraan. Tarian ini asalnya ditarikan oleh bilangan penari yang ganjil atau ditarikan berpasangan oleh penari lelaki dan wanita dan boleh juga ditarikan oleh penari-penari wanita sahaja, Bilangan penari biasanya terdiri dari 5 - 8 orang. Tarian ini amat terkenal di Kampung Baru Lenga, Batu 28, Lenga di Daerah Muar.



11. Tarian Sarah Tarian Sarah merupakan sejenis tarian rakyat Melayu traditional. Tarian Sarah mempunyai irama muzik padang pasir yang rancak yang mewakili riang gembira. Tarian ini terkenal di kalangan Masyarakat Johor yang berketurunan Arab di Daerah-daerah Johor Bahru, Batu Pahat dan Muar. Di Johor, tarian ini kebiasaannya ditarikan oleh pasangan lelaki sahaja. Mereka menari beriringan dengan gerakan yang sama dan dalam satu tempo lagu berirama Samrah, pasangan penari dapat menari secara bergantian dan ini membolehkan pasangan pertama tadi berehat dan diganti dengan pasangan berikutnya dan demikianlah seterusnya. (Tarian ini boleh juga ditarikan oleh penari wanita tetapi di ruang yang berasingan dan tertutup dan dikhaskan untuk penonton wanita sahaja). Tarian ini juga ditarikan di majlis-majlis keraian dan di majlis-majlis kekeluargaan seperti majlis kesyukuran dan perkahwinan. Tarian ini juga ada kalanya berlarutan hingga jauh malam.



12. Tarian Ulik Mayang Tarian Ulik Mayang ini berasal dari Negeri Terengganu. Dalam kesenian tarian Melayu, tarian ini mempunyai unsur-unsur pemujaan. Ulik Mayang ditarikan oleh 10 hingga 15 orang penari. Dahulu Ulik Mayang dimainkan sewaktu musim puja pantai. Ianya sebagai persembahan kepada penunggu laut supaya tidak mengganggu nelayan. Terlebih dahulu mayang pinang dipuja serta digoncang-goncang atas bekas kemenyan. Kemudian mayang pinang tadi akan berpindah tangan dari seorang ke seorang. Kemuncak tarian ini apabila penari yang memegang mayang tidak sedarkan diri.



2.3. Struktur Dan Estetika Tari Melayu



Dalam pembicaraan tentang estetika atau keindahan tari, jenis-jenis tari yang dilakukan sebagai pelepas kekuatan emosional dan fisikal tidak akan dibahas, karena dalam tingkat ini keperluan teknik gerak belum disadari. Keterampilan gerak biasanya dikuasai secara instingtif dan intuitif. Tari sebagai ungkapan seni mulai hadir ketika orang mulai sadar akan pentingnya teknik atau keterampilan gerak, dan ketika itu orang mulai mengatur gerak, artinya mulai ada tuntutan keteraturan atau bentuk. Sejalan dengan pertumbuhan itu mulai tumbuh kepekaan nilai pengalaman dan perasaan yang dihayati secara lebih mendalam. Masalah dasar dalam kesenian adalah pengaturan yang terkendali dari suatu medium dalam rangka mengkomunikasikan imaji-imaji dari pengalaman manusia. Dalam Diskusi Tari Tradisi yang diselenggarakan oleh Dewan Kesenian Jakarta pada Desember 1975, sejumlah ahli tari kita merumuskan pengertian dasar unsur estetika tari yang meliputi medium (bahan baku), penggarapan, isi, dan penyajian.



a. Medium atau Bahan Baku Medium atau bahan baku tari adalah gerak yang setiap hari kita lakukan. Berdasarkan fungsinya, gerak dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu gerak bermain yang dilakukan untuk kesenangan pelakunya, gerak bekerja yang dilakukan untuk memperoleh hasil, dan gerak tari yang dilakukan untuk mengungkapkan pengalaman seseorang atau masyarakat agar dihayati secara estetika oleh penikmat atau penontonnya. Sebuah gerakan dinilai baik jika tujuan gerak tersebut dapat dipenuhi dengan efisiensi maksimal dengan usaha yang sekecil-kecilnya, sehingga gerakan tersebut dapat dilakukan dengan mudah dan terkendali tanpa gerak tambahan yang tidak perlu. Ellfeldt (1976: 136) menyebutkan bahwa yang melahirkan gerakan-gerakan yang gemulai, anggun, indah adalah pengendalian tenaga dalam melakukan gerak. a. Teknik Gerak Salah satu hal yang membuat kita dapat merasakan keindahan sebuah gerak tari adalah ketika pelakunya mampu menarikan dengan kekuatan, kelenturan, dan koordinasi yang sempurna, sehingga rasa gerak yang dilakukan merambat dan dirasakan oleh penonton. Kalau penari menggambarkan gerakan terbang, maka penonton pun seakanakan ikut terbang bersama penari. b. Pengaturan Irama Medium tari adalah gerak, sedangkan alat yang digerakkan adalah tubuh. Oleh karena itu, untuk dapat memahami tari, orang harus memahami bagaimana menggunakan “alat ” tersebut. Esensi tari adalah integrasi tubuh dan jiwa, serta integrasi antara pengalaman batiniah dan pengalaman lahiriah secara konseptual dan estetika.



2. Penghayatan dan Isi Tarian seorang penari di atas panggung merupakan wujud atau citra yang dinamis. Segala hal yang dilakukan seorang penari menghasilkan sesuatu yang aktual dan dapat diamati oleh penonton yang mempunyai hubungan tempat, waktu, gaya berat, tenaga, tata rupa, pengendalian otot, pengaturan cahaya, dan sebagainya. Namun, sebuah tarian dikatakan berhasil sebagai karya seni bila wujud fisik dalam pentas seakan-akan tidak ada. Semakin sempurna sebuah tarian, semakin sedikit aktualitas yang dapat ditangkap.



BAB III PENUTUP



3.1.Kesimpulan Tari Melayu kita temukan sebagai bagian dari bentuk teater Bangsawan, Makyong, Mendu, dan sebagainya dengan bobot gerak yang tidak sama, namun sejenis. Tari Serampang XII dipopulerkan sebagai bentuk tari pergaulan yang dilakukan berpasang-pasangan, bertolak dari irama atau rentak. Demikian pula dikenal penamaan tari atau bagian tarian yang disebut sebagai rentak Senandung, rentak Mak Inang, rentak Lagu Dua, dan rentak Pulau Sari yang dibedakan atas penjenisan iramanya. Tari adalah salah satu ekspresi budaya yang sangat kaya, tetapi paling sulit untuk dianalisis dan diinterpretasikan. Mengamati gerak laku sangat mudah, tetapi tidak mengetahui maknanya. Tari dapat diinterpretasikan dalam berbagai tingkat persepsi. Untuk memahami maksud yang hendak dikomunikasikan dari sebuah tarian, orang perlu tahu tentang kapan, kenapa, dan oleh siapa tari dilakukan. Dalam mengukur kedalaman sebuah tarian atau menjelaskan sebuah pertunjukan dari kebudayaan lain dituntut pemahaman cara dan pandangan hidup masyarakat yang menciptakan dan menerima tarian tersebut Kritik



1. membantu pembaca memahami



2. Penjelasan lengkap 3. Sebagiankata-katanya sulit untuk dipahami



3.2.Saran Uraian di atas memberikan kesadaran kepada kita, betapa pentingnya mempelajari aspek penggarapan baru, di samping kewajiban untuk memperdalam pemahaman nilai-nilai tradisi sendiri. Dari sumber pustaka yang sangat terbatas diketahui bahwa tari-tarian istana Melayu di masa lalu menuntut ketekunan dan keterampilan teknis yang cukup tinggi.



DAFTAR PUSTAKA http://books.google.co.id/books? id=dMjNDAAAQBAJ&dq=Tari+melayu&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwinhttp://m.adicita.com/artikel/304-Seni-Tari-Melayu-Fungsinya-dalam-Budaya-Melayu http://wisatadanbudaya.blogspot.com/2010/01/seni-tari-melayu-struktur-dan-refleksi.html http://pmr.penerangan.gov.my/index.php/budaya/3247-tarian-melayu.html